• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lamp II SK No. 129 Thn 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lamp II SK No. 129 Thn 2016"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran II : Keputusan Bupati Barito Kuala        Nomor 188.45/ 129 /KUM/2016        Tanggal 21 Maret 2016

TENTANG  IZIN LINGKUNGAN  KEGIATAN PEMBANGUNAN   PERUMAHAN  RAFANDA LUTFIA   PERMAI   PT.   PUTRA   TUNGGAL MANDIRI   PERKASA   DI   JALAN TRANS   KALIMANTAN   KELURAHAN BERANGAS /HANDIL BAKTI  KECAMATAN ALALAK, KABUPATEN BARITO KUALA,

      

TELAAHAN   SEBAGAI   DASAR   ARAHAN   PENGELOLAAN   DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN.

Pembangunan   perumahan   pada   hakikatnya   adalah   penyelenggaraan upaya   pemenuhan   kebutuhan   rakyat   akan   papan.   Untuk   mencapai kemampuan   hidup   damai   bagi   setiap   penduduk   agar   dapat mewujudkan kesejahteraan yang optimal. Pemenuhan akan perumahan merupakan   hak   setiap   warga   Indonesia.   Negara   dalam   hal   ini pemerintah   daerah   berkewajiban   mengupayakan   dan   memfasilitasi setiap   usaha   kearah   kondisi   tersebut. Fungsi   rumah   selain   sebagai tempat   berlindung   dan   membentuk   keluarga   rumah   juga   sebagai wahanan pendidikan dan penunjang proses tumbuh kembang anggota keluarga   baik   dari   segi   fisik   mental   maupun   sosial.   Untuk memfungsikan   rumah   seperti   tujuan   tersebut   maka   harus   dipenuhi beberapa persyaratan rumah yang kondusif. Lingkungan pemukiman juga   punya   peran   yang   penting   dalam   hal   tersebut.   Untuk   itu perumahan   dan   permukiman   perlu   dikelola   dengan   baik   sehingga berjalan sesuai dengan fungsinya. 

(2)

UPL.    Pembangunan  Perumahan   Rafanda   Lutfia   Permai   PT.   Putra Tunggal   Mandiri   Perkasa  berpotensi   untuk   menimbulkan   dampak terhadap   lingkungan   sekitar,   baik   berupa   dampak   positif   maupun dampak negatif, untuk meminimalkan dampak yang terjadi dari suatu kegiatan   tersebut   maka   perlu   dilakukan   perencanaan   pengelolaan lingkungan usaha kegiatan. 

Perencanaan   pengelolaan   tersebut   tertuang   dalam   dokumen   sebagai pedoman   dalam   pengelolaan   dan   pemantauan   lingkungan. Berdasarkan   kepada   hasil   prakiraan   dan   evaluasi   terhadap   dampak yang  muncul   akibat  kegiatan  Perumahan   Rafanda   Lutfia   Permai   PT. Putra Tunggal Mandiri Perkasa  di  Jalan Trans Kalimantan Kelurahan Berangas/Handil   Bakti   Kecamatan   Alalak,   Kabupaten  Barito   Kuala diperkirakan   akan   menimbulkan   dampak   terhadap   lingkungan,   baik yang   bersifat   positif   maupun   negatif.   Komponen   lingkungan   yang terkena  dampak  tersebut  meliputi  komponen   lingkungan  fisik–kimia, biologi,   sosial   ekonomi   dan   budaya,   serta   kesehatan   masyarakat dimana besaran dan sifat dampak akan bervariasi terhadap komponen lingkungan yang satu dengan komponen yang lainnya baik pada tahap pra konstruksi, tahap konsruksi dan tahap operasi. 

Untuk  mengetahui  bagaimana   suatu   komponen   lingkungan   akan berubah   akibat   adanya   suatu   aktivitas/kegiatan   manusia,   maka dilakukan   perkiraan   dampak   lingkungan.   Metode   perkiraan   dampak yang  digunakan  adalah pendekatan yang bersifat formal maupun non formal   dengan   menggunakan   kriteria   atau   standar   baku   mutu lingkungan yang ada sehingga perlu dilakukan arahan pengelolaan dan pemantauan.   Pengelolaan   terhadap   dampak   ini   bertujuan   untuk meminimalkan   dampak   negatif   dan   mengoptimalkan   dampak positifnya. Dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang dilaksanaan ini berdasarkan   rona   lingkungan   dan   dampak   yang   ditimbulkan   maka pengelolaan   yang   dilakukan   berdasarkan   sumber   dampak   dan   jenis dampak baik pada tahap pra konstruksi, tahap kontruksi dan tahap operasi, maka program kegiatan yang dilakukan adalah :

A. SUMBER DAN JENIS DAMPAK PADA TAHAP PRA KONSTRUKSI, KONSTRUKSI, OPERASI DAN PASCA OPERASI

(3)

Pembebasan   lahan   diprakirakan   berdampak   terhadap   komponen sosial ekonomi, terutama terhadap pendapatan rumah tangga.  Bagi mereka yang memiliki tanah atau lahan di lokasi rencana proyek, maka mereka akan mendapat ganti rugi atas lahan mereka tersebut. Tetapi   jika   pada   lahan   tersebut   terdapat   usaha   atau   kegiatan produktif,   maka   otomatis   mereka   akan   kehilangan   sumber pendapatan   keluarga.     Di   sisi   lain   ganti   rugi   lahan   merupakan penerimaan uang tunai bagi keluarga yang lahannya terkena tapak proyek.   Besarnya nilai yang mereka terima tergantung pada luas lahan   masing­masing   yang   dibebaskan.   Dampak   positif   yang muncul dapat berlangsung singkat jika penduduk yang menerima ganti rugi tidak dapat memanfaatkan secara optimal uang tersebut. dan   kelompok   masyarakat   yang   demikian   akan   berpotensi menyebabkan   munculnya   persepsi   negatif   pada   tahapan   kegiatan selanjutnya yang akan berdampak lanjutan terhadap keamanan dan ketertiban   masyarakat     Mengingat   lahan   yang   dibebaskan   telah memperoleh sertifikat, maka dampak kegiatan terhadap komponen lingkungan mempunyai intensitas yang kecil dan tergolong sebagai dampak negatif tidak penting. 

Upaya   pengelolaan   yang   harus   dilakukan   untuk   meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Melaksanakan   sosialisasi   kepada   masyarakat   tentang pembebasan   lahan   dan   rencana   pembangunan   rumah   dan pemanfaatan lahan secara keseluruhan kepada masyarakat. • Pengukuran lahan dilakukan bersama antara pihak terkait, yaitu

pemilik lahan dan aparat desa/kelurahan.

2. Pengelolaan Dampak Terhadap Sosialisasi dan Perijinan

(4)

• Sosialisasi kegiatan yang akan dilakukan sehingga masyarakat dapat   mengetahui   secara   jelas   dan   lengkap   mengenai   proyek pembangunan   perumahan   dan   manfaatnya   bagi   masyarakat sekitar.

• Upaya sosialisasi ini sudah dilakukan pada masyarakat sekitar proyek oleh pemrakarsa dengan melakukan pengumuman lewat media massa dan spanduk tentang pembukaan perumahan dan temu wicara dengan masyarakat setempat.

Melaksanakan pemanfaatan lahan bekas penggalian material.

3. Pengelolaan   Dampak   Terhadap   Pembersihan   lahan   dan pemanfaatan lahan

Pembersihan   lahan   dan   pemanfaatan   lahan   akan   menghilangkan vegetasi yang ada diatasnya, sehingga akan menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap penurunan kualitas habitat dari flora dan   fauna   darat.     Penggunaan   peralatan   pada   saat   pembersihan lahan   akan   menghasilkan   gas   buang   CO   dan   CO2   serta   akan meningkatkan kebisingan di lokasi proyek.  Pembersihan lahan akan merubah   tata   ruang   yang   tadinya   adalah   daerah   berbukit   akan berubah bentuk menjadi permukiman sebagai bentuk pemanfaatan lahan. Selain itu lahan yang terbuka akan menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan hidrologis terutama terhadap arah aliran dan resapan air, sehingga jika curah hujan tinggi akan terjadi banjir   lokal   atau   genangan   air.   Selain   itu   di   samping   rencana kegiatan ada pemanfaatan lahan untuk perataan tanah yang akan dimanfaatkan   bagi   rencana   pembangunan   perumahan.   Dampak primer   yang   ditimbulkan   oleh   kegiatan   pembersihan   lahan   ini selanjutnya   akan   menimbulkan   dampak   negatif   lanjutan   kepada komponen lingkungan lain yaitu kualitas air, biota air, kesehatan masyarakat dan persepsi masyarakat.

(5)

pembersihan   lahan   dan   pemanfaatan   lahan   terhadap   komponen lingkungan tergolong dampak negatif tidak penting. 

Upaya   pengelolaan   yang   harus   dilakukan   untuk   meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Melakukan pembersihan dan pematangan lahan sesuai dengan keperluan proyek.

• Penggunaan penutup telinga berupa earplug bagi pekerja.

• Mengisolasi   air   larian   dengan   membuat   saluran   keliling   yang bermuara ke kolam retensi.

• segera   melakukan   penanaman   penutup   atau   pelindung   untuk lahan terbuka.

4. Pengelolaan   Dampak   Terhadap   Penerimaan   tenaga   kerja konstruksi 

Kegiatan penerimaan tenaga kerja untuk kegiatan konstruksi akan menimbulkan   dampak   terhadap   kesempatan   kerja,   pendapatan keluarga   bagi   masyarakat   sekitar   proyek,   yang   berlanjut   pada persepsi   masyarakat   terhadap   kegiatan   proyek.   Dengan   jumlah tenaga   kerja   yang   dibutuhkan   relatif   sedikit,   maka   diperkirakan kegiatan   penerimaan   tenaga   kerja   akan   menimbulkan   dampak dengan intensitas yang sangat kecil terhadap komponen lingkungan kesempatan   kerja,   pendapatan   keluarga   bagi   masyarakat,   serta sikap   dan   persepsi   masyarakat   dan   tergolong   sebagai   dampak negatif tidak penting. 

Upaya   pengelolaan   yang   harus   dilakukan   untuk   meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Mengutamakan   tenaga   kerja   lokal   dalam   penerimaan   tenaga kerja.

• Melakukan   penerimaan   tenaga   kerja   secara   terbuka   dan transparan.

• Melaksanakan penggajian sesuai standar upah yang ditetapkan. 5.Pengelolaan Dampak Terhadap Mobilisasi peralatan dan material

(6)

juga   menyebabkan   meningkatnya   kadar   debu   dan   gas   buang   di sepanjang   jalan   yang   dilewati.   Dampak   primer   yang   timbul selanjutnya akan menimbulkan dampak negatif lanjutan terhadap kesehatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat.

Mengingat jumlah peralatan dan material yang dimobilisasi relatif sedikit dan kegiatan berlangsung dalam jangka waktu yang relatif singkat   yakni   selama   pengangkutan   dan   bersifat   insidentil   serta dilakukan   pada   jam­jam   tidak   sibuk,   maka   kegiatan   mobilisasi peralatan dan material konstruksi diprakirakan akan menimbulkan dampak negatif dengan intensitas yang kecil dan tergolong dampak negatif   tidak   penting   terhadap   komponen   lingkungan   terutama lalulintas, kualitas udara, kebisingan, kesehatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat. 

Upaya   pengelolaan   yang   harus   dilakukan   untuk   meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Terhadap penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan yang mungkin terjadi. 

Upaya   pengelolaan   lingkungan   yang   dilakukan   adalah   dengan cara mengurangi kecepatan kendaraan.

Pembatasan   muatan   sesuai   kapasitas   alat   angkut   dan   kelas jalan.

Melakukan pengangkutan pada jam­jam tidak sibuk (sepi) serta pemasangan   rambu   dan   pengaturan   lalulintas   yang   menuju lokasi proyek perumahan. 

6. Pengelolaan   Dampak   Terhadap   Pembangunan   dan   fasilitas penunjang

(7)

kualitas udara dan kebisingan dengan luas sebaran dampak yang relatif sempit (lokasi proyek dan sekitarnya).  

Kegiatan   pembangunan   Perumahan   Rafanda   Lutfia   Permai   juga diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap sifat fisik tanah yang berakibat menurunnya infiltrasi air ke dalam tanah.  Selain itu pembangunan Perumahan Rafanda Lutfia Permai akan menghambat atau merubah arah aliran permukaan sehingga akan menyebabkan timbulnya   genangan­genangan   air   pada   tempat­tempat   tertentu, meningkatkan sedimentasi dan perubahan kualitas air. Perubahan kualitas   lingkungan   selanjutnya   akan   menimbulkan   dampak lanjutan terhadap biota air, kesehatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat. Mengingat lahan yang akan digunakan sebagai tempat   pembangunan   Perumahan   Rafanda   Lutfia   Permai   dan fasilitas  umum relatif  kecil,  serta  adanya usaha  untuk  mengatasi perubahan   pada   komponen   hidrologis   dengan   cara   pembuatan saluran/drainase keliling setiap jalan lingkungan dan jalan utama, maka   dampak   yang   timbul   terhadap   parameter   lingkungan diperkirakan mempunyai intensitas yang kecil.  

Upaya   pengelolaan   yang   harus   dilakukan   untuk   meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

Perawatan peralatan yang digunakan sehingga kebisingan, gas buang dan ceceran minyak dapat diminimalkan. 

• Penggunaan   penutup   telinga   berupa   earplug   bagi   pekerja, pemberlakuan peraturan­peraturan K3.

Meminimalkan   perubahan   tata   guna   lahan   dan   kondisi hidrologis   dengan   melakukan  pembangunan   Perumahan   Sehat Sederhana Rafanda Lutfia Permai sesuai dengan keperluan  dan tetap menyediakan lahan terbuka hijau yang cukup   dan tetap mempertahankan   lahan   tersebut   tidak   kedap   air   (sistem panggung  untuk halaman sebaiknya dipavingblok). 

Menanam pohon penghijauan dan tanaman hias di sekitar tapak proyek.

Serta   pembuatan   saluran   drainase   keliling   diseluruh   jalan lingkungan dan jalan utama perumahan.  

(8)

Kegiatan   yang   berhubungan   dengan   pemakaian   rumah   adalah mobilisasi  penghuni  rumah  dan  tamu.     Kegiatan  ini  diperkirakan akan   menimbulkan   dampak   terhadap   kualitas   udara,   kebisingan dan   transportasi   darat   serta   penciptaan   lapangan   kerja   dan kesempatan berusaha. 

Dampak mobilisasi penghuni komplek dan tamu terhadap kualitas udara   melalui   pembakaran/operasional   mesin   kendaraan,   dimana pada   proses   tersebut   akan   menghasilkan   atau   mengeluarkan sejumlah polutan ke udara seperti debu, SO2, dan NO2, sehingga akan   menambah   kandungan   senyawa­senyawa   tersebut   di   udara. Operasional   kendaraan   juga   akan   menghasilkan   bunyi,   sehingga akan   meningkatkan   nilai   kebisingan   di   lokasi   perumahan   dan sekitarnya.   Mobilisasi   penghuni   rumah   dengan   menggunakan kendaraan   akan   menambah   jumlah   kendaraan   yang   melintas, sehingga   berpotensi   untuk   meningkatkan   gangguan   terhadap transportasi   darat   berupa   kemacetan   dan   kecelakaan   lalulintas. Penghuni   rumah   dan   tamu   yang   tidak   menggunakan   kendaraan sendiri untuk mobilisasinya memerlukan jasa angkutan baik berupa roda empat maupun roda dua atau lainnya.   Keperluan akan jasa angkutan   ini   akan   menciptakan   lapangan   kerja   baru   bagi masyarakat sekitar terutama dalam hal penyediaan jasa angkutan.  Upaya   pengelolaan   yang   harus   dilakukan   untuk   meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Melakukan   penanaman   pohon   terutama   yang   berfungsi   untuk menyerap bahan pencemar udara dan meredam bunyi sebagai bentuk RTH.

• Pengaturan   lalulintas   (pemasangan   rambu­rambu)   pada   jalan komplek   serta   memberikan   kesempatan   berusaha   bagi masyarakat sekitar untuk berusaha terutama yang berhubungan dengan pemakaian/penghunian rumah.

Pengelolaan   sampah   diwajibkan   menggunakan   metode   3   R ( Reduce, Reuse dan Recycle).

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau sesuai dengan ketentuan Ijin Lokasi dan Ijin terkait. 

(9)

Limbah padat dari dapur ini kalau dibuang secara langsung akan berdampak   terhadap   estetika   dan   kualitas   udara   (bau   tidak sedap/busuk) yang selanjutnya dapat berdampak lanjutan terhadap kesehatan penghuni rumah dan masyarakat sekitar. Kegiatan dapur berupa   pencucian   bahan   makanan   dan   peralatan   dapur   lainnya akan menghasilkan limbah cair yang berdampak negatif terhadap kualitas   air   badan   air   penerima.     Limbah   cair   tersebut   banyak mengandung   bahan   organik   yang   walaupun   tingkat   toksisitasnya tergolong   rendah,   namun   dalam   proses   dekomposisinya   akan menimbulkan bau tidak sedap dan merupakan media hidup yang baik bagi organisme patogen, sehingga akan menimbulkan dampak lanjutan   terhadap   kesehatan   masyarakat.   Dalam   proses dekomposisinya bahan organik juga memerlukan sejumlah oksigen terlarut   yang   diambil   dari   perairan   dan   akan   menghasilkan senyawa­senyawa   kimia   yang   bersifat   toksik   bagi   organisme perairan   seperti   NH3   dan   H2S   sehingga   akan   mengganggu keseimbangan   ekologis   badan   air   penerima   limbah.   Dalam aktivitasnya   dapur   menggunakan   beberapa   alat   masak   dan pemanas yang pada saat operasionalnya akan menghasilkan asap beserta berbagai senyawa polutan udara yang berpengaruh negatif terhadap   parameter   kualitas   udara.   Penurunan   terhadap   kualitas udara ini akan berdampak lanjutan terhadap penghuni rumah dan masyarakat sekitar. 

Upaya   pengelolaan   yang   harus   dilakukan   untuk   meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

Meminimalkan   limbah   padat   dan   cair   dengan   cara   efisiensi penggunaan air.

Menyediakan tempat sampah disetiap blok kavling perumahan.  Pengelolaan sampah dari rumah tangga hingga ke TPS atau TPA

dilakukan dengan cara kerjasama dengan pihak ketiga. 9. Pengelolaan Dampak Terhadap Aktivitas MCK

(10)

mempengaruhi kesimbangan N/P diperairan sehingga unsur N akan menjadi   faktor   pembatas   pada   ekosistem   perairan.     Senyawa­ senyawa   lainnya   yang   terdapat   dalam   limbah   cair   tersebut   juga akan masuk ke perairan sehingga akan menurunkan nilai kualitas air   dan   mengganggu   kehidupan   organisme   perairan   yang   ada   di dalamnya serta manusia yang mengkonsumsinya. 

Upaya   pengelolaan   yang   harus   dilakukan   untuk   meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :

• Membuat septic tank sesuai standar sanitasi.

• Membuat saluran pembuangan air limbah secara terintegrasi. • Membuat sumur resapan.

10. Pengelolaan Dampak Terhadap Aktivitas sosial masyarakat

Aktivitas sosial ekonomi penghuni rumah berpotensi memunculkan dampak penting terhadap parameter sosial ekonomi, sosial budaya, kesehatan   masyarakat,   persepsi   masyarakat   serta   keamanan   dan ketertiban.

Keberadaan   penghuni   rumah   didalam   interaksinya   di   masyarakat akan   membangkitkan   perekonomian   masyarakat   sehingga   akan menumbuhkan   lapangan   kerja   dan   kesempatan   berusaha masyarakat, sehingga akan berdampak positif terhadap parameter sosial   ekonomi.     Disamping   itu   keberadaan   penghuni   rumah   di masyarakat sekitar proyek dengan berbagai latar belakang budaya dan daerah di dalam interaksinya akan mewarnai dan berpengaruh terhadap sosial budaya masyarakat setempat. Sedangkan dampak kegiatan   ini   terhadap   kesehatan   masyarakat   adalah   adanya penularan penyakit pada masyarakat sekitar atau antar penghuni rumah. Penyakit­penyakit yang kemungkinan dapat menular adalah penyakit   yang   ditularkan   oleh   serangga/vektor   (malaria,   demam berdarah, filarias dan lain­lain) dan penyakit lainnya yang berbasis lingkungan. 

Persepsi masyarakat yang timbul dari kegiatan ini sangat tergantung dari   dampak   yang   timbul   pada   parameter   lainnya   seperti   sosial ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat. 

(11)

• Melakukan pertemuan antar warga secara rutin misal bulanan guna   pemecahan   permasalahan  perumahan   atau  pemeliharaan komplek perumahan. 

• Melakukan   atau   membuat   dan   mengaktifkan   pos   pelayanan seperti kesehatan serta keamanan dan ketertiban.

B. REKOMENDASI KELAYAKAN LINGKUNGAN

Dari hasil analisis prakiraan dampak penting dan evaluasi dampak penting, maka kegiatan Perumahan Rafanda Lutfia Permai PT. Putra Tunggal   Mandiri   Perkasa  di  Jalan   Trans   Kalimantan   Kelurahan Berangas/Handil Bakti Kecamatan Alalak,  Kabupaten Barito Kuala dapat dinilai layak dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut : 1. Dari   aspek   ketataruangan,   keberadaan  kegiatan  Pembangunan

Perumahan   Rafanda   Lutfia   Permai   PT.   Putra   Tunggal   Mandiri Perkasa  di  Jalan Trans Kalimantan Kelurahan Berangas/Handil Bakti   Kecamatan   Alalak,  Kabupaten   Barito   Kuala  tidak menyalahi   aturan   pada   Peraturan   Daerah   Provinsi   Kalimantan Selatan nomor 9 tahun 2000 tentang RTRW Kalimantan Selatan Tahun 2000­2015 dan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala nomor 6 tahun 2012.

2. Aspek teknis  kegiatan  Pembangunan Perumahan Rafanda Lutfia Permai   PT.   Putra   Tunggal   Mandiri   Perkasa  di  Jalan   Trans Kalimantan Kelurahan Berangas/Handil Bakti Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala telah didesain sedemikian rupa sehingga terjamin   keamanannya   dan   akan   dibangun   sesuai   dengan prosedur perijinan  yang akan diperoleh.

(12)

bersifat   mudah   dilakukan   baik   melalui   pendekatan   teknis, pendekatan   sosial­ekonomi­budaya   maupun   pendekatan institusi.

4. Dari   aspek   kemitraan   dengan   pihak   masyarakat   terutama masyarakat   di   wilayah  Jalan   Trans   Kalimantan   Kelurahan Berangas/Handil   Bakti   Kecamatan   Alalak,  menjadi   wilayah administrasi   proyek   yang   mendapat   dampak   langsung   telah dapat   dilakukan   komunikasi   dan   pendekatan   atau   sosialisasi bersama   yang   menguntungkan   kedua   belah   pihak   sehingga proses   pengelolaan   dampak   pada   aspek   adanya   gesekan   atau ketidaksepahaman   dengan   masyarakat   sekitar   dapat   segera diminimalisir.

Dari beberapa pertimbangan tersebut, maka kegiatan Pembangunan Perumahan   Rafanda   Lutfia   Permai   PT.   Putra   Tunggal   Mandiri Perkasa  di  Jalan   Trans   Kalimantan   Kelurahan   Berangas/Handil Bakti   Kecamatan   Alalak,  Kabupaten   Barito   Kuala  layak   bagi lingkungan.

BUPATI BARITO KUALA,

(13)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

dalam Tahapan Pembuktian Kualifikasi sesuai jadwal seperti tercantum pada aplikasi SPSE dengan bertempat di Sekretariat Biro Pengadaan Barang dan Jasa

[r]

[r]

Jika peserta lelang tidak dapat membuktikan keaslian dokumen tersebut, maka yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi sebagaimana peraturan yang berlaku. Demikian undangan

[r]

[r]

15 RT 09 RW 03 KELURAHAN CI KOKO KECAMATAN PANCORAN. JAKARTA SELATAN DKI