• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV T1 262010682 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV T1 262010682 BAB IV"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Kondisi Awal

Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas IV SD Negeri 3 Tunggak pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif, tidak memperhatikan saat pelajaran dan malas dalam mengikuti proses pembelajaran pada pelajaran ilmu pengetahuan alam. Pembelajaran yang dilakukan masih dilakukan secara konvensional dan didominasi oleh metode ceramah. Setelah dilaksanakan tes formatif dan dianalisis hasilnya sebagaimana disajikan pada tabel 4.1. di bawah ini :

Tabel 4.1

Analisis Nilai Tes Formatif Pra Siklus

Ketuntasan Frekuensi Prosentase ( % )

Tuntas 8 40 %

Tidak tuntas 12 60 %

Jumlah 20 100 %

Maximum 80

Minimum 40

Rata -rata 58.5

Dari tabel 4.1. dapat diketahui bahwa hasil evaluasi pembelajaran sebelum penerapan metode inkuiri, diperoleh data dari 20 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 10 siswa (50%) mampu mencapai KKM (60) dan 10 siswa (50%) masih berada dibawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 80 dan nilai terendah 40 dengan nilai rata-rata kelas adalah 60.

(2)

Diagram 4.1. Tingkat ketuntasan siswa pra siklus

Dari gambar diagram 4.1 di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pra tindakan penelitian menunjukkan bahwa siswa yang tuntas belajar diatas kriteria ketuntasan minimal 60 adalah 42% sedangkan siswa yang belum tuntas belajar mencapai 58%.

4.2.Deskripsi pembelajaran Siklus 1

4.2.1. Rencana Tindakan

Perencanaan pembelajaran difokuskan pada permasalahan yang ditemukan pada kondisi awal. Dalam hal ini peneliti menyusun strategi, memilih metode dan alat peraga yang sesuai dengan pembelajaran dengan tujuan siswa menjadi lebih aktif mengikuti pembelajaran. Pembelajaran siklus 1 dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan 2 x 35 menit. Pertemuan 1 dilaksanakan hari Selasa, 13 Maret 2012, pertemuan 2 dilaksanakan pada Kamis, 15 Maret 2012 dan pertemuan 3 pada hari Selasa, 20 Maret 2012 pada Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.

Tuntas 40%

Belum Tuntas 60%

Diagram Ketuntasan Belajar Pra Siklus

(3)

Adapun instrumen yang telah disiapkan dalam pembelajaran siklus 1 adalah : (1) Menyusun perangkat pembelajaran, (2) Memilih metode inkuiri dan berbagai benda konkret berupa biji salak, batu kali , ranting pohon.(3) Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi observer terdiri dari lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi kegiatan guru (4) Menyusun lembar kerja siswa dan (5) Menyusun alat penilaian hasil belajar siswa.

4.2.2. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan pada siklus 1, guru mengawali pembelajaran dengan menyiapkan kondisi kelas, melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. pada kegiatan awal guru melakukan apersepsi, memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti pembelajaran diawali dengan penjelasan materi oleh guru, membentuk kelompok-kelompok kecil di kelas, membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok serta menjelaskan petunjuk mengerjakan lembar kerja. Proses penerapan metode inkuiri yang dilaksanakan oleh guru ternyata belum mampu mengefektifkan kegiatan belajar siswa. Terlebih lagi pemanfaatan benda konkret masih terbatas dalam pembimbingannya.

Guru membagikan lembar kerja siswa untuk mengaktifkan kegiatan belajar dalam kelompok. Siswa secara berkelompok mengadakan kegiatan inkuiri dengan memanfaatkan LKS dan benda-benda yang telah disediakan oleh guru. Kerjasama dalam kelompok kurang terjalin dengan baik karena masih terdapat anggota kelompok yang pasif atau bahkan cenderung bekerja sendiri, tetapi kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa berlangsung lebih aktif. Kegiatan pembimbingan terhadap kelompok selalu dilakukan oleh guru, tetapi banyaknya kelompok dalam kelas menyebabkan pembimbingan kurang merata. Selain itu aspek pengelolaan waktu cenderung lebih lama dari alokasi waktu yang ditentukan sehingga menyebabkan kegiatan presentasi kelompok hanya mampu menampilkan beberapa kelompok saja.

(4)

soal. Dari analisis hasil tes formatif pada pertemuan 2 ini guru selanjutnya memberikan tindak lanjut kepada siswa agar mengulangi percobaan-percobaan yang tadi dilakukan di kelas.

4.2.3. Hasil Tindakan

4.2.3.1.Hasil belajar siswa

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Guru dibantu oleh teman sejawat Suparmi, S.Pd yang merupakan guru kelas V di SD Negeri 3 Tunggak. Hal-hal yang diamati meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa serta hasil belajar siswa. Pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa hasilnya berupa data kualitatif yaitu lembar pengamatan. Sedangkan data kuantitatif berupa penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru baik selama proses pembelajaran maupun kegiatan akhir. Siklus 1 dilaksanakan dalam dua pertemuan. pada pertemuan ke 2 dilaksanakan penilaian untuk mengetahui hasil belajar siswa. Analisis hasil belajar siswa pada disajikan dalam tabel 4.2 di bawah ini :

Tabel 4.2

Analisis nilai tes formatif pada siklus 1

Ketuntasan Frekuensi Prosentase ( % )

Tuntas 14 70 %

Tidak tuntas 6 30 %

Jumlah 20 100 %

Maximum 100

Minimum 40

Rata -rata 72.0

Dari tabel 4.2. dapat dijelaskan bahwa hasil tes formatif setelah pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri pada siklus 1, diperoleh data dari 20 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 14 siswa (70%) mampu mencapai KKM (60) dan 6 siswa (30%) masih berada dibawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan nilai terendah 40 dengan nilai rata-rata kelas adalah 72.0.

(5)

Diagram 4.2

Hasil belajar siklus 1 kelas IV SD Negeri 3 Tunggak Semester 2 Tahun Pelajaran 2011 / 2012

Dari diagram 4.2. dapat dijelaskan bawah tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 adalah terdapat 14 siswa (70%) tuntas dan masih terdapat 6 siswa (30%) yang masih memperoleh nilai dibawah KKM.

4.2.3.2.Hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa

Pengamatan terhadap aktivitas siswa yang diamati oleh observer ibu Suparmi, S.Pd guru kelas V SD Negeri 3 Tunggak meliputi 5 aspek antara lain : (1) Perhatian siswa terhadap materi pelajaran, (2) Keaktifan siswa dalam pembelajaran (3) Keterampilan siswa dalam tanya jawab dengan guru (4) Keberanian siswa dalam berpendapat (5) Kerjasama dalam kelompok. Hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa berdasarkan aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut :

1) Perhatian sudah terfokus pada pembelajaran 2) Beberapa siswa kurang aktif dan masih malu-malu 3) Siswa sudah mulai berinteraksi tanya jawab dengan guru 4) Sudah ada siswa yang berpendapat

5) Kerjasama kurang terjalin, siswa masih suka mengerjakan sendiri

Tuntas 70% Belum

Tuntas 30%

Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 1

(6)

Pengamatan terhadap aktivitas guru terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode inkuiri masih kurang maksimal. Aspek pengamatan aktivitas guru meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembimbingan, analisis dan tindak lanjut hasil belajar siswa. aspek-aspek tersebut terangkum dalam lembar observasi yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Rekapitulasi hasil pengamatan disajikan pada tabel 4.3 di bawah ini :

Tabel 4.3

Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I

No Kegiatan Hasil (%) Keterangan Kriteria

1 Awal 67% Cukup 85 – 100 = Sangat Baik

75 – 84 = Baik 65 – 74 = Cukup 55 – 64 = Kurang 54 – 0 = Sangat kurang

2 Inti 86% Sangat Baik

3 Akhir 90% Sangat Baik

Rata-rata 81% Baik

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode inkuiri pada siklus 1 keseluruhan kegiatan rata-rata telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 80%. Sesuai kriteria yang telah ditentukan, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan metode inkuiri sudah baik. Namun secara terpisah dalam kegiatan awal masih berada dalam kategori cukup, sehingga baik kegiatan awal, inti dan akhir perlu ditingkatkan karena masih ada kekurangan dan beberapa kegiatan penting yang telah direncanakan terlewatkan.

Hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa ini selanjutnya menjadi bahan untuk refleksi dan perencanaan tindakan pada siklus 2.

4.2.4. Refleksi

Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pengamatan selama proses pembelajaran dan mendiskusikan aspek-aspek yang perlu ditingkatkan pada pembelajaran Siklus 2. Membandingkan hasil belajar prasiklus dan siklus 1 serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus 1.

(7)

dari 8 siswa (40%) menjadi 14 siswa (70%) yang tuntas belajar. Sedangkan siswa yang belum tuntas mengalami penurunan dari 12 siswa (60%) menjadi 6 siswa (30%).

Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa pembelajaran dengan penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran ilmu pengetahuan alam kompetensi. Peningkatan ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus 1 adalah dari 50% menjadi 70% atau sebesar 20%. Nilai rata-rata kelas 72 < 75 sehingga belum memenuhi indikator kinerja, demikian pula ketuntasan belajar baru tercapai 70 % < 80%.

Disamping itu, berdasarkan data yang diperoleh dari lembar pengamatan masih terdapat banyak kekurangan selama pembelajaran siklus 1 antara lain sebagai berikut : Guru :

- Guru kurang memberikan kebebasan kepada siswa dalam memanfaatkan alat peraga - Motivasi yang diberikan oleh guru masih sangat kurang sifatnya masih verbal, karena

siswa masih terbatas dalam memanfaatkan alat peraga

- Dalam melaksanakan evaluasi, guru sudah mengkondisikan siswa agar tidak ramai yaitu dengan membagikan 1 lembar soal kepada setiap siswa.

Siswa :

- Sebagian siswa sudah memperhatikan penjelasan guru

- Siswa kurang aktif dan masih malu-malu saat menggunakan alat peraga - Masih banyak siswa yang pasif

- Sudah ada siswa yang berpendapat

- Kerjasama kurang terjalin, siswa masih suka mengerjakan sendiri

4.3.Deskripsi pembelajaran Siklus 2

4.3.1. Rencana Tindakan

(8)

Adapun instrumen yang telah disiapkan dalam pembelajaran siklus 2 adalah : (1) Menyiapkan perangkat pembelajaran (2) Memilih metode inkuiri dan benda-benda konkret (3) Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi observer terdiri dari lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi kegiatan guru (4) Menyusun lembar kerja siswa (5) Menyusun alat penilaian hasil belajar siswa.

4.3.2. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan pada siklus 2, guru mengawali pembelajaran dengan menyiapkan kondisi kelas, melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Pada kegiatan awal guru melakukan apersepsi, memotivasi siswa dengan memberikan pujian terhadap hasil pencapaian hasil belajar siklus 1. Selain itu untuk mengurangi verbalisme guru melaksanakan game agar siswa lebih antusias dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti pembelajaran diawali dengan penjelasan materi oleh guru, membentuk kelompok-kelompok kecil di kelas, membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok serta menjelaskan petunjuk mengerjakan lembar kerja. Siswa dapat terkondisi dengan baik saat pembentukan kelompok. Pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 siklus 2 ini, siswa dapat bekerja dalam kelompok. Kerjasama lebih terlihat dalam pembagian tugas kelompok maupun dalam menyelesaikan lembar kerja.

Proses penerapan metode inkuiri yang dilaksanakan oleh guru telah mampu membangkitkan minat belajar dan keaktifan siswa. Interaksi di kelas lebih komunikatif melalui bimbingan yang dilaksanakan guru ditiap kelompok. Terlebih lagi pemanfaatan benda konkret telah mampu dioptimalkan oleh siswa dengan bimbingan guru.

(9)

4.3.3. Hasil Tindakan

4.3.3.1.Hasil Belajar

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Guru dibantu oleh teman sejawat Suparmi, S.Pd yang merupakan guru kelas V di SD Negeri 3 Tunggak. Hal-hal yang diamati meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa serta hasil belajar siswa. Pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa hasilnya berupa data kualitatif yaitu lembar pengamatan. Sedangkan data kuantitatif berupa penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru baik selama proses pembelajaran maupun kegiatan akhir. Siklus 2 dilaksanakan dalam dua pertemuan. pada pertemuan ke 2 dilaksanakan penilaian untuk mengetahui hasil belajar siswa. Analisis hasil belajar siswa pada disajikan dalam tabel 4.4 di bawah ini :

Tabel 4.4

Analisis nilai tes formatif pada siklus 2

Ketuntasan Frekuensi Prosentase ( % )

Tuntas 18 90 %

Tidak tuntas 2 10 %

Jumlah 20 100 %

Maximum 100

Minimum 50

Rata -rata 82.0

Dari tabel 4.4. dapat dijelaskan bahwa hasil tes formatif setelah pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri pada siklus 2, diperoleh data dari 20 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 18 siswa (90%) mampu mencapai KKM (60) dan 2 siswa (10%) masih berada dibawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan nilai terendah 50 dengan nilai rata-rata kelas adalah 82.0.

(10)

Diagram 4.3

Hasil belajar siklus 2 kelas IV SD Negeri 3 Tunggak Semester 2 Tahun Pelajaran 2011 / 2012

Dari diagram 4.3. dapat dijelaskan bawah tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus 2 meningkat menjadi 18 siswa (90%) tuntas dan masih terdapat 2 siswa (10%) yang masih memperoleh nilai dibawah KKM.

4.3.3.2.Hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa

Pengamatan terhadap aktivitas guru terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode inkuiri sudah dapat dikelola dengan maksimal sehingga terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar. Aspek pengamatan aktivitas guru meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembimbingan, analisis dan tindak lanjut hasil belajar siswa. Aspek-aspek tersebut terangkum dalam lembar observasi yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Rekapitulasi hasil pengamatan disajikan pada tabel 4.5 di bawah ini :

Tuntas 90% Belum

Tuntas 30%

Diagram Ketuntasan Belajar Siklus 2

(11)

Tabel 4.5

Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus II

No Kegiatan Hasil (%) Keterangan Kriteria

1 Awal 80% Baik 85 – 100 = Sangat Baik

75 – 84 = Baik 65 – 74 = Cukup 55 – 64 = Kurang 54 – 0 = Sangat kurang

2 Inti 90% Sangat Baik

3 Akhir 90% Sangat Baik

Rata-rata 87% Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode inkuiri pada siklus 2 keseluruhan telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 87%. Sesuai kriteria yang telah ditentukan, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan metode inkuiri sangat baik. Dengan demikian metode inkuiri cukup efektif untuk dilaksanakan dalam pembelajaran IPA khusus di kelas IV sekolah dasar.

4.3.3.3.Refleksi

Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan membandingkan hasil belajar siklus 1 dan siklus 2 serta kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam pembelajaran siklus 2.

Pembelajaran dengan penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran ilmu pengetahuan alam. Pada siklus ke 2 ini indikator kinerja baik nilai rata-rata kelas maupun ketuntasan belajar telah terpenuhi. Yaitu nilai rata-rata kelas adalah 82 (>80) dan ketuntasan belajar 90% (>75%). Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan nilai terendah 50 dengan nilai rata-rata kelas adalah 82.0.

4.4.Pembahasan

(12)

4.4.1. Pra Siklus

1) Prestasi Belajar

Dari data kondisi awal menunjukkan bahwa hasil evaluasi pembelajaran sebelum penerapan metode inkuiri, dapat diketahui dari 20 siswa yang mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat 8 siswa (40%) mampu mencapai KKM (60 ) dan 12 siswa (60%) masih berada dibawah KKM. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 80 dan nilai terendah 40 dengan nilai rata-rata kelas adalah 58.5.

2) Proses Pembelajaran

Berdasarkan pengamatan hasil belajar, siswa kelas IV SD Negeri 3 Tunggak pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif, tidak memperhatikan saat pelajaran dan malas dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam. Pembelajaran yang dilakukan masih dilakukan secara konvensional dan didominasi oleh metode ceramah. Siswa kurang terbiasa untuk memanfaatkan alat peraga dan bekerja sama dalam kelompok.

4.4.2. Siklus 1

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus I, berupa hasil tes dan non tes. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap pelaksanaan siklus I diperoleh keterangan sebagai berikut:

1) Prestasi Belajar

Hasil tes dari siklus I, dari 20 siswa kelas IV yang mengikuti penilaian, siswa yang tuntas pada siklus 1 adalah 14 siswa (70%). Sedangkan siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 6 siswa (30%). Nilai tertinggi siswa meningkat dari 80 menjadi 100, meskipun masih ada nilai terendah 40. Nilai rata-rata juga terjadi peningkatan pada siklus 1, dari 58.5

(13)

diharapkan. Ketuntasan belajar masih dibawah indikator kinerja (<80%) karena baru mencapai 70%.

Siswa yang belum tuntas sebanyak 6 anak diberikan tindak lanjut berupa program remedial. Nilai remedial tersebut digunakan untuk memperbaiki nilai tes formatif sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal.

2) Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada siklus 1 sudah ada perubahan. Terlihat bahwa pembelajaran dengan penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru terlihat bahwa siswa cukup antusias dengan kegiatan pembelajaran, siswa tidak lagi meminta untuk segera istirahat seperti pelajaran biasanya, siswa kurang kreatif untuk menggunakan alat peraga seolah-olah takut melakukan kegiatan di luar instruksi guru, pembelajaran sudah lebih komunikatif, siswa

sudah berani menyampaikan pendapatnya, Kerjasama dalam kelompok belum terlihat, siswa yang merasa pandai mendominasi kegiatan kelompok.

Perbandingan antara kondisi awal dan siklus I dapat disajikan pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Perbandingan proses belajar dan hasil belajar Prasiklus dan Siklus 1 Kelas IV SD Negeri 3 Tunggak pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2011 / 2012

No Pra Siklus Siklus 1

2 Prestasi Belajar Prestasi Belajar

Ketuntasan

 Ketuntasan belajar meningkat 30 %

(14)

No Pra Siklus Siklus 1 3. Proses belajar :

 Proses pembelajaran pasif

 Siswa malu bertanya kepada guru

 Siswa tidak mau bekerja sama dengan teman

 Guru belum memanfaatkan alat peraga yang tepat

 Siswa tidak memperhatikan saat pelajaran dan malas dalam mengikuti proses pembelajaran

Proses belajar :

 Siswa cukup antusias dengan kegiatan pembelajaran (siswa tidak lagi meminta untuk segera istirahat seperti pelajaran biasanya)

 Siswa kurang kreatif untuk menggunakan alat peraga seolah-olah takut melakukan kegiatan di luar instruksi guru

 Pembelajaran sudah lebih komunikatif

 Siswa sudah berani menyampaikan pendapatnya

 Kerjasama belum terlihat, siswa yang merasa pandai mendominasi kegiatan kelompok

Hasil refleksi dari siklus I dapat disimpulkan bahwa penerapan metode inkuiri

pada proses pembelajaran dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil

belajar siswa. Pencapaian ketuntasan belajar mengalami peningkatan yang awalnya

ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 40 % menjadi 70 % sehingga terjadi

peningkatan sebesar 30 %.

4.4.3. Siklus 2

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus II berupa hasil tes dan non tes,

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap pelaksanaan siklus

II diperoleh keterangan sebagai berikut :

1) Hasil Belajar

Berdasarkan analisis hasil tes formatif siklus 2, dari 20 siswa kelas IV yang

mengikuti penilaian, tingkat ketuntasan belajar siswa, dari 20 siswa kelas IV terdapat 18

siswa (90%) yang tuntas belajar dan 2 siswa (10%) belum tuntas belajar dengan nilai

tertinggi 100 dan terendah 50, nilai rata-rata kelas 82. Adapun KKM ilmu pengetahuan

(15)

Terhadap 2 siswa yang nilai ulangannya belum mencapai kriteria ketuntasan

minimal diberikan program remedial. Nilai dari remedial tersebut digunakan untuk

memperbaiki nilai tes formatif setara dengan standar nilai kriteria ketuntasan minimal.

2) Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran pada siklus II sudah menunjukkan adanya perubahan. Hal

ini terlihat bahwa siswa antusias dan bersemangat dalam mengikuti penjelasan materi dari

guru, siswa sudah aktif dalam menggunakan alat peraga, siswa sering melakukan tanya

jawab dengan guru baik secara kelompok maupun individu, keberanian siswa dalam

berpendapat lebih meningkat dibandingkan siklus 1, kerjasama sudah lebih aktif, siswa

berdiskusi dengan anggota dalam kelompok maupun antar kelompok, siswa sudah

memperhatikan penjelasan guru dengan baik, banyak yang aktif menggunakan alat

peraga dan tanya jawab baik dalam kelompok maupun dengan guru. Siswa sudah banyak

yang berpendapat, Kerjasama sudah lebih aktif, siswa berdiskusi dengan anggota dalam

kelompok maupun antar kelompok

Hal ini dikarenakan guru telah banyak memberikan motivasi kepada siswa. Baik

dalam mengungkapkan pendapat maupun ketika akan memanfaatkan alat peraga. Guru

telah merata dalam memberikan bimbingan, sehingga interaksi guru dan siswa dapat

tercipta dengan baik. Penguatan yang diberikan guru bagi siswa yang menjadi perwakilan

kelompok berdampak pada peningkatan motivasi bagi siswa yang lain sehingga ada

indikasi siswa yang belum mendapat giliran untuk tampil berusaha untuk tampil ke depan

kelas.

Hasil belajar antara siklus 1 dengan siklus 2 ada peningkatan secara signifikan,

dengan indikator peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar dan

peningkatan nilai rata-rata kelas. Dari hasil tes akhir siklus 2 ternyata lebih baik

dibandingkan dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus 1. Peningkatan hasil

(16)

Tabel 4.7

Perbandingan proses belajar dan hasil belajar Siklus 1 dan Siklus 2 Kelas IV SD Negeri 3 Tunggak pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2011 / 2012

No Siklus 1 Siklus 2

2 Prestasi Belajar Prestasi Belajar

Ketuntasan

 Ketuntasan belajar meningkat 20 %

 Nilai rata- rata meningkat 13 13 / 100 x 100 % = 13 %

 Ketuntasan belajar meningkat 20 %

 Nilai rata- rata meningkat 19 19 / 100 x 100 % = 19% menggunakan alat peraga seolah-olah takut melakukan kegiatan di luar instruksi guru

 Pembelajaran sudah lebih komunikatif

 Siswa sudah berani menyampaikan pendapatnya

 Kerjasama belum terlihat, siswa yang merasa pandai mendominasi kegiatan kelompok guru baik secara kelompok maupun individu

 Keberanian siswa dalam berpendapat lebih meningkat dibandingkan siklus 1, kerjasama sudah lebih aktif

 Siswa berdiskusi dengan anggota dalam kelompok maupun antar kelompok.

 Siswa sudah memperhatikan penjelasan guru dengan baik, banyak yang aktif menggunakan alat peraga dan tanya jawab baik dalam kelompok maupun dengan guru.

(17)

Berdasarkan tabel 4.7 dijelaskan bahwa perbandingan hasil tes siklus 1 dan siklus 2 terlihat ada peningkatan yang cukup signifikan, baik dilihat dari ketuntasan belajar maupun hasil perolehan nilai rata-rata kelas. Dari 20 siswa yang mengikuti tes formatif pada siklus 2, masih terdapat 2 siswa yang belum mencapai ketuntasan, hal ini memang menjadi tanggung jawab guru untuk tetap membimbing siswa tersebut agar dapat menyesuaikan diri dan mencapai kompetensi dasar yang diharapkan.

Secara umum dari hasil pengamatan dari kondisi awal hingga siklus 2, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam di Kelas IV SD Negeri 3 Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajarn 2011 / 2012.

4.5.Hasil Tindakan

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam di Kelas IV SD Negeri 3 Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Semester 2 tahun pelajaran 2011 / 2012. Melalui penerapan metode inkuiri dapat meningkatan nilai rata-rata dari 58.5 pada prasiklus menjadi 72 pada siklus 1 dan menjadi 82 pada siklus 2. Hasil belajar siswa dari prasiklus sampai dengan siklus 2 ditunjukkan pada tabel 4.8

Tabel 4.8

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Prasiklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Kelas IV SD Negeri 3 Tunggak pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2011 / 2012

Ketuntasan Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

F % F % F %

Tuntas 8 40 % 14 70 % 18 90 %

Tidak tuntas 12 60 % 6 30 % 2 10 %

Jumlah 20 100 % 20 100 % 20 100 %

Maximum 80 100 100

Minimum 40 40 50

Rata -rata 58.5 72.0 82.0

(18)

siklus ke siklus 2 juga mengalami peningkatan dari prasiklus 58.5 menjadi 72 pada siklus 1 atau naik sebesar 13.50 dan pada siklus 2 menjadi 82 atau naik sebesar 10.

Selanjutnya untuk memperjelas perbandingan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa dari prasiklus sampai dengan siklus 1 disajikan diagram 4.4 di bawah ini :

Gambar 4.4

Grafik perbandingan hasil belajar dan tingkat ketuntasan

Prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 kelas IV SD Negeri 3 Tunggak Semester 2 Tahun Pelajaran 2011 / 2012

Berdasarkan diagram 4.4. dapat dijelaskan bahwa pada pra siklus siswa yang tuntas belajar adalah 8 siswa (40 %), pada siklus 1 menjadi 14 siswa (70%) dan pada siklus 2 menjadi 18 siswa (90%). Sedangkan siswa yang belum tuntas jumlahnya menurun. Pada saat prasiklus terdapat 12 siswa (60%) belum tuntas, pada siklus 1 masih 6 siswa (30%) yang belum tuntas dan pada siklus 2 masih 2 siswa (10%).

Gambar

Tabel 4.1   Analisis Nilai Tes Formatif Pra Siklus
Tabel 4.2 Analisis nilai tes formatif pada siklus 1
Tabel 4.3 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I
Tabel 4.4 Analisis nilai tes formatif pada siklus 2
+6

Referensi

Dokumen terkait

terjadi peningkatan hasil belajar siswa juga terdapat peningkatan aktivitas dan ketrampilan guru pada siklus I 33 meningkat menjadi 36 pada siklus II .Adapun peningkatan

pembelajaran yang disusun guru sebelumnya akan berdampak pada peningkatan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan pengamatan teman kolaborator terhadap kemampuan guru

Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran IPA dengan model inkuiri, mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir

Setelah tahapan pelaksanaan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat diperoleh hasil berdasarkan pengamatan observer (guru) dan kemudian didiskusikan

Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran IPA dengan model inkuiri, mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dengan penerapan mobile device menggunakan Evernote sebagai media dan Cooperative Intregated Reading and

7 Pada saat yang sama, observer (kolaborator) melakukan pengamatan dengan mengisi intrumen yang sudah disiapkan meliputi: lembar pengamatan kegiatan siswa

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA Kelas IV 003 Pulau Jambu Kecamatan Cerenti