• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ukuran Kap, Leverage, Opini Audit, Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Ukuran Kap, Leverage, Opini Audit, Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH UKURAN KAP, LEVERAGE, OPINI AUDIT,

UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2011-2015)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

ELMI LARASATI

B200 130 343

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGARUH UKURAN KAP, LEVERAGE, OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran KAP, leverage, opini audit, ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Metode pengambilan sampel adalah metode purposive sampling. Dari populasi sejumlah 143 diperoleh sampel sebanyak 26 perusahaan manufaktur dengan periode lima tahun sehingga sampel berjumlah 130. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran KAP, dan leverage berpengaruh terhadap audit delay sedangkan opini audit dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Kata kunci: Ukuran KAP, leverage, opini audit,ukuran perusahaan, audit delay.

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of KAP size, leverage, audit opinion, and firm size to audit delay on manufacturing companies listed on Indonesian Stock Exchange of 2011-2015. The metode of sample was taken by using purposive sampling. Of the population of 143 samples obtain as many 26 manufacturing companies with a period of five years so that the sample amounted to 130. Data analysis using descriptive statistical analysis and multiple regression. The results of this study indicate that the size of KAP, and leverage influence on audit delay while audit opinion, and firm size does not affect audit delay.

Keywords: KAP size, leverage, audit opinion, firm size, audit delay

1. PENDAHULUAN

Informasi laporan keuangan pada dekade belakangan ini sangat di butuhkan, suatu informasi keuangan digunakan oleh para pemakai (stakeholder) untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan entitas perusahaan. Kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan bagi perusahaan yang sudah go publik merupakan hal yang harus dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan tentunya telah diaudit oleh akuntan publik. Hasil laporan keuangan yang telah diaudit pada perusahaan publik mempunyai konsekuensi dan tentunya juga tanggung jawab yang besar. Maka

(6)

2

dari itu dengan adanya konsekuensi dan juga tanggungjawab yang besar memicu auditor untuk bekerja sebaik mungkin dan segera menyelesaikan pekerjaan auditnya secara tepat waktu

Ketepatan waktu penyusunan atau pelaporan suatu laporan audit atas laporan keuangan perusahaan dapat mempengaruhi nilai laporan keuangan tersebut. Semakin cepat informasi laporan keuangan itu dipublikasi ke publik, maka informasi tersebut semakin bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Dan sebaliknya jika terdapat keterlambatan, maka informasi yang dihasilkan menjadi tidak relevan lagi untuk hal pengambilan keputusan. Ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya mempengaruhi ketepatan waktu perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat umum dan kepada Bapepam. Ketepatan waktu ini terkait dengan manfaat dari laporan keuangan itu sendiri. Setiap perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia berkewajiban untuk segera menyampaikan laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan melalui proses audit oleh akuntan publik secara tepat waktu.

Perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangannya akan dikenakan sanksi yang dapat berupa peringatan tertulis pertama untuk keterlambatan sampai 30 hari. Peringatan tertulis kedua dan denda Rp 50 juta untuk keterlambatan sampai 60 hari, lalu peringatan tertulis ketiga dengan denda Rp 150 juta untuk keterlambatan hingga 90 hari dan suspensi efek perusahaan tercatat di bursa apabila terlambat lebih dari 90 hari (Gusmiranti, 2015).

Pada saat melakukan proses audit atau yang biasa disebut auditing, auditor harus melalui serangkaian tahapan. Serangkaian tahapan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan (Mulyadi, 2011). Keinginan untuk menyajikan laporan keuangan tepat waktu sering dihadapkan

(7)

3

dengan berbagai kendala. Salah satu kendala adalah adanya keharusan laporan keuangan untuk di audit oleh akuntan publik. Proses dalam mencapai ketepatwaktuan (Timeliness) terutama dalam penyajian laporan auditor independen menjadi semakin tidak mudah, mengingat semakin meningkatnya perkembangan perusahaan publik yang ada di Indonesia. Hambatan dalam ketepatwaktuan (Timeliness) ini juga terlihat dari Standar Pemeriksaan Akuntan Publik (SPAP) pada standar ketiga yang menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian serta pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai. Pemenuhan standar audit ini dapat berdampak lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga berdampak peningkatan kualitas hasil auditnya. Pelaksanaan audit yang semakin sesuai dengan standar membutuhkan waktu yang semakin lama. Dengan adanya hambatan-hambatan inilah yang memungkinkan akuntan publik untuk menunda publikasi laporan audit dan laporan keuangan auditan. Menurut penelitian dari Lucyanda dan Nura’ni (2013) salah satu hal yang menyebabkan ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan adalah audit delay, yaitu lamanya waktu penyelesaian audit yang dikukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai tanggal diterbitkannya laporan auditor independen.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini di ambil dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan 2015. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling, teknik purposive sampling pada dasarnya dilakukan sebagai sebuah teknik yang secara sengaja mengambil sampel tertentu yang telah sesuai dan memenuhi segala persyaratan yang dibutuhkan seperti sifat- sifat, karakteristik, ciri, dan kriteria sampel tertentu. Kriteria nya adalah sebagai berikut: 1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI secara berturut – turut untuk periode

(8)

2011-4

2015 yang menerbitkan laporan keuangan yang lengkap sampai bulan Desember. 2) Perusahaan menyampaikan informasi data yang lengkap untuk penelitian. 3) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit dan disertai dengan laporan auditor independen. 4) Perusahaan sampel memiliki laba positif. 5) Penyajian laporan keuangan menggunakan kurs rupiah (Rp).

Audit delay

Variabel Audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diselesaikannya laporan audit independen (Utami, dalam Widosari, 2012). Audit delay diukur berdasarkan lamanya waktu penyelesaian audit diakhir tahun fiskal perusahaan sampai tanggal laporan audit dikeluarkan, yaitu per 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada tanggal alporan audit independen. Variabel ini diukur secara kuantitatif dengan jumlah hari.

Ukuran KAP

Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik. Dalam penelitian ini KAP dikategorikan menjadi KAP the big four dan KAP non big four dan menggunakan variabel dummy. Variabel dummy adalah sebuah variabel nominal yang digunakan di dalam regresi berganda yang diberi kode 1 dan 0. KAP the big four diberi nilai 1 dan KAP non big four diberi nilai 0.

Leverage

Leverage perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi audit delay, tingkat leverage merupakan pengukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan, baik kewajiban keuangan jangka panjang maupun jangka pendek (Pratama, 2016) Leverage diukur berdasarkan nilai DTA (Debt to Total Assets) dengan membandingkan antara total kewajiban dengan total aset yang dimiliki

(9)

5

perusahaan untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya sebagai kreditur.

DTA = X 100%

Opini audit

Menurut Kusumawardani (2013) Opini auditor adalah pendapat yang diberikan auditor atas laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses audit. Opini audit dalam penelitian ini menggunakan dua klasifikasi pendapat auditor, yaitu wajar tanpa pengecualian (nilai dummy 1) dan selain wajar tanpa pengecualian (nilai dummy 0).

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan yang di ukur dari besarnya total asset atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan (Febriyanti, 2011).

Ukuran Perusahaan = Log (total aktiva) Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data regresi berganda, dikarenakan variabel dependen yaitu audit delay proksi pengukurannya dengan interval hari dan variabel independen lebih dari satu Adapun model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +e

Keterangan : Y = Audit delay

X1= Variabel Ukuran KAP X2= Variabel Leverage X3= Variabel Opini Audit

X4= Variabel Ukuran Perusahaan b1-4 = Koefisien Regresi

a = Konstanta

(10)

6

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Model Regresi yang Terbentuk

Analisis model regresi dalam penelitian bertujuan untuk melihat hasil signifikan setiap koefisien dalam regresi berganda ini, digunakan model persamaan yang memasukan semua variable independen yang tampak pada table berikut: Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 62,317 16,376 3,805 ,000 Ukuran KAP -7,555 2,654 -,308 -2,847 ,005 Laverage 10,343 4,655 ,199 2,222 ,028 Opini Audit 1,615 2,036 ,070 ,793 ,429 Ukuran Perusahaan ,465 ,615 ,082 ,756 ,451

Uji model regresi yang terbentuk untuk menguji masing-masingkoefisiensi regresi bergamda, persamaan regresi yang dibentuk dari uji signifikansi data tersebut adalah sebagai berikut:

AUD= 62,317– 7,555UKAP + 10,343LAV +1,615OA + 0,465UP +e

Pengaruh Ukuran KAP terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil uji t variabel Ukuran KAP memiliki nilai thitung (-2,847) lebih besar dari pada ttabel (-1,978) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,005< α = 0,05. Hal ini berarti H1 diterima, sehingga ukuran KAP berpengaruh terhadap audit delay.

Perusahaan manufaktur big four dapat dikatakan bahwa KAP non four mempunyai tenaga spesialis yang profesional yang mampu melakukan audit

(11)

7

secara efisien sehingga mampu menyelesaikan laporan audit dengan tepat waktu sesuai peraturan yang berlaku.

Pengaruh Leverage terhadap Audit Delay).

Berdasarkan hasil uji t variabel leverage memiliki nilai thitung (2,222) lebih besar dari pada ttabel (1,978) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,028<α = 0,05. Hal ini berarti H2 diterima, artinya bahwa variabel leverage berpengaruh terhadap audit delay.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa, semakin tinggi leverage perusahaan maka akan semakin tinggi audit delay. Leverage merupakan perbandingan antara jumlah hutang dan jumlah aktiva. Jika perusahaan mempunyai jumlah proporsi hutang lebih besar dari aktivanya, maka akan meningkatkan kecenderungan rugi yang pada akhirnya memerlukan kecermatan yang lebih dalam mengaudit laporan keuangan. Sehingga pihak manajemen

Pengaruh Opini Audit terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil uji t variabel opini audit memiliki nilai thitung (0,793) lebih kecil dari pada ttabel (1,978) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,429> α = 0,05. Hal ini berarti H3 ditolak, artinya bahwa variabel opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Hasil ini dapat dijelaskan bahwa opini audit tidak mempengaruhi audit delay karena, auditor yang memiliki pengalaman yang cukup lama tidak menjadi kendala dalam mencari bukti-bukti yang diperlukan dalam proses audit, jadi auditor tidak memerlukan waktu lama dalam melakukan proses audit, dari temuan-temuan audit yang ada auditor akan mengeluarkan opini audit sesuai dengan bukti temuan tersebut, sehingga laporan audit akan disajikan secara tepat waktu

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay

Berdasarkan hasil uji t variabel ukuran perusahaan memiliki nilai thitung (0,756) lebih besar dari pada ttabel (1,978) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,451> α = 0,05. Hal ini berarti H4 ditolak, artinya bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.

(12)

8

Hal ini bisa dijelaskan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay diperkirakan karena sampel yang dipakai adalah sampel dari populasi perusahaan yang sahamnya diterbitkan di BEI. Sehingga tidak mempedulikan apakah perusahaan itu besar atau kecil, perusahaan itu sudah tentu diperhatikan atau dapat diakses dengan mudah laporan keuanganya oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Maka dari itu, semua perusahaan akan berusaha untuk melaporkan laporan keuanganya lebih cepat dari perusahaan yang lain guna menarik perhatian dari investor, dan tidak terkena sanksi dari pengawas permodalan dan pemerintah.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian analisis pengaruh ukuran KAP, leverage, opini audit, dan ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2015, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Ukuran KAP berpengaruh terhadap audit delay, karena memiliki nilai signifikansi 0,005 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini. berarti hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini diterima 2) Leverage berpengaruh terhadap audit delay, karena pada leverage nilai signifikansi 0,028 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini berarti hipotesis kedua (H2) diterima. 3) Opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay, hal ini dikarenakan nilai signifikansi pada opini audit 0,429 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini bisa diambil kesimpulan bahwa hipotesis ketiga (H3) ditolak. 4) Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay, hal ini dikarenakan nilai signifikansi pada ukuran perusahaan 0,451 lebih besar dari dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini bisa diambil kesimpulan bahwa hipotesis ketiga (H4) ditolak. Penelitian yang dilakukan ini mempunyai keterbatasan, sehingga perlu diperhatikan bagi peneliti-peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan penelitian yang ada adalah 1) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya sebatas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 2) Penelitian ini hanya menggunakan data sekunder, data-data primer yang tidak dipublikasikan seperti luas audit yang

(13)

9

dilakukan, tingkat pengendalian internal klien, resiko audit tidak dimasukan dalam penelitian ini. 3) Penulis hanya menganalisa empat faktor yang mempengaruhi audit delay (ukuran KAP, leverage, opini audit, ukuran perusahaan) sementara masih banyak faktor lain yang belum diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Alifian Nur dan Indah, Anisykurlillah. 2014. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay. Accounting Analysis Journal. ISSN 2252-6765.

Amsyah, Zulkifli. 2001. Manajemen sistem informasi. 2001 Penerbit Gramedia

Pustaka Utama: Jakarta

Angruningrum, Silvia dan Made Gede Wirakusuma. 2013. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kompleksitas Operasi, Reputasi KAP dan Komite Audit pada Audit Delay”.ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2 (2013): 251-270

Aryaningsih, Devi dan Budiartha. 2014. Pengaruh total aset, tingkat solvabilitas dan opini audit pada audit delay. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.3:747-647.ISSN: 2302-8556.

Bapepam. 2011. Peraturan Nomor X.K.2: Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala (online) diakses 04 Agustus 2015.

(http://www.bapepam.go.id/download/Peraturan_Bapepam/SKKetuaBepepa

m-LKNo_Kep-346/2011_tentang_Publikasi_LK_Tengah_Tahunan.pdf)

Febriyanti. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit delay Perusahaan Sektor Perdagangan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2007-2009. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius). Vol., no.3, September. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ISBN 979.740.015.1. Gusmiranti. (2015). Analisis Pengaruh Kualitas Auditor, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, Kompleksitas, dan Penerapan IFRS terhadap Audit Delay. Skripsi. Jakarta. Universitas Bina Nusantara.

(14)

10

Haryani, J. (2014). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komite Audit, Penerapan IFRS dan Kepemilikan Publik pada Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1: pp. 63-78.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akutansi Keuangan. Jakarta.

Kartika, Andi. 2011. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”.Dinamika Keuangan dan Perbankan, Nopember 2011, Hal: 152 - 171 Vol. 3, No. 2 ISSN :1979-4878 Lestari, Dewi. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit delay

:Studi Empiris Pada Perusahaan Cunsumer Goods yang Terdaftar Di BEI. Skripsi Sarjana. FEB UNDIP. Semarang.

Lucyanda, Jurica dan Nura’ni , Sabrina Paramitha. 2013. Pengujian Faktor-Faktor yang Memengaruhi Audit delay. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol. 9 No. 2, 128 – 149.

Marsono, Prabowo. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay. Journal of Accounting, Vol. 2, No.1, hal2

Mulyadi. 2013. Auditing Pengauditan. PT. Salemba Empat.

Prabowo, Pebi Putra Tri dan Marsono. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit delay. Diponegoro Journal of Accounting. Vol.2, No.1, hal 1.

Puspitasari, Elen dan Anggraeni Nurmala Sari. 2012. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No.1/November 2012: 1-96

Puspitasari, K. dan Latrini. 2014.Pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak Perusahan, Leverage dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay.E-Jurnal AKuntansi Universitas Udayana no.8-2.

Rahmawati, Selvia Eka. 2015. “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay”. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 7 (2015)

(15)

11

Saemargani, Fitria Ingga. 2015. “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Opini Auditor, Ukuran perusahaan, dan Reputasi Auditor Terhadap Audit Delay”. Jurnal Nominal Vol.IV No.2.

Sebayang, Esynasali Violetta. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit delay: Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Skripsi Sarjana. FEB UNDIP. Semarang.

Yulianti, Ani. 2011. “ Faktor-faktor yang Berpengruh Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2008)”. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta.

Wiratmaja, I Dewa Nyoman dan Haryani, Jumratul. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komite Audit, Penerapan International Financial Reporting Strandards dan Kepemilikan Publik pada Audit delay. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1. ISSN 2301-8556.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian terlihat bahwa profil kecepatan dan temperatur fluida sisko dipengaruhi oleh besarnya waktu yang diberikan dan nilai parameter material, selain itu

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik tanpa ada halangan suatu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui; 1) Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap keterampilan menulis eksposisi siswa SMK Swasta di Kabupaten Karawang.

kritis, aktivitas belajar dan keterampilan mengajar guru. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara untuk memperoleh data awal, tes untuk memperoleh data nilai siswa,

Total kebutuhan rumput raja (kondisi 1 dan 2) untuk pakan ternak selama setahun sebanyak 27.063,03 kg/tahun, sedangkan rumput raja yang tersedia dalam kebun sebesar 76.144

Pada siklus I, diperoleh rata-rata hasil pelaksanaan pembelajaran sebesar 3,32 dengan kategori baik dan pada siklus II diperoleh rata-rata pelaksanaan pembelajaran

Setelah melakukan penelitian skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kreativitas Guru Membangun Kemampuan Bertanya Peserta Didik Guna Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan

Namun demikian, upaya peningkatan mutu dan daya saing perguruan tinggi harus terus dilakukan, termasuk peningkatan mutu dan relevansi Lembaga Pendidikan dan