• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJATINYA CINTA.doc 30KB Jun 13 2011 06:28:23 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEJATINYA CINTA.doc 30KB Jun 13 2011 06:28:23 AM"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

SEJATINYA CINTA Yusri Fajar

Siapakah sesungguhnya yang paling engkau cintai dalam hidupmu? Istri, suami, anak, sahabat, teman dekal atau harta benda, jabatan dan kekuasaan. Ataukah dzat yang tak bisa engkau lihat dengan mata kasatmu, tetapi Dia adalah pencipta sekaligus penentu apa-apa atas dirimu. Sehingga, ketika engkau kehilangan harta benda dan kedudukan atau orang yang engkau cintai, maka engkau tidak perlu berlebihan menangisi atau berduka cita atas kehilanganmu. Karena apa-apa yang kita cinta dan miliki di dunia ini tidak ada yang abadi. Dan lebih dan itu, bahwa segala sesuatu yang menimpa kita pada hakekatnya telah ditentukan oleh Allah. Maka demi cinta kita kepada Allah, sebagai hamba-Nya, kita mesti merelakan apapun yang Dia minta kembali.

Allah mengingatkan kita dalam surat Al-Hadid ayat 23, "Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang, luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu."

Adalah Imam Al-Ghozali yang mengatakan bahwa cinta kepada Allah adalah tingkatan cinta paling tinggi (supreme) manusia. Menomorsatukan Allah sebagai muara ketundukan dan kepatuhan adalah hal yang tak bisa ditawar lagi. Berani berkorban harta, jabatan bahkan nyawa atau apapun yang kita miliki dan cintai demi mencapai ridha dan kasih sayang Allah adalah sesuatu yang mulia.

Ada kisah dalam sejarah Islam yang perlu direnungi. Suatu ketika anak Abu Bakar Sidiq berkata, "Wahai ayahku, ketika aku menyembah berhala dan memerangi orang-orang Islam, engkau berhadapan denganku dalam pertempuran. Jika aku mau, aku dapat membunuhmu. Tapi cintaku padamu telah menahanku untuk melakukannya." Lalu Abu Bakar menimpali, "Anakku! Terlepas dari aku adalah ayahmu, aku bersaksi dengan nama Allah bahwa jika kamu berhadapan denganku, aku akan memenggal lehermu dengan pedangku."

Dari Dialog di atas jelas Abu Bakar lebih mengagungkan cintanya pada Allah daripada anaknya walaupun harus memunuh anaknya yang memerangi orang-orang muslim. Cintanya pada anaknya tak akan mampu menghalanginya menegakkan panji-panji ilahi. Disinilah sesungguhnya dibutuhkan ketepatan melakukan pilihan apakah kita lebih mencintai Allah daripada apa yang kita miliki ataukah sebaliknya.

Banyak manusia begitu mencintai kedudukan dan kekuasaannya, sampai ia menggunakan berbagai macam cara untuk dapat mempertahankannya meskipun dengan cara yang diluar koridor ajaran Allah, bahkan ada yang memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi. Yang lebih ironis, fenomena pasangan muda-mudi yang (menurut mereka) untuk membuktikan cintanya sampai rela melakukan apapun termasuk yang dilarang dan dilaknat Allah. Padahal seperti kisah Nabi Yusuf ketika dirayu dan diajak Zulaikha -- wanita kaya dan cantik istri seorang raja -- untuk berbuat zina, Nabi Yusuf dengan tegas tidak mau melayaninya. Penolakan itu karena kedalaman cinta Yusuf pada Allah sehingga dia takut kalau Allah murka.

Muhammad Umar Ud-din dalam bukunya The Ethical Philosophy of Al-Ghazali menegaskan bahwa cinta kepada Allah akan melahirkan kepatuhan dan ketaatan kepada-Nya serta tidak akan pernah ada kemungkinan untuk membandingkan-Nya dengan apapun juga. Manusia yang percaya kepada Allah sekaligus mencintai-Nya berada pada tingkat spiritual tertinggi daripada manusia yang percaya bahwa Allah ada tapi tidak mencintai-Nya sama sekali.

Sebagai sebuah kecenderungan (inclination) alamiah terhadap suatu objek, cinta akan dapat mendatangkan kebahagiaan, dan cinta kepada Allah adalah muara manusia menggapai kebahagiaan itu.

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun

• Katagori I : bila kontak yang terjadi terbatas pada memegang atau terjilat oleh hewan tersangka rabies.. Penanganan yang dilakukan hanya

dengan ketentuan yang telah tercantum dalam SDP ke hadapan Pokja/ULP Kemensos Bekasi. 19

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi dan Handayani (2015), bahwa secara parsial Dana Alokasi Khusus tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Dalam Peraturan Daerah Nomor 19 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor tahun 2005-2025, disebutkan bahwa tujuan penataan ruang adalah untuk mewujudkan : (a)

Untuk operasi perkalian dan pembagian dua atau lebih akan mempunyai hasil dengan jumlah angka penting sesuai dengan jumlah angka penting terkecil dari angka-angka yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui objektifitas berita pada media online kompas.com dalam pemberitaan pelaporan PKS terhadap Jubir KPK Johan Budi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dealer Daihatsu Jember berada pada kuadran I yaitu posisi perusahaan yang mendukung strategi agresif, maka perusahaan berada