• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN

NOMOR : SK. 55/ Menhut-II/ 2006 TENTANG

PEMBAHARUAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM PT. MANCARAYA AGRO MANDIRI ATAS AREAL

HUTAN PRODUKSI SELUAS + 97. 820 (SEMBILAN PULUH TUJUH RIBU DELAPAN RATUS DUA PULUH) HEKTAR DI PROVINSI IRIAN JAYA BARAT

MENTERI KEHUTANAN,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keput usan Bupat i Sorong Nomor 105 Thaun 2001 t anggal 31

Okt ober 2001 kepada PT. Mancaraya Agro Mandiri t elah diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Al am seluas + 99. 750 (sembilan puluh sembilan ribu t uj uh rat us lima pul uh) hekt ar yang t erlet ak di kelompok hut an S. Sekowa – S. Warmanen, S. Mega – S Warsamson, dan S. Keidut – S Seni, Kabupat en Sorong, unt uk j angka wakt u 35 (t iga puluh lima) t ahun;

b. bahwa dal am rangka memberikan kepast ian hukum dan agar pemanf aat an hut an dilaksanakan sesuai ket ent uan perat uran perundang-undangan yang berlaku, maka sesuai Pasal 2 Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 03/ Menhut -II/ 2005 j o. Nomor P. 05/ Menhut -II/ 2006 t erhadap IUPHHK pada Hut an Alam at au Hut an Tanaman yang dit erbit kan Gubernur at au Bupat i/ Wal ikot a dilakukan verif ikasi;

c. bahwa berdasarkan penilaian TIM Verif ikasi yang dibent uk ol eh Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan sesuai Keput usan Nomor SK. 14/ VI-SET/ 2005 t anggal 18 Maret 2005, direkomendasikan bahwa PT. Mancaraya Agro Mandiri dapat diberikan pengakuan/ pelayanan;

d. bahwa berdasarkan hasil t elaah Badan Planologi Kehut anan Nomor S. 31/ VII-Set / Rhs/ 2006 t anggal 13 Februari 2006, areal t ersebut huruf a menj adi seluas + 97. 820 (sembail an puluh t uj uh delapan rat us dua puluh) hekt ar, t erdiri dari Blok B seluas ± 2. 897 (dua ribu delapan rat us sembilan puluh t uj uh) hekt ar, Blok C1 seluas ± 24. 857 (dua puluh empat ribu del apan rat us lima puluh t uj uh) hekt ar, Blok C2 seluas ± 21. 602 (dua puluh sat u ribu enam rat us dua) hekt ar, dan Blok D seluas ± 48. 464 (empat puluh delapan ribu empat rat us enam puluh empat ) hekt ar;

e. bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat (3) huruf a Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 03/ Menhut -II/ 2005 j o Nomor P. 05/ Menhut -II/ 2006 dit ent ukan bahwa apabil a pemberian IUPHHK pada hut an alam at au hut an t anaman oleh Gubernur at au Bupat i/ Walikot a memenuhi ket ent uan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 at au Pasal 6, Ment eri menerbit kan Keput usan Pembaharuan IUPHHK pada Hut an Alam at au Hut an Tanaman yang diberikan oleh Gubernur at au Bupat i/ Walikot a;

f . bahwa berdasarkan hal-hal t ersebut diat as, dipandang perl u menet apkan Keput usan Ment eri Kehut anan t ent ang Pembahar uan IUPHHK pada Hut an Tanaman PT. Mancaraya Agro Mandiri at as areal hut an produksi seluas + 97. 820 (sembilan puluh t uj uh ribu del apan rat us dua puluh) hekt ar di Provinsi Irian Jaya Barat .

(2)

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-Pokok Agraria;

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 j o Nomor 12 Tahun 1970 t ent ang

Penanaman Modal Dalam Negeri;

3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang;

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang Ket ent uan-Ket ent uan Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup;

5. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 j o Nomor 19 Tahun 2004 t ent ang

Kehut anan;

6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah;

7. Undang-undang Nomor 33 t ahun 2004 t ent ang Perimbangan Keuangan ant ara

Pemerint ah Pusat dan Pemerint ah Daerah;

8. Perat uran Pemerint ah Nomor 22 Tahun 1997 j o Perat uran Pemerint ah Nomor 52

Tahun 1998 t ent ang Jenis dan Penyet oran Penerimaan Negara Bukan Paj ak;

9. Perat uran Pemerint ah Nomor 59 Tahun 1998 j o Perat uran Pemerint ah Nomor 74

Tahun 1999 t ent ang Tarif At as Jenis Penerimaan Negara Bukan Paj ak Yang Berlaku Pada Depart emen Kehut anan dan Perkebunan;

10. Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1999 t ent ang Anal isis Mengenai Dampak

Lingkungan;

11. Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan Pemerint ah

dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Ot onom;

12. Perat uran Pemerint ah Nomor 34 Tahun 2002 t ent ang Tat a Hut an dan

Penyusunan Rencana Pengelolaan Hut an, Pemanf aat an Hut an dan Penggunaan Kawasan Hut an;

13. Perat uran Pemerint ah Nomor 35 Tahun 2002 t ent ang Dana Reboisasi;

14. Perat uran Pemerint ah Nomor 44 Tahun 2004 t ent ang Perencanaan Kehut anan;

15. Perat uran Pemerint ah Nomor 45 Tahun 2004 t ent ang Perlindungan Hut an;

16. Perat uran Presiden Republ ik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 t ent ang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tat a Kerj a Kement erian Negara Republik Indonesia;

17. Perat uran Presiden Nomor 10 Tahun 2005 t ent ang Unit Organisasi dan Tugas

Eselon I Kement erian Negara Republ ik Indonesia; sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Presiden Nomor 15 Tahun 2005;

18. Keput usan Presiden Nomor 187/ M t ahun 2004 t ent ang Pembent ukan Kabinet

Indonesia Bersat u;

19. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 4795/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang krit eria dan

indikat or Pengelolaan Hut an Al am Produksi Lest ari pada Unit Pengel olaan;

20. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 8171/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang Krit eria

Pot ensi Hut an Alam pada Hut an Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Alam;

21. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 6887/ Kpt s-II/ 2002 j is Keput usan Ment eri

Kehut anan Nomor 10031/ Kpt s-II/ 2002 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 59/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara Pengenaan Sanksi Administ rat if at as Pelanggaran izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu, Izin Pemungut an Hasil Hut an, dan Izin Usaha Indust ri Primer Hasil Hut an.

22. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 16/ Kpt s-II/ 2004 t ent ang Rencana Kerj a,

Rencana Kerj a Lima Tahun, Rencana Kerj a Tahunan, dan Bagan Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Al am.

23. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 124/ Kpt II/ 2003 j is Nomor SK. 445/ Kpt

s-II/ 2004 dan Nomor SK. 450/ Menhut -s-II/ 2005 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran Penyet oran Provisi Sumber Daya Hut an;

24. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 126/ Kpt II/ 2003 j is Nomor 334/ Kpt

s-II/ 2003 dan Nomor P. 18/ Menhut -s-II/ 2005 t ent ang Penat ausahaan Hasil Hut an;

25. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 128/ Kpt II/ 2003 j is Nomor 446/ Kpt

s-II/ 2003 dan Nomor SK. 451/ Menhut -s-II/ 2005 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran dan Penyet oran Dana Reboisasi;

26. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 149/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara

Penilaian Kelangsungan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam;

(3)

27. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 150/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara Penyeraj han dan Penerimaan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam Sebelum Jangka Wakt u Izin Berakhir;

28. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 428/ Kpt s-II/ 2003 j o Perat uran Ment eri

Kehut anan Nomor P. 401/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Izin Peral at an unt uk Kegiat an Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Al am at au Kegiat an Izin Pemanf aat an Kayu;

29. Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 03/ Menhut -II/ 2005 j o Nomor

P. 05/ Menhut -II/ 2006 t ent ang Pedoman Verif ikasi Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam dan at au pada Hut an Tanaman yang Dit erbit kan oleh Gubernur at au Bupat i/ Walikot a;

30. Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 13/ Menhut -II/ 2005 j is Nomor

P. 17/ Menhut -II/ 2005 dan Nomor P. 35/ Menhut -II/ 2005 t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen;

M E M U T U S K A N : Menet apkan :

KESATU : (1) Memberikan Pembaharuan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Alam PT. Mancaraya Agro Mandiri at as areal hut an produksi sel uas + 97. 820 (sembail an pul uh t uj uh ribu del apan rat us dua puluh) yang t erdiri dari Blok B seluas ± 2. 897 (dua ribu delapan rat us sembilan puluh t uj uh) hekt aryang seluruhnya merupakan hut an produksi t erbat as, Blok C1 seluas ± 24. 857 (dua puluh empat ribu del apan rat us lima puluh t uj uh) hekt ar yang t erdiri dari hut an produksi t erbat as seluas ± 1. 188 (seribu serat us delapan puluh delapan) hekt ar , hut an produksi t et ap seluas ± 2. 067 (dua ribu enam puluh t uj uh) hekt ar, dan hut an produksi konversi seluas ± 21. 602 (dua puluh sat u ribu enam rat us dua) hekt ar, Blok C2 seluas ± 21. 602 (dua pul uh sat u ribu enam rat us dua) hekt ar yang seluruhnya merupakan hut an produksi konversi, dan Blok D seluas ± 48. 464 (empat puluh delapan ribu empat rat us enam pul uh empat ) hekt ar yang t erdiri dari hut an produksi t erbat as seluas ± 2. 268 (dua ribu dua rat us enam puluh del apan) hekt ar dan hut an produksi t et ap seluas ± 46. 196 (empat puluh enam ribu serat us sembilan puluh enam) hekt ar, yang t erlet ak di kelompok hut an S. Sekowa – S. Warmanen, S. Mega – S. Warsamson, dan S. Keidut – S Seni, Kabupat en Sorong, Provinsi Irian Jaya Barat , sebagaimana t erlukis pada Pet a lampiran keput usan ini.

(2) Areal kerj a sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) seluas ± 82. 253 (del apan

puluh dua ribu dua rat us lima puluh t iga) hekt ar sisanya merupakan areal t idak berhut an seluas ± 1. 400 (seribu empat rat us) hekt ar dan kawasan perlindungan set empat (sempadan sungai, areal perlindungan pl asma nut f ah, kebun benih, pl ot permanen, kawasan penyangga hut an lindung, kawasan perlindungan set empat ) seluas 14. 167 (empat belas ribu serat us enam puluh t uj uh) hekt ar.

(3) Unt uk adanya pemant apan kawsan hut an dan menghindari konversi kawasan

hut an menj adi areal penggunaan lain, areal hut an produksi konversi seluas ± 43. 204 (empat puluh t iga ribu dua rat us empat ) hekt ar sebagaimana dimaksud pada Blok C1 dan Blok C2 ayat (1) agar segera diupayakan perubahan f ungsinya menj adi hut an produksi t et ap.

(4) Kawasan lindung (sempadan sungai, areal perlindungan pl asma nut f ah, kebun

benih, plot permanen, kawasan penyangga hut an lindung, kawasan perlindungan set empat ) seluas 14. 167 (empat belas ribu serat us enam puluh t uj uh) hekt ar, sebagimana dimaksud dalam ayat (1) t idak boleh diekploit asi, namun pengamanannya menj adi t anggung j awab perusahaan, sert a harus dikelol a sebagai kawasan konservasi sesuai ket ent uan yang berlaku.

(4)

KEDUA : Luas dan let ak def init if areal Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada hut an t anaman t ersebut Amar KESATU dit et apkan oleh Depart emen Kehut anan set elah dilaksanakan penat aan bat as di l apangan.

KETIGA : PT. Mancaraya Agro Mandiri sebagai pemegang IUPHHK pada Hut an Alam berhak:

a. Melakukan kegiat an sesuai dengan izin yang t ert uang dalam keput usan ini dan

memperoleh manf aat dari hasil usahanya.

b. Diberikan Jat ah Produksi hasil hut an kayu t ahunan:

- Et at luas maksimum : 2. 346 hekt ar/ t ahun

- Et at j umlah bat ang maksimum : 30. 295 bat ang/ t ahun

- Et at volume maksimum : 93. 317 m3/ t ahun

KEEMPAT : PT. Mancaraya Agro Mandiri sebagai pemegang IUPHHK pada Hut an Alam harus memenuhi kewaj iban-kewaj iban sebagai berikut :

1. Membuat dan menyerahkan :

a. Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKUPHHK) pada hut an

alam unt uk seluruh areal kerj a selama j angka wakt u berlakunya izin, selambat -lambat nya 1 (sat u) t ahun sej ak izin dit erbit kan;

b. Rencana Kerj a Lima Tahun Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu

(RKL-UPHHK) pada hut an t anaman 3 (t iga) bul an sej ak perbaikan RKUPHHK disahkan;

c. Rencana Kerj a Tahunan Usaha pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKT-UPHHK)

pada hut an t anaman sesuai dengan pedoman yang dit et apkan, selambat -lambat nya 2 (dua) bulan sebelum RKT t ahun berj alan;

2. Melakukan :

a. Sist em silvikult ur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) sesuai lokasi dan

j enis t anaman yang dikembangkan;

b. Penat ausahaan hasil hut an sesuai ket ent uan yang berlaku

c. Penat ausahaan keuangan kegiat an usahanya sesuai st andar akut ansi

kehut anan yang berlaku (PSAK 32);

d. Kegiat an secara nyat a dan bersungguh-sungguh dal am wakt u 180 (serat us

delapan puluh) hari sej ak izin dit erbit kan;

e. Pengukuran dan Penguj ian hasil hut an kayu sesuai ket ent uan yang berlaku;

f . Kerj asama dengan Koperasi masyarakat set empat paling lambat 1 (sat u)

t ahun sej ak izin dit erbit kan. Kerj asama dapat berupa penyert aan saham dan at au kerj asama dalam usaha pada segmen kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam.

3. Menyediakan dan memasok bahan baku kayu kepada indust ri primer hasil

hut an;

4. Menggunakan peralat an kerj a yang j umlah dan at au j enisnya sesuai dengan

izin.

5. Melaksanakan :

a. Kegiat an usaha pemanf aat an hasil kayu pada hut an al am dengan

kemampuan sendiri. , emliput i kegiat an-kegiat an pemanenan at au penebangan, penanaman, pemeliharaan, pengamanan, pengol ahan, dan pemasaran hasil hut an kayu, sesuai Rencana Kerj a (RK), Rencana Kerj a lIma Tahunan (RKL), Rencana Kerj a Tahunan (RKT) UPHHK pada hut an alam yang disahkan, sert a memat uhi perat uran perundang-undangan yang berlaku.

b. Penat aan bat as areal kerj a paling l ambat 3 (t iga) bulan sej ak izin

dit erbit kan dan diselesaikan dal am wakt u 3 (t iga) t ahun, selanj ut nya dit et apkan sebagai areal kerj a def init if ;

(5)

c. Permudaan secara al ami at au buat an dan pemeliharaan hut an;

d. Perlindungan hut an di areal kerj anya dari gangguan keamanan.

6. Membuat dan menyampaikan l aporan sesuai ket ent uan yang berlaku;

7. Membayar Provisi Sumber Daya Hut an (PSDH) at as hasil hut an kayu yang berasal

dari penebangan hut ana t anaman at au Provisi Sumber Daya Hut an dan Dana Reboisasi at as hasil hut an yang berasal dari hut an alam (land clearing), sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan yang berlaku;

8. Mempekerj akan t enaga prof esional di bidang kehut anan dan t enaga l ain yang

memenuhi persyarat an sesuai ket ent uan yang berlaku;

9. Membant u pengembangan sosial budaya dan ekonomi (kesej aht eraan)

masyarakat yang berada di dalam at au sekit ar areal kerj anya;

10. Mempel ancar pet ugas yang mengadakan bimbingan, pengawasan dan

penelit ian;

11. Memat uhi dan melaksanakan ket ent uan-ket ent uan yang t ercant um dal am

lampiran keput usan ini dan perat uran perundangan yang berlaku.

KELIMA : (1) IUUPHK pada hut an alam ini t idak dapat dipindaht angankan kepada pihak lain t anpa perset uj uan Ment eri Kehut anan.

(2) Pemegang IUPHHK pada hut an alam dilarang mengkont rakkan at au

menyerahkan seluruh at au sebagian usahanya kepada pihak lain t anpa perset uj uan t ert ulis dari Ment eri kehut anan.

KEENAM : (1) IUPHHK pada hut an t anaman t idak merupakan hak kepemilikan at as kawasan hut an.

(2) Areal hut an yang dibebani IUPHHK pada hut an al am ini, t idak dapat dij adikan

j aminan at au dij aminkan kepada pihak l ain.

(3) Tanaman yang dihasilkan dari izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an t anaman ini merupakan aset pemegang izin yang dapat dij adikan agunan sepanj ang izin masih berl aku.

KETUJUH : (1) Apabila di dalam areal IUPHHK pada hut an al am t erdapat lahan yang t el ah menj adi t anah milik, perkampungan, t egalan, persawahan at au t elah di duduki dan digarap oleh pihak ket iga, maka l ahan t ersebut dikeluarkan dari areal kerj a IUPHHK pada hut an alam.

(2) Apabila l ahan t ersebut pada ayat 1 (sat u) dikehendaki unt uk dij adikan areal

IUPHHK pada hut an alam, maka penyelesaiannya dil akukan oleh PT. Mancaraya agro Mandiri dengan pihak-pihak yang bersangkut an sesuai dengan ket ent uan perat ur an perundang-undangan yang berlaku.

KEDELAPAN : (1) Minimal set iap 3 (t iga) t ahun IUPHHK pada hut an alam ini diadakan penilaian unt uk menget ahui kemampuan pengelolaannya sesuai ket ent uan yang berlaku.

(2) Pemegang IUPHHK pada hut an t anaman ini akan dikenakan sanksi apabil a

melanggar ket ent uan dan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

KESEMBILAN : Sebel um IUPHHK pada Hut an Tanaman ini diserahkan oleh Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan, PT. Riau Indo Agropalma waj ib membayar lunas Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an pada hut an t anaman yang t erhut ang sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan.

KESEPULUH : Dalam PT. Riau Indo Agropal ma sampai dengan bat as wakt u yang dit ent ukan t idak dapat membayar Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an sebagaimana dimaksud pada Amar KESEMBILAN, maka IUPHHK pada Hut an Tanaman ini t idak diserahkan dan dit arik kembali.

(6)

KESEBELAS : Keput usan ini dan lampiran-lampirannya merupakan sat u kesat uan yang t idak t erpisahkan.

KEDUABELAS : Dengan dit et apkannya Keput usan ini, maka Keput usan Bupat i Sorong Nomor 105 Tahun 2001 t anggal 31 Okt ober 2001 dinyat akan t idak berlaku lagi.

KETIGABELAS : Keput usan ini berlaku sej ak t anggal dit et apkan unt uk j angka wakt u 35 (t iga puluh l ima) t ahun sej ak t anggal 31 Okt ober 2001, kecuali apabila diserahkan kembali oleh pemegang izin at au dicabut oleh Ment eri Kehut anan.

Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 14 Maret 2006

Salinan sesuai dengan aslinya MENTERI KEHUTANAN, Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

Tt d. TTD

Suparno, SH. H. M. S. KABAN, SE. , M. Si. NIP. 080068472

Salinan Keput usan ini disampaikan Kepada Yt h. :

1. Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian;

2. Ment eri Dalam Negeri;

3. Ment eri Keuangan;

4. Ment eri Perdagangan;

5. Ment eri Perindust rian;

6. Ment eri Tenaga Kerj a dan Transmigrasi;

7. Ment eri Tenaga Kerj a dan Sumberdaya Mineral;

8. Kepal a Badan Pert anahan Nasional

9. Pej abat Eselon I Lingkup Depart emen Kehut anan;

10. Gubernur Irian Jaya;

11. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehut anan Regional IV;

12. Kepal a Dinas Kehut anan Provinsi Irian Jaya;

13. Bupat i Sorong;

14. Kepala Dinas Kehut anan Kabupat en Sorong;

15. Direkt ur Ut ama PT. Mancaraya Agro Indust ri.

Referensi

Dokumen terkait

Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 314/ Kpt s-II/ 1999 t ent ang Rencana Karya Pengusahaan Hut an, Rencana Karya Lima Tahun, dan Rencana Karya Tahunan at au

Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 314/ Kpt s-II/ 1999 t ent ang Rencana Karya Pengusahaan Hut an, Rencana Karya Lima Tahun, dan Rencana Karya Tahunan at au

dan Persyarat an Permohonan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri sebagaimana t elah diubah dan diperbaiki dengan Surat Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 536/ Kpt s-II/

Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 314/ Kpt s-II/ 1999 t ent ang Rencana Karya Pengusahaan Hut an, Rencana Karya Lima Tahun, dan Rencana Karya Tahunan at au

dan Persyarat an Permohonan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri sebagaimana t elah diubah dan diperbaiki dengan Surat Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 536/ Kpt s-II/

dan Persyarat an Permohonan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri sebagaimana t elah diubah dan diperbaiki dengan Surat Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 536/ Kpt s-II/

dan Persyarat an Permohonan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri sebagaimana t elah diubah dan diperbaiki dengan Surat Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 536/ Kpt s-II/

Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 314/ Kpt s-II/ 1999 t ent ang Rencana Karya Pengusahaan Hut an, Rencana Karya Lima Tahun, dan Rencana Karya Tahunan at au