• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA KETERAMPILAN

MENULIS CERITA MURID KELAS III SDI TARANTANG KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ST. HERAWATI K 10540 9063 14

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2018

(2)

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram

(Q.S. ar-Ra’ad 13: 28)

Dimana ada kemauan, disitu ada jalan

Dimana ada jalan, disitu ada rintangan

Dimana ada rintangan, disitu ada usaha

Dan dimana ada usaha, Insya Allah disitu ada hasil

Lakukanlah sesuatu dengan niat yang tulus dan berikhtiar

Niscaya Allah swt yang Maha menentukan

Satu hati dan kata dalam langkah perjuangan

Hasil yang indah bukanlah tujuan utama

Melainkan sebuah perjuangan yang bermakna

Berusaha dan doa merupakan kunci kesuksesan

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk ayahandakudanibundaku

tercinta serta sahabat-sahabatku tersayang yang selalu membuatku

tersenyum sebagai perwujudan cinta dan baktiku...

(3)

ABSTRAK

St. Herawati. K, 2018. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Seri terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Keterampilan Menulis Cerita Murid Kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, dibimbing oleh Sulfasyah dan Tasfif Akib. Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana penggunaan media gambar seri dapat mempengaruhi hasil belajar bahasa indonesia pada keterampilan menulis cerita murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, dan apakah penggunaan media gambar seri dapat mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita untuk murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan media gambar seri agar kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia lebih efektif di kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, dan dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar murid dengan melalui penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia secara tuntas oleh murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Pre Experimental Design) dengan menggunakan analisis deskriptif dan Analisis statistic inferensial yang dilaksanakan sebanyak 8x kali pertemuan. Populasi dalam penelitian ini adalah murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, sampel diambil dengan semua murid kelas III yang berjumalah 16 orang. Setelah menganalisis data, penulis menemukan bahwa pengaruh hasil belajar murid yang dilaksanakan sebelum menggunakan media gambar seri tergolong rendah yaitu nilai rata-rata hasil pretest adalah 61, 87. Selanjutnya nilai rata-rata hasil posttest adalah 83,75. Jadi hasil belajar setelah menggunakan perlakuan lebih baik daripada sebelum menggunakan perlakuan. Selain itu presentase kategori hasil belajar murid juga meningkat yang mana murid yang tergolong sangat rendah 0%, rendah 0%, sedang 18,75%, tinggi 75%, sangat tinggi 6,25%.

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamiin segala puji milik Allah SWT Tuhan

semesta alam, atas rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dicurahkan kepada

penulis dalam menyusun skripsi ini hingga selesai. Serta salam dan shalawat

senantiasa kita kirimkan kepada Nabiullah Muhammad SAW, keluarganya dan

sahabat-sahabatnya.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi

terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan

bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan,

bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati.

Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi

kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya pun telah penulis

kerahkan untuk membuat tulisan ini.

Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai

pihak skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan seperti yang diharapkan. Oleh

karena itu, penulis patut menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE. MM., Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

(5)

Universitas Muhammadiyah Makassar. Sulfasyah, S.Pd., M.A., Ph.D., dan Tasrif

Akib, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu

memberikan arahan dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini dan memberikan

bimbingan kepada penulis sampai pada tahap penyelesaian. Ibu Hj. Sasmiati,

S.Pd., selaku kepala sekolah SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten

Gowa yang telah membantu selama penelitian dan memberikan motivasi kepada

penyusun, guru-guru dan staf serta murid-murid khususnya kelas III SD Inpres

Tarantang terima kasih atas segala pengertian dan kerjasamanya selama penyusun

melaksanakan penelitian.Teman-teman seperjuangan kelas B Angkatan 2014

PGSD S1 (terkhusus sahabatku: Irmayani Rahman, Mirnawati, dan Nur

Patmawati), yang selalu memberikan bantuan serta dukungannya selama ini.

Semoga persahabatan kita tidak selesai sampai disini.

Melalui tulisan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

tak terhingga, teristimewa kepada kedua orang tua tercinta ayahanda Abdul Kadir

dan Ibunda Hamsinah atas pengorbanan, kasih sayang yang diberikan sejak lahir,

dorongan dan semangat yang tiada henti-hentinya serta do‟a yang selalu

dipanjatkan dengan penuh rasa kasih sayang, serta seluruh keluargaku yang telah memberikan do‟a dan dukungannya, kepada mereka penulis senantiasa memanjatkan do‟a semoga Allah SWT mengasihi dan mengampuni dosa-dosanya.

Amiin yaa Rabbal Alamiin.

Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

(6)

motivasi, bimbingan dan doa dari berbagai pihak senantiasa mendapat pahala dan

rahmat dari Allah SWT. Amin

Makassar, Juli 2018

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL. ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

SURAT PERJANJIAN ... iv

SURAT PERNYATAAN... v

MOTO ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, HIPOTESIS DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka ... 9

B. KerangkaPikir... 31

(8)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 34

B. Design Penelitian... 34

C. Populasi dan Sampel ... 35

D. Variable Penelitian ... 36

E. Defenisi Operasional Variabel ... 37

F. Instrument Penelitian ... 37

G. Teknik Pengumpulan Data ... 38

H. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43

B. Pembahasan ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 55

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Desain Penelitian ... 34

3.2.Keadaan siswa SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa...35

3.3. Sampel siswa kelas III………36

3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia………..40

4.1 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai pretest………...44

4.2 Tingkat Keterampilan Menulis Pretest………..…...45

4.3Deskripsi Ketuntasan hasil belajar pada Keterampilan Menulis………...……46

4.4 Perhitungan untuk mencari mean (rata-rata) nilai posttest………...47

4.5 Tingkat keterampilan Menulis posttest………...…48

4.6 Deksripsi ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia………48

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 2.1 Bagan Kerangka Pikir ... 31

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

B. Lampiran 2 Soal Pretes- Postest

C. Lampiran 3 Daftar nilai Pretes- Postest

D. Lampiran 4 Data hasil belajar Pretes- Postest

E. Lampiran 5 Daftar Hadir Murid

F. Lampiran 6 Tabel Uji - t

G. Lampiran 7 Dokumentasi

(12)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dasar yang wajib di

kuasai oleh seluruh murid pada semua jenjang pendidikan. Mata pelajaran Bahasa

Indonesia di arahkan untuk penguasaan bahasa atau kemampuan berkomunikasi

murid. Oleh karena itu, Pembelajaran Bahasa Indonesia di arahkan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik dan

benar, baik secara lisan maupun tulisan.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) menitik beratkan

pada penggunaan bahasa untuk berkomunikasi secara efektif, meliputi empat

keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan berbicara, Keterampilan

mendengarkan, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.

Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung

sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan, berlangsung di dalam

segala jenis, bentuk dan tingkat lingkungan hidup, yang kemudian mendorong

pertumbuhan segala potensi yang ada di dalam diri individu Suparlan, (2009: 49).

Pendidikan merupakan sarana yang menumbuh-kembangkan potensi- potensi

kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi menusia yang sempurna. Berbagai

upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan

di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah didalam meningkatkan

pendidikan yang berkualitas yaitu melalui perbaikan di berbagai sektor pendidikan

(13)

yang mengarah pada proses pembelajaran yang aktif dan kreatif. Oleh karena itu,

pemerintah mempunyai tanggung jawab besar didalam meningkatkan kualitas

pendidikan di Indonesia sebagai mana telah diamanatkan dalam UUD 1945,

khususnya yang menyangkut peningkatan kualitas pendidikan.

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 BAB I Ketentuan

Umum Pasal 1 (2006: 2) menyebutkan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecerdasan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang dicapai oleh

peserta didik setelah diselenggarakan kegitan pendidikan.Seluruh kegiatan

pendidikan, yakni bimbingan pengajaran atau latihan, diarahkan untuk mencapai

tujuan pendidikan itu.Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan

ini adalah dengan melalui Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.tujuan

pengajaran bahasa Indonesia menitik beratkan pada cara menggunakan bahasa

untuk berkomunikasi. Dengan demikian pengembangan pengajaran bahasa

Indonesia tentunya harus dapat mengembangkan keterampilan berbahasa siswa,

yang meliputi keterampilan menggunakan bahasa lisan, yaitu mendengarkan, dan

keterampilan menggunkan bahasa tulis, yaitu untuk membaca dan menulis

(mengarang).

Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam proses

(14)

Indonesia khususnya dalam keterampilan menulis cerita di kelas III yaitu dengan

menggunakan Media Gambar Seri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Sebagaimana diketahui Peranan Media Gambar Seri dalam menulis dapat

membantu siswa untuk melihat hubungan antara konsep, peristiwa dan tokoh yang

ada dalam pelajaran, dengan Media Gambar Seri pula siswa lebih mudah melihat

hubungan antara berbagai komponen suatu teori atau isi pelajaran. Dengan

bantuan Media Gambar Seri guru lebih mudah mengatasi hambatan-hambatan

yang mengganggu perhatian siswa di kelas.

Media adalah salah satu media yang dapat diindera, yang berfungsi sebagai

perantara, sarana, alat untuk proses komunikasi belajar yang mencakup media

grafis, media yang menggunakan alat penampil, peta, model, globe dan

sebagainya. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang

mampu merubah sikap dan tingkah laku siswa kearah perubahan yang kreatif dan

dinamis. Peran media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu, tetapi merupakan

bagian yang integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran. Tujuan

pemanfaaatan media dalam proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan

mengefesienkan proses pembelajaran itu sendiri.

Penggunaan Media Gambar Seri pada pembelajaran dapat mempermudah

siswa menerima pelajaran karena siswa dapat memahami lewat apa yang

dilihatnya dalam media gambar itu. Gambar merupakan media visual dua dimensi

di atas bidang yang tidak transparan. Guru dapat menggunakan gambar seri untuk

memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih konkret bila

(15)

menterjemahkan ide-ide abstrak dalam bentuk yang lebih realistik dengan

menggunakan keterampilan menulis.

Menurut Djamarah (2006: 124) mengemukakan bahwa Media Gambar Seri

(media visual) adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan . media

visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai),

slide (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Adapula media visual

yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film

kartun. Jadi Media Gambar Seri merupakan salah satu jenis media pembelajaran

yang dapat di gunakan oleh guru. Menurut Soekartawi (Arsyad, 2014: 18) manfaat

media pembelajaran adalah :

(1) Memperjelas informasi atau pesan pengajaran, (2) Memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting, (3) Memperjelas struktur pengajaran, (4). Memberi variasi pengajaran, (5). Memotifasi proses belajar siswa.

Sejalan dengan pendapat diatas maka, gambar seri adalah media

pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyampaikan pesan sehingga tidak

menimbulkan verbalisme, salah tafsir serta dapat meningkatkan keaktifan dari

proses pembelajaran.

Melalui penggunaan Media Gambar Seri dalam proses belajar mengajar

khususnya dalam pembelajaran menulis di sekolah dasar, dapat meningkatkan

keterampilan menulis cerita, sebagaimana karakteristik siswa sekolah dasar sangat

tertarik terhadap sesuatu hal yang diamati, didengar dan dialaminya secara

langsung, karena dapat menimbulkan kesan bermakna dalam diri individu siswa.

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua

(16)

saja dan dimana saja.Jadi, manusia belajar terus menerus untuk mampu mencapai

kemandirian dan sekaligus mampu beradaptasi terhadap berbagai perubahan

lingkungan.Didalam proses belajar mengajar, semua komponen pengajaran

diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah

ditetapkan, salah satu caranya adalah dengan menggunakan media pembelajaran.

Tugas guru disini tetu saja berusaha menciptakan suasana belajar yang

menggairahkan dan menyenangkan.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 1 Januari 2018

kelas III sangat kurang memahami langkah-langkah menulis dengan baik.salah

satu bidang studi yang sulit di pahami oleh siswa adalah Bahasa Indonesia. Hal ini

terjadi karena pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar tidak menggunakan

media dalam pembelajaran . Hal ini disebabkan pada umumnya guru hanya

menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran tanpa menggunakan

media untuk memperjelas materi yang diajarkan.

Perlu diketahui bahwa seorang guru dalam mengajar harus memberikan

metode atau jenis media yang menyenangkan yang dapat membangkitkan minat

serta motivasi seorang peserta didik agar peserta didik mampu menjadi seorang

anak yang akan menjadi murid yang mempunyai pengetahuan yang baik. Melihat

metode yang diterapkan disekolah, dimana yang ketika guru mengajar mereka

hanya menggunakan metode ceramah saja dan sudah jarang guru di SD tersebut

menggunakan alat peraga atau media yang dapat menumbuhkan keaktifan seorang

murid ini, apabila dibiarkan berlarut-larut seperti ini maka proses pembelajaran

(17)

ceramah maka anak akan menoton. Pandangannya hanya berpusat kepada guru

karena tertekan, dan juga murid akan merasa bosan mendengarkan

penjelasan-penjelasan dari gurunya karena setiap hari metode yang diterapkan itu- itu saja

yaitu menggunakan metode ceramah.

Melihat kondisi anak yang mulai merasa bosan dan jenuh dalam menerima

pelajaran dari gurunya maka peneliti akan memberikan sesuatu yang baru kepada

murid yang akan membuat proses pembelajaran menjadi suatu pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan. Karena jika murid dibiarkan terus-menerus untuk

mengikuti metode ceramah dari gurunya maka akan berdampak tidak baik karena

anak tidak merasa diberikan kesempatan untuk tampil didepan kelas dan

dihadapan teman- temannya karena murid merasa tidak ada lagi masalah yang

perlu dipertanyakan karena apa yang disampaikan oleh gurunya itulah yang

sebenarnya. Dan jika ini dibiarkan berlarut-larut maka akan berdampak buruk bagi

perkembangan belajar dan hasil belajar khususnya kelas III. Oleh karena itu,

peneliti bersama guru bermaksud untuk mengatasi permasalahan diatas dengan

melakukan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh penggunaan media gambar

seri terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita

murid Kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitin ini adalah : “Apakah ada pengaruh penggunaan media gambar seri terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita murid

(18)

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media gambar seri

terhadap hasil belajar bahasa Indonesia pada keterampilan menulis cerita murid

kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

Adapun tujuan penelitian ini antara lain untuk:

1. Memperoleh gambaran hasil prestasi belajar dalam keterampilan menulis

cerita SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa

sebelum diberikan penggunaan media gambar seri.

2. Memperoleh gambaran hasil prestasi belajar dalam keterampilan menulis

cerita SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa

sesudah diberikan penggunaan media gambar seri.

3. Mengetahui apakah penggunaan media gambar seri dapat mempengaruhi

prestasi belajar menulis cerita SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng

Kabupaten Gowa.

D.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru Sekolah Dasar dan peneliti

memiliki pengetahuan dan wawasan tentang penggunaan Media Gambar Seri

dalam keterampilan menulis cerita sebagai salah satu bentuk inovasi

(19)

peneliti memiliki inovasi pembelajaran yang baru sehingga dapat dijadikan

sebagai sarana didalam meningkatkan kualitas pendidikan

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Sebagai metode pembelajaran yang mengembangkan minat dan

motivasi belajar siswa serta meningkatkan pemahaman dalam menyerap

materi sehingga proses dan hasil belajar akan lebih meningkat.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif guru sekolah

dasar mendapat pengalaman secara langsung menggunakan Media

Gambar Seri dalam meningkatkan keterampilan menulis

c. Bagi Sekolah

Dapat menjadi acuan untuk menetapkan kebijakan dalam pembelajaran

dengan memperhatikan bagaimana kinerja guru harus lebih kreatif

dalam mengajar.

d. Bagi Mahasiswa

Aktualisasi tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan

(20)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESISIS PENELITIAN

A.Kajian Pustaka

Kajian pustaka yang diuraikan dalam penelitian ini pada dasarnya dijadikan

acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian ini. Sehubungan dengan

masalah yang akan diteliti, kerangka teori yang dianggap relevan dengan

penelitian ini di uraikan sebagai berikut

1. Penelitian yang Relevan

Media gambar seri ini telah mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam

menulis cerita (narasi), hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh

beberapa peneliti terdahulu diantaranya:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Warsito dalam skripsinya yang berjudul “Penggunaan Media Gambar Seri dalam Membantu Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Narasi Fiksi Murid Kelas V SD Tarakanita IV Jakarta”.

Penggunaan media gambar seri dalam penelitian tindakan kelas ini menitik

beratkan pada peningkatan kemampuan menulis cerita narasi fiksi yaitu

dengan cara mengurutkan gambar seri, kemudian menentukan pikiran pokok

dan selanjutnya mengembangkan pikiran pokok pada setiap gambar seri.

Hasil penelitian setelah tiga kali putaran diadakan kegiatan belajar mengajar

dalam pelajaran Bahasa Indonesia adalah berupa peningkatan kemampuan

(21)

Berdasarkan prosentase rata-rata hasil pelaksanaan tindakan dapat diketahui

hasilnya pada pretest adalah 74%, dan pada Postest 82%. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan media gambar seri

sangat membantu siswa dalam menumbuhkan gagasan apabila siswa

menemui kebuntuan.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Mu‟alim Fatah Zein dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Seri pada Siswa Kelas III SDN 03

Klareyan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2008/2009”.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media gambar seri terbukti

dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa kelas III SDN 03

Klareyan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tes pretest yang

memperoleh nilai 52,4 serta skor rata-rata siklus 68,5 dan skor rata-rata

Postest 83,4. Berdasarkan analisis data kualitatif dapat diketahui bahwa

siswa merasa senang menulis karangan dengan menggunakan media gambar

seri.

Berdasarkan hal tersebut di atas, jelaslah bahwa media gambar seri, sangat

membantu dalam upaya keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di

sekolah, terutama mampu meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa

(22)

2. Media Gambar Seri dalam Menulis Cerita a. Pengertian Media

Guna menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran dibutuhkan alat yang

dapat membantu mempermudah penyampaian pesan serta ransangan belajar

dari pembawa pesan kepada penerima pesan untuk belajar. Alat yang

digunakan biasa disebut dengan media. Menurut Arief S. Sadiman (2009: 6)

menyatakan bahwa kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata medium dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sedangkan Gearlach dan Ely seperti yang dikutif Azhar Arsyad (2005: 3)

berpendapat bahwa media apabila dipaham secara garis besar adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kindisi yang membuat siswa

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru,

buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara khusus

pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai

alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Dengan banyaknya pendapat para ahli Arief S. Sadiman (2003: 7) turut

mengurai pendapat bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima pesan. Dalam proses

belajar mengajar, penerima pesan adalah siswa. Media interaksi dengan siswa

melalui udara mereka.Siswa dirangsang untuk menerima pesan

(23)

menerima pesan yang lebih lengkap. Pesan yang ingin disampaikan adalah ini

pelajaran yang berasal dari penjabaran kurikulum.

Dari beberapa pendapat yang telah ditemukan oleh para ahli maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa media dalah segala bentuk perantara atau penyalur

yang terdiri dari berbagai jenis alat fisik dalam lingkungan siswa yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.

b. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan bahan pengajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat,

pikiran, dan perasaan pembelajar (siswa) dalam kegiatan belajar untuk

mencapai tujuan pembelajaran tertentu Jauhar (2011: 95). Kata media berasal

dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah,perantara atau

pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan

dari pengirim kepada penerima pesan. Tetapi secara lebih khusus, pengertian

media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun

kembali informasi visual atau verbalArsyad, (2014: 3). Gerlach dan Ely

(Arsyad 2014: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar

adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. dalam

pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Kata pembelajaran merupakan terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu

(24)

berlangsung secara dinamis. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut

Muliati (2010: 3) bahwa Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

pendidik agar dapat tetjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,

penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan ssikap dan kepercaayaan

pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk

membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat

menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga

tercipta lingkungan belajar yang kondusif, dimana penerima pesan (siswa)

dapat melakukan proses belajar yang efektif dan efisien.

c. Ciri- ciri Media Pembelajaran

Ciri-ciri media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (Azhar Aryad,

2009: 12) ada 3 yaitu :

1). Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan keterampilan media merkam, menyimpan,

melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.

2). Ciri Manipulatif (Manipulatif Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media

memiliki cirri manipulative.Kejadian yang memakan waktu

berhari-hari dapat disajikan dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik

(25)

3). Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributive dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian

transportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman

yang relative sama terhadap kejadian tersebut.

d. Manfaat media pembelajaran

Menurut Azhar Arsyad (2009: 26) beberapa manfaat praktis

penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar sebagai

berikut ;

1) Media Pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.

2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian

anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih

langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk

belajar sendiri-sendiri sesuai dengan keterampilan siswa dan minatnya.

3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan

waktu.

4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,

(26)

e. Fungsi dan tujuan media pembelajaran

Secara umum, penggunaan media pembelajaran bertujuan agar peserta

didik yang terlihat didalam kegiatan belajar terhindar dari segala verbalisme,

yaitu mengetahui kata-kata yang disampaikan guru tetapi tidak memahami arti

atau maknanya.

Secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan sebagai berikut :

1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami

konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu.

2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan berrvariasi sehingga

lebih merangsang minat peserta didik unruk belajar.

3) Memudahkan sikap dan keterampilan tertentu dalam teknologi karena

peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media

tertentu.

4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.

Adapun fungsi media pembelajaran menurut Sumantri(2001) adalah sebagai

berikut :

1) Membangkitkan motivasi belajar (Engage the student’s motivation)

2) Mengulang apa yang telah dipelajari(Recall earlier learning)

3) Menyediakan stimulus belajar (Provide new learning stimuli)

4) Mengaktifkan respon peserta didik(Active the student’s response) 5) Memberikan balikan dengan cepat /segera(Give speedy feed back)

(27)

f. Jenis dan Prinsip Pemilihan Media Pengajaran

Berbagai bentuk media pengajaran dapat digunakan untuk meningkatkan

pengalaman belajar agar menjadi lebih konkret.Pengajaran dengan menggunakan

media tidak hanya sekedar menggunakan kata-kata (simbol verbal).Dengan

demikian, dapat diharapkan hasil pengalaman belajar yang lebih berarti bagi

murid.

Penggunaan media dalam mengkomunikasikan pesan kepada murid

mengalami perkembangan yang lebih lanjut dari fungsi komunikasi bergeser

kepada fungsi keterlibatan langsung dan interaksi antara murid dengan media

pengajaran yang sering disebut sumber belajar.Walaupun tanpa didampingi guru

murid dapat melibatkan diri secara langsung (berinteraksi) dengan media sebagai

sumber belajar untuk mengkaji pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Di samping itu dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran

sebaiknya guru mengetahui prinsip pemilihan media yang berkaitan dengan bahan

pengajaran yakni sebagai berikut : (1). Berorientasi kepada tujuan;

(2). Objektivitas pemilihan media; (3). Fleksibilitas pemilihan media; (4).Sesuai

dengan metode dan meteri pengajaran; (5).Berorientasi kepada kemauan dan

kerakteristik murid.

Dalam proses pembelajaran hendaknya seorang guru menggunakan media

pembelajaran yang sesuai agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal.

Adapun prinsip-prinsip pemilihan media meliputi :

1) Memilih media harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran dan bahan

(28)

2) Memilih media harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta

dididk.

3) Memilih media harus disesuaikan dengan kemampuan guru, baik dalam

pengadaan, dan penggunaannya.

4) Memilih media harus, disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada

waktu, tempat dan situasi yang tepat.

5) Memilih media harus memahamo karakteristik dari media itu sendiri.

Berdasarkan jenis dan prinsip-prinsip pemilihan media tersebut, guru dapat

memilih media mana yang akan membantu atau mempermudah tugasnya sebagai

pengajar dan yang paling efektif untuk digunakan. Dengan demikian, pemilihan

media gambar (dalam hal ini sebagai objek penelitian penulis) untuk tingkat kelas

rendah Sekolah Dasar dalam proses belajar mengajar dirasa sangat tepat.

Gambar-gambar yang dipilih dan diadaptasi secara tepat membantu murid memahami dan

mengingat isi informasi bahan-bahan verbal yang menyertainya karena

penggunaan media gambar dapat merangsang minat atau perhatian murid.

g. Pengertian Gambar Seri

Kunaefi (2001: 13) menjelaskanbahwa gambar seri merupakan salah satu

bentuk media gambar yang memiliki suatu urutan waktu tertentu yang

menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian dan dapat pula berbentuk suatu

cerita tersusun .media gambar ini sangat cocok digunakan untuk membentuk

pikiran yang teratur.

Media ini juga disebut dengan flow chart atau gambar susun.Media gambar seri dapat dibuat dari kertas manila lebar yang berisi beberapa buah gambar atau

(29)

dibuat dari kertas biasa yang berisi beberapa buah gambar kemudian dibagikan

kepada siswa. Gambar tersebut berhubungan dengan satu sama lain sehingga

merupakan rangkaian cerita.Setiap gambar diberi nomor urut sesuai dengan jalan

cerita.Media ini sangat sesuai untuk melatih keterampilan menulis terutama dalam

menulis suatu cerita.

Azhar Arsyad (2009: 119) mengungkapkan gambar seri adalah gambar yang

merupakan rangkaian kegiatan atau cerita yang disajikan secara berurutan. Siswa

berlatih menceritakan setiap gambar, yang nantinya hasil cerita setiap gambar

yang lain saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Artinya ketika

menceritakan kejadian dalam gambar seri seseorang harus memperhatikan urutan

kejadian dalam gambar tersebut, dan cara menceritakannya harus runtut sesuai

dengan gambar.

Jadi yang dimaksud dengan gambar seri adalah kumpulan gambar yang

berbeda antara yang satu dengan yang lain tetapi saling berurutan dan berkaitan

satu sama lain.

Gambar seri yang baik digunakan untuk sumber belajar yaitu memiliki

ciri-ciri sebagai berikut :

1. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu

2. Memberi kesan kuat dan menarik perhatian

3. Merangsang orang yang melihat untuk ingin mengungkapkan tentang

objek-objek dalam gambar

4. Berani dan dinamis

(30)

h. Pengertian Media Gambar Seri (Media Visual)

Gambar merupakan media grafis yang merupakan hasil lukisan yang

menggambarkan orang, tempat dan benda dalam berbagai variasi. Media gambar

(visual) adalah sarana atau media yang berbentuk poster, lukisan, foto, karikatur

dan sebagainya yang fungsinya untuk mendukung pembelajran secara visual.

Menurut Arsyad (2014: 89) Bentuk visual biasanya berupa: (1) gambar

representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana

tampaknya suatu benda;(2) diagram yang melukiskan hubungan -hubungan

konsep, organisasi, dan struktur isi material;(3) peta yang menunjukkan

hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi;(4) grafik seprti isi

table, grafik,dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecenderungan data

atau hubungan antar hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.

Media gambar adalah media yang paling umun digunakan, karena mudah

dimengerti serta dinikmati oleh semua orang dimana-mana.Pesan yang

disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual. Gambar

berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menangkut indera

penglihatan.

i. Kelemahan dan kelebihan gambar seri

Adam (2010:18) mengemukakan kelebihan dan kekurangan Gambar seri

memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

(a)Sifatnya konkret,gambar lebih realities menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata, (b) gambarnya dapat membatasi batas ruang waktu, (c) mudah digunakannya,

(d) lebih realitis,(e)umumnya murah harganya ,(f) mudah didapat.

(31)

(a)semata-mata hanya medium visual, (b) ukuran gambar sering kali tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar, (c) memerlukan ketersediaan sumber, keterampilan dan kejelianguru untuk dapat memanfaatkannya.

j. Manfaat Media Gambar Seri

Sudjana dan Rivai Arsyad (2014: 28) mengemukakan manfaat media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah :

(1)Pembelajaran akan lebih menarik pelatihan siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, (2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkingkan siswa dan mencapai tujuan pembelajaran, (3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran,(4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain, seperti mengamati melakukan, mendemonstrasikan, dan memerankan.

k. Penggunaan Media Gambar Seri dalam Menulis Cerita

Supriyadi (1994:270) bahwa tujuan yang harus dicapai melalui pengajaran

menulis di SD ialah agar siswa memahami cara menulis berbagai hal yang telah

dikemukakan serta mampu mengkomunikasikan ide atau pesan melalui tulisan.

Untuk mencapai tujuan tersebut guru dituntut mengupayakan strategi dan model

pembelajaran yang baik serta ketepatan dalam menggunakan media dalam proses

pembelajaran. Untuk itu pembelajaran hendaknya dikemas dalam aktivitas yang

menarik, bermakna, bervariasi, menantang, dan sesuai dengan dunia anak. Untuk

itu pembelajaran harus di bentuk sedemikian rupa sehingga tampak

menyenangkan anak, misalnya dengan permainan, pengalaman praktis ataupun

penggunaan media yang bisa menarik perhatian siswa yang sesuai dengan minat

(32)

begitu menggembirakan. Kendala yang sering dihadapi dalam pembelajaran

menulis salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang

menarik perhatian siswa.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran merupakan salah satu

alternatif yang tepat didalam proses pembelajaran khususnya penggunaan Media

Gambar Seri didalam keterampilan menulis cerita siswa kelas III.

Adam Bahruddin (2011:21) untuk lebih jelasnya dari penggunaan Media Gambar

Seri dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita maka, dapat dilakukan

dengan langkah- langkah pembelajaran sebagai berikut:

(1) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, (2) Menyajikan meteri sebagai pengantar, (3) Memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi, (4) Memanggil siswa secara bergantian mengurutkan menjadi urutan yang logis,

(5) Menanyakan alasan pemikiran urutan gambar tersebut, (6) Dari alasan tersebut guru menanamkan konsep sesuai kompetensi yang akan dicapai, (7) Menulis karangan berdasarkan gambar tersebut, (8) Kesimpulan, (9) Evaluasi, (10) Penutup.

3. Hakikat Menulis Cerita a. Pengertian Menulis

Menulis adalah sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi)

dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.Menurut

Suparno dan Yunus (2007: 3) Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa

penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis

melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan,

(33)

Memiliki kemampuan menulis tentu saja memungkinkan manusia

mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalaman kepada orang lain.

Kemampuan menulis ini dimiliki melalui latihan dan bimbingan yang intensif

yang sudah mesti dilatihkan di sekolah dasar.

Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang

kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan

mengorganisasikan isi tulisannya serta menunagkannya dalam formulasi ragam

bahasa tulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan mental,

intelektual, dan social seseorang.Menulis dapat meningkatakan kecerdasan,

mengembangkan daya insiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta

merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

Menulis sebagai aktivitas berbahasa tidak dapat dilepaskan dari kegiatan

berbahasa lainnya.Apa yang diperoleh melalui menyimak, membaca, dan

berbicara, akan memberinya masukan berharga untuk kegiatan menulis.

b. Proses Menulis

Henry Guntur Tarigan (2006: 23) menyatakan bahwa sebagai proses

menulis melibatkan serangkaian kegiatan yang terdiri atas tahap prapenulisan,

penulisan, dan pascapenulisan.

1) Prapenulisan

Fase prapenulisan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

(34)

topic, tujuan dan sasaran karangan, mengumpulkan bahan, serta

menyusun kerangka karangan.

2) Penulisan

Fase penulisan dimulai dengan pengembangan butir demi butir atau

menjabarkan ide-ide kedalam bentuk tulisan yang runtut, logis, dan enak

dibaca kemudian dituangkan dalam bentuk paragraph.Selanjutnya

paragraph-paragraf itu dirangkai secara utuh menjadi satu cerita.

3) Pascapenulisan

Fase pascapenulisan dimulai dengan penyuntingan dan perbaikan ketika

buram (draft) cerita selesai. Pada fase ini koreksi penyuntingan dan

perbaikan dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur suatu

cerita dan kebahasaan dan ddilkukan berkali-kali untuk memperoleh

sebuah cerita yang sesuai dengan harapan penulisnya.

c. Jenis-Jenis Menulis

Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut

pandang yang berbeda.Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau

aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari

produk menulis itu.Klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan sudut

pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau empat

kategori, yaitu; karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Di

(35)

1) Eksposisi

Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk

karangan yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis

suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan

seseorang.Penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah secara

analisis dan terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta yang

dikemukakan.Dalam tulisan eksposisi, teramat dipentingkan informasi

yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan tulisan yang sering

digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi,

tesis, desertasi, atau artikel pada surat kabar atau majalah.

2) Deskripsi

Deskrisi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu

benda, tempat, suasana atau keadaan. Seorang penulis deskripsi mengharapkan pembacanya, melalui tulisannya, dapat „ melihat‟ apa yang dilihatnya, dapat „mendengar‟ apa yang didengarnya, „merasakan‟ apa yang dirasakanya, serta sampai kepada „kesimpulan‟ yang sama

dengannnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan

hasil dari obesrvasi melalui panca indera, yang disampaikan dengan

kata-kata

3) Narasi

Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan

menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan

(36)

untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang telah

diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi lebih

menekankan pada dimensi waktu dan adanya konflik

4) Argumentasi

Argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan

pendapat penulis meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar

amenerima pendapanya.Argumentasi berusaha meyakinkan pembaca.

Cara menyakinkan pembaca itu dapat dilakukan dengan jalan menyajikan

data, bukti, atau hasil-hasil penalaran .

5) Persuasi

Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-ajuk, ataupun

berdaya himbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk

meyakini dan menuruti himbauan implisit maupun eksplisit yang

dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan dengan

masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.

d. Tujuan Menulis

Menurut Junus dan Fatimah (2011: 104) menyatakan bahwa, pada

prinsipnya, setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan, yaitu

1) memberitahukan atau mengajar, 2) meyakinkan atau mendesak,

3) menghibur atau menyenangkan, 4) mengutarakan perasaan dan emosi yang

berapi-api.

Menurut Supriyadi (200:223) menyatakan bahwa, tujuan menulis siswa

(37)

tugas-tugas yang diberikan di sekolah dengan harapan melatih keterampilan

berbahasa dengan baik.

Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang

fleksibel.Rangkaian aktivitas yang fleksibel maksudnya meliputi pra menulis,

menulis draf, revisi penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan.

Perkembangan anak dalam menulis permulaan juga terjadi secara

perlahan-lahan, dalam tahap ini anak perlu mendapat bimbingan dalam memahami dan

menguasai cara mentransfer pikiran kedalam tulisan.

e. Manfaat dan Peranan Menulis

Kemampuan menulis permulaan memiliki manfaat terutama pada

kemampuan menulis lanjutan yang berhubungan dengan proses belajar

mengajar, manfaat tersebut antara lain:

a) Memperluas dan meningkatkan pertumbuhan kosa kata.

b) Meningkatakan kelancaran tulis menulis dan menyusun kalimat

c) Sebuah karangan pada hakikatnya berhubungan bahasa dan kehidupan

d) Mendorong calon penulis terbiasa mengembangkan suatu gaya

penulisan pribadi dan terbiasa mencari pengorganisasian yang sesuai

dengan gagasannya sendiri.

Jadi menulis memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting

dalam pengajaran berbahasa di sekolah dasar karena hanya dengan

keterampilan menulislah para siswa akan mampu berbahasa Indonesia yang

baik dan benar, hal ini disebabkan karena keempat keterampilan berbahasa

(38)

yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, tetapi hanya dapat dibedakan.

Keterampilan yang satu, bergabung kepada keterampilan yang lainnya,

misalnya seseorang dapat berbicara karena ia mampu menyimak atau terampil

membaca dan menulis demikian pula seseorang terampil menulis kalau

terampil menyimak, berbicara dan membaca.

Apabila kita kaitkan keempat komponen keterampilan berbahasa dan

tujuan kurikulum pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar ternyata

memiliki kaitan yang sangat erat, oleh karena itu siswa sekolah dasar

diharapkan menguasai keterampilan berbahasa secara lengkap. Tidak dikatakan

siswa mampu berbahasa yang baik dan benar bila mereka hanya terampil

menyimak, berbicara dan membaca, tetapi tidak terampil menulis. Jelaslah

keterampilan menulis harus benar-benar diperhatikan di sekolah dasar karena

hanya dengan cara itu kita dapat mencetak para siswa sekolah dasar agar

memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

f. Faktor yang Mempengaruhi Belajar Menulis

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses belajar dan hasilnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil/ prestasi siswa adalah :

1) Faktor dalam atau internal

a. Kondisi fisik

Kondisi fisik siswa baik itu kesehatannya maupun kesempatan

anggota tubuh sangat mempengaruhi prestasi belajar/hasil belajar.

Dengan demikian proses belajar siswa akan terganggu jika keadaan

(39)

b. Kondisi Psikologis

Kondisi psikologis siswa dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar

siswa adalah bakat, kecerdasan, minat dan motivasi.

2) Faktor eksternal/ luar

Faktor eksternal yang berengaruh terhadap belajar, dapat

dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu : faktor keluarga, faktor sekolah, dan

faktor masyarakat.

g. Penilaian Keterampilan Menulis.

Penilaian keterampilan menulis dalam upaya keterampilan menulis

cerita khususnya di kelas III maka perlu adanya rambu - rambu di dalam

menilai sejauh mana tingkat keberhasilan yang dilakukan oleh seorang guru

didalam mengajarkan penggunaan Media Gambar Seri dalam keterampilan

menulis cerita siswa. MenurutAdam (2010: 18) bahwa untuk melihat tingkat

keterampilan menulis cerita berdasarkan gambar seri dari siswa maka hal-hal

yang dinilai sebagai berikut:

1)Pengembangan topik (Logis, relevan dan jelas), 2) Pengorganisasian isi (runtut, utuh dan koheren), 3) Struktur (Morfologi, sintaksis), 4) Pilihan kata(diksi), 5) Penerapan ejaan dan kerapian.

4. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan salah satu pelajaran

yang diajarkan dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa murid.

Pembelajaran bahasa indonesia menyangkut aspek kemampuan membaca,

(40)

Pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting diberikan kepada murid,

karena bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang

memungkinkan ia unggul atas mahkluk-makhluk lain ciptaan Tuhan dimuka

bumi. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting sebagai alat komunikasi yang

digunakan seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain,

baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat maupun lingkungan

sekolah. Kemampuan berbahasa sangat menentukan perkembangan anak pada

aspek-aspek lainnya, seperti perkembangan emosi, tingkah laku dan sosial.

a. Prinsip dalam Pembelajaran Bahasa

Hambali (2002: 3) Ada beberapa prinsip dasar yang perlu dipahami

dalam pembelajran bahasa diantaranya:

1)Secara alami anak memiliki kemudahan untuk belajar bahasa, (2) Membaca dan menulis merupakan perluasan pengembangan bahasa yang alami, (3)Menyimak, berbicara, membaca, dan menulis merupakan proses bahasa yang akan dikuasai dengan baik apabila aktivitas belajar berbahasa menekankan keterkaitan, (4) Anak belajar membaca secara alami dalam praktek pengajaran yang dapat memenuhi kebutuhan bahasa anak, (5) Lingkungan belajar hendaknya memberi kesempatan untuk menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan baik secara individu, social, maupun akademik, (6) Belajar bahasa terjadi dalam situasi yang mendorong munculnya diskusi dan berbagai pendapat, (7) Anak-anak dibertujuan pilihan dalam menyeleksi materi dan aktivitas, (8) Lingkungan belajar dapat memotivasi dan mengarahkan anak untuk belajar sendiri, (9) Bagian terpenting dari pengarah bahasa adalah aktivitas konteks.

b. Tujuan Pengajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar

Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar menurut kurikulum

Sekolah Dasar Tahun 1994, dapat dibedakan atas tujuan umum, tujuan khusus,

an tujuan kelas. Tujuan umum untuk pembelajaran bahasa Indonesia di semua

(41)

dalam jenjang dan jenis sekolah tertentu.Tujuan pembelajaran khusus ini terdiri

tiga aspek kebahasaan, aspek pemahaman, dan aspek penggunaan.

1) Pengertian Belajar

Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar

akan terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau

persoalan, menyimak dan latihan. itu sebabnya dalam proses belajar, guru

harus dapat membimbing dan memfasilitasi siswa supaya siswa dapat

melakukan proses-proses tersebut. Proses belajar harus diupayakan secara

efektif agar tejadi adanya perubahan tingkah laku siswa yang disebabkan oleh

proses-proses tersebut samad (2011: 10).

Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku dalam

bentuk peniruan pada diri individu untuk mendapatkan pengalaman,

pengetahuan dan keterampilan dalam upaya meningkatkan taraf hidupnya.

Belajar akan terjadi apabila proses interaksi dengan lingkungan.

Lingkungan yang dimaksud adalah narasumber, teman, guru,situasi, dan

kondisi nyata, lingkungan alam, lingkungan buatan dan lain-lain yang dapat

dijadikan sumber belajar. Dalam hal inilah peranan guru sebagai fasilisator dan

pembimbing harus dapat berfungsi secara optimal.

Menurut Emet Muliati (2011: 11) mengemukakan bahwa belajar

merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan.

perubahan itu disebabkan karena adanya dukungan dari lingkungan yang

(42)

B.Kerangka Pikir

Proses belajar merupakan suatu proses yang mengandungserangkai

perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung

dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan

timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi

berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi peristiwa belajar mengajar

mempunyai arti luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan siswa, tetapi berupa

interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya menyampaikan pesan berupa materi

pembelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang

belajar.

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan guru di SD Inpres

Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa pada mata pelajaran Bahasa

Indonesiamengenai penggunaan media gambar seri dalam menulis cerita terhadap

hasil belajar siswa adalah metode Eksperimen . Melalui penggunaan media

gambar ini siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga

dapat lebih memahami materi pembelajaran.

Media gambar adalah salah satu teknik untuk mengembangkan motivasi dan

perhatian siswa didalam diskusi kelompok kecil atau besar.

Selanjutnya peneliti melakukan kegiatan mengajar dikelas pada kegiatan belajar

mengajar yang diterapkan media gambar yaitu kelas eksperimen yaitu kelas III

dengan menggunakan media gambar seri dalam menulis cerita.

Setelah diadakan pretest dan posttest maka terlihat hasil belajar yang dicapai

(43)

belajar siswa setelah menggunakan media gambar atau sebaliknya. Untuk lebih

jelas, dapat dilihat pada bagan kerangka fikir dibawah ini :

Adapun gambaran penelitian yang mendasari kerangka pikir dapat

digambarkan dalam bentuk bagan di bawah ini :

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir

Berpengaruh Tidak Berpengaruh

BE

BBBBBBBerpengar uh

Temuan

Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD Inpres Tarantang

Menyimak

Penggunaan Media Gambar Seri dalam Keterampilan Menulis Cerita

Pre-test (Tes Awal) Sebelum Perlakuan

Post-test (Test Akhir) Setelah Perlakuan

Analisis

(44)

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir maka dapat diambil hipotesis

penelitian ini adalah:

H1: Ada pengaruh penggunaan media gambar seri dalam menulis cerita

terhadap hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas III SD Inpres

Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

H0: Tidak ada pengaruh penggunaan media gambar seri dalam menulis

cerita terhadap hasil belajar bahasa Indonesia murid kelas III SD Inpres

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu metode

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Adapun jenis penelitian eksperimen

yang digunakan yaitu Penelitian Pra-Eksperimental (Pre ExperimentalDesign). Dalam penelitian ini digunakan desain One Group pretest-posttest Design (Satu Kelompok Pretes-Postest) karena hanya melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas III SD yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok.

Pre-Test digunakan untuk mengetahui hasil belajar Bahasa Indonesia dalamketerampilanmenulis cerita murid sebelum diberi perlakuan. Dengan

demikian hasil pengetahuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat

membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.Sedangkan Post-Test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.

B.Design Penelitian

Pada penelitian ini hasil perlakuan (treatment) akan dibandingkan dengan

keadaan sebelum diberi perlakuan(pre test). Adapun desain penelitian ini dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel.3.1. DesainPenelitian

Sebelum Perlakuan Sesudah

O1 X O2

(46)

Keterangan gambar:

O1= Tes sebelum penggunaan MediaGambar Seri Dalam Keterampilan Menulis

Cerita

O2= Tes akhir sesudah penggunaan Media Gambar Seri Dalam Keterampilan

Menulis Cerita

X = Perlakuan (Penerapan Media Gambar Seri Dalam Keterampilan Menulis

Cerita)

C.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IIISD Inpres

Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa sebanyak 16 orang. Lebih

jelasnya mengenai keadaan siswa SD Inpres TarantangKecamatan Bajeng

Kabupaten Gowa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2.Keadaan siswa SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa

No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah

1. III

Perempuan Laki-Laki

16 9 7

Sumber: KTU SD Inpres Tarantang

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang ingin diteliti, sampel dianggap

sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala

(47)

Melalaui penelitian ini, teknik pengambilan sampel adalah total

sampling populasi yaitu seluruh siswa kelas III SD Inpres Tarantang

Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dengan jumlah siswa 16 orang yaitu 9

orang perempuan dan 7 orang laki-laki.

Tabel 3.3. Sampel siswa kelas III

No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah

1. III

Perempuan Laki-Laki

16 9 7

Sumber: KTU SD Inpres Tarantang

D.Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut kemudian ditarik simpulannya (Sugiyono, 2015:17).

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel bebas adalah media gambar seri dalam menulis cerita.

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat adanya variabel bebas.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

(48)

E.Defenisi Operasional Variabel

Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional

didefenisikan sebagai berikut :

1. Media Gambar Seri

Media gambar seri adalah gambar yang disajikan secara beruntun

merupakan rangkaian yang sambung menyambung terdiri dari dua potongan

gambar atau lebih yang apabila dirangkaikan merupakan suatu cerita yang

mengandung pesan tertentu.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan prestasi yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti

proses belajar mengajar yang berkenaan dengan materi suatu mata pelajaran.

Hasil belajar ini dapat diukur dengan menggunakan tes hasil belajar.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat penting

dalam penelitian. Instrumen penelitian berfungsi sebagai alat bantu yang dipilih

dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan

pengumpulan menjadi sistematis dan dipermudah. Dengan demikian, instrumen

harus relevan dengan masalah dan aspek yang akan diteliti agar memperoleh data

yang akurat.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes hasil

belajar yaitu untuk memperoleh informasi mengenai skor rata-rata kelas dan

(49)

(posttest) yaitu setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri dalam keterampilan menulis cerita

G.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

awal (pretest) dan tes akhir (posttest).Adapun langkah-langkah (prosedur)

pengumpulan data yang akan dilakukan

Tes keterampilan menulis

Tes dilakukan sebelum treatment.Pretest dilakukan untuk mengetahui

kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum diterapkannya penggunaan media

gambar seri dalam menulis cerita pada pembelajaran bahasa Indonesia.Langkah

selanjutnya yaitu pemberian perlakuan dalam hal ini peneliti menerapkan

penggunaan media gambar seri dalam menulis cerita pada pembelajaran bahasa

Indonesia. Setelah pemberian perlakuan, tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.Atau setelah

melakukan media gambar seri dalam menulis cerita.

Tes bertujuan untuk menguji hasil belajar siswa dalam mata pelajaran. Tes

berisi pertanyaan-pertanyaan bidang studi Bahasa Indonesia berkaitan dengan

materi yang akan dan telah dipelajari saat proses belajar mengajar (perlakuan),

dalam bentuk tes.

H.Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan

digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa

(50)

nilai tersebut dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai

yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai post test. Pengajuan perbedaan

ini nilai hanya dilakukan terhadap rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu

digunakan teknik yang disebut dengan uji – t (t-test). Dengan demikian

langkah-langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen One Group Pretest

Posttest Design adalah sebagai berikut: 1. Analisis Data Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2017:207) Statistik Deskriptif merupakan statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Adapun

langkah-langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut :

a) Rata-rata (Mean)

̅ ∑

b) Persentase (%) nilai rata-rata

Dimana :

P = Angka persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

(51)

Dalam analisis ini penelitian menetapkan tingkat kemampuan siswa dalam

penguasaan materi pelajaran sesuai dengan prosedur yang dicanangkan oleh

Dekdikbud (2003) yaitu :

Tabel 3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar 0 – 54 55 – 64 65 – 79 80 – 89 90– 100 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sumber : Dekdikbud (2003)

2. Analisis data Statistik Inferensial

Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik statistik

t (uji – t) . Dengan Tahap sebagai berikut :

t = √

(Arikunto, 2011:275)

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)

d = Deviasi masing-masing subjek

∑ = Jumlah kuadrat deviasi = Subjek pada sampel

(52)

Langkah-langkah dalam pengajuan hipotesis adalah sebagai berikut :

a) Mencari Harga “Md” dengan menggunakan rumus : Md = ∑

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pretest dengan posttest

∑ = Jumlah dari gain (Posttest – pretest) N = Subjek pada sampel.

b) Mencari harga “∑ ” dengan menggunakan rumus :

∑ = ∑ – ∑ Keterangan :

∑ = Jumlah kuadrat deviasi

∑ = Jumlah dari gain (posttest – pretest) N = Subjek pada sampel

c) Menentukan harga t hitung dengan menggunakan rumus :

t = √ ∑ Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pretest dan posttest

X1 = Hasil belajar sebelum perlakuan (pretest)

X2 = Hasil belajar setelah perlakuan (Posttest)

d = Deviasi masing-masing subjek

∑ = Jumlah kuadrat deviasi = Subjek pada sampel

(53)

d) Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang signifikan.

Kaidah pengujian signifikan :

Jika t hitung> t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, berarti penggunaan

Media Gambar Seri berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa

Indonesia pada keterampilan menulis murid kelas III SD Inpres Tarantang

Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

Jika t hitung> t tabel maka H 0 diterima berarti penggunaan Media Gambar Seri tidak

berpengaruh terhadaphasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia pada

keterampilan menulis murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng

Kabupaten Gowa.

Menentukan harga t tabel dengan mencari t tabel menggunakan tabel distribusi t

dengan taraf signifikan = 0,05 dan di = N – 2

Membuat kesimpulan apakah penggunaan Media Gambar Seri

berpengaruh terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia pada

keterampilan menulis murid kelas III SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir
Tabel 3.2.Keadaan siswa SD Inpres Tarantang Kecamatan Bajeng  Kabupaten Gowa
Tabel 3.3. Sampel siswa kelas III
Tabel  3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar  Bahasa Indonesia  Tingkat Penguasaan  (%)  Kategori Hasil Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah suatu aplikasi peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan di antara data di dalam

Melalui empat hal yang telah penulis tentukan dalam seni dampeng ini, maka akan dapat menjelaskan kepada kita tentang struktur melodi dan makna teks dampeng

Setelah kita buat bagian table ini, sekarang kita akan isi bagian tablenya, dengan cara mengubah tampilan viewnya menjadi Data Sheet View dengan cara klik menu View , pilih

(1) Pemantau Pemilu melakukan pemantauan pada suatu daerah tertentu sesuai dengan rencana pemantauan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf f dan huruf g yang

Populasi penelitian ini adalah data yang diperoleh dari rekam medik pasien rawat jalan dan rawat inap penderita Demam Typhoid di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar pada

Dari kondisi pendidikan baik pendidikan formal maupun informal di bidang pertanian maka solusi yang seharusnya dilakukan pemerintah adalah bukan hanya memberikan

mengumumkan sebagai penyedia barang dengan pengadaan langsung untuk paket.. pekerjaan Pengadaan Buku Perpustakaan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel – variabel tekstur yang penting dalam roti tawar dan membandingkan tiga merk roti tawar (Wonder, Swiss dan