Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 1
BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH
KABUPATEN WONOSOBO
2.1 Kondisi Umum
Kabupaten Wonosobo sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terletak
diantara tujuh kabupaten lainnya yaitu sebelah Utara Kabupaten Batang dan Kabupaten
Kendal, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten
Magelang, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Purworejo dan Kabupaten
Kebumen serta sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten
Kebumen. Kabupaten Wonosobo merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian
berkisar antara 270 meter sampai dengan 2.250 meter di atas permukaan air laut.
2.1.1. Profil Geografi
Secara geografis Kabupaten Wonosobo terletak di antara 109°43' - 110°04' Bujur
Timur dan 7°11' - 7°36' Lintang Selatan, yang terdiri dari 15 (Lima belas) kecamatan, 236
(dua ratus tiga puluh enam) desa dan 28 (dua puluh delapan) kelurahan.
Untuk lebih jelasnya, wilayah administrasi Kabupaten Wonosobo dapat dilihat
seperti pada Gambar 2.1.
Luas wilayah Kabupaten Wonosobo adalah 98.468 Ha atau 3,02 % dari luas
Propinsi Jawa Tengah terdiri dari 15 Kecamatan dan 236 desa, 29 Kelurahan, 1.752 RW,
6.286 RT dan 998 dukuh, dengan perincian sebagai terlihat dalam Tabel II-1 Pembagian
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 2 Gambar 2.1
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 3 Tabel II - 1
Pembagian Administratif Kabupaten Wonosobo
NO KECAMATAN DESA KELURAHAN RW RT DUKUH
Persentase luas wilayah Kabupaten Wonosobo berdasarkan tingkat
kemiringannya sebagian besar lebih dari 30%. Beberapa wilayah Kabupaten Wonosobo
merupakan daerah yang labil sehingga rawan terjadi tanah longsor.
Penggunaan Lahan berdasarkan fungsi tanah di Kabupaten Wonosobo, yang
terluas berupa lahan bukan sawah dengan luas 80.755,31 Ha (82,01 persen). Lahan bukan
sawah terluas terdapat di Kecamatan Wadaslintang dengan luas 10.730,72 Ha. Sedangkan
penggunaan lahan sawah di Kabupaten Wonosobo seluas 17.712,69 Ha (17,99 persen),
dengan luas sawah terluas di Kecamatan Wadaslintang dengan luas 1.985,28 Ha.
Penggunaan lahan kering meliputi bangunan pekarangan 8%, tegalan / kebun 48%, padang
rumput 0%, kolam 0%, waduk/rawa 2%, hutan negara 19%, perkebunan 2% dan
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 4 Tabel II - 2
Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Wonosobo Tahun 2006 (dalam Ha)
NO KECAMATAN LAHAN SAWAH BUKAN LAHAN SAWAH JUMLAH
1 Wadaslintang 1. 921,00 10. 795,00 12. 716,00
JUMLAH 16. 040,00 80.755,31 98.468,00
Sumber : Wonosobo Dalam Angka 2012
Topografi
Dilihat dari aspek topografi, Kabupaten Wonosobo bisa dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu:
a. Daerah dengan ketinggian 250–500 m dpl : 33,33% dari seluruh areal.
b. Daerah dengan ketinggian 500–1.000 m dpl : 50,00% dari seluruh areal.
c. Daerah dengan ketinggian > 1.000 m dpl : 16,67% dari seluruh areal.
Jenis Tanah
Keadaan tanah di Kabupaten Wonosobo dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Tanah Andoso. Tersebar di Kecamatan Kejajar, sebagian Kecamatan Garung,
Mojotengah, Kertek dan Kalikajar.
b. Tanah Regosol. Tersebar di Kecamatan Kertek, Mojotengah, Sapuran, Kalikajar,
Selomerto, Watumalang dan Garung.
c. Tanah Podsolic. Tersebar di Kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang, sebagian
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 5 Kemiringan Tanah
a. Daerah dengan kemiringan antara 0 – 2 % seluas 177 ha atau 0,18% dari luas
wilayah, tersebar di Kecamatan Garung dan Kejajar.
b. Daerah dengan kemiringan antara 2 – 15 % seluas 15.608 ha atau 16,17% dari luas
wilayah, terdapat diseluruh kabupaten kecuali Kecamatan Watumalang.
c. Daerah dengan kemiringan antara 15 – 40 % meliputi 54.641 ha atau 56,37 % dari
luas wilayah, tersebar di seluruh kecamatan di Wonosobo.
Iklim
Wonosobo beriklim tropis dengan dua musim yaitu kemarau dan penghujan. Suhu
udara rata-rata 24 – 30 derajat C di siang hari, turun menjadi 20 derajat C pada malam hari.
Pada bulan Juli – Agustus turun menjadi 12 – 15 derajat C pada malam hari dan 15 – 20
derajat C di siang hari. Hujan turun hampir sepanjang tahun, rata-rata hari hujan adalah
196 hari, dengan curah hujan rata-rata 3.400 mm, tertinggi di Kecamatan Garung (4.802
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 6 Gambar 2.3
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 7 Bentang Alam
Pegunungan di Kabupaten Wonosobo termasuk jenis pegunungan muda dengan
lembah yang masih curam. Hal ini disebabkan karena secara geografis, sebagian kecil daerah Wonosobo terletak di batuan prakwater, sedangkan wilayah Wonosobo cukup luas.
Keadaan yang demikian menyebabkan sering timbul bencana alam seperti tanah longsor
(land slide), gerakan tanah runtuh atau gerakan tanah merayap. Sebagai daerah yang
terletak di sekitar gunung api muda, tanah di Wonosobo termasuk subur. Hal ini sangat
mendukung pengembangan pertanian, sebagai mata pencaharian utama masyarakat
Wonosobo. Komoditi utama pertanian yang dihasilkan adalah teh, tembakau, berbagai
jenis sayuran dan kopi. Selain itu, juga cocok untuk pengembangan budidaya Jamur,
Carica Papaya dan Asparagus dan beberapa jenis kayu yang merupakan komoditi ekspor
non migas serta beberapa jenis tanaman yang merupakan tanaman khas Kabupaten
Wonosobo seperti Purwaceng, Gondorukem dan kayu putih.
Banyaknya gunung di Wonosobo juga menjadi sumber mata air yang mengalir ke
sungai Serayu, Bogowonto, Kali Galuh, Kali Semagung, Kali Sanggrahan dan Luk Ulo.
Sungai-sungai ini sebagian telah digunakan untuk irigasi, pertanian dan air minum. Sungai
Serayu yang menambah debit air di telaga Menjer telah dapat dimanfaatkan airnya untuk
membangkitkan listrik tenaga air. Yang tidak kalah penting dari Kabupaten Wonosobo
adalah potensi wisata Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) dengan panas bumi (yang
telah dimanfaatkan sebagai PLTU), kawah dan panorama yang indah. Selain itu juga
terdapat candi-candi peninggalan Kerajaan Mataram Hindu. Semuanya itu adalah daya
tarik utama bagi wisatawan manca negara maupun domestik untuk berkunjung ke
Wonosobo).
2.2 Profil Demografi
2.2.1 Jumlah dan Sebaran Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 adalah 763.146 jiwa, yang
tersebar di 15 wilayah kecamatan. Jumlah penduduk tertinggi berada di Kecamatan
Wonosobo yaitu 83.557 jiwa (10,95 persen), sedangkan jumlah penduduk terendah sekitar
22.654 jiwa (2,97 persen) berada di Kecamatan Kalibawang.
Untuk lebih jelasnya, jumlah dan prosentase persebaran penduduk per kecamatan
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 8 Tabel II - 4
Jumlah Dan Sebaran Penduduk Per Kecamatan Di Kabupaten Wonosobo
NO KECAMATAN
Sumber : Wonosobo Dalam Angka 2012
Tabel 2.10
Rata - Rata Laju Pertumbuhan Penduduk Wonosobo Per Kecamatan Tahun 2000-2010*)
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 9 2.2.2 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk Kabupaten Wonosobo pada tahun 2011 memiliki kepadatan
775 jiwa/km2. Untuk kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Wonosobo dengan
kepadatan 2.581 jiwa/ha, sedangkan kepadatan terendah terdapat Kecamatan Wadaslintang
sebesar 404 jiwa/ha.
Untuk lebih jelasnya, kepadatan penduduk di Kabupaten Wonosobo tahun 2011
dapat dilihat pada tabel II – 5 sebagai berikut.
Tabel II - 5
Kepadatan Penduduk Kabupaten Wonosobo Tahun 2011
NO KECAMATAN PENDUDUK
(JIWA)
JUMLAH 763.146 98.468,00 775
Sumber : Wonosobo Dalam Angka 2012
2.2.3 Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo pada tahun 2011 jumlah penduduk
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 10 penduduk perempuan 375.414 jiwa. Dari jumlah tersebut dapat diketahui bahwa jumlah
penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan.
Tabel II - 6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Wonosobo Tahun 2011
NO USIA LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH
JUMLAH 355.520 375.414 763.146
Sumber : Wonosobo Dalam Angka 2012
2.2.4 Pentahapan Keluarga Sejahtera
Untuk pentahapan keluarga miskin di Kabupaten Wonosobo pada tahun 2011
terdapat Keluarga Pra-Sejahtera sebesar 26,91%. Keluarga Sejahtera I sebesar 19,28%.
Keluarga Sejahtera II sebesar 22,06%. dan keluarga sejahtera III dengan persentase sebesar
27,59% sedangkan untuk Keluarga Sejahtera III+ sebesar 4,16%.
Ditinjau dari segi sosial ekonomi, kondisi kesejahteraan masyarakat dibanding
tahun 2010 semakin meningkat, terindikasi dengan menurunnya jumlah keluarga yang
masuk kategori pra sejahtera dan sejahtera I. Dari 235.274 keluarga di Kabupaten
Wonosobo, sebanyak 26,91 persen masuk kategori keluarga pra sejahtera dan 19,28
persen keluarga sejahtera I. Hal ini bisa disimpulkan bahwa sosial ekonomi masyarakat
Kabupaten Wonosobo secara umum masih rendah. Persentase Keluarga Sejahtera tahun
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 11 Gambar II-1 Persentase Keluarga Sejahtera Tahun 2011
Tabel II - 7
Pentahapan Keluarga Sejahtera Di Kabupaten Wonosobo Tahun 2008 - 2011
NO TAHUN
Sumber : Wonosobo Dalam Angka 2012
2.3 Profil Ekonomi
2.3.1. PDRB
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonosobo pada tahun 2011 sebesar 4,52 persen,
lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2010 yang sebesar 4,29
persen. Peningkatan pertumbuhan masing-masing sektor yaitu sektor Pertanian sebesar
3,14 persen, sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,46 persen, sektor Industri
pengolahan sebesar 3,96 persen, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 5,32 persen,
sektor Bangunan sebesar 6,24 persen, sektor Perdagangan, hotel dan restoran 6,56 persen,
sektor Angkutan dan Komunikasi 6,91 persen, sektor Bank, Persewaan dan Jasa
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 12 Tabel : II-8
Pendapatan Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan di Kabupaten Wonosobo 2009-2011 (dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan
PDRB PDRB per
Gambar II-2 ; Pendapatan Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 (dalam Jutaan Rupiah)
Dari tabel II-8 dapat dilihat bahwa PDRB Kabupaten Wonosobo pada tahun 2011
atas dasar harga berlaku sebesar 4.323.254,88 juta rupiah meningkat 10,08 persen
dibandingkan tahun 2010. PDRB perkapita tahun 2011 sebesar 5.696.040,52 juta rupiah
meningkat 9,45 persen dibandingkan tahun 2010. Untuk PDRB atas dasar harga konstan
tahun 2011 sebesar 1.974.114,17 juta rupiah meningkat 4,51 persen dibandingkan tahun
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 13 Tabel : 4.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wonosobo 2009-2011
Tahun
Year 2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4)
Pertumbuhan/Growth 4,02 4.29 4,52
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 14 Tabel : 4.3 Pertumbuhan Ekonomi per Sektor Kabupaten Wonosobo 2009-2011
Sektor / Tahun
Sector / Year 2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4)
1. Pertanian 3,85 3,96 3,14
2. Pertambangan & Penggalian 0,11 0,22 0,46
3. Industri Pengolahan 2,41 2,08 3,96
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3,34 5,66 5,32
5. Bangunan 6,01 6,10 6,24
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,62 5,30 6,56
7. Angkutan dan Komunikasi 5,60 5,51 6,91
8. Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4,39 4,69 6,12
9. Jasa-Jasa 4,16 5,43 6,18
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 15 Gambar : 4.3
Table
Laju Pertumbuhan per Sektor PDRB Kabupaten Wonosobo 2009-2011 Growth Rate of GDRP in Wonosobo Regency at 2009-2011
Tabel : 4.4 Peranan Masing-masing Sektor dalam PDRB 2009-2011 (%)
Sektor/Tahun Sector/Year
PDRB/GRDP
2009 2010 2011
(1) (3) (4) (5)
1. Pertanian 47,42 47,45 47,43
2. Pertambangan dan Penggalian 0,60 0,57 0,54
3. Industri Pengolahan 10,55 10,00 9,97
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,92 0,92 0,91
5. Bangunan 4,09 4,10 4,09
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 12,28 12,30 12,30
7. Angkutan dan Komunikasi 6,46 6,45 6,38
8. Bank, Persewaan dan Jasa Perusahaan
6,06 6,06 6,08
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 16
PDRB/GRDP 100.00 100.00 100.00
Pada tahun 2011 sektor yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di sektor
angkutan dan komunikasi yaitu sebesar 6,91 persen. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di
sektor ini lebih banyak dipengaruhi kenaikan yang tinggi pada sub sektor komunikasi
sebesar 10,95 persen.
Peranan masing-masing sektor terhadap total PDRB dari tahun ke tahun mengalami
perubahan. Pada tahun 2011 peranan sektor pertanian menduduki peringkat tertinggi
sebesar 47,43 persen, kemudian disusul oleh sektor perdagangan dan sektor jasa-jasa
masing-masing sebesar 12,30 persen. Sedangkan sektor-sektor yang peranannya sangat
kecil adalah penggalian sebesar 0,54 persen, listrik dan air minum sebesar 0,91 persen.
Sektor industri pengolahan turun sebesar 0,03 persen yaitu dari sebesar 10,00 persen pada
tahun 2010 menjadi sebesar 9,97 persen pada tahun 2011 ini. Kemudian untuk
sektor-sektor lainnya cenderung stabil.
Tabel : 4.5
Table Inflasi PDRB Kabupaten Wonosobo Tahun 2009-2011 GDRP Inflation of Wonosobo 2009-2011
Tahun
Rata-rata PDRB perkapita penduduk Kabupaten Wonosobo dari tahun ke tahun
terus meningkat. Pada tahun 2010 PDRB perkapita penduduk sebesar Rp.5.203.778,08
meningkat menjadi Rp. 5.696.040,52 pada tahun 2011. Gambaran perekonomian
Kabupaten Wonosobo dengan inflasi yang dapat dikendalikan memberikan informasi
Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo
II - 17 tidak terjadi peristiwa-peristiwa yang buruk terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara,
konflik antar daerah tidak mencuat, investasi mulai berjalan, dan pengaruh iklim dan cuaca
yang mendukung produksi pertanian sebagai sektor andalan Kabupaten Wonosobo.