• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK. 410/ MENHUT-II/ 2004

TENTANG

PERPANJANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU

PADA HUTAN ALAM KEPADA PT. NUSA NIWIE INDAH ATAS AREAL HUTAN PRODUKSI LUAS ± 73.500

(TUJUH PULUH TIGA RIBU LIMA RATUS ) HEKTAR YANG TERLETAK DI KABUPATEN HALMAHERA BARAT DAN KABUPATEN HALMAHERA UTARA, PROVINSI MALUKU UTARA

MENTERI KEHUTANAN,

Membaca : 1. Surat Direkt ur Ut ama PT. NUSA NIWIE INDAH Nomor 225/ NNI-JKT/ V/ 1997

t anggal 19 Mei 1997 perihal Permohonan Perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu Pada Hut an Alam (d/ h Hak Pengusahaan Hut an) di Kabupat en Halmahera Barat dan Kabupat en Hal mahera Ut ara, Provinsi Maluku Ut ara;

2. Akt a Nomor 5 t anggal 4 Agust us 1976 t ent ang Pendirian Perseroan Terbat as PT. NUSA NIWIE INDAH yang dibuat dihadapan Gd. Ngurah Rai, SH. Not aris di Jakart a besert a perubahan-perubahannya dan t erakhir dengan Akt a Nomor 3 t anggal 15 Maret 2004 yang dibuat di hadapan Doddy Radj asa Waluyo, SH. Not aris Di Jakart a.

Menimbang : a. bahwa hut an produksi sebagai sumber daya al am yang mempunyai pot ensi

ekonomi, perlu dimanf aat kan secara opt imal dan lest ari bagi kepent ingan pembangunan ekonomi nasional;

b. bahwa dalam rangka pemanf aat an sumber daya al am hut an produksi t ersebut but ir a, berdasarkan surat Ment eri Pert anian Nomor 401/ Kpt s/ Um/ 6/ 1979 Jo Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 162/ Kpt s-II/ 1992 Tanggal 17 Pebruari 1992, Kepada PT. NUSA NIWIE INDAH t elah diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (d/ h Hak Pengusahaan Hut an) pada Hut an al am di Kabupat en Halmahera Barat dan Kabupat en Halmahera Ut ara, Provinsi Mal uku Ut ara, dan t elah berakhir masa berlakunya pada t anggal 27 Juni 1999;

c. bahwa berdasarkan surat Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 976/ Kpt s-VI/ 1999 t anggal 14 Okt ober 1999, Kepada PT. NUSA NIWIE INDAH t elah diberikan perset uj uan sement ara Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an

Alam sel uas ± 65.190 ( enam puluh lima ribu serat us sembilan puluh) Hekt ar

at as areal hut an produksi yang t erl et ak di Kabupat en Halmahera barat dan Halmahera Ut ara unt uk j angka wakt u 2 (dua) t ahun sampai dengan 31 Maret 2001;

d. bahwa berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Badan Planol ogi Kehut anan sesuai surat Nomor Nomor S. 116/ VII-KP/ Rhs/ 2004 t anggal 10 Agust us 2004, Luas areal t ersebut pada huruf c yang layak dimanf aat kan adalah seluas ± 73. 500 (t uj uh puluh t iga ribu lima rat us )hekt ar;

e. bahwa berdasarkan penilaian Depart emen Kehut anan melal ui Lembaga Penilai

Independen (LPI) areal dimaksud huruf c t elah memenuhi syarat unt uk dikelol a sebagai unit manaj emen pemanf aat an hut an secara lest ari;

(2)

f . bahwa berdasarkan perat uran perundangan yang berlaku PT. NUSA NIWIE INDAH t elah memenuhi persyarat an yang dit ent ukan unt uk mendapat perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam;

g. bahwa sehubungan dengan hal-hal t ersebut diat as, dipandang perlu menet apkan Keput usan Ment eri Kehut anan t ent ang Perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam kepada PT. NUSA NIWIE INDAH at as hut an produksi seluas ± 73.500 ( t uj uh puluh t i ga ribu lima rat us ) Hekt ar yang t erl et ak di Kabupat en Halmahera Barat dan Kabupat en Hal mahera Ut ara, Provinsi Maluku Ut ara;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-Pokok

Agraria;

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 j o Undang-undang Nomor 12 Tahun 1970

t ent ang Penanaman Modal Dalam Negeri;

3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang;

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 t ent ang Pemerint ahan Daerah;

6. Undang-uandang Nomor 25 Tahun 1999 t ent ang Perimbangan Keuangan Ant ara

Pusat dan Daerah;

7. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan;

8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang Keuangan Negara;

9. Perat uran Pemerint ah Nomor 33. Tahun 1970 t ent ang Perencanaan Hut an;

10. Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1985 Tent ang Perlindungan Hut an;

11. Perat uran Pemerint ah Nomor 51 Tahun 1998 t ent ang Provisi Sumber Daya

Hut an;

12. Perat uran Pemerint ah nomor 59 Tahun 1998 j is. Perat uran Pemerint ah Nomor

74 Tahun 1999 dan Perat uran Pemerint ah Nomor 92 Tahun 1999 Tent ang Tarif At as Jenis Penerimaan Negara Bukan Paj ak yang berlaku pada Depart emen Kehut anan dan Perkebunan;

13. Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1999 t ent ang Anal isis Mengenai Dampak

Lingkungan;

14. Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan Pemerint ah

dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Ot onom;

15. Perat uran Pemerint ah Nomor 34 Tahun 2002 t ent ang Tat a Hut an dan

Penyusunan Rencana Pengelol aan Hut an, Pemanf aat an Hut an dan Penggunaan Kawasan Hut an;

16. Perat uran Pemerint ah Nomor 35 Tahun 2002 Tent ang Dana Reboisasi;

17. Keput usan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 t ent ang Kedudukan, Tugas, Susunan

Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen;

18. Keput usan Presiden Nomor 228/ M Tahun 2001 t ent ang Pembent ukan Kabinet

Got ong Royong;

19. Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 602/ Kpt s-II/ 1998 j o.

Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 622/ Kpt s-II/ 1999 t ent ang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemant auan Lingkungan Pembangunan (UPL) Pembangunan Kehut anan dan Perkebunan;

20. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 123/ Kpt s-II/ 2001 t ent ang Organisasi dan

Tat a Kerj a Depart emen Kehut anan;

21. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 4795/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang Krit eria dan

Indikat or Pengelolaan Hut an Al am Produksi Lest ari pada Unit Pengelolaan;

22. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 6885/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang Tat a Cara dan

Persyarat an Perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu;

23. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 6887/ Kpt s-II/ 2002 j is Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor 10031/ Kpt s-II/ 2002 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 59/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara Pengenaan Sanksi Administ rasi at as Pelanggaran Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an, Izin Pemungut an Hasil Hut an , dan Izin Usaha Indust ri Primer Hasil Hut an;

24. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 8171/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang Krit eria

Pot ensi Hut an Alam pada Hut an Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHL) pada Hut an Alam;

(3)

25. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 16/ Kpt s-II/ 2003 j is. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 280/ Kpt s-II/ 2003 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 61/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Rencana Kerj a, Rencana Kerj a Lima Tahun, Rencana Kerj a Tahunan dan Bagan Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam;

26. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 33/ Kpt s-II/ 2003 j is. Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor SK. 44/ Menhut -II/ 2004 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 58/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Tat a Cara Penyelesaian Hak Pengusahaan Hut an Alam at au Hak Pengusahaan Tanaman yang Tel ah Mendapat Perset uj uan Prinsip Berdasarkan Permohonan;

27. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 88/ kpt s-II/ 2003 t ent ang Krit eria Pot ensi Hut an Alam Pada Hut an Produksi Yang Dapat Dilakukan Pemanf aat an Hut an Secara Lest ari;

28. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 124/ Kpt s-II/ 2003 j o. Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor 445/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran dan Penyet oran PSDH;

29. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 126/ Kpt s-II/ 2003 j o. Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor 334/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Penat ausahaan Hasil Hut an;

30. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 128/ Kpt s-II/ 2003 j o. Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor 446/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran dan Penyet oran Dana Reboisasi;

31. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 149/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara

Penil aian Kelangsungan izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an pada Hut an Alam;

32. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 150/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara

Penyerahan dan Penerimaan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam Sebelum Jangka Wakt u Izin Berakhir;

33. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 208/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara

Penil aian Kinerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam di Unit Manaj emen dal am rangka Pengel olaan Hut an secara Lest ari;

34. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 292/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang

Penyelenggaraan Kerj asama Pemegang Izin Usaha Hasil Hut an Kayu dan Bukan Kayu di Hut an Produksi dengan Koperasi;

35. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 428/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Izin Peralat an

unt uk Kegiat an Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Alam dan at au pada Hut an Tanaman at au Kegiat an Izin Pemanf aat an Kayu (IPK);

36. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 149/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Tat a Cara

Pengenaan, Penagihan, dan Pembayaran Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an pada Hut an Produksi.

Memperhat ikan : Rekomendasi Gubernur Kepal a Daerah Tingkat I Maluku Ut ara Nomor 522. 11/ 1099 t anggal 3 Juli 1999.

M E M U T U S K A N :

Menet apkan :

KESATU : Memberikan perpanj angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada

hut an Alam kepada PT. NUSA NIWIE INDAH at as areal hut an Produksi seluas ± 73. 500 ( Tuj uh Puluh t iga ribu lima rat us ) hekt ar yang t erlet ak di kelompok hut an Aket iabo Pulau Halmahera, Kabupat en Hal mahera Barat dan Kabupat en Halmahera Ut ara, Provinsi Maluku Ut ara, sebagaimana Pet a areal kerj a t erlampir.

KEDUA : Luas dan let ak def init if areal kerj a IUPHHK pada hut an alam t ersebut pada dikt um

KESATU dit et apkan oleh Depart emen Kehut anan set elah dilaksanakan penat an bat as dilapangan.

(4)

KETIGA : PT. NUSA NIWIE INDAH sebagai pemegang IUPHHK pada hut an al am berhak :

a. Melakukan kegiat an sesuai dengan izin yang t ert uang dalam Keput usan ini, dan

berhak memperoleh manf aat dari hasil usahanya.

b. Diberikan j at ah produksi hasil hut an kayu t ahunan :

a. Et at luas maksimum : 1. 405 hekt ar/ t ahun

b. Et at volume maksimum (JPT) : 48. 977 m3/ t ahun

c. Et at Bat ang : 15. 573 bt g/ t ahun

KEEMPAT : PT. NUSA NIWIE INDAH sebagai pemegang IUPHHK pada hut an alam harus memenuhi

kewaj iban sebagai berikut :

1. Membuat dan menyerahkan :

a. Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKUPHHK) pada hut an

alam unt uk seluruh areal kerj a selama j angka wakt u berlakunya izin selambat -lambat nya 1 (sat u) t ahun sej ak izin diberikan,

b.

Rencana Kerj a Lima Tahun Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKL

UPHHK) pada hut an al am 3 (t iga) bulan sej ak RKUPHHK disahkan,

c. Rencana Kerj a Tahunan Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKT-UPHHK)

pada hut an alam sesuai dengan pedoman yang dit et apkan, selambat -lambat nya 2 (dua) bul an sebelum RKT t ahun berj alan;

2. Melakukan sist em silvikul t ur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) sesuai lokasi

dan j enis t anaman yang dikembangkan.

3. Melakukan penat ausahaan hasil hut an sesuai ket ent uan yang berlaku.

4. Melakukan penat ausahaan keuangan kegiat an usahanya sesuai st andar

akunt ansi kehut anan yang berlaku (PSAK 32).

5. Menyediakan dan memasok bahan baku kayu kepada indust ri primer hasil

hut an,

6. Melakukan kegiat an secara nyat a dan bersungguh-sungguh dalam wakt u 180

(serat us delapan puluh) hari sej ak diberikan izin ini;

7. Menggunakan peralat an kerj a yang j umlah dan at au j enisnya sesuai dengan

izin;

8. Melakukan pengukuran dan penguj ian hasi l hut an kayu sesuai ket ent uan yang

berlaku;

9. Melakukan kerj asama dengan Koperasi masyarakat set empat paling lambat

1 (sat u) t ahun set elah dit erimanya izin. Kerj asama dapat berupa penyert aan saham dan at au kerj asama dal am usaha pada segmen kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an Kayu pada hut an alam,

10. Melaksanakan kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam

dengan kemampuan sendiri, meliput i kegiat an-kegiat an penebangan, penanaman, pemeliharaan, pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil hut an kayu sesuai Rencana Kerj a (RK), Rencana Kerj a Lima Tahunan (RKL) dan Rencana Kerj a Tahunan (RKT) UPHHK pada hut an alam yang disahkan, sert a memat uhi perat uran perundang-undangan yang berlaku;

11. Melaksanakan penat aan bat as dan pengukuran sert a pemet aan t erhadap

seluruh areal kerj anya paling lambat 3 (t iga) bulan sej ak dit erbit kan perpanj angan izin usaha dan diselesaikan dal am wakt u 3(t iga) t ahun dan selanj ut nya dit et apkan areal kerj anya;

12. Melaksanakan permudaan secara alami at au buat an dan pemeliharaan hut an;

13. Membuat dan menyampaikan l aporan sesuai ket ent uan yang berlaku,

14. Melaksanakan perlindungan hut an di ar eal kerj anya dari gangguan keamanan,

(5)

15. Membayar Provisi Sumber Daya Hut an (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR) at as hasil hut an kayu,

16. Mempekerj akan t enaga prof esional di bidang kehut anan, dan t enaga lain yang

memenuhi persyarat an sesuai ket ent uan yang berlaku;

17. Membant u pengembangan sosial budaya dan ekonomi (kesej aht eraan)

masyarakat yang berada di dalam at au di sekit ar areal kerj anya,

18. Memperl ancar pet ugas yang mengadakan bimbingan, pengawasan dan

penelit ian,

19. Memat uhi dan melaksanakan ket ent uan-ket ent uan yang t ercant um dalam

lampiran keput usan ini dan perat ur an perundangan yang berlaku.

KELIMA : 1. IUPHHK pada hut an alam ini t idak dapat dipindaht angankan kepada pihak l ain

t anpa perset uj uan Ment eri Kehut anan;

2. Pemegang IUPHHK pada hut an alam dialarang mengont rakkan at au

menyerahkan seluruh kegiat an usahanya kepada pihak lain t anpa perset uj uan t ert ulis dari Ment eri Kehut anan.

KEENAM : 1. IUPHHK pada hut an alam t idak merupakan hak kepemil ikan at as kawasan

hut an;

2. Areal hut an yang dibebani IUPHHK pada hut an t anaman ini, t idak dapat dij adikan j aminan at au dij aminkan kepada pihak l ain.

KETUJUH : 1. Apabila di dalam areal izn usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an

al am t erdapat lahan yang t elah menj adi t anah milik, perkampungan, t egalan, persawahan at au t el ah diduduki dan digarap oleh pihak ket iga, maka lahan t ersebut dikeluarkan dari areal kerj a izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam.

2. Apabila lahan t ersebut pada but ir 1 (sat u) dikehendaki unt uk dij adikan areal

izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam, maka penyel esaiannya dilakukan oleh PT. NUSA NIWIE INDAH dengan pihak-pihak yang bersangkut an sesuai dengan ket ent uan perat uran perundangan-undangan yang berlaku.

KEDELAPAN : 1. Minimal set iap 3 (t iga) t ahun izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada

hut an al am ini diadakan penilaian unt uk menget ahui kemampuan pengelol aannya sesuai ket ent uan yang berlaku;

2. Pemegang izn usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am dalam

Keput usan ini akan dikenakan sanksi apabila melanggar ket ent uan dan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

KESEMBILAN : PT. NUSA NIWIE INDAH harus melunasi sisa iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hasil

Hut an yang belum t erbayarkan sesuai ket ent uan yang berlaku sebelum Keput usan ini diserahkan oleh Direkt orat Jender al Bina Produksi Kehut anan.

KESEPULUH : Dalam hal PT. NUSA NIWIE INDAH sampai dengan bat as wakt u yang t elah dit ent ukan

t idak dapat membayar lunas Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an sebagaimana dimaksud pada Dikt um KESEMBILAN, maka IUPHHK pada hut an al am t idak diserahkan dan dit arik kembali.

KESEBELAS : Keput usan ini dan l ampiran-lampirannya merupakan sat u kesat uan yang t idak

t erpisahkan.

(6)

KEDUABELAS : Keput usan ini berlaku sej ak t anggal dit et apkan dan berakhir pada t anggal 28 Juni 2044, kecuali apabila diserahkan kembali oleh pemegang izin at au dicabut oleh Ment eri Kehut anan.

Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 18 Okt ober 2004

Salinan Sesuai Aslinya MENTERI KEHUTANAN, Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

Ttd. Ttd.

Ir. S U Y O N O MUHAMMAD PRAKOSA NIP. 080068472

Salinan Keput usan ini disampaikan Kepada Yt h. :

1. Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian;

2. Ment eri Dalam Negeri;

3. Ment eri Keuangan;

4. Ment eri Tenaga Kerj a dan Transmigrasi;

5. Ment eri Energi dan Sumberdaya Mineral;

6. Kepal a Badan Koordinasi Penanaman Modal;

7. Para Pej abat Eselon I lingkup Depart emen Kehut anan;

8. Gubernur Provinsi Maluku Ut ara;

9. Kepal a Dinas Kehut anan Provinsi Maluku Ut ara;

10. Bupat i Hal mahera Barat ; 11. Bupat i Hal mahera Ut ara;

12. Kepal a Dinas Kehut anan Kabupat en Hal mahera Barat ; 13. Kepal a Dinas Kehut anan Kabupat en Hal mahera Ut ar a; 14. Direkt ur Ut ama PT. NUSA NIWIE INDAH;

Referensi

Dokumen terkait

02.A4.2/SRT/PL/PEDU-PDT/VII/2012 tanggal 10 Juli 2012, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Satuan Kerja Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha di Lingkungan

Berdasarkan Penetapan Pemenang Pekerjaan Kajian Pola Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Bidang Sarana Dan Prasarana Perdesaan Daerah Tertinggal (DAK SPDT), Nomor :

• Setiap orang berhak untuk mempunyai, mengeluarkan, dan menyebarluaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan melalui media cetak maupun elektronik

04.1/SRT/PL/PEDU- PDT/VIII/2012 tanggal 2 Agustus 2012, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah pada Satuan Kerja Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha di Lingkungan Kementerian

Kepada para peserta yang merasa keberatan atas penetapan tersebut diatas, diberikan hak untuk menyampaikan sanggahan baik secara sendiri maupun bersama-sama,

[r]

Untuk itu Depkeh harus dapat memilih pakar hukum I slam yang tidak hanya ahli perbandingan mazhab tetapi juga bersikap moderat dan liberal agar Depkeh mendapat masukan yang pas

Menindak Lanjuti Pengumuman Penetapan Pemenang Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan Penyusunan Feasibility Study Private Public Partnership RSU Kota Tangerang