Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 1
BAB IV
GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH
KABUPATEN BENGKULU SELATAN
4.1 Kondisi Fisik Wilayah
4.1.1 Profil Geografi
Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota yang berada di
bawah wilayah administrasi Provinsi Bengkulu. Kabupaten Bengkulu Selatan berada di
sebelah selatan Provinsi Bengkulu dan langsung berhadapan dengan Samudera Hindia.
Kabupaten Bengkulu Selatan terletak di sebelah barat Bukit Barisan. Luas wilayah
administrasinya mencapai kurang lebih 118.610 Ha. Terletak pada 409’39” – 4033’ 34”
Lintang Selatan dan 102047’45” - 103017’18” Bujur Timur.
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Seluma sepanjang ± 23,500 km.
Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan ± 43,500 km.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kaur ± 26 km.
Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia ± 4 mil.
Selengkapnya tentang letak geografis dan batas-batas wilayah Kabupaten Bengkulu
Selatan dapat dilihat pada Gambar IV.1.
4.1.2 Luas Wilayah
Wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan terbagi atas 11 (sebelas) kecamatan, yaitu
Kecamatan Kedurang, Kecamatan Seginim, Kecamatan Pino, Kecamatan Manna,
Kecamatan Kota Manna, Kecamatan Pino Raya, Kecamatan Kedurang Ilir, Kecamatan Air
Nipis, Kecamatan Ulu Manna, Kecamatan Bunga Mas, Kecamatan Pasar Manna dengan
luas dan persentase masing-masing kecamatan seperti pada gambar dan Tabel 4.1 berikut
ini.
4.1.3 Klimatologi
Iklim di Kabupaten Bengkulu Selatan ditandai dengan jumlah curah hujan yang cukup
tinggi, yaitu: rata-rata 100 mm/tahun, dengan rata-rata hari hujan antara 100-250
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 2 Gambar IV.1.
Letak Geografis Wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan
2.1.1.1. Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Lebong adalah seluas ±253.215,06 Ha atau seluas 12,64 % dari luas daratan Provinsi Bengkulu seluas 2.003.050 Ha.
Kabupaten Lebong secara administratif dibentuk berdasarkan UU No.39 Tahun 2003. Berdasarkan Perda No. 3 tahun 2008, Perda No. 7 tahun
2008 dan Perda No. 11 tahun 2008, kabupaten Lebong telah dimekarkan menjadi 13 Kecamatan dengan 102 Desa, 8 Kelurahan dan 2 UPT .
Kabupaten Lebong sebagian besar adalah kawasan hutan lindung dan hutan konservasi, seluas 143.834,55 Ha. Dari jumlah tersebut sebesar
111.035 Ha adalah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), hutan lindung 20.777,40 Ha, cagar alam 3.022,15 Ha, dan hanya 58.099,45 Ha
merupakan areal pemukiman dan keperluan lain. Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pertanian No. 736/Mentan/X/1982 kemudian diperkuat berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 901/kpts-II/1999 sebagai
kawasan konservasi dan di wilayah lain juga di kukuhkan sebagai kawasan Hutan Lindung Rimbo Pengadang Register 42 dan kawasan lindung
Boven Lais yang awal pengukuhan kawasan ini ditetapkan sebagai hutan lindung oleh Pemerintahan Kolonial Belanda sekitar tahun 1927 yang
dikenal sebagai hutan batas Boszwezen.
Saat ini, wilayah Kabupaten Lebong terbagi menjadi 13 Kecamatan 110 Desa/Krlurahan dengan kota ibukota kecamatan sebagaimana terlihat
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 3 Tabel 4.1
Luas Wilayah dan Persentase Kabupaten Bengkulu Selatan Menurut Kecamatan Tahun 2012
No Kecamatan Luas Wilayah (Ha) Persentase (%)
1 Kedurang 23.455 17,77
2 Seginim 6.152 5.18
3 Pino 6.188 5.21
4 Manna 3.317 2,79
5 Kota Manna 3.216 2.71
6 Pino Raya 22.350 18,84
7 Kedurang Ilir 5.820 4,90
8 Air Nipis 20.328 17,13
9 Ulu Manna 23.692 19,97
10 Bunga Mas 3.508 2,95
11 Pasar Manna 584 0,49
Jumlah 118.610 100.00
Sumber : RTRW Kab. Bengkulu Selatan 2011 - 2031
4.1.4 Topografi
Berdasarkan topografinya Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada tiga jalur, yaitu: Jalur
pertama, 0 – 100 meter diatas permukaan laut dan terklasifikasi sebagai dataran rendah
luasnya mencapai 50,94 persen. Jalur kedua, 100 – 1000 meter diatas permukaan laut dan
terklasifikasi sebagai wilayah berbukit luasnya mencapai 42,99 persen. Jalur ketiga, terletak
disebelah Utara – Timur sampai ke puncak Bukit Barisan luasnya mencapai 6,07 persen.
Berdasarkan topografinya wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada ketinggian
0 s/d 1.000 dpl (di atas permukaan laut). Secara rinci tertera pada Tabel 4.2.
4.1.5 Jenis Tanah dan Hidrologi
Berdasarkan tekstur tanah, Kabupaten Bengkulu Selatan mempunyai tekstur tanah halus,
sedang, agak kasar, dan kasar. Secara terperinci tertera pada Tabel 4.3.
4.1.6 Geologi
Jenis batuan yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan antara lain : Alluvium, Batuan Breksi
Gunung Api, Formasi Bintunan, Formasi Hulu Simpang, Formasi Lemau, Formasi Sebalat,
Formasi Serai, Formasi Simpang Aur, Granit, dan Satuan Gunung Api Lava
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 4 Tabel 4.2
Luas Daerah Menurut Ketinggian Tempat Per Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012
No. Kecamatan Ketinggian Tempat (Ha) Jumlah
(Ha) 0-100 m 100-500 m 500-1000 m 1000 m
1 Kedurang 11.934 8.487 1.393 1.641 23.455
2 Seginim 3.330 1.124 517 1.181 6.152
3 Pino 4.759 1.193 236 6.188
4 Manna 1.070 1.667 231 349 3.317
5 Kota Manna 1.022 1.200 459 485 3.216
6 Pino Raya 12.130 8.305 1.915 22.350
7 Kedurang Ilir 2.692 1.267 1.001 860 5.820
8 Air Nipis 12.351 4.720 1.160 2.097 20.328
9 Ulu Manna 9.900 11.896 2.096 23.692
10 Bunga Mas 894 1.576 509 529 3.508
11 Pasar Manna 268 175 83 58 584
Jumlah 60.400 41.410 9.600 7.200 118.610
Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014
Tabel 4.3
Luas Daerah Menurut Tekstur Tanah di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012
No. Kecamatan Tekstur Tanah (Ha) Jumlah (Ha) Halus Sedang Agak Kasar
1 Kedurang 18.613 3.899 943 23.455
2 Seginim 3.440 2.237 475 6.152
3 Pino 3.428 2.237 523 6.188
4 Manna 1.293 1.830 194 3.317
5 Kota Manna 1.200 1.244 772 3.216
6 Pino Raya 17.356 527 4.467 22.350
7 Kedurang Ilir 3.165 2.230 425 5.820
8 Air Nipis 13.655 2.549 4.124 20.328
9 Ulu Manna 19.080 704 3.908 23.692
10 Bunga Mas 1.410 1.332 766 3.508
11 Pasar Manna 480 86 18 584
Jumlah 83.120 18.875 16.615 118.610
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 5 4.1.7 Pertambangan
Potensi bahan galian pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah batu gamping,
batu serak/batu tulis, pasir lempungan, poshpat guano, granit, diorit, andesit, marmer
(marble), mineral sulfida, batu rijang, mineral ubahan, batuan piroklastik, biji besi, minyak,
pasir besi dan emas. Untuk lebih jelasnya mengenai potensi dan lokasi bahan galian
pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4
Potensi Bahan Galian Pertambangan di Kabupaten Bengkulu Selatan
No Bahan Galian Lokasi
1 Batu Gamping
Desa Batu Ampar, Kec. Kedurang Disekitar Air Bengkenang
Hulu Air Luwangan Pematang Gaung
2 Batu Serak/Batu Tulis Desa tg. Tengah, Kec. Air Nipis Hulu Air Bengkenang – Kec. Air Nipis 3 Pasir Lempungan Di Air Tebu Telur, Kec. Seginim
(Desa Tg. Tengah)
4
Posphat Guano
Gua dekat pertemuan Air Kedurang
dan Air Cawang Alun - Hulu Sungai Kedurang
5 Granit
Bukit Lekendi Bukit Raja Mandara
Kec. Kedurang, Kec.Air Nipis, Kec. Ulu Manna
6 Diorit Sebelah utara dan timur Bukit Rajamandara
7 Andesit Bukit Rajamandara (2000 Ha) 8 Marmer Desa Sukarami, Kec. Air Nipis 9 Mineral Sulfida Kec. Pino, Seginim dan Kedurang 10 Batu Rijang Hulu Air Bengkenang, Kec. Air Nipis
11 Mineral Ubahan
Dijumpai ditempat penyelidikan di Kec. Pino, Seginim dan Kedurang dan di hulu Air Bengkenang
12 Batuan piroklastik Di sekitar Air Manna dekat Masat, Kec. Pino
13 Biji Besi Perbatasan Bengkulu Selatan – Lahat, Kec. Ulu Manna, Kec. Air Nipis. 14 Minyak (blok Bengkulu) Kab. Bengkulu Selatan/Seluma-Kaur
15 Pasir Besi Pantai Selali - Pantai Sulau, Kec. Pino Raya, Kec. Kedurang Ilir 16 Emas Kec. Seginim, Kec. Air Nipis, Kec. Ulu Manna.
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 6 4.2 Profil Demografi
Demografi atau kependudukan merupakan suatu aspek yang penting untuk dikaji dalam
suatu perencanaan. Pemahaman ini terkait dengan pelayanan terhadap masyarakat akan
kebutuhan prasarana dan pelayanan terhadap masyarakat akan kebutuhan prasarana dan
sarana, dimana masyarakat atau penduduk merupakan pelaku di dalam upaya
pengembangan dan pembangunan suatu kawasan. Dengan demikian kajian kependudukan
akan terkait dengan kebutuhan prasarana dan sarana, serta sumber daya manusia untuk
melaksanakan kagiatan atau aktivitas, untuk itu diperlukan kajaian secara kuantitas maupun
kualitas terhadap sumber daya manusia. Dalam konteks penataan ruang, perkembangan
penduduk sangat mempengaruhi intensitas dan kegiatan wilayah di sekitarnya, juga
berkaitan dengan kebutuhan ruang dan lahan sebagai tempat untuk melakukan setiap
kegiatan/ aktifitas hidupnya. Dalam penyusunan RPIJM Kabupaten Bengkulu Selatan,
kependudukan menjadi salah satu faktor yang sangat dipertimbangkan, agar pada masa
mendatang peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan lahannya dapat terkendali dengan
baik.
4.2.1 Jumlah Penduduk
Berdasarkan data kependudukan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, pada tahun
2012, jumlah penduduk di Kabupaten Bengkulu Selatan yang meliputi 11 Kecamatan
adalah 146.891 jiwa dengan kepadatan penduduk yaitu 124 jiwa/ km2. Untuk jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Kota Manna yaitu 27.957 jiwa, jumlah penduduk
terkecil terdapat di Kecamatan Bunga Mas yaitu 5.804 jiwa. Sedangkan untuk kepadatan
penduduk, angka kepadatan terbesar pada kecamatan Pasar Manna dengan kepadatan 3.076
Jiwa/km2, dan terkecil adalah kecamatan Ulu Manna dengan kepadatan 31 jiwa/km2. Untuk
lebih jelas dapat diperlihatkan seperti pada Tabel 4.5.
Sedangkan dilihat dari laju pertumbuhan Kabupaten Bengkulu Selatan tidak terlalu tinggi,
rata-rata 1,88 %. Per tahun. Laju pertumbuhan penduduk 2010 – 2012 rata-rata 1,32 %.
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 7 Tabel 4.5
Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012
No Kecamatan Luas Area
(Km2)
Jumlah Penduduk
Kepadatan Per Km2
1 Manna 33,17 13.441 465
2 Kota Manna 32,16 27.957 869
3 Kedurang 234,55 10.477 45
4 Bunga Mas 35,08 5.950 170
5 Pasar Manna 5,84 17.962 3.076
6 Kedurang Ilir 58,20 7.457 128
7 Seginim 61,52 15.417 251
8 Air Nipis 203,28 10.548 52
9 Pino 61,88 11.486 186
10 Pino Raya 236,92 18.805 84
11 Ulu Manna 223,50 7.391 31
Total 1.186,10 1146.891 124
Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2013
Tabel 4.6
Laju Pertumbuhan Penduduk
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 1980 – 2012
No Tahun Laju Pertumbuhan
(%)
1 1980 – 1985 2,8
2 1985 – 1990 1,7
3 1990 – 1995 3,4
4 1995 – 2000 0,8
5 2000 – 2005 2,2
6 2005 – 2009 0,9
7 2010 – 2012 1,32
Rata-rata 1,6
Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2013
4.2.2 Struktur Penduduk Berdasarkan Umur
Jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan jika dilihat dari kelompok umur
berdasarkan Bengkulu Selatan Dalam Angka 2012, terlihat bahwa Jumlah penduduk dengan
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 8 dengan jumlah 65.151 jiwa atau sebesar 44,35 %. Untuk lebih jelas dapat dilihat seperti pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012
No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0 – 4 7.781 7.618 15.399
2 5 – 9 7.125 6.942 14.067
3 10 - 14 7.242 7.062 14.304
4 15 - 19 6.905 6.831 13.736
5 20 - 24 6.480 6.574 13.654
6 25 - 29 6.546 6.722 13.268
7 30 - 34 6.500 6.451 12.951
8 35 - 39 5.795 5.747 11.542
9 40 - 44 4.930 4.885 9.815
10 45 - 49 4.287 4.121 8.408
11 50 - 54 3.575 3.281 6.856
12 55 - 59 2.533 2.229 4.762
13 60 - 64 1.646 1.524 3.170
14 65 + 2584 2.575 5.559
Total 72.078 72.962 146.891
Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2013
4.2.3 Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2012
menunjukkan jumlah penduduk Laki-laki sebanyak 72.078 jiwa dan jumlah penduduk
perempuan sebanyak 72.962 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat seperti pada Tabel 4.8.
4.2.4 Struktur Penduduk Berdasarkan Ketenagakerjaan
Berdasarkan Struktur penduduk berdasarkan ketenagakerjaan di Tahun 2012 sebagian besar
penduduk di Kabupaten Bengkulu Selatan bekerja di sektor pertanian yaitu mencapai 58,6
%. Selanjutnya disusul sektor perdagangan dan jasa sekitar 16, 0 %. Sektor yang sangat
diharapkan untuk berkembang adalah sektor industri. Pada saat sekarang baru mencapai 2,6
%.
Pencari kerja yang terdaftar di Subdin Tenaga Kerja Kabupaten Bengkulu Selatan tahun
2012 sebanyak 954 orang dengan perincian menurut pendidikan : tamat SD 4 orang, SMP
15 orang, SMU sederajat 430 orang dan Sarjana Muda 236 orang dan Sarjana/ Master
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 9 Tabel 4.8
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012
No Kecamatan Jumlah Penduduk Total
Laki-laki Perempuan
Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014
Tabel 4.9
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012
No Lapangan Pekerjaan Laki-laki
(%)
2 Pertambangan dan Penggalian
3 Industri Pengolahan 3,1 1,9 2,6
4 Listrik dan Air Minum 0,5 0,8 0,6
5 Konstruksi 6,4 0,4 3,8
6 Perdagangan dan Akomodasi 11,4 22,3 16,0
7 Angkutan, Pergudangan dan
Komunikasi 4,6 1,3 3,2
8 Perantara Keuangan, Usaha
Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,8 0,8 1,3
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan
Perorangan 11,8 17,8 13,9
10 Sektor Lainnya dan Tak
Terjawab 0,0 0,0 0,0
Total 100,0 100,0 100,0
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 10 Gambar IV.2
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2010
Tabel 4.10
Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012
No Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Tidak / Belum Tamat SD - - -
2 SD 4 - 4
3 SLTP 11 4 5
4 SMU 364 136 430
5 Sarjana Muda 74 162 296
6 S1 / S2 / S3 194 249 448
Total 652 550 1.202
Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014
4.3 Profil Ekonomi
4.3.1 Kondisi Ekonomi Daerah
4.3.1.1 Kondisi Perkembangan PDRB
Perkembangan perekonomian Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat dari Nilai Produk
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 11 Bengkulu Selatan sebesar Rp 646.450.000.000. Nilai PDRB mengalami kenaikan dibandingkan jumlah PDRB Tahun 2011 yaitu sebesar Rp 607.441.000.000. Kenaikan dari
Tahun 2011 – 2012 sebesar Rp 39.018.000.000.
Jika dilihat dari nilai PDRB berdasarkan harga berlaku pada Tahun 2012 jumlah nilai
PDRB sebesar terjadi kenaikan sebesar Rp 1.546.323.000.000. Dibandingkan nilai PDRB
Tahun 2011 yang berjumlah RP 1.380.737.000.000 terjadi kenaikan sebesar Rp
156.584.000.000. Hal ini menunjukkan tingkat perekonomian Kabupaten Bengkulu Selatan
mengalami peningkatan.
Pertumbuhan nilai PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan harga berlaku sejak
tahun 2000 rata-rata pertumbuhan PDRB per tahun sebesar 9,6 %. Sedangkan jika
berdasarkan harga konstan Tahun 2000, pertumbuhan PDRB ekonomi mengalami
penurunan. Untuk melihat perkembangan nilai PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan dapat
di lihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11
PDRB Atas Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2000 – 2010
Tahun PDRB Atas Dasar (Juta Rupiah)
Harga Berlaku Harga Konstan 2000
2000 718.017 718.017
2001 821.225 752.464
2002 444.549 372.581
2003 516.110 389.045
2004 578.892 414.581
2005 712.803 436.903
2006 801.424 462.729
2007 901.915 491.283
2008 1.005.092 515.473
2009 1.075.845 538.799
2010 1.216.052 568.773
2011* 1.380.757 607.441
2012** 1.546.323 646.459
Keterangan : * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
Sumber : PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan 2004 - 2012
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 12 Sektor andalan di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat dari besarnya kontribusi masing-masing sektor terhadap nilai PDRB. Pada tahun 2012, sektor pertanian masih
menjadi sektor yang menjadi penyumbang terbesar dalam menciptakan nilai tambah di
Kabupaten Bengkulu Selatan yaitu sebesar 30,41 %, disusul kegiatan jasa sebesar 25,45 %,
dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 24,48 %. Sedangkan sektor yang
kontribusinya masih rendah adalah sektor Industri Pengolahan, sektor pertambangan dan
penggalian, sektor kontruksi, sektor listrik, gas dan air bersih yang nilai kontribusinya
dibawah 10 %. Peranan sektor terhadap PDRB Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat
pada Tabel 4.12 dan Gambar IV.3.
TABEL 4.12.
KONTRIBUSI SEKTOR TERHADAP PDRB KABUPATEN BENGKULU SELATAN TAHUN 2012
NO SEKTOR KONTRIBUSI (%)
1 Pertanian 30,41
2 Pertambangan & Penggalian 0,27
3 Industri Pengolahan 1,50
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,17
5 Bangunan 4,54
6
Perdagangan, Hotel dan
Restoran 24,48
7
Pengangkutan dan
Komunikasi 8,69
8
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan 4,48
9 Jasa-jasa 25,45
100,00
Sumber: Bengkulu Selatan Dalam Angka Tahun 2014
Gambar IV.3
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 13 Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014
4.3.2 Kondisi Keuangan Daerah
4.3.2.1 Perkembangan Penerimaan dan Pengeluaran
Realisasi penerimaan pendapatan Kabupaten Bengkulu Selatan terus mengalami
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari penerimaan tahun 2003 hingga tahun 2013.
Penerimaan tahun 2003 sebesar Rp 256.459.930.000 dan sampai Tahun 2013 penerimaan
menjadi Rp 602.151.770.000. Begitu juga dengan belanja daerah yang pengeluarannya
meningkat juga. Pengeluaran Belanja Aparatur daerah pada tahun 2013 mencapai Rp
636.537.662.000. Jika dibandingkan antara peneimaan dan pengeluaranlebih besar
pengeluaran dibandingkan penerimaan. Perkembangan penerimaan / pendapatan dan
Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel
4.13.
4.3.2.2 Perkembangan PAD yang Menjabarkan Retribusi dan Pajak Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan yang didapatkan dari usaha
pemerintah daerah itu sendiri, yang terdiri dari beberapa komponen pendapatan antara lain
Pajak Daerah, Retribusi, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Daerah
yang Dihasilkan serta penerimaan lain-lain yang sah. Realisasi PAD Pemerintah Kabupaten
Bengkulu Selatan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan Realisasi penerimaan
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 14 persentasenya terhadap pendapatan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Dari Realisasi penerimaan PAD tahun 2013 sektor pajak daearh hanya berkontribusi sebesar
16,39% dari totak PAD atau sebesar Rp. 3.082.430.000,-. Sedangkan sektor retribusi
menyumbang sebesar 54,87 2% atau Rp. 10.314.562.000,-. Sektor penerimaan lain-lain
yang sah yaitu sebesar 18,78 % atau Rp. 3.530.701.000,-. Lebih jelas dapat dilihat pada
Tabel 4.15.
Tabel 4.13
Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2013 (000 Rp)
Jenis Penerimaan 2013
I Pendapatan 602.151.770
1. Pendapatan Asli Daerah 18.795.420
2. Pendapatan Transfer / Dana Perimbangan 510.898.089
2.1.a. Bagi Hasil Pajak 10.001.932
b. Dana Bagi Hasil Bukan
Pajak / SDA 6.618.503
2.2 Dana Alokasi Umum (DAU) 490.436.878
2.3 Dana Alokasi Khusus (DAK) 49.459.850
3. Lain-lain Pendapatan Yang Sah 72.458.261
3.1 Pendapatan Hibah -
3.2 Dana Darurat -
3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi
dan Pemda Lainnya 12.233.476
3.4 Dana Penyesuaian dan Oto. Khusus 56.737.585
3.5 Bantuan Keuangan dari Prov atau
Pemda Lainnya 3.787.200
II. Belanja 636.537.662
2.1 Belanja Tidak Langsung 362.232.476
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 15
- Belanja Hibah 1.933.200
- Belanja Bantuan Sosial 3.666.803
- Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten 3.390.000
- Belanja Tidak Terduga 498.575
2.2 Belanja Langsung 274.305.186
- Belanja Pegawai 22.291.377
- Belanja barang dan Jasa 115.524.436
- Belanja Modal 121.295.657
2.3 Belanja Tak Terduga -
SURFLUS/DEFISIT
3. Pembiayaan 34.385.852
3.1 Penerimaan daerah 37.493.002
3.2 Pengeluaran Pembiayaandaerah 3.107.119
Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 204
Tabel 4.14
Realisasi Penerimaan Pendapat Asli Daerah dan Persentase Terhadap Total Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan
Menurut Fungsinya Tahun 2000 – 2010 (000 Rp)
No Tahun Anggaran Pendapatan Asli Daerah
Persentase Terhadap Total Penerimaan
1 2000 1.303.993 1,73
2 2001 1.549.336 0,74
3 2002 3.781.644 1,77
4 2003 4.595.164 1,79
5 2004 4.106.789 3,30
6 2005 5.359.787 4,01
7 2006 8.958.389 3,09
8 2007 12.635.764 3,74
9 2008 12.773.550 3,40
10 2009 22.042.030 6,00
11 2010 18.359.605 4,64
12 2011 14.758.401 3,11
13 2012 18.984.139 3,39
14 2013 18.795.420 3,12
Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014
Tabel 4.15
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 16
No Jenis Pendapatan Jumlah
(Rp)
1 Pajak Daerah 3.082.430
2 Retribusi 10.314.562
3 Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dihasilkan 1.867.727
4 Penerimaan Lain-lain yang Sah 3.530.701
Total 18.755.420
Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014
4.4 Profil Sosial dan Budaya
4.4.1 Pendidikan dan Kesehatan
Sarana pendidikan yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan dimulai dari jenjang
pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) sampai dengan tingkat Akademi. Pada kota ini juga
terdapat sekolah agama islam, yaitu Madrasah Ibtidaiyah setingkat SD, Madrasah
Tsanawiyah setingkat SLTP dan juga Madrasah Aliyah yang setingkat dengan SLTA.
Jumlah sarana pendidikan tersebut, baik negeri maupun swasta, dapat dilihat pada Tabel
4.16.
Tabel 4.16
Jumlah Sarana Pendidikan Kabupaten Bengkulu SelatanTahun 2013
No Kecamatan
Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2014
Pelayanan kesehatan di Kabupaten Bengkulu Selatan dilayani oleh sarana kesehatan yang
meliputi satu Unit Rumah Sakit Umum (RSU), empat belas Unit Puskesmas, empat puluh
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 17 puluh sembilan buah. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan, dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17
Jumlah Sarana Kesehatan Kabupaten Bengkulu SelatanTahun 2013
No Kecamatan
Jenis Fasilitas RSU Puskesmas Puskesmas
Pembantu
Rumah
Bersalin Pos Yandu
1 Manna - 1 3 - 21
2 Bunga MAs - 1 2 - 11
3 Kota Manna 1 2 7 - 23
4 Pasar Manna - 1 1 2 6
5 Kedurang - 1 3 - 20
6 Kedurang Ilir - 1 3 - 11
7 Seginim - 1 4 - 23
8 Air Nipis - 1 2 - 12
9 Pino - 2 3 - 20
10 Ulu Manna - 1 4 - 13
11 Pino Raya - 2 9 - 25
Jumlah 1 14 41 2 185
Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka 2041
4.4.2 Sosial, Budaya dan Agama
Kebudayaan merupakan peninggalan sejarah yang sangat penting dalam kehidupan
masyarakat Indonesia, budaya sebagai simbol ciri khas yang dilaksanakan turun-temurun
dengan keunikan dan makna tersendiri, dalam menunjukan keberadaan tradisi serta aktifitas
komunitasnya. Keberadaan budaya dipertahankan sebagai warisan kekayaan dan
keberagaman etnik serta wahana pesona berbaur dengan alam yang patut dibanggakan.
Kabupaten Bengkulu Selatan kaya akan bermacam potensi yang dapat dikembangkan untuk
memberikan nilai tambah bagi daerah, diantaranya keberagaman budaya dan agama.
Keberagaman yang ada tersebut tidak kemudian memunculkan permasalahan, justru
fenomena unik yang terjadi di kalangan masyarakat terjalin hubungan sosial yang baik dan
harmonis. Hal ini tercermin dalam perilaku masyarakat saling membantu, bekerja sama dan
bahu-membahu terutama pada prosesi 3 (tiga) siklus kehidupan manusia yaitu pada saat
kelahiran (aqiqah), perkawinan (walimatul ursy) dan kematian (takziyah). Sebagaimana
diketahui bahwa di Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki berbagai macam suku seperti
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 18 Tabel 4.18
Suku di Kabupaten Bengkulu Selatan
No. Nama Suku Persentase (%)
1 Serawai 76,87
2 Pasemah 13,39
3 Jawa 2,89
4 Minangkabau 2,21
5 Melayu Lainnya 1,06
6 Sunda 0,95
7 Batak 0,73
8 Lainnya 1,89
Sumber : RPJMD Kab. Bengkulu Selatan Tahun 2010 - 2015
Keberagaman suku yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan menjadi embrio munculnya
beraneka macam kekayaan budaya dalam bentuk seni tradisi maupun adat istiadat yang
apabila dikemas dan dikembangkan dengan baik akan dapat menjadi daya tarik tersendiri
bagi daerah. Beberapa kekayaan budaya di Kabupaten Bengkulu Selatan sebagaimana
tertera dalam Tabel 4.19.
Tabel 4.19
Kekayaan Budaya (Tari-tarian dan Adat Istiadat) di Kabupaten Bengkulu Selatan
No. Tari-tarian Adat Istiadat
1 Tari Sekapur Sirih Seni Bedindang Mutus Tari
2 Tari Napa Dundang Padi
3 Tari Rawas Bimbang Adat
4 Tari Kain Acara Kayiak Nari
5 Tari Piring Berzanji
6 Tari Payung Malam Gegerit
7 Tari Berempat Pada Padan Kulau
8 Tari Setangan
9 Tari Mak Inang
10 Tari Andun
Sumber : RPJMD Kab. Bengkulu Selatan Tahun 2010 - 2015
Selain suku-suku dan kekayaan budaya yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan
sebagaimana dijelaskan dalam tabel di atas, juga terdapat agama yang berbeda-beda.
Namun dengan perbedaan agama tersebut, justru memberikan energy positif bagi
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 19 dikatakan bahwa kerukunan hidup beragama baik kerukunan intern umat beragama maupun kerukunan antar umat beragama terjaga dan terpelihara dengan baik, sehingga kondisi
kehidupan sosial, budaya dan agama di Kabupaten Bengkulu Selatan kondusif. Berdasarkan
data yang tercatat, secara mayoritas penduduk di Kabupaten Bengkulu Selatan memeluk
agama Islam dengan data secara rinci terlihat pada Tabel 2.20..
Tabel 4.20
Agama di Kabupaten Bengkulu Selatan
No. Nama Suku Persentase (%)
1 Islam 99,43
2 Protestan 0,46
3 Katholik 0,1
4 Hindu 0,01
Sumber : RPJMD Kab. Bengkulu Selatan Tahun 2010 - 2015
4.5 Kondisi Prasarana Bidang PU/Cipta Karya
4.5.1 Sub Bidang Air Minum
4.5.1.1 Aspek Teknis
Sistem Produksi PDAM Bengkulu Selatan mempunyai 3 unit air baku dalam memenuhi
kebutuhan air minum untuk masyarakat di Bengkulu Selatan yaitu Unit Air Baku Batu Kuning yang memanfaatkan air Manna, Unit Air Baku Suka Rami yang menggunakan air
Bengkenang dan Unit Air Baku Batu Ampar dengan air Kedurang.
Tabel 4.21
Kondisi Sumber Air Baku Kabupaten Bengkulu Selatan
No. Sumber Air Baku
Kapasitas Air Baku
L/dtk M3/Th
1. Sungai Air Manna 2.000 63.072.000
2.
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 20 3. Sungai Air Anak
Kedurang
25 788.400
Jumlah 3.525 111.164.400
Sumber: PDAM Tirta Manna Tahun 2011
Tabel 4.22
Sumber Air Baku dan Wilayah Pelayanan PDAM Tirta Manna 2011
No. Sumber Air Baku Kapasitas Terpakai
Kapasitas Air
Baku Wilayah Pelayanan
1. Sungai Air Manna 70 liter/detik 2000 liter/detik Kec. Pasar Manna Kec. Kota Manna
2. Sungai Air
Bengkenang 30 liter/detik 1500 liter/detik
Kec. Air Nipis
Kec. Seginim
Kec. Manna
3. Sungai Air Anak Kedurang
5 liter/detik 25 liter/detik Kec. Kedurang Ulu
Sumber: PDAM Tirta Manna Tahun 2011
Dalam mendukung operasi PDAM Bengkulu Selatan tersebut maka pendistribusian air baku
didukung oleh 3 Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) dengan total debit yang di hasilkan
sebesar 105 Lt/dt, yaitu:
1. Instalasi pengolahan Batu Kuning
(sistem paket) yang dibuat pada
tahun 1998 dengan kapasitas
terpasang sebesar 70 liter/detik
(berfungsi)
2. Instalasi pengolahan Sukarami
dengan kapasitas produksi
terpasang sebesar 10 liter/detik
dibuat pada tahun 1996 (berfungsi baik);
3. Instalasi pengolahan Sukarami dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 20
liter/detik dibangun pada tahun 2008 (berfungsi baik);
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 21 4. Instalasi pengolahan Batu Ampar Kedurang dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 5
ltr/dtk dibuat pada tahun 1996 (kurang berfungsi).
Sistem penyediaan/ penyaluran air
bersih PDAM Tirta Manna dilayani
dengan dua sistem, yaitu sistem
pemompaan langsung dari reservoar
dan sistem gravitasi. Sistem
pemompaan langsung dari reservoar
memiliki dua unit dengan kapasitas 600
m3 yang berlokasi di Batu Kuning Kecamatan Pasar Manna. Untuk sistem gravitasi yang berlokasi di desa Sukarami Kecamatan Air Nipis ada dua unit dengan kapasitas
masing-masing 100 m3 dan 300 m3, Desa Batu Ampar Kecamatan Kedurang Ulu 50 m3, dan reservoar Jeranglah 250 m3. Sedangkan reservoar di Pintu Langit 1.000 m3 sudah rusak dan tidak difungsikan lagi. Sehingga total kapasitas reservoar adalah 1.300 m3.
Kinerja instalasi beroperasi dengan baik sesuai dengan kapasitas instalasi, namun demikian
terdapat kendala dalam pompa distribusi yang tidak optimal karena pompa yang diopada
dinamo pompa. Daya kerja pompa tidak memenuhi kapasitas yang tersedia. Hal ini
dipengaruhi oleh suplai listrik dari PLN yang relatif tidak stabil (voltage rendah) yang
berimplikasi kepada daya pompa menjadi tidak normal.
Dalam aspek teknis ini tingkat kebocoran adalah suatu tinjuan utama, untuk tingkat
kebocoran yang terjadi di PDAM Bengkulu Selatan baik dari kebocoran pipa sub distribusi
dan pipa ke sambungan rumah dengan tingkat kebocoran sebesar 32%. Tingkat kebocoran
sebesar 32% pada PDAM Tirta Manna tersebut di golongkan cukup tinggi, penyebab utama
adalah pipa yang ada sekarang sudah lebih berumur 20 Tahun. Selain faktor pipa, faktor
water meter yang terpasang pada pelanggan berumur relatif diatas 5 tahun dan belum ada
penggantian karena terbatasnya anggaran PDAM.
Untuk operasional dan perawatan PDAM Bengkulu Selatan termasuk dalam kategori biaya
operasional tinggi, terutama biaya langsung berupa relatif listrik yang menggunakan relatif
listrik industri. Selain itu biaya perbaikan kerusakan pompa dan panel juga tergolong sangat tinggi karena pompa yang digunakan beroperasi dengan waktu yang lama.
Gambar IV.5 IPA Paket Desa Sukarami Air Nipis
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 22 4.5.1.2 Sistem Pelayanan
PDAM Tirta Manna Bengkulu Selatan mempunyai tugas memberikan pelayanan air bersih
untuk masyarakat Kabupaten Bengkulu Selatan. Secara administrasi wilayah pelayanan
PDAM Bengkulu Selatan meliputi 3 unit Instalasi dengan tingkat pelayanan mencapai 19%
dalam kategori sakit.
Tabel 4.23
Instalasi dan Wilayah Pelayanan PDAM Bengkulu Selatan
Instalasi Cakupan Layanan Wilayah Layanan
PDAM Pusat Manna 12 % Pasar Manna dan Kota Manna
PDAM Cabang Seginim 5 % Air Nipis, Seginim Kota Manna
PDAM Cabang Kedurang 2 % Kedurang Ulu
Sumber : Data Primer 2011
Melihat kebutuhan untuk Bengkulu Selatan maka dari survey diperoleh angka 80 liter per
detik untuk kebutuhan air domestik. Untuk kebutuhan non domestik mencapai 60 liter per
detik dengan transmisi pompa dan gravitasi dengan tekanan air dalam pipa rata-rata 0,5
serta umumnya jenis pipa yang digunakan adalah jenis pipa GIP.
4.5.1.3 Kondisi Keuangan dan Kelembagaan
PDAM Bengkulu Selatan pada kondisi merugi dimana biaya operasional pada tahun 2010
Rp. 5.247.570.728 dengan pendapatan yang selalu lebih rendah dari biaya operasional
dimana pendapatan Tahun 2008 sebesar Rp. 1.628.637.495, tahun 2009 Rp. 1.689.439.687
dan Tahun 2010 sebesar Rp. 1.645.679.300.
Bentuk kelembagaan pengelola air minum Kabupaten Bengkulu Selatan ini adalah bentuk
perusahaan daerah yaitu PDAM Tirta Manna yang berdiri tahun 1983 dengan keluarnya
surat keputusan menteri pekerjaan umum nomor : 029/KPTS/II/1983 tanggal 23 Februari
yang saat itu masih bernama Badan Pengelola Air Minum BPAM yang secara struktural
berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum selaku Unit Teknis (UPT) yang mengelola air
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 23 Selanjutnya berubah menjadi perusahaan daerah dan saat ini kondisi sumberdaya manusia masih sangat kurang. Tinjauan ini dilihat dari jumlah karyawan dengan jumlah pelanggan
dengan standart 1 : 100 namun untuk PDAM Tirta Manna ini rasio antara jumlah karyawan
dan mencapai lebih kurang 3.000 dan hanya menggunakan 39 Orang Karyawan.
4.5.2 Sub Bidang Sampah
Sejumlah literatur mendefinisikan sampah sebagai semua jenis limbah berbentuk padat yang
berasal dari kegiatan manusia dan hewan, dan dibuang karena tidak bermanfaat atau tidak
diinginkan lagi kehadirannya (Tchobanoglous, Theisen & Vigil, 1993). Sedangkan dalam
PP No. 18/1999 jo PP No. 85/1999 tentang pengelolaan limbah berbahaya dan beracun,
secara umum limbah didefinisikan sebagai bahan sisa pada suatu kegiatan dan/atau proses
produksi.
Definisi sampah mengalami pergeseran pada tahun-tahun terakhir ini karena aspek
pembuangan tidak disebutkan secara jelas, dimana pada masa sekarang ada kecenderungan
untuk tidak membuang sampah begitu saja, melainkan sedapat mungkin melakukan daur
ulang. Hal ini tertuang pula dalam UU no 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 disebutkan definisi sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Bengkulu Selatan belum maksimal, cakupannya
hanya di dua kecamatan wilayah kota yaitu Kota Manna dan Pasar Manna itupun belum
optimal, masih banyak penumpukan sampah yang tidak terangkut, TPA Pagar Dewa hanya
sebatas tempat pembuangan belum ada pengolahan/pemilahan sampah.
Untuk permasalahan dalam hal pengelolaan sampah ada armada truk pengangkut sampah
yang belum mencukupi dimana sudah banyak yang rusak dan berumur tua. Kesadaran
masyarakat juga masih rendah sampah masih dibuang sembarangan.
Pengelolaan persampahan di Bengkulu Selatan sendiri masih open dumping, dimana
sampah belum mempunyai pengelolaan persampahan. Kendati pada saat perencanaan, TPA
tersebut menggunakan sistem control landfill. Dinas terkait yang menangani masalah
persampahan di Bengkulu Selatan adalah Dinas Kebersihan dan Tata Kota. Adapun dinas
tersebut hanya melakukan pengangkutan sampah dari rumah tangga dan kemudian langsung
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 24 dilayani pengangkutan sampah sedangkan selebihnya tidak ada pelayanan. Kecamatan-kecamatan yang tidak ada pelayanan pengangkutan sampah melakukan pengelolaan
tersendiri, seperti sampah-sampah tersebut ada yang dibakar langsung, dibuang ke sungai,
dibuang ke pekarangan rumah, dibuang ke kebun, dan lain-lain.
Pada tahun 2010 pernah ada pengelolaan persampahan di Bengkulu Selatan dengan sistem
3R ( Reuse, Reduce, Recycle), akan tetapi hanya berjalan lebih kurang 2 bulan saja.
Kendalanya adalah terletak pada masalah opersaional pengangkutan serta kinerja sumber
daya masyarakatnya.
4.5.3 Sub Bidang Air Limbah
Pengelolaan air limbah rumah tangga di Kabupaten Bengkulu Selatan belum dikelola secara
baik dan memenuhi standar Sanitasi. Boleh dibilang bahwa pengelolaan air limbah rumah
tangga belum dilakukan. Hampir setiap rumah yang sudah mempunyai Jamban tempat
penampungannya masih Subsetank Cubluk bukan tangki septic. Untuk Air limbah Rumah
tangga belum ada SKPD yang bertanggung jawab penuh dalam pengelolaannya, untuk
diketahui belum ada fasilitas IPAL di lingkungan, truk pengangkut tinja apalagi IPLT.
Tabel 4.24
Kegiatan Pengelolaan Persampahan Tahun 2012
No Nama Program/
Kegiatan Satuan Volume Biaya (Rp)
Sumber
2. Pengadaan Gerobak
Sampah Unit 16 3.499.375 APBN
Di Bengkulu Selatan sendiri untuk pengelolaan air limbah domestik belum ada. Pernah ada
IPLT yang dibangun pada tahun 1990-an dengan memakai dana APBN. Tapi semenjak
bangunan tersebut dibangun, bangunan tersebut tidak difungsikan. Karena di
masing-masing rumah tangga sendiri belum ada tanki septik yang yang memenuhi syarat yang
ditentukan. Adapun septik yang digunakan adalah cubluk. Sampai saat ini pun rumah
tangga belum memakai tanki septik. Yang telah memakai tanki septik sesuai syarat yang
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 25 Tabel 4.25
Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah
Input User
Sumber : data Primer 2011
Tabel 4.26
Sistem Pengelolaan Air Limbah Di Kabupaten Bengkulu Selatan
Kelompok Fungsi Teknologi yang
Digunakan Jenis Data Sekunder (Perkiraan) Nilai Data Sumber Data
User Interface Wc Sentor Jumlah(kuantitas)
KK tersambung
68.260 unit
38.986 KK Dinas Kesehatan
Penampungan Awal Cubluk Jumlah(kuantitas) 68.260 Unit Dinas Kesehatan
Sumber : data Primer 2011
Permasalahan yang mendesak yaitu:
1. Perlunya adanya aturan Perda mengenai Air Limbah Domestik;
2. Ada rencana strtegis ke depan untuk melakukan pengolahan Air limbah;
3. Perlu dilakukan sosialisasi mengenai standar pengolahan Air Limbah Domestik ke
masyarakat;
4. Perencanaan untuk mengganti penampungan Cubluk dengan tangki Septik di
pemukiman;
5. Perencanaan pembangunan IPAL dan IPLT.
4.5.4 Sub Bidang Drainase
Drainase adalah Saluran yang berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan, sehingga
tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan
manusia”. fungsi drainase secara umum, antara lain : 1) Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah (konservasi air); 2) Mengendalikan kelebihan air permukaan
yang dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik; 3) Mengeringkan
bagian wilayah kota dari genangan sehingga tidak menimbulkan gangguan atau kerugian
terhadap lingkungan; 4) Mengalirkan air permukaan ke badan air penerima terdekat; 5)
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 26 Sistem jaringan drainase yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan terbagi ke dalam 2 (dua) bagian yaitu sistem drainase makro/ alami yang meliputi sungai-sungai serta
cabang-cabangnya yang berfungsi sebagai tempat menerima air serta sistem drainase mikro/ buatan
yang meliputi saluran-saluran buatan manusia terutama berguna untuk saluran pengendali
banjir pada waktu musim hujan.
Tabel 4.27
Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Drainase Lingkungan Di Kabupaten Bengkulu Selatan
Input User Interface
Penampungan
Awal Pengaliran
Pengelolaan Akhir
Pembuangan Daur Ulang
Kode/Nama Aliran
Grey Water Dapur Rumah
Tangga Got - - Sungai
Aliran Limbah P1
Grey Water Kamar mandi - - - Sungai Aliran
Limbah P2
Air Hujan Talang Got - - Sungai Aliran
Limbah P3 Sumber : data Primer 2011
Tabel 4.28
Prasarana Drainase menurut Jenis dan Konstruksinya
No. Jenis Prasarana Panjang/ Unit Jenis Konstruksi
1 Siring Lingkungan 14283 meter Pas. Batu Kali
2 Gorong-Gorong 176,5 Meter Pas. Batu Kali
3 Drainase 3.570,75 Meter Pas. Batu Kali
Sumber: Bengkulu Selatan Dalam Angka, 2011
Pola pengairan sistem jaringan drainase di Kabupaten Bengkulu Selatan secara umum akan
mengikuti arah atau pola sistem alamiah yang ada, dimana pengaliran secara gravitasi akan
mengikuti kondisi topografi yang memiliki kecenderungan kemiringan ke arah timur.
Saluran air berdasarkan bentuknya terbagi atas 2 bagian yaitu saluran air yang menyelusuri
jalan dan saluran air yang memotong jalan. Berdasarkan hasil observasi lapangan saluran air
yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan saluran air yang menyusuri jalan
Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun Anggaran 2014 | IV - 27 Tabel 4.29
Kondisi Drainase lingkungan di tingkat kelurahan pada Kabupaten Bengkulu Selatan
Kelurahan / Desa
Jumlah Kondisi drainase saat ini
Pembersihan Drainase saat
ini Pengelola Oleh