• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Larutan Kombinasi Daun Mimba (Azadirachta indica) dengan Buah Cabai Rawit (Capsicum frutescens) terhadap Mortalitas Kutu Daun Hijau (Aphis gossypii) Secara In Vitro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Larutan Kombinasi Daun Mimba (Azadirachta indica) dengan Buah Cabai Rawit (Capsicum frutescens) terhadap Mortalitas Kutu Daun Hijau (Aphis gossypii) Secara In Vitro"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Larutan Kombinasi Daun Mimba (

Azadirachta indica

) dengan

Buah Cabai Rawit (

Capsicum frutescens

) Terhadap Mortalitas Kutu

Daun Hijau (

Aphis gossypii

) Secara In Vitro

Ahmad Mijwad Rajab 1*), Ari Hayati2**) , Hasan Zayadi3 123

Jurusan Biologi FMIPA UNISMA, Indonesia

ABSTRAK

Hasil uji pendahuluan menunjukkan bahwa air buah cabai, memiliki pengaruh terhadap mortalitas hama kutu daun hijau (Aphis gossypii) pada konsentrasi 10 %, Sedangkan pada air ekstrak daun mimba memiliki pengaruh terhadap mortalitas hama kutu daun pada konsentrasi 20 %. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kombinasi daun mimba (Azadirachta indica) dengan buah cabai rawit (Capsicum frutescens) terhadap mortalitas kutu daun hijau (Aphis gossypii) pada tanaman cabai dan untuk mengetahui berapa konsentrasi larutan kombinasi daun mimba dan limbah buah cabai rawit yang paling efektif terhadap mortalitas kutu daun hijau (Aphis gossypii) pada tanaman cabai. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan konsentrasi larutan 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Setiap perlakuan menggunakan 4 ulangan. Setiap ulangan terdapat 10 ekor nimfa kutu daun dan disemprot 3x selama 24 jam. Analisis data menggunakan ANOVA. Hasil yang didapat menunjukkan F hitung (61,07) lebih besar dari F tabel (0,000). Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa mortalitas kutu daun setelah diberi larutan konsentrasi kombinasi daun mimba dan limbah buah cabai rawit berbeda nyata antar perlakuan. Hasil uji BNT pada (P ≤ 0,05 ) didapatkan konsentrasi 15 % yang efektif untuk mengendalikan hama kutu daun hijau (Aphis gossypii) pada tanaman cabai.

Kata Kunci : Cabai rawit, Mimba, kutu daun hijau

ABSTRACT

The results of the introduction show that the water fruit chili, having the effect on mortalitas pest aphids green (Aphis gossypii) in concentration 10 %, while in water extract leaves mimba having the effect on mortalitas pest aphids in concentration 20 %. Has done research aimed at know the influence of concentration combination leaves mimba (Azadirachta indica) with fruit chili (Capsicum frutescens) of mortalitas aphids green (Aphis gossypii) in plants chili and to see how the concentration of a solution combination leaves mimba and waste fruit chili most effective against mortalitas aphids green (Aphis gossypii) in plants chili. This research uses experimental methods and design used is a random complete ( RAL ) but the concentration of a solution 0 %, 5 %, 10 %, 15 % and 20 %. Every treatment using 4 remedial. Every remedial there are 10 tail nymph aphids and sprayed by three times for 24 hours. The analysis of data using anova in monitoring also show that f count the concentration ( 61,07 ) were greater than f table ( 0,000 ). Of the result it can be said that mortalitas aphids after he received solution concentration combination leaves mimba and waste fruit chili markedly dissimilar between treatment. Test results BNT on 5 % (P ≤ 0,05) obtained concentration 15 % which are effective for control pests aphids green (Aphis gossypii) in plants chili .

Keywords: cayenne pepper, mimba, green aphids

*)

Ahmad Mijwad Rajab, Jurusan Biologi FMIPA UNISMA, Jl. MT Haryono 193, Malang 65144, +6281 334 423 848 and e-mail: amirrajab75@gmail.com

**)

Dr. Dra. Ari Hayati, MP., Jurusan biologi FMIPA UNISMA, Jl. MT Haryono 193, Malang 65144, +6289 533 540 3847 and e-mail : aridanial29@yahoo.com

(2)

Pendahuluan

Menurut Setiadi [1] salah satu tanaman holtikultura unggulan yang cukup penting baik dikonsumsi dalam negeri maupun untuk keperluan ekspor yaitu lombok atau cabai. Salah satu masalah utama dalam sistem produksi cabai adalah serangan kutu daun. Kutu daun adalah hama utama yang menyerang daun tanaman cabai [1]. Usaha pengendalian yang serius dilaksanakan untuk membasmi hama kutu daun adalah pestisida sintetik. Penggunaan pestisida sintetik ini dapat meninggalkan efek kimia pada hasil pertanian yang nantinya akan menimbulkan dampak bagi kesehatan manusia [2]. Salah satu cara untuk meminimalkan penggunaan pestisida sintetik yaitu perlu dicari pengganti pestisida sintetik yaitu pestisida yang ramah lingkungan. Penggunaan pestisida nabati selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan serta lebih murah dibandingkan dengan pestisida sintetik [3].

Menurut Nindatu [4] ekstrak cabai merah mengandung flavonoid, saponin, tanin, ascorbid acid dan senyawa lainnya yaitu senyawa capsaicin yang dapat digunakan sebagai insektisida. Kardinan [5] mengatakan bahan alami yang paling menjanjikan prospeknya untuk dikembangkan sebagai pestisida pada tanaman familia meliaceae misalnya tumbuhan mimba. Hasil uji pendahuluan menunjukkan bahwa air buah cabai memiliki pengaruh terhadap mortalitas hama kutu daun hijau pada konsentrasi 10 % dengan rata-rata persentase mortalitas sebesar 97,5 %, pada air daun mimba memiliki pengaruh terhadap mortalitas hama kutu daun pada konsentrasi 20 % dengan mortalitas sebesar 97,5 %.

Material dan Metode

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi limbah buah cabai rawit (Capsicum frutencens), daun mimba (Azadirachta indica), kutu daun hijau (Aphis gossypii), dan aquades.Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi sprayer, gelas ukur, toples, blender, batang pengaduk, saringan teh, gelas plastik

Metode

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan dalam penelitian ini yaitu penyemprotan dengan larutan kombinasi buah cabai rawit dengan daun mimba pada konsentrasi 0 %, 5 %, 10 %, 15 % dan 20 % dengan 4 kali ulangan. Sehingga didapat 20 unit perlakuan dan terdapat 10 ekor kutu daun pada setiap ulangan. Data analisis dengan uji one way ANOVA α =0,95% (P=0,05) dan dilanjutkan uji BNT yang bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi kombinasi daun mimba dengan buah cabai rawit terhadap mortalitas hama kutu daun hijau secara in vitro yang paling efektif

Langkah persiapan meliputi pengambilan kutu daun di Dusun Slamet Kecamatan Tumpang kemudian dibiakkan pada tanaman cabai yang sudah disiapkan. Pembuatan kombinasi dekok daun mimba dan buah cabai dikeringkan dahulu selama 24 jam. Masing-masing dihaluskan dengan blender. Ditimbang masingmasing 50 gram cabai dan 50 gram daun mimba, Ditambahkan aquades 100 mL untuk mendapatkan konsentrasi 100 %. Dilakukan pengenceran kombinasi ekstraksi dekok buah cabai dengan daun mimba sehingga diperoleh konsentrasi 0 %, 5 %, 10%, 15 % dan 20 %.

Langkah pengujian yaitu dimasukkan 10 ekor nimfa kutu daun pada gelas plastik yang berisi daun cabai dengan menggunakan ibu tulang daun cabai dan dibiarkan selama 30 menit, setelah itu dilakukan penyemprotan dengan kombinasi daun mimba dengan buah cabai dengan konsentrasi 0 %,

(3)

5 %, 10%, 15 % dan 20 % menggunakan sprayer. Diamati dengan cara menghitung jumlah rata-rata nimfa kutu daun yang mati setelah 24 jam pengaplikasian dengan ciri-ciri tubuh kaku dan tidak bergerak [6]. Parameter penelitian meliputi faktor abiotik dan mortalitas hama.

Hasil dan Diskusi

Pada penelitian didapatkan hasil rata-rata persentase mortalitas kutu daun setelah diuji dengan kombinasi daun mimba dengan buah cabai rawit yang ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Mortalitas % Nimfa Kutu Daun Hijau pada Setiap Perlakuan.

Perlakuan konsentrasi

(%)

Rerata Mortalitas (%)

0

5

5

42,5

10

62,5

15

85

20

92,5

Gambar 1. Efektivitas Perlakuan Terhadap Mortalitas Kutu Daun (Aphis gossypii)

Pada gambar 1. Terlihat grafik efektifitas perlakuan terhadap mortalitas kutu daun, Semakin besar konsentrasi kombinasi daun mimba dengan buah cabai rawit secara linier meningkatkan persentase mortalitas kutu daun. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak yang lebih tinggi maka pengaruhnya terhadap mortalitas semakin tinggi. Disamping itu daya kerja suatu senyawa sangat ditentukan oleh besarnya suatu konsntrasi [7]

Berdasarkan Uji ANOVA menunjukkan bahwa F hitung (61,07) lebih besar dari F tabel (3,05) dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa mortalitas kutu daun setelah diuji dengan kombinasi daun mimba dengan buah cabai berbeda sangat nyata antar konsentrasi kombinasi. Karena berbeda sangat nyata maka dilanjukan dengan uji lanjutan yakni Uji BNT pada taraf 5 % (Tabel 3).

5 42,5 62,5 85 92,5 y = 4,35x + 14 R² = 0,9485 0 50 100 150 0 5 10 15 20 25 M o rta lita s (% ) Konsentrasi (%)

(4)

Tabel 2. Uji ANOVA Mortalitas Kutu Daun Hijau (Aphis gossypii) Setelah di uji dengan Larutan Konsentrasi Kombinasi Daun Mimba (Azadirachta indica) dengan Buah Cabai Rawit (Capsicum frutescens).

Sumber

Keragaman JK DB KT Fhit F tabel (α 0,05).

Perlakuan 19950,000 4 4987,500 61,071** ,000

Kelompok 1225,000 15 81,667

Total 21175,000 19

Tabel 3. Hasil Uji BNT Mortalitas Kutu Daun Hijau setelah Diuji dengan Konsentrasi Kombinasi Daun Mimba dengan Buah cabai rawit.

Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata berdasarkan uji BNT pada taraf 5% (P≤0,05)

Hasil analisis uji BNT menunjukkan bahwa pada konsentrasi 15 % dan 20 % tidak berbeda nyata sehingga dapat dikatakan bahwa pada konsentrasi 15 % sudah cukup efektif untuk mengendalikan hama kutu daun dengan persentase mortalitas sebesar 85 %. Hal ini diduga karena senyawa kimia yang terkandung dalam kombinasi daun mimba dengan buah cabai mampu mempengaruhi mortalitas kutu daun. Pada gejala awal yang muncul pada setiap perlakuan konsentrasi kombinasi daun mimba dengan buah cabai rawit sampel kutu daun hijau (Aphis gossypii) berusaha naik ke permukaan wadah plastik untuk mencari udara segar akibat flavonoid. Flavonoid dapat bekerja sebagai inhibitor kuat pernapasan dan menghambat reaksi oksidasi [8]. Hal ini terjadi karena peningkatan CO2 yang melebihi O2 sehingga sampel kutu daun akan bergerak aktif untuk mencari udara segar.

Baiehaki [9] menyatakan bahwa toksisitas insektisida dapat bertambah apabila suatu senyawa lain ditambahkan. Hal ini berarti dengan penambahan buah cabai rawit ke dalam mimba meningkatkan daya kerja bahan aktif azadirachtin. Saponin pada buah cabai rawit bersifat polar sehingga dapat larut dengan baik di dalam air [9]

,

Senyawa capsaicin mempengaruhi kerja saraf dengan caramenghambat

Konsentrasi (%) Rata-rata (%) 0 5 a 5 42,5 b 10 62,5 c 15 85 d 20 92,5 d

(5)

dari satu neuron ke neuron lain melalui sinaps oleh neurotransmiter yaitu asetilkon. Asetilkon di celah sinaps akan berdifusi ke dalam membran sel otot kemudian berikatan dengan reseptor, dan selanjutnya menyebabkan impuls saraf akan ditransmisi secara terus menerus sehingga terjadi inkoordinasi, lemas, dan kematian [10].

Pada penelitian ini suhu yang didapatkan berkisar antara 250C yang merupaka kisaran suhu yang efektif bagi kehidupan serangga. Hal ini didukung dengan pendapat Jumar [11] bahwa suhu tubuh serangga sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitarnya. Kisaran suhu lingkungan bagi kebanyakan serangga antara 150C – 450C. Sedangkan suhu optimalnya adalah 250C. Kelembaban juga sangat berpengaruh terhadap serangga, apabila kelembabannya sesuai dengan kebutuhan hidup serangga, maka serangga tersebut bisa tahan terhadap suhu ekstrem.

Senyawa kimia pada daun mimba yang memiliki aktivitas sebagai insektidal terhadap kutu daun hijau (Aphis gossypii) adalah azadirachtin dan senyawa kimia yang terkandung dalam buah cabai rawit adalah capsaicin. Senyawa aktif tersebut masuk ke dalam tubuh nimfa diduga melalui 3 cara, yaitu melalui saluran pernapasan, kontak fisik antara tubuh dengan senyawa toksik dan saluran pencernaan [12].

Kesimpulan

Terdapat pengaruh kombinasi daun mimba (Azadirachta indica) dengan buah cabai rawit (Capsicum frutescens) terhadap mortalitas kutu daun hijau (Aphis gossypii). Konsentrasi kombinasi daun mimba dengan buah cabai rawit yang efektif terhadap mortalitas kutu daun hijau (Aphis gossypii) yaitu konsentrasi 15 % dengan mortalitas nimfa 85 %.

Daftar Pustaka

[1] Setiadi, 2001. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta

[2] Pracaya. 2005. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.

[3] Wiratno, M Rizal, dan IW Laba, 2011. Potensi Ekstrak Tanaman Obat dan Aromatik sebagai Pengendali Keong Mas. Bul. Littro 22 (1): 54-64.

[4] Nindatu, 2016. Efektivitas Ekstrak Cabai Merah (Capsicum annum L) Terhadap Mortalitas Kutu Daun (Aphis gossypii) pada Tanaman Cabai. Universitas Pattimura Ambon. Agrologia, Vol. 5, No.1, Hal. 10-14

[5] Kardinan dan Agus, 2000. Pestisida Nabati : Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta. [6] Zahara F, W Riri, dan Mukhtar IP, 2017. Patogenitas Beberapa Cendawan Entomopatogen

(Lecanicillium lecanii, Metarhizium anisopliae, dan Beauveria bassiana ) terhadap Aphis glycines pada Tanaman Kedelai. Universitas Sumatra Utara. Medan. Journal Agroekoteknologi. Vol. 5 (2): 8 – 16.

[7] Sastrodihardjo. 1997. Arah Pengembangan dan Strategi Penggunaan Pestisida Nabati. Balai Penelitian Tananan Rempah Dan Obat. Bogor

[8] Baehaki. 1993. Peningkatan Efektivitas Insektisida Nabati dalam Membasmi Ulat Grayak (Spodoptera litura). Akses 13 Agustus 2018. URL: http://karya-ilmiah.um.ac.id/.

(6)

[9] Rijai L. 2006. Beberapa Tumbuhan Indonesia sebagai Sumber Saponin Potensial. Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXIX, Surakarta, 24-25 Maret 2006. hlm. 502 508.

[10]Corputty, 2009. Efektivitas Ekstrak Daun sirsak (Anona muricata) terhadap Mortalitas Ulat Grayak . Skripsi Universitas Pattimura Ambon. Ambon.

[11]Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. PT Rineka Cipta. Jakarta

[12]Permana ES, dan Moerfiah, 2016. Pemanfaatan Ekstrak Daun Karuk (Piper sarmentosum) Sebagai Insektisida Nabati Hama Ulat Grayak (Spodopter litura).Universitas Pakuan. Bogor.

Gambar

Tabel 1. Mortalitas % Nimfa Kutu Daun Hijau pada Setiap Perlakuan.  Perlakuan konsentrasi  (%)     Rerata Mortalitas (%)     0     5     5     42,5     10     62,5     15     85     20     92,5
Tabel 3. Hasil Uji BNT Mortalitas Kutu Daun Hijau setelah Diuji dengan Konsentrasi Kombinasi    Daun Mimba dengan Buah cabai rawit

Referensi

Dokumen terkait

Cairan biologis merupakan matriks yang sangat kompleks yang terdiri dari komponen yang dapat mengganggu proses pemisahan sampel dan analisis.. Cairan biologis yang biasa

untuk menyelesaikan tugas skripsi dengan judul "Perbedaan lntensitas Mengalami Kekerasan Dalam Pacaran Pada Remaja Putri Ditinjau Dari Peran Seksual" di lingkungan

A framework for remanufacturing of short life-cycle product has been presented to understand the supply chain flow, relations between type of returns and recovery

[r]

Belanja iklan kurang dari 500 juta rupiah diberi diskon 5% , belanja iklan dari 500 juta rupiah sampai dengan 1 miliar rupiah diberi diskon 10% , dan belanja iklan lebih dari 1

Hal ini dilakukan penulis untuk melihat secara langsung guna mendapat informasi secara jelas mengenai macam- macam budaya sekolah unggul dalam membina pendidikan karakter

Pengelolaan pendidikan karakter melalui program ekstrakurikuler karawitan di MI Muhammadiyah Karanganyar dilakukan dengan melalui langkah-langkah perencanaan yaitu pemilihan

Untuk mewujudkan kesejahteraan kehidupan masyarakat muka sungai tersebut dengan pertimbangan isu sosial-ekonomi di atas maka sub-tema yang akan di angkat adalah