• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAFT RENSTRA ITB 2016-2020_091015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DRAFT RENSTRA ITB 2016-2020_091015"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... 2

DAFTAR GAMBAR... 4

DAFTAR TABEL... 5

BAB I... 6

PENDAHULUAN... 6

1.1. KONDISI UMUM...7

1.1.1. bidang pendidikan...7

1.1.2. bidang penelitian...13

1.1.3. BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT...16

1.1.4. BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA...17

1.1.5. BIDANG SARANA DAN PRASARANA...20

1.1.6. BIDANG INFRASTRUKTUR AKADEMIK...21

1.1.7. BIDANG ORGANISASI DAN MANAJEMEN...25

1.1.8. POSISI ITB... 26

1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN...27

1.2.1. KEKUATAN...27

1.2.2. KELEMAHAN...28

1.2.3. PELUANG... 29

1.2.4. ANCAMAN... 29

BAB II... 30

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS...30

2.1. VISI DAN MISI... 30

2.2. TUJUAN STRATEGIS...30

2.2. SASARAN STRATEGIS...31

BAB III... 32

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI...32

3.1. ARAH KEBIJAKAN...32

3.1.1. BIDANG PENDIDIKAN...32

3.1.2. BIDANG PENELITIAN...33

3.1.3. BIDANG PENGABDIAN PADA MASYARAKAT...33

(3)

3.1.5. BIDANG PENDANAAN...34

3.1.6. BIDANG SARANA DAN PRASARANA...34

3.1.7. BIDANG ORGANISASI DAN MANAJEMEN...34

3.2. STRATEGI... 34

3.2.1. BIDANG PENDIDIKAN...34

3.2.2. BIDANG PENELITIAN...35

3.2.3. BIDANG PENGABDIAN PADA MASYARAKAT...35

3.2.4. BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA...35

3.2.5. BIDANG PENDANAAN...35

3.2.6. BIDANG SARANA DAN PRASARANA...36

3.2.7. BIDANG ORGANISASI DAN MANAJEMEN...36

BAB IV... 37

PROGRAM, TARGET KINERJA, DAN KERANGKA PENDANAAN...37

4.1. PROGRAM DAN TARGET KINERJA...37

4.1.1. BIDANG PENDIDIKAN...37

4.1.2. BIDANG PENELITIAN...40

4.1.3. BIDANG PENGABDIAN PADA MASYARAKAT...41

4.1.4. BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA...42

4.1.5. BIDANG PENDANAAN...43

4.1.6. BIDANG SARANA DAN PRASARANA...44

4.1.7. BIDANG ORGANISASI DAN MANAJEMEN...45

4.2. KERANGKA PENDANAAN...46

BAB V... 47

(4)

DAFTAR GAMBAR

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Daftar Fakultas dan Program Studi di ITB berdasakan Strata Pendidikan

... 6

Tabel 1. 2 Daftar Program Studi di ITB dengan Akreditasi berdasarkan Strata Pendidikan... 8

Tabel 1. 3 Capaian Program Strategis Utama ITB Bidang Pendidikan...11

Tabel 1. 4 Capaian Program Strategis Utama ITB Bidang Penelitian...14

Tabel 1. 5 Capaian Program Strategis Utama ITB Bidang Pengabdian Masyarakat ... 16

Tabel 1. 6 Pengukuran Kinerja Bidang Sumber Daya Manusia ITB Tahun 2014....16

Tabel 1. 7 Proyeksi Komposisi Lahan ITB Jangka Panjang (2020)...20

Tabel 1. 8 Target dan Realisasi Penambahan Ruang Fasilitas Kampus ITB...20

Tabel 1. 9 Target dan Realisasi Penambahan Ruang Fasilitas Kampus off-G...22

Tabel 1. 10 Statistik Pengembangan Koleksi Perpustakaan ITB...23

Tabel 1. 11 Rencana dan Realisasi Penerimaan Dana ITB berdasarkan Sumber Dana... 24

(6)

BAB I.

PENDAHULUAN

Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan jangka menengah untuk periode lima tahun yang merupakan penjabaran visi dan misi serta program prioritas Rektor ITB dan berpedoman pada RENIP (Rencana Induk Pengembangan) ITB. Rencana Strategis (Renstra) ITB 2016 - 2020 ini merupakan arahan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan dan pengembangan ITB dalam jangka waktu lima tahun mendatang dengan memperhatikan perkembangan ITB dan isuisu strategisnya. Renstra ITB 2016 -2020 akan mendasari penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)Tahunan ITB dalam kurun waktu antara tahun 2016 sampai dengan 2020.

Rancangan Renstra ini merupakan hasil rencana secara teknokratik yang dihimpun dari hasil pelaksanaan evaluasi Renstra yang sedang berjalan yakni Renstra ITB 2011 – 2015 dan juga berdasarkan aspirasi civitas akademika ITB. Secara umum, Renstra ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan, strategi, dan program. Program-program yang dibentuk akan dilengkapi pula dengan target kinerja dan kerangka pendanaan yang menyertainya.

Renstra ITB 2011-2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut. Bab 1 Pendahuluan

Kondisi Umum

Potensi dan Permasalahan

Bab 2 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 2.1 Visi dan Misi

2.2 Tujuan Strategis 2.3 Sasaran Strategis

Bab 3 Arah Kebijakan dan Strategi 3.1 Arah Kebijakan

3.2 Strategi

Bab 4 Program, Kegiatan, Target Kinerja, dan Kerangka Pendanaan 4.1 Program dan Target Kinerja

4.2 Kerangka Pendanaan

(7)

Analisis terhadap perkembangan ITB terutama dalam periode lima tahun ke belakang perlu dilakukan guna mengetahui posisi ITB selama keberjalanannya sebagai bentuk evaluasi. Isu-isu strategis yang dihasilkan tersebut akan menjadi input bagi perumusan arah dan kebijakan ITB dalam lima tahun ke depan.

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai kondisi umum ITB yang ditinjau dari tujuh bidang, yaitu: (1) Pendidikan; (2) Penelitian; (3) Pengabdian Masyarakat; (4) Sumber Daya Manusia; (5) Sarana dan Prasarana; (6) Infrastruktur Akademik; serta (7) Organisasi dan Manajemen. Disamping itu, akan dilakukan pula evaluasi terhadap pencapaian kinerja pada Renstra 2011-2015 terutama pada program-program strategis yang diprioritaskan dilakukan untuk mencapai visi dan misi ITB 2011 - 2015 pada Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.

1.1.1.BIDANG PENDIDIKAN

Melalui sejarah panjang pengembangannya, saat ini kegiatan pendidikan ITB terfokus pada pendidikan bergelar untuk tingkat Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktor (S3). Proses pendidikan program Sarjana, program Magister, dan program Doktor dilaksanakan secara terpadu yang dikoordinasikan melalui 12 Fakultas/Sekolah yang secara keseluruhan mencakup 47 Program Studi S1, 1 Program Profesi (Profesi Apoteker), 51 Program Studi S2, dan 27 Program Studi S3. Fakultas/Sekolah membawahi pula Kelompok Keahlian (KK) dengan tugas utama mengembangkan dan memperkaya kegiatan riset dan pengembangan ITB. Saat ini secara keseluruhan KK ITB berjumlah 100. Adapun Fakultas dan Program Studi yang ada saat ini di ITB dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1. 1 Daftar Fakultas dan Program Studi di ITB berdasakan Strata Pendidikan

PROGRAM S1 PROGRAM S2 PROGRAM S3 FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

Astronomi Astronomi Astronomi

Fisika Fisika Fisika

Kimia Kimia Kimia

Matematika Aktuaria Matematika Matematika

Pengajaran Fisika Pengajaran Kimia Pengajaran Matematika Sains Komputasi

SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI

Biologi Biologi Biologi

Mikrobiologi Bioteknologi Rekayasa Hayati Biomanajemen Rekayasa Kehutanan

Rekayasa Pertanian

SEKOLAH FARMASI

Sains dan Teknologi

Farmasi Farmasi Farmasi

(8)

PROGRAM S1 PROGRAM S2 PROGRAM S3

Komunitas

Keolahragaan

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN (FITB)

Teknik Geologi Teknik Geologi Teknik Geologi Meteorologi Sains Kebumian Sains Kebumian Oseanograf Teknik Air Tanah Teknik Geodesi &

Geomatika Teknik Geodesi &

Geomatika Teknik Geodesi & Geomatika

FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN (FTTM)

Teknik Pertambangan Rekayasa Pertambangan Rekayasa Pertambangan Teknik Geofsika Teknik Geofsika Teknik Geofsika

Teknik Metalurgi Teknik Panas Bumi

Teknik Perminyakan Teknik Perminyakan Teknik Perminyakan FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI (FTI)

Teknik Kimia Teknik Kimia Teknik Kimia Teknik Industri Teknik & Manajemen

Industri Teknik & Manajemen Industri Teknik Fisika Teknik Fisika Teknik Fisika

Manajemen Rekayasa

Industri Instrumentasi dan Kontrol Logistik

FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA (FTMD)

Teknik Mesin Teknik Mesin Teknik Mesin

Teknik Material Ilmu dan Teknik Material Ilmu dan Teknik Material Ilmu dan Rekayasa Nuklir Rekayasa Nuklir SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA (STEI)

Teknik Elektro Teknik Elektro Teknik Informatika Informatika Sistem & Teknologi

Informasi

Teknik Elektro & Informatika Teknik Telekomunikasi

Teknik Tenaga Listrik Teknik Biomedik/Biomedis

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN (FTSL)

Teknik Lingkungan Teknik Lingkungan Teknik Lingkungan Teknik Kelautan Teknik Kelautan

Teknik Sipil Teknik Sipil Teknik Sipil Rekayasa Infrastruktur

Lingkungan

Sistem dan Teknik Jalan Raya

Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air

Pengelolaan Sumber Daya Air

Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi

SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN (SAPPK)

Arsitektur Arsitektur Arsitektur Perencanaan Wilayah &

Kota

Perencanaan Wilayah & Kota

Perencanaan Wilayah & Kota FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN (FSRD)

Seni Rupa Seni Rupa Ilmu Seni Rupa dan Desain

Desain Interior Desain Desain Komunikasi Visual

(9)

PROGRAM S1 PROGRAM S2 PROGRAM S3

SEKOLAH BISNIS DAN MANAJEMEN (SBM) Manajemen Administrasi Bisnis

Kewirausahaan Sains Manajemen Sains Manajemen

Hasil akreditasi program studi program Sarjana menunjukkan 37 Program Studi memperoleh akreditasi A (dengan 19 Program Studi diantaranya sedang dalam proses re-akreditasi), 5 Program Studi memperoleh akreditasi B (dengan 1 Program Studi diantaranya sedang dalam proses re-akreditasi), 1 Program Studi memperoleh akreditasi C, dan 3 Program Studi yang merupakan Program Studi baru belum melakukan akreditasi. Untuk program Magister, 32 Program Studi mendapat akreditasi A (dengan 10 Program Studi diantaranya sedang dalam proses re-akreditasi), 17 Program Studi mendapat akreditasi B (dengan 5 Program Studi diantaranya sedang dalam proses re-akreditasi), 2 Program Studi mendapat akreditasi C, dan 1 Program Studi yang merupakan Program Studi baru belum melakukan akreditasi. Untuk program Doktor, 19 Program Studi memperoleh akreditasi A, 7 Program Studi dengan akreditasi B (dengan 1 diantaranya sedang dalam proses re-akreditasi), dan 1 Program Studi baru yang belum melakukan akreditasi.

Tabel 1. 2 Daftar Program Studi di ITB dengan Akreditasi berdasarkan Strata Pendidikan

FAKULTAS/SEKOLAH/PROGRAM STUDI S1 S2 S3 Fakultas Matematika dan Ilmu

6. Pengajaran Fisika - B*

-7. Pengajaran Kimia - B*

-8. Pengajaran Matematika - B*

-9. Sains Komputasi - B

-Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)

1. Biologi A A* A

2. Mikrobiologi A* -

-3. Bioteknologi - A*

-4. Biomanajemen - A*

-5. Rekayasa Hayati B -

-6. Rekayasa Kehutanan Prodi Baru -

-7. Rekayasa Pertanian C -

-8. Prodi Baru -

-Sekolah Farmasi (SF)

1. Sains dan Teknologi Farmasi A -

-2. Farmasi Klinik dan Komunitas A* -

-3. Farmasi - A A

6. Teknik Geodesi dan Geomatika A A B

Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)

1. Teknik Pertambangan A* -

-2. Rekayasa Pertambangan - B* A

(10)

FAKULTAS/SEKOLAH/PROGRAM STUDI S1 S2 S3

4. Teknik Geofsika A* A A

5. Teknik Metalurgi A -

-4. Teknik dan Manajemen Industri - A A

5. Instrumentasi dan Kontrol - A

-6. Manajemen Rekayasa Industri B -

-7. Logistik - B

-Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)

1. Teknik Mesin A A A

2. Aeronotika dan Astronotika A* B B

3. Teknik Material A* -

-4. Ilmu dan Teknik Material - A B

5. Ilmu dan Rekayasa Nuklir - Prodi Baru

-6. Rekayasa Nuklir - - Prodi Baru

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)

1. Teknik Elektro A A

-2. Teknik Informatika A* -

-3. Sistem dan Teknologi Informasi A -

-4. Informatika - A

-5. Teknik Telekomunikasi A -

-6. Teknik Tenaga Listrik A -

-7. Teknik Elektro dan Informatika - - A 8. Teknik Biomedik/Biomedis Prodi Baru -

-Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)

1. Teknik Sipil A* A A

2. Sistem dan Teknik Jalan Raya - A*

-3. Pengelolaan Sumber Daya Air - A

-4. Teknik Lingkungan A* A* A

5. Teknik Kelautan A* A

-6. Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan

Sanitasi - B

-7. Rekayasa Infrastruktur Lingkungan B - -8. Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air Prodi Baru -

-Sekolah Arsitektur,Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)

1. Perencanaan Wilayah dan Kota A* A* A

2. Arsitektur A A B

3. Studi Pembangunan - B

-4. Transportasi - B B

5. Rancang Kota - A

-6. Studi Pertahanan - C

-7. Perencanaan Kepariwisataan - B

-8. Asitektur Lanskap - A

-Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

1. Seni Rupa A* A

-2. Desain - A

-3. Kriya A* -

-4. Desain Komunikasi Visual A -

-5. Desain Interior A* -

-6. Desain Produk A -

-7. Ilmu Seni Rupa dan desain - - A

Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)

1. Manajemen A* -

-2. Administrasi Bisnis - A

-3. Sains Manajemen - A* B*

4. Kewirausahaan B -

-*) Dalam proses Re-Akreditasi

(11)

Sarjana, Magister, dan Doktor secara berturut-turut berada pada Fakultas Teknologi Industri (FTI), Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Gambar 1. 1 Kapasitas Penerimaan Mahasiswa Baru ITB Tahun 2015

Jumlah total mahasiswa aktif dari semua strata, peningkatan yang cukup signifkan terus terjadi dari tahun 2009 hingga tahun 2015. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya kenaikan pertumbuhan jumlah total mahasiswa aktif sebesar 30,45% atau terdapat penambahan sebanyak 5.161 mahasiswa dari semula di tahun 2009 sebanyak 16.951 mahasiswa menjadi 22.112 mahasiswa di tahun 2015. Jika ditinjau berdasarkan strata maka kenaikan jumlah mahasiswa juga cenderung dialami oleh masing-masing strata terutama pada jenjang S2 dengan kenaikan sebesar 2.701 mahasiswa dari tahun 2009 ke 2015. maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2015 mahasiswa S1 memiliki porsi terbesar yakni sebesar 67,98% atau sebanyak 15.032 mahasiswa dari total keseluruhan mahasiswa ITB yang kemudian disusul dengan S2 sebanyak 6.146 (27,79%) kemudian S3 sebesar 4,21% atau sebanyak 932 mahasiswa.

(12)

Gambar 1. 3 Persentase Jumlah Mahasiswa ITB berdasarkan Strata terhadap Jumlah Total Mahasiswa Aktif tahun 2009-2015

Dalam rangka mencapai visi dan menjalankan misi ITB 2011-2015, terdapat beberapa program strategis dalam Bidang Pendidikan yang diprioritaskan untuk dilaksanakan oleh unit kerja ITB. Pada Tabel 1.3 berikut dilakukan penilaian kinerja dari program-program strategis yang telah dilaksanakan dengan mengacu pada SK Rektor 271/SK/I1.A/PR/2011. Indikator jumlah buku-buku teks yang diterbitkan pada program strategis “Menerbitkan buku-buku teks dalam bidang sains, rekayasa, teknologi , dan seni karya para dosen” merupakan satu-satunya indikator pada Bidang Pendidikan yang realisasinya dalam tiga tahun berturut-turut dapat jauh melampaui target yang ditetapkan.

Tabel 1. 3 Capaian Program Strategis Utama ITB Bidang Pendidikan1

N

O. STRATEGISPROGRAM INDIKATOR SATUAN

TARGET REALISASI

i. Persen mata kuliahyang dijalankan melalui inovasi pembelajaran tepat waktu (S1, S2, S3) dalam 1 angkatan

(13)

N

O. STRATEGISPROGRAM INDIKATOR SATUAN

TARGET REALISASI

waktu Mahasiswa 300 350 400 16 131 a.2. mahasiswaprogram

pertukaran (> 2minggu) Mahasiswa 60 70 80 136 Jumlah program gelar mengembangkan budaya riset yang kokoh yang mendukung tumbuhnya sikap yang mencirikan budaya universitas riset. Salah satu instrumen kebijakan yang digunakan untuk mendorong pengembangan budaya riset adalah melalui penyediaan Dana Riset (Mandiri) ITB yang telah mulai diimplementasikan pada tahun 2004 dan terus berlanjut hingga saat ini dengan jumlah anggaran pada tahun 2014 mencapai Rp 25 milyar2. Dengan dana Riset Mandiri tersebut ITB

dapat mengarahkan dan mengendalikan kegiatan riset ITB untuk kepentingan strategis sesuai dengan prioritas ITB. Selama lebih dari sepuluh tahun sejak program tersebut dijalankan, telah terlihat secara signifkan peningkatan budaya riset ITB, diantaranya:

 meningkatnya perolehan dana riset dari luar ITB;

 meningkatnya jumlah proposal yang diajukan;

(14)

 meningkatnya jumlah peneliti dan keikutsertaan mahasiswa dalam riset;

 meningkatnya publikasi dan sitasi dosen; serta

 tumbuhnya kesadaran untuk berkompetisi dan menjalankan penjaminan mutu riset.

Kebijakan Senat Akademik dan Majelis Wali Amanat telah merumuskan jabaran arah dan kebijakan pengelolaan kegiatan penelitian ITB dalam bentuk Agenda Riset ITB sebagai landasan penyusunan rencana dan pelaksanaan program-program penelitian ITB. Program Riset di ITB secara umum terbagi menjadi Program Riset Mandiri yang didanai sendiri oleh ITB dan Program Riset Bersponsor yang didanai atas hasil kerja sama antara sponsor dengan ITB.

1. Program Riset Mandiri ITB, yaitu program riset yang didanai sendiri oleh ITB yang terdiri dari:

a. Program Riset Unggulan

Program ini dikelola oleh Pusat Penelitian (PP) yang ada di ITB, dengan misi mempercepat kemampuan ITB dalam menghasilkan karya-karya riset unggul (emerging) di lima bidang unggulan yang telah ditetapkan oleh Senat Akademik yaitu: (1) Energi Alternatif; (2) Teknologi Informasi; (3) Bioteknologi; (4) Pengelolaan Lingkungan dan Sumberdaya Air;dan (5) Seni Rupa dan Desain3.

b. Program Riset KK

Program ini dikelola oleh KK melalui Fakultas/Sekolah, dengan maksud untuk memacu pertumbuhan penelitian berkualitas di masing-masing KK. Penelitian ini juga diharapkan dapat disinergikan dengan penelitian-penelitian pascasarjana (S2 dan S3) di masing-masing KK sehingga diharapkan dapat mendukung ITB sebagai universitas berbasis riset. Untuk itu penelitian ini juga harus sejalan dan mendukung pencapaian peta jalan (roadmap) KK di Fakultas/Sekolah masing-masing. Selain itu, Penelitian ini juga diharapkan mendorong kerja sama interdisiplin (antarKK dalam satu Fakultas/Sekolah maupun lintas Fakultas/Sekolah). c. Program Riset Internasional KK

Program ini dikelola oleh KK, dengan maksud untuk memacu pertumbuhan riset-riset berkelas dunia di masing-masing KK. Untuk itu, salah satu persyaratan yang diperlukan dalam proposal riset ini adalah adanya kerja sama internasional yang disertai dana di pihak mitra internasional untuk kegiatan-kegiatan riset terkait di pihak mitra luar negeri (tidak harus ada aliran dana antar Negara).

2. Program Riset Bersponsor, yaitu program riset yang didanai oleh sponsor yang bekerja sama dengan ITB yang terdiri dari :

a. Hibah Penelitian DIKTI

(15)

Sejalan dengan visi Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) mendorong dan memfasilitasi para dosen dalam kegiatan penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat, dan program kreativitas mahasiswa guna mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi, daya saing bangsa, dan kesejahteraan rakyat secara progresif dan berkelanjutan. Hibah Penelitian Dikti meliputi Hibah Bersaing, Penelitian Fundamental, Hibah Pascasarjana, Hibah Rapid, dan Hibah Kompetensi. Saat ini ITB telah dipercaya untuk diberi kewenangan desentralisasi untuk pengelolaan beberapa program hibah-hibah penelitian tersebut.

b. Hibah Riset dari luar negeri, swasta dalam negeri dan lembaga pemerintah di luar DIKTI

ITB selama ini menempatkan program Riset Bersponsor sebagai program riset penting sebagai indikator pengakuan pihak luar terhadap ITB. Selama ini ITB telah dipercaya untuk mendapatkan hibah luar negeri seperti the Asahi Glass Foundation, Osaka Gas Foundation of International Cultural Exchange, Program Hibah Riset Ikatan Alumni (HR – IA) ITB, Program KKP3T, Program Indonesian Toray Science Foundation, dan lain-lain.

c. Program Insentif Riset Sinas

Program Insentif Riset Sinas terdiri dari empat program yakni Program Riset Dasar, Program Riset Terapan, Program Riset Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi, dan Percepatan Difusi serta Pemanfaatan Iptek.

Melalui kebijakan dan penawaran program-program riset tersebut, pada pertengahan tahun 2014 tercatat sekitar 60,5 persen Guru Besar menjadi peneliti utama penelitian. Terdapat pula 18 kegiatan pelaksanaan riset di universitas luar negeri untuk kategori postdoc dan sabbatical leave di pertengahan tahun 2014. Di samping itu, hasil penelitian dipublikasikan melalui publikasi internasional yang terindeks di Scopus/ISI Thompson dengan jumlah sebanyak 875 judul pada periode tahun 2012 hingga pertengahan tahun 2014 dengan total sitasi sebanyak 29.075 kali.

(16)

publikasi namun pada realisasinya hanya mencapai 443 kali pada 2013 dan pada tahun 2014 hanya sebanyak 240 kali.

Tabel 1. 4 Capaian Program Strategis Utama ITB Bidang Penelitian4

N

Judul 300 350 450 287 168

b) Jumlah

ii. Jumlah Sitasi Kali 6.500 6.800 7.000 10.106 10.995 7974 iii b) Internasional Milyar 5 7 10 2,44 0,17 4

4. tantangan pembangunan bangsa. Kegiatan PM ITB secara umum terbagi menjadi Program Pengabdian Kepada Masyarakat ITB dan Program Pengabdian Kepada Masyarakat DIKTI.

1. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ITB:

Program Pengabdian Kepada Masyarakat ITB merupakan kegiatan aplikasi produk iptek dan seni yang diampu oleh sivitas akademika ITB baik secara individu maupun kepakaran unit/kelompok. Program ini ditujukan untuk menciptakan peluang terwujudnya transfer sains, teknologi dan seni

4 Bahan Paparan Rapat Majelis Wali Amanat ITB (Sabtu, 23 Agustus 2014) mengenai

(17)

kepada masyarakat. Prioritas dari program ini diutamakan bagi kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan segera oleh kelompok masyarakat secara organisasi maupun badan usaha kecil menengah (UKM). Bentuk kegiatan mencakup semua hal termasuk pemberdayaan, pendampingan dan penerapan produk iptek dan karya seni.

Adapun sasaran dari Program PM ITB adalah seperti berikut.

 Terciptanya kawasan binaan di wilayah Provinsi Jawa Barat khususnya, dan Indonesia umumnya.

 Berkembangnya kemitraan dengan dunia usaha, institusi pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat umum.

 Meningkatnya budaya peduli masyarakat berbasis entre- dan

technopreneurship di kalangan sivitas akademika ITB.

 Terapat kegiatan pengabdian kepada masyarakat di sekitar Kampus ITB baik di Ganesha maupun Jatinangor.

2. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ITB:

Program Pengabdian Kepada Masyarakat DIKTI terdiri dari skema-skema berikut.

 Ipteks bagi Masyarakat (IbM) merupakan paradigma baru yang diterapkan oleh Ditlitabmas dalam kegiatan PPM yang bersifat problem solving, komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan (sustainable) dengan sasaran yang tidak tunggal.

 Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK) memiliki misi untuk memandu perguruan tinggi dalam menyelenggarakan unit layanan kewirausahaan yang profesional, mandiri dan berkelanjutan, serta berwawasan

knowledge based economy. IbK harus mandiri dan berkelanjutan dalam operasionalisasinya sehingga kegiatan ini diberi peluang untuk mampu menjadi unit proft dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan fasilitas yang dimiliki.

 Ipteks bagi Produk Ekspor (IbPE) merupakan satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penerapan dan pengembangan hasil riset perguruan tinggi yang berlangsung selama tiga tahun. Persoalan yang ditangani meliputi seluruh aspek bisnis usaha kecil atau usaha menengah sejak bahan baku sampai ke pemasaran produk dengan persoalan produksi dan manajemen perusahaan sebagai bidang garapan wajib.

 Ipteks bagi Inovasi Kreativitas Kampus (IbIKK) berkaitan dengan upaya pengembangan budaya knowledge based economy. Perguruan tinggi perlu diberi akses dalam wujud knowledge and technopark yang memanfaatkan pengetahuan, pendidikan maupun riset dosen. Dengan menyelenggarakan IbIKK, perguruan tinggi berpeluang memperoleh pendapatan dan membantu menciptakan wirausaha baru. Hasil riset perguruan tinggi yang merupakan inovasi baru dan mempunyai nilai ekonomis serta mendapat perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) seperti hak cipta, paten, merupakan aset yang sangat berharga bagi pertumbuhan dan perkembangan IbIKK.

(18)

Pada Tabel 1.5 ditunjukkan hasil pencapaian program strategis pada Bidang Pengabdian Masyarakat ITB. Terdapat dua program strategis yang masing-masing diejawantahkan secara operasional dengan satu indikator dengan satuan dari masing-masing indikator adalah jumlah kegiatan per tahun dan nilai kegiatan dalam nominal Milyar Rupiah. Pada inidikator pertama dapat diketahui bahwa realisasi pada tahun tahun 2012 dan 2014 telah mampu mencapai target sedangkan pada indikator kedua, target hanya mampu dicapai pada tahun 2014 yakni dengan realisasi sebesar 48,7% dan target sebesar 20%.

Tabel 1. 5 Capaian Program Strategis Utama ITB Bidang Pengabdian Masyarakat5

N

O. PROGRAM STRATEGIS INDIKATOR SATUAN

TARGET REALISASI

Pengukuran kinerja pada Bidang Sumber Daya Manusia dilakukan berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan yang meliputi tiga sasaran strategis seperti yang tercantum pada Tabel 1.6. Berdasarkan LAKIP (Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah) ITB 2014, pengukuran kinerja hanya mampu dilakukan pada tiga indikator saja, yaitu:

1. indikator rasio staf dosen dengan non dosen dengan target realisasi sebesar 83,33 %;

2. jumlah dosen baru yang mengikuti Applied Approach dengan target realisasi sebesar 20%; dan

3. pencapaian sebesar 18,57% untuk indikator sertifkasi dosen nasional.

Tabel 1. 6 Pengukuran Kinerja Bidang Sumber Daya Manusia ITB Tahun 20146

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KINERJATARGET

REALISASI

Jumlah GB asing yang direkrut 15 orang NA

5 Bahan Paparan Rapat Majelis Wali Amanat ITB (Sabtu, 23 Agustus 2014) mengenai

Capaian Program Strategis Utama ITB, SK Rektor 271/SK/I1.A/PR/2011

(19)

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KINERJATARGET

REALISASI KINERJA %

menuju taraf internasional

Persentase non-dosen yang memiliki kemampuan bahasa Inggris baik (aktif

& pasif) 2,5 % NA

Aturan pelaksanaan sabatical leave di ITB

Rasio staf Dosen/Non Dosen 1:1,1 1:1 83,33 a

. Jumlah pustakawan 35 orang NA b

. Jumlah teknisi 100 orang NA c. Jumlah tenaga akuntansi 10 orang NA

d

. Jumlah laboran 100 orang NA e

. Jumlah tenaga IT 20 orang NA

2

Kamus kompetensi jabatan struktural dan fungsional beserta pemenuhan

. Jumlah dosen baru yang mengikutiApplied approach 100 % 120 20,00 b

. Sertifkasi Dosen Nasional 100 % 83 18,57 Jumlah dosen (doktor) baru yang

melakukan program post doctoral 3 dosen NA

Pegawai Dosen

Populasi dosen tetap ITB sampai dengan awal tahun 2015 berjumlah 1.133 dibantu oleh 92 tenaga dosen tidak tetap. Berdasarkan tingkat pendidikan, struktur populasi dosen tetap ITB tergolong baik, dengan 865 orang atau 76,3 persen bergelar doktor dari berbagai universitas dalam dan luar negeri ternama, 251 orang atau 22,1 persen berpendidikan magister, dan 17 orang atau 1,5 persen berpendidikan sarjana7.

Berdasarkan jabatan akademik, maka struktur populasi dosen tetap ITB terdiri atas 167 atau 14,7 persen Guru Besar, 286 atau 25,2 persen Lektor Kepala, 414 atau 36,5 persen Lektor, 115 atau 10,1 persen Asisten Ahli, dan 151 atau 13,3 persen belum memliki jabatan akademik.

Berbagai rumusan yang sangat baik tentang langkah jangka panjang maupun langkah strategis telah ditetapkan ITB untuk mencapai visi ITB. Meskipun demikian, terdapat beberapa kelemahan sekaligus tantangan dalam pengelolaan sumber daya manusia ITB, khususnya dosen yang dapat menghambat peningkatan kualitas kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Persoalan tersebut menyangkut proses regenerasi staf pengajar, sistem jenjang karir dan penghargaan. Persoalan regenerasi staf pengajar terlihat dari komposisi umur dalam populasi staf pengajar yang didominasi oleh dosen dengan usia di atas 40 tahun yang mencakup 74,0 persen dan dosen dengan usia di bawah usia 30 tahun hanya mencakup 3,53 persen dari total populasi dosen ITB8.

(20)

Gambar 1. 4 (a) Persentase Dosen Tetap berdasarkan Pendidikan; dan (b) Persentase Dosen Tetap berdasarkan Jabatan Fungsional

Pegawai Non Dosen

Pegawai non dosen yang dimaksud mencakup tenaga administrasi dan teknisi yang membantu melaksanakan kegiatan operasional dan pendukung ITB. Sampai dengan awal tahun 2015 populasi pegawai non dosen yang tercatat adalah 1.440 orang dengan komposisi berdasarkan tingkat pendidikan terdiri atas lulusan S2: 3,47 persen, lulusan S1: 26,45 persen, lulusan D3: 13,20 persen, lulusan SLA: 46,04 persen, lulusan SLP: 5,27 persen, dan lulusan SD: 5,41 persen. Pegawai dengan tingkat pendidikan S2 diharapkan dapat berfungsi sebagai sumber pengetahuan dan keterampilan bagi pegawai lain dengan bertindak sebagai instruktur dalam berbagai program pelatihan, seperti pelatihan bahasa Inggris, pelatihan penggunaan perangkat lunak komputer tertentu, pelatihan sistem pengelolaan ITB, dan lain sebagainya.

Gambar 1. 5 (a) Persentase Pegawai Non Dosen berdasarkan Pendidikan; dan (b) Persentase Pegawai Non Dosen berdasarkan Usia

Berdasarkan usia, komposisi pegawai non dosen ITB relatif lebih muda dibandingkan dengan komposisi dosen ITB. Untuk mendukung transformasi ITB ke arah yang lebih baik, telah dilakukan rekrutmen sejumlah pegawai dengan pendidikan di bidang akuntansi dan teknologi informasi dengan tingkat pendidikan S1 dengan usia yang relatif muda. Pegawai non dosen ITB dengan usia di atas 50 tahun mencakup 25,0 persen dan pagawai dengan usia di bawah 30 tahun mencakup 8,8 persen dari jumlah pegawai non dosen secara keseluruhan, baik di kantor pusat maupun di Fakultas/Sekolah.

(21)

1,179. Untuk mencapai target nilai rasio tersebut dilakukan sejumlah upaya

untuk meningkatkan kemampuan pegawai non dosen, antara lain dengan:

1. melakukan berbagai pelatihan baik soft skill, seperti pelatihan kecerdasan emosional dan pelayanan prima, maupun pelatihan keterampilan seperti pengelolaan administrasi keuangan, sistem dan teknologi informasi/komputer, serta pelatihan sistem pengadaan barang dan jasa; serta

2. menerima tenaga kependidikan kategori profesional untuk bidang-bidang tertentu yang sangat diperlukan, yaitu tenaga akuntansi, tenaga sistem dan teknologi informasi, serta teknisi.

Mahasiswa

Kualitas akademik yang dimiliki oleh mahasiswa ITB, khususnya mahasiswa program Sarjana, sudah sangat baik. Hal ini terlihat dari proses penerimaan mahasiswa S1 yang melalui seleksi sangat ketat terhadap peminat yang berkualitas tinggi. Keketatan diukur berdasarkan rasio jumlah peminat terhadap jumlah mahasiswa yang diterima. Pada tahun 2015, tingkat keketatan SBMPTN adalah sebesar 17,17 dengan jumlah yang diterima pada proses SBMPTN sebanyak 3.654.

Keketatan tersebut ditambah juga dengan peningkatan kualitas mahasiswa program Sarjana. Peningkatan ini dapat dilihat dari skor rataan SBMPTN 2015 yaitu sebesar 722,2 (Standar 1.000) untuk kelompok ujian SAINTEK dan rataan sebesar 682,2 untuk kelompok ujian SOSHUM. Skor rata-rata SBMPTN 2015 tersebut merupakan yang tertinggi di Indonesia, diikuti oleh Universitas Indonesia (UI) 700,0, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) 668,0 dan Universitas Gajah Mada (UGM) 660,8 untuk kategori SAINTEK sedangkan untuk kategori SOSHUM UI masih menempati posisi kedua setelah ITB dengan skor rata-rata sebesar 676,6 yang disusul oleh UGM (654,8) dan UNAIR (632,7).

Gambar 1. 6 Rata-rata Nilai SBMPTN Tahun 2015 untuk 10 Universitas dengan Peringkat Tertinggi

Lulusan

Jaringan (network) alumni terbentuk apabila hubungan dengan para alumni yang berada di berbagai bidang (pendidikan, industri, departemen, sektor, wirausaha) dapat dibina secara intensif dengan pemetaan profesi dan keterkaitan yang tepat. Jaringan alumni ini akan memudahkan pencarian dan peningkatan kerja sama antara ITB dan alumni maupun antar alumni. Sistem ini, yang dapat terbentuk melalui pembuatan database, dapat menjadi modal berharga ITB untuk menguatkan diri dalam persaingan nasional maupun internasional.

(22)

1.1.5.BIDANG SARANA DAN PRASARANA

 ITB secara resmi saat ini memiliki total lahan sebesar 37,09 ha dengan komposisi kampus utama di jalan Ganesha sebesar 28,68 ha (77,33%), kampus utara 2,81 ha (7,58%), kampus selatan 4,3 ha (11,59%), Kantor Rektorat 0,94 ha (7,58%), Kantor MWA dan SA 0,08 ha (0,97%)10. Sementara itu luas total bangunan ITB adalah sebesar 359.274,37

m2.

 Fasilitas-fasilitas yang tersedia di area sekitar kampus ITB diantaranya

asrama mahasiswa, perumahan dosen, dan kantor pusat administrasi yang tidak terletak di kampus utama namun masih dalam jangkauan yang mudah untuk ditempuh. Fasilitas yang terdapat di area kampus mencakup ruang kuliah, laboratorium atau studio, perpustakaan, ruang seminar/lokakarya/diskusi, ruang dosen, ruang kegiatan ekstrakurikuler, ruang pusat komputer (bukan laboratorium komputer), ruang administrasi, kantin, toko buku.

 Arsitektur ITB adalah perpaduan yang indah antara tradisi dan modern, dan keindahan bangunannya dipercantik dengan lapangan rumput dan taman-taman.

 Pada tahun 2014, ITB membangun gedung baru di dalam kampus yaitu

lab uji doping dan gedung riset dan museum energi & mineral. Selain itu, ITB merehabilitasi gedung perpustakaan.

 ITB menerapkan konsep multikampus yaitu dengan membangun kampus jatinangor dan kampus riset industri di Bekasi. ITB kampus jatinangor memiliki misi mengembangkan program studi baru, laboratorium lapangan, technopark, serta program eco-campus. Fasilitas yang ada diantaranya asrama mahasiswa, perpustakaan, akses internet, video conference, laboratorium komputer, ruang singgah dosen, kantin, shuttle bus dari/ke ganesha. Proyeksi komposisi lahan ITB jangka panjang (2020) dapat dilihat pada Tabel 1.7.

Tabel 1. 7 Proyeksi Komposisi Lahan ITB Jangka Panjang (2020)

No

. Bagian Kampus Luas(Ha) Proporsi(%)

1. Kampus Utama 28,68 6,61

2. Kampus Utara 2,81 0,65

3. Kampus Selatan 4,3 0,99

4. Rektorat 0,94 0,22

5. Kantor MWA dan SA 0,36 0,08

6. Kampus Jatinangor 57,00 13,13

7. Kampus Bekasi 40,00 9,21

8. Kampus Walini (2020) 300,00 69,11

TOTAL 434,09 100,00

 Dalam 5 tahun terakhir, yaitu tahun 2010-2015, ITB telah membangun beberapa gedung baru, sebagian besar berlokasi di kampus Jatinangor, sebagian kecil berlokasi di kampus Ganesha. Berikut ini daftar gedung baru beserta luas bangunan.

Tabel 1. 8 Target dan Realisasi Penambahan Ruang Fasilitas Kampus ITB

N

o Nama Gedung Lokasi

Luas Bangunan (M2)

(23)

1 Laboratorium Pengujian Doping Kampus ITB Bandung

Kampus ITB Jl. Ganesa

No. 10 3.875,62

2 Gedung Koica Kampus Jatinangor 2.470

3 Gedung. Lab Tek 1A Kampus Jatinangor 8.266,29 4 Gedung. Lab Tek 1B Kampus Jatinangor 7.948,29

5 GKU 1 Kampus Jatinangor 5.838,85

6 GKU 2 Kampus Jatinangor 4.866,12

7 Gedung Asrama A1 Kampus Jatinangor 5.558,3 8 Gedung Asrama A2 Kampus Jatinangor 5.558,3 9 Gedung Asrama A3 Kampus Jatinangor 5.558,3 1

0 Gedung Asrama A4 Kampus Jatinangor 5.558,3 1

1 Gedung Limbah B3 Sabuga 154

1

2 Pool Kendaraan Sabuga 314

1

 Disamping jaringan di dalam kampus, dibangun pula Jaringan Eksternal ITB yang memungkinkan terjalinnya konektivitas ITB dengan pihak-pihak luar, baik dengan menggunakan jaringan telekomunikasi ataupun satelit. Jaringan eksternal yang dimaksud disini terdiri dari tiga kategori koneksi yaitu koneksi ke Internet, koneksi ke IIX (Indonesia Internet Exchange), dan koneksi ke Jaringan Pendidikan dan Penelitian (Research and Education Network). Gateway untuk akses ke jaringan eksternal yang dimiliki ITB pada tahun 2005-2009 adalah:

a.Asian Internet Interconnection Initiatives (AI3), menggunakan sambungan (link) Satelit C-Band, digunakan untuk koneksi ke Internet;

b.Trans-Eurasia Information Network (TEIN), yaitu koneksi ke Research and Education Network dengan menggunakan sambungan optik fber yang tersambung langsung ke Point of Presence (POP) TEIN2 di Singapura, serta menghubungkan ITB dengan dua jaringan pendidikan tinggi terbesar di dunia, yaitu GÉANT di Eropa dan Abilene di Amerika Serikat;

c. Inherent, yaitu koneksi ke Research and Education Network yang menghubungkan 500 Perguruan Tinggi di Indonesia;

(24)

 Penerapan integrasi sistem informasi dari aplikasi sistem informasi yang telah ada.

 Dalam rangka memperkaya kualitas lingkungan belajar-mengajar, ITB telah mewujudkan perpustakaan yang terintegrasi (Digital Library) serta adanya peningkatan jumlah bagian kampus yang memiliki hotspot. Realisasi perpustakaan yang terintegrasi sudah mencapai 100% sesuai dengan target yang tercantum dalam rencana strategis, dan realisasi jumlah bagian kampus yang memiliki hotspot sudah cukup signifkan yaitu 67 % atau sekitar 60 dari 90 spot yang ditargetkan.

 Dalam rangka pemantapan dan pengembangan sarana teknologi informasi dan utilitas, bandwith telah terpasang sesuai target dan jumlah akses ke publikasi elektronik meningkat. Pemasangan bandwith sudah mencapai target yang ditentukan yaitu 700Mbps. Realisasi peningkatan akses ke publikasi elektronik pun sudah sesuai dengan target yaitu 40 e-journal.

Bangunan Pendukung Pembelajaran

 Peningkatan kapasitas ITB di G kampus pada tahun 2014 dicapai dengan penambahan pengadaan peralatan laboratorium dan kantin. Khusus untuk penambahan kantin, jumlah penambahan sangat signifkan yaitu 1000% dari target atau sejumlah 20 kantin.

Gambar 1. 7 Realisasi Pengadaan Peralatan Laboratoium

 Pengadaan peralatan laboratorium yang ditargetkan yaitu sebesar Rp. 89.344.594.000. Ketercapaiannya sebesar 92 %, meskipun belum 100% namun angka ini sudah cukup signifkan.

 Peningkatan kapasitas ITB di kampus off-G yaitu dengan menambah luas lantai ruang kuliah, ruang laboratorium dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan. Rincian penambahan ruang fasilitas kampus jatinangor dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. 9 Target dan Realisasi Penambahan Ruang Fasilitas Kampus off -G

INDIKATOR KINERJA KINERJATARGET ANGGARAN (RP) TARGET REALISASI

KINERJA % ANGGARAN %

Luas lantai ruang kuliah

(m2) 36.629 m2 80.000.000.000 10819 29,54 75.344.961.820 94,18 Luas lantai ruang

laboratorium (m2) 2.903 m2 1000 34,45 Luas lantai perpustakaan

(m2) 5.184 m2 2592 50

Jumlah judul

(25)

INDIKATOR KINERJA KINERJATARGET ANGGARAN (RP)

Jumlah fasilitas riset 16 1 6,25

Jumlah kantin 2 2 100

Luas area fasilitas olah

raga (m2) 5.000 m2 10000 200

Luas lantai asrama

mahasiswa 72.128 m2 30000 41,59

Luas lantai apartemen

dosen 6.000 m2 9254 154,23

Jumlah unit kendaraan 20 1 5

Luas area pool kendaraan

(m2) 200 9410 4705

Jumlah gedung yang tercakup dalam jaringan ICT

 Perpustakaan di ITB terdiri dari Perpustakaan Pusat dan perpustakaan di setiap program studi. Perpustakaan Pusat dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan sedangkan perpustakaan program studi dikelola oleh masing-masing program studi. Total luas ruang perpustakaan yang tersedia saat ini adalah 14.396 m2 11, terdiri

atas luas ruang Perpustakaan Pusat sebesar 9.000 m2 dan total luas

ruang perpustakaan di seluruh program studi sebesar 5.396 m2. Hingga

tahun 2009, perpustakaan ITB, baik Perpustakaan Pusat maupun perpustakaan di setiap program studi telah mengkoleksi sebanyak 323.708 judul buku dan 440.228 eksemplar buku12.

 Perpustakaan Pusat ITB menyediakan akses informasi mengenai informasi umum dan koleksi yang dimiliki melalui beberapa website berikut:13

a. Portal Perpustakaan Pusat ITB (http://www.lib.itb.ac.id).

b. Katalog Elektronik Berbasiskan Web (http://webpac.lib.itb.ac.id). c. Perpustakaan Digital (http://digilib.itb.ac.id).

 Statistik Pengembangan Koleksi Perpustakaan ITB

Tabel 1. 10 Statistik Pengembangan Koleksi Perpustakaan ITB

Tahun Jumlah Penambahan Jumlah Penyusutan Jumlah Kumulatif

Judul Eksempl

ar Judul Eksemplar Judul Eksemplar

2003 2,324 2,764 0 0 208,477 215,028

11 Data Direktorat Sarana dan Prasarana per Januari 2010 12 Idem

(26)

2010 2,368 3,907 0 0 227,094 238,036

2011 1,289 4,003 0 0 228,383 242,039

2012 1,202 3,099 0 0 229,585 245,138

2013 1,948 6,698 0 0 231,533 251,836

2014 2,818 8,721 0 0 234,351 260,557

2015 1,282 3,734 0 1 235,633 264,290

Layanan Pelatihan Bahasa

 Layanan pelatihan bahasa berperan dalam pelatihan bahasa baik bahasa asing maupuan bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing untuk menjawab kebutuhan akan keterampilan bahasa maupun persiapan studi lanjut. Layanan pelatihan bahasa diselenggarakan oleh UPT Pusat Bahasa yang mencakup sejumlah kegiatan berikut :

a. Kursus bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Perancis, bahasa Italia, bahasa Arab, bahasa Jepang, bahasa Mandarin, bahasa spanyol, bahasa korea, bahasa indonesia untuk penutur asing (BIPA) b. Konsultasi pendirian dan pengembangan Pusat Bahasa dan Pusat

Belajar Mandiri Siswa (Self Acces Centre); c. In house Training;

d. Pelatihan bahasa Indonesia untuk penutur asing;

e. Penyelenggaraan tes kemampuan bahasa Inggris (English Language Profciency Test) dan TOEFL ITP;

f. Penerjemahan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.

Layanan Kesehatan

 Layanan Kesehatan ITB memiliki fungsi memberikan layanan kesehatan rawat jalan secara khusus kepada sivitas akademika ITB dan secara umum kepada masyarakat umum yang tinggal di sekitar ITB. Layanan kesehatan ITB diurus oleh Unit Pelaksana Teknis Layanan Kesehatan (atau sering disebut Bumi Medika Ganesha ITB–BMG ITB). Layanan kesehatan yang disediakan berupa layanan poliklinik, layanan apotek, layanan laboratorium, dan layanan akupuntur. Layanan poliklinik yang disediakan saat ini hanya bersifat rawat jalan dan meliputi poliklinik umum, gigi, spesialis penyakit dalam, spesialis mata, spesialis radiologi, spesialis anak, spesialis ortodonti, dan spesialis kandungan.

Sarana Olah Raga

Sarana Olah Raga ITB berfungsi untuk memfasilitasi kebutuhan kesehatan jasmani civitas akademika ITB serta masyarakat umum, dalam berbagai bentuk olah raga. Sarana Olah Raga ITB diurus oleh Unit Pelaksana Teknis Sarana Olah Raga.

1.1.7.BIDANG ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Organisasi dan Manajemen

(27)

 Sistem kepegawaian ITB telah sesuai dengan ketentuan UU, kemampuan dan kebutuhan ITB. Hal ini amat penting dalam rangka manajemen sistem kepegawaian ITB.

 Dalam rangka penerapan tata pamong yang baik, sistem pengelolaan akademik sudah lengkap, rinci, dan efektif. Selain itu sistem informasi akademik dan administrasi sudah terpadu, mencapai 95 % dari yang ditargetkan dalam Rencana strategis.

 International Relation Office (IRO) memberikan fasilitas guest house untuk mahasiswa, pakar & dosen internasional meskipun dalam jumlah yang masih jauh dari target. Dari 12o kamar guest house yang ditargetkan, sudah 12 % yang tercapai. Kedepannya diharapkan dapat semakin meningkat sesuai dengan kebutuhan di masa yang akan datang.

Pendanaan

 Dalam rangka pengembangan dan pemeliharaan fasilitas laboratorium, alokasi dana untuk pemeliharaan telah disediakan sesuai kebutuhan. Sumber dana pembangunan ITB yang saat ini menjadi sumber potensial diantaranya kontribusi dana APBN dari pemerintah, dana dari masyarakat, sumber dana pinjaman dari JICA dengan ketercapaian terbesar yaitu dana pinjaman JICA. Untuk dana APBN, dari target 55 Milyar kontribusi dana APBN terhadap anggaran ITB, baru 42 % yang tercapai. Untuk dana masyarakat, dari target 45 Milyar kontribusi dana masyarakat terhadap anggaran dana ITB, 76 % nya tercapai. Angka kontribusi dana masyarakat cukup signifkan terhadap anggaran ITB. Sementara itu, kontribusi dana JICA terealisasi 100 % dari target yang ditetapkan dalam rencana strategis.

 Dalam rangka pengembangan kapasitas SUK dalam menghimpun dana dari kegiatan komersial, SUK berhasil menyumbang ke anggaran ITB dan terdapat karya ITB yang dapat dikomersialkan.

 Kontribusi SUK terhadap anggaran ITB cukup penting, dari 10 milyar yang ditargetkan, yang tercapai yaitu 3 milyar atau sebesar 30 % nya, sedangkan untuk karya ITB yang dapat dikomersialkan telah mencapai target, yaitu 2 karya.

Tabel 1. 11 Persentase Realisasi Penerimaan Dana ITB berdasarkan Kontribusi Sumber Dana Tahun 2010-2014

No. Uraian 201

0 2011 2012 2013 2014

1 BPP 22,48 20,26 25,51 16.78 19.34

2 SDPA 13,28 12,64 0,00 0.06 -

3 Sumbangan Beasiswa 0,93 1,12 1,05 0.32 0.32

4 Penelitian - PPM 7,69 9,58 8,67 17.70 16.15

5 Penelitian - - - - -

(28)

7 Kemitraan & Auxiliary Busines 7,12 2,13 3,12 1.88 2.13

8 Pendapatan dan Investasi danPortofolio 1,50 1,43 0,93 1.29 2.11

9 Jasa Perbankan (Interest) 0,00 0,00 0,00 - -

10 Donasi Murni 0,00 0,00 0,13 0.01 0.21

11 Pendapatan lainnya 5,86 5,52 0,53 0.34 -

12 Pendapatan Properti Investasi 0,00 0,00 0,00 - -

13 Penerimaan SKD 1,04 0,43 0,00 0.47 0.27

14 Penerimaasn SUK 0,43 0,23 0,26 0.31 -

15 DIPA 27,5

6 34,05 18,57

33

.19 26.25

16 ITERA - - - 0.12 0.23

TOTAL 87,89 87,38 58,77 72,48 67.01

Gambar 1. 8 Rencana dan Realisasi Penerimaan Dana ITB

 Dalam rangka peningkatan anggaran kesejahteraan, pelaporan gaji pegawai berhasil terlaksana dengan cepat dan tepat sesuai target waktu, yaitu 3 hari. Pelaporan gaji pegawai berhasil terlaksana dengan cepat dan tepat sesuai target waktu yang ditentukan yaitu 3 hari.

1.1.8.POSISI ITB

(29)

judul. Target jumlah paten, prototype, karya kreatif pada tahun 2019 adalah 50. Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. 12 Jumlah Publikasi, Sitasi dan Paten

Kategori 20

13 2014 Target2019 Publikasi Terindeks

Scopus/ISI Thompson (2013)

647 - 1.500

Jumlah Sitasi (2014) - 14.9

76 20.000

Jumlah Hilirisasi HAKI (Paten,Prototype, Karya Kreatif) paten yang “Granted”

- 13 50

Persentase ketercapaian target jumlah publikasi, sitasi dan paten dapat dilihat pada grafk berikut.

Gambar 1. 9 Persentase Ketercapaian Target Jumlah Publikasi, Sitasi dan Paten

Berdasarkan kondisi umum yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, dapat diketahui suatu sintesis terkait perkembangan ITB sebagai input bagi perumusan isu-isu strategis. Dalam uraian selanjutnya, akan dilakukan analisis terkait potensi dan permasalahan yang dimiliki oleh ITB yang ditinjau baik secara internal maupun eksternal. Secara internal, kondisi ITB akan ditinjau berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, sedangkan peluang dan ancaman akan dianalisis sebagai bentuk tinjauan secara eksternal.

1.1.9.KEKUATAN

-

Reputasi ITB di dalam negeri sangat tinggi.

(30)

-

Kualitas intake mahasiswa (S1) sangat tinggi.

-

Meningkatnya daya tarik sejumlah program studi bagi mahasiswa asing.

-

Reputasi lulusan ITB yang sangat baik di mata masyarakat dan industri.

-

Prestasi mahasiswa yang cukup tinggi baik dalam skala nasional maupun internasional.

-

Daya saing peneliti ITB yang tinggi dalam meraih dana kompetisi untuk penelitian.

-

Kompetensi, pengalaman, reputasi, dan jejaring dosen sangat mendukung pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.

-

Respon dan kepuasan yang tinggi dari pihak-pihak yang melakukan kerja sama dengan ITB sehingga menghasilkan kerja sama yang saling menguntungkan.

-

Kualifkasi dosen yang tinggi (berdasarkan tingkat pendidikan).

-

Komitmen dosen dalam pengajaran yang tinggi.

-

ITB sudah mengembangkan multikampus yaitu Kampus Jatinangor dan merintis kampus riset industri terletak di Bekasi.

-

Pembangunan dua gedung baru yaitu laboratorium uji doping dan gedung riset, museum energi & mineral

-

Adanya penambahan jumlah bangunan kantin sebesar 10x lipat dari target

-

Penyediaan fasilitas asrama yang memadai dan berlokasi di dalam area lingkungan kampus baru Jatinangor menjadi potensi peningkatan efektivitas serta efsiensi aktivitas mahasiswa

-

Layanan perpustakaan sudah terintegrasi (digital library)

-

Adanya peningkatan bagian kampus yang memiliki hotspot dengan

bandwith yang terpasang sesuai target

-

Akses ke publikasi elektronik meningkat

-

Sistem informasi akademik dan administrasi sudah terpadu

-

LMS blended learning sudah mulai digunakan untuk kegiatan belajar mengajar

-

Peningkatan pengadaan peralatan laboratorium sangat signifkan mencapai 92% dari target yang ditetapkan

-

Jumlah kontribusi masing-masing sumber dana ITB sangat signifkan terutama dana pinjaman JICA yang mencapai 100% target untuk alokasi pembangunan gedung dan alat pendidikan pendukung pembelajaran.

-

Jumlah dana penelitian yang bersumber dari dalam negeri meningkat secara signifkan yakni pada tahun 2014 telah memenuhi 62% target perencanaan.

-

Peningkatan sebesar 4x lipat jumlah dana penelitian yang bersumber dari luar negeri pada tahun 2014 sudah memenuhi 40% target perencanaan.

-

Kepatuhan UKA/UKP terhadap target mutu (Quality Assurance) cukup signifkan.

-

Sistem kepegawaian ITB telah sesuai dengan ketentuan UU dan kemampuan serta kebutuhan ITB sehingga dapat memperkuat manajemen sistem kepegawaian ITB.

-

Alokasi dana untuk pemeliharaan dan pengembangan fasilitas laboratorium telah tersedia sesuai dengan kebutuhan.

(31)

-

Pelaporan gaji pegawai berhasil terlaksana dengan cepat dan tepat sesuai target waktu.

-

ITB sangat aktif dalam memproduksi publikasi, sitasi, paten, prototype, karya kreatif terlihat dari penetapan target yang sangat tinggi pada tahun 2019.

1.1.10. KELEMAHAN

-

Aspek pembelajaran soft skill (komunikasi, kerja sama, dsb) yang masih kurang dalam kandungan kurikulum pendidikan ITB.

-

Efsiensi internal program pendidikan S3 masih rendah dengan mahasiswa lulus tepat waktu hanya mencapai ±30% setiap tahunnya.

-

Program pascasarjana ITB masih kalah bersaing dibandingkan dengan program pascasarjana universitas luar negeri dalam menarik minat calon mahasiswa.

-

Promosi dan informasi terkait program pendidikan di ITB masih kurang.

-

Program penelitian antara pusat penelitian, fakultas, kelompok keahlian, dan laboratorium masih belum terpadu.

-

Belum terbangunnya road map kegiatan penelitian secara konsisten karena lebih bersifat reaktif terhadap permintaan sesaat.

-

Lemahnya koordinasi kegiatan penelitian antar unit-unit penelitian.

-

Promosi dan diseminasi hasil penelitian dan pengembangan masih terbatas.

-

Kemampuan Bahasa Inggris dan tata cara untuk menulis artikel pada jurnal ilmiah internasional masih terbatas di kalangan mahasiswa dan akademisi ITB.

-

Kemitraan penelitian dengan lembaga dalam dan luar negeri masih terbatas.

-

Manajemen penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang belum kondusif.

-

Kebijakan dan sistem tata kelola bidang pengabdian pada masyarakat masih belum optimal sehingga menghambat proyek kerjasama.

-

Alokasi sumber daya untuk program pengabdian pada masyarakat belum dipertimbangkan secara komprehensif.

-

Regenerasi dosen yang terlambat menyebabkan jumlah dosen mengalami penurunan secara gradual selama lima tahun terakhir.

-

Kompetensi staf non dosen yang masih terbatas dalam mendukung pengembangan ITB menjadi world class entrepreneurial university.

-

Kehilangan dan kerusakan pada peralatan laboratorium masih kerap terjadi.

-

Belum semua dosen memanfaatkan LMS blended learning untuk aktivitas kuliah.

-

Kontribusi SUK dalam menghimpun dana dari kegiatan komersial masih cukup rendah yaitu berkisar 30% dari target.

-

Layanan pendidikan masih sangat bergantung pada kontribusi dana masyarakat.

1.1.11. PELUANG

-

Jumlah peminat pendidikan ITB (S1) sangat tinggi.

-

Peminat mahasiswa S1 dari luar ITB untuk pindah ke ITB cukup besar (twining-program).

(32)

-

Perkembangan bidang-bidang baru menjadi potensi untuk pembukaan program studi baru.

-

Dana penelitian tersedia dari berbagai sumber baik dari dalam maupun luar negeri.

-

Banyak persoalan bidang-bidang baru yang dapat menjadi obyek penelitian dan inovasi.

-

Perhatian pemerintah daerah meningkat terhadap bidang pengabdian pada masyarakat.

-

Jumlah lembaga pemerintahan dan dunia usaha yang potensial menjadi mitra kerja sama meningkat sehingga meningkatkan kerja sama.

-

Jumlah dan potensi alumni sebagai jejaring ITB cukup besar dalam menyokong berbagai hal seperti penyediaan beasiswa, endowment-funds, kolaborasi riset, dan investasi.

-

Kerja sama berdampak langsung terhadap pendidikan profesional mahasiswa.

-

Potensi permintaan yang besar terhadap kebutuhan tenaga kerja lulusan ITB.

-

Besarnya peluang kerja sama dengan sumber dana pihak luar ITB.

-

Era pembelajaran digital tengah diusung oleh DIKTI seperti Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka Terpadu (PDITT).

-

Dukungan kerja sama dari JICA yang baik dalam hal pendanaan bangunan dan alat pendidikan pendukung pembelajaran.

1.1.12. ANCAMAN

-

Adanya persaingan dalam perolehan dana dari pemerintah.

-

Adanya kebijakan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) menjadikan minat untuk meneruskan pendidikan S1 di universitas luar negeri semakin tinggi.

-

Dana penelitian sangat kompetitif.

-

Kemajuan sains dan teknologi yang demikian cepat yang menuntut alokasi sumber daya penelitian dan pengembangan secara intensif.

-

Sebagian besar lulusan perguruan tinggi terserap oleh globalisasi tenaga kerja sehingga mereka tidak berperan secara maksimal dalam menyelesaikan masalah di masyarakat.

-

Tawaran bagi dosen yang bereputasi untuk pindah ke universitas di luar negeri.

-

Terbukanya peluang kerja di luar ITB yang melibatkan para dosen.

-

Pemberlakukan kebijakan MEA yang menyerap tenaga kerja secara global membuat lulusan ITB harus mampu bersaing dalam kancah internasional.

(33)

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

STRATEGIS

Untuk memandu arah pengembangan ITB, Senat Akademik (SA) ITB melalui Surat Keputusan No.022/SK/K-01-SENAT/1999 menetapkan Visi ITB tanpa kerangka waktu sebagai berikut :

“ITB menjadi lembaga pendidikan tinggi dan pusat pengembangan sains, teknologi dan seni yang unggul, handal dan bermartabat di dunia yang bersama dengan lembaga terkemuka bangsa menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, dan sejahtera.”

ITB pertama kali dideklarasikan oleh pemerintahan Belanda pada tanggal 3 Juli 1920, dengan nama Technische Hogeschool te Bandoeng. Pada tanggal 2 Maret 1959, Institut Teknologi Bandung (ITB) secara resmi didirikan oleh Ir. Soekarno. ITB berubah status menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN) pada tanggal 26 Desember 2000 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 155 Tahun 2000 tentang Penetapan Institut Teknologi Bandung sebagai Badan Hukum Milik Negara. Sebagai dampak pembatalan UU 9/2009 tentang Badan Hukum Pendidikan oleh Mahkamah Konstitusi, pada tanggal 12 April 2012, Pemerintah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2012 tentang Institut Teknologi Bandung sebagai Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh Pemerintah. Pada tanggal 10 Agustus 2012, Presiden mengundangkan UU 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi. Berdasarkan UU 12/2012 tersebut, ITB menjadi PTN Badan Hukum. Pada tanggal 14 Oktober 2013, Presiden RI menetapkan PP 65/2013 tentang Statuta ITB. Statuta ITB merupakan pedoman operasional ITB. Di dalam Statuta ITB tersebut, telah disebutkan visi dan misi ITB sebagai berikut :

Visi ITB

“Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia.”

Misi ITB

(34)

“Menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, dan ilmu humaniora serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik.”

Dalam rangka mencapai visi dan misi ITB seperti di atas, maka visi dan misi tersebut dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals). Dalam rangka memecahkan permasalahan yang dihadapi seperti yang dijelaskan Bab 1 dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi ITB yang telah dirumuskan, maka tujuan strategis yang harus dicapai adalah :

“Meningkatnya peran ITB dalam memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia.”

Sasaran strategis ITB dalam kurun waktu 2016-2020 sebagai penjabaran dari tujuan strategis yang disebutkan adalah:

1. Peningkatan atmosfr akademik untuk menghasilkan lulusan berdaya saing internasional, bermartabat, berjiwa kepeloporan dan memiliki integritas.

2. Penguatan ITB sebagai Research University menuju Entrepreneurial University.

3. Peningkatkan peran kepeloporan ITB dalam memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara.

4. Peningkatan efektiftas sistem dan operasi pengelolaan organisasi dan

kapasitas layanan kelembagaan

5. Peningkatan produktiftas sumber daya insani 6. Peningkatan kapasitas sarana prasasarana 7. Peningkatan sumber dan kapasitas pendanaan

(35)

BAB III.

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Tahun 2020 akan menjadi salah satu tonggak penting perjalanan Institut Teknologi Bandung (ITB), karena pada saat itu ITB telah melakukan layanan pendidikan kepada Bangsa Indonesia selama 100 tahun. Oleh karena itu, Rencana Strategis (Renstra) ITB 2016-2020 memiliki posisi penting dalam memandu perjalanan ITB menuju 100 tahun pertamanya.

Arah strategis ITB ke depan dirumuskan berdasarkan pada UU 12/2012 (Pendidikan Tinggi), Sembilan Agenda Prioritas Pembangunan 2015-2019 (Nawa Cita), PP 65/2013 (Statuta ITB), SA ITB, Renip ITB, dan perkembangan universitas kelas dunia serta memperhatikan kekuatan, kendala dan tantangan yang dihadapi ITB dalam pengembangan ITB mendatang, maka arah strategis ITB pada lima tahun mendatang adalah sebagai berikut :

 Menjadi universitas penelitian kelas dunia yang berperan sebagai pelopor serta garda terdepan dalam menjawab permasalahan lokal dan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing bangsa melalui karya yang diakui dan dihormati oleh masyarakat internasional.

 Menghasilkan lulusan yang berdaya saing internasional, bermartabat, berjiwa kepeloporan dan memiliki integritas.

Perumusan arah kebijakan ITB PTN-BH untuk bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan pendanaan ini didasarkan pada Statuta ITB, Renip ITB dan juga mengacu pada arahan SA ITB maupun MWA ITB serta program kerja Rektor 2015-2019.

3.1.1. BIDANG PENDIDIKAN

Rencana Induk Pengembangan Jangka Panjang (Renip) ITB 2011-2025 menyatakan bahwa obyektif pembangunan ITB dalam bidang akademik adalah terwujudnya ITB sebagai simpul jaringan perguruan tinggi internasional yang menjadikannya sebagai pendorong dan penghela berbagai kekuatan bangsa untuk kemandirian teknologi bagi bangsa Indonesia.

Agar obyektif tersebut tercapai, ITB harus memperoleh tempat terhormat di lingkup nasional dan internasional. Untuk meraih dan mempertahankan posisi tersebut, diperlukan hal-hal berikut :

(36)

 Menghasilkan lulusan yang handal, dapat dipercaya, memiliki integritas dan berjiwa kepeloporan, sehingga dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, perekonomian, serta kesejahteraan rakyat dan bangsa melalui program-program pendidikan unggulan.

 Menjadi pusat budaya dengan kultur dan atmosfer akademik yang menyuburkan kreativitas dan inovasi, serta menjunjung tinggi integritas, sehingga memungkinkan terjadinya kolaborasi yang sehat antara berbagai komponen pemangku kepentingan.

3.1.2. BIDANG PENELITIAN

Ruang lingkup bidang keilmuan yang dikembangkan ITB adalah sebagaimana yang telah dituliskan pada RENIP ITB dan program kerja Rektor 2015-2019, yaitu meliputi 12 kelompok besar yang meliputi: (1) bioteknologi dan pertanian; (2) teknologi medis dan kesehatan; (3) obat-obatan untuk kesehatan dan pertanian; (4) sains material (ilmu tentang bahan); (5) energi alternatif (panas bumi, energi surya, angin, gelombang laut, dan biofuel); (6) biodiversitas; (7) kelautan; (8) air dan sanitasi; (9) limbah dan emisi lingkungan; (10) industri manufaktur dan proses; (11) transportasi; dan (12) teknologi pertahanan.

Pada periode 2015-2019, penelitian ITB didasarkan pada empat kebijakan umum, sebagai berikut:

 Mengembangkan penelitian yang mendukung pendidikan dan pengabdian itb di masyarakat yang memiliki relevansi dengan kebutuhan atau permasalahan masyarakat (inovasi), serta yang terkait dengan ketahanan nasional indonesia.

 Mengembangkan penelitian yang dapat menggali nilai tambah pengetahuan dan nilai tambah ekonomi pada sumber-sumber kekayaan dan budaya nasional indonesia.

 Meningkatkan penelitian yang mendukung peran itb pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, bersama-sama dengan negara maju lainnya.

3.1.3. BIDANG PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Pengabdian Masyarakat (PM) merupakan satu dari tiga misi negara (Tridharma) yang diletakkan di atas pundak Universitas. Dengan demikian menjalankan Pengabdian Masyarakat adalah tugas dan tanggung jawab setiap sivitas akademika (scholar, dosen dan mahasiswa). Konsekuensinya, setiap scholar

(37)

Pengabdian pada Masyarakat diarahkan sebagaimana rincian di bawah ini yang mengacu pada: (a) PP No.65/2013 tentang Statuta ITB; dan (b) Peraturan Rektor ITB No.258/PER/I1.A/HK/2014 tentang Peraturan Tata Kelola Kegiatan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Bandung Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum.

 Mendorong kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan dan/atau kerja sama itb dengan masyarakat sesuai dengan kompetensi akademik yang dimiliki untuk pembangunan bangsa dan berperan serta dalam memberdayakan dan memajukan masyarakat.

 Mendorong kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan pendidikan dan penelitian.

3.1.4. BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA

 Mengembangkan tenaga akademik dan tenaga kependidikan yang mampu

beradaptasi terhadap perubahan.

 Mengembangkan sistem penghargaan bagi tenaga akademik dan tenaga

kependidikan.

3.1.5. BIDANG PENDANAAN

Dalam mendukung upaya pencapaian target pengembangan ITB di akhir periode 2015-2019 dalam berbagai bidang, maka perlu dipelajari rekam-jejak berbagai upaya pendanaan yang telah dilakukan ITB baik sebagai PTN, BHMN, BLU, dan perubahan menjadi PT-BH.

Untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam era PT-BH, dan dengan memperhatikan kondisi eksternal maupun internal yang dihadapi saat ini, ITB harus secara nyata melakukan berbagai upaya yang komprehensif di bidang pendanaan dan pengelolaan keuangan dengan memperhatikan arah kebijakan pendanaan berikut.

 Melakukan pengelolaan keuangan yang dapat meningkatkan efsiensi dan transparansi.

 Mengembangkan upaya penggalangan dana secara pro-aktif dan berkelanjutan.

3.1.6. BIDANG SARANA DAN PRASARANA

 Meningkatkan infrastruktur pendidikan dan penelitian yang berstandar internasional dengan disertai pemeliharaan berkelanjutan.

 Mengembangkan sarana kolaborasi dan interaksi bagi aktor penyedia iptek dan pengguna teknologi.

3.1.7. BIDANG ORGANISASI DAN MANAJEMEN

 Meningkatkan tata pamong yang baik

 Mengembangkan kelembagaan pengelolaan dan pelayanan program internasional

(38)

Untuk mencapai dan melaksanakan arah kebijakan ITB PTN-BH dalam aspek pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan pendanaan pada periode 2016-2020 ini, maka uraian berikut menjelaskan strategi yang harus dilakukan. Perumusan strategi ini diformulasikan berdasarkan analisis SWOT untuk setiap aspek yang dikaji.

3.2.1. BIDANG PENDIDIKAN

Strategi yang perlu dikembangkan untuk mencapai arah kebijakan pengembangan bidang pendidikan adalah sebagai berikut.

 Menegakkan standar dan capaian akreditasi untuk peningkatan mutu pendidikan.

 Mengembangkan program pendidikan yang terintegrasi antardisiplin.

 Menguatkan kerja sama pendidikan dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun luar negeri.

 Memperluas akses pendidikan sebagaimana peran penting perguruan tinggi dalam menutup kesenjangan ekonomi, sosial dan budaya.

3.2.2. BIDANG PENELITIAN

Strategi yang perlu dikembangkan untuk mencapai arah kebijakan pengembangan bidang penelitian adalah sebagai berikut.

 Meningkatkan produktivitas penelitian itb dari segi kualitas dan kuantitas.

 Memberikan prioritas penelitian pada 13 kelompok besar yang meliputi: (1) bioteknologi dan pertanian; (2) teknologi medis dan kesehatan; (3) obat-obatan untuk kesehatan dan pertanian; (4) sains material (ilmu tentang bahan); (5) energi alternatif (panas bumi, energi surya, angin, gelombang laut, dan biofuel); (6) biodiversitas; (7) kelautan; (8) air dan sanitasi; (9) limbah dan emisi lingkungan; (10) industri manufaktur dan proses; (11) transportasi; (12) teknologi pertahanan; dan (13) nano-science serta nano-technology. (7 bidang prioritas berdasarkan pusat penelitian)

 Meningkatkan kerja sama penelitian dengan institusi unggulan nasional atau internasional terutama untuk penelitian unggulan.

3.2.3. BIDANG PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Strategi yang perlu dikembangkan untuk mencapai arah kebijakan pengembangan bidang pengabdian pada masyarakat adalah sebagai berikut.

 Menjadikan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari prestasi akademik dalam pendidikan karakter bagi mahasiswa.

Gambar

Tabel 1. 1 Daftar Fakultas dan Program Studi di ITB berdasakan StrataPendidikan
Tabel 1. 2 Daftar Program Studi di ITB dengan Akreditasi berdasarkan StrataPendidikan
Gambar 1. 2 Jumlah Total Mahasiswa Aktif ITB Tahun 2009-2015
Gambar 1. 3 Persentase Jumlah Mahasiswa ITB berdasarkan Strata terhadapJumlah Total Mahasiswa Aktif  tahun 2009-2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

3 Struktur Direktori (application) Framework Codeigniter.. Direktori yang berisi file-file library untuk fungsi database. Direktori yang berisi file-file helper seperti Form

Larutan penyangga disebut juga larutan penahan, larutan buffer atau larutan dapar. Larutan penyangga adalah larutan yang dapat menahan atau mempertahankan harga

[r]

Dari jumlah ijin penggunaan tanah diketahui bahwa alih fungsi lahan mengalami peningkatan sebesar 2,66% di tahun 2012, dimana dilihat dari sisi pemanfaatan lahan

Mutu pendidikan di Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK UNUD / RSUP Sanglah dapat dipahami sebagai pencapaian tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKN pada siswa kelas III.A SDN 1 Bagik Polak Barat Tahun Pelajaran 2015/2016

Berdasarkan dari hasil perhitungan pada tahun 2002-2004 likuiditas perusahaan perum sarana pengembangan usaha tersebut dapat dikatakan likuid, Walaupun terjadi adanya penurunan