• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan SPM Evaluasi Bantul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengenalan SPM Evaluasi Bantul"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENALAN SNP, SPM DAN

IMPLEMENTASI SPM

EVALUASI SPM DIKDAS

TAHUN 2014

Bantul, 1 Desember 2014

(2)

ACUAN MUTU DALAM PENDIDIKAN

TIGA ACUAN MUTU PENDIDIKAN

(PERMENDIKNAS 63/2009):

1. Standar Pelayanan Minimal (SPM);

2. Standar Nasional Pendidikan (SNP); dan

3. Standar mutu pendidikan di atas SNP

(3)

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

(SNP)

(PP 19/2005 jo PP 32/2013)

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

(SNP)

(4)

Standar Nasional

Pendidikan

Definisi:

kriteria minimal tentang

sistem pendidikan di seluruh wilayah

hukum Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Fungsi: Dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan

nasional yang bermutu

Fungsi:

Dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan

nasional yang bermutu

Tujuan: Menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka

pencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat

Tujuan:

Menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka

pencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat

PP 19/2005 jo PP 32/2013

Tentang SNP (17 Bab, 97 Pasal)

UU No. 20 Th 2003

(5)

SNP dan Aturan

8 Standar

Peraturan Pelaksanaan

Standar Kompetensi

Lulusan

Permendikbud No. 54/2013

Standar Isi/Kurikulum

Permendikbud No. 67 /2013:

Struktur Kurikulum SD/MI;

Permendikbud No. 68 /2013:

Struktur Kurikulum SMP/MTs;

Permendikbud No. 81A /-2013

tentang Implementasi Kurikulum

Standar Pendidik dan

Tenaga Kependidikan

Permendiknas No. 12/2007 Standar

Pengawas Sekolah; 13/2007

Standar Kepala Sekolah; No.

16/2007: Standar Kualifikasi dan

Kompetensi Guru; No. 18 dan 40 /

2007 ttg Sertifikasi Guru

Standar proses

Permendikbud No. 65/2013

Standar Sarana dan

Prasarana

Permendiknas No. 24 /2007

Standar Pembiayaan

Permendiknas No. 69 /2009

Standar Pengelolaan

Permendiknas Nomor 19 /2007

(6)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

(SPM)

Permendiknas No. 15/2010

jo. Permendikbud No. 23/2013

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

(SPM)

(7)

Apakah SPM PENDIDIKAN?

Ketentuan mengenai jenis dan mutu

layanan pendidikan yang disediakan oleh

Kab/Kota dan Sekolah/ Madrasah

Memberikan rambu-rambu pelaksanaan

desentralisasi Penyelenggaraan

Kewenangan Bidang Pendidikan

Tolok ukur kinerja pelayanan pendidikan

yang diselenggarakan daerah;

Pengelolaan kinerja menuju SNP secara

(8)

SPM: Langkah Antara Menuju SNP

2014

(9)

Mengapa Implementasi SNP Perlu

Bertahap?

Ketentuan tentang input, proses, dan output dalam

SNP jauh lebih baik/tinggi dibanding kondisi saat ini;

Implementasi SNP secara penuh membutuhkan

sumberdaya yang sangat besar, kapasitas SDM serta

kapasitas kelembagaan yang sangat tinggi, perlu

dilaksanakan secara bertahap;

SPM didisain sebagai instrumen untuk memenuhi

(10)

Indikator SPM Pendidikan Dasar

(Permendiknas 15/2010 jo. Permendikbud 23 tahun 2013)

1. Mencakup 27 indikator:

14 indikator tanggung jawab

kabupaten/kota,

13 indikator tanggung jawab

sekolah/madrasah.

2. Mencakup persyaratan minimal terkait

dengan prasarana dan sarana, guru,

kepala sekolah/ madrasah, pengawas

sekolah/madrasah, buku, media

pembelajaran, kurikulum, rencana

pembelajaran, proses pembelajaran;

manajemen sekolah/madrasah; serta

penjaminan mutu dan evaluasi

pendidikan.

(11)

Pentahapan Pencapaian SNP melalui SPM

SNP:

-

Semua guru sudah S-1/D-IV

-

Semua guru sudah sertifikasi

-

Buku lengkap 1 set/siswa

-

Memiliki Lab & Alat IPA

-

Memiliki Lab Bahasa & Komputer

-

Memiliki tenaga administratif

Kondisi 2009:

-

Guru S1/D4: 16%

-

Banyak sekolah tanpa

guru dg sertifikasi

-

Blm semua sekolah

menyediakan buku utk

siswa

SPM 2014 (SD/MI):

-

Guru S-1/D-IV: 2 orang/

sekolah 6 rombel

-

Guru bersertifikat: 2 orang

-

Buku 5 matapelajaran 1

set/siswa

(12)

Hubungan SPM, SNP, Akreditasi

dan Penjaminan Mutu

BAN S/M

A

B

C

D

STANDAR NASIONAL

PENDIDIKAN

STANDAR

PELAYANAN

MINIMAL

(Belum terakreditasi)

*) SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Peningkatan berkelanjutan

SPMP

*)

(13)

Pembagian Tanggung Jawab

Pemerintah

Kabupaten/ Kota

(14 Indikator)

Prasaranan dan

sarana;

Guru, kepala sekolah

dan pengawas;

Penjaminan mutu.

Buku dan media

pembelajaran;

Kurikulum dan rencana

pembelajaran;

Proses pembelajaran;

Penjaminan mutu dan

evaluasi pendidikan

Manajemen sekolah

Standar Pelayanan Minimal – Pendidikan Dasar

(14)

Tanggungjawab Pendanaan

Tanggungjawab Pendanaan

Pemerintah kabupaten/kota dan Kementerian

Agama:

Investasi dan pemeliharaan infrastruktur dan peralatan;

Investasi untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi

sumberdaya manusia;

Operasional personil: gaji dan tunjangan guru dan tenaga

kependidikan;

Operasional non-personil

discretionary, tidak sistematis.

Sumberdana: DAU, DAK, Hibah, APBN (untuk Madrasah).

Sekolah/Madrasah:

Investasi dan pemeliharaan (minor): pengadaan buku, perawatan

infrastruktur dan peralatan sehari-hari;

(15)

Langkah Implementasi SPM di Kab/Kota

Langkah Implementasi SPM di Kab/Kota

Sosialisasi SPM di Jajaran Dinas

Pendidikan Sosialisasi SPM di Jajaran Dinas

Pendidikan

Pembentukan & Pelatihan

TIM SPM Kabupaten/Kot

a

Pembentukan & Pelatihan

TIM SPM Kabupaten/Kot

a

Pelatihan Pendataan & Analisis SPM level

Sekolah bagi Ka SD/MI, SMP/MTs & Pengawas Sekolah Pelatihan Pendataan

& Analisis SPM level Sekolah bagi Ka SD/MI, SMP/MTs & Pengawas Sekolah

Survey & Pengumpulan data berbasis

SPM Survey & Pengumpulan data berbasis

SPM

Penyusu nan RKS

& RKAS berbasis

SPM Penyusu nan RKS

& RKAS berbasis

SPM Analisa gap

dan perhitungan

kebutuhan investasi di

Sekolah Analisa gap

dan perhitungan

kebutuhan investasi di

Sekolah

Renstra 2015-2020 & Renja Tahunan

2015-2020 Renstra

2015-2020 & Renja Tahunan

2015-2020 Perumusan

Kebijakan Kabupaten/Kot

a

Perumusan Kebijakan Kabupaten/Kot

a

Penyusunan Renja & RKA-APBD 2015 Penyusunan Renja & RKA-APBD 2015

Analisa data, IP, gap & perhitungan kebutuhan investasi

di Kabupaten/Kota Analisa data, IP, gap & perhitungan kebutuhan investasi

di Kabupaten/Kota Input Data

dari Sekolah &

dari Kabupaten/

Kota Input Data

dari Sekolah &

dari Kabupaten/

(16)

Evaluasi Diri

Sekolah (EDS)

Merumuskan Program

Kegiatan dalam Kerangka

Jangka Menengah (RKS) dan

Rencana Tahunan (RKT)

Identifikasi

Kesenjangan

(Gap)

antara kondisi nyata

dengan standar acuan

mutu

Merumuskan

Target-Target Terukur

Capaian Mutu

LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI SPM

DI SATUAN PENDIDIKAN

1

2

3

(17)

PERENCANAAN

RKS/RPS

RKAS (RAPBS)

PELAKSANAAN

KEGIATAN

EVALUASI &

PERBAIKAN

PELAPORAN

KEPEMIMPINAN

SEKOLAH

(18)

HASIL SPM DIKDAS TAHUN 2014

KABUPATEN BANTUL

HASIL SPM DIKDAS TAHUN 2014

KABUPATEN BANTUL

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum berlangsungnya proses pembelajaran guru harus terlebih dahulu merumuskan tujuan pembelajaran, hal ini akan mempermudah dalam proses pembelajaran bahasa

1) Pengaruh lingkungan baik fisik, biologis, maupun lingkungan sosial yang ada sekitarnya dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang sehingga dorongan dan pengaruh lingkungan akan

Pada kesempatan ini sebaiknya anak menggunakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak mengganggu aktivitas bermain anak. Bahan yang cocok digunakan untuk busana bermain adalah

Hasil Respon mahasiswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan modul pneumatik berbasis life skill pada 4 aspek pernyataan dan 4 aspek pertanyaan dengan nilai

Base calendar adalah kalender yang dapat dipakai sebagai kalender kerja proyek dan kalender yang waktu kerja dan waktu libur resource-nya dapat diatur pada nilai

Penelitian tahap sebelumnya telah menghasilkan beberapa hasil yang sangat positip, di antaranya setelah melalui proses pengolahan berupa pembakaran dan penggilingan,

Pada saluran tataniaga tingkat 2 (Gambar 2), distributor adalah pedagang beras yang membeli beras langsung dari pemasok dalam jumlah yang sangat besar. Beras lalu

Pemilihan metode Arima pada kajian ini didasarkan pada kelebihan dari metode ini yaitu kemampuannya dalam mengatasi masalah dengan sifat keacakan, tren, musiman bahkan sifat