• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Komponen Asam Lemak dari Biji Nangka dengan Metode GC-MS dan Uji Aktivitas Antibakteri (Artocarpus heterophyllus Lam.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Komponen Asam Lemak dari Biji Nangka dengan Metode GC-MS dan Uji Aktivitas Antibakteri (Artocarpus heterophyllus Lam.)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak dan lemak merupakan makanan yang penting tidak hanya karena nilai kalori tinggi, tetapi juga karena bermanfaat bagi pelarut vitamin-vitamin dalam tubuh mahluk hidup. Disamping kegunaan sebagai bahan makanan, minyak lemak dari biji tumbuhan juga digunakan untuk pembuatan sabun, kosmetik, pelarut dan cat.

Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif di banding karbohidrat dan protein. Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9kkal, sedangkan nabati, mengandung asam-asam lemak essensisal dan asam oleat, asam linoleat, asam linolenat dan asam arakhidonat yang dapat mencegah timbulnya gejala seperti (Artherosclerosis) karena penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolestrol pada pembuluh darah (Laurentina,1999).

Semakin meningkatnya produksi buah nangka dapat mendorong perlunya dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan minyak lemak dalam biji nangka sehingga diketuhi mutu minyak lemak sebagai alternatif sumber minyak baru, dengan memanfaatkan limbah biji nangka..

(2)

minyak untuk industri (Esau,1977). Keberadaan tanaman penghasil biji banyak terdapat di Indonesia, tetapi pemanfaatanya kurang, contohnya pemanfaatan buah-buahan yang sering menjadikan biji buah-buah-buahan tersebut hanyak menjadi limbah buangan.

Tanaman nangka merupakan tanaman asli India yang kini telah menyebar luas keseluruh dunia, termasuk Asia Tenggara (Sunarjo,2005). Namanya adalah Jackfruit (Anonim,2007c).

Pohon Nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya, walaupun ada yang mencapai 30 m. Batang bulat silindris, sampai sekitar 1 m garis tegaknya. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan memebulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai. Buah majemuk (syncarp) berbentuk gelondong memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. Daging buah sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila masak, berbau harum-manis yang keras berdaging, terkadang berisi cairan (nektar) yang manis (Anonim,2008c).

Biji nangka merupakan bahan yang sering dibuang setelah dikonsumsi walaupun ada sebagian kecil masyarakat yang mengolahnya untuk dijadiakn makanan misalnya direbus atau dibakar dan digunakan sebagai makanan ternak, padahal banyak zat gizi yang bermanfaat dengan opitimal atau menjadi limbah. Hal itu sangat disayangkan karena biji nangka yang terdapat dalam buah nangka belum dimanfaatkan secara maksimal padahal biji nangka mengandung giji yang cukup banyak dan memiliki beberapa kandungan pati, protein, lemak, karbohidrat, dan energi. Sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang potensial. Biji nangka merupakan sumber mineral yang baik . biji nangka juga mengandung mineral yaitu fosfor, kalsium, dan besi .

(3)

Telah dilakukan uji asam lemak dari biji nangka dengan meggunakan metode kromatografi gas dan perendaman dengan perbandingan klorofom dan metanol dengan penambahan NaCLsetelah dilakukan penstireran selama satu jam dengan kemudian di evaporator dan di hembuskan dengan gas N2 dan ternyata total asam lemak sebesar 53,69g/100g dan dimana asam lemak yang memiliki presentase terbesar adalah asam linoleat (C18:20) sebesar 57,77% (pertotal asam lemak) atau sebesar 31,01g asam lemak/100g minyak. MUFA terdiri dari dua dengan presentase asam linoleat lebih tinggi dibanding linolenat (Renata,2009)..

Dan untuk uji aktivitas antibakteri dari fraksi kulit batang nangka dan ternyata hasil isolasi kulit batang dari fraksi etil asetat dapat menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli dan Staphylococcus aureus dan mengandung 3 senyawa ester metilheksadekanoat,ester dioktilheksadioat dan ester dioktil 1,2 benzene dikarboksilat (Made,dkk,2011).

Dan ternyata telah dilakukan untuk aktivitas antibakteri dengan ekstrak etanol dari buah nangka dimana aktivitas antibakteri dari bakteri Eschericia coli dan Shigella dysentrie. Dimana ekstrak buah nangka muda memberikan hasil positif terhadap golongan fenola(Yuniarti,Dkk,2014).Banyak penelitian menunjukkan bahwa nangka mengandung berbagai macam cartanoid, flavanoid,sterol, dan tanin yang konsentrasinya berbeda tergantung varietesnya. Belum banyak diketahui senyawa yang memiliki aktivitas sebagai antimikroba tetapi umumnya tannin dan flavanoid memiliki potensi sebagai anti mikroba , dimana kandungan dari nangka tersebut memiliki aktivitas yang rendah pada cycloartenone terhadap bakteri Escherichia coli serta aktivitas sedang terhadap C.albicans dan Aspergillus niger dan tidak aktif terhadap Staphylococcus aureus

dan Bacillus subtilis . Cycloartenone diketahui memiliki aktivitas yang rendah(Ragasa,2004)

(4)

Dimana peneliti mengunakan metode perendaman dengan N-heksan dan untuk melihat berapa banyak asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yang terdapat dalam sampel tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

1. Komponen asam lemak apakah yang terkandung dalam asam lemak biji nangka yang telah dimetil esterkan dan di analisa dengan GCMS

2. Bagaimana komponen asam lemak dari biji nangka mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Eschericia coli, dan Strepocococcus mutans

1.3Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui komponen asam lemak yang terkandung dari biji

nangka yang telah dimetil esterkan dan di analisa dengan GCMS

2. Untuk mengetahui komponen asam lemak dari biji nangka mampu

menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Eschericia coli, dan Strepocococcus mutans

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumber informasi ilmiah dari biji nangka dan komposisi biji nangka agar limbah biji nangka tidak dibuang begitu saja tetapi bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari

1.6 Lokasi Penelitian

1. Tempat Pengambilan Sampel

Sampel yang digunakan diperoleh dari Jln.Pertahanan Gg amal. Kecamatan Medan Amplas dan Kabupaten Deli Serdang

(5)

Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Bahan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara (USU).

3. Lokasi Identifikasi Senyawa Hasil Isolasi

Analisis Kromatogarafi Gass Mass Spektroskopi (GC-MS) dilakukan di lakukan di Laboratorium FMIPA UGM dan untuk uji aktivitas antibakteri di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA USU

4 . Pembuatan Metil Ester

Laboratorium Kimia Organik FMIPA Universitas Sumatra Utara

1.7 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, analisa asam lemak biji nangka dengan menggunakan pelarut heksan pada perendaman selama 48 jam lalu di panaskan sampai pelarut N-heksan hilang dan hasilnya berupa asam lemak dari biji nangka

- Tahap pembuatan metil ester

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Kruskal-wallis test kadar SGOT pada tikus DM .... Hasil Mann-Whitney Test kadar SGOT pada tikus DM

Skripsi ini membahas mengenai penyebab terjadinya konflik antara masyarakat kecamatan Batang Toru dan Kecamatan Muara Batang Toru dengan PT Agincourt Resources Martabe terkait

a) Memiliki pendirian dalam menyelesaikan tugas b) Berpendirian teguh dalam menyelesaikan tugas.. Siswa dapat menentukan koordinat tiga obyek pada suatu peta terhadap

From Table 2, it can be concluded that there is a significant difference of students’ creative thinking skill in learning nutrition between groups that was taught using

Sedangkan berdasarkan hasil one-to-one evaluation dan small group dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan pada materi volume kubus dan balok

Since it was found that students’ concept mastery have increased after learning using multiple intelligence based learning and students’ were found to have medium to very

Zaat adalah judul senandung yang ketujuh yang dibawakan dalam kesenian bordah. Adapun syair yang terkandung dilama Zaat adalah:. 1) Zaatlidaqwa tihilasyjaa

Sedangkan untuk hasil observasi itu diambil selama proses pembelajaran menggunakan metode problem posing dengan mengisi lembar observasi.Hasil penelitian pada