BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Korelasional. Menurut
Azwar (2012) Penelitian Korelasional merupakan penelitian yang
bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan
dengan variabel pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien
korelasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
adversity quotient dengan prestasi akademik pada mahasiswa BK FKIP
UKSW Angkatan 2013. Oleh karena jenis penelitian ini tergolong
penelitian korelasional. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki
sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu
atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi. Dengan studi
korelasional peneliti dapat memperoleh informasi mengenai taraf
hubungan yang terjadi, bukan mengenai ada tidaknya efek variabel satu
terhadap variabel yang lain (Azwar, 2009).
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama yang diamati,
yaitu :
Variabel bebas : Adversity quotient (x)
3.3 Definisi Operasional
1 Adversity Quotient adalah Kemampuan yang dimiliki individu dalam
mengelola, mengatasi, dan merespon permasalahan disaat
permasalahan itu muncul atau dengan kata lain kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk bertahan menghadapi kesulitan atau hambatan,
serta kemampuan seseorang dalam menghadapi perubahan yang terus
terjadi dan menjadikan hambatan sebagai proses dalam
mengembangkan diri serta potensi yang dimiliki dalam mencapai tujuan
yang direncanakan.
2 Prestasi akademik mahasiswa Bimbingan dan Konseling adalah hasil
belajar yang diperoleh mahasiswa Bimbingan dan Konseling dari hasil
kegiatan pembelajaran di Perguruan Tinggi yang bersifat kognitif,
afektif, psikomotorik dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan
penilaian yang dinyatakan dalam bentuk A, AB, B, BC, C, CD, dan E.
Adversity
Quotient
(X)
Prestasi
Akademik
3.4 Subyek Penelitian 3.1.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2010), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan paparan diatas maka populasi dalam penelitian ini
ditetapkan suatu kriteria dan karakteristik tertentu yang sesuai dengan
maksud dan tujuan penelitian. Adapun karakteristik dari populasi yang
dimaksud adalah seluruh mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013
dengan jumlah secara keseluruhan 71 orang.
Tabel 3.1
Populasi Mahasiswa BK FKIP UKSW Angkatan 2013
Angkatan Jumlah Mahasiswa
2013 71 orang
Jumlah 71 orang
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili) (Sugiyono, 2010).
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
teknik sampling jenuh, yaitu cara seluruh populasi dijadikan sebagai
sampel dalam penelitian. Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah seluruh dari jumlah populasi, maka sampel yang diambil oleh
peneliti adalah 71 mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013.
Tabel 3.2 Ukuran Sampel
Jumlah Mahasiswa Jumlah Sampel
71 orang 71 rang
3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Pengukuran Adversity Quotient
Skala sikap yaitu, berupa kumpulan pernyataan-pernyataan
mengenai suatu objek sikap, dapat berupa pernyataan langsung yang jelas
tujuan ukurannya dan juga bisa berupa pernyataan tidak langsung yang
tampak kurang jelas tujuan ukurnya bagi responden, metode
pengungkapan sikap dalam bentuk self-report yang hingga kini dianggap
Skala sikap adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa
sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatu yang jawabannya dinyatakan
secara berskala, misalnya skala tiga, empat atau lima.
Skala ini disusun berdasarkan skala likert dengan 4 kategori pilihan
jawaban, yakni Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat
Tidak Sesuai (STS).
Tabel 3.3 Alat Ukur Penilaian
Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable
SS = 4 SS = 1
S = 3 S =2
TS = 2 TS =3
STS = 1 STS = 4
Data skala adversity quotient ini diadopsi dari Lila (2006) yang
telah dikembangkan oleh penulis sesuai dengan tujuan penelitian, yang
disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Stoltz. Adapun skala
adversity quotient terdiri dari lima aspek yakni, control,origin, dan
Tabel 3.4
1. Control Berapa banyak kendali yang
dirasakan terhadap sebuah
Siapa atau apa saja yang
menjadi asal-usuk kesulitan?
3. Reach Sejauh manakah kesulitan akan
menjangkau bagian-bagian lain
dari kehidupan saya
12, 15,34, 40 4, 27, 31, 35 8
4. Endurance Berapa lamakah kesulitan akan
berlangsung dan berapa
lamakah penyebab kesulitan
akan berlangsung
13, 21, 22, 37 2, 7, 20,32 8
3.5.2 Pengukuran Prestasi Akademik
Pengukuran prestasi akademik dalam penelitian ini
menggunakakan Daftar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) untuk mengukur
variabel prestasi akademik, penulis melakukan studi dokumentasi
terhadap transkrip nilai mahasiswa UKSW FKIP BK angkatan 2013 untuk
mengungkap prestasi akademik yang berbentuk IPK (Indeks Prestasi
Kumulatif) mahasiswa pada semester ganjil tahun 2013/2014. Pengukuran
berdasarkan predikat lulus ditentukan sesuai dengan IPK mahasiswa
(Buku Peraturan Penyelenggara Kegiatan Akademik Dalam Sisten Kredit
Semester UKSW, 2009) yang dibagi dalam empat tingkat ketegori, yaitu :
2,00 – 2,74 = BAIK
2,75 – 2,99 = MEMUASKAN
3,00 – 3,49 = SANGAT MEMUASKAN
3,50 – 4,0 = TERPUJI (CUMLAUDE)
3.6 Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 21 Maret 2014 di
Universitas Kristen Satya Wacana pada mahasiswa FKIP BK angkatan
2012 dengan menyebarkan skala adversity quotient. Uji coba instrumen
dilakukan untuk mengetahui validitas item dan reliabilitas instrumen
Kriteria yang digunakan penulis untuk menentukan tingkat
validitas skala adversity quotient menggunakan kriteria yang
dikemukakan oleh Ali (1987) yaitu untuk menafsirkan tinggi rendahnya
validitas dari koefisien korelasi, digunakan pedoman sebagai berikut :
0.00 s/d 0.20 : Hampir tidak ada korelasi (alat test tidak valid)
0.20 s/d 0.40 : Korelasi rendah (validitas rendah)
0.41 s/d 0.60 : Korelasi sedang (validitas sedang)
0.61 s/d 0.80 : Korelasi tinggi (validitas tinggi)
0.81 s/d 1.00 : Korelasi sempurna (validitas sempurna)
Dari 40 item yang valid, besarnya corrected item to total
correlation berada dalam rentang dari yang terkecil (0.234) dan yang
terbesar (0.784). Sedangkan untuk menentukan tingkat reliabilitas skala
sikap adversity quotient, menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh
Azwar (2000) yaitu :
Dari uji reliabilitas dalam skala adversity quotient diperoleh angka
koefisien Alpha = 0.940 sehingga istrumen tersebut layak dipakai untuk
Tabel 3.6
Rekapitulasi Hasil Analisa Reliabilitas Uji Coba Skala Adversity Quotient dengan 40 item
Reliability Staistics
Cronbach’s Alpha N of items
.940 40
3.7 Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan Korelasi Product moment untuk mengetahui
hubungan antara variabel adversity quotient dengan variabel prestasi
akademik karena korelasi product moment bekerja dengan bentuk data
interval, dengan ketentuan sebaran data semua variabel normal (Sugiyono,
2010). Dimana adversity quotient sebagai variabel bebas serta memiliki
bentuk data interval dan prestasi akademik sebagai variabel terikat memiliki