• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 1

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH

KABUPATEN BENGKULU SELATAN

4.1 Kondisi Fisik Wilayah 4.1.1 Profil Geografi

Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota yang berada di bawah wilayah administrasi Provinsi Bengkulu. Kabupaten Bengkulu Selatan berada di sebelah selatan Provinsi Bengkulu dan langsung berhadapan dengan Samudera Hindia.

Kabupaten Bengkulu Selatan terletak di sebelah barat Bukit Barisan. Luas wilayah administrasinya mencapai kurang lebih 118.610 Ha. Terletak pada 409’39” – 4033’ 34” Lintang Selatan dan 102047’45” - 103017’18Bujur Timur.

 Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Seluma sepanjang ± 23,500 km.  Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan ± 43,500 km.  Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kaur ± 26 km.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia ± 4 mil.

Selengkapnya tentang letak geografis dan batas-batas wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat pada Gambar IV.1.

4.1.2 Luas Wilayah

Wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan terbagi atas 11 (sebelas) kecamatan, yaitu Kecamatan Kedurang, Kecamatan Seginim, Kecamatan Pino, Kecamatan Manna, Kecamatan Kota Manna, Kecamatan Pino Raya, Kecamatan Kedurang Ilir, Kecamatan Air Nipis, Kecamatan Ulu Manna, Kecamatan Bunga Mas, Kecamatan Pasar Manna dengan luas dan persentase masing-masing kecamatan seperti pada gambar dan Tabel 4.1 berikut ini.

4.1.3 Klimatologi

Iklim di Kabupaten Bengkulu Selatan ditandai dengan jumlah curah hujan yang cukup tinggi, yaitu: rata-rata 100 mm/tahun, dengan rata-rata hari hujan antara 100-250 hari/tahun. Hari hujan rata-rata 20 hari/bulan dengan jumlah hari hujan terendah 18 hari

(2)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 2 yang terjadi pada bulan Mei dan September, sedangkan hari hujan tertinggi selama 23 hari terjadi pada bulan November dan Desember.

(3)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 2 Gambar IV.1.

Letak Geografis Wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan

2.1.1.1. Luas Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Lebong adalah seluas ±253.215,06 Ha atau seluas 12,64 % dari luas daratan Provinsi Bengkulu seluas 2.003.050 Ha. Kabupaten Lebong secara administratif dibentuk berdasarkan UU No.39 Tahun 2003. Berdasarkan Perda No. 3 tahun 2008, Perda No. 7 tahun 2008 dan Perda No. 11 tahun 2008, kabupaten Lebong telah dimekarkan menjadi 13 Kecamatan dengan 102 Desa, 8 Kelurahan dan 2 UPT .

Kabupaten Lebong sebagian besar adalah kawasan hutan lindung dan hutan konservasi, seluas 143.834,55 Ha. Dari jumlah tersebut sebesar 111.035 Ha adalah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), hutan lindung 20.777,40 Ha, cagar alam 3.022,15 Ha, dan hanya 58.099,45 Ha merupakan areal pemukiman dan keperluan lain. Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 736/Mentan/X/1982 kemudian diperkuat berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 901/kpts-II/1999 sebagai kawasan konservasi dan di wilayah lain juga di kukuhkan sebagai kawasan Hutan Lindung Rimbo Pengadang Register 42 dan kawasan lindung Boven Lais yang awal pengukuhan kawasan ini ditetapkan sebagai hutan lindung oleh Pemerintahan Kolonial Belanda sekitar tahun 1927 yang dikenal sebagai hutan batas Boszwezen.

Saat ini, wilayah Kabupaten Lebong terbagi menjadi 13 Kecamatan 110 Desa/Krlurahan dengan kota ibukota kecamatan sebagaimana terlihat pada Tabel

(4)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 3 Tabel 4.1

Luas Wilayah dan Persentase Kabupaten Bengkulu Selatan Menurut Kecamatan Tahun 2012

No Kecamatan Luas Wilayah (Ha) Persentase (%)

1 Kedurang 23.455 17,77 2 Seginim 6.152 5.18 3 Pino 6.188 5.21 4 Manna 3.317 2,79 5 Kota Manna 3.216 2.71 6 Pino Raya 22.350 18,84 7 Kedurang Ilir 5.820 4,90 8 Air Nipis 20.328 17,13 9 Ulu Manna 23.692 19,97 10 Bunga Mas 3.508 2,95 11 Pasar Manna 584 0,49 Jumlah 118.610 100.00

Sumber : RTRW Kab. Bengkulu Selatan 2011 - 2031

4.1.4 Topografi

Berdasarkan topografinya Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada tiga jalur, yaitu: Jalur pertama, 0 – 100 meter diatas permukaan laut dan terklasifikasi sebagai dataran rendah luasnya mencapai 50,94 persen. Jalur kedua, 100 – 1000 meter diatas permukaan laut dan terklasifikasi sebagai wilayah berbukit luasnya mencapai 42,99 persen. Jalur ketiga, terletak disebelah Utara – Timur sampai ke puncak Bukit Barisan luasnya mencapai 6,07 persen.

Berdasarkan topografinya wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada ketinggian 0 s/d 1.000 dpl (di atas permukaan laut). Secara rinci tertera pada Tabel 4.2.

4.1.5 Jenis Tanah dan Hidrologi

Berdasarkan tekstur tanah, Kabupaten Bengkulu Selatan mempunyai tekstur tanah halus, sedang, agak kasar, dan kasar. Secara terperinci tertera pada Tabel 4.3.

4.1.6 Geologi

Jenis batuan yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan antara lain : Alluvium, Batuan Breksi Gunung Api, Formasi Bintunan, Formasi Hulu Simpang, Formasi Lemau, Formasi Sebalat, Formasi Serai, Formasi Simpang Aur, Granit, dan Satuan Gunung Api Lava Andesit-basalan

(5)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 4 Tabel 4.2

Luas Daerah Menurut Ketinggian Tempat Per Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012

No. Kecamatan Ketinggian Tempat (Ha) Jumlah

(Ha) 0-100 m 100-500 m 500-1000 m 1000 m 1 Kedurang 11.934 8.487 1.393 1.641 23.455 2 Seginim 3.330 1.124 517 1.181 6.152 3 Pino 4.759 1.193 236 6.188 4 Manna 1.070 1.667 231 349 3.317 5 Kota Manna 1.022 1.200 459 485 3.216 6 Pino Raya 12.130 8.305 1.915 22.350 7 Kedurang Ilir 2.692 1.267 1.001 860 5.820 8 Air Nipis 12.351 4.720 1.160 2.097 20.328 9 Ulu Manna 9.900 11.896 2.096 23.692 10 Bunga Mas 894 1.576 509 529 3.508 11 Pasar Manna 268 175 83 58 584 Jumlah 60.400 41.410 9.600 7.200 118.610

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014

Tabel 4.3

Luas Daerah Menurut Tekstur Tanah di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012

No. Kecamatan Tekstur Tanah (Ha) Jumlah

(Ha)

Halus Sedang Agak Kasar

1 Kedurang 18.613 3.899 943 23.455 2 Seginim 3.440 2.237 475 6.152 3 Pino 3.428 2.237 523 6.188 4 Manna 1.293 1.830 194 3.317 5 Kota Manna 1.200 1.244 772 3.216 6 Pino Raya 17.356 527 4.467 22.350 7 Kedurang Ilir 3.165 2.230 425 5.820 8 Air Nipis 13.655 2.549 4.124 20.328 9 Ulu Manna 19.080 704 3.908 23.692 10 Bunga Mas 1.410 1.332 766 3.508 11 Pasar Manna 480 86 18 584 Jumlah 83.120 18.875 16.615 118.610

(6)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 5 4.1.7 Pertambangan

Potensi bahan galian pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah batu gamping, batu serak/batu tulis, pasir lempungan, poshpat guano, granit, diorit, andesit, marmer (marble), mineral sulfida, batu rijang, mineral ubahan, batuan piroklastik, biji besi, minyak, pasir besi dan emas. Untuk lebih jelasnya mengenai potensi dan lokasi bahan galian pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Potensi Bahan Galian Pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan

No Bahan Galian Lokasi

1 Batu Gamping

Desa Batu Ampar, Kec. Kedurang Disekitar Air Bengkenang

Hulu Air Luwangan Pematang Gaung

2 Batu Serak/Batu Tulis Desa tg. Tengah, Kec. Air Nipis Hulu Air Bengkenang – Kec. Air Nipis 3 Pasir Lempungan Di Air Tebu Telur, Kec. Seginim

(Desa Tg. Tengah)

4

Posphat Guano

Gua dekat pertemuan Air Kedurang

dan Air Cawang Alun - Hulu Sungai Kedurang

5 Granit

Bukit Lekendi Bukit Raja Mandara

Kec. Kedurang, Kec.Air Nipis, Kec. Ulu Manna

6 Diorit Sebelah utara dan timur

Bukit Rajamandara

7 Andesit Bukit Rajamandara (2000 Ha)

8 Marmer Desa Sukarami, Kec. Air Nipis

9 Mineral Sulfida Kec. Pino, Seginim dan Kedurang 10 Batu Rijang Hulu Air Bengkenang, Kec. Air Nipis

11 Mineral Ubahan

Dijumpai ditempat penyelidikan di Kec. Pino, Seginim dan Kedurang dan di hulu Air Bengkenang

12 Batuan piroklastik Di sekitar Air Manna dekat Masat, Kec. Pino

13 Biji Besi Perbatasan Bengkulu Selatan – Lahat, Kec. Ulu Manna, Kec. Air Nipis. 14 Minyak (blok Bengkulu) Kab. Bengkulu Selatan/Seluma-Kaur

15 Pasir Besi Pantai Selali - Pantai Sulau, Kec. Pino Raya, Kec. Kedurang Ilir 16 Emas Kec. Seginim, Kec. Air Nipis, Kec. Ulu Manna.

(7)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 6 4.2 Profil Demografi

Demografi atau kependudukan merupakan suatu aspek yang penting untuk dikaji dalam suatu perencanaan. Pemahaman ini terkait dengan pelayanan terhadap masyarakat akan kebutuhan prasarana dan pelayanan terhadap masyarakat akan kebutuhan prasarana dan sarana, dimana masyarakat atau penduduk merupakan pelaku di dalam upaya pengembangan dan pembangunan suatu kawasan. Dengan demikian kajian kependudukan akan terkait dengan kebutuhan prasarana dan sarana, serta sumber daya manusia untuk melaksanakan kagiatan atau aktivitas, untuk itu diperlukan kajaian secara kuantitas maupun kualitas terhadap sumber daya manusia. Dalam konteks penataan ruang, perkembangan penduduk sangat mempengaruhi intensitas dan kegiatan wilayah di sekitarnya, juga berkaitan dengan kebutuhan ruang dan lahan sebagai tempat untuk melakukan setiap kegiatan/ aktifitas hidupnya. Dalam penyusunan RPIJM Kabupaten Bengkulu Selatan, kependudukan menjadi salah satu faktor yang sangat dipertimbangkan, agar pada masa mendatang peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan lahannya dapat terkendali dengan baik.

4.2.1 Jumlah Penduduk

Berdasarkan data kependudukan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2012, jumlah penduduk di Kabupaten Bengkulu Selatan yang meliputi 11 Kecamatan adalah 146.891 jiwa dengan kepadatan penduduk yaitu 124 jiwa/ km2. Untuk jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Kota Manna yaitu 27.957 jiwa, jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Bunga Mas yaitu 5.804 jiwa. Sedangkan untuk kepadatan penduduk, angka kepadatan terbesar pada kecamatan Pasar Manna dengan kepadatan 3.076 Jiwa/km2, dan terkecil adalah kecamatan Ulu Manna dengan kepadatan 31 jiwa/km2. Untuk lebih jelas dapat diperlihatkan seperti pada Tabel 4.5.

Sedangkan dilihat dari laju pertumbuhan Kabupaten Bengkulu Selatan tidak terlalu tinggi, rata-rata 1,88 %. Per tahun. Laju pertumbuhan penduduk 2010 – 2012 rata-rata 1,32 %. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 4.6.

(8)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 7 Tabel 4.5

Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012

No Kecamatan Luas Area

(Km2) Jumlah Penduduk Kepadatan Per Km2 1 Manna 33,17 13.441 465 2 Kota Manna 32,16 27.957 869 3 Kedurang 234,55 10.477 45 4 Bunga Mas 35,08 5.950 170 5 Pasar Manna 5,84 17.962 3.076 6 Kedurang Ilir 58,20 7.457 128 7 Seginim 61,52 15.417 251 8 Air Nipis 203,28 10.548 52 9 Pino 61,88 11.486 186 10 Pino Raya 236,92 18.805 84 11 Ulu Manna 223,50 7.391 31 Total 1.186,10 1146.891 124

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2013

Tabel 4.6

Laju Pertumbuhan Penduduk

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 1980 – 2012

No Tahun Laju Pertumbuhan

(%) 1 1980 – 1985 2,8 2 1985 – 1990 1,7 3 1990 – 1995 3,4 4 1995 – 2000 0,8 5 2000 – 2005 2,2 6 2005 – 2009 0,9 7 2010 – 2012 1,32 Rata-rata 1,6

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2013

4.2.2 Struktur Penduduk Berdasarkan Umur

Jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan jika dilihat dari kelompok umur berdasarkan Bengkulu Selatan Dalam Angka 2012, terlihat bahwa Jumlah penduduk dengan jumlah terbesar adalah jumlah penduduk produktif dengan umur antara 15 – 39 Tahun,

(9)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 8 dengan jumlah 65.151 jiwa atau sebesar 44,35 %. Untuk lebih jelas dapat dilihat seperti pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012

No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0 – 4 7.781 7.618 15.399 2 5 – 9 7.125 6.942 14.067 3 10 - 14 7.242 7.062 14.304 4 15 - 19 6.905 6.831 13.736 5 20 - 24 6.480 6.574 13.654 6 25 - 29 6.546 6.722 13.268 7 30 - 34 6.500 6.451 12.951 8 35 - 39 5.795 5.747 11.542 9 40 - 44 4.930 4.885 9.815 10 45 - 49 4.287 4.121 8.408 11 50 - 54 3.575 3.281 6.856 12 55 - 59 2.533 2.229 4.762 13 60 - 64 1.646 1.524 3.170 14 65 + 2584 2.575 5.559 Total 72.078 72.962 146.891

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2013

4.2.3 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2012 menunjukkan jumlah penduduk Laki-laki sebanyak 72.078 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 72.962 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat seperti pada Tabel 4.8.

4.2.4 Struktur Penduduk Berdasarkan Ketenagakerjaan

Berdasarkan Struktur penduduk berdasarkan ketenagakerjaan di Tahun 2012 sebagian besar penduduk di Kabupaten Bengkulu Selatan bekerja di sektor pertanian yaitu mencapai 58,6 %. Selanjutnya disusul sektor perdagangan dan jasa sekitar 16, 0 %. Sektor yang sangat diharapkan untuk berkembang adalah sektor industri. Pada saat sekarang baru mencapai 2,6 %.

Pencari kerja yang terdaftar di Subdin Tenaga Kerja Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2012 sebanyak 954 orang dengan perincian menurut pendidikan : tamat SD 4 orang, SMP 15 orang, SMU sederajat 430 orang dan Sarjana Muda 236 orang dan Sarjana/ Master sebanyak 448 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat seperti pada Tabel 4.9. dan Tabel 4.10.

(10)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 9 Tabel 4.8

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012

No Kecamatan Jumlah Penduduk Total

Laki-laki Perempuan 1 Manna 6.679 6.762 13.441 2 Bunga Mas 13.920 14.037 27.557 3 Kota Manna 5.322 5.155 10.447 4 Pasar Manna 2.971 2.979 5.950 5 Kedurang 8.907 9.055 17.962 6 Kedurang Ilir 3.800 3.657 7.457 7 Seginim 7.816 7.601 15.417 8 Air Nipis 5.350 5.198 10.548 9 Pino 5.778 5.708 11.486 10 Pino Raya 9.572 8233 18.486 11 Ulu manna 3.814 7.577 17391 Total 73.929 70.862 146.891

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014

Tabel 4.9

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012

No Lapangan Pekerjaan Laki-laki

(%) Perempuan (%) Jumlah (%) 1 Pertanian 61,4 54,9 58,6

2 Pertambangan dan Penggalian

3 Industri Pengolahan 3,1 1,9 2,6

4 Listrik dan Air Minum 0,5 0,8 0,6

5 Konstruksi 6,4 0,4 3,8

6 Perdagangan dan Akomodasi 11,4 22,3 16,0

7 Angkutan, Pergudangan dan

Komunikasi 4,6 1,3 3,2

8 Perantara Keuangan, Usaha

Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,8 0,8 1,3

9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan

Perorangan 11,8 17,8 13,9

10 Sektor Lainnya dan Tak

Terjawab 0,0 0,0 0,0

Total 100,0 100,0 100,0

(11)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 10 Gambar IV.2

Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2010

Tabel 4.10

Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012

No Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Tidak / Belum Tamat SD - - -

2 SD 4 - 4 3 SLTP 11 4 5 4 SMU 364 136 430 5 Sarjana Muda 74 162 296 6 S1 / S2 / S3 194 249 448 Total 652 550 1.202

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014

4.3 Profil Ekonomi

4.3.1 Kondisi Ekonomi Daerah 4.3.1.1 Kondisi Perkembangan PDRB

Perkembangan perekonomian Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat dari Nilai Produk Domestik Regional Bruto. Berdasarkan Nilai Konstan PDRB Tahun 2012 Kabupaten

(12)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 11 Bengkulu Selatan sebesar Rp 646.450.000.000. Nilai PDRB mengalami kenaikan dibandingkan jumlah PDRB Tahun 2011 yaitu sebesar Rp 607.441.000.000. Kenaikan dari Tahun 2011 – 2012 sebesar Rp 39.018.000.000.

Jika dilihat dari nilai PDRB berdasarkan harga berlaku pada Tahun 2012 jumlah nilai PDRB sebesar terjadi kenaikan sebesar Rp 1.546.323.000.000. Dibandingkan nilai PDRB Tahun 2011 yang berjumlah RP 1.380.737.000.000 terjadi kenaikan sebesar Rp 156.584.000.000. Hal ini menunjukkan tingkat perekonomian Kabupaten Bengkulu Selatan mengalami peningkatan.

Pertumbuhan nilai PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan harga berlaku sejak tahun 2000 rata-rata pertumbuhan PDRB per tahun sebesar 9,6 %. Sedangkan jika berdasarkan harga konstan Tahun 2000, pertumbuhan PDRB ekonomi mengalami penurunan. Untuk melihat perkembangan nilai PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan dapat di lihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11

PDRB Atas Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2000 – 2010

Tahun PDRB Atas Dasar (Juta Rupiah)

Harga Berlaku Harga Konstan 2000

2000 718.017 718.017 2001 821.225 752.464 2002 444.549 372.581 2003 516.110 389.045 2004 578.892 414.581 2005 712.803 436.903 2006 801.424 462.729 2007 901.915 491.283 2008 1.005.092 515.473 2009 1.075.845 538.799 2010 1.216.052 568.773 2011* 1.380.757 607.441 2012** 1.546.323 646.459 Keterangan : * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara

Sumber : PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan 2004 - 2012

(13)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 12 Sektor andalan di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat dari besarnya kontribusi masing-masing sektor terhadap nilai PDRB. Pada tahun 2012, sektor pertanian masih menjadi sektor yang menjadi penyumbang terbesar dalam menciptakan nilai tambah di Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu sebesar 30,41 %, disusul kegiatan jasa sebesar 25,45 %, dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 24,48 %. Sedangkan sektor yang kontribusinya masih rendah adalah sektor Industri Pengolahan, sektor pertambangan dan penggalian, sektor kontruksi, sektor listrik, gas dan air bersih yang nilai kontribusinya dibawah 10 %. Peranan sektor terhadap PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.12 dan Gambar IV.3.

TABEL 4.12.

KONTRIBUSI SEKTOR TERHADAP PDRB KABUPATEN BENGKULU SELATAN TAHUN 2012

NO SEKTOR KONTRIBUSI (%)

1 Pertanian 30,41

2 Pertambangan & Penggalian 0,27

3 Industri Pengolahan 1,50

4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,17

5 Bangunan 4,54

6

Perdagangan, Hotel dan

Restoran 24,48

7

Pengangkutan dan

Komunikasi 8,69

8

Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan 4,48

9 Jasa-jasa 25,45

100,00

Sumber: Bengkulu Selatan Dalam Angka Tahun 2014 Gambar IV.3

(14)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 13 Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014

4.3.2 Kondisi Keuangan Daerah

4.3.2.1 Perkembangan Penerimaan dan Pengeluaran

Realisasi penerimaan pendapatan Kabupaten Bengkulu Selatan terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari penerimaan tahun 2003 hingga tahun 2013. Penerimaan tahun 2003 sebesar Rp 256.459.930.000 dan sampai Tahun 2013 penerimaan menjadi Rp 602.151.770.000. Begitu juga dengan belanja daerah yang pengeluarannya meningkat juga. Pengeluaran Belanja Aparatur daerah pada tahun 2013 mencapai Rp 636.537.662.000. Jika dibandingkan antara peneimaan dan pengeluaranlebih besar pengeluaran dibandingkan penerimaan. Perkembangan penerimaan / pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.13.

4.3.2.2 Perkembangan PAD yang Menjabarkan Retribusi dan Pajak Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan yang didapatkan dari usaha pemerintah daerah itu sendiri, yang terdiri dari beberapa komponen pendapatan antara lain Pajak Daerah, Retribusi, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Daerah yang Dihasilkan serta penerimaan lain-lain yang sah. Realisasi PAD Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan Realisasi penerimaan PAD Kabupaten Bengkulu Selatan dalam kurun waktu tahun 2000 – 2013 dan

(15)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 14 persentasenya terhadap pendapatan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Dari Realisasi penerimaan PAD tahun 2013 sektor pajak daearh hanya berkontribusi sebesar 16,39% dari totak PAD atau sebesar Rp. 3.082.430.000,-. Sedangkan sektor retribusi menyumbang sebesar 54,87 2% atau Rp. 10.314.562.000,-. Sektor penerimaan lain-lain yang sah yaitu sebesar 18,78 % atau Rp. 3.530.701.000,-. Lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.15.

Tabel 4.13

Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2013 (000 Rp)

Jenis Penerimaan 2013

I Pendapatan 602.151.770

1. Pendapatan Asli Daerah 18.795.420

2. Pendapatan Transfer / Dana Perimbangan 510.898.089

2.1.a. Bagi Hasil Pajak 10.001.932

b. Dana Bagi Hasil Bukan

Pajak / SDA 6.618.503

2.2 Dana Alokasi Umum (DAU) 490.436.878

2.3 Dana Alokasi Khusus (DAK) 49.459.850

3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah 72.458.261

3.1 Pendapatan Hibah -

3.2 Dana Darurat -

3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi

dan Pemda Lainnya 12.233.476

3.4 Dana Penyesuaian dan Oto. Khusus 56.737.585

3.5 Bantuan Keuangan dari Prov atau

Pemda Lainnya 3.787.200

II. Belanja 636.537.662

2.1 Belanja Tidak Langsung 362.232.476

(16)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 15

- Belanja Hibah 1.933.200

- Belanja Bantuan Sosial 3.666.803

- Belanja Bantuan Keuangan Kepada

Provinsi/Kabupaten 3.390.000

- Belanja Tidak Terduga 498.575

2.2 Belanja Langsung 274.305.186

- Belanja Pegawai 22.291.377

- Belanja barang dan Jasa 115.524.436

- Belanja Modal 121.295.657

2.3 Belanja Tak Terduga -

SURFLUS/DEFISIT

3. Pembiayaan 34.385.852

3.1 Penerimaan daerah 37.493.002

3.2 Pengeluaran Pembiayaandaerah 3.107.119

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 204

Tabel 4.14

Realisasi Penerimaan Pendapat Asli Daerah dan Persentase Terhadap Total Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan

Menurut Fungsinya Tahun 2000 – 2010 (000 Rp)

No Tahun Anggaran Pendapatan Asli Daerah Persentase Terhadap Total Penerimaan 1 2000 1.303.993 1,73 2 2001 1.549.336 0,74 3 2002 3.781.644 1,77 4 2003 4.595.164 1,79 5 2004 4.106.789 3,30 6 2005 5.359.787 4,01 7 2006 8.958.389 3,09 8 2007 12.635.764 3,74 9 2008 12.773.550 3,40 10 2009 22.042.030 6,00 11 2010 18.359.605 4,64 12 2011 14.758.401 3,11 13 2012 18.984.139 3,39 14 2013 18.795.420 3,12

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014

Tabel 4.15

Realisasi Penerimaan Pendapat Asli Daerah di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2013 (000 Rp)

(17)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 16

No Jenis Pendapatan Jumlah

(Rp)

1 Pajak Daerah 3.082.430

2 Retribusi 10.314.562

3 Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dihasilkan 1.867.727

4 Penerimaan Lain-lain yang Sah 3.530.701

Total 18.755.420

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014

4.4 Profil Sosial dan Budaya 4.4.1 Pendidikan dan Kesehatan

Sarana pendidikan yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan dimulai dari jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) sampai dengan tingkat Akademi. Pada kota ini juga terdapat sekolah agama islam, yaitu Madrasah Ibtidaiyah setingkat SD, Madrasah Tsanawiyah setingkat SLTP dan juga Madrasah Aliyah yang setingkat dengan SLTA. Jumlah sarana pendidikan tersebut, baik negeri maupun swasta, dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16

Jumlah Sarana Pendidikan Kabupaten Bengkulu SelatanTahun 2013

No Kecamatan Jenis fasilitas TK SD& SLB MI SLTP &SLB MTs SLTA SMK /STM MA AKAD EMI 1 Manna 5 13 1 4 - 1 - - - 2 Bunga MAs 1 7 - 1 - - - - - 3 Kota Manna 12 12 1 6 1 4 1 - 1 4 Pasar Manna 8 11 1 3 1 4 1 2 1 5 Kedurang 2 9 2 2 1 1 - 1 - 6 Kedurang Ilir 3 7 1 2 - - 1 - - 7 Seginim 6 13 - 4 - 1 1 - - 8 Air Nipis 2 9 3 2 1 - - 1 - 9 Pino 4 12 - 4 - 1 1 - - 10 Ulu Manna 1 9 1 3 - - - 1 - 11 Pino Raya 3 22 1 5 - 1 1 - - Jumlah 47 124 11 36 4 13 6 5 2

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014

Pelayanan kesehatan di Kabupaten Bengkulu Selatan dilayani oleh sarana kesehatan yang meliputi satu Unit Rumah Sakit Umum (RSU), empat belas Unit Puskesmas, empat puluh satu Unit Puskesmas Pembantu, dua Unit Rumah Bersalin serta Posyandu sebanyak dua

(18)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 17 puluh sembilan buah. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan, dapat dilihat pada Tabel 4.17.

Tabel 4.17

Jumlah Sarana Kesehatan Kabupaten Bengkulu SelatanTahun 2013

No Kecamatan

Jenis Fasilitas RSU Puskesmas Puskesmas

Pembantu

Rumah

Bersalin Pos Yandu

1 Manna - 1 3 - 21 2 Bunga MAs - 1 2 - 11 3 Kota Manna 1 2 7 - 23 4 Pasar Manna - 1 1 2 6 5 Kedurang - 1 3 - 20 6 Kedurang Ilir - 1 3 - 11 7 Seginim - 1 4 - 23 8 Air Nipis - 1 2 - 12 9 Pino - 2 3 - 20 10 Ulu Manna - 1 4 - 13 11 Pino Raya - 2 9 - 25 Jumlah 1 14 41 2 185

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2041

4.4.2 Sosial, Budaya dan Agama

Kebudayaan merupakan peninggalan sejarah yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, budaya sebagai simbol ciri khas yang dilaksanakan turun-temurun dengan keunikan dan makna tersendiri, dalam menunjukan keberadaan tradisi serta aktifitas komunitasnya. Keberadaan budaya dipertahankan sebagai warisan kekayaan dan keberagaman etnik serta wahana pesona berbaur dengan alam yang patut dibanggakan. Kabupaten Bengkulu Selatan kaya akan bermacam potensi yang dapat dikembangkan untuk memberikan nilai tambah bagi daerah, diantaranya keberagaman budaya dan agama. Keberagaman yang ada tersebut tidak kemudian memunculkan permasalahan, justru fenomena unik yang terjadi di kalangan masyarakat terjalin hubungan sosial yang baik dan harmonis. Hal ini tercermin dalam perilaku masyarakat saling membantu, bekerja sama dan bahu-membahu terutama pada prosesi 3 (tiga) siklus kehidupan manusia yaitu pada saat kelahiran (aqiqah), perkawinan (walimatul ursy) dan kematian (takziyah). Sebagaimana diketahui bahwa di Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki berbagai macam suku seperti pada Tabel 4.18.

(19)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 18 Tabel 4.18

Suku di Kabupaten Bengkulu Selatan

No. Nama Suku Persentase (%)

1 Serawai 76,87 2 Pasemah 13,39 3 Jawa 2,89 4 Minangkabau 2,21 5 Melayu Lainnya 1,06 6 Sunda 0,95 7 Batak 0,73 8 Lainnya 1,89

Sumber : RPJMD Kab. Bengkulu Selatan Tahun 2010 - 2015

Keberagaman suku yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan menjadi embrio munculnya beraneka macam kekayaan budaya dalam bentuk seni tradisi maupun adat istiadat yang apabila dikemas dan dikembangkan dengan baik akan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi daerah. Beberapa kekayaan budaya di Kabupaten Bengkulu Selatan sebagaimana tertera dalam Tabel 4.19.

Tabel 4.19

Kekayaan Budaya (Tari-tarian dan Adat Istiadat) di Kabupaten Bengkulu Selatan

No. Tari-tarian Adat Istiadat

1 Tari Sekapur Sirih Seni Bedindang Mutus Tari

2 Tari Napa Dundang Padi

3 Tari Rawas Bimbang Adat

4 Tari Kain Acara Kayiak Nari

5 Tari Piring Berzanji

6 Tari Payung Malam Gegerit

7 Tari Berempat Pada Padan Kulau

8 Tari Setangan

9 Tari Mak Inang

10 Tari Andun

Sumber : RPJMD Kab. Bengkulu Selatan Tahun 2010 - 2015

Selain suku-suku dan kekayaan budaya yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan sebagaimana dijelaskan dalam tabel di atas, juga terdapat agama yang berbeda-beda. Namun dengan perbedaan agama tersebut, justru memberikan energy positif bagi terciptanya kehidupan di masyarakat yang saling asah, asih dan asuh. Secara nyata dapat

(20)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 19 dikatakan bahwa kerukunan hidup beragama baik kerukunan intern umat beragama maupun kerukunan antar umat beragama terjaga dan terpelihara dengan baik, sehingga kondisi kehidupan sosial, budaya dan agama di Kabupaten Bengkulu Selatan kondusif. Berdasarkan data yang tercatat, secara mayoritas penduduk di Kabupaten Bengkulu Selatan memeluk agama Islam dengan data secara rinci terlihat pada Tabel 2.20..

Tabel 4.20

Agama di Kabupaten Bengkulu Selatan

No. Nama Suku Persentase (%)

1 Islam 99,43

2 Protestan 0,46

3 Katholik 0,1

4 Hindu 0,01

Sumber : RPJMD Kab. Bengkulu Selatan Tahun 2010 - 2015

4.5 Kondisi Prasarana Bidang PU/Cipta Karya 4.5.1 Sub Bidang Air Minum

4.5.1.1 Aspek Teknis

Sistem Produksi PDAM Bengkulu Selatan mempunyai 3 unit air baku dalam memenuhi kebutuhan air minum untuk masyarakat di Bengkulu Selatan yaitu Unit Air Baku Batu Kuning yang memanfaatkan air Manna, Unit Air Baku Suka Rami yang menggunakan air Bengkenang dan Unit Air Baku Batu Ampar dengan air Kedurang.

Tabel 4.21

Kondisi Sumber Air Baku Kabupaten Bengkulu Selatan

No. Sumber Air Baku

Kapasitas Air Baku

L/dtk M3/Th

1. Sungai Air Manna 2.000 63.072.000

2.

(21)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 20 3. Sungai Air Anak

Kedurang

25 788.400

Jumlah 3.525 111.164.400

Sumber: PDAM Tirta Manna Tahun 2011

Tabel 4.22

Sumber Air Baku dan Wilayah Pelayanan PDAM Tirta Manna 2011

No. Sumber Air Baku Kapasitas

Terpakai

Kapasitas Air

Baku Wilayah Pelayanan

1. Sungai Air Manna 70 liter/detik 2000 liter/detik Kec. Pasar Manna

Kec. Kota Manna

2. Sungai Air

Bengkenang 30 liter/detik 1500 liter/detik

Kec. Air Nipis Kec. Seginim Kec. Manna

3. Sungai Air Anak Kedurang

5 liter/detik 25 liter/detik Kec. Kedurang Ulu

Sumber: PDAM Tirta Manna Tahun 2011

Dalam mendukung operasi PDAM Bengkulu Selatan tersebut maka pendistribusian air baku didukung oleh 3 Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) dengan total debit yang di hasilkan sebesar 105 Lt/dt, yaitu:

1. Instalasi pengolahan Batu Kuning (sistem paket) yang dibuat pada tahun 1998 dengan kapasitas terpasang sebesar 70 liter/detik (berfungsi)

2. Instalasi pengolahan Sukarami dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 10 liter/detik dibuat pada tahun 1996 (berfungsi baik);

3. Instalasi pengolahan Sukarami dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 20 liter/detik dibangun pada tahun 2008 (berfungsi baik);

(22)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 21 4. Instalasi pengolahan Batu Ampar Kedurang dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 5

ltr/dtk dibuat pada tahun 1996 (kurang berfungsi).

Sistem penyediaan/ penyaluran air bersih PDAM Tirta Manna dilayani dengan dua sistem, yaitu sistem pemompaan langsung dari reservoar dan sistem gravitasi. Sistem pemompaan langsung dari reservoar memiliki dua unit dengan kapasitas 600 m3 yang berlokasi di Batu Kuning Kecamatan Pasar Manna. Untuk sistem gravitasi yang berlokasi di desa Sukarami Kecamatan Air Nipis ada dua unit dengan kapasitas masing-masing 100 m3 dan 300 m3, Desa Batu Ampar Kecamatan Kedurang Ulu 50 m3, dan reservoar Jeranglah 250 m3. Sedangkan reservoar di Pintu Langit 1.000 m3 sudah rusak dan tidak difungsikan lagi. Sehingga total kapasitas reservoar adalah 1.300 m3.

Kinerja instalasi beroperasi dengan baik sesuai dengan kapasitas instalasi, namun demikian terdapat kendala dalam pompa distribusi yang tidak optimal karena pompa yang diopada dinamo pompa. Daya kerja pompa tidak memenuhi kapasitas yang tersedia. Hal ini dipengaruhi oleh suplai listrik dari PLN yang relatif tidak stabil (voltage rendah) yang berimplikasi kepada daya pompa menjadi tidak normal.

Dalam aspek teknis ini tingkat kebocoran adalah suatu tinjuan utama, untuk tingkat kebocoran yang terjadi di PDAM Bengkulu Selatan baik dari kebocoran pipa sub distribusi dan pipa ke sambungan rumah dengan tingkat kebocoran sebesar 32%. Tingkat kebocoran sebesar 32% pada PDAM Tirta Manna tersebut di golongkan cukup tinggi, penyebab utama adalah pipa yang ada sekarang sudah lebih berumur 20 Tahun. Selain faktor pipa, faktor water meter yang terpasang pada pelanggan berumur relatif diatas 5 tahun dan belum ada penggantian karena terbatasnya anggaran PDAM.

Untuk operasional dan perawatan PDAM Bengkulu Selatan termasuk dalam kategori biaya operasional tinggi, terutama biaya langsung berupa relatif listrik yang menggunakan relatif listrik industri. Selain itu biaya perbaikan kerusakan pompa dan panel juga tergolong sangat tinggi karena pompa yang digunakan beroperasi dengan waktu yang lama.

Gambar IV.5 IPA Paket Desa Sukarami Air Nipis

Gambar IV.6 IPA Paket Desa Batu Ampar Kedurang

(23)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 22 4.5.1.2 Sistem Pelayanan

PDAM Tirta Manna Bengkulu Selatan mempunyai tugas memberikan pelayanan air bersih untuk masyarakat Kabupaten Bengkulu Selatan. Secara administrasi wilayah pelayanan PDAM Bengkulu Selatan meliputi 3 unit Instalasi dengan tingkat pelayanan mencapai 19% dalam kategori sakit.

Tabel 4.23

Instalasi dan Wilayah Pelayanan PDAM Bengkulu Selatan

Instalasi Cakupan Layanan Wilayah Layanan

PDAM Pusat Manna 12 % Pasar Manna dan Kota Manna

PDAM Cabang Seginim 5 % Air Nipis, Seginim Kota Manna

PDAM Cabang Kedurang 2 % Kedurang Ulu

Sumber : Data Primer 2011

Melihat kebutuhan untuk Bengkulu Selatan maka dari survey diperoleh angka 80 liter per detik untuk kebutuhan air domestik. Untuk kebutuhan non domestik mencapai 60 liter per detik dengan transmisi pompa dan gravitasi dengan tekanan air dalam pipa rata-rata 0,5 serta umumnya jenis pipa yang digunakan adalah jenis pipa GIP.

4.5.1.3 Kondisi Keuangan dan Kelembagaan

PDAM Bengkulu Selatan pada kondisi merugi dimana biaya operasional pada tahun 2010 Rp. 5.247.570.728 dengan pendapatan yang selalu lebih rendah dari biaya operasional dimana pendapatan Tahun 2008 sebesar Rp. 1.628.637.495, tahun 2009 Rp. 1.689.439.687 dan Tahun 2010 sebesar Rp. 1.645.679.300.

Bentuk kelembagaan pengelola air minum Kabupaten Bengkulu Selatan ini adalah bentuk perusahaan daerah yaitu PDAM Tirta Manna yang berdiri tahun 1983 dengan keluarnya surat keputusan menteri pekerjaan umum nomor : 029/KPTS/II/1983 tanggal 23 Februari yang saat itu masih bernama Badan Pengelola Air Minum BPAM yang secara struktural berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum selaku Unit Teknis (UPT) yang mengelola air bersih.

(24)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 23 Selanjutnya berubah menjadi perusahaan daerah dan saat ini kondisi sumberdaya manusia masih sangat kurang. Tinjauan ini dilihat dari jumlah karyawan dengan jumlah pelanggan dengan standart 1 : 100 namun untuk PDAM Tirta Manna ini rasio antara jumlah karyawan dan mencapai lebih kurang 3.000 dan hanya menggunakan 39 Orang Karyawan.

4.5.2 Sub Bidang Sampah

Sejumlah literatur mendefinisikan sampah sebagai semua jenis limbah berbentuk padat yang berasal dari kegiatan manusia dan hewan, dan dibuang karena tidak bermanfaat atau tidak diinginkan lagi kehadirannya (Tchobanoglous, Theisen & Vigil, 1993). Sedangkan dalam PP No. 18/1999 jo PP No. 85/1999 tentang pengelolaan limbah berbahaya dan beracun, secara umum limbah didefinisikan sebagai bahan sisa pada suatu kegiatan dan/atau proses produksi.

Definisi sampah mengalami pergeseran pada tahun-tahun terakhir ini karena aspek pembuangan tidak disebutkan secara jelas, dimana pada masa sekarang ada kecenderungan untuk tidak membuang sampah begitu saja, melainkan sedapat mungkin melakukan daur ulang. Hal ini tertuang pula dalam UU no 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 disebutkan definisi sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.

Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Bengkulu Selatan belum maksimal, cakupannya hanya di dua kecamatan wilayah kota yaitu Kota Manna dan Pasar Manna itupun belum optimal, masih banyak penumpukan sampah yang tidak terangkut, TPA Pagar Dewa hanya sebatas tempat pembuangan belum ada pengolahan/pemilahan sampah.

Untuk permasalahan dalam hal pengelolaan sampah ada armada truk pengangkut sampah yang belum mencukupi dimana sudah banyak yang rusak dan berumur tua. Kesadaran masyarakat juga masih rendah sampah masih dibuang sembarangan.

Pengelolaan persampahan di Bengkulu Selatan sendiri masih open dumping, dimana sampah belum mempunyai pengelolaan persampahan. Kendati pada saat perencanaan, TPA tersebut menggunakan sistem control landfill. Dinas terkait yang menangani masalah persampahan di Bengkulu Selatan adalah Dinas Kebersihan dan Tata Kota. Adapun dinas tersebut hanya melakukan pengangkutan sampah dari rumah tangga dan kemudian langsung dibuang ke TPA. Dari 11 kecamatan yang ada di Bengkulu Selatan, 2 kecamatan yang

(25)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 24 dilayani pengangkutan sampah sedangkan selebihnya tidak ada pelayanan. Kecamatan-kecamatan yang tidak ada pelayanan pengangkutan sampah melakukan pengelolaan tersendiri, seperti sampah-sampah tersebut ada yang dibakar langsung, dibuang ke sungai, dibuang ke pekarangan rumah, dibuang ke kebun, dan lain-lain.

Pada tahun 2010 pernah ada pengelolaan persampahan di Bengkulu Selatan dengan sistem 3R ( Reuse, Reduce, Recycle), akan tetapi hanya berjalan lebih kurang 2 bulan saja. Kendalanya adalah terletak pada masalah opersaional pengangkutan serta kinerja sumber daya masyarakatnya.

4.5.3 Sub Bidang Air Limbah

Pengelolaan air limbah rumah tangga di Kabupaten Bengkulu Selatan belum dikelola secara baik dan memenuhi standar Sanitasi. Boleh dibilang bahwa pengelolaan air limbah rumah tangga belum dilakukan. Hampir setiap rumah yang sudah mempunyai Jamban tempat penampungannya masih Subsetank Cubluk bukan tangki septic. Untuk Air limbah Rumah tangga belum ada SKPD yang bertanggung jawab penuh dalam pengelolaannya, untuk diketahui belum ada fasilitas IPAL di lingkungan, truk pengangkut tinja apalagi IPLT.

Tabel 4.24

Kegiatan Pengelolaan Persampahan Tahun 2012

No Nama Program/

Kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp)

Sumber Pendanaan/ Pembiayaan Lokasi Kegiatan Sumber Dokumen Perencanaan 1. Pengadaan Tong

Sampah Buah 120 58.140.000 APBN

Bengkulu Selatan

Dinas Lingkungan Hidup

2. Pengadaan Gerobak

Sampah Unit 16 3.499.375 APBN

Bengkulu Selatan

Dinas Lingkungan Hidup

3. Pembuatan TPS Unit 13 4.615.385 APBN Bengkulu

Selatan

Dinas Lingkungan Hidup

4. Pengadaan DUMP

TRUCK Unit 1 341.100.000 APBN

Bengkulu Selatan

Dinas Lingkungan Hidup

Di Bengkulu Selatan sendiri untuk pengelolaan air limbah domestik belum ada. Pernah ada IPLT yang dibangun pada tahun 1990-an dengan memakai dana APBN. Tapi semenjak bangunan tersebut dibangun, bangunan tersebut tidak difungsikan. Karena di masing-masing rumah tangga sendiri belum ada tanki septik yang yang memenuhi syarat yang ditentukan. Adapun septik yang digunakan adalah cubluk. Sampai saat ini pun rumah tangga belum memakai tanki septik. Yang telah memakai tanki septik sesuai syarat yang ditentukan adalah rumah sakit umum dan puskesmas Kota Manna.

(26)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 25 Tabel 4.25

Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah

Input User Interface Penampungan Awal Pengaliran Pengelolaan Akhir Pembuangan Daur Ulang Kode/Nama Aliran

Black Water WC Sentor Lubang Tanah

tertutup - - - AL 1

Black Water WC Sentor - Sewer - Sungai AL2

Black Water Wc Terbuka - - - Sungai AL3

Grey Water Kamar Mandi/Sumur

Lubang tanah

tertutup - - - AL4

Grey Water Kamar

Mandi/Sumur -

Saluran

terbuka - Sungai AL5

Sumber : data Primer 2011

Tabel 4.26

Sistem Pengelolaan Air Limbah Di Kabupaten Bengkulu Selatan

Kelompok Fungsi Teknologi yang

Digunakan Jenis Data Sekunder (Perkiraan) Nilai Data Sumber Data

User Interface Wc Sentor Jumlah(kuantitas)

KK tersambung

68.260 unit

38.986 KK Dinas Kesehatan

Penampungan Awal Cubluk Jumlah(kuantitas) 68.260 Unit Dinas Kesehatan

Sumber : data Primer 2011

Permasalahan yang mendesak yaitu:

1. Perlunya adanya aturan Perda mengenai Air Limbah Domestik;

2. Ada rencana strtegis ke depan untuk melakukan pengolahan Air limbah;

3. Perlu dilakukan sosialisasi mengenai standar pengolahan Air Limbah Domestik ke masyarakat;

4. Perencanaan untuk mengganti penampungan Cubluk dengan tangki Septik di pemukiman;

5. Perencanaan pembangunan IPAL dan IPLT.

4.5.4 Sub Bidang Drainase

Drainase adalah Saluran yang berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan manusia”. fungsi drainase secara umum, antara lain : 1) Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah (konservasi air); 2) Mengendalikan kelebihan air permukaan yang dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik; 3) Mengeringkan bagian wilayah kota dari genangan sehingga tidak menimbulkan gangguan atau kerugian terhadap lingkungan; 4) Mengalirkan air permukaan ke badan air penerima terdekat; 5) Melindungi prasarana dan sarana perkotaan yang sudah terbangun.

(27)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 26 Sistem jaringan drainase yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan terbagi ke dalam 2 (dua) bagian yaitu sistem drainase makro/ alami yang meliputi sungai-sungai serta cabang-cabangnya yang berfungsi sebagai tempat menerima air serta sistem drainase mikro/ buatan yang meliputi saluran-saluran buatan manusia terutama berguna untuk saluran pengendali banjir pada waktu musim hujan.

Tabel 4.27

Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Drainase Lingkungan Di Kabupaten Bengkulu Selatan

Input User Interface Penampungan Awal Pengaliran Pengelolaan Akhir Pembuangan Daur Ulang Kode/Nama Aliran

Grey Water Dapur Rumah

Tangga Got - - Sungai

Aliran Limbah P1

Grey Water Kamar mandi - - - Sungai Aliran

Limbah P2

Air Hujan Talang Got - - Sungai Aliran

Limbah P3

Sumber : data Primer 2011

Tabel 4.28

Prasarana Drainase menurut Jenis dan Konstruksinya

No. Jenis Prasarana Panjang/ Unit Jenis Konstruksi

1 Siring Lingkungan 14283 meter Pas. Batu Kali

2 Gorong-Gorong 176,5 Meter Pas. Batu Kali

3 Drainase 3.570,75 Meter Pas. Batu Kali

Sumber: Bengkulu Selatan Dalam Angka, 2011

Pola pengairan sistem jaringan drainase di Kabupaten Bengkulu Selatan secara umum akan mengikuti arah atau pola sistem alamiah yang ada, dimana pengaliran secara gravitasi akan mengikuti kondisi topografi yang memiliki kecenderungan kemiringan ke arah timur.

Saluran air berdasarkan bentuknya terbagi atas 2 bagian yaitu saluran air yang menyelusuri jalan dan saluran air yang memotong jalan. Berdasarkan hasil observasi lapangan saluran air yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan saluran air yang menyusuri jalan dan hanya terdapat di sekitar ruas-ruas jalan utama.

(28)
(29)

Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 27 Tabel 4.29

Kondisi Drainase lingkungan di tingkat kelurahan pada Kabupaten Bengkulu Selatan

Kelurahan / Desa

Jumlah Kondisi drainase

saat ini

Pembersihan Drainase saat

ini Pengelola Oleh

Bangunan di atas saluran

RT RW Lancar Mampet Rutin Tdk Rutin Pemerintah

Kab. Kelurahan

Masyarakat

Swasta Ada Tidak

L P L P L P Pasar baru Kota Medan Ibul Ky Kunyit Gn Kembang Pasar baru Darat sawah Seginim 04 14 07 04 - 01 - - - - - - - - - - V - V V - - - - - V - - V V V V 40 - 29 - - - - - 25 - 21 - - - - - - 24 - 26 15 12 10 15 - 22 - 13 5 6 5 8 V V V V V V V V - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - V V V V V V V V Sumber : Data Primer 2011

Gambar

Gambar IV.4  IPA Paket Desa Batu Kuning Pasar  Manna
Gambar IV.5  IPA Paket Desa Sukarami Air Nipis
Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah
Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Drainase Lingkungan   Di Kabupaten Bengkulu Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Layanan pcngadaan Barurg dan Jasa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2015, dengan ini Mengumumkan Pemenang lelang Untuk Paket Pekerjaan

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN. UNIT LAYANAN PENGADAAN

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN.. LINIT LAYANAN PENGADAAN

Kelompok Ke{a XVI Unit Layanan Pengadaan (JLP) Kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bengkulu Selatan Nomor : 050DZl Tahun 2017 tanggal 28

ini Kelompok Kerja XXVIII Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bengkulu Selatan Nomor 050/221 Tahun 2017 tanggal 28

OPNUAIISTSI JARI]IGA,{ PERPIPAAI{ AIR SERISIH DA]I AIR iII]IUII TAPI G POAIII I(ELURAHAI{ GUXUTG AYT' XECAII'IIA KOTA HAIIIIA. Kabupaten Bengkulu

Arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dalam pengelolaan drainase perkotaan yang mengacu pada RPJPD adalah pengembangan sistem jaringan drainase dengan

- Rencana pengembangan daerah irigasi (DI) terdiri atas: 1) DI kewenangan Pemerintah Pusat. 2) DI kewenangan Pemerintah Provinsi.. Pengembangan sistem jaringan persampahan