• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN RENCANA STRATEGIS. BAPPEDA Berkualitas Mendukung MUBA MAJU BERJAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN RENCANA STRATEGIS. BAPPEDA Berkualitas Mendukung MUBA MAJU BERJAYA"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

BAPPEDA Berkualitas Mendukung MUBA MAJU BERJAYA 2022

2017 - 2022

(2)

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (RENSTRA) BAPPEDA merupakan dokumen perencanaan lima tahunan yang digunakan sebagai acuan bagi dokumen perencanaan pembangunan tahunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dalam menetapkan prioritas program sekaligus alat pengendali dalam menyelaraskan program kerja yang telah ditetapkan. Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 telah ditegaskan bahwa pemberian kewenangan yang luas kepada Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan membutuhkan mekanisme perencanaan yang dapat menjamin keselarasan dan keseimbangan pembangunan dalam berbagai tingkatan.

Rencana Strategis (RENSTRA) Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin 2017-2022 memuat visi dan misi BAPPEDA yang mendukung visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Musi Banyuasin “MUBA MAJU BERJAYA 2022” dengan Visi “Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas Menuju MUBA Maju Berjaya 2022”. Untuk tercapainya visi tersebut, ditetapkan misi-misi serta kebijakan yang diambil diarahkan pada peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang lebih representatif, peningkatan kualitas koordinasi perencanaan pembangunan melalui penguatan/pemantapan peran forum musyawarah perencanaan pembangunan (MUSRENBANG) berbasis masyarakat (bottom-up planning) dan evaluasi untuk meningkatkan kinerja Bappeda dalam rangka meningkatkan kualitas pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin.

Di dalam RENSTRA BAPPEDA 2017-2022 ini ditetapkan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, serta target kinerja program dan kerangka pendanaan. Dengan didukung oleh 14 program dan 79 kegiatan untuk mencapai Visi “Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas Menuju MUBA Maju Berjaya 2022”. RENSTRA ini akan menjadi komitmen Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin untuk mencapainya dalam pembangunan selama 5 (lima) tahun yakni 2017-2022. Keberhasilan dalam pelaksanaan RENSTRA BAPPEDA ini sangat ditentukan oleh kinerja dari seluruh staf dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan peran masing-masing secara optimal.

Akhirnya semoga Rencana Strategis (RENSTRA) BAPPEDA yang disusun ini dapat bermanfaat bagi terselenggaranya good governance di Kabupaten Musi Banyuasin.

Sekayu, Agustus 2017 KEPALA BAPPEDA

NIP. 19630512 199203 1001

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 LANDASAN HUKUM ... 4

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN ... 5

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN... 6

BAB II GAMBARAN DAN PELAYANAN BAPPEDA KAB. MUSI BANYUASIN ... 8

2.1 TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI ... 8

2.2 SUMBER DAYA BAPPEDA ... 16

2.3 KINERJA PELAYANAN BAPPEDA ... 25

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN BAPPEDA ... 29

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS BAPPED KAB. MUBA ... 30

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ... 30

3.2 TELAAH VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH ... 30

3.3 TELAAH RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI/KABUPATEN ... 31

3.4 TELAAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KLHS ... 32

3.5 PENENTUAN ISU ISU STRATEGIS ... 33

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ... 37

4.1 TUJUAN DAN SASARAN ... 37

BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 39

5.1 STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 39

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ... 41

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ... 51

BAB VIII PENUTUP ... 53

LAMPIRAN

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Adanya perubahan paradigma pemerintahan menuntut pula perubahan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Pembangunan tidak lagi berorientasi proyek namun lebih berorientasi problem solving dan pelayanan prima. Oleh karena itu perencana-perencana pembangunan harus mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan serta mampu mengoptimalkan kekuatan dan mengeliminir kelemahan yang dimiliki. Perubahan lingkungan eksternal, baik lingkungan global, regional, nasional maupun lokal pada berbagai bidang harus menjadi referensi dalam penyusunan strategi pembangunan daerah. Perubahan-perubahan tersebut disatu sisi dapat menimbulkan peluang, namun disisi lain dapat menimbulkan ancaman bagi pelaksanaan pembangunan.

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah ditetapkan dalam Undang- Undang Nomor 25 tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah. Didalam Undang-Undang tersebut Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan yaitu jangka panjang 20 (dua puluh) tahunan yang disebut Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), jangka menengah 5 (lima) tahunan disebut Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan rencana tahunan disebut Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Untuk Rencana Strategis lima tahunan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) disebut Renstra PD dan untuk rencana tahunan PD disebut Rencana Kerja PD (Renja PD).

Penyusunan Rencana Strategis bagi suatu Instansi pemerintah juga merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah.

(5)

2 Mensikapi hal tersebut, Bappeda sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah di bidang perencanaan pembangunan, telah menyusun Rencana Strategis sebagai pedoman penyusunan perencanaan pembangunan daerah dan acuan bagi penyusunan program tahunan pada Bappeda dan lima tahunan yang mengacu pada RPJM Kab. Muba tahun 2017-2022.

Dalam RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2017-2022 ditetapkan bahwa Visi pembangunan Kabupaten Musi Banyuasin 5 (lima) tahun ke depan adalah Muba Maju Berjaya 2022, dimana pada tahun 2022 terwujudnya kondisi masyarakat yang sejahtera melalui terciptanya pemerintahan yang bersih, peningkatan perekonomian rakyat, peningkatan pembangunan infrastruktur yang merata, peningkatan kualitas SDM yang prima, dan peningkatan pendapatan daerah yang optimal. Selanjutnya dalam RPJPD Kabupaten Musi Banyuasin akan dicapai Muba Maju, Mandiri dan Sejahtera Tahun 2025.

Berkaitan dengan Visi tersebut, Konsep Pemerintahan Otonomi Daerah telah memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah untuk mengembangkan daerahnya sendiri dengan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerintah, swasta, serta akademisi akan lebih memperkuat keanekaragaman potensi daerah.

Sejalan dengan prinsip otonomi daerah dan tuntutan pencapaian VISI dibutuhkan adanya kondisi kelembagaan yang responsif dalam pengelolaan kewenangan , aparatur yang profesional, peran serta masyarakat yang aktif dan kreatif, kerjasama dengan pihak swasta, keterpaduan program pembangunan serta penciptaan situasi dan kondisi lingkungan yang kondusif dan kemampuan setiap Perangkat Daerah (PD) untuk menjabarkan kebijakan dan program Kepala daerah menuju VISI Muba Maju Berjaya 2022.

Guna mengembangkan daerah menuju Muba Maju Berjaya 2022 perlu mengerahkan semua potensi Kabupaten Muba baik topografi, sumber daya alam, sumber daya manusia, kependudukan, sosial budaya, dan pemerintahan, sehingga

(6)

3 setiap kondisi akan saling berintegrasi , untuk itu hal-hal yang yang berkaitan dengan pelaksanaannya perlu direncanakan agar kegiatan yang satu tidak mengakibatkan dampak negatif bagi kegiatan lain, paling tidak meminimalisir pengaruh yang tidak diinginkan. Oleh karena itu tahapan pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian harus secara nyata dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab sehingga akan mendorong perencanaaan pembangunan yang lebih berdayaguna dan berhasilguna dengan melihat jauh kedepan, baik itu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Apabila penyusunan perencanaan disusun dengan mengeyampingkan keseimbangan dan jauh dari konsep logis serta tidak bertitik tolak dari aspirasi dan kebutuhan masyarakat, maka dalam proses pelaksanaannya nanti akan mengalami stagnasi yang cukup signifikan.

Pengorganisasian penyelenggaraan perencanaan dan program pembangunan mempunyai fungsi:

a. Mengkaji, menyusun dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan Kabupaten Musi Banyuasin yang berkaitan dengan Perencanaan Pembangunan jangka menengah dan jangka Panjang;

b. Menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan program-program pembangunan Daerah ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Penetapan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) di bawah koordinasi Sekretaris Daerah;

c. Melakukan koordinasi dalam rangka keserasian pembangunan wilayah dan merancang kerjasama dengan pihak dalam negeri dan luar negeri, serta membina, memelihara dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan penanaman modal;

d. Mengelola data dan informasi Pembangunan serta memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pihak-pihak lain yang membutuhkan data dan informasi pembangunan;

e. Menyusun laporan, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pembangunan Daerah, memantau pelaksanaannya, melakukan pengumpulan, pengelolaan dan analisis data pembangunan dalam rangka mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan.

(7)

4 Selanjutnya dalam perencanaan pembangunan, tujuan utama dari hasil yang hendak dicapai adalah:

a. Tetap berlangsungnya perkembangan sosial ekonomi;

b. Meningkatnya pendapatan perkapita;

c. Perubahan struktur ekonomi;

d. Memperluas kesempatan kerja;

e. Peningkatan pemerataan pembangunan;

f. Terbinanya lembaga ekonomi masyarakat yang didasari kemampuan daerah menuju stabilitas ekonomi dan pencapaian tujuan pembangunan jangka panjang.

Berdasarkan uraian diatas, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan proses pembangunan melalui terealisasinya rencana dan terkendalinya program pembangunan dengan didukung data yang akurat, penguasaan Teknologi Informasi, Sumber daya perencana yang profesional dan sarana dan prasarana yang memadai. Di samping itu perlu disiapkan langkah dan strategi yang dapat menciptakan iklim yang kondusif melalui berbagai kebijakan yang diambil.

1.2. LANDASAN HUKUM

Dasar hukum penyusunan Renstra Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin adalah:

1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negera Republik Indoenesia Tahun 2014 nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

(8)

5 Kedua atas Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang – Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 - 2019;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang pedoman penyusunan dan penerapan Standar pelayanan Minimal (SPM);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 17 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;

12. Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2012-2017.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin merupakan lembaga unsur penunjang Pemerintah Daerah. Guna mendukung Visi Muba Maju Berjaya 2022, BAPPEDA telah mempunyai Rencana Strategis yang dimaksudkan memberikan arahan bagi seluruh Aparatur Bappeda sehingga tugas pokok dan fungsi Bappeda dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Adapun tujuan disusunnya Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin adalah:

1. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan yang transparan, partisipatif, dan akuntabel sesuai dengan uraian tugas pokok dan fungsi dalam Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 81 Tahun 2016;

(9)

6 2. Memberikan arahan dan kendali bagi aparatur perencana dalam perumusan substansi perencanaan yang lebih jelas, rinci dan terukur dan difokuskan pada pencapaian visi dan misi guna efektifitas dan efisiensi pembangunan dengan mengacu pada RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2017-2022 dengan benar- benar didasarkan pada kondisi, potensi dan aspirasi masyarakat yang tumbuh dan berkembang;

3. Memberikan kejelasan terhadap pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing bidang dan memacu semangat kerja dalam mengelola tupoksi;

4. Sebagai upaya mengakomodasikan kebijakan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan melalui koordinasi, konsultasi dan interaksi baik antar instansi dan sektor.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Renstra Bappeda yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, hubungan Renstra PD dengan dokumen perencanaan lainnya.

BAB II GAMBARAN DAN PELAYANAN BAPPEDA KAB. MUBA

Berisikan tugas pokok, fungsi, dan struktur organisasi, susunan kepegawaian dan perlengkapan, kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS BAPPEDA KAB. MUBA

Berisikan permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda, serta telaahan visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Berisikan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda Kab. Muba yang lebih spesifik untuk mencapai visi dan misi RPJMD Kab. Muba beserta indikator kinerjanya.

(10)

7 BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Berisikan strategi atau cara untuk mencapai tujuan yang diwujudkan dengan kebijakan dan program, kebijakan internal dan kebijakan eksternal.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Berisikan penjelasan bersifat umum tentang program dan kegiatan beserta indikasi pendanaan dan sumbernya untuk periode lima tahun dan tahunan, dirinci menurut lokalitas OPD, lintas OPD dan kewilayahan.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAN BIDANG URUSAN

Berisikan indikator-indikator kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kab.

Musi Banyuasin.

BAB VIII PENUTUP

Memuat kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan lain Renstra PD merupakan pedoman dalam penyusunan Renja OPD, penguatan peran stakeholders dalam pelaksanaan Renja OPD, dasar evaluasi dan pelaporan atas kinerja tahunan dan lima tahunan.

(11)

8 BAB II

GAMBARAN DAN PELAYANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Musi Banyuasin merupakan lembaga unsur penunjang Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin yang dipimpin oleh seorang Kepala dan bertanggungjawab langsung kepada Bupati Musi Banyuasin.

BAPPEDA Kabupaten Musi Banyuasin dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 tahun 2016 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Musi Banyuasin selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 81 tahun 2016 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi BAPPEDA Kabupaten Musi Banyuasin, dijabarkan lebih lanjut mengenai kedudukan, tugas pokok dan fungsi, susunan organisasi dan tata kerja BAPPEDA.

2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI

Bappeda mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam merumuskan kebijakan perencanaan pembangunan daerah dan penilaian serta pengendalian atas pelaksanaannya.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Bappeda mempunyai fungsi:

1. penyusunan rumusan dan penjabaran kebijakan teknis serta pelaksanaan operasional di bidang perencanaan pembangunan daerah;

2. perencanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan yang untuk merencanakan, mempersiapkan, mengelola, menelaah serta menyusun kebijakan teknis dan program dibidang perencanaan pembangunan daerah;

(12)

9 3. pengkoordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan program yang berkembang dengan peningkatan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah;

4. penyusunan program – program jangka pendek, menengah dan panjang serta mengkoordinasikanprogram – program lain atas usul perangkat daerah lainnya;

5. penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah bersama – sama dengan instansi terkait yang dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah;

6. pelaksanaan koordinasi kerjasama pembangunan;

7. pengelolaan data informasi pembangunan serta memberikan pelayanan kepada masyarakat dan pihak-pihak lain;

8. pengendalian dan pemantauan pelaksanaan program/kegiatan pembangunan dalam lingkup kabupaten ;

9. penyusunan hasil evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan penilaian pelaksanaan kegiatan pembangunan dalam lingkup kabupaten;

10. penyusunan laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan pembangunan daerah dalam lingkup kabupaten;

11. pelaksanaan, monitoring dan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan pembangunan dalam lingkup pemerintah daerah;

12. pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan Program Kelitbangan;

13. pengkoordinasiaan pemberian penguat sistem inovasi daerah;

14. pengkoordinasian penetapan kebijakan penguatan sistem inovasi daerah di kabupaten;

15. pengkoordinasian pelaksanaan sinkorinisasi, harmonisasi dan sinergi kebijakan penguatan sistem inovasi daerah di kabupaten;

16. pengkoordinasian penataan kelembagaan sistem inovasi daerah;

17. pengkoordinasian pemberdayaan organisasi kemasyarakatan dan mensinergikan dengan penguatan sistem inovasi daerah;

18. penyusunan dan/atau pembaharuan produk hukum daerah dalam rangka penguatan kelembagaan kelitbangan;

19. pembuatan konsep penataan dunia usaha dalam rangka pemanfaatan hasil-hasil kelitbangan yang menghasilkan barang dan jasa yang memiliki nilai ekonomis;

(13)

10 20. penyusunan konsep sistem yang mengatur mekanisme bentuk dan prosedur

kerjasama kelitbangan;

21. penyusunan konsep pelaksanaan diseminasi hasil kelitbangan melalui media tulisan (publikasi ilmiah, poster leafflet,buklet), media elektronik (dokumentasi elektronik, televisi), media pertemuan ilmiah (seminar, workshop, kelompok diskusi) dan lain-lain;

22. Melaksanakan tugas lain sesuai petunjuk Bupati.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 8 tahun 2016, susunan organisasi BAPPEDA Kabupaten Musi Banyuasin sebagai berikut :

1. Kepala Badan;

2. Sekretaris:

a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;

b. Subbagian Keuangan dan Aset;

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian;

3. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya alam:

a. Subbidang Sumber Daya Alam;

b. Subbidang Ekonomi;

c. Subbidang Kerjasama Pembangunan

4. Bidang Sosial Budaya dan Pembangunan Manusia:

a. Subbidang Pemerintahan dan Politik;

b. Subbidang Kesejahteraan Sosial dan Kesejahteraan Rakyat;

c. Subbidang Pendidikan dan Budaya

5. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah:

a. Subbidang Infrastruktur;

b. Subbidang Pengembangan Wilayah;

c. Subbidang Permukiman dan Lingkungan Hidup;

6. Bidang Program, Anggaran, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan:

a. Subbidang Program dan Anggaran Pembangunan;

b. Subbidang Pengendalian Pembangunan;

c. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan;

(14)

11 7. Bidang Penelitian dan Pengembangan:

a. Subbidang Pengkajian Pemerintahan, Ekonomi dan Sosial Budaya;

b. Subbidang Pengkajian SDA, Perhubungan, Teknologi dan Inovasi;

c. Subbidang Data dan Informasi.

Struktur organisasi BAPPEDA Kabupaten Musi Banyuasin lebih jelas dapat dilihat pada bagan sebagai berikut :

(15)

12

(16)

13 Dalam upaya mendukung dan menjalankan tugas pokok dan fungsinya, kegiatan yang menjadi prioritas tiap-tiap bidang, antara lain :

A. BIDANG SEKRETARIAT

1. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD 2. Penyelenggaraan Musrenbang RPJMD

3. Bimbingan Teknis Penyusunan Renstra SKPD

4. Penyusunan SOP Perencanaan Pembangunan Daerah 5. Publikasi dan Informasi Hasil Pembangunan

6. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 7. Penyusunan Renja,Penetapan Kinerja, Renstra

8. Publikasi dan Informasi Hasil Pembangunan 9. Pendidikan dan pelatihan formal

10. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan kantor 11. Pemeliharaan Rutin berkala Gedung Kantor

12. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 13. Pemelihara Rutin/berkala peralatan gedung kantor 14. Pengadaan Mobeleur

15. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

16. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya air dan Listrik

17. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 18. Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah

19. Penyediaan Alat Tulis Kantor

20. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

21. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 22. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 23. Penyediaan Makanan dan Minuman

24. Penyedian Jasa Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran 25. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar daerah 26. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi kedalam daerah 27. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

28. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

(17)

14 B. BIDANG LITBANG

1. Penyusunan RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin

2. Penyusunan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Musi Banyuasin 3. Penyusunan Rencana Induk Kelitbangan Kabupaten Musi Banyuasin

4. Inventarisasi Kegiatan Penelitian dan Pengembangan di Kabupaten Musi Banyuasin

5. Koordinasi Dewan Riset Kabupaten Musi Banyuasin 6. Pengembangan kerjasama kelembagaan Litbang 7. Penguatan dewan riset daerah

C. BIDANG PA&PEP

1. Penyusunan dan Pembahasan Rancangan RKPD

2. Survey dan Identifikasi Usulan Kegiatan Pembangunan 3. Penyusunan dan Pembahasan KUA dan PPAS

4. Penyusunan Data Kemajuan Fisik/Keuangan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Daerah

5. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan

6. Penilaian Pencapaian Target Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan daerah 7. Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan daerah

8. Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Pengendalian Pembangunan 9. Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah

10. Koordinasi Pengelolaan DAK Fisik Kab. Musi Banyuasin

11. Pengembangan dan Pengelolaan Website Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin 12. Pemeliharaan dan Pengembangan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah

(e-planning)

13. Pengelolaan Data dan Informasi Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin

14. Pengelolaan Sistem Perencanaan Pembangunan berbasis e-Planing dengan Aplikasi e-Musrenbang

(18)

15 D. BIDANG SOSBUD & PM

1. Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Musi Banyuasin 2. Penyusunan Data Pokok bidang sosial budaya

3. Koordinasi Tim Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Kab. Musi Banyuasin 4. Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya

5. Evaluasi Indikator Kinerja Pembangunan Daerah

6. Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia Kab. Musi Banyuasin (IPM Kabupaten)

7. Monitoring dan evaluasi bidang sosial budaya 8. Penyusunan database bidang sosial budaya 9. Pendaftaran Mandiri fakir miskin

10. Penyusunan Data Pokok bidang sosial budaya

E. BIDANG EKONOMI & SDA

1. Penyusunan Data Pokok Bidang Ekonomi dan SDA 2. Penyusunan Indikator Makro Ekonomi Kab. Muba 3. Koordinasi Perencanaan Pembangunan Ekonomi

4. Penyusunan Produk Unggulan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin 5. Penyusunan Data Pokok bidang Perekonomian

6. Koordinasi Kerjasama Pembangunan Daerah

7. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Forum MSH-CSR Kab. Musi Banyuasin

8. Koordinasi Kerjasama Pembangunan Daerah

F. BIDANG IPW

1. Koordinasi perencanaan Fisik, Sarana dan Prasarana

2. Koordinasi Pengelolaan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 3. Penyusunan RPIJM Kabupaten Musi Banyuasin 2017-2021

4. Koordinasi Perencanaan dan Pengendalian Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah

5. Fasilitasi Kegiatan PAMSIMAS di Kabupaten Musi Banyuasin 6. Fasilitasi Pokja AMPL

7. Fasilitasi Kegiatan PAMSIMAS di Kabupaten Musi Banyuasin

(19)

16 2.2.1.b Perlengkapan

Sejalan dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya, di samping sumber daya manusia (SDM), perlengkapan juga menjadi syarat mutlak dalam menunjang, mendorong, serta memfasilitasi kinerja serta dalam mekanisme pencapaian target

8. Fasilitasi Pokja AMPL

9. Penyusunan Pengembangan Wilayah Terpadu Jangka Panjang (PPWTJP) Kab.

Musi Banyuasin Tahun 2018-2038

10. Penyusunan Data Pokok bidang Infrastruktur

2.2. SUMBER DAYA BAPPEDA

2.2.1 Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan 2.2.1.a Susunan Kepegawaian

Berkaitan dengan tugas dan fungsinya, sumber daya manusia (SDM) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin merupakan akumulasi dari berbagai tingkat pendidikan yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, pangkat/golongan kerja serta masa kerja, dalam rangka menunjang dan mendukung peningkatan kinerja serta optimalisasi target kinerja berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022. Susunan kepegawaian Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin yaitu:

Tabel 2.1. Struktur Organisasi Kepegawaian Bappeda Kab. Musi Banyuasin Tahun 2017 No. Jabatan Laki – Laki Perempuan Jumlah

1. Kepala Badan 1 - 1

2. Sekretaris - 1 1

3. Kabid. 4 1 5

4. Kasubbag. 3 - 3

5. Kasubbid. 8 8 16

7. Staf 23 26 49

TOTAL 75

(20)

17 kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022.

Berikut ini rincian perlengkapan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin :

Bidang Sekretariat

(21)

18

(22)

19

(23)

20 Bidang Penelitian dan Pengembangan

(24)

21 Bidang Infrastruktur dan Pengembagan Wilayah

(25)

22 Bidang Sosial Budaya dan Pembangunan Manusia

(26)

23 Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam

(27)

24 Bidang Program, Anggaran, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

(28)

25 2.3. KINERJA PELAYANAN BAPPEDA

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin yaitu membantu Bupati dalam merumuskan kebijakan perencanaan pembangunan daerah dan penilaian serta pengendalian atas pelaksanaannya.

Dalam melaksanakan pelayanan Perencanaan Pembangunan, ada beberapa program yang dilaksanakan antara lain kegiatan Musrenbang dimulai dari tingkat Kecamatan hingga Musrenbang tingkat Kabupaten. Musrenbang bertujuan untuk menjaring aspirasi para pemangku kepentingan baik unsur masyarakat, dunia usaha dan pemerintah. Usulan-usulan dari bawah (bottom up planning) guna terwujudnya perencanaan yang didasarkan kebutuhan masyarakat. Semakin besar persentase tertampungnya usulan masyarakat dalam Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah maka semakin cepat perubahan yang diinginkan menuju masyarakat yang sejahtera.

Tentu saja kebijakan dari atas (top down) juga sangat dibutuhkan sebagai acuan dan arahan pembangunan sesuai dengan visi misi yang telah ditetapkan Kepala Daerah bersama DPRD yang merupakan wakil masyarakat, visi misi merupakan kontrak Kepala Daerah dengan rakyat dalam melaksanakan pembangunan yang tertuang dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2012-2017, yang direalisasikan melalui program dan kegiatan pembangunan.

Realisasi pencapaian kinerja dituangkan dalam bentuk matrik pada Tabel sebagai berikut :

(29)

26

(30)

27

(31)

28

(32)

29 2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN BAPPEDA

Tantangan (Treaths) yang dihadapi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, antara lain sebagai berikut :

a. Tuntutan frekuensi koordinasi yang tinggi guna keterpaduan, sinkronisasi dan kesinambungan perencanaan pembangunan;

b. Intervensi kepentingan politis terhadap perencanaan pembangunan;

c. Tuntutan penyediaan informasi yang akurat, aktual, dan cepat;

d. Kompetisi dengan daerah lain dalam kerjasama luar negeri;

e. Pengisian formasi pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan;

f. Peraturan perundang-undangan yang terus berubah;

g. Persaingan antar daerah yang semakin ketat.

Peluang-peluang (Opportunities) di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, antara lain sebagai berikut :

a. Tingginya peran serta lembaga penelitian, Perguruan Tinggi, Lembaga Sosial masyarakat dan kelembagaan masyarakat dalam perencanaan pembangunan;

b. Komitmen Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang mengutamakan peningkatan kualitas SDM;

c. Adanya program Diklat fungsional, teknis BKD, Bandiklat, Propinsi, Bappenas, dan lembaga lainnya;

d. Teknologi, sistem informasi yang berkembang pesat;

e. Perkembangan teknologi informasi;

f. Perencanaan yang bersifat lintas sektoral dan regional, dan kerjasama dengan pihak luar;

g. Iklim Birokrasi yang responsif (ISO, SPM);

h. Perencanaan yang berorientasi pada hasil (akuntabilitas) dan peningkatan kinerja.

(33)

30 BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS BAPPEDA KAB. MUBA

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi BAPPEDA

Sehubungan dengan tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan oleh BAPPEDA ke depan, untuk memasuki tahun 2017 secara umum BAPPEDA Kabupaten Musi Banyuasin masih dihadapkan pada berbagai masalah dan tantangan, diantaranya sebagai berikut:

a. Tuntutan frekuensi koordinasi yang tinggi guna keterpaduan, sinkronisasi dan kesinambungan perencanaan pembangunan;

b. Intervensi kepentingan politis terhadap perencanaan pembangunan;

c. Tuntutan penyediaan informasi yang akurat, aktual, dan cepat;

d. Kompetisi dengan daerah lain dalam kerjasama luar negeri;

e. Pengisian formasi pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan;

f. Peraturan perundang-undangan yang terus berubah;

g. Persaingan antar daerah yang semakin ketat.

3.2. Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Musi Banyuasin telah terpilih pada proses Pilkada tanggal 15 Februari 2017 berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih wajib menyusun RPJMD untuk periode 5 (lima) tahun ke depan, rancangan RPJMD yang disusun memperhatikan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih periode 2017-2022 adalah MUBA MAJU BERJAYA 2022.

Dengan Misi yang ingin dicapai yaitu:

1. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Melalui Peningkatan Kualitas Birokrasi yang Bersih Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat.

2. Memacu Pembangunan Infrastruktur Secara Masif.

(34)

31 3. Meningkatkan Kemandirian Ekonomi, Pemberdayaan Masyarakat dan

Penanggulangan Kemiskinan.

4. Menyediakan Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan yang Berkualitas serta Terjangkau Bagi Semua Lapisan Masyarakat Demi Terciptanya Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Unggul dan Kompetitif.

5. Menciptakan Generasi Muda Musi Banyuasin yang Religius, Berprestasi serta Anti Narkoba.

6. Mengelola Sumber Daya Alam Secara Optimal dan Bertanggungjawab dengan Memperhatikan Aspek Kelestarian Lingkungan (green growth governance).

7. Memberdayakan Perempuan dan Melindungi Anak serta Penyandang Disabilitas.

Strategi yang diambil dalam bidang Pembangunan yaitu:

meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah melalui koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan mewujudkan sistem monitoring, evaluasi, dan pengendalian rencana pembangunan yang efektif dan efisien serta yang berkualitas dan terpadu melalui koordinasi dalam perencanaan sedangkan tujuannya adalah meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah dan pengembangan wilayah secara terpadu;

3.3. Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten

Analisis Renstra K/L dan OPD Kabupaten (yang masih berlaku) ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, dan sinergisitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra PDKabupaten terhadap sasaran Renstra K/L dan Renstra Provinsi sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan masing-masing OPD.

Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi:

a. Apakah capaian sasaran pelaksanaan Renstra PDKabupaten telah berkontribusi terhadap pencapaian sasaran Renstra PDProvinsi dan Renstra K/L.

b. Apakah tingkat capaian kinerja Renstra PD Kabupaten melebihi/sama/kurang dari sasaran Renstra PD Provinsi atau Renstra K/L.

c. Adanya tujuan, target, dan sasaran yang jelas dan terukur;

(35)

32 d. adanya integrasi,sinkronisasi dan sinergi antar daerah dan antar fungsi

pemerintah, maupun antara pusat dan daerah;

e. adanya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasa

f. Integrasi (keterkaitan) dan konsistensi antara pencapaian tujuan pembangunan nasional (RPJMN dan RKP) dengan tujuan pembangunan yangdilaksanakan oleh masing-masing fungsi pemerintahan baik di tingkat pusat(Renstra/Renja Kementerian/Lembaga) maupun daerah (RPJMD/RKPD/ Renstra OPD).

Jika tingkat capaian kinerja Renstra PD Kabupaten melebihi sasaran Renstra K/L dan Renstra PD Provinsi, maka hal ini menunjukkan bahwa kinerja OPD sudah baik secara nasional/provinsi. Sedangkan jika lebih rendah, maka hal ini mengindikasikan bahwa OPD tersebut memiliki permasalahan dalam penyelenggaraan pelayanannya, seperti dalam perencanaan program, kegiatan dan pendanaan, sumber daya penyelenggaraan pelayanan, proses/prosedur/mekanisme pelayanan, dan strategi/kebijakan pelayanan yang ditempuh. Hal ini dituangkan dalam matrik Tabel Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan OPD.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, produktif, efektif, efisien, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, berbasis perdagangan, jasa dan industri kreatif yang bertaraf nasional.

Tata ruang wilayah berfungsi dan berpedoman sebagai :

a. Acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.

b. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya;

c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;

d. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;

e. Penataan ruang kawasan strategis kota.

(36)

33 Sedangkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) berfungsi dan berpedoman sebagai :

a. Menjaga keseimbangan proporsi kawasan lindung di Kawasan Kabupaten Musi Banyuasin;

b. Mempertahankan dan menjaga hutan lindung sebagai kawasan hutan kota;

c. Mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber daya air dan kesuburan tanah serta melindungi kawasan dari bahaya longsor dan erosi;

d. Mengembangkan kawasan jalur hijau pengaman prasarana dalam bentuk jalur hijau sempadan sungai, jalur tegangan tinggi, dan jalur rel kereta api;

e. Mempertahankan fungsi dan menata Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada dan tidak memberi izin alih fungsi ke fungsi lain didalam mencapai penyediaan ruang terbuka hijau;

f. Melestarikan dan melindungi kawasan dan bangunan cagar budaya yang telah ditetapkan, terhadap perubahan dan kerusakan struktur, bentuk, dan wujud arsitektural;

g. Meminimalkan dampak resiko pada kawasan rawan bencana.

Penyusunan rencana pembangunan harus disesuaikan dengan perencanaan tata ruang sebagai wadah dimana perencanaan tersebut akan diimplementasikan, sehingga lokasi dimana kegiatan akan dijalankan dapat diarahkan. Dalam Kebijakan struktur ruang kota untuk mewujudkan pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota yang didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan dan Kawasan Pengembangan Kabupaten Musi Banyuasin.

3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 81 Tahun 2016 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, dapat dijabarkan bahwa Bappeda Kab. Muba mempunyai kedudukan sebagai unsur perencanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Musi Banyuasin. Dengan kedudukan tersebut Bappeda mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

(37)

34 kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bappeda mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Merumuskan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah;

b) Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah;

c) Melaksanakan tugas pembinaan dibidang perencanaan pembangunan daerah.

Berdasarkan uraian mengenai tugas dan fungsi Bappeda, maka kegiatan perencanaan difungsikan sebagai suatu kegiatan penyusunan rencana yang prosesnya ditata dan dijalankan secara sistematik, produknya dirumuskan dengan sistematik dan didasarkan pada pemikiran logis dan objektif. Perencanaan pembangunan merupakan suatu tahapan awal dalam proses pembangunan. Sebagai tahapan awal, peencanaan pembangunan akan menjadi bahan/pedoman/acuan dasar bagi pelaksanaan kegiatan pembangunan (action plan). Karena itu perencanaan pembangunan diharapkan bersifat implementatif (dapat dilaksanakan) dan aplikatif (dapat diterapkan).

Kegiatan perencanaan pembangunan pada dasarnya merupakan kegiatan riset/penelitian, karena proses pelaksanaannya akan banyak mengunakan metode- metode riset, mulai dari teknik pengumpulan data, analisis data, hingga studi lapangan/kelayakan dalam rangka mendapatkan data akurat, baik yang dilakukan secara konseptual, dokumentasi maupun ekperimental. Dalam kaitannya dengan Perencanaan Pembangunan Daerah, maka pengertian pembangunan dinyatakan sebagai suatu proses perencanaan pembangunan yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang lebih baik bagi suatu komunitas masyarakat, pemerintah dan lingkungannya dalam wilayah/daerah tertentu dengan memanfaatkan atau mendayagunakan berbagai sumber daya yang ada dan harus memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh, lengkap dan tetap berpegang pada azas prioritas. Dengan demikian perencanaan pembangunan daerah meliputi beberapa ciri, antara lain :

a. Menghasilkan program yang bersifat umum.

b. Analisis perencanaan bersifat makro/luas.

c. Lebih efektif dan efisien digunakan untuk perencanaan jangka menengah dan panjang.

(38)

35 d. Fleksibel dan mudah untuk dijadikan sebagai acuan perencanaan

pembangunan jangka pendek (1 tahunan).

Dalam perencanaan pembangunan terkandung beberapa hal pokok yang dapat dikatakan sebagai unsur-unsur dalam penencanaan itu sendiri. Adapun unsur- unsur dimaksud meliputi :

a. Adanya asumsi-asumsi yang didasarkan pada fakta-fakta. Ini berarti bahwa perencanaan hendaknya disusun dengan berdasarkan pada asumsi-asumsi yang didukung dengan fakta-fakta atau bukti-bukti yang ada. Hal ini menjadi penting karena hasil perencanaan merupakan dasar bagi pelaksanaan suatu program atau kegiatan.

b. Adanya alternatif-alternatif atau pilihan-pilihan sebagai dasar penentuan kegiatan yang akan dilakukan. Ini berarti bahwa dalam menyusun rencana perlu memperhatikan berbagai alternatif sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.

c. Adanya tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini perencanaan merupakan suatu alat/sarana untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan kegiatan yang bersifat memprediksi sebagai langkah untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan perencanaan.

d. Adanya kebijakan sebagai hasil keputusan yang harus dilaksanakan.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan kegiatan yang tidak mudah karena berhadapan dengan berbagai permasalahan yang sangat kompleks dan komprehensif ( meliputi berbagai aspek sosial kemasyarakatan) dari suatu keadaan yang ada diwilayah terkait. Kompleksitas permasalahan tersebut sudah menjadi konsekuensi logis yang harus dihadapi dan tidak mungkin dihindari. Namun begitu tidak berarti bahwa hal itu akan menjadi suatu hambatan yang tidak dilampaui, melainkan justru menjadi tantangan yang akan memberikan pengaruh positif terhadap hasil perencanaan pembangunan.

Dalam menjalankan fungsinya untuk merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah, Bappeda telah membentuk bidang-bidang sesuai dengan kondisi yang diperlukan bagi terlaksananya

(39)

36 program dan kegiatan pembangunan serta telah melibatkan secara aktif peran serta masyarakat dan lembaga-lembaga non pemerintah dalam proses perencanaan pembangunan. Bidang-bidang tersebut meliputi :

1. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah;

2. Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam;

3. Bidang Sosial Budaya dan Pembangunan Manusia;

4. Bidang Program, Anggaran, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan;

5. Bidang Penelitian dan Pengembangan.

Dengan membagi tugas kedalam bidang-bidang diatas, diharapkan akan mampu mengatasi kompleksitas permasalahan perencanaan pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin yang saat ini masih menjadi kendala dalam pembangunan daerah, seperti kemiskinan, penyediaan infrasrtuktur wilayah, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, penurunan kualitas lingkungan hidup serta upaya meningkatkan perekonomian daerah yang berdaya saing dan berkelanjutan.

(40)

37 BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1. TUJUAN DAN SASARAN

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dalam bernegara. Oleh karena itu, diperlukan penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab.

Bappeda sebagai lembaga penunjang pemerintah dalam merumuskan kebijakan perencanaan pembangunan daerah dan penilai serta pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan, harus profesional dalam perencanaan agar terwujud pembangunan yang efektif, efisien dan terpadu guna mencapai tujuan pembangunan lima tahunan.

Fungsi pelayanan yang dilakukan Bappeda tidak langsung kepada masyarakat, namun dampak dalam aplikasi perencanaan pembangunan akan sangat luas dirasakan langsung oleh masyarakat. Kesejahteraan masyarakat akan terwujud apabila rencana-rencana pembangunan disusun secara tepat, sistematis, terpadu dan berkesinambungan. Bappeda sebagai koordinator perencanaan pembangunan harus mampu secara teliti merumuskan program dan melakukan hubungan- hubungan dengan berbagai pihak baik itu legislatif, dunia usaha, perguruan tinggi, dan unsur masyarakat, serta harus tanggap terhadap aspirasi masyarakat, kebijakan pemerintah dan tanggap terhadap semua perubahan.

Adapun Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1.1 Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah.

Sedangkan Sasaran dari tujuan-tujuan di atas adalah sebagai berikut:

1.1 Meningkatkan keselarasan perencanaan pembangunan daerah;

1.2 Sinergitas kerjasama penerapan hasil inovasi kelitbangan dalam perencanaan pembangunan daerah;

1.3 Meningkatnya profesionalisme aparatur perencana yang berkompeten.

(41)

38

(42)

39 BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN

5.1. STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Untuk mewujudkan tujuan disusun strategi sebagai berikut:

a. Mengoptimalisasi koordinasi perencanaan pembangunan daerah secara intensif antara Bappeda dan OPD lainnya;

b. Mendorong terciptanya invensi dan inovasi dari hasil kelitbangan;

c. Mendorong implementasi kerjasama kelitbangan;

d. Penyediaan dan optimalisasi pendayagunaan data center untuk kepentingan kelitbangan;

e. Mengoptimalkan peran/fungsi kinerja aparatur perencana.

Sedangkan untuk mewujudkan tujuan disusun kebijakan sebagai berikut:

a. Meningkatkan intensitas koordinasi pengendalian perencanaan pembangunan daerah;

b. Meningkatkan peran dan fungsi kelitbangan berbasis inovasi dan teknologi dalam pembangunan daerah;

c. Mengikutsertakan aparatur perencana untuk mengikuti diklat fungsional dan teknis perencana;

(43)

40

(44)

41 BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Dalam rangka pencapaian visi dan misi daerah, diperlukan Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan sehingga dinamika pembangunan tetap terarah menuju visi dan misi yang diharapkan. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa Rencana Program, dan Kegiatan serta Pendanaan menjembatani visi dan misi dengan realitas yang ada.

Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka mencapai setiap tujuan dan sasaran strateginya, maka langkah operasionalnya harus dituangkan ke dalam program dan kegiatan indikatif yang mengikuti ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku dengan mempertimbangkan tugas dan fungsi Bappeda. Rencana program dan kegiatan yang mendukung indikator sasaran dapat dilihat sebagaimana tabel 6.1 berikut :

(45)

42

(46)

43

(47)

44

(48)

45

(49)

46

(50)

47

(51)

48

(52)

49

(53)

50

(54)

51 BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Kinerja Penyelenggaran Bidang Urusan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kab. Musi Banyuasin adalah sebagai berikut:

• Persentase Keselaran Program RKPD ke dalam RPJMD

• Persentase usulan Rencana Kerja PD yang terakomodir di RKPD

• Persentase keselarasan program Kabupaten dengan program Nasional

• Persentase keselarasan program prioritas tahunan dengan program program prioritas 5 tahunan

• Persentase keselarasan program Renstra PD ke dalam Program Renja PD

• Persentase pendayagunaan hasil kelitbangan

• Jumlah inovasi daerah

• Jumlah kerjasama kelitbangan

• Predikat Sakip Bappeda

• Jumlah aparatur fungsional perencana

• Laporan keuangan yang sesuai SAP dan tepat waktu

(55)

52

(56)

53 BAB VIII PENUTUP

Renstra Bappeda Tahun 2017-2022 merupakan dokumen perencanaan jangka menengah sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Tahunan atau rencana kerja Bappeda. Keberhasilan dalam pelaksanaan Renstra sangat ditentukan oleh kinerja dari seluruh staf dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan peran masing-masing secara optimal. Selain itu nilai-nilai yang perlu dimiliki lembaga yang akan mempengaruhi dan mendukung terhadap pencapaian visi adalah:

1. Kejujuran Dan Tanggung Jawab

Kejujuran dan tanggung jawab adalah nilai-nilai utama yang harus dimiliki oleh seluruh aparatur Bappeda dalam rangka mewujudkan aparatur yang handal dan profesional, sehingga seluruh program dan kegiatan terlaksana sesuai dengan ketentuan, berkualitas dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing dan selalu dapat dievaluasi sesuai kondisi.

2. Keterbukaan

Keterbukaan antar sesama aparatur dan atasan sangat diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi lembaga, dengan tujuan agar setiap kebijakan, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan dapat dikoordinasikan secara terbuka dan bersama- sama oleh seluruh unsur dan aparatur yang terlibat.

3. Keteladanan dan kedisiplinan

Setiap aparatur dituntut memiliki keteladanan, perilaku sebagai aparatur yang profesional yang dapat menjadi contoh dan panutan diluar maupun di dalam lingkungan lembaga Bappeda, terutama dalam hal kedisiplinan kerja maupun kedisiplinan kegiatan sesuai dengan ketentuan tahapan dan proses yang telah ditetapkan sesuai jadwal.

4. Kebersamaan

Perencanaan pembangunan yang dinamis harus selalu mampu menyesuaikan dengan perubahan kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan sumber daya yang ada, untuk itu

(57)

54 dibutuhkan kebersamaan seluruh aparatur dalam penyusunan perencanaan pembangunan dan saling memberikan informasi guna peningkatan kualitas hasil perencanaan.

5. Profesionalisme

Peningkatan mutu perencanaan tak lepas dari SDM yang profesional selalu mengikuti perkembangan zaman, didukung oleh pengelolaan administrasi yang baik, pendataan yang akurat, menyajikan informasi yang cepat, tepat dan akurat serta sarana prasarana yang representatif.

6. Kreativitas

Untuk mengantisipasi tantangan perencanaan pembangunan dimasa yang akan datang yang semakin luas cakupan dan sasarannya, diperlukan kreativitas seluruh aparatur perencana melalui penciptaan budaya berfikir dan bekerja dalam menerapkan sistem perencanaan yang sistematis, koordinatif, dan berkelanjutan.

Secara rinci faktor penentu keberhasilan (Critical Success Factor) yang menunjang pencapaian tujuan dan visi Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017-2022 adalah:

1. Aparatur yang berkualitas, disiplin, dan berdedikasi tinggi dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi masing-masing;

2. Motivasi kerja yang tinggi;

3. Dukungan pimpinan terhadap pelaksanan tugas pokok dan fungsi;

4. Kelengkapan dan akuratnya data sebagai instrumen pendukung perencanaan baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dalam mewujudkan efektifitas dan efissiensi perencanaan;

5. Koordinasi perencanaan pembangunan yang kondusif dalam penajaman program- program pembangunan sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat serta kebijakan pemerintah Daerah, baik dengan masyarakat, pihak swasta, perguruan tinggi, dalam dan luar negeri;

6. Pembinaan melalui peningkatan evaluasi dan pengendalian program/kegiatan pembangunan.

(58)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Persentase tertampungnya usulan musrenbang dalam

APBD - - - 80 80 85 90 90 80 80 80 90 80 100 100 94.12 100 88.89

2 Persentase disparitas pembangunan antar kecamatan

- - - 80 80 85 90 100 80 80 82 85 85 100 100 96.47 94.44 85.00

3 Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD - - - 90 92 92 92 95 90 92 85 90 90 100 100 92.39 97.83 94.74

4 Keselarasan Program Nasional dengan RPJMD - - - 75 78 81 84 87 75 78 78 84 85 100 100 96.30 100 97.70

5 Persentase keselarasan program RPJMD dengan

program Renstra - - - 80 80 85 85 90 80 80 78 85 90 100 100 91.76 100 100

6 Persentase Dokumen Perencanaan Umum daerah

yang ada - - - 50 60 70 80 100 50 60 60 75 90 100 100 85.71 93.75 90

7 Persentase ketersediaan Dokumen Bidang Sarana

Prasarana - - - 50 60 80 90 95 50 60 80 90 95 100 100 100 100 100

8 Persentase ketersediaan Dokumen Perencanaan

Pembangunan Ekonomi - - - 40 60 80 90 95 40 60 80 85 95 100 100 100 94.44 100

9 Persentase ketersediaan Dokumen Perencanaan Sosial

Budaya - - - 50 60 70 80 90 50 60 70 80 90 100 100 100 100 100

10 Persentase dokumen pengembangan daerah yang

strategis dan cepat tumbuh - - - 50 100 - - - 50 100 - - - 100 100 - - -

11 Persentase Rapat Koordinasi Bidang Tata Ruang

- - - - 80 80 80 80 - 80 80 80 80 - 100 100 100 100

12 Rasio Perencanaan, Pemanfaatan, dan Pengendalian

Ruang Wilayah Sesuai RTRW - - - - 75 80 85 90 - 75 70 85 75 - 100 87.50 100 83.33

13 Persentase Pengembangan Kawasan Perbatasan - - - - 75 80 85 90 - 75 75 80 90 - 100 93.75 94.12 100

14 Persentase Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas

Wilayah ber HPL/HGB - - - 20 30 30 30 30 20 30 30 30 30 100 100 100 100 100

15 Persentase Dokumen Kerjasama Pembangunan - - - 30 35 40 50 60 30 35 40 50 60 100 100 100 100 100

16 Persentase/Jumlah Dokumen data dan statistik daerah

yang dihasilkan - - - 40 45 61 70 70 40 45 58 70 70 100 100 95.08 100 100

17 Persentase Penyampaian Laporan

Evaluasi,Pengendalian yang sesuai dan Tepat

Waktu - - - 95 95 100 100 100 85 89,60 93.33 100 100 89.47 ###### 93.33 100 100

18 Persentase SKPD yang kemajuan fisiknya telah

mencapai target - - - 95 95 100 100 100 30 36,50 24.02 100 100 31.58 ###### 24.02 100 100

19 Tingkat pemenuhan jasa administrasi perkantoran

- - - 95 95 100 100 100 95 95 100 100 100 100 100 100 100 100

Tabel 2.3

Target Indikator

Lainnya

KABUPATEN MUSI BANYUASIN

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Rasio Capaian pada Tahun ke- Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke-

No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target

IKK

(59)

20 Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur

- - - 95 95 100 100 100 95 95 100 100 100 100 100 100 100 100

21 Laporan keuangan dan kinerja yang disampaikan

tepat waktu - - - 95 95 100 100 100 95 95 100 100 100 100 100 100 100 100

22 Persentase Aparatur yang kompeten di Bidang

Perencanaan - - - 30 50 60 70 90 30 50 60 70 90 100 100 100 100 100

23 Tingkat disiplin aparatur - - - 80 80 100 100 100 80 80 100 100 95 100 100 100 100 95

Catatan :

Matrik ini digunakan menunjukkan capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan Renstra periode sebelumnya.

(60)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(2012) Rp (2013) Rp (2014) Rp (2015) Rp (2016) Rp (2012) Rp (2013) Rp (2014) Rp (2015) Rp (2016) Rp (2012) (2013) (2014) (2015) (2016)

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1

- Belanja Pegawai

/ Aparatur 9,979,368,000 11,570,100,000 12,803,022,000 13,373,559,000 13,852,809,829 8,305,044,186 9,912,294,344 10,888,206,670 11,392,369,101 10,163,092,611 83.22 85.67 85.04 85.19 73.36 12,315,771,766 11,980,907,003 2

- Belanja Barang /

Jasa 10,658,114,000 20,240,460,000 13,102,517,000 9,320,674,000 8,858,684,000 9,090,015,348 18,360,262,193 11,297,817,336 7,709,544,864 7,183,487,723 85.29 90.71 86.23 82.71 81.09 12,436,089,800 12,122,470,070 - Belanja Modal 1,681,155,000 2,700,750,000 846,450,000 222,750,000 1,038,400,000 1,618,601,000 2,616,523,390 736,599,600 217,519,000 1,021,283,500 96.28 96.88 87.02 97.65 98.35 1,297,901,000 1,285,390,200 Belanja Langsung

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Uraian

Anggaran pada Tahun ke-

1

BELANJA

Belanja TidaK Langsung

Anggaran Realisasi

ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANANTabel 2.4

Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Capaian Rasio Realisasi Anggaran

pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Strategis (RENSTRA) Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng merupakan dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,

Dokumen Rencana Strategis (Renstra-PD) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017-2022 merupakan dokumen resmi perencanaan

Adapun Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan merupakan dokumen perancanaan

Rencana Strategis Ditjen PSDKP tahun 2020-2024 merupakan dokumen perencanaan pembangunan 5 (lima) tahunan, yang disusun untuk menjabarkan secara teknis Rencana Strategis

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkalis ini merupakan dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan sesuai periode RPJMD Kabupaten Bengkalis yakni dari

Surat Keputusan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bungo, untuk menetapkan rencana kerja

Rencana Strategis (Renstra) Biro Perencanaan 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan sebagai acuan untuk ditindaklanjuti oleh Bagian Perencanaan Program, Bagian Penyusunan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai salah satu perangkat daerah Kabupaten Tulang Bawang berkewajiban untuk menyusun Renstra Bappeda yang memuat