18
BAB III
METODOLOGI
A. Bentuk dan Strategi Penelitian
Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Louis Gottschalk, 1986: 32). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, verifikasi (kritik), interpretasi, dan historiografi. Penelitian diawali dengan mengumpulkan data yaitu menemukan subjek yang akan diteliti terlebih dahulu. Setelah itu, dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema penulisan. Sumber-sumber penulisan yang terkait dengan permasalahan yang penulis dapatkan adalah sumber primer dan sumber sekunder. Tahapan berikutnya adalah tahap kritik sumber yang terdiri dari kritik intern dan kritik ekstern. Tahapan ketiga adalah interpretasi, yaitu memberikan penafsiran terhadap data-data yang telah ditemukan. Tahapan akhir dalam metode penelitian sejarah adalah historiografi atau penulisan sejarah. Dalam tahap ini penulis memproses data-data yang telah ditafsirkan secara kronologis dan sitematis agar tersusun sebuah cerita sejarah tentang peran rakyat Tengaran dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI di Kecamatan Tengaran tahun 1947-1949.
B. Bentuk Penelitian
19 Kecamatan Tengaran tahun 1947-1949 maka bentuk penelitian ini adalah deskriptif naratif yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas kepada penulis dan akhirnya dapat memberikan kesimpulan analisa yang mendalam pada persoalan yang dikaji.
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini ada tiga sumber data yang dimanfaatan yaitu:
1. Pustaka dengan cara mencari dan menemukan data dari buku-buku sumber sejarah yang relevan dengan permasalahan.
2. Dokumen dengan menggunakan sumber primer berupa arsip, terdiri dari laporan-laporan resmi dan surat keputusan pemerintah. Dokumen sejaman berupa surat kabar Sin Po juga digunakan untuk menjawab permasalahan yang sedang diteliti.
3. Wawancara mencari informasi kepada pelaku sejarah tentang permasalahan yang akan diteliti. Peneliti melakukan wawancara kepada bapak Kusdi, Subardi, Jarkoni, Wito Turut, Suratman, Kasman, dan Tohri.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :
1. Studi dokumen/arsip
20 Republik Indonesia dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta. Di Arsip Nasional peneliti memperoleh sumber primer berupa laporan-laporan resmi dari TNI dan surat keputusan dari pemerintah Republik Indonesia seperti naskah perundingan Klero pasca perjanjian Renville yang berisi tentang pembagian wilayah Kecamatan Tengaran menjadi dua pemerintahan yaitu pemerintah Federal di utara Kali Tanggi dan pemerintah RI di selatan Kali Tanggi. Di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, peneliti mendapatkan dokumen yang terbit sejaman dengan permasalahan yang sedang diteliti yaitu berupa surat kabar Sin Po yang terbit di daerah Pendudukan (Federal).
2. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah mempelajari pustaka atau buku baik yang disediakan oleh perpustakaan resmi maupun pribadi. Untuk keperluan ini peneliti memperluas perbendaharaan data dengan cara membaca buku-buku umum dan buku-buku yang dikeluarkan oleh instansi. Dalam hal ini, peneliti mencari sumber buku di perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (UKSW). Selain di perpustakaan UKSW, peneliti juga mencari sumber buku di perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) dan perpustakaan daerah kota Yogyakarta.
3. Wawancara (interview)
21 dari bahan dokumenter. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dari kesaksian mata mengenai peristiwa yang berupa data terkait permasalahan yang sedang diteliti dan tidak tercatat dalam dokumen. Dalam hal ini peneliti menggali informasi dari saksi-saksi dan pelaku sejarah selama perang mempertahankan kemerdekaan RI di Kecamatan Tengaran tahun 1947-1949, yaitu: Bapak Wito Turut (eks. Pasukan Clurut), Bapak Jumari (eks. Pasukan Clurut), Bapak Suratman Murbowijoyo (eks.Tentara Pelajar), Bapak Jarkoni (eks. Pasukan Clurut), Bapak Kusdi (purnawirawan TNI), dan Bapak Subardi (eks. Pasukan Clurut), Mujiyem (istri ketua Pasukan Clurut), dan Sidik Suwarno (eks. Tentara Pelajar).
E. Validitas Data
Bertujuan untuk memperoleh dan menyaring sumber atau fakta yang benar-benar berkualitas dengan masalah penelitian.
1. Kritik ekstern
22 siapa saja rekan-rekan informan yang berjuang bersamanya selama di Kecamatan Tengaran tahun 1947-1949 untuk memastikan bahwa informan benar-benar mengetahui peristiwa yang sedang diteliti sebagai pelaku sejarah.
2. Kritik intern
Kritik intern bertujuan untuk menyaring kualitas keterangan yang didapat dari sumber sejarah, dimana dilakukan pencocokan (I Gde Widja, 1989: 25). Dalam hal ini peneliti membandingkan antara keterangan dari satu informan dengan informan yang lainnya. Kemudian peneliti memilih keterangan yang paling banyak disampaikan dan yang memiliki bobot informasi akurat dari informan.
F. Teknik Analisis Data
23 data dari sumber data satu dengan sumber data yang lainnya sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti.
24
G. Kerangka Berpikir
Salatiga diduduki Belanda
Pendudukan Belanda di kec. Tengaran
Ds. Tegalwaton Ds. Karangduren Ds. Klero
TNI + Rakyat Pro RI mundur ke selatan Kali Tanggi
Dampak Militer Dampak Sosial
Dampak Politik
Kecamatan Tengaran di duduki oleh Belanda
Peran TNI
Peran Laskar
Peran
Ulama PMI
Dapur umum
Hisbullah
Situasi pasca perundingan Klero di Kec.Tengaran
Peristiwa hujan kanon di Kec. Tengaran, H-1 Doorstoot Solo
Sektor PP4A dikepung Kyai Mawardi gugur
gug
Penangkapan para pejuang oleh Belanda di Desa Tengaran dan Desa Tegalrejo