• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Usaha Kecil Baju Motif Batak (Studi Pada Usaha Kecil Cok Ko Tengok (CKT) Jalan Adam Malik Pematang Siantar)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pengembangan Usaha Kecil Baju Motif Batak (Studi Pada Usaha Kecil Cok Ko Tengok (CKT) Jalan Adam Malik Pematang Siantar)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha kecil menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000 (dua milyar rupiah).

(2)

di Indonesia yang terdapat usaha kecil yang merupakan kearifan lokal. Jumlah usaha mikro kecil dan menengah di daerah Pematang Siantar ada pada tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Jumlah Usaha Kecil Menengah Pematang Siantar Tahun 2014

N

o Indikator

Jumla h 1 Industri makanan, minuman, dan tembakau 175 2 Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit 48 3 Industri kayu dan peralatan kayu 36 4 Industri kertas percetakan dan penerbitan 60 5 Industri logam, besi dan perlengkapan 48 6 Industri barang-barang dari logam 150

7 Industri pengolahan lainnya 21

Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

(3)

agar strategi yang diaplikasikan bersifat komprehensif dan berjalan secara efisien dan efektif.

Berbagai jenis usaha kecil berdasarkan budaya yang ada di Indonesia untuk melestarikan budaya. Usaha kecil tersebut menghasilkan produk-produkyang menunjukkan suatu identitas daerah baik itu dalam bentuk benda perhiasan, bahan pakaian, pernak-pernik, makanan. Hal ini merupakan salah satu usaha untuk melestarikan budaya suatu daerah, bahkan mampu mengenalkan kebudayaan daerah tersebut kepada orang lain yang belum mengetahui.

Penduduk pribumi Sumatera Utara terdiri dari beberapa suku, salah satunya adalah suku Batak. Suku Batak terdiri dari beberapa bagian seperti Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Karo, Pakpak, dan Batak Mandailing yang memiliki adat dan kebudayaan yang berbeda satu sama lain.Masing-masing saling mempertahankan adat dan kebudayaannya di daerahnya maupun di daerah lain. Masyarakat Suku Batak yang berdomisili di daerah luar Sumatera Utara tetap menunjukkan dan mempertahankan identitas daerah asalnya. Hal yang paling umum menggunakan pakaian yang menunjukkan identitas adat dan kebudayaan karena dapat dipakai sehari-hari yang diproduksi oleh usaha kecil.

(4)

Demi menjaga budaya Batak usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar memproduksi kaos bermotif budaya Batak. Usaha kecil ini melihat masyarakat batak yang berdomisili di Sumatera Utara lebih menyukai produk-produk pakaian luar yang mampu menghilangkan nilai kebudayaan batak. Untuk menunjukkan pelestarian terhadap kebudayaan batak dan mengajak masyarakat untuk lebih menujukkan identitas kebudayaan batak usaha kecil Cok Ko Tengok memproduksi baju kaos motif batak yakni baju kaos, dan polo dengan jenis motif yang berbeda-beda.

Usaha kecil Cok Ko Tengok ( CKT) didirikan pada tahun 2014 Januari dengan mengusung konsep produk yang dapat memancing atau menimbulkan rasa cinta dan bangga masyarakat terhadap sukunya, terutama suku Batak. Usaha kecil Cok Ko Tengok menghasilkan produk baju dengan desain yang menarik dan bervariasi, ada yang mengandung pesan moral, pengetahuan tentang budaya batak, atau pun berupa humor, sehingga kaos Cok Ko Tengok (CKT) diminati oleh masyarakat banyak khususnya suku Batak dan warga Sumatera Utara.

Produksi usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) menunjukan kebanggan Suku Batak terhadap budaya Batak, Proud To Be Batak.Selain mencipatakan produk yang bertemakan Batak, juga memproduksi produk-produk yang bermaterikan kota-kota asal suku Batak, seperti Medan, Siantar, dan kota-kota lainnya di Sumatera Utara, suku Batak yang ada di perantauan selalu ingat dan dapat mengobati rasa rindu terhadap suku dan kampung halaman.

(5)

sumber data yang diperoleh oleh pengusaha. Suku Batak merupakan salah satu suku yang berjumlah banyak di Indonesia yakni menempati rangkin tiga. Tabel 1.2 berikut menunjukkan jumlah penduduk Indonesia berdasarkan suku yang ada di Indonesia.

Tabel 1.2 Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan suku tahun 2014

(6)

Usaha kecil toko baju Cok Ko Tengok harus mampu mengikuti perkembangan pasar dan menghadapi persaingan yang terjadi. Saat ini usaha kecil toko baju Cok Ko Tengok sedang membenahi pengembangan usaha dari beberapa hal. Penjualan yang dilakukan oleh usaha kecil ini melalui penjualan online yang meliputi website Cok Ko Tengok, facebook, instagram. Dan pengusahanya juga berharap ingin membesarkan usaha ini melalui komunikasi mulut ke mulut para konsumen yang menggunakan produk Cok Ko Tengok. Legalitas usaha toko baju ini juga belum dimiliki, pengusaha lain yang ingin membuka usaha menggunakan nama toko baju Cok Ko Tengok diijinkan oleh pengusaha sesuai dengan kesepakatan dan sejauh tidak merugikan pengusaha toko baju Cok Ko Tengok.

Potensi untuk mengembangkan usaha belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pengusaha karena adanya beberapa masalah dalam perkembangannya. Permasalahan yang dihadapi oleh usaha kecil Cok Ko Tengok ini adalah tingkat produksi yang rendah karena keterbatasan modal, bahan baku, teknologi, dan kurangnya promosi (pemasaran dilakukan melalui bisnis online dan komunikasi mulut ke mulut) untuk pengembangan usaha. Dengan adanya masalah tersebut, dan untuk menghadapi persaingan maka perlu dirumuskan strategi pengembangan usaha yang tepat untuk usaha kecil Cok Ko Tengok ini.

(7)

ditentukan. Analisis lingkungan internal dan eksternal perlu dilakukan sebagai input untuk merumuskan alternatif strategi. Analisis lingkungan internal mencakup pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan. Dalam analisis lingkungan eksternal, yang harus dianalisis mencakup lingkungan ekonomi, trend gaya busana, sosial-budaya, demografi dan persaingan industri pakaian.

Berdasarkan kondisi yang dihadapi oleh usaha kecil Cok Ko Tengok sangat diperlukan strategi bisnis yang mampu menjaga eksistensi bisnis dan meraih peluang dalam mengembangkan usaha. Penelitian ini merumuskan suatu strategi pengembangan usaha yang mengintegrasikan keunggulan atau potensi usaha kecil toko baju Cok Ko Tengok melalui peluang eksternal yang ada. Penelitian ini diawali dengan analisis potensi dan masalah yang dihadapi setiap bagian pengembangan, sehingga mampu mengidentifikasi bagian mana yang menjadi potensi yang bisa dikembangkan untuk mampu dirumuskan menjadi strategi. Dengan adanya strategi pengembangan yang terintegrasi diharapkan usaha kecil Cok Ko Tengok(CKT) menjadi kegiatan ekonomi yang memiliki nilai tambah dan berdaya saing tinggi, tidak hanya memiliki keunggulan komparatif melainkan keunggulan kompetitif.

(8)

dalam pengembangan usaha digunakan Strategic Position and Action Evaluation (matrix SPACE). Untuk mengevaluasi strategi alternatif yang ditentukan digunakan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah penelitian yaitu :

1. Faktor internal apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar?

2. Faktor eksternal apa yang menjadi peluang dan ancaman yang mempengaruhi aktivitas operasional usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar?

3. Apa strategi pengembangan usaha yang dapat diaplikasikan oleh usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar

(9)

3. Untuk mengetahui strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan pada usaha kecil Cok Ko Tengok (CKT) Pematang Siantar.

1.4 Manfaat Penelitian

Peneliti berharap agar penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaaat Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu administrasi bisnis dan menambah kajian ilmu khususnya dalam pengembangan usaha untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan usaha yang diterapkan dalam suatu usaha mikro kecil menengah yang memproduksi baju motif batak.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, sebagai pengalaman nyata menganalisis strategi usaha mikro kecil menengah di dalam mengembangkan usaha.

b. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, penelitian ini menjadi bahan referensi tambahan bagi mahasiswa/i tentang strategi pengembangan usaha.

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Usaha Kecil Menengah Pematang Siantar Tahun 2014
Tabel 1.2 Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan suku tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

Dari uji-F diperoleh hubungan yang signifikan antara variabel-variabel media iklan terhadap variabel keputusan membeli konsumen, sedangkan uji-T menunjukkan variabel

Data yang diperoleh melalui penjumlahan dari hasil pengamatan ( observasi) terhadap gaya apung mahasiswa penjaskesrek semester 2 Universitas Bengkulu yang berjumlah

Proses Berfikir Siswa Berdasarkan Teori Bruner dalam Menyelesaikan Soal Materi Kesebangunan di Kelas IX-A MTs Miftahul Huda Bandung Tulungagung.. Tulungagung:

Selanjutnya, Badjuri and Trihapsari (2004) mengatakan bahwa akuntabilitas dan transparansi tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa pengelolaan keuangan

satu cara paling mudah yang bisa kita lakukan untuk melestarikan budaya batik pada. siswa adalah dengan memakainya di

Perbandingan tegangan leleh castellated beam dengan tegangan leleh baja (f y ) menunjukan bahwa nilai tegangan leleh baja (f y ) lebih besar daripada tegangan yang terjadi

Abad 19 dan awal abad 20 : kesadaran hukum berperan dalam pmbentukan,penerapan dan penganalisisan hukum..4. Pengetahuan

Kaupungistumiseen liittyy vahvasti maaseutuväestön väheneminen ja toisaalta kaupunki- alueiden kasvu sekä kasvun painottuminen johonkin osaa maasta. Epätasainen aluekehi- tys