• Tidak ada hasil yang ditemukan

WSSuherman BahanKuliah17 PengajaranReflektifKGD 0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "WSSuherman BahanKuliah17 PengajaranReflektifKGD 0"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAJARAN REFLEKTIF

Graham, G., Holt/Hale, S.A., and Parker, M. (2010).

Children moving: a reflective approach for teaching

physical education.

8

th

ed. Boston: Mc Graw Hill.

(63-93)

Wawan S. Suherman, M.Ed.

(2)

Pendahuluan

Ketika mengajarkan pendidikan jasmani kepada

anak-anak, guru yang baik harus menghubungkan

pengajarannya dengan dunia anak-anak yang

sesungguhnya, bukan dunia seperti yang

direkanya.

Pencarian atas cara yang kaku dalam mengajar

telah lama berlalu dan digantikan dengan

pemanfaatan aturan dan prinsip pengajaran yang

propoorsional.

Wawan S. Suherman, M.Ed.

(3)

Pengajaran Reflektif

Pengajaran reflektif mempertimbangkan

perbedaan sifat dan kemampuan anak. PR

disebut pula dengan pengajaran adaptif

karena guru menyesuaikan muatan dan

pengajarannya dengan kebutuhan siswa

secara individual dan kelas. PR berkaitan

erat dengan konsep DAT, yang memahami

bahwa anak-anak berkembang pada tahapan

dan rentang yang berbeda.

Wawan S. Suherman, M.Ed.

(4)

Karakteristik Pengajaran Reflektif

1. Guru yang reflektif percaya bahwa

siswa, kelas, dan situasi pembelajaran

selalu berbeda, karenanya ia

mengembangkan pengajaran dan

kurikulum yang sesuai.

2. Sistem nilai pribadi guru merupakan

sifat yang paling penting bagi guru

reflektif atau guru rutin.

Wawan S. Suherman, M.Ed.

(5)

Karakteristik Pengajaran Reflektif

3. Jumlah siswa dalam kelas, frekuensi

dan lama pelajaran, fasilitas, peralatan,

perilaku siswa, dan karakteristik

sekolah merupakan faktor yang harus

diperhitungkan oleh guru reflektif

ketika mereka mengembangkan RPP

dan program.

Wawan S. Suherman, M.Ed.

(6)

Karakteristik Pengajaran Reflektif

4. Guru yang rutin jarang menunjukkan

keefektifannya, terus menerus mengajarkan

materi dan pengajaran yang sama selama

bertahun-tahun, dan mengabaikan kemajuan

dan minat siswa.

5. Guru reflektif terus berpikir tentang apa yang

perlu diubah, atau dikerjakan dengan cara

yang berbeda, untuk meningkatkan

keefektifan pengajaran dan programnya.

Wawan S. Suherman, M.Ed.

(7)

Praktik Pengajaran Reflektif

1.Dengan peningkatan keberagaman

siswa SD dewasa ini, guru penjas harus

siap menyediakan pembelajaran penjas

yang berkualitas bagi anak-anak yang

kemampuan, kebutuhan dan minat yang

beragam;

2. Guru bertanggungjawab untuk belajar

tentang kekhasan kebutuhan anak yang

beragam dan implikasinya bagi penjas.

Wawan S. Suherman, M.Ed.

(8)

Praktik Pengajaran Reflektif

3. Inklusi merupakan filosofi bahwa siswa

yang beragam

termasuk siswa

berkemampuan fisik dan mental,

tingkat keterampilan, tingkat

kebugaran, gender, budaya, bahasa,

agama, kelas, dan karakteristik fisik

yang berbeda

dapat belajar dan

mengembangkan keterampilan dalam

pelajaran penjas reguler.

Wawan S. Suherman, M.Ed.

(9)

Praktik Pengajaran Reflektif

4. Dengan mengubah komponen aktivitas

dasar dan menyediakan berbagai

pilihan pada tugas belajar yang selaras,

guru dapat mendorong dan memberi

kesempatan bagi seluruh siswa untuk

belajar dan berkembang secara

maksimal sesuai dengan potensi yang

dimilikinya.

Wawan S. Suherman, M.Ed.

(10)

Praktik Pengajaran Reflektif

5. Layanan Penjas perlu disediakan dan

diberikan kepada kelompok difabel sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

6. Guru Penjas adalah anggota penting bagi

M-team dan harus hadir dalam pertemuan

yang melibatkan siswa yang diajarnya.

7. M-tem bertujuan melayani siswa difabel

dan menyediakan lingkungan belajar yang

kondusif

Wawan S. Suherman, M.Ed.

(11)

Praktik Pengajaran Reflektif

8. Suatu model ekologi top-down

menyediakan wahana bagi keberhasilan

program inklusi bagi anak difabel:

menetapkan keterampilan yang perlu

dikuasai, menganalisis program yang

sedang dikerjakan, dan mendisain

modifikasi.

Wawan S. Suherman, M.Ed.

(12)

Penutup

Pengajaran reflektif merupakan upaya kita

bersama untuk memberikan pengalaman

penjas yang menyenangkan bagi anak-anak

sesuai dengan minat, kebutuhannya.

Pada praktiknya, pengajaran reflektif

membutuhkan guru yang reflektif, yang

selalu beruapay untuk selalu mengadakan

perbaikan dalam pelaksanaan tugasnya.

Wawan S. Suherman, M.Ed.

Referensi

Dokumen terkait

Fan ini mampu menghasikan tekanan tinggi , dan cocok untuk kondisi operasi yang kasar, seperti sistim dengan suhu yang tinggi, aliran udara kotor atau lembab dan handling padatan

Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Program Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Gladak Pakem Kabupaten Jember; Ikka Rizqie Fawzia; 112110101172; 2012; 85

Gusti Affandi Rani (Komplek Rumah Jabatan Pemda Landak No. Acara : Klarifikasi Kebenaran Dokumen Penawaran dan Pembuktian Kualifikasi. Dengan ini diharapkan untuk dapat

Tujuan jangka panjang penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana kualitas semen beku Sapi Simmental meliputi motilitas, viabilitas, Membran Plasma Utuh (MPU) dan Tudung

Namun banyak faktor yang berpengaruh untuk mencapai hal yang dimaksud, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasikan penyebabkan terjadinya material

Mengingat pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, berbagai progam di berlakukan pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,

membeli suatu produk, dengan judul “ Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Konsumen Membeli Sepatu Merk The Little Things She Needs (Studi Pada Toko

a) Etika Profesi berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Audit. Artinya, Etika Profesi berpengaruh memberikan perubahan yang berarti terhadap Kualitas Audit. Apabila terjadi