i
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb
Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izinnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2015 dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan laporan ini berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permen PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Bulukumba ini merupakan laporan pertanggungjawaban Kepala Bappeda Kabupaten Bulukumba terhadap kinerja selama tahun 2015, dan kepada pihak-pihak yang telah membantu atas terselesaikannya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bappeda Kabupaten Bulukumba ini, kami menghaturkan banyak terima kasih.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun penyediaannya, olehnya itu kami mengharapkan masukan yang konstruktif untuk perbaikan penyusunan LAKIP Bappeda Kabupaten Bulukumba di tahun-tahun yang akan datang.
Sekian.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
KEPALA BAPPEDA,
Drs. H. A. SYAFRUL PATUNRU Pangkat : Pembina Utama Muda
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Setiap Instansi Pemerintah diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) di akhir tahun, berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan salah satu media bagi Instansi dalam memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi kewenangan instansinya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 difokuskan pada pencapaian sasaran strategis, dengan membandingkan antara target dengan realisasi pada sasaran strategis yang mengacu kepada Rencana Strategis Bappeda Tahun 2010-2015.
Pengukuran indikator kinerja pada tahun 2015, terbatas dilaksanaakan pada tingkat indikator hasil (outcome) dan beberapa menggunakan indikator keluaran (output) utamanya pada kegiatan administrasi umum. Sedangkan untuk indikator manfaat (benefit) dan Dampak (impact) masih belum terukur disebabkan karena untuk dapat mengukur itu diperlukan penelitian lebih mendalam terhadap manfaat dan dampaknya secara luas di masyarakat.
Aspek keuangan dari total anggaran (Belanja Langsung) sebesar Rp. 4.450.335.000,- dan sampai pada akhir tahun anggaran telah terealisir sebesar Rp. 4.279.753.039,- atau 96,17% dan fisik (kinerja) mencapai 98,67% atau dalam kategori berhasil.
Hasil pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran dari 12 program, 42 kegiatan, 9 sasaran strategis, dan 13 indikator kinerja sasaran menunjukkan rata-rata mencapai 98,67% atau dalam kategori berhasil.
iii 1. Sumberdaya manusia aparatur Bappeda Kabupaten Bulukumba dalam kuantitas dan kualitasnya cukup memadai, dan pada tahun-tahun selanjutnya tetap diprioritaskan untuk peningkatan kualitas SDM ini melihat tanggungjawab dan kompleksitas perencanaan pembangunan ditahun-tahun mendatang akan semakin besar.
2. Adanya dukungan dan partisipasi SKPD lain dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Bulukumba dan masyarakat dalam setiap pelaksanaan kegiatan Bappeda Kabupaten Bulukumba dan diharapkan pada tahun-tahun selanjutnya akan tetap seperti saat ini.
3. Adanya dukungan pendanaan yang cukup memadai dalam melaksanakan kegiatan yang ada di Bappeda mengingat fungsi Bappeda sebagai koordinator dalam proses perencanaan dan pengendalian pembangunan di daerah.
Demikian Ringkasan Eksekutif ini sebagai bahan kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Bulukumba sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pertanggungjawaban Kepala Bappeda Kabupaten Bulukumba sebagai Pimpinan Instansi Pemerintah kepada Bupati Bulukumba terkait kinerja Bappeda Kabupaten Bulukumba untuk Tahun Anggaran 2015.
Bulukumba, Januari 2016
KEPALA BAPPEDA,
Drs. H. A. SYAFRUL PATUNRU
v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………..…….. i
Ringkasan Eksekutif………..…….. ii
Daftar Isi ………..……….. ii
Daftar Lampiran ………..……….………… iii
I. PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum ……….……… 1
1.1.1. Visi dan Misi 1.1.2. Tujuan dan Sasaran 1.1.3. Struktur dan Tupoksi Organisasi 2 3 6 1.2 Aspek Strategis ……….……… 29
1.2.1. Aspek Sumber Daya Manusia 1.2.2. Aspek Sarana dan Prasarana Kantor 1.2.3. Aspek Keuangan 29 30 32 1.3 Permasalahan Utama………...…….. . 34
II. PERENCANAAN KINERJA 2.1 Perencanaan Kinerja Tahun 2014………. 36
2.2 Perjanjian Kinerja ………..………. 37
III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Pencapaian Kinerja Organisasi……….……. 38
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. : Format PK (Penetapan Kinerja)
Lampiran 2. : Format RKT (Rencana Kinerja Tahunan)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten
Bulukumba merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkup
Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Bulukumba Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Bulukumba, yang
mempunyai tugas pokok untuk membantu Bupati dalam menentukan kebijakan di
bidang perencanaan pembangunan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan
perencanaan pembangunan di daerah.
Kedudukan Bappeda dalam pemerintahan Kabupaten Bulukumba adalah
sebagai unsur penunjang utama dalam proses pembangunan di daerah dan
hubungan Bappeda dengan unit kerja lainnya dalam lingkup pemerintah Kabupaten
Bulukumba adalah hubungan koordinasi dalam rangka merumuskan kebijakan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian rencana pembangunan di daerah.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan di daerah
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), maka Bappeda harus dapat
menjamin bahwa tujuan dari sistem perencanaan pembangunan nasional tercapai
dengan baik yaitu:
a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antardaerah,
antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan
Daerah;
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan;
d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
e. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.
Dalam rangka pelaksanaan Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
2 MPR tersebut, telah diterbitkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai
unsur penyelenggaran pemerintah negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan
kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang dirumuskan sebelumnya.
Oleh sebab itu pemerintah Kabupaten Bulukumba dan setiap pimpinan unit
kerja termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten
Bulukumba diwajibkan mempertanggungjawabkan kinerjanya melalui Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansinya masing-masing pada setiap tahun anggaran
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, yang menyatakan bahwa Kepala SKPD menyusun
laporan kinerja tahunan berdasarkan perjanjian kinerja yang disepakati dan
menyampaikannya kepada Bupati paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun
anggaran berakhir. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kinerja yang
terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai
serta merupakan upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah
untuk meningkatkan kinerjanya.
1.1.1. Visi dan Misi
Perencanaan Strategis merupakan suatu proses awal dalam usaha menuju
tujuan yang ingin dicapai. Dalam perencanaan strategis harus memperhatikan
lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal (peluang
dan tantangan) suatu organisasi. Rencana strategis mengandung visi, misi, tujuan,
sasaran, program, dan kegiatan yang realistis untuk mengantisipasi perkembangan
masa depan.
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan. Berangkat dari pengertian visi tersebut, maka visi Bappeda
Kabupaten Bulukumba adalah “Mewujudkan Bappeda Sebagai Lembaga
Perencana Yang Profesional”. Untuk memahami visi tersebut, dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Mewujudkan merupakan kata kerja yang dalam kamus besar bahasa Indonesia
3 melaksanakan (perbuatan, cita-cita, dsb); (3). Menerangkan (memperlihatkan)
dengan benda yang konkret. Jadi mewujudkan dapat dimaknai sebagai suatu
pernyataan atau keinginan yang akan disertai dengan perbuatan untuk meraih
sebuah cita-cita yang diinginkan.
2. Bappeda adalah akronim dari kata Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
dalam hal ini yang dimaksud adalah Bappeda Kabupaten Bulukumba.
3. Lembaga, dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti: badan (organisasi) yang
tujuannya melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha;
dalam hal ini lembaga yang dimaksud adalah Bappeda Kabupaten Bulukumba.
4. Perencana, dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti: (1). Penyusun
rencana (konsep, cerita, uraian, dsb); (2). Pembuat rencana (yang
merencanakan); perancang. Jadi perencana dapat dimaknai sebagai penyusun,
pembuat, perancang konsep rencana yang akan dilaksanakan dalam suatu
organisasi.
5. Profesional, dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti: (1). Bersangkutan
dengan profesi; sedangkan profesi sendiri merupakan suatu jabatan atau
pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya. Jadi
professional dapat dimaknai sebagai orang yang menyandang suatu jabatan
atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi.
Hal ini juga pengaruh terhadap penampilan atau performance seseorang dalam
melakukan pekerjaan di profesinya.
Dikaitkan dengan visi di atas maka mewujudkan Bappeda sebagai lembaga perencana yang professional adalah suatu pernyataan atau keinginan untuk menjadikan Bappeda Kabupaten Bulukumba menjadi sebuah lembaga tempat
orang-orang yang mempunyai keahlian dan keterampilan yang tinggi dalam menyusun,
membuat, merancang konsep rencana pembangunan daerah yang berkualitas.
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi. Berangkat dari pengertian misi tersebut, maka misi Bappeda
Kabupaten Bulukumba dirumuskan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Bappeda.
2. Meninggalkan kualitas sumberdaya aparatur perencana.
3. Mewujudkan perencanaan pembangunan berdasarkan data dan informasi yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
4
1.1.2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan
tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
yang telah ditentukan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi
dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin
dicapai dimasa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian
sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi sedangkan sasaran merupakan
hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang spesifik dan terukur dalam kurun waktu
tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Adapun
tujuan dan sasaran perencanaan pembangunan ditetapkan sebagai berikut:
Misi Pertama:
Misi 1. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Bappeda
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi perkantoran
1. Tertib administrasi perkantoran 2. Tertib administrasi keuangan
2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana aparatur
1 Sarana dan prasarana kantor yang menunjang peningkatan kinerja aparatur
Misi Kedua:
Misi 2. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Aparatur Perencana
Tujuan Sasaran
1. Terciptanya aparatur perencana yang profesional
1. Meningkatnya profesionalisme aparatur Bappeda
Misi Ketiga:
Misi 3. Mewujudkan perencanaan pembangunan berdasarkan data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
Tujuan Sasaran
1. Meningkan kualitas data yang dipergunakan dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah
1. Data untuk perencanaan pembangunan daerah yang akurat dan dapat
5
Misi Keempat:
Misi 4. Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan daerah
1. Dokumen perencanaan daerah yang berkualitas
2. Meningkatkan kualitas dokumen evaluasi dan pengendalian pembangunan
2. Dokumen evaluasi dan pengendalian yang akuntabel
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut maka
perlu adanya Kebijakan dan Program Strategis. Kebijakan Strategis Bappeda
Kabupaten Bulukumba adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan program dan kegiatan administrasi umum perkantoran dalam
meningkatkan tertib administrasi perkantoran dan keuangan Bappeda.
2. Menganggarkan untuk penambahan/ pengadaan sarana dan prasarana
penunjang kerja seperti Laptop dan komputer dan tetap melakukan kegiatan
pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana kerja yang telah ada saat ini.
3. Direncanakan untuk tahun 2012 sampai tahun 2015 agar semua pegawai
Bappeda dapat mengikuti pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan
profesionalisme dalam bidang tugasnya masing-masing.
4. Menciptakan Bappeda sebagai lembaga yang professional maka kinerja dan
disiplin aparatur Bappeda harus lebih ditingkatkan lagi.
5. Perlunya pengkajian lebih lanjut terhadap pemanfaatan jabatan fungsonal
perencana di Bappeda Kabupaten Bulukumba mengingat di struktur organisasi
memungkinkan untuk diberdayakan.
6. Kewenangan bidang statistik yang ada pada Bappeda untuk dioptimalkan dalam
mencari dan menghimpun data yang akurat, valid, aktual dalam menunjang
perencanaan pembangunan yang berkualitas.
7. Meningkatkan kualitas produk perencanaan pembangunan daerah.
8. Meningkatkan kualitas dokumen perencanaan lingkup Bappeda untuk bisa
dijadikan pedoman bagi SKPD lainnya.
9. Meningkatkan kegiatan monitoring, evaluasi, dan pengendalian perencanaan
6 10. Meningkatkan kegiatan koordinasi ke provinsi dan pusat dalam bidang
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah.
11. Menguatkan fungsi forum perencana yang ada di semua SKPD.
12. Meningkatkan integritas perencanaan pembangunan daerah dengan
perencanaan pembangunan provinsi dan pemerintah pusat.
13. Kegiatan prioritas yang muncul dari bawah (musrenbang) lebih ditingkatkan
pengawalannya agar dapat diakomodir sebanyak-banyaknya dalam APBD.
14. Meningkatkan koordinasi antar daerah dan provinsi agar lebih ditingkatkan dalam
menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul antar daerah.
15. Meningkatkan fungsi lembaga AKSESS untuk meningkatkan perekonomian
wilayah selatan Sulawesi selatan.
Untuk melaksanakan Kebijakan Strategis tersebut, maka perlu didukung
dengan Program Strategis sebagai alat utamanya. Oleh karena itu, maka ditetapkan
Program Strategis Bappeda Kabupaten Bulukumba sebagai berikut :
1. Program pengembangan data/ informasi.
2. Program kerjasama pembangunan.
3. Program perencanaan pengemb. wilayah strategis dan cepat tumbuh.
4. Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar.
5. Program perencanaan pembangunan daerah.
6. Program perencanaan pengembangan pembangunan ekonomi.
7. Program perencanaan pembangunan sosial budaya.
8. Program pengembangan data/ informasi/ statistik daerah.
1.1.3. Struktur dan Tupoksi Organisasi
Bappeda dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Inspektorat, Bappeda, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten
Bulukumba dan Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 59 Tahun 2014 tentang Tugas
Pokok dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Bulukumba, maka struktur organisasi Bappeda
Kabupaten Bulukumba terdiri dari:
1. Kepala Badan
2. Sekretaris
7 4. Kepala Sub Bagian/ Kepala Sub Bidang
Adapun Struktur organisasi Bappeda Kab. Bulukumba selengkapnya adalah
8 Tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian pada Bappeda Kabupaten
Bulukumba sebagaimana pada struktur organisasi tersebut di atas adalah sebagai
berikut:
A. KEPALA BADAN
Tugas Pokok
: Bappeda Kabupaten Bulukumba dipimpin oleh seorang KepalaBadan dengan tugas pokok membantu Bupati dalam
mengkoordinasikan penyelenggaraan perencanaan pembangunan
Uraian Tugas
: a. Mengkoordinasikan perumusan rencana strategis BadanPerencanaan Pembangunan Daerah;
b. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan agar tercipta
sinkronisasi dan integrasi kebijakan pemerintah dalam lingkup
kerja dan kewenangan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah;
c. Menyelenggarakan urusan perencanaan pembangunan
daerah;
d. Melaksanakan pengendalian, penempatan dan pembinaan
kepegawaian lingkup Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah;
e. Mengendalikan pengelolaan keuangan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
f. Menyelenggarakan urusan umum Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
g. Melakukan pemantauan dan eveluasi secara berkala
pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah lingkup
perencanaan pembangunan daerah;
h. Mengkonsultasikan dan mengkoordinasikan program dan
kegiatan dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam rangka
terciptanya keselarasan program dan kegiatan antar tingkatan
pemerintahan dalam lingkup kerja dan kewenangan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah;
i. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan;
j. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas
9 k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah;
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
B. SEKRETARIAT
Susunan organisasi sekretariat terdiri dari:
1. Sekretaris Badan
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Sub Bagian Keuangan
4. Sub Bagian Program
Tugas Pokok
: Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyaitugas pokok membantu Kepala Badan mengkoordinasikan
penyelenggaraan kesekretariatan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah.
Uraian Tugas
: a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan BadanPerencanaan Pembangunan Daerah;
b. Melaksanakan pelayanan kesekretariatan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan
penyelenggaraan urusan kesekretariatan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah;
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan
kegiatan kesekretariatan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah;
e. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan;
f. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
10
C. BIDANG STATISTIK DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
Susunan organisasi Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan terdiri dari:
1. Sub bidang statistik dan informasi pembangunan
2. Sub bidang pengendalian pembangunan
Tugas Pokok
: Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan dipimpinseorang kepala bidang mempunyai tugas pokok membantu kepala
badan dalam mengkoordinasikan penyusunan program, kegiatan,
penyelenggaraan pelayanan, memantau dan mengevaluasi
penyelenggaraan statistik dan pengendalian pembangunan
Bappeda.
Uraian Tugas
: a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan BidangStatistik dan Pengendalian Pembangunan;
b. Melaksanakan pengelolaan Bidang Statistik dan Pengendalian
Pembangunan;
c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan
statistik dan pengendalian pembangunan;
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan
kegiatan statistik dan pengendalian pembangunan;
e. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan
kepada bawahan;
f. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas pada atasan;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
D. BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA
Susunan organisasi Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya terdiri dari:
1. Sub bidang ekonomi.
2. Sub bidang sosial budaya.
Tugas Pokok
: Bidang ekonomi dan sosial budaya dipimpin oleh seorang kepalabidang mempunyai tugas pokok membantu kepala badan dalam
mengkoordinasikan penyusunan program, kegiatan,
penyelenggaraan pelayanan, memantau dan mengevaluasi
11
Uraian Tugas
: a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan BidangEkonomi dan Sosial Budaya;
b. Melaksanakan pengelolaan Bidang Ekonomi dan Sosial
Budaya;
c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan
ekonomi dan sosial budaya;
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan
kegiatan ekonomi dan sosial budaya;
e. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan;
f. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
E. BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN PRASARANA WILAYAH
Susunan organisasi Bidang Sumberdaya Alam dan Prasarana Wilayah terdiri dari:
1. Sub bidang sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
2. Sub bidang prasarana dan pengembangan wilayah.
Tugas Pokok
: Bidang sumberdaya alam dan prasarana wilayah dipimpin olehseorang kepala bidang mempunyai tugas pokok membantu kepala
badan dalam mengkoordinasikan penyusunan program, kegiatan,
penyelenggaraan pelayanan, memantau dan mengevaluasi
penyelenggaraan sumber daya alam dan prasarana wilayah
bappeda.
Uraian Tugas
: a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan BidangSumberdaya Alam dan Prasarana Wilayah;
b. Melaksanakan pengelolaan Bidang Sumberdaya Alam dan
Prasarana Wilayah;
c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan
sumberdaya alam dan prasarana wilayah;
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan
12 e. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan;
f. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
F. BIDANG PERENCANAAN MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
Susunan organisasi Bidang Perencanaan Makro dan Pembiayaan Pembangunan
terdiri dari:
1. Sub bidang perencanaan makro.
2. Sub bidang pembiayaan pembangunan.
Tugas Pokok
: Bidang Perencanaan Makro dan Pembiayaan Pembangunandipimpin oleh seorang kepala bidang mempunyai tugas pokok
membantu kepala badan dalam mengkoordinasikan penyusunan
program, kegiatan, penyelenggaraan pelayanan, memantau dan
mengevaluasi penyelenggaraan Perencanaan Makro dan
Pembiayaan Pembangunan Bappeda.
Uraian Tugas
: a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan BidangPerencanaan Makro dan Pembiayaan Pembangunan;
b. Melaksanakan pengelolaan Bidang Perencanaan Makro dan
Pembiayaan Pembangunan;
c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan
Perencanaan Makro dan Pembiayaan Pembangunan;
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan
kegiatan Perencanaan Makro dan Pembiayaan Pembangunan;
e. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan
tugas kepada bawahan;
f. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
13
1.2. Aspek Strategis
Sebagai unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan yang
melaksanakan tugas perencanaan pembangunan daerah dan mengkoordinasikan
penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di
daerah, maka Bappeda Kabupaten Bulukumba dilengkapi dengan beberapa aspek
strategis yakni berupa sumberdaya manusia (SDM) perencana yang andal dan
sarana dan prasarana penunjang kerja aparatur yang cukup memadai.
1.2.1. Aspek Sumberdaya Manusia (SDM)
Sumberdaya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam
organisasi karena sumberdaya manusia ini sebagai pengelola sistem, agar sistem ini
tetap berjalan tentu dalam pengelolaannya harus memperhatikan aspek-aspek
penting seperti pelatihan, pengembangan, dan motivasi. Dalam hal ini sumber daya
manusia dijadikan manejemen sebagai salah satu indikator penting pencapaian
tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Sumberdaya manusia merupakan aset organisasi yang sangat vital,
mengingat peran dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya.
Sumberdaya manusia dalam organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap
pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi yang mana mereka sendiri
menjadi bagian didalamnya.
Bappeda Kabupaten Bulukumba pada tahun 2015 memiliki jumlah pegawai
sebanyak 48 orang yang terdiri dari 24 orang (50,00%) pegawai yang berjenis
kelamin laki-laki dan 24 orang (50,00%) pegawai yang berjenis kelamin perempuan.
Berdasarkan tingkat pendidikannya, terdapat 12 orang (25%) dengan
pendidikan strata-2 (Magister), 33 orang (68,75%) dengan pendidikan strata-1
(Sarjana), 1 orang dengan pendidikan Diploma 3 (2,08%) dan 2 orang (4,17%)
dengan pendidikan SMA atau sederajat. Dengan demikian sumber daya manusia di
Bappeda Kabupaten Bulukumba mayoritas sudah mempunyai kualitas tingkat
pendidikan yang cukup tinggi yaitu 93,75% sudah berpendidikan sekolah tinggi
14
Tabel 1
Pegawai Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2015
Berdasarkan Pangkat, Golongan, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan
Pangkat/ Golongan
Jenis
Kelamin Tingkat Pendidikan Total L P S.2 S.1 D.3 SLTA SLTP SD
1.2.2. Aspek Sarana dan Prasarana Kantor
Sarana dan prasarana/peralatan dan perlengkapan kantor merupakan aspek
yang tak kalah pentingnya dibandingkan aspek sumberdaya manusia dalam
menjalankan suatu organisasi, bahkan kedua aspek tersebut baik sumberdaya
manusia dan sarana dan prasarana kantor tersebut harus saling mendukung dalam
mencapai visi dan misi dari suatu organisasi. Kalau sumberdaya manusia sebagai
pengelola sistem dalam menjalankan organisasi maka sarana dan prasarana ini
yang menjadi penunjang sistem tersebut agar sumberdaya manusia dapat bekerja
dengan efektif dan efisien.
Oleh karena itu untuk mendukung kelancaran kinerja organisasi maka perlu
didukung dengan sarana dan prasarana/peralatan dan perlengkapan kantor
penunjang kerja aparatur yang memadai baik dari segi kualitas dan kuantitasnya.
Sarana dan prasarana penunjang kerja utama yang ada di Bappeda
Kabupaten Bulukumba terdiri dari: gedung kantor, ruangan kerja yang mendukung
peningkatan kinerja, kendaraan roda empat dan roda dua, komputer (notebook/
laptop dan processor komputer), peralatan kantor lainnya dan mobiler kantor. Untuk
15
Tabel 2
Rincian Jenis Sarana dan Prasarana
Kantor Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2015
NO SARANA & PRASARANA SATUAN JUMLAH TOTAL BAIK RUSAK
16
1.2.3. Aspek Keuangan
Berdasarkan DPPA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Bulukumba Tahun 2015, Bappeda mengelola dana Rp. 6.887.985.555,-
(Enam Milyar Delapan Ratus Delapan Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Delapan
Puluh Lima Ribu Lima Ratus Lima Puluh Lima Rupiah), dengan perincian untuk
Belanja Tidak Langsung Rp.2.437.650.555,- (Dua Milyar Empat Ratus Tiga Puluh
Tujuh Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Lima Ratus Lima Puluh Lima Rupiah) dan
Belanja Langsung Rp.4.450.335.000,- (Empat Milyar Empat Ratus Lima Puluh Juta
Tiga Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah). Dengan perincian anggaran seperti pada
table 3 di bawah ini:
Tabel 3.
Alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan
pada Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2015
NO PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN (Rp)
1 2 3
TOTAL ANGGARAN BAPPEDA 6.887.985.555 I BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.437.650.555 II BELANJA LANGSUNG 4.450.335.000 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 537.750.100
1 1 Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik
72,000,000
2 2 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
2,450,000
3 3 Penyediaan Jasa administrasi keuangan 143.794.250 4 4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 18.000.000 5 5 Penyediaan Jasa perbaikan peralatan kerja 7.380.000
6 6 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
20.345.000
7 7 Rapat-Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
172.374.000
8 8 Penatausahaan kesekretariatan SKPD 101.406.850
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 212.218.500
1 9 Pengadaan peralatan gedung kantor 91.988.000 2 10 Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan 7.849.000
3 11 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
4,629,500
4 12 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
13.700.000
5 13 Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor 170.900.000
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 42.000.000
1 14 Pendidikan dan pelatihan formal 42.000.000
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
6.700.000
1 15 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 2.000.000 2 16 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 4.700.000
5 Program Pengembangan Data/ Informasi 202.935.500
1 17 Penyusunan dan pengumpulan data/ informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan
17
2 18 Penyusunan profil daerah 87.690.000
6 Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik Daerah 68.532.000
1 19 Pengolahan, updating dan analisis data dan statistik daerah
68.532.000
7 Program Kerjasama Pembangunan 76.702.600
1 20 Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah 76.702.600
8 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
91.037.500
1 21 Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
91.037.500
9 Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar
956.295.500
1 22 Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan
253.308.500
2 23 Koordinasi perencanaan prasarana wilayah 170.394.500 3 24 Koordinasi perencanaan program sumberdaya
pengairan dan pembinaan program PISP
36.504.200
4 25 Koordinasi perencanaan penanganan lahan kritis dan sumber daya air berbasis masyarakat (PLKSDA-BM)
327.216.800
5 26 Koordinasi perencanaan program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP)
168.871.500
10 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 1.503.476.300
1 27 Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik
205.497.000
2 28 Penyusunan Rancangan RPJMD 4.065.000 3 29 Penyelenggaraan musrembang RKPD 234.044.400
4 30 Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah (LAKIP)
93.712.000
5 31 Monitoring, evaluasi, dan pelaporan 181.236.500
6 32 Penyusunan dokumen perencanaan lingkup Bappeda
63.138.000
7 33 Fasilitasi penyelenggaraan pembangunan tugas pembantuan dan dekonsentrasi
127.349.500
8 34 Koordinasi penataan ruang 201.574.000
9 35 Evaluasi RPJMD 135.279.900
10 36 Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD 95.454.000 11 37 Updating Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi
90.790.000
12 38 Worshop Renstra 71.336.000
11 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 120.100.000
1 39 Koordinasi perencanaan pengembangan bidang ekonomi
120.100.000
14 Program Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya 417.705.000
1 40 Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya
274.872.500
2 41 Koordinasi penanggulangan kemiskinan 249.584.000 3 42 Koordinasi program kinerja 107.730.500
Sumber: Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, 2015
1.3. Permasalahan Utama
Secara umum, permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi
oleh satuan kerja perangkat daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Bulukumba pada Tahun Anggaran 2015 dapat diklasifikasikan
18 1. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan
Kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan urusan wajib perencanaan
pembangunan adalah kurang tersedianya data yang akurat guna mendukung
penyusunan perencanaan pembangunan di Kabupaten Bulukumba. Hal tersebut
disebabkan oleh adanya ketergantungan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Kab. Bulukumba sebagai satuan kerja yang memiliki tugas pokok dan fungsi di
bidang penyediaan data statistik. Namun, kendala yang sering terjadi adalah
bahwa pihak BPS Kab. Bulukumba terkadang tidak menyediakan data yang
dibutuhkan khususnya yang terkait dengan kebutuhan data di Bidang
Perencanaan Pembangunan. Hal tersebut menyebabkan perlunya penelusuran
data ke BPS Provinsi Sulawesi Selatan yang tentunya berakibat pada
penambahan waktu pelaksanaan kegiatan serta anggaran dalam
pelaksanaannya.
2. Urusan Wajib Statistik
Urusan wajib statistik menghadapi kendala yang serupa dengan Urusan Wajib
Perencanaan. Hal tersebut terkait dengan ketersediaan data akurat yang masih
terbatas. Keadaan ini ditambah lagi dengan kurangnya ketersediaan Sumber
Daya berupa Sarana dan Prasarana serta Sumber Daya Manusia yang memadai
untuk melaksanakan kegiatan. Namun, dengan langkah-langkah taktis yang
senantiasa ditempuh, maka hingga saat ini seluruh kendala tersebut masih dapat
19
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Perencanaan Kinerja Tahun 2015
Rencana kinerja tahunan merupakan penjabaran dari Rencana Strategis
(Renstra) Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2010-2015 yang menjabarkan
target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan.
Target kinerja tahunan melekat pada setiap indikator kegiatan yang
merupakan pembanding dalam proses pengukuran keberhasilan organisasi yang
dilakukan pada setiap akhir tahun kegiatan.
Rencana kinerja tahunan Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2015
sebagaimana disajikan pada tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Terget
1 2 3 4
1 Tertib administrasi perkantoran
1 1 Persentase pelayanan administrasi perkantoran yang baik (%)
100 %
2 Tertib administrasi keuangan 1 2 Persentase pelayanan administrasi dan
pelaporan keuangan (%)
100 %
3 Sarana dan prasarana kantor yang menunjang
peningkatan kinerja aparatur
1 3 Persentase peningkatan sarana dan prasarana
20
7 Dokumen evaluasi yang akuntabel
1 10 Persentase koordinasi perencanaan
2 11 Persentase koordinasi perencanaan bidang ekososbud (%)
100 %
3 12 Persentase koordinasi perencanaan kerjasama
4 13 Persentase koordinasi perencanaan
pembangunan bidang sumberdaya alam dan prasarana wilayah (%)
100 %
2.2 Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja berisi perjanjian Kepala SKPD dalam hal ini Kepala
BAPPEDA Kabupaten Bulukumba kepada atasan langsung dalam hal ini Bupati
Bulukumba untuk mewujudkan target kinerja tahun berjalan dalam hal ini tahun 2015.
Sedangkan hasil dari Perjanjian Kinerja tahun 2015 yang telah dibuat diawal
tahun 2015 kemarin maka BAPPEDA Kabupaten Bulukumba secara umum dapat
mewujudkan target kinerja tahun 2015 dengan baik, hasil pengukuran kinerja akan
digambarkan pada Bab III pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Bappeda ini.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Perjanjian Kinerja Bappeda
21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Pencapaian Kinerja Organisasi
Pengukuran pencapaian kinerja organisasi Bappeda Kabupaten Bulukumba
Tahun 2015, dilakukan dengan mengukur pencapaian kinerja pada masing-masing
sasaran strategis. Adapun metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015.
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi.
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternative solusi yang telah dilakukan.
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja.
Adapun Sasaran Strategis Bappeda Kabupaten Bulukumba sebagaimana
yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Tahun 2010-2015 berjumlah 9 sasaran.
Namun, karena adanya perubahan struktur organisasi dan kelembagaan
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 12
Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, Lembaga Teknis
Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Bulukumba dan Peraturan Bupati Bulukumba
Nomor 59 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok dan Uraian Tugas Jabatan Struktural
pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bulukumba, maka
pada tahun 2015 Bappeda Bulukumba hanya menargetkan 8 sasaran. Dari 8
sasaran pada tahun 2015 terdapat 14 indikator sasaran yang akan menjadi ukuran
keberhasilan pencapaian sasaran (Formulir PPS Terlampir). Dari 8 sasaran dan 14
indikator sasaran yang ditetapkan tersebut, seluruhnya telah mencapai kinerja yang
22 Dengan menggunakan metode análisis tersebut, maka diperoleh hasil
pengukuran pencapaian kinerja pada masing-masing sasaran strategis yang dapat
diuraikan sebagai berikut :
Sasaran 1 terdiri atas satu indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran
didukung dengan 1 program dan 8 kegiatan yaitu:
a. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik, dengan capaian
masukan (input) sebesar 88,36 persen dan capaian keluaran (output) sebesar
100 persen
b. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional,
dengan capaian masukan (input) sebesar 59,86 persen dan capaian keluaran
(output) sebesar 100 persen.
c. Penyediaan jasa kebersihan kantor, dengan capaian masukan (input) sebesar
100 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen.
d. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja, dengan capaian masukan (input)
sebesar 100 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen.
e. Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor, dengan
capaian masukan (input) sebesar 99,97 persen dan capaian keluaran (output)
sebesar 100 persen.
f. Rapat-Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah, dengan capaian masukan
(input) sebesar 99,96 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen.
g. Penatausahaan kesekretariatan SKPD, dengan capaian masukan (input) sebesar
99,70 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen.
Analisis pencapaian Sasaran 1:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini diperoleh dengan
membandingkan capaian keluaran dengan capaian input (dana) yakni rata-rata
100%:98,19%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi daripada realisasi dana
pada tahun yang bersangkutan.
23
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
Analisis ini merupakan proses untuk melihat terjadinya peningkatan atau
penurunan terhadap pencapaian sasaran pada tahun berjalan terhadap
tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat digambarkan pada table berikut :
Tabel 5.
Perbandingan antara realisasi kinerja Sasaran 1 tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Sasaran Realisasi (%)
2011 2012 2013 2014 2015
Tertib Administrasi
Perkantoran 100 99,15 96,36 80 80
Berdasarkan data pada table 5 di atas, tampak bahwa realisasi kinerja sasaran 1
Tertib Administrasi Perkantoran mengalami mengalami penurunan sejak 2 (Dua)
tahun terakhir yakni pada tahun 2014 dan 2015.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
Analisis ini dilakukan dengan membandingkan antara capaian kinerja sasaran 1
pada tahun 2015 terhadap rencana kinerja yang tercantum dalam Rencana
Strategis (Renstra) Bappeda periode 2010-2015. Berdasarkan hal tersebut, maka
diperoleh bahwa target capaian kinerja sasaran 1 yang tercantum dalam Renstra
Bappeda Tahun 2015 adalah 100% sedangkan realisasi capaian kinerja sasaran
1 pada tahun 2015 adalah sebesar 80%. Dengan demikian, maka realisasi
capaian kinerja sasaran 1 pada tahun 2015 adalah lebih rendah dibandingkan
dengan target yang direncanakan dalam Renstra periode kelima.
d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
Berdasarkan data pada huruf a, b dan c di atas, tampak bahwa terjadi penurunan
capaian kinerja Sasaran 1 dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Hal
tersebut disebabkan oleh adanya 2 (dua) kegiatan yang tidak terlaksana sebagai
konsekuensi daripada dinamika pemerintahan yang semakin mengarah pada
efisiensi dan efektivitas yaitu kegiatan Penyediaan Jasa Surat-menyurat dan
24 tersebut berimplikasi pada tidak terealisasinya 2 (dua) indikator kinerja kegiatan
pada Sasaran 1. Faktor penyebabnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Untuk kegiatan Penyediaan Jasa Surat-menyurat, kebutuhan informasi
kegiatan pada masing-masing bidang, menuntut penyampaian surat yang
cepat sehingga masing-masing bidang mengantarkan suratnya secara
personal. Oleh sebab itu, maka pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa
Surat-menyurat dianggap tidak efektif lagi.
2. Untuk kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan, pada Tahun Anggaran 2015 dipertimbangkan bahwa Bahan
Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan
pelaksanaan aktifitas serta kegiatan pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah telah tersedia dan dapat di unduh dengan mudah
pada jaringan internet, sehingga pelaksanaan kegiatan ini dianggap tidak
masih memenuhi standar kebutuhan operasional pelaksanaan kegiatan
sehingga belum membutuhkan penggantian. Oleh karena itu, demi efisiensi
belanja, maka kegiatan tersebut tidak dilaksanakan.
Solusi yang direncanakan adalah mengadakan revisi terhadap dokumen
perencanaan yang ada untuk menyesuaikannya dengan perubahan dinamika
pemerintahan di Kabupaten Bulukumba.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;
Analisis ini dilakukan berdasarkan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM)
dan anggaran dalam pencapaian terhadap realisasi kinerja sasaran. Berdasarkan
analisis di atas maka terlihat bahwa penggunaan sumberdaya pada sasaran
Tertib Administrasi Perkantoran telah cukup baik, namun tentunya tetap perlu
ditunjang dengan pengalokasian anggaran yang optimal guna pemenuhan
terhadap kebutuhan sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat
memberikan motivasi untuk pencapaian sasaran yang lebih baik.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;
Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian indikator sasaran pada
dasarnya sudah sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
tepat. Namun, dalam pelaksanaannya, perlu penyesuaian dengan perubahan
serta dinamika pemerintahan daerah agar dapat memberikan hasil yang sesuai
25 Sasaran 2 terdiri atas satu indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran
didukung dengan 2 program dan 3 kegiatan yaitu:
a. Penyediaan jasa Administrasi Keuangan, dengan capaian masukan (input)
sebesar 99,99% dan capaian keluaran (output) sebesar 100%
b. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran, dengan capaian masukan (input)
sebesar 99,75% dan capaian keluaran (output) sebesar 100%.
c. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun, dengan capaian masukan (input)
sebesar 99,85% dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen.
Analisis pencapaian Sasaran 2:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini diperoleh dengan
membandingkan realisasi input (dana) terhadap capaian keluaran yang berada
pada angka rata-rata 99,86%:100%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi
daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
Analisis pencapaian kinerja sasaran 2 pada tahun 2015 terlihat senantiasa
memenuhi target yang direncanakan. Hal tersebut dapat digambarkan pada table
berikut :
Tabel 6.
Perbandingan antara realisasi kinerja Sasaran 2 tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Sasaran Realisasi (%)
2011 2012 2013 2014 2015
Tertib Administrasi Keuangan 100 100 100 100 100
Berdasarkan data pada table 6 di atas, tampak bahwa selama periode
perencanaan, realisasi kinerja sasaran 2 Tertib Administrasi keuangan selalu
mencapai target setiap tahun yang telah direncanakan.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
26 Analisis ini dilakukan dengan membandingkan antara capaian kinerja sasaran 2
pada tahun 2015 terhadap rencana kinerja yang tercantum dalam Rencana
Strategis (Renstra) Bappeda periode 2010-2015. Berdasarkan hal tersebut, maka
diperoleh bahwa target capaian kinerja sasaran 2 yang tercantum dalam Renstra
Bappeda Tahun 2015 adalah 100% sedangkan realisasi capaian kinerja sasaran
2 pada tahun 2015 adalah juga sebesar 100%. Dengan demikian, maka realisasi
capaian kinerja sasaran 2 pada tahun 2015 adalah sama dan memenuhi target
yang direncanakan dalam Renstra periode kelima.
d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
Berdasarkan data pada huruf a dan b di atas, tampak bahwa target kinerja
Sasaran 2 telah berhasil dicapai. Hal tersebut disebabkan oleh dukungan yang
maksimal dari seluruh indikator kinerja kegiatan yang menentukan keberhasilan
dan konsistensi dengan iklim dan dinamika pemerintahan di Kabupaten
Bulukumba.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;
Analisis ini dilakukan berdasarkan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM)
dan anggaran dalam pencapaian terhadap realisasi kinerja sasaran. Berdasarkan
analisis di atas maka terlihat bahwa penggunaan sumberdaya pada sasaran
Tertib Administrasi Perkantoran telah cukup baik, namun tentunya tetap perlu
ditunjang dengan pengalokasian anggaran yang optimal guna pemenuhan
terhadap kebutuhan sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat
memberikan motivasi untuk pencapaian sasaran yang lebih baik.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;
Keberhasilan sasaran 2 dalam mencapai target kinerja yang telah direncanakan,
merupakan keterpaduan antara ketentuan program dan kegiatan yang ada dalam
peraturan perundang-undangan dengan dinamika pemerintahan daerah yang
searah sehingga mampu menciptakan sinergi yang positip dalam menunjang
27 Sasaran 3 terdiri atas satu indikator sasaran. Dalam dokumen Rencana
Strategis (Renstra) Bappeda, pencapaian indikator sasaran ini rencananya didukung
dengan 2 program dan 6 kegiatan yaitu:
1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
b. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
d. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
e. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Namun, seiring dengan perkembangan dinamika pemerintahan di Kabupaten
Bulukumba, implementasi pencapaian indikator sasaran ini mengalami perubahan
pada beberapa program dan kegiatan yang mendukung dimana hanya terdapat 1
program dan 5 (lima) kegiatan pendukung dengan perincian sebagai berikut :
1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pengadaan peralatan gedung kantor, dengan capaian masukan (input)
sebesar 98,41% dan capaian keluaran (output) sebesar 100%.
b. Pemeliharaan rutin/ berkala mobil jabatan, dengan capaian masukan (input)
sebesar 95,50% dan capaian keluaran (output) sebesar 100%.
c. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional, dengan capaian
masukan (input) sebesar 100,00% dan capaian keluaran (output) sebesar
100%.
d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor, dengan capaian
masukan (input) sebesar 100,00% dan capaian keluaran (output) sebesar
100%.
e. Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor, dengan capaian masukan (input)
sebesar 100,00% dan capaian keluaran (output) sebesar 100%.
Berdasarkan perincian di atas, tampak bahwa terdapat 2 (dua) kegiatan yang
mengalami perubahan/tidak dilaksanakan yaitu kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala
gedung kantor dan kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.
Perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
28 1. Untuk kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, kegiatan ini tidak
dilaksanakan sebagai bentuk efisiensi anggaran mengingat bahwa pada Tahun
Anggaran 2014 telah dilakukan rehabilitasi berat/total terhadap kantor Bappeda
Kabupaten Bulukumba sehingga kondisinya masih sangat layak dan tidak
membutuhkan pemeliharaan rutin pada Tahun Anggaran 2015.
2. Untuk kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, kegiatan ini
sebenarnya dilaksanakan namun dengan nama kegiatan yang berbeda yaitu
pada kegiatan Pengadaan peralatan gedung kantor sehingga pada dasarnya
target kegiatan ini telah tercapai.
Analisis pencapaian sasaran 3 :
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini diperoleh dengan
membandingkan realisasi input (dana) terhadap capaian keluaran yang berada
pada angka rata-rata 82,31%:83,33%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi
daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
Analisis pencapaian kinerja sasaran 3 pada tahun 2015 terlihat bahwa terjadi
penurunan sebagai akibat dari adanya kegiatan yang tidak terlaksana
sebagaimana telah dijelaskan di atas. Hal tersebut dapat digambarkan pada table
berikut :
Tabel 7.
Perbandingan antara realisasi kinerja Sasaran 3 tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Sasaran Realisasi (%)
2011 2012 2013 2014 2015
Sarana dan Prasarana Kantor yang Menunjang Peningkatan Kinerja Aparatur
100 100 100 100 83,33
Berdasarkan data pada table 7 di atas, tampak bahwa selama periode
perencanaan, realisasi kinerja sasaran 3 Sarana dan Prasarana Kantor yang
Menunjang Peningkatan Kinerja Aparatur rata-rata selalu mencapai target setiap
29
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
Analisis ini dilakukan dengan membandingkan antara capaian kinerja sasaran 3
pada tahun 2015 terhadap rencana kinerja yang tercantum dalam Rencana
Strategis (Renstra) Bappeda periode 2010-2015. Berdasarkan hal tersebut, maka
diperoleh bahwa target capaian kinerja sasaran 3 yang tercantum dalam Renstra
Bappeda Tahun 2015 adalah 100% sedangkan realisasi capaian kinerja sasaran
3 pada tahun 2015 hanya sebesar 83,33%. Dengan demikian, maka realisasi
capaian kinerja sasaran 3 pada tahun 2015 adalah lebih rendah dari target yang
direncanakan dalam Renstra periode kelima.
d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
Berdasarkan data pada huruf a, b dan c di atas, tampak bahwa target kinerja
Sasaran 3 kurang berhasil dicapai. Hal tersebut disebabkan oleh adanya
semangat efisiensi terhadap penggunaan anggaran pemerintah daerah demi
mencapai efektifitas pelaksanaan pembangunan. Hal tersebut konsisten dengan
semangat desentralisasi dan otonomi daerah yang selaras dengan iklim dan
dinamika pemerintahan di Kabupaten Bulukumba.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;
Analisis ini dilakukan berdasarkan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM)
dan anggaran dalam pencapaian terhadap realisasi kinerja sasaran. Berdasarkan
analisis di atas maka terlihat bahwa penggunaan sumberdaya pada sasaran
Sarana dan Prasarana Kantor yang Menunjang Peningkatan Kinerja Aparatur
telah cukup baik, walaupun kurang berhasil dalam pencapaian sasaran namun
dalam hal pemanfaatan sumber daya, indikator sasaran ini berhasil melakukan
efisiensi penggunaan anggaran guna pemenuhan terhadap semangat
desentralisasi dan otonomi daerah guna peningkatan pencapaian pembangunan
daerah pada bidang lainnya.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;
Kurang berhasilnya sasaran 3 dalam mencapai target kinerja yang telah
direncanakan, merupakan konsekuensi dari semangat efisiensi penggunaan
sumber daya khususnya anggaran guna pemenuhan kebutuhan sumberdaya
30 searah sehingga mampu menciptakan sinergi yang positip dalam menunjang
pencapaian target pembangunan yang diinginkan.
Sasaran 4 terdiri atas satu indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran
didukung dengan 1 program dan 1 kegiatan yaitu : Pendidikan dan Pelatihan Formal,
dengan capaian masukan (input) sebesar 47,71% dan capaian keluaran (output)
sebesar 50%
Analisis pencapaian Sasaran 4:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja sasaran 4 diperoleh dengan
membandingkan realisasi input (dana) terhadap capaian keluaran yang berada
pada angka rata-rata 47,71%:50%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi
daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
Jika dibandingkan dengan pencapaian kinerja sasaran pada beberapa tahun
sebelumnya, maka pencapaian kinerja sasaran 4 pada tahun 2015 mencapai
angka yang sama dengan realisasi kinerja beberapa tahun sebelumnya. Hal
tersebut dapat digambarkan pada table berikut :
Tabel 8.
Perbandingan antara realisasi kinerja Sasaran 4 tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Sasaran Realisasi (%)
2011 2012 2013 2014 2015
Meningkatnya Profesionalisme Aparatur Bappeda
0 23,08 50 50 50
Berdasarkan data pada table 8 di atas, tampak bahwa selama periode
perencanaan berjalan selama 5 tahun, maka realisasi kinerja sasaran 4 yaitu
Meningkatnya Profesionalisme Aparatur Bappeda tidak mengalami kenaikan
ataupun penurunan hal tersebut disebabkan oleh ketersediaan anggaran yang
sangat terbatas sehingga target yang hendak dicapai tetap berada pada level
ketersediaan anggaran yang ada.
31
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
Analisis ini dilakukan dengan membandingkan antara capaian kinerja sasaran 4
pada tahun 2015 terhadap rencana kinerja yang tercantum dalam Rencana
Strategis (Renstra) Bappeda periode 2010-2015. Berdasarkan hal tersebut, maka
diperoleh bahwa target capaian kinerja sasaran 4 yang tercantum dalam Renstra
Bappeda Tahun 2015 adalah bimbingan teknis/pelatihan terhadap 11 orang
aparatur Bappeda. Sedangkan realisasi target kinerja sasaran 4 pada tahun 2015
hanya dianggarkan sebanyak 2 orang dengan realisasi sebanyak 1 orang atau
sebesar 50% dari target yang direncanakan. Dengan demikian, maka realisasi
capaian kinerja sasaran 4 pada tahun 2015 adalah lebih kecil dari target yang
direncanakan dalam Renstra periode kelima.
d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
Berdasarkan data pada huruf a dan b di atas, tampak bahwa target kinerja
Sasaran 4 tidak berhasil dicapai. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya
dukungan yang diberikan terutama kurangnya anggaran yang tersedia sehingga
tidak mampu mendanai target yang telah direncanakan.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya;
Analisis ini dilakukan berdasarkan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM)
dan anggaran dalam pencapaian terhadap realisasi kinerja sasaran. Berdasarkan
analisis di atas maka terlihat bahwa penggunaan sumberdaya pada sasaran
Meningkatnya Profesionalisme Aparatur Bappeda telah cukup baik, namun
tentunya tetap perlu ditunjang dengan pengalokasian anggaran yang optimal
guna pemenuhan terhadap kebutuhan peningkatan kualitas sumberdaya manusia
aparatur pada Bappeda sehingga dapat memberikan motivasi untuk pencapaian
sasaran yang lebih baik.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja;
Kurang berhasilnya sasaran 4 dalam mencapai target kinerja yang telah
direncanakan, merupakan akibat kumulatif dari kurangnya anggaran yang
tersedia. Selain itu, kendala lain yang cukup terasa adalah volume pekerjaan
32 yang cukup untuk mengikuti kegiatan Pengembangan Kapasitas dalam bentuk
Diklat dan Pelatihan.
Sasaran 5 terdiri atas satu indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran
didukung dengan 2 program dan 3 kegiatan yaitu : Penyusunan profil daerah,
Penyusunan dan pengumpulan data/ informasi kebutuhan penyusunan dokumen
perencanaan, dan Pengolahan, updating dan analisis data dan statistik daerah,
dengan capaian masukan (input) sebesar 96,06% dan capaian keluaran (output)
sebesar 133,33%
Analisis pencapaian Sasaran 5:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja sasaran 5 diperoleh dengan
membandingkan realisasi input (dana) terhadap capaian keluaran yang berada
pada angka rata-rata 96,06%:100%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi
daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
Jika dibandingkan dengan pencapaian kinerja sasaran pada beberapa tahun
sebelumnya, maka pencapaian kinerja sasaran 5 memberikan angka yang
senantiasa mencapai target yang telah direncanakan. Hal tersebut dapat
digambarkan pada table berikut :
Tabel 9.
Perbandingan antara realisasi kinerja Sasaran 5 tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Sasaran Realisasi (%)
2011 2012 2013 2014 2015
Data untuk perencanaan pembangunan daerah yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan
66,67 100 125 133,33 133,33
Berdasarkan data pada table 9 di atas, tampak bahwa setelah periode
perencanaan berjalan selama 5 tahun, maka realisasi kinerja sasaran 5 yaitu
Sasaran 5 Data Untuk Perencanaan Pembangunan Daerah