BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam tiga siklus yakni sesuai jadwal pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD Negeri 3 Bandungharjo yang diberlakukan yaitu :
1. Siklus I , Jum’at 5 Oktober 2012 ( Jam ke 3-4) 2. Siklus II , Jum’at 12 Oktober 2012 ( Jam ke 1-2) 3. Siklus III ,Jum’at 19 Oktober 2012 ( Jam ke 3-4)
A.Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Hasil selama penelitian dapat dipaparkan seperti berikut ini: 1. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan tes formatif mata pelajaran Matematika di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Bandungharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan dengan pada topik “ Menyelelesaikan masalh berkaitan dengan KPK dan FPB” kurang berhasil. Terbukti hanya 7 dari 25 siswa kelas IV yang memperoleh nilai 70 keatas. Hal ini menunjukkan masih rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi tersebut, berarti penguasaan materi baru mencapai 28% (kegagalan penguasaan materi mencapai 72 %).
2. Deskripsi Tiap Siklus 1. Hasil Pengolahan Data
Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Formatif Siswa Mata Pelajaran Matematika pada studi awal,Siklus I, II dan III
No Nama Siswa Nilai
Studi Awal
Nilai Hasil Perbaikan
Siklus I Siklus II Siklus III
1 2 3 4 5 6
1. Elga 70 70 75 80
2. Mita Ayu A. 50 60 60 70
3. Sutrisno 50 55 70 70
4. Aji Setiyawan 45 55 60 70
5. Adi Saputra 55 60 60 70
6. Annisa Putri 55 65 70 75
7. Faisal Pendi A. 60 60 70 75
8. Muningsih 60 70 75 75
9. Rahmad Fery 65 70 75 75
10. Titi Nur C. 60 65 65 70
11. Anjelina Putri 60 60 70 70
12. Abdul Zaelani 55 60 60 70
13. Agus Bekti N. 70 75 80 90
14. Ananda Arista 65 70 70 75
15. Ananda Arli 60 60 70 70
16. Didit Prabowo 60 60 70 70
17 Dimas Fahrul 60 70 70 75
18 Dyah E. 60 70 70 75
24. Stevani Rosi 70 65 70 75
25. Taufik Hidayat 50 55 70 70
Jumlah Nilai 1490 1595 1720 1840
Rata-rata Nilai 59,6 63,8 68,8 73,6 B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan tabel 3 kita dapat melihat perubahan/peningkatan perolehan nilai formatif siswa. Peningkatan hasil nilai formatif dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pada studi awal, siswa yang belum tuntas sebanyak 20 siswa dari 25 jumlah siswa atau 80%.
b. Pada siklus I, siswa yang belum tuntas sebanyak 16 siswa dari 25 siswa atau 64%.
c. Pada siklus II, siswa yang belum tuntas sebanyak 8 siswa dari 25 siswa atau 32%.
d. Pada siklus III, siswa yang belum tuntas sebanyak 0 siswa atau 0%.
Sedangkan siswa tuntas dalam pembelajaran Matematika mengalami kenaikan yang cukup memuaskan, yaitu :
a. Pada studi awal, siswa yang tuntas belajarnya baru 5 siswa dari 25 jumlah siswa atau 20%.
b. Pada siklus I, siswa yang tuntas belajarnya meningkat menjadi 9 siswa dari 25 jumlah siswa atau 36%.
c. Pada siklus II, siswa yang tuntas belajar mencapai 17 siswa dari 25 jumlah siswa atau 68%.
d. Pada siklus III, hasil yang diperoleh siswa dinyatakan seluruhnya tuntas belajar atau 100%.
Tabel 4.Tingkat Ketuntasan Siswa pada Siklus I, II dan III.
No. Pembelajaran Siswa Tuntas Siswa Belum Tuntas Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
2. Siklus I 9 36% 16 64%
3. Siklus II 17 68% 8 32%
4. Siklus III 25 100% 0 0%
Berdasarkan tabel tersebut, terlihat jelas peningkatan prestasi dan ketuntasan siswa dalam pembelajaran Matematika. Dari studi awal ke siklus I peningkatan yang terjadi mencapai 16%. Dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 32%. Dari siklus II ke III juga ada peningkatan sebesar 32%. Sedangkan pada siklus III siswa sudah dinyatakan tuntas 100%.
Gambar 4.Grafik Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I, II, dan III
Gambar 4 menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar pada kegiatan perbaikan pembelajaran.
Dari studi awal ke siklus I peningkatan yang terjadi mencapai 16%. Dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 32%. Dari siklus II ke III juga ada peningkatan sebesar 32%. Sedangkan pada siklus III siswa sudah dinyatakan tuntas 100%.
Studi Awal Siklus I Siklus II Siklus III
Untuk keaktifan dan memotivasi siswa terhadap pembelajaran dari studi awal sampai pada tindakan perbaikan siklus III meningkat. Siswa yang merespon baik dalam pembelajaran menunjukkan keaktifan dalam belajar, keaktifan mengerjakan tugas, mencari informasi dan bersemangat belajar. Peningkatan dapat dilihat pada tabel 5
Tabel 5. Peningkatan Respon Siswa
No Aspek yang diamati
Kegiatan Pembelajaran
Siklus I Siklus II Siklus III
F % F % F %
1. Respon siswa terhadap pertanyaan 10 40% 14 56% 15 60%
2. Keantusiasan siswa dalam pencarian
informasi 13 52% 15 60% 20 80%
3. Unjuk kerja siswa dalam mengerjakan
tugas 16 64% 18 72% 23 92%
4. Unjuk kerja siswa dalam diskusi 20 80% 22 88% 24 96%
Keterangan = F = Frekuensi
Dari tabel 5. di atas diperoleh keterangan sebagai berikut :
a. Respon siswa terhadap pertanyaan guru mengalami peningkatan, pada siklus 1 hanya 10 siswa atau 40%, siklus II bertambah menjadi 14 siswa atau 56% dan siklus III terus meningkat menjadi 15 siswa atau 60%. b. Keantusiasan siswa dalam pencarian informasi mengalami peningkatan.
Pada siklus 1 hanya 13 siswa atau 52%, siklus II bertambah menjadi 15 siswa atau 60% dan siklus III terus meningkat menjadi 20 siswa atau 80%.
c. Unjuk kerja siswa dalam mengerjakan tugas. Pada siklus I hanya 16siswa atau 64%, siklus II bertambah menjadi 18 siswa atau 72% dan siklus III terus meningkat menjadi 23 siswa atau 92%.
d. Unjuk kerja siswa dalam diskusi mengalami peningkatan. Pada siklus I hanya 20 siswa atau 80%, siklus II bertambah menjadi 22 siswa atau 88% dan III terus meningkat menjadi 24 siswa atau 96%.
Data dari hasil respon siswa dapat digambarkan dalam diagram berikut ini.
Gambar 5. Diagram Batang hasil Pengamatan Respon Siswa Siklus I, II, dan III.
Keterangan :
Gambar. 5 Diagram Hasil Respon Siswa
A = Respon siswa terhadap pertanyaan.
B = Keantusiasan siswa dalam pencarian informasi. C = Unjuk kerja siswa dalam mengerjakan tugas D = Unjuk kerja siswa dalam diskusi
= Siklus 1 = Siklus 2 = Siklus 3
2. Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
38
A B C D
Aspek Yang Diamati
A B C D
Selama diadakan penelitian tindakan kelas, ada beberapa hal yang menjadi hasil temuan peneliti. Di antaranya adalah :
a. Motivasi dan minat siswa meningkat karena pembelajaran yang dilakukan dalam tindakan perbaikan menuntut kreatifitas siswa dan daya pikir siswa. Hal ini tidak memungkinkan siswa untuk melamun/pasif.
b. Penggunaan pendekatan Discovery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa pada konsep menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan KPK dan FPB. Ini dibuktikan dengan meningkatnya perolehan hasil tes formatif siswa dari tiap siklus perbaikan.
c. Kegagalan-kegagalan yang terjadi sehingga tindakan perbaikan dilaksanakan sampai tiga siklus dikarenakan masing-masing siswa mempunyai kemampuan dan waktu yang berbeda-beda untuk menyerap / mentransfer konsep yang diberikan.
Tindakan perbaikan yang dilakukan oleh peneliti berdampak positif terhadap siswa dan guru sebagai peneliti. Bagi siswa adanya peningkatan prestasi dan motivasi dalam pembelajaran Matematika. Bagi peneliti adalah menarik dan membangkitkan semangat untuk selalu memperbaiki pembelajaran yang dilakukan.
Adapun peningkatan itu melalui proses yang panjang, karena mempelajari konsep KPK dan FPB, memiliki tingkat kesukaran yang cukup tinggi bagi seorang siswa. Untuk itu dibutuhkan suatu keterampilan atau kecakapan dengan proses latihan
Kekurangan dan kegagalan yang terjadi sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung sampai tiga siklus sangat wajar. Segala sesuatu memerlukan proses dan butuh waktu untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik.. Namun Demikian pula jalinan komunikasi juga harus selalu diberikan peneliti kepada siswanya, agar mereka lebih terlibat aktif dalam pembelajaran.
Tindakan yang dilakukan guru pada setiap pertemuan selalu dipantau. Dalam memantau tindakan tersebut, guru menggunakan lembar peneliti dan catatan sebagai alat bantu untuk melihat perkembangan kompetensi belajar Matematika. Setelah melakukan dan menyelesaikan tindakan pada setiap putaran/siklus, catatan yang ditemukan guru dari observasi dan tindakan yang dilakukan kemudian guru merefleksikan program pembelajaran dan tindakan yang dilakukan. Dari hasil penelitian dan pantauan tersebut dapat dilihat hasil perkembangan kompetensi belajar Matematika siswa dalam setiap evaluasi pada akhir
Jika dilihat kompetensi belajar Matematika sebelum menerapkan Discovery
Learning adalah rendah. Perkembangan pada siklus pertama ini dapat dilihat secara
perorangan ada peningkatan kompetensi yang lebih baik. Kompetensi siswa sesudah menerapkan pendekatan Discovery Learning pada siklus pertama sudah dapat lebih baik dari kompetensi sebelumnya. Setelah dilakukan observasi dan kegiatan refleksi ditemukan bahwa guru dalam menerapkan pendekatan Discovery Learning juga dalam penyajian materi menggunakan demonstrasi bermedia gambar, tetapi kendala yang ditemikan anak tidak sepenuhnya terlibat di dalamnya. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi guru pada pembelajaran melalui rencana tindakan yang melibatkan seluruh siswa aktif dengan bimbingan guru.