MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 733/ KPTS-II/ 1997
TENTANG
PEMBERIAN HAK PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI ATAS AREAL HUTAN SELUAS ± 9. 300 (SEMBILA RIBU TIGA RATUS)
HEKTAR DI PROPINSI DAERAH TINGKAT I RIAU KEPADA PT. EKAWANA LESTARIDHARMA
MENTERI KEHUTANAN,
Membaca : 1. Surat Ment eri Kehut anan No. 1775/ Kpt s-IV/ 1992 t anggal 7 Okt ober 1992
t ent ang pencadangan areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHHTI) at as areal seluas + 10. 000 (sepuluh ribu) hekt ar di Propinsi Daerah Tingkat I Riau;
2. Akt a Nomor 44 t anggal 13 Desember 1991 t ent ang pendirian Perusahaan PT. EKAWANA LESTARIDHARMA yang dibuat di hadapan RUKMASANTI HARDJASATYA, SH, Not aris di Jakart a, disahkan Ment eri Kehakiman dengan Keput usan No. C2-9643. HT. 01. 01. TH. 93 t anggal 24 Sept ember 1993, dan dimuat dal am Tambahan Berit a Negara RI Nomor 103 t anggal 24 Desember 1993, t erakhir diubah dengan Akt a Nomor 469 t anggal 27 Agust us 1994, yang dibuat dihadapan TAJIB RAHARJO, SH, Not aris di Pekanbaru, disahkan Ment eri Kehakiman dengan Keput usan Nomor C2-2. 677-HT. 01. 04 Th 95 t anggal 20 Pebruari 1995, dan dimuat dal am Tambahan Berit a Negara RI Nomor 104 t anggal 29 Desember 1995;
3. Surat Direkt ur Jenderal Invent arisasi dan Tat a Guna Hut an No. 722/ A/ VII-4/ 1997 t anggal 28 Agust us 1997, t ent ang Pet a Areal Kerj a Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri PT. EKAWANA LESTARIDHARMA dengan seluas areal ± 9. 300 (semblian ribu t iga rat us) hekt ar.
Menimbang : a. bahwa hut an merupakan suat u sumber daya alam yang mempunyai pot ensi
ekonomi, perlu dimanf aat kan secara opt imal dan l est ari bagi kepent ingan pembangunan ekonomi nasional dan Kelest arian lingkungan hidup;
b. bahwa sesuai dengan Trilogi Pembangunan maka pembangunan kehut anan dan hasil-hasilnya harus dapat meningkat kan kesej aht eraan seluruh rakyat lahir dan bat in secara adil dan merat a;
c. bahwa unt uk meningkat kan produkt ivit as kawasan hut an yang t idak produkt if , meningkat kan kwalit as lingkungan hidup sert a menj amin t ersedianya bahan baku indust ri hasil hut an secara lest ari perlu dilaksanakan pengusahaan hut an t anaman berdasarkan azas kel est arian dengan menerapkan sist em silvikult ur hut an t anaman secara int ensif pada kawasan hut an t ersebut ;
d. bahwa dal am rangka pemanf aat an sumber daya hut an produksi t ersebut diat as, berdasarkan surat Ment eri Kehut anan No. 1775/ Menhut -V/ 1992 t anggal 7 Okt ober 1992 kepada PT. EKAWANA LESTARIDHARMA t elah diberikan pecadangan areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri at as areal seluas + 10. 000 (sepuluh ribu) hekt ar di Propinsi Daerah Tingkat I Riau;
e. bahwa PT. EKAWANA LESTARIDHARMA t elah memenuhi persyarat an yang dit ent ukan, sehingga kepadanya dapat diberikan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) at as kawasan t ersebut .
Mengingat : 1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia t ahun 1945 Pasal 33;
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-Pokok Agraria;
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 j o t ent ang Penanaman Modal Asing,
sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1970;
4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok
Kehut anan;
5. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 t ent ang Penanaman Modal Dalam
Negeri, sebagaimana t el ah diubah dan dit ambah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1970;
6. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
7. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok
Perindust rian;
8. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 t ent ang Konservasi sumber Daya Alam
Hayat i dan Ekosist emnya;
9. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang;
10. Perat uran Pemerint ah Nomor 22 Tahun 1967 t ent ang Iuran Hak Pengusahaan
Hut an dan Iuran Hasil Hut an;
11. Perat uran Pemerint ah Nomor 33 t ahun 1970 t ent ang Perencanaan Hut an;
12. Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1985, t ent ang Perlindungan Hut an;
13. Perat uran Pemerint ah Nomor 7 Tahun 1990 t ent ang Hak Pengusahaan Hut an
Tanaman Indust ri;
14. Perat uran Pemerint ah Nomor 51 Tahun 1993 t ent ang Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan;
15. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1984 t ent ang
Susunan Organisasi Depart emen, sebagaimana t elah diubah dengan Keput usan Presiden Nomor 58 Tahun 1993;
16. Keput usan Preiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 1990 t ent ang Dana
Reboisasi, sebagaimana t elah diubah t erakhir dengan Keput usan Presiden Republik Indonesia no. 24 Tahun 1993;
17. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1990 t ent ang
Pengenaan, pemungut an dan Pembagian Iuran Hasil hut an, sebagaimana t elah diubah t erakhir dengan keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1993;
18. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 195/ Kpt s-II/ 1991 t ent ang Iuran Hak
Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri, sebagaimanan t elah diubah dengan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 345/ Kpt s-II/ 1996
19. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 358/ Kpt s-II/ 1993 t ent ang Tat a Cara
dan Persyarat an Permohonan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri sebagaimana t elah diubah dan diperbaiki dengan Surat Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 536/ Kpt s-II/ 1995;
20. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 70/ Kpt s-II/ 1995 t ent ang Pengat uran
Tat a Ruang Hut an Tanaman Indust ri sebagaimana t elah diubah dan diperbaiki dengan Surat Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 246/ Kpt s-II/ 1996.
21. Keput usan Met eri Kehut anan Nomor 519/ Kpt s-II/ 1997 t ent ang Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan, Upaya Pengelol aan Lingkungan dan Upaya Pemant auan Lingkungan Pembangunan Kehut anan.
Memperhat ikan : Rekomendasi Gubernur Kepal a Daerah Tingkat I Riau Nomor 525/ EK/ 782 t anggal 17 Maret 1995.
M E M U T U S K A N :
Menet apkan :
PERTAMA : Memberikan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) at as Kawasan
Hut an Produksi Tet ap yang t erlet ak di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Riau kepada PT. EKAWANA LESTARIDHARMA dengan ket ent uan sebagai berikut :
1. Areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) Pola Transmigrasi t ersebut adalah seluas ± 9. 300 (sembil an ribu t iga rat us) hekt ar sebagaimana pet a t erlampir.
2. Luas dan l et ak def init if areal kerj a Hak Pengusahaan Hut an Tanaman
Indust ri (HPHTI) dit et apkan oleh Depart emen Kehut anan set elah dilaksanakan pengukuran dan penat aan bat as di lapangan.
KEDUA : PT. EKAWANA LESTARIDHARMA sebagai pemegang Hak Pengusahaan Hut an
Tanaman Indust ri (HPHTI) harus memenuhi kewaj iban sebagai berikut :
1. Membayar Iuran dan Kewaj iban keuangan lainnya sesuai dengan ket ent uan
yang berlaku;
2. Melaksanakan penat aan bat as areal kerj anya selambat -lambat nya 2 (dua)
t ahun sej ak dit et apkan Keput usan ini;
3. Membuat Rencana Karya Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (RKP-HTI)
selambat -lambat nya 18 (delapan belas) bulan sej ak dikeluarkannya Keput usan ini;
4. Membuat Rencana Karya Tahunan HTI (RKT-HTI) sesuai dengan pedoman
yang dit et apkan;
5. Membangun sarana dan prasarana yang diperlukan unt uk mel aksanakan
pengusahaan hut an t anaman indust ri;
6. Memulai kegiat annya secara nyat a dan bersungguhsungguh selambat
-lambat nya 6 (enam) bulan set elah dikel uarkannya Keput usan ini;
7. Melaksanakan kegiat an pengusahaan hut an t anaman indust ri dengan
kemampuan sendiri/ pat ungan, meliput i kegiat an-kegiat an penanaman, pemeliharaan, pemungut an, pengolahan dan pemasaran sesuai Rencana Karya Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri menurut ket ent uan-ket ent uan yang berl aku sert a berdasarkan azas manf aat azas kelest arian dan azas perusahaan;
8. Sel ambat -lambat nya dal am wakt u 5 (l ima) t ahun sej ak dit erbit kannya
keput usan ini, pemegang HPHTI harus sudah membuat t anaman minimal sepersepuluh dari luas areal kerj a yang diberikan;
9. Sel ambat -lambat nya dalam wakt u 25 (dua puluh lima) t ahun sej ak
dit erbit kannya keput usan ini, seluruh areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) yang t elah diberikan harus sudah dit anami;
10. Mengusahakan areal HPHTI sesuai dengan Rencana Karya Pengusahaan Hut an
Tanaman Indust ri dan Rencana Karya Tahunan Hut an Tanaman Indust ri yang disahkan sesuai dengan ket ent uan yang berlaku;
11. Melaksanakan penanaman kembal i set elah melakukan penebangan sesuai
ket ent uan yang berlaku;
12. Mempekerj akan t enaga t eknis kehut anan sesuai ket ent uan yang berlaku;
13. Membant u meningkat kan t araf hidup masyarakat yang berada di dal am at au
di sekit ar areal kerj anya;
14. Waj ib memberikan izin kepada masyarakat hukum adat / masyarakat t radisional dan anggot a-anggot anya unt uk berada di dal am areal kerj anya unt uk memungut , mengambil, mengumpul kan dan mengangkut hasil hut an ikut an sepert i rot an, sagu, damar, buahbuahan, get ahget ahan, rumput -rumput an, bambu, kul it kayu dan l ain sebagainya sepanj ang hasil hut an ikut an t ersebut unt uk memenuhi at au menunj ang kehidupan sehari-hari;
15. Mendukung pengembangan wilayah, pembangunan daerah dan
mengembangkan ekonomi dan kesej aht eraan masyarakat t radisional disekit ar areal kerj anya.
16. Memat uhi dan memberikan bant uan kepada para pet ugas yang ol eh Ment eri
Kehut anan diberi wewenang unt uk mengadakan bimbingan, pengawasan, dan penelit ian;
KETIGA : PT. EKAWANA LESTARIDHARMA sebagai pemegang Hak Pengusahaan Hut an
Tanaman Indust ri (HPHTI) t ersebut diat as t erikat oleh ket ent uan-ket ent uan sebagai berikut :
1. Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) t idak dapat
dipindaht angankan dalam bent uk apapun kepada pihak l ain t anpa perset uj uan Ment eri Kehut anan.
2. Memenuhi ket ent uan yang t ercant um dalam lampiran Keput usan ini dan
perat uran perundangan yang berlaku bagi pengusahaan hut an.
KEEMPAT : (1) Apabila di dalam areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI)
t erdapat lahan yang t elah menj adi t anah milik, perkampungan, t egalan, persawahan at au t el ah diduduki dan digarap oleh pihak ket iga, maka lahan t ersebut dikeluarkan dari areal kerj a Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI).
(2) Apabila l ahan t ersebut ayat 1 (sat u) dikehendaki unt uk dij adikan areal Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI), maka penyelesaiannya dilakukan ol eh PT. EKAWANA LESTARIDHARMA dengan pihak-pihak yang bersangkut an sesuai dengan ket ent uan perat uran perundangan-undangan yang berlaku.
KELIMA : (1) Set iap 5 (lima) t ahun Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI)
dengan penilaian oleh Depart emen Kehut anan unt uk menget ahui kemampuan pengelolaannya.
(2) Pemegang Hak pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri dalam keput usan ini
akan dikenakan sanksi apabil a mel anggar ket ent uan yang t ersebut dalam keput usan ini dan perat uran perundang-undangan yang berlaku.
KEENAM : Keput usan ini besert a Lampiran-lampirannya berlaku t erhit ung sej ak t anggal 7
Okt ober 1992, unt uk j angka wakt u 45 (empat puluh lima) t ahun, yait u 35 (t iga puluh lima) t ahun dit ambah 1 (sat u) daur t anaman pokok yang diusahakan 10 (sepul uh) t ahun, kecuali apabila sebelumnya diserahkan kembali oleh pemegang Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri (HPHTI) yang bersangkut an at au dicabut oleh Ment eri Kehut anan.
Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 1 Desember 1997
Salinan Sesuai Aslinya MENTERI KEHUTANAN, Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
ttd. ttd.
YB. WIDODO SUTOYO, SH. MM. MBA DJAMALUDIN SURYOHADIKUSUMO NIP. 080023934
Salinan Keput usan ini disampaikan Kepada Yt h. :
1. Sdr. Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan;
2. Sdr. Ment eri Koordinat or Bidang Produksi dan Dist ribusi; 3. Sdr. Ment eri Dalam Negeri;
4. Sdr. Ment eri Keuangan;
5. Sdr. Ment eri Transmigrasi dan Permukiman Perambahan Hut an;
6. Sdr. Ment eri Tenaga Kerj a;
7. Sdr. Ment eri Pert ambangan dan Energi; 8. Sdr. Ment eri Perindust rian dan Perdagangan;
9. Sdr. Ket ua Badan Koordinasi Penanaman Modal;
10. Sdr. Ment eri Agraria/ Kepala Badan Pert anahan Nasional; 11. Sdr. Sekret aris Jenderal Depart emen Kehut anan; 12. Sdr. Inspekt ur Jenderal Depart emen Kehut anan;
13. Sdr. Para Direkt ur Jenderal dal am Lingkup Depart emen Kehut anan;
14. Sdr. Kepala Badan Penelit ian dan Pengembangan Kehut anan;
15. Sdr. Gubernur KDH Tingkat I Propinsi Riau;
16. Sdr. Kepala Kant or Wilayah Depart emen Kehut anan Propinsi Riau;
17. Sdr. Kepala Dinas Kehut anan Propinsi Daerah Tingkat I Riau.