• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 358/ Kpt s-II/ 2005

TENTANG

PEMBERIAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN KEPADA PT. INHUTANI III UNIT PELAIHARI ATAS AREAL HUTAN PRODUKSI

SELUAS + 27. 500 (DUA PULUH TUJUH RIBU LIMA RATUS) HEKTAR DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

MENTERI KEHUTANAN,

Membaca : 1. Surat Direkt ur Ut ama PT. Inhut ani III Nomor 791/ Jkt t anggal 28 Okt ober 2004

Perihal Permohonan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri di Provinsi Kalimant an Selat an;

2. Akt a Nomor 1 t anggal 3 Januari 1999 t ent ang Pendirian Perseroan Terbat as (PT) Inhut ani III, yang dibuat di hadapan Imas Fat imah, SH. Not aris di Jakart a, yang t elah beberapa kali diubah, t erakhir dengan Akt a Nomor 68 t anggal 24 Maret 1988 yang dibuat dihadapan Not aris yang sama dan t el ah mendapat kan perset uj uan dari Ment eri Kehakiman dengan Keput usan Nomor C2-11978. HT. 01. 04. TH. 98 t anggal 24 Agust us 1998.

Menimbang : a. bahwa hut an produksi sebagai sumber daya alam yang mempunyai pot ensi

ekonomi, perlu dimanf aat kan secara opt imal dan lest ari bagi kepent ingan pembangunan ekonomi nasional;

b. bahwa dal am rangka pemanf aat an sumber daya alam hut an produksi t ersebut but ir a, berdasarkan keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 433/ Kpt s-II/ 1992 t anggal 6 Mei 1992, PT. Inhut ani III t elah diberikan HPH Tanaman Indust ri (sement ara) at as areal sel uas hut an produksi seluas + 27. 500 (dua puluh t uj uh ribu lima rat us) hekt ar yang t erlet ak di Provinsi kalimant an Selat an;

c. bahwa berdasarkan hasil t elaah yang dilakukan Badan Planologi Kehut anan at as areal t ersebut but rir b, sesuai surat Nomor S. 271/ VII-KP/ 2005 t anggal 13 April 2005, areal yang layak dij adikan areal hut an t anaman at as nama PT. Inhut ani III Unit Pelaihari adal ah seluas + 27. 500 (dua puluh t uj uh ribu lima rat us) hekt ar, t ermasuk didal amnya buf f er zone Taman Wisat a Alam Pelaihari seluas + 1. 310 (seribu t iga rat us sepuluh) hekt ar;

d. bahwa berdasarkan penilaian Depart emen Kehut anan mel al ui Lembaga Penilai Independen (LPI) Mampu, kondisi dan pot ensi areal huruf c, t elah memenuhi syarat sesuai ket ent uan yang berlaku dan layak unt uk dibebani Izin Usaha pemanf aat an Hasil hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Tanaman; e. bahwa PT. Inhut ani III Unit Pelaihari t elah memenuhi persyarat an yang

dit ent ukan, sehingga kepadanya dapat diberikan IUPHHK pada Hut an Tanaman at as areal hut an produksi seluas ± 27. 500 (dua puluh t uj uh ribu lima rat us) hekt ar di Provinsi Kalimant an Selat an;

f . bahwa berdasarkan pert imbangan t ersebut diat as, maka dipandang perlu menet apkan Keput usan Ment eri Kehut anan t ent ang Pemberian Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Tanaman kepada PT. Inhut ani III Unit Pelaihari at as areal hut an produksi seluas ± 27. 500 (dua puluh t uj uh ribu lima rat us) hekt ar di Provinsi Kalimant an Selat an.

(2)

Mengingat : 1. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-Pokok Agraria;

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 j o Undang-undang Nomor 11 Tahun 1970 t ent ang Penanaman Modal Asing;

3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 j o. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1970 t ent ang Penanaman Modal Dalam Negeri;

4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok Perindust rian;

5. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 t ent ang Konservasi sumber Daya Alam Hayat i dan Ekosist emnya;

6. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang;

7. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 t ent ang Penerimaan Negara Bukan Paj ak;

8. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang Ket ent uan-Ket ent uan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup;

9. Undang-undang RI Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan sebagaimana t elah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004 t ent ang Penent apan Perat uran Pemerint ah Penggant i Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 t ant ang Perubahan at as Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 t ent ang Kehut anan menj adi Undang-undang;

10. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2004 t ent ang Keuangan Negara; 11. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah;

12. Perat uran Pemerint ah Nomor 33 Tahun 2004 t ent ang Perimbangan Keuangan Ant ara Pemerint ah Pusat dan Pemerint ah Daerah;

13. Perat uran Pemerint ah Nomor 22 t ahun 1997 j o. Perat uran Pemerint ah Nomor 52 Tahun 1998 t ent ang Jenis dan Penyet oran Penerimaan Negara Bukan Paj ak;

14. Perat uran Pemerint ah Nomor 51 Tahun 1998 t ent ang Provisi Sumber Daya Hut an;

15. Perat uran Pemerint ah Nomor 59 Tahun 1998 j is. Perat uran Pemerint ah Nomor 74 Tahun 1999 dan Perat uran Pemerint ah Nomor 92 Tahun 1999 t ent ang Tarif At as Jenis Penerimaan Negara Bukan Paj ak yang Berlaku pada Depart emen Kehut anan dan Perkebunan;

16. Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1999 t ent ang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;

17. Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan Pemerint ah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Ot onom;

18. Perat uran Pemerint ah Nomor 34 Tahun 2002 t ent ang Tat a Hut an dan Penyusunan Rencana Pengelol aan Hut an, Pemanf aat an Hut an dan Penggunaan Kawasan Hut an;

19. Perat uran Pemerint ah Nomor 35 Tahun 2002 t ent ang Dana Reboisasi;

20. Perat uran Pemerint ah Nomor 44 Tahun 2004 t ent ang Perencanaan Kehut anan;

21. Perat uran Pemerint ah Nomor 45 Tahun 2004 t ent ang Perlindungan Hut an; 22. Keput usan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 t ent ang pengelol aan Kawasan

Lindung;

23. Keput usan Presiden Nomor 187/ M Tahun 2004 t ent ang Pembent ukan Kabinet Indonesia Bersat u;

(3)

24. Perat uran Pemerint ah Nomor 9 Tahun 2005 t ent ang Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi dan Tat a Kerj a Kement erian Negara Republik Indonesia;

25. Perat uran Presiden Nomor 10 Tahun 2005 t ent ang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kement erian Negara Republik Indonesia;

26. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 70/ Kpt s-II/ 1995 j o. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 246/ Kpt s-II/ 1996 t ent ang Pengat uran Tat a Ruang Hut an Tanaman Indust ri;

27. Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 602/ Kpt s-II/ 1998 j o Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 622/ Kpt s-II/ 1999 t ent ang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hut an dan Upaya Pemant auan Lingkungan Pembangunan Kehut anan;

28. Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 309/ Kpt s-II/ 1999 j o. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 10172/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang Sist em Silvikult ur dan Daur Tanaman pokok dalam Pengelolaan Hut an Produksi; 29. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 6887/ Kpt s-II/ 2002 j is Keput usan

Ment eri Kehut anan Nomor 10031/ Kpt s-II/ 2002 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 59/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara Pengenaan Sanksi Administ rat if at as Pelanggaran izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu, Izin Pemungut an Hasil Hut an, dan Izin Usaha Indust ri Primer Hasil Hut an;

30. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 124/ Kpt s-II/ 2003 j is Nomor SK. 445/ Kpt s-II/ 2004 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran Penyet oran Provisi Sumber Daya Hut an;

31. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 126/ Kpt s-II/ 2003 sebagaimana t el ah diubah beberapa kali t erakhir dengan Perat uran Ment eri kehut anan Nomor P. 18/ Menhut -II/ 2005 t ent ang Penat ausahaan Hasil Hut an;

32. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 128/ Kpt s-II/ 2003 j is Nomor 446/ Kpt s- II/ 2003 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran dan Penyet oran Dana Reboisasi;

33. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 151/ Kpt s-II/ 2003 j is. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 45/ Menhut -II/ 2004 dan Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 08/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Rencana Kerj a, Rencana Kerj a Lima Tahun, Rencana Kerj a Tahunan dan Bagan Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Tanaman;

34. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 177/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Krit eria dan Indikat or Pengelolaan Hut an Secara Lest ari pada Unit Manaj emen Usaha Pemanf aat an Hut an Tanaman;

35. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 292/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Penyelenggaraan Kerj asama Pemegang Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu dan at au Bukan Kayu di Hut an Produksi Dengan Koperasi;

36. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 427/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Krit eria, Indikat or dan Pet unj uk Teknis Penilaian Sist em Silvikult ur Tebang Habis Permudaan Buat an (THPB) pada Hut an Tanaman;

37. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 428/ Kpt s-II/ 2003 j o. Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 401/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Izin Peralat an unt uk Kegiat an Izin Usaha Pemanf aat an Hasi l Hut an Kayu (IUPHHHK) pada Hut an Alam dan at au Hut an Tanaman at au Kegiat an Izin Pemanf aat an Kayu (IPK); 38. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 352/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Izin

Pembuat an dan Penggunaan Koridor unt uk Kegiat an Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam at au Hut an Tanaman;

39. Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 13/ Menhut -II/ 2005 j is Nomor P. 17/ Menhut -II/ 2005 dan Nomor P. 35/ Menhut -II/ 2005 t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen;

(4)

Memperhatikan : a. Rekomendasi Gubernur Kal imant an Selat an Nomor 522/ 01406/ Eko t anggal 29 April 2000;

b. Perset uj uan Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemant auan Lingkungan (RPL) HPH Tanaman at as nama PT. Inhut ani III Unit Pelaihari dari Ket ua Komisi Pusat Amdal Depart emen Kehut anan dan Perkebunan Nomor 499/ Menhut bun-II/ 2000 t anggal 4 Mei 2000;

c. Perset uj uan St udi Kelayakan (FS) Pembangunan Hut an Tanaman at as nama PT. Inhut ani III Unit Pelaihari dari Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan Nomor 611/ VI-PHT/ 2002 t anggal 20 Mei 2002.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan :

KESATU :

Memberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an

Tanaman kepada PT. Inhut ani III Unit Pelaihari at as areal hut an produksi yang t erlet ak di Kabupat en Tanah laut , Provinsi Kalimant an Selat an, dengan ket ent uan sebagai berikut :

1. Areal Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Tanaman sel uas ± 27. 500 (dua puluh t uj uh ribu lima rat us) hekt ar, t ermasuk didalamnya daerah penyangga (buf f er zone) Taman Wisat a Alam Pelaihari seluas + 1. 310 (seribu t iga rat us sepuluh) hekt ar, sebagaimana t erlukis dalam pet a lampiran Keput usan ini;

2. Terhdap daerah penyangga (buf f er zone) sebagaimana dimaksud pada angka 1 diat as dapat dit anami, t et api t idak bol eh diekpl oit asi dan pengamanannya menj adi t anggung j awab pemegang izin;

3. Luas dan let ak def init if areal kerj a Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Tanaman dit et apkan oleh Depart emen Kehut anan set elah dilaksanakan pengukuran dan penat aan bat as di lapangan.

KEDUA : PT. Inhut ani III Unit Pelaihari sebagai Pemegang Izin Usaha Pemanf aat an Hasil

Hut an Kayu pada Hut an Tanaman berhak :

1. Melakukan kegiat an sesuai dengan izin yang t ert uang dalam Keput usan ini; 2. Memperoleh manf aat dari hasil usahanya.

KETIGA : PT. Inhut ani III Unit Pelaihari sebagai Pemegang Izin Usaha Pemanf aat an Hasil

Hut an Kayu pada Hut an Tanaman harus memenuhi kewaj iban sebagai berikut : 1. Membuat dan menyerahkan :

a. Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKUPHHK) pada Hut an Tanaman unt uk seluruh areal kerj a selama j angka wakt u berlakunya izin selambat -lambat nya 1 (sat u) t ahun set elah izin diberikan; b. Rencana Kerj a Lima Tahun Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu

(RKL-UPHHK) pada Hut an Tanaman 5 (lima) bul an sej ak RKUPHHK disahkan; c. Rencana Kerj a Tahunan Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu

(RKT-UPHHK) pada Hut an Tanaman sesuai dengan pedoman yang dit et apkan, dan diaj ukan selambat -lambat nya 2 (dua) bulan sebelum RKT t ahun berj al an.

2. Melakukan sist em silvikult ur Tebang Habis Permudaan Buat an (THPB) sesuai lokasi dan j enis t anaman yang dikembangkan

3. Melakukan penat ausahaan hasil hut an sesuai ket ent uan yang berlaku.

4. Melakukan penat ausahaan keuangan kegiat an usahanya sesuai st andar akunt ansi kehut anan yang berlaku (PSAK 32)

5. Menyediakan dan memasok bahan baku kayu kepada indust ri primer hasil hut an.

(5)

6. Pembangunan sarana dan prasarana yang diperlukan unt uk melaksanakan usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada Hut an Tanaman.

7. Melakukan kegiat an secara nyat a dan bersungguh-sungguh dalam wakt u 180 (serat us delapan puluh) hari sej ak izin dit erbit kan.

8. Melakukan penanaman pada Hut an Tanaman paling sedikit 50 (lima puluh) persen dari luas t anaman yang dit anam berdasarkan daur t anaman luas areal dalam wakt u paling lambat 5 (lima) t ahun sej ak dit erbit kannya Keput usan ini.

9. Menggunakan peralat an kerj a yang j umlah dan at au j enisnya sesuai dengan izin yang diberikan.

10. Melakukan pengukuran dan penguj ian hasi l hut an kayu sesuai ket ent uan yang berlaku.

11. Melakukan kerj asama dengan Koperasi masyarakat set empat pal ing lambat 1 (sat u) sej ak izin dit erbit kan. Kerj asama dapat berupa penyert aan saham at au kerj asama dal am usaha pada segmen kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada Hut an Tanaman.

12. Melaksanakan kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam dengan kemampuan sendiri, meliput i kegiat an-kegiat an pemanenan at au penebangan, penanaman, pemelihar aan, pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil hut an kayu sesuai Rencana Kerj a (RK) dan Rencana Kerj a Tahunan (RKT) yang disahkan, sert a memat uhi perat uran perundang-undangan yang berlaku.

13. Melaksanakan penat aan bat as areal kerj anya paling l ambat 3 (t iga) bul an sej ak izin dit erbit kan, diselesaikan dal am wakt u 3(t iga) t ahun dan selanj ut nya dit et apkan areal kerj an def init if .

14. Melaksanakan pengat uran hasil hut an secara lest ari, dengan cara penanaman kembali set elah mel akaukan penebangan sesuai ket ent uan yang berlaku. 15. Membuat dan menyampaikan laporan sesuai ket ent uan yang berlaku.

16. Melaksanakan perlindungan hut an di ar eal kerj anya dari gangguan keamanan. 17. Membayar Provisi Sumber Daya Hut an (PSDH) at as hasil hut an kayu yang

berasal dari penebangan Hut an Tanaman at au PSDH dan DR at as hasil hut an yang berasal dari Hut an Alam (land clearing), sesuai dengan ket ent uan yang berlaku.

18. Mempekerj akan t enaga prof esional di bidang kehut anan, dan t enaga lain yang memenuhi persyarat an sesuai ket ent uan yang berlaku.

19. Membant u pengembangan sosial budaya dan ekonomi (kesej aht eraan) masyarakat yang berada di dal am at au di sekit ar areal kerj anya.

20. Memperl ancar pet ugas yang mengadakan bimbingan, pengawasan dan penelit ian.

21. Memat uhi dan melaksanakan ket ent uan-ket ent uan yang t ercant um dalam lampiran keput usan ini akan diberikan sanksi apabila melanggar ket ent uan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

KEEMPAT : Izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman ini :

1. IUPHHK pada hut an t anaman ini t idak dapat dipindaht angankan kepada pihak lain t anpa perset uj uan t ert ulis Ment eri Kehut anan;

2. Tidak boleh dikont rakkan at au diserahkan sebagian/ seluruh kegiat an usahanya kepada pihak lain t anpa perset uj uan t ert ulis dari Ment eri Kehut anan.

KELIMA : 1. IUPHHK pada hut an al am t idak merupakan hak kepemil ikan at as kawasan

hut an;

2. Areal hut an yang dibebani izin usaha pemaf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman ini t idak dapat dij adikan j aminan at au dij aminkan kepada orang l ain.

(6)

3. Tanaman yang dihasilkan dari izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman aset merupakan pemegang izin dapat dij adikan agunan sepanj ang izin masih berlaku.

KEENAM

:

1. Apabila di dalam areal izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an

al am t erdapat lahan yang t elah menj adi t anah milik, perkampungan, t egalan, persawahan at au t el ah diduduki dan digarap oleh pihak ket iga, maka lahan t ersebut dikeluarkan dari areal kerj a izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu

pada hut an t anaman.

2. Apabila l ahan t ersebut pada but ir 1 (sat u) dikehendaki unt uk dij adikan areal izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am, maka penyelesaiannya dil akukan oleh PT. Inhut ani III Unit Pelaihari dengan pihak-pihak yang bersangkut an sesuai dengan ket ent uan perat uran perundangan-undangan yang berlaku.

KETUJUH : 1. Minimal set iap 3 (t iga) t ahun izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am ini diadakan penilaian unt uk menget ahui kemampuan pengelol aannya sesuai ket ent uan yang berlaku; 2. Pemegang izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am dal am

Keput usan ini akan dikenakan sanksi apabila melanggar ket ent uan dan perat ur an perundang-undangan yang berlaku.

KEDELAPAN : Keput usan ini dan lampiran-lampiranya merupakan sat u kesat uan yang t idak

t erpisahkan.

KESEMBILAN : Keput usan ini berlaku sej ak t anggal dit et apkan sampai dengan t anggal 6 Mei 2092,

kecuali apabil a diserahkan kembali ol eh pemegang izin yang bersangkut an at au dicabut oleh Ment eri Kehut anan.

Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 13 Okt ober 2005

Salinan sesuai dengan aslinya MENTERI KEHUTANAN,

Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

tt d. t td.

SUPARNO, SH. H. M. S. KABAN, SE, M. Si

NIP. 080068472

Salinan Keput usan ini disampaikan Kepada Yt h. :

1. Ment eri Negara Koordinat or Bidang Perekonomian; 2. Ment eri Dalam Negeri;

3. Ment eri Keuangan;

4. Ment eri Tenaga Kerj a dan Transmigrasi; 5. Ment eri Perdagangan;

6. Ment eri Perindust rian;

7. Kepal a Badan Koordinasi Penanaman Modal; 8. Kepal a Badan Pert anahan Nasional;

9. Pej abat Eselon I Lingkup Depart emen Kehut anan; 10. Gubernur Kalimant an Selat an;

11. Kepal a Dinas Kehut anan Provinsi Kalimant an Selat an;

12. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehut anan Regional III; 13. Bupat i Tanah Laut ;

14. Direkt ur Ut ama PT. Inhut ani III.

Referensi

Dokumen terkait

04.1/SRT/PL/PEDU- PDT/VIII/2012 tanggal 2 Agustus 2012, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah pada Satuan Kerja Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha di Lingkungan Kementerian

2012 I EEE EMBS I nt er nat ional Confer ence on Biom edical Engineer ing and

Kepada para peserta yang merasa keberatan atas penetapan tersebut diatas, diberikan hak untuk menyampaikan sanggahan baik secara sendiri maupun bersama-sama,

T he SPSA 2014 was held with its aim to gather postgraduate students from Space Science Centre (ANGKASA) and other institutes/faculties to present and discuss current research

[r]

[r]

Pokja Pengadaan Jasa Konsultan 2 Unit Layanan Pengadaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

[r]