Lampiran II : Keputusan Bupati Barito Kuala Nomor 188.45/ 129 /KUM/2016 Tanggal 21 Maret 2016
TENTANG IZIN LINGKUNGAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAFANDA LUTFIA PERMAI PT. PUTRA TUNGGAL MANDIRI PERKASA DI JALAN TRANS KALIMANTAN KELURAHAN BERANGAS /HANDIL BAKTI KECAMATAN ALALAK, KABUPATEN BARITO KUALA,
TELAAHAN SEBAGAI DASAR ARAHAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN.
Pembangunan perumahan pada hakikatnya adalah penyelenggaraan upaya pemenuhan kebutuhan rakyat akan papan. Untuk mencapai kemampuan hidup damai bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan kesejahteraan yang optimal. Pemenuhan akan perumahan merupakan hak setiap warga Indonesia. Negara dalam hal ini pemerintah daerah berkewajiban mengupayakan dan memfasilitasi setiap usaha kearah kondisi tersebut. Fungsi rumah selain sebagai tempat berlindung dan membentuk keluarga rumah juga sebagai wahanan pendidikan dan penunjang proses tumbuh kembang anggota keluarga baik dari segi fisik mental maupun sosial. Untuk memfungsikan rumah seperti tujuan tersebut maka harus dipenuhi beberapa persyaratan rumah yang kondusif. Lingkungan pemukiman juga punya peran yang penting dalam hal tersebut. Untuk itu perumahan dan permukiman perlu dikelola dengan baik sehingga berjalan sesuai dengan fungsinya.
UPL. Pembangunan Perumahan Rafanda Lutfia Permai PT. Putra Tunggal Mandiri Perkasa berpotensi untuk menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitar, baik berupa dampak positif maupun dampak negatif, untuk meminimalkan dampak yang terjadi dari suatu kegiatan tersebut maka perlu dilakukan perencanaan pengelolaan lingkungan usaha kegiatan.
Perencanaan pengelolaan tersebut tertuang dalam dokumen sebagai pedoman dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Berdasarkan kepada hasil prakiraan dan evaluasi terhadap dampak yang muncul akibat kegiatan Perumahan Rafanda Lutfia Permai PT. Putra Tunggal Mandiri Perkasa di Jalan Trans Kalimantan Kelurahan Berangas/Handil Bakti Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan, baik yang bersifat positif maupun negatif. Komponen lingkungan yang terkena dampak tersebut meliputi komponen lingkungan fisik–kimia, biologi, sosial ekonomi dan budaya, serta kesehatan masyarakat dimana besaran dan sifat dampak akan bervariasi terhadap komponen lingkungan yang satu dengan komponen yang lainnya baik pada tahap pra konstruksi, tahap konsruksi dan tahap operasi.
Untuk mengetahui bagaimana suatu komponen lingkungan akan berubah akibat adanya suatu aktivitas/kegiatan manusia, maka dilakukan perkiraan dampak lingkungan. Metode perkiraan dampak yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat formal maupun non formal dengan menggunakan kriteria atau standar baku mutu lingkungan yang ada sehingga perlu dilakukan arahan pengelolaan dan pemantauan. Pengelolaan terhadap dampak ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positifnya. Dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang dilaksanaan ini berdasarkan rona lingkungan dan dampak yang ditimbulkan maka pengelolaan yang dilakukan berdasarkan sumber dampak dan jenis dampak baik pada tahap pra konstruksi, tahap kontruksi dan tahap operasi, maka program kegiatan yang dilakukan adalah :
A. SUMBER DAN JENIS DAMPAK PADA TAHAP PRA KONSTRUKSI, KONSTRUKSI, OPERASI DAN PASCA OPERASI
Pembebasan lahan diprakirakan berdampak terhadap komponen sosial ekonomi, terutama terhadap pendapatan rumah tangga. Bagi mereka yang memiliki tanah atau lahan di lokasi rencana proyek, maka mereka akan mendapat ganti rugi atas lahan mereka tersebut. Tetapi jika pada lahan tersebut terdapat usaha atau kegiatan produktif, maka otomatis mereka akan kehilangan sumber pendapatan keluarga. Di sisi lain ganti rugi lahan merupakan penerimaan uang tunai bagi keluarga yang lahannya terkena tapak proyek. Besarnya nilai yang mereka terima tergantung pada luas lahan masingmasing yang dibebaskan. Dampak positif yang muncul dapat berlangsung singkat jika penduduk yang menerima ganti rugi tidak dapat memanfaatkan secara optimal uang tersebut. dan kelompok masyarakat yang demikian akan berpotensi menyebabkan munculnya persepsi negatif pada tahapan kegiatan selanjutnya yang akan berdampak lanjutan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat Mengingat lahan yang dibebaskan telah memperoleh sertifikat, maka dampak kegiatan terhadap komponen lingkungan mempunyai intensitas yang kecil dan tergolong sebagai dampak negatif tidak penting.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pembebasan lahan dan rencana pembangunan rumah dan pemanfaatan lahan secara keseluruhan kepada masyarakat. • Pengukuran lahan dilakukan bersama antara pihak terkait, yaitu
pemilik lahan dan aparat desa/kelurahan.
2. Pengelolaan Dampak Terhadap Sosialisasi dan Perijinan
• Sosialisasi kegiatan yang akan dilakukan sehingga masyarakat dapat mengetahui secara jelas dan lengkap mengenai proyek pembangunan perumahan dan manfaatnya bagi masyarakat sekitar.
• Upaya sosialisasi ini sudah dilakukan pada masyarakat sekitar proyek oleh pemrakarsa dengan melakukan pengumuman lewat media massa dan spanduk tentang pembukaan perumahan dan temu wicara dengan masyarakat setempat.
• Melaksanakan pemanfaatan lahan bekas penggalian material.
3. Pengelolaan Dampak Terhadap Pembersihan lahan dan pemanfaatan lahan
Pembersihan lahan dan pemanfaatan lahan akan menghilangkan vegetasi yang ada diatasnya, sehingga akan menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap penurunan kualitas habitat dari flora dan fauna darat. Penggunaan peralatan pada saat pembersihan lahan akan menghasilkan gas buang CO dan CO2 serta akan meningkatkan kebisingan di lokasi proyek. Pembersihan lahan akan merubah tata ruang yang tadinya adalah daerah berbukit akan berubah bentuk menjadi permukiman sebagai bentuk pemanfaatan lahan. Selain itu lahan yang terbuka akan menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan hidrologis terutama terhadap arah aliran dan resapan air, sehingga jika curah hujan tinggi akan terjadi banjir lokal atau genangan air. Selain itu di samping rencana kegiatan ada pemanfaatan lahan untuk perataan tanah yang akan dimanfaatkan bagi rencana pembangunan perumahan. Dampak primer yang ditimbulkan oleh kegiatan pembersihan lahan ini selanjutnya akan menimbulkan dampak negatif lanjutan kepada komponen lingkungan lain yaitu kualitas air, biota air, kesehatan masyarakat dan persepsi masyarakat.
pembersihan lahan dan pemanfaatan lahan terhadap komponen lingkungan tergolong dampak negatif tidak penting.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Melakukan pembersihan dan pematangan lahan sesuai dengan keperluan proyek.
• Penggunaan penutup telinga berupa earplug bagi pekerja.
• Mengisolasi air larian dengan membuat saluran keliling yang bermuara ke kolam retensi.
• segera melakukan penanaman penutup atau pelindung untuk lahan terbuka.
4. Pengelolaan Dampak Terhadap Penerimaan tenaga kerja konstruksi
Kegiatan penerimaan tenaga kerja untuk kegiatan konstruksi akan menimbulkan dampak terhadap kesempatan kerja, pendapatan keluarga bagi masyarakat sekitar proyek, yang berlanjut pada persepsi masyarakat terhadap kegiatan proyek. Dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan relatif sedikit, maka diperkirakan kegiatan penerimaan tenaga kerja akan menimbulkan dampak dengan intensitas yang sangat kecil terhadap komponen lingkungan kesempatan kerja, pendapatan keluarga bagi masyarakat, serta sikap dan persepsi masyarakat dan tergolong sebagai dampak negatif tidak penting.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Mengutamakan tenaga kerja lokal dalam penerimaan tenaga kerja.
• Melakukan penerimaan tenaga kerja secara terbuka dan transparan.
• Melaksanakan penggajian sesuai standar upah yang ditetapkan. 5.Pengelolaan Dampak Terhadap Mobilisasi peralatan dan material
juga menyebabkan meningkatnya kadar debu dan gas buang di sepanjang jalan yang dilewati. Dampak primer yang timbul selanjutnya akan menimbulkan dampak negatif lanjutan terhadap kesehatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat.
Mengingat jumlah peralatan dan material yang dimobilisasi relatif sedikit dan kegiatan berlangsung dalam jangka waktu yang relatif singkat yakni selama pengangkutan dan bersifat insidentil serta dilakukan pada jamjam tidak sibuk, maka kegiatan mobilisasi peralatan dan material konstruksi diprakirakan akan menimbulkan dampak negatif dengan intensitas yang kecil dan tergolong dampak negatif tidak penting terhadap komponen lingkungan terutama lalulintas, kualitas udara, kebisingan, kesehatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Terhadap penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan yang mungkin terjadi.
• Upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan adalah dengan cara mengurangi kecepatan kendaraan.
• Pembatasan muatan sesuai kapasitas alat angkut dan kelas jalan.
• Melakukan pengangkutan pada jamjam tidak sibuk (sepi) serta pemasangan rambu dan pengaturan lalulintas yang menuju lokasi proyek perumahan.
6. Pengelolaan Dampak Terhadap Pembangunan dan fasilitas penunjang
kualitas udara dan kebisingan dengan luas sebaran dampak yang relatif sempit (lokasi proyek dan sekitarnya).
Kegiatan pembangunan Perumahan Rafanda Lutfia Permai juga diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap sifat fisik tanah yang berakibat menurunnya infiltrasi air ke dalam tanah. Selain itu pembangunan Perumahan Rafanda Lutfia Permai akan menghambat atau merubah arah aliran permukaan sehingga akan menyebabkan timbulnya genangangenangan air pada tempattempat tertentu, meningkatkan sedimentasi dan perubahan kualitas air. Perubahan kualitas lingkungan selanjutnya akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap biota air, kesehatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat. Mengingat lahan yang akan digunakan sebagai tempat pembangunan Perumahan Rafanda Lutfia Permai dan fasilitas umum relatif kecil, serta adanya usaha untuk mengatasi perubahan pada komponen hidrologis dengan cara pembuatan saluran/drainase keliling setiap jalan lingkungan dan jalan utama, maka dampak yang timbul terhadap parameter lingkungan diperkirakan mempunyai intensitas yang kecil.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Perawatan peralatan yang digunakan sehingga kebisingan, gas buang dan ceceran minyak dapat diminimalkan.
• Penggunaan penutup telinga berupa earplug bagi pekerja, pemberlakuan peraturanperaturan K3.
• Meminimalkan perubahan tata guna lahan dan kondisi hidrologis dengan melakukan pembangunan Perumahan Sehat Sederhana Rafanda Lutfia Permai sesuai dengan keperluan dan tetap menyediakan lahan terbuka hijau yang cukup dan tetap mempertahankan lahan tersebut tidak kedap air (sistem panggung untuk halaman sebaiknya dipavingblok).
• Menanam pohon penghijauan dan tanaman hias di sekitar tapak proyek.
• Serta pembuatan saluran drainase keliling diseluruh jalan lingkungan dan jalan utama perumahan.
Kegiatan yang berhubungan dengan pemakaian rumah adalah mobilisasi penghuni rumah dan tamu. Kegiatan ini diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap kualitas udara, kebisingan dan transportasi darat serta penciptaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
Dampak mobilisasi penghuni komplek dan tamu terhadap kualitas udara melalui pembakaran/operasional mesin kendaraan, dimana pada proses tersebut akan menghasilkan atau mengeluarkan sejumlah polutan ke udara seperti debu, SO2, dan NO2, sehingga akan menambah kandungan senyawasenyawa tersebut di udara. Operasional kendaraan juga akan menghasilkan bunyi, sehingga akan meningkatkan nilai kebisingan di lokasi perumahan dan sekitarnya. Mobilisasi penghuni rumah dengan menggunakan kendaraan akan menambah jumlah kendaraan yang melintas, sehingga berpotensi untuk meningkatkan gangguan terhadap transportasi darat berupa kemacetan dan kecelakaan lalulintas. Penghuni rumah dan tamu yang tidak menggunakan kendaraan sendiri untuk mobilisasinya memerlukan jasa angkutan baik berupa roda empat maupun roda dua atau lainnya. Keperluan akan jasa angkutan ini akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar terutama dalam hal penyediaan jasa angkutan. Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Melakukan penanaman pohon terutama yang berfungsi untuk menyerap bahan pencemar udara dan meredam bunyi sebagai bentuk RTH.
• Pengaturan lalulintas (pemasangan ramburambu) pada jalan komplek serta memberikan kesempatan berusaha bagi masyarakat sekitar untuk berusaha terutama yang berhubungan dengan pemakaian/penghunian rumah.
• Pengelolaan sampah diwajibkan menggunakan metode 3 R ( Reduce, Reuse dan Recycle).
• Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau sesuai dengan ketentuan Ijin Lokasi dan Ijin terkait.
Limbah padat dari dapur ini kalau dibuang secara langsung akan berdampak terhadap estetika dan kualitas udara (bau tidak sedap/busuk) yang selanjutnya dapat berdampak lanjutan terhadap kesehatan penghuni rumah dan masyarakat sekitar. Kegiatan dapur berupa pencucian bahan makanan dan peralatan dapur lainnya akan menghasilkan limbah cair yang berdampak negatif terhadap kualitas air badan air penerima. Limbah cair tersebut banyak mengandung bahan organik yang walaupun tingkat toksisitasnya tergolong rendah, namun dalam proses dekomposisinya akan menimbulkan bau tidak sedap dan merupakan media hidup yang baik bagi organisme patogen, sehingga akan menimbulkan dampak lanjutan terhadap kesehatan masyarakat. Dalam proses dekomposisinya bahan organik juga memerlukan sejumlah oksigen terlarut yang diambil dari perairan dan akan menghasilkan senyawasenyawa kimia yang bersifat toksik bagi organisme perairan seperti NH3 dan H2S sehingga akan mengganggu keseimbangan ekologis badan air penerima limbah. Dalam aktivitasnya dapur menggunakan beberapa alat masak dan pemanas yang pada saat operasionalnya akan menghasilkan asap beserta berbagai senyawa polutan udara yang berpengaruh negatif terhadap parameter kualitas udara. Penurunan terhadap kualitas udara ini akan berdampak lanjutan terhadap penghuni rumah dan masyarakat sekitar.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Meminimalkan limbah padat dan cair dengan cara efisiensi penggunaan air.
• Menyediakan tempat sampah disetiap blok kavling perumahan. • Pengelolaan sampah dari rumah tangga hingga ke TPS atau TPA
dilakukan dengan cara kerjasama dengan pihak ketiga. 9. Pengelolaan Dampak Terhadap Aktivitas MCK
mempengaruhi kesimbangan N/P diperairan sehingga unsur N akan menjadi faktor pembatas pada ekosistem perairan. Senyawa senyawa lainnya yang terdapat dalam limbah cair tersebut juga akan masuk ke perairan sehingga akan menurunkan nilai kualitas air dan mengganggu kehidupan organisme perairan yang ada di dalamnya serta manusia yang mengkonsumsinya.
Upaya pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminalisasi dampak yang ditimbulkan adalah :
• Membuat septic tank sesuai standar sanitasi.
• Membuat saluran pembuangan air limbah secara terintegrasi. • Membuat sumur resapan.
10. Pengelolaan Dampak Terhadap Aktivitas sosial masyarakat
Aktivitas sosial ekonomi penghuni rumah berpotensi memunculkan dampak penting terhadap parameter sosial ekonomi, sosial budaya, kesehatan masyarakat, persepsi masyarakat serta keamanan dan ketertiban.
Keberadaan penghuni rumah didalam interaksinya di masyarakat akan membangkitkan perekonomian masyarakat sehingga akan menumbuhkan lapangan kerja dan kesempatan berusaha masyarakat, sehingga akan berdampak positif terhadap parameter sosial ekonomi. Disamping itu keberadaan penghuni rumah di masyarakat sekitar proyek dengan berbagai latar belakang budaya dan daerah di dalam interaksinya akan mewarnai dan berpengaruh terhadap sosial budaya masyarakat setempat. Sedangkan dampak kegiatan ini terhadap kesehatan masyarakat adalah adanya penularan penyakit pada masyarakat sekitar atau antar penghuni rumah. Penyakitpenyakit yang kemungkinan dapat menular adalah penyakit yang ditularkan oleh serangga/vektor (malaria, demam berdarah, filarias dan lainlain) dan penyakit lainnya yang berbasis lingkungan.
Persepsi masyarakat yang timbul dari kegiatan ini sangat tergantung dari dampak yang timbul pada parameter lainnya seperti sosial ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat.
• Melakukan pertemuan antar warga secara rutin misal bulanan guna pemecahan permasalahan perumahan atau pemeliharaan komplek perumahan.
• Melakukan atau membuat dan mengaktifkan pos pelayanan seperti kesehatan serta keamanan dan ketertiban.
B. REKOMENDASI KELAYAKAN LINGKUNGAN
Dari hasil analisis prakiraan dampak penting dan evaluasi dampak penting, maka kegiatan Perumahan Rafanda Lutfia Permai PT. Putra Tunggal Mandiri Perkasa di Jalan Trans Kalimantan Kelurahan Berangas/Handil Bakti Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala dapat dinilai layak dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut : 1. Dari aspek ketataruangan, keberadaan kegiatan Pembangunan
Perumahan Rafanda Lutfia Permai PT. Putra Tunggal Mandiri Perkasa di Jalan Trans Kalimantan Kelurahan Berangas/Handil Bakti Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala tidak menyalahi aturan pada Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan nomor 9 tahun 2000 tentang RTRW Kalimantan Selatan Tahun 20002015 dan Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala nomor 6 tahun 2012.
2. Aspek teknis kegiatan Pembangunan Perumahan Rafanda Lutfia Permai PT. Putra Tunggal Mandiri Perkasa di Jalan Trans Kalimantan Kelurahan Berangas/Handil Bakti Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala telah didesain sedemikian rupa sehingga terjamin keamanannya dan akan dibangun sesuai dengan prosedur perijinan yang akan diperoleh.
bersifat mudah dilakukan baik melalui pendekatan teknis, pendekatan sosialekonomibudaya maupun pendekatan institusi.
4. Dari aspek kemitraan dengan pihak masyarakat terutama masyarakat di wilayah Jalan Trans Kalimantan Kelurahan Berangas/Handil Bakti Kecamatan Alalak, menjadi wilayah administrasi proyek yang mendapat dampak langsung telah dapat dilakukan komunikasi dan pendekatan atau sosialisasi bersama yang menguntungkan kedua belah pihak sehingga proses pengelolaan dampak pada aspek adanya gesekan atau ketidaksepahaman dengan masyarakat sekitar dapat segera diminimalisir.
Dari beberapa pertimbangan tersebut, maka kegiatan Pembangunan Perumahan Rafanda Lutfia Permai PT. Putra Tunggal Mandiri Perkasa di Jalan Trans Kalimantan Kelurahan Berangas/Handil Bakti Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala layak bagi lingkungan.
BUPATI BARITO KUALA,