Lampiran II :
Keputusan Bupati Barito Kuala Nomor 188.44/ 144 /KUM/2015 Tanggal 10 April 2015
TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN OPERASIONAL GALANGAN / DOCKING KAPAL PT. HARAPAN MAKMUR SEJATI DI DESA BERANGAS TIMUR, KECAMATAN ALALAK, KABUPATEN BARITO KUALA, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TELAAHAN SEBAGAI DASAR ARAHAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN.
Galangan merupakan suatu usaha yang menjadi salah satu faktor utama dan penunjang transportasi laut dan sungai di Indonesia. Kapal sangat berperan dalam jasa perbaikan dan pemeliharaan perkapalan. Seiring dengan perkembangan saat ini penggunaan jasa penunjang kegiatan tersebut akan terus ikut mengalami kenaikan, baik secara kuantitas, ukuran dan jenis perkapalan yang beroperasi, sehingga perkapalan yang beroperasi di Indonesia khususnya di wilayah Propinsi Kalimantan Selatan akan mengalami peningkatan. Peningkatan volume kegiatan transportasi laut maupun sungai perlu didukung dengan peningkatan pelayanan galangan kapal dalam hal memenuhi kebutuhan perkapalan dan pemeliharaan maupun reparasi kapal khususnya di Kabupaten Barito Kuala yang merupakan daerah yeng bersentuhan langsung dengan perairan sungai Barito, kelautan dan transportasi perkapalan. Peningkatan ini juga menuntut setiap galangan kapal untuk selalu meningkatkan produktivitasnya.
lingkungan dan biologi lingkungan pada area tersebut. PT. Harapan Makmur Sejati memiliki komitmen untuk mempertahankan, menjaga dan memperbaiki lingkungan hidup selanjutnya dituangkan ke dalam beberapa kebijakan pengelolaan lingkungan yang telah dan akan diterapkan mencakup yakni mentaati ketentuanketentuan hukum yang berlaku di bidang lingkungan hidup. Penerapan pendekatan teknis dan sosial ekonomi maupun kelembagaan dalam mengurangi atau meminimalkan dampak lingkungan hidup yang terjadi, mewajibkan seluruh karyawan PT. Harapan Makmur Sejati untuk memahami kebijakan lingkungan. Berdasarkan Ketentuan Undang undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka kegiatan operasional galangan/docking PT. Harapan Makmur Sejati termasuk kegiatan atau usaha yang tidak perlu dilengkapi dengan AMDAL tetapi wajib dilengkapi dengan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH). Pedoman pelaksanaan DPLH mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegaiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup.
Dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang dilaksanaan ini berdasarkan rona lingkungan dan dampak yang ditimbulkan maka pengelolaan yang dilakukan berdasarkan sumber dampak dan jenis dampak baik pada tahap tahap kontruksi, tahap operasi dan tahap pasca operasi, maka program kegiatan yang dilakukan adalah :
A. SUMBER DAN JENIS DAMPAK PADA TAHAP OPERASI DAN PASCA OPERASI
1. Pengelolaan Dampak Terhadap Kualitas Udara
terjadinya peningkatan dispersi debu melebihi baku mutu yang ditetapkan.
Aktifitas keluar masuknya angkutan di PT. Harapan Makmur Sejati dengan menggunakan alat transportasi roda empat dan roda dua akan mengakibatkan perubahan kualitas udara (peningkatan dispersi debu, gas SO2 dan NO2).
Perubahan kualitas udara ini terjadinya akibat peningkatan dispersi debu dan kadar gas udara (SO₂ dan NO₂) melebihi baku mutu yang ditetapkan. Upaya pengelolaan yang dilakukan untuk mengurangi disperse debu dan kadar gas udara sehingga tidak mengganggu lingkungan dan masyarakat setempat.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Melakukan prosedur bongkar muat secara benar dan pembatasan alat angkut peralatan dan material di dalam tapak proyek.
• Melakukan penyiraman lokasi tapak proyek, terutama saat cuaca panas/kering.
• Penggunaan sarana K3 berupa penutup hidung (masker) bagi pekerja yang bekerja di sumber pencemar.
• Melakukan penanaman pohon pada sekeliling lokasi kegiatan. 2. Pengelolaan Dampak Terhadap Tingkat Kebisingan
Kegiatan mobilisasi peralatan dan pengadaan material, pembukaan dan pematangan lahan, pembangunan slipway, Pengoperasian slipway, shipyard dan docking kapal dan fasilitas penunjang serta pengadaan alat produksi.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Penjadwalan operasional bongkar muat dan mobilisasi peralatan dan material bangunan.
• Mengupayakan secara maksimal untuk mempertahankan vegetasi, terutama tingkat pohon yang ada di sekitar lokasi kegiatan yang berfungsi untuk menghalangi paparan kebisingan.
• Melakukan perawatan mesin yang digunakan secara berkala agar dapat mengurangi kebisingan yang diakibatkan pada saat beroperasinya alat tersebut.
• Penggunaan penyumbat/penutup telinga (ear plug/ear muff) pada pekerjaan yang tingkat kebisingannya tinggi (> 85 db).
3. Pengelolaan Dampak Terhadap Kualitas Tanah
Terjadinya penurunan kualitas tanah dan struktur lahan rentan terjadinya aluralur yang meningkatkan erosi dan sedimentasi pada perairan/lahan sekitarnya yang lebih rendah. Adanya aktifitas pada area kegiatan akan mempengaruhi sifat fisik tanah yaitu terjadi peningkatan BD (Bulk Density), namun sifatnya terlokalisir hanya pada areal yang memang direncanakan untuk pembangunan slipway dan fasilitas penunjang.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Membuat drainase.
• Melakukan penghijauan dengan tanaman jenis pionir dengan daun yang kaya N dan mudah melapuk.
4. Pengelolaan Dampak Terhadap Kualitas Air
slipway, shipyard dan docking kapal. Terjadinya perubahan kualitas air permukaan dengan parameter TSS, DO, BOD5 dan COD.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Membuat konstruksi tanggul di sekeliling lokasi pembangunan slipway dan fasilitas penunjang PT. Harapan Makmur Sejati sebagai penghalang masuknya air larian ke perairan sekitarnya.
• Membuat drainase/saluran air dan lubang pengendap/ control.
5. Pengelolaan Dampak Terhadap Sosial Ekonomi
Pengelolaan terhadap aspek sosial ekonomi terutama kesempatan kerja dan pendapatan rumah tangga dilakukan karena kegiatan penerimaan karyawan dapat meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan bagi masyarakat sekitar. Begitu juga sebaliknya kegiatan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan menurunkan tingkat pendapatan rumah tangga masyarakat yang terlibat sebagai tenaga kerja.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Pendekatan partisipatif melalui kerjasama dengan RT dan pihak aparat desa setempat dalam penerimaan tenaga kerja.
• Melakukan sosialisasi dan mengumumkan secara terbuka tentang rekruitmen tenaga kerja melalui RT dan pihak aparat desa tentang jumlah dan spesifikasi atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan, hal ini merupakan kegiatan yang dapat membantu calon tenaga kerja lokal melamar untuk menjadi tenaga kerja.
• Mengutamakan tenaga kerja lokal dalam penerimaan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Makmur Sejati, pihak ketiga sebagai kontraktor maupun pihak tenaga kerja.
5
Pengelolaan Dampak Terhadap Sikap dan Persepsi Negatif Terhadap PerusahaanPengelolaan terhadap sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap perusahaan pada kegiatan pembangunan slipway dan fasilitas penunjang PT. Harapan Makmur Sejati dilakukan karena dalam kegiatan pematangan lahan, penerimaan dan pemberhentian tenaga kerja dapat menimbulkan dampak berupa ketidaksetujuan, persepsi negatif dan protes terhadap perusahaan.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Pendekatan partisipatif dengan masyarakat dan penanganan dampak primer (air, debu dan kebisingan).
• Melakukan sosialisasi tentang kegiatan yang akan dilakukan serta menjelaskan dampak yang mungkin muncul serta upayaupaya dalam pengelolaan dampak tersebut.
• Melakukan sosialisasi dan mengumumkan secara terbuka kepada masyarakat tentang jumlah dan spesifikasi atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan dan rekrutmen tenaga kerja.
• Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap masyarakat sekitar sebagai bagian integral dari program peduli lingkungan sekitar.
6
Pengelolaan Dampak Terhadap Kesehatan MasyarakatKegiatan pengoperasian slipway, shipyard dan docking kapal akan berdampak Terjadinya perubahan pola kesakitan masyarakat yang merupakan dampak kumulatif dari perubahan kualitas lingkungan.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Mengoptimalkan penanggulangan dampak terhadap lingkungan, terutama dampak pencemaran air permukaan, pencemaran udara dan kebisingan.
• Menindaklanjuti kasus pencemaran lingkungan (jika terjadi) secara cepat dan tanggap.
B. REKOMENDASI KELAYAKAN LINGKUNGAN
Dari hasil analisis prakiraan dampak penting dan evaluasi dampak penting, maka rencana kegiatan Operasional Galangan/ Docking Kapal PT. Harapan Makmur Sejati di Jalan Arya Pujangga Rt. 07 No. 15 Desa Berangas Timur Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, dapat dinilai layak dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1. Dari aspek ketataruangan, keberadaan rencana kegiatan Operasional Galangan/ Docking Kapal PT. Harapan Makmur Sejati di Jalan Arya Pujangga Rt. 07 No. 15 Desa Berangas Timur Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, tidak menyalahi aturan pada Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan nomor 9 tahun 2000 tentang RTRW Kalimantan Selatan Tahun 20002015 dan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala nomor 6 tahun 2012.
2. Aspek teknis rencana kegiatan Operasional Galangan/ Docking Kapal PT. Harapan Makmur Sejati di Jalan Arya Pujangga Rt. 07 No. 15 Desa Berangas Timur Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, telah didesain sedemikian rupa sehingga terjamin keamanannya dan akan dibangun sesuai dengan prosedur perijinan yang akan diperoleh.
pendekatan sosialekonomibudaya maupun pendekatan institusi.
4. Dari aspek kemitraan dengan pihak masyarakat terutama masyarakat di wilayah Desa Berangas Timur Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, menjadi wilayah administrasi proyek yang mendapat dampak langsung telah dapat dilakukan komunikasi dan pendekatan atau sosialisasi bersama yang menguntungkan kedua belah pihak sehingga proses pengelolaan dampak pada aspek adanya gesekan atau ketidaksepahaman dengan masyarakat sekitar dapat segera diminimalisir.
Dari beberapa pertimbangan tersebut, maka rencana kegiatan Operasional Galangan/ Docking Kapal PT. Harapan Makmur Sejati di Jalan Arya Pujangga Rt. 07 No. 15 Desa Berangas Timur Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, layak bagi lingkungan.
BUPATI BARITO KUALA,