BADAN PUSAT STATISTIK
PEDOMAN PENCACAHAN
& PEMERIKSAAN
SURVEI PERUSAHAAN/
KATA PENGANTAR
Buku pedoman ini merupakan acuan bagi Petugas Lapangan (PCL dan PML) dalam melaksanakan pendataan Perusahaan/Usaha SPA Tahun 2016. Buku ini terutama berisi mengenai metodologi yang digunakan, organisasi lapangan, strategi pendataan di lapangan serta tata cara pengisian dan pemeriksaan kuesioner yang digunakan.
Sebagaimana yang tertuang dalam Penjelasan Undang-Undang Nomor 10 Tahun tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan usaha SPA adalah usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia. SPA berasal dari bahasa latin dan diambil dari istilah sante par aqua atau solus per aqua, yang artinya sehat melalui terapi air. Seiring dengan perkembangan zaman, SPA berkembang menjadi suatu tempat kecantikan, perawatan tubuh, kesehatan, kebugaran dan kenyamanan. SPA menyediakan kebutuhan penunjang, khususnya bagi para wanita.
Tujuan pendataan perusahaan/usaha SPA adalah untuk mendapatkan data mengenai karakteristik spesifik kegiatan masing-masing perusahaan/usaha SPA, serta mendapatkan gambaran mengenai struktur pembiayaan masing-masing usaha pariwisata. Di samping itu juga ditanyakan mengenai pendapatan dan pengeluaran dalam menjalankan usaha tersebut serta mengenai permodalan yang digunakan untuk menjalankan usaha.
Setiap petugas diminta untuk mempelajari secara seksama setiap buku pedoman pelaksanaan pendataan perusahaan/usaha SPA tahun 2016 yang telah dibagikan kepada para petugas.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
BAB I. PENDAHULUAN . . . 1
1.1. Latar Belakang . . . 1
1.2. Tujuan . . . 2
1.3. Ruang Lingkup . . . 3
1.4. Jenis Dokumen dan Kegunaannya . . . 3
1.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan . . . 4
BAB II. ORGANISASI LAPANGAN . . . 5
2.1. Struktur Organisasi . . . 5
2.2. Arus Dokumen . . . 5
2.3. Tugas Pencacah . . . 6
2.4. Tugas Pemeriksa/Pengawas . . . 6
BAB III. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA . . . 9
3.1. Metodologi . . . 9
3.2. Tata Tertib Pengisian Daftar . . . 9
BAB IV. TATA CARA PENGISIAN DAFTAR V-SPA16 . . . 11
4.1. Sistematika Daftar V-SPA16 . . . 11
4.2. Cara Pengisian Daftar V-SPA16 . . . 11
Blok I – Pengenalan Tempat . . . 11
Blok II – Keterangan Umum . . . 11
Blok III – Keterangan Khusus . . . 21
Blok IV – Pekerja dan Balas Jasa Pekerja . . . 29
Blok V – Pendapatan dan Pengeluaran . . . 34
Blok VI – Permodalan . . . 35
Blok VII – Catatan . . . 36
Blok VIII – Pengesahan . . . 36
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis
dalam pengembangan perekonomian nasional maupun daerah.
Pemerintah melakukan berbagai upaya dalam mengembangkan sektor pariwisata karena sektor pariwisata memiliki kontribusi dalam
penerimaan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja. Sektor
pariwisata sebagai suatu kegiatan ekonomi yang memiliki mata rantai yang sangat panjang, sehingga banyak menampung kesempatan kerja bagi masyarakat sekitarnya. Berkembangnya sektor pariwisata juga menyebabkan pendapatan masyarakat meningkat, dari hasil penjualan barang dan jasa melalui usaha: restoran, hotel, biro perjalanan, pramuwisata, penjualan barang-barang cendra mata dan sebagainya.
Usaha pariwisata merupakan usaha yang menyediakan barang
dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan
penyelenggaraan pariwisata. Menurut pasal 14 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, usaha pariwisata meliputi, antara lain: usaha daya tarik wisata; usaha kawasan pariwisata; usaha jasa transportasi pariwisata; usaha jasa perjalanan wisata; usaha jasa makanan dan minuman; usaha penyediaan akomodasi; usaha penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi; usaha jasa penyelenggaraan pertemuan, perjalanan
insentif, konferensi dan pameran; usaha jasa informasi
pariwisata; usaha jasa konsultan pariwisata; usaha jasa pramuwisata; usaha wisata tirta; dan usaha SPA.
Sebagaimana yang tertuang dalam Penjelasan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud
dengan usaha SPA adalah usaha perawatan yang memberikan
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 2
layanan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia. SPA berasal dari bahasa latin dan diambil dari istilah sante par aqua atau solus per aqua, yang artinya sehat melalui terapi air. Seiring dengan perkembangan zaman, SPA berkembang menjadi suatu tempat kecantikan, perawatan tubuh, kesehatan, kebugaran dan kenyamanan. SPA menyediakan kebutuhan penunjang, khususnya bagi para wanita.
Adanya kehadiran sebuah SPA banyak dipengaruhi oleh adanya faktor gaya hidup dan tren mode yang berlaku pada
masyarakat setiap tahunnya. Di era globalisasi ini
perkembangan dunia bisnis, properti, mode dan kuliner berimbas
pula pada semakin meningkatnya kesadaran untuk menjaga
kesehatan dan merawat tubuh. Salah satu dampaknya adalah maraknya usaha SPA di kota-kota besar dan juga di pelosok
Indonesia. Di kota-kota besar, banyak profesional muda
terutama para wanita karier yang tinggal dan beraktifitas, ditunjang dengan perekonomian yang mapan, mereka membutuhkan suatu tempat untuk bersosialisasi dan bersantai di samping
dari rutinitas padat mereka sehari-hari, bersantai dan
melakukan perawatan tubuh secara bersamaan menjadi prioritas utama mereka sekarang ini.
1.2. TUJUAN
Tujuan pendataan perusahaan/usaha SPA adalah untuk mendapatkan data mengenai karakteristik spesifik kegiatan masing-masing perusahaan/usaha SPA, serta mendapatkan gambaran mengenai struktur pembiayaan masing-masing usaha pariwisata.
Secara khusus tujuan dari survei perusahaan/usaha SPA ini adalah untuk:
Memperoleh informasi mengenai perkembangan dan prospek usaha SPA secara umum.
1.3. RUANG LINGKUP
Pendataan usaha SPA ini dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Usaha atau kegiatan yang dicakup dalam pendataan ini meliputi perusahaan/usaha yang melakukan perawatan dengan memberikan layanan berupa metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia. Usaha atau kegiatan tersebut sesuai dengan UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan Permenparekraf Nomor 24 Tahun 2014 tentang Standar Usaha SPA.
Perusahaan/usaha yang dicakup hanya usaha SPA yang berskala menengah besar. Usaha SPA dikategorikan berskala menengah besar apabila memiliki:
a. Omset dalam satu tahun paling sedikit Rp2.500.000.000,00; (dua milyar lima ratus juta rupiah) atau
b. Omset dalam satu tahun kurang dari Rp2.500.000.000,00; (dua milyar lima ratus juta rupiah) namun memiliki badan hukum berupa PT; atau
c. Aset yang dimiliki pada saat pencacahan bernilai lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
1.4. JENIS DOKUMEN DAN KEGUNAANNYA
Dokumen yang digunakan dalam survei ini meliputi:
a. Direktori perusahaan/usaha SPA yang menjadi kerangka
sampel.
b. V-SPA16; adalah daftar isian/kuesioner yang digunakan untuk
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 4
c. Buku Pedoman; adalah buku Pedoman Pencacahan dan
Pemeriksaan yang digunakan oleh petugas sebagai pedoman dalam melakukan pencacahan dan pemeriksaan.
1.5. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Waktu
1. Persiapan
a. Penyusunan kuesioner dan buku
pedoman Januari-Februari
b. Pencetakan dokumen Mei
c. Pengiriman dokumen ke daerah Mei
2. Pelaksanaan
a. Pencacahan lapangan 1 - 30 Juni
b. Pengawasan/pemeriksaan hasil
pencacahan 7 Juni – 14 Juli
c. Pengiriman dokumen ke BPS RI Juni – Juli
d. Pengolahan data Juli – Agustus
3. Penyusunan Laporan
a. Tabulasi dan analisis September
ORGANISASI LAPANGAN
2.1. Struktur Organisasi
Guna memperlancar pelaksanaan pencacahan perusahaan/usaha SPA di lapangan, maka disusun struktur organisasi pencacahan di lapangan sebagai berikut:
2.2. Arus Dokumen
Kuesioner/daftar isian untuk pencacahan perusahaan/usaha objek wisata (V-SPA16) yang sudah disetujui, kemudian dikirim oleh Badan Pusat Statistik ke BPS Provinsi yang kemudian diteruskan ke BPS Kabupaten/Kota untuk dibagikan kepada petugas pengawas yang selanjutnya didistribusikan kepada petugas pengumpul data (pencacah). Setelah pencacahan selesai, petugas pengumpul data (pencacah) menyerahkan kuesioner kepada
BPS RI
PENGAWAS/ PEMERIKSA
BPS PROVINSI
BPS KABUPATEN/ KOTA
PENCACAH
BAB
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 6
pengawas untuk diperiksa. Kuesioner yang sudah diperiksa diteruskan oleh pengawas kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diperiksa ulang lagi baik kelengkapan isian maupun konsistensi pengisian, dan selanjutnya kuesioner akan dikirimkan ke Badan Pusat Statistik U.P. Sub Direktorat Statistik Pariwisata melalui BPS Provinsi.
Alur Pengiriman Dokumen
Pengolahan Data
Setelah kuesioner yang terisi sampai di BPS RI, kemudian dilanjutkan dengan proses pengelompokan (batching) yang bertujuan untuk memudahkan pada saat pengolahan data yang didasarkan menurut provinsi. Kemudian dilakukan editing, coding dan entri data yang dilakukan dengan menggunakan
aplikasi komputer. Semua kegiatan ini dilakukan oleh staf pada Subdit Statistik Pariwisata, BPS RI.
BPS RI
PENCACAH PENGAWAS
BPS KABUPATEN/KOTA BPS PROVINSI
PERUSAHAAN/USAHA SPA
PERUSAHAAN/USAHA SPA
PENCACAH
PENGAWAS
BPS KABUPATEN/KOTA
BPS PROVINSI
2.3. Tugas Pencacah
1. Melakukan pencacahan setiap perusahaan/usaha daya SPA dengan menggunakan kuesioner V-SPA16.
2. Mengikuti pertemuan dengan Pengawas untuk membahas berbagai
temuan atau masalah yang muncul di lapangan dan cara mengatasinya.
3. Melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang bermasalah dengan disertai pengawas.
4. Menyerahkan seluruh kuesioner hasil pencacahan kepada Pengawas.
5. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan.
2.4. Tugas Pemeriksa/Pengawas
Pengawasan/pemeriksaan dilakukan mulai tanggal 7 April hingga 14 Mei 2016. Dokumen yang akan diperiksa adalah dokumen hasil pencacahan pada perusahaan/usaha SPA. Tugas pengawas/ pemeriksa meliputi:
1. Menerima, mengatur dan melaksanakan pembagian kuesioner.
2. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan lapangan pencacahan kuesioner, yaitu :
a. Memeriksa kebenaran isian kuesioner yang diisi oleh
pencacah, bila isian tersebut ada yang meragukan dan atau kurang lengkap, maka pengawas mengembalikan daftar tersebut kepada pencacah untuk diteliti kembali di lapangan. Bila perlu penelitian kembali dilakukan oleh pencacah bersama-sama dengan pengawas.
b. Menerima kembali dokumen dari petugas pencacah hasil pencacahan perusahaan/usaha, serta bertanggung jawab atas kelengkapan dan kualitas hasil pencacahan.
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 8
kuesioner tersebut dikirim ke BPS Provinsi sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditentukan.
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA
3.1. Metodologi
1. Metode Pengumpulan Data
a. Seluruh usaha wisata yang berskala kecil, menegah dan besar termasuk yang dicacah secara lengkap (Sensus Lengkap).
b. Wawancara langsung jika memungkinkan, apabila tidak
selesai, kuesioner dapat ditinggal dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai cara pengisian kuesioner secara benar.
2. Responden
Responden merupakan pengusaha atau orang yang mengetahui tentang pengelolaan usaha SPA.
3. Penjaringan data dilakukan melalui beberapa tahapan
kegiatan:
a. Penjaringan informasi keberadaan usaha pariwisata melalui berbagai sumber data, misalnya Sensus Ekonomi, data asosiasi, data desa (kelurahan), sumber lain, dan sebagainya.
b. Evaluasi keberadaan usaha pariwisata berdasarkan sumber
data di atas (poin b).
c. Pencacahan lengkap dengan kuesioner secara rinci.
3.2. Tata Tertib Pengisian Daftar
a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam.
b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca.
Penulisan menggunakan huruf kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali singkatan yang sudah umum. Kode harus
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 10
ditulis dengan kode biasa (bukan kode romawi).
c. Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap pertanyaan.
d. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:
1. Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia; 2. Penulisan kode ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR V-SPA16
4.1. Sistematika Daftar V-SPA16
Karakteristik usaha pariwisata yang dikumpulkan sangat beragam, oleh karena itu untuk memudahkan pengisian kuesioner, karakteristik data yang akan dikumpulkan dikelompokkan menjadi beberapa blok, yaitu:
1. Blok I Pengenalan Tempat 2. Blok II Keterangan Umum 3. Blok III Keterangan Khusus
4. Blok IV Pekerja dan Balas Jasa Pekerja 5. Blok V Pendapatan dan Pengeluaran 6. Blok VI Permodalan
7. Blok VII Catatan 8. Blok VIII Pengesahan
9. Blok IX Keterangan Petugas
4.2. Cara Pengisian Daftar V- SPA16
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
Tujuan blok ini mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah perusahaan/usaha SPA. Identitas ini dipergunakan untuk memudahkan proses pengolahan data dan untuk kelengkapan pemasukan data kuesioner.
Rincian 1 s.d. Rincian 7
Contoh
1. Provinsi : DKI Jakarta
2. Kabupaten/Kota : JAKARTA PUSAT
3. Kecamatan : MENTENG
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 12
4. Kelurahan/Desa : KEBON SIRIH
5. Nomor Urut Perusahaan/Usaha : (diisi pada saat pengolahan data)
6. Nama Lengkap Perusahaan/Usaha: TAMAN SARI ROYAL HERITAGE
SPA
7. Alamat Perusahaan/Usaha : JL. WAHID HASYIM NO. 133
RT: 004/RW: 002 KodePos: 10340
Nomor telepon: (021) 3143585 email: spa@mustika-ratu.co.id
Nomor faks:(021)31930100 homepage:www.tamansariroyalheritageSPA.com
BLOK II. KETERANGAN UMUM
Blok ini mencatat keterangan umum jenis izin usaha, bentuk badan hukum/badan usaha; jenis sertifikat usaha yang dimiliki; tahun mulai beroperasi secara komersial; serta beberapa pertanyaan mengenai keadaan perusahaan/usaha secara umum.
Rincian 1. a. Nama pengusaha/pengelola usaha
Tuliskan nama pengusaha atau penanggung jawab usaha SPA pada tempat yang telah disediakan. Dapat dituliskan nama pemilik usaha maupun orang yang bertanggung jawab terhadap operasional usaha sehari-hari.
Rincian 1. b. Jenis kelamin
Jika pengusaha/penanggung jawab usaha SPA adalah seorang pria, maka lingkarilah kode ‟1‟ untuk pilihan jawaban ‟
Laki-laki‟. Dan jika pengusaha/penanggung jawab usaha SPA adalah
seorang wanita, maka lingkarilah kode ‟2‟ untuk pilihan
jawaban ‟Perempuan‟.
Rincian 2. Jenis izin operasional usaha yang dimiliki
Kode ‟1‟ apabila usaha ini mempunyai Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).
Kode ‟2‟ apabila usaha ini mempunyai Izin Tetap Usaha
Pariwisata (ITUP).
Kode ‟3‟ apabila usaha ini mempunyai izin selain jenis
izin yang telah disebutkan (selain TDUP dan ITUP). Tuliskan jenis izin yang dimiliki dengan menuliskannya pada tempat yang telah disediakan.
Kode ‟4‟ apabila usaha ini tidak mempunyai izin.
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)
Dengan dikeluarkannya UU No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan serta berdasarkan Permenbudpar No 85-97 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penyelenggara Jasa Usaha Pariwisata, maka Izin Tetap Usaha Pariwisata atau ITUP sudah tidak berlaku lagi, dan diganti dengan ijin Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). TDUP adalah dokumen resmi yang membuktikan bahwa usaha pariwisata yang dilakukan oleh pengusaha telah tercantum di dalam daftar usaha pariwisata. TDUP berlaku sebagai bukti bahwa pengusaha telah dapat menyelenggarakan usaha pariwisata.
Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP)
Izin Tetap Usaha Pariwisata adalah izin untuk menyelenggarakan kegiatan Industri Pariwisata yang dikeluarkan oleh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Daerah setempat. ITUP berlaku sepanjang usaha tersebut masih berjalan dan wajib daftar ulang setiap 1 (satu) tahun sekali. ITUP tidak berlaku apabila tidak didaftar ulang selama 2 (dua) tahun berturut-turut dan/atau pindah kepemilikan dan/atau perubahan nama usaha.
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 14
Rincian 3. Apakah usaha ini sudah memperoleh sertifikasi usaha pariwisata dari Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) di bidang pariwisata?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak
yang tersedia. Kode „1‟ jika Ya dan kode „2‟ jika Belum.
Seperti yang diijelaskan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun 2012, Sertifikasi Usaha Pariwisata adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata untuk mendukung peningkatan mutu produk pariwisata, pelayanan, dan pengelolaan usaha pariwisata melalui audit. Sertifikat penghargaan tidak termasuk dalam sertifikat usaha pariwisata yang dimaksud dalam rincian ini.
Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang Pariwisata adalah
lembaga mandiri yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sertifikasi usaha pariwisata bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepariwisataan dan produktivitas usaha pariwisata.
Rincian 4. Bentuk badan hukum/badan usaha/perijinan
Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 6 dan tuliskan kode jawaban pada kotak yang tersedia.
Badan hukum perusahaan/usaha adalah status badan hukum yang
telah dimiliki oleh suatu kegiatan ekonomi/usaha berdasarkan akte pendiriannya yang dikeluarkan oleh notaris, berupa akte notaris, atau berdasarkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang.
Kode badan hukum/usaha yang digunakan pada rincian ini meliputi:
Kode 1: PT/PT Persero
nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan
perjanjian antara pemegang saham.
PT Persero merupakan perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara (pemerintah), dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara dengan tujuan mencari keuntungan maksimal dengan menggunakan factor-faktor produksi secara efisien.
Kode 2: Yayasan
Yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha sosial dan bukan mencari untung.
Kode 3: Koperasi
Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
Kode 4: CV
CV (Commanditair Venootschap) merupakan suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
Kode 5: Firma
Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, masing-masing anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya atas segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi dari perusahaan ditanggung bersama pula.
Kode 6: Tidak berbadan hukum/Perseorangan
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 16
Rincian 5. Tahun mulai beroperasi secara komersial
Isilah tahun dimulainya beroperasi secara komersial usaha yang dimaksud.
Tahun mulai beroperasi adalah tahun pertama kali
perusahaan/usaha SPA tersebut mulai beroperasi untuk menerima tamu. Jika tidak diketahui kapan mulai beroperasi untuk menerima tamu, dapat didekati dengan tahun yang tercantum pada akte pendirian kegiatan usaha tersebut. Apabila suatu kegiatan usaha berubah kegiatan utamanya, maka tahun beroperasi adalah tahun pada kegiatan utama terakhir.
Catatan:
Apabila suatu perusahaan/usaha pernah mengalami masa tidak
beroperasi (tidak aktif), maka tahun berdiri tetap tahun yang
lama, kecuali setelah masa tidak aktif, perusahaan tersebut
berubah kegiatan utamanya.
Contoh:
Tahun 1986 suatu perusahaan mulai beroperasi, pada tahun 1995
sampai dengan 1997 perusahaan itu tidak aktif, tetapi tahun
1998 aktif kembali, maka perusahaan tersebut mulai beroperasi
tetap tahun 1986.
Rincian 6. Banyaknya hari kerja selama tahun 2015:
Tuliskan banyaknya hari kerja pada bulan-bulan kegiatan selama tahun 2015 sesuai dengan kolom yang telah tersedia. Tuliskan juga hasil penjumlahan hari kerja selama tahun 2015 pada kolom jumlah. Kemudian pindahkan isian kolom jumlah ke dalam kotak yang tersedia.
Hari kerja adalah hari perusahaan/usaha melakukan kegiatan
usaha dan ada seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit selama satu jam.
Banyaknya hari kerja adalah banyaknya hari usah SPA buka,
Rincian 7.a. Banyaknya pengunjung WNI selama tahun 2015:
Isilah jumlah pengunjung WNI yang dirinci menurut bulan dari Januari sampai dengan Desember di tempat yang telah disediakan. Tuliskan juga hasil penjumlahan pengunjung WNI selama tahun 2015 pada kolom jumlah. Kemudian pindahkan isian kolom jumlah ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 7.b. Banyaknya pengunjung WNA selama tahun 2015:
Isilah jumlah pengunjung WNA yang dirinci menurut bulan dari Januari sampai dengan Desember di tempat yang telah disediakan. Pengunjung WNA biasanya ditandai dengan penggunaan paspor asing sebagai kartu identitasnya.
Tuliskan juga hasil penjumlahan pengunjung WNA selama tahun 2015 pada kolom jumlah. Kemudian pindahkan isian kolom jumlah ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 8. Jenis pengunjung/tamu usaha ini
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak
yang tersedia. Kode „1‟ jika usaha ini khusus menerima
pengunjung laki-laki, kode „2‟ jika jika usaha ini hanya
menerima pengunjung perempuan, dan kode „3‟ jika jika usaha
ini menerima pengunjung laki-laki dan perempuan.
Rincian 9.a. Apakah perusahaan/usaha ini menjadi anggota asosiasi SPA?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak
yang tersedia. Kode „1‟ jika Ya dan kode „2‟ jika Tidak.
Kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 9.b. Jika ’Ya’, asosiasi apa yang diikuti?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak
yang tersedia. Kode „1‟ jika perusahaan/usaha menjadi anggota
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 18
ASPI, dan tuliskan nama asosiasi yang diikuti. Jangan lupa untuk memindahkan nomor kode ke dalam kotak yang tersedia
Asosiasi SPA Indonesia (ASPI) adalah suatu organisasi sebagai
wadah para pengusaha SPA di Indonesia. Pendirian ASPI dikukuhkan oleh Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya pada tanggal 24 April 2004.
Rincian 10. a. Apakah dalam beroperasi, sudah menjalankan sistem ramah lingkungan?
Lingkari kode ‟1‟ jika ya dan kode ‟2‟ jika tidak.
Tuliskan kode jawaban tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Jika diisi ‟Tidak‟ maka rincian 10.b. dilewati dan langsung
dilanjutkan ke rincian 11.
Sistem ramah lingkungan adalah suatu sistem yang bertujuan
untuk mencegah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Contoh sistem ramah lingkungan: penghematan energi (listrik, air, AC, dsb), penggunaan air daur ulang, penggunaan energi alternatif dan sebagainya.
Rincian 10. b. Apakah ’Ya’, apakah ada donasi yang disisihkan
dari biaya pengunjung?
Lingkari kode ‟1‟ jika ya dan kode ‟2‟ jika tidak.
Tuliskan kode jawaban tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 11. Apakah memberlakukan konsep 3R (Reduce, Reuse,
Recycle):
Lingkari kode ‟1‟ jika ya dan kode ‟2‟ jika tidak.
Tuliskan kode jawaban tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Reduce (Mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang
Reuse (Guna ulang) yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah yang masih digunakan baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain, contoh: menggunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang, menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
Recycle (Mendaur ulang) yaitu mengolah sampah menjadi produk
baru lagi, contoh: mengolah sampah organik menjadi kompos.
Rincian 12. Sistem pengolahan limbah:
Lingkari kode ‟1‟ jika sistem pengolahan limbah menggunakan instalasi pengolah limbah internal dan kode ‟2‟
jika tidak dilakukan pengolahan limbah terlebih dahulu tetapi langsung dibuang keluar kawasan. Tuliskan kode jawaban tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 13. Sistem penyediaan air bersih:
Lingkari kode ‟1‟ jika hanya menggunakan air tanah, kode ‟2‟ jika hanya menggunakan PDAM, dan kode ‟3‟ jika menggunakan
gabungan dari air tanah dan PDAM. Tuliskan kode jawaban tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 14.a. Apakah dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan menerapkan teknologi komputer?
Lingkari kode „1‟ jika dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan menerapkan teknologi komputer dan kode „2‟
jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.
Jika jawaban berkode „2‟ atau ”Tidak” langsung lanjutkan ke rincian 15.
Rincian 14.b. Jumlah komputer yang dimiliki dan digunakan
dalam operasional: … unit
Rincian 14.b. hanya terisi jika rincian 14.a. berkode „1‟
atau ”Ya”. Tuliskan jumlah komputer yang dimiliki oleh
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 20
Rincian 14.c. Apakah komputer tersebut ada yang digunakan untuk mengakses internet?
Lingkari kode „1‟ jika ada komputer yang digunakan untuk mengakses internet dan kode „2‟ jika tidak ada. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Jika jawaban berkode „2‟ atau
”Tidak” langsung lanjutkan ke rincian 15.
Internet (interconnected-networking) adalah rangkaian komputer
yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Sistem Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol).
Rincian 14.d. Apakah dalam transaksi usahanya menggunakan
fasilitas E-commerce?
Rincian ini hanya terisi jika rincian 15.c. berkode „1‟
atau ”Ya”. LIngkari kode 1 jika „Ya‟ dank ode 2 jika „Tidak‟.
Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran
barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www atau jaringan komputer lainnya.
Rincian 15. Apakah pembayaran dapat melalui kartu kredit/kartu debit?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak
yang tersedia. Kode „1‟ jika Ya dan kode „2‟ jika Tidak.
Kartu kredit (credit card) adalah suatu jenis penyelesaian
Kartu debit (debit card) adalah sebuah kartu pembayaran secara
elektronik yang diterbitkan oleh Bank. Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Kartu ini mengacu pada saldo tabungan bank anda di bank penerbit tersebut. Fungsi dari kartu debit adalah untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang tunai.
Rincian 16. Sarana promosi yang digunakan
Media apakah yang digunakan olah pihak usaha SPA dalam mempromosikan usahanya. Lingkari kode jawaban yang sesuai, pilihan dapat lebih dari satu, jumlahkan kode media yang dilingkari kemudian tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
BLOK III – KETERANGAN KHUSUS
Blok ini mencatat keterangan khusus untuk mendalami karakteristik perusahaan/usaha SPA. Di dalam blok ini ditanyakan mengenai jenis perawatan yang paling diminati; tarif paling rendah dan paling tinggi dari perawatan yang disediakan; perawatan, terapi, dan metode yang disediakan; serta beberapa pertanyaan mengenai keadaan perusahaan/usaha secara lebih spesifik.
Rincian 1. a. Jenis perawatan yang tersedia bagi
pengunjung/tamu
Lingkarilah kode jenis perawatan yang dapat dipilih oleh pengunjung usaha SPA. Pilihan dapat lebih dari satu, kemudian jumlahkan kode jenis perawatan yang dilingkari dan selanjutnya tuliskan hasil penjumlahan tersebut ke dalam kotak yang tersedia. Adapun kode yang dapat dipilih yaitu:
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 22
Kode 2: Perawatan wajah (facial treatment) adalah prosedur perawatan untuk mengatasi masalah pada kulit wajah, misalnya peeling, facial microdermabrasi, masker, dll.
Kode 4: Perawatan tubuh (body treatment) adalah prosedur perawatan pada tubuh/badan pelanggan, misalnya pijat (body massage), body scrub, luluran, mandi susu, dll.
Kode 8: Perawatan tangan dan kaki (hand and foot treatment) adalah prosedur perawatan pada tangan dan kaki, misalnya manicure, pedicure, foot reflexology, aromatherapy hand
spa, aromatherapy foot spa, dll.
Kode 16: Paket khusus adalah paker perawatan yang terdiri atas kombinasi dua jenis perawatan atau lebih. Misalnya paket untuk pernikahan, paket pasca melahirkan (post maternity), paket pre menopause, paket post menopause dll.
Kode 32: Lainnya adalah jenis perawatan lain selain pilihan yang telah disebutkan di atas. Jangan lupa untuk menuliskan jenis perawatannya.
Rincian 1. b. Jenis perawatan yang paling diminati oleh pengunjung/tamu
Lingkarilah salah satu kode jenis perawatan yang merupakan jenis perawatan yang paling diminati oleh pengunjung/tamu usaha SPA (perawatan favorit). Kode jenis perawatan sama seperti pada rincian 1.a.
Rincian 2.a. Tarif paling rendah dari perawatan yang
disediakan
Isikan kotak-kotak yang tersedia dengan nilai nominal tarif terendah dari perawatan yang dapat dipilih oleh pengunjung pada saat pencacahan. Penulisan angka mengikuti kaidah rata kanan (right justified).
Rincian 2.b. Tarif paling tinggi dari perawatan yang
Isikan kotak-kotak yang tersedia dengan nilai nominal tarif tertinggi dari perawatan yang dapat dipilih oleh pengunjung pada saat pencacahan. Penulisan angka mengikuti kaidah rata kanan (right justified).
Rincian 3.a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi air: Isilah kotak yang tersedia dengan kode „1‟, apabila „Ya‟ dan „2‟, apabila „Tidak‟.
Terapi air adalah penggunaan air untuk penyembuhan dengan cara
meringankan segala keluhan, yang meliputi kegiatan berendam; berendam dengan semburan air yang bisa diatur suhu dan tekanannya; pancuran air yang bisa diatur suhu dan tekanannya; mandi uap; terapi lumpur; terapi air laut; atau terapi dengan ganggang.
Rincian 3.b. Jika R.3a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut
Isilah kotak yang tersedia dengan kode „1‟, apabila „Ya‟
dan „2‟, apabila „Tidak‟ pada masing-masing baris jenis
layanan. Adapun jenis layanan terapi air yang ditanyakan ketersediaanya yaitu berendam, berendam dengan semburan air yang bisa diatur suhu dan tekanannya, pancuran air yang bisa diatur suhu dan tekanannya, mandi uap, terapi lumpur/terapi air laut/terapi ganggang.
Rincian 4.a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi aroma Isilah kotak yang tersedia dengan kode „1‟, apabila „Ya‟ dan „2‟, apabila „Tidak‟.
Terapi aroma atau sering disebut aromaterapi, ialah terapi
atau pengobatan yang dilakukan dengan menggunakan wewangian, seperti bunga, akar-akaran, dan daun-daunan.
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 24
Isilah kotak yang tersedia banyaknya jenis minyak atsiri yang digunakan untuk terapi aroma, baik itu minyak atsiri yang berasal dari Indonesia maupun minyak atsiri yang berasal dari luar Indonesia.
Minyak atsiri (dikenal juga dengan minyak eterik (aetheric
oil), minyak esencial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), atau minyak aromatik (aromatic oil)) adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas.
Rincian 5.a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi pijat Isilah kotak yang tersedia dengan kode „1‟, apabila „Ya‟ dan „2‟, apabila „Tidak‟.
Terapi pijat adalah memanipulasi jaringan lunak dan otot-otot
menggunakan tangan atau kaki yang ditujukan untuk menghilangkan ketegangan, nyeri, kejang, stres, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Rincian 5.b. Jika R.5a. berkode 1, berapa jenis pijat yang dapat dipilih pada terapi pijat
Isilah kotak yang tersedia dengan banyaknya jenis pijat yang dapat dipilih pada terapi pijat baik pijat tradisional Indonesia dan jenis pijat yang berasal dari negara lain.
Rincian 6.a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi rempah
Isilah kotak yang tersedia dengan kode „1‟, apabila „Ya‟ dan „2‟, apabila „Tidak‟.
Terapi rempah adalah terapi dengan menambahkan rempah-rempah
Jika rempah-rempah yang digunakan dalam terapi sudah tidak dapat dipisahkan lagi bahan bakunya, misalnya produk lulur yang terbuat dari ramuan berbagai macam rempah-rempah, maka jenis rempah tersebut dihitung sebagai satu satuan. Namun lain halnya jika dapat diuraikan menurut jenis bahan bakunya, maka banyaknya jenis rempah yang digunakan adalah sebanyak bahan baku yang digunakan. Contoh lulur bengkuang dihitung sebagai satu jenis rempah; lulur kopi dihitung sebagai satu jenis rempah.
Rincian 6.b. Jika R.6a. berkode 1, berapa jenis rempah yang dapat dipilih pada terapi rempah
Isilah kotak yang tersedia dengan banyaknya jenis rempah yang dapat dipilih pada terapi rempah.
Rincian 7.a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi pikiran
Isilah kotak yang tersedia dengan kode „1‟, apabila „Ya‟ dan „2‟, apabila „Tidak‟.
Terapi pikiran adalah terapi untuk penyembuhan dengan cara
meringankan segala keluhan psikis, meliputi meditasi, olah peregangan otot (relaksasi), terapi musik, atau terapi warna.
Rincian 7.b. Jika R.7a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut
Isilah kotak yang tersedia dengan kode „1‟, apabila „Ada‟
dan „2‟, apabila „Tidak‟.
Meditasi adalah praktek relaksasi yang melibatkan pelepasan
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 26
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan
mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
Terapi warna yang juga disebut chromotherapy adalah sebuah
metode terapi pengobatan alternatif yang menggunakan cahaya untuk menyeimbangkan energi fisik, emotional dan spiritual seseorang. Warna adalah refleksi dari gelombang elektromagnetik cahaya. Sehingga semua warna memiliki sifat penyembuhan yang unik dan berbeda-beda
Rincian 8.a. Apakah menyediakan layanan perawatan olah fisik
Isilah kotak yang tersedia dengan kode „1‟, apabila „Ya‟ dan „2‟, apabila „Tidak‟.
Olah fisik adalah serangkaian gerak fisik yang dilakukan dalam
usaha untuk penyembuhan atau meningkatkan kulaitas hidup; menunda atau mengelola penyakit; atau meniadakan komplikasi yang akan ditimbulkan dari suatu penyakit.
Rincian 8.b. Jika R.8a. berkode 1, apakah tersedia layanan berikut
Isilah kotak yang tersedia dengan kode „1‟, apabila „Ada‟ dan „2‟, apabila „Tidak‟.
Yoga adalah salah satu dari ajaran filfasat Hindu yang
menitikberatkan pada aktivitas meditasi dimana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca indera dan tubuhnya secara keseluruhan.
Pilates adalah jenis olahraga yang dikembangkan oleh Joseph
Latihan koreksi postur (postural exercise) adalah salah satu
jenis latihan dalam kegiatan olah fisik yang bertujuan untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi.
Rincian 9. Fasilitas yang tersedia
Isilah kotak yang tersedia dengan kode „1‟, apabila „Ada‟ dan „2‟, apabila „Tidak‟.
Alunan Musik adalah buaian nada atau suara yang disusun
demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).
Pengaturan cahaya adalah pengelolaan sistem pencahayaan
(pengaturan jumlah penyinaran) sesuai jenis perawatan dengan menggunakan alat pengatur lampu (dimmer).
Selimut panas (heating blanket) adalah selimut yang
mengeluarkan panas dari daya listrik yang digunakan untuk membungkus tubuh untuk meningkatkan suhu tubuh beberapa derajat lebih panas dengan tujuan supaya produk perawatan kulit yang dioleskan seperti masker/krim tubuh dapat lebih mudah terserap ke dalam kulit.
Tensimeter adalah alat pengukur tekanan darah, dapat berupa
tensimeter digital maupun manual.
Termometer air adalah alat pengukur suhu air.
Lampu facial (magnifing lamp) adalah lampu yang memiliki
fungsi pembesaran yang dilengkapi dengan lampu dingin untuk memaksimalkan efektivitas perawatan kulit wajah.
Kursi cuci rambut adalah kursi yang dirancang khusus untuk
perawatan rambut dan kulit kepala yang dilengkapi dengan sandaran kepala dan bak untuk cuci rambut.
Alat facial adalah alat yang dipergunakan untuk perawatan
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 28
vaporiser, high frequency, ultrasonic, vibrator, vacuum suction, galvanic, frimator dan lainnya).
Alat steam rambut (hair steamer) adalah sebuah kursi dengan
bulatan di bagian atasnya yang dapat mengeluarkan uap panas/dingin yang berfungsi untuk memperbaiki sel-sel rambut yang rusak dan meningkatkan efek penyerapan vitamin atau kandungan dalam masker atau krim rambut.
Alat untuk sterilisasi (sterilizator) adalah alat yang
berfungsi untuk mensterilkan alat-alat kosmetik.
Alat untuk perawatan kaki (footbath) adalah kursi khusus
yang digunakan pada proses pedicure untuk perawatan kaki.
Peralatan untuk handuk panas (hot cabin) adalah alat yang
berbentuk seperti oven yang berfungsi sebagai penghangat handuk dan mensterilkan handuk untuk perawatan kecantikan.
Alat steam (steamer) adalah alat yang dapat mengeluarkan
uap yang digunakan untuk mandi uap maupun sauna.
Pancuran air (shower) adalah alat yang dapat memancurkan
pengunjung/tamu/pelanggan SPA untuk melakukan terapi olah fisik.
Ruang bilas adalah ruang yang dapat digunakan para
pengunjung/tamu/pelanggan SPA untuk membilas tubuhnya setelah melakukan perawatan.
Tempat cuci tangan + sabun adalah tempat untuk mencuci
tangan (wastafel) yang dilengkapi dengan sabun pembersih/antiseptik dan air bersih yang memadai.
Toilet bersih adalah toilet yang terjaga kebersihannya,
Locker adalah tempat para pengunjung/tamu/pelanggan untuk dapat menitipkan barang-barang pribadinya selama melakukan perawatan di SPA.
Area lobi adalah ruang teras di dekat pintu masuk yang
biasanya dilengkapi dengan berbagai perangkat meja dan kursi, yang berfungsi sebagai ruang duduk atau ruang tunggu.
Area makan & minum adalah area yang digunakan untuk
kegiatan makan dan minum.
BLOK IV. PEKERJA DAN BALAS JASA PEKERJA
Blok ini digunakan untuk mencatat banyaknya pekerja/karyawan tetap, tidak tetap/kontrak, tidak dibayar (WNI) dan pekerja asing yang dirinci menurut jenjang pendidikan dan jenis kelamin serta balas jasa yang diterimanya.
Rincian 1. Banyaknya pekerja/karyawan tetap, pekerja tidak tetap/kontrak, dan pekerja asing pada saat pencacahan menurut jenis kelamin dan jenjang pendidikan yang ditamatkan:
Isilah jumlah pekerja/karyawan yang sesuai pada saat pencacahan berdasarkan tingkat pendidikan serta dibedakan menurut kelompok Pekerja Tetap, Pekerja Kontrak/Tidak Tetap, Pekerja Asing. Setiap kelompok dibedakan menurut pekerja laki-laki dan perempuan.
Status pekerja:
Pekerja tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha
dengan menerima upah/gaji secara tetap, tidak tergantung pada absensi/kehadiran pekerja tersebut, dan biasanya apabila diberhentikan akan mendapat pesangon.
Pekerja tidak tetap adalah orang yang bekerja pada
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 30
Pekerja kontrak adalah orang yang bekerja dengan perjanjian
tertentu.
Pekerja tidak dibayar adalah pekerja pemilik dan/atau pekerja
keluarga yang aktif dalam kegiatan perusahaan/usaha tetapi tidak mendapat upah/gaji. Bagi pekerja keluarga yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja normal yang biasa di perusahaan/usaha, tidak dihitung sebagai pekerja. Termasuk pekerja training (magang) yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja normal.
Jam kerja normal adalah total jam kerja usaha tersebut dalam
satu minggu (jam kerja yang biasa berlaku di perusahaan tersebut).
Pekerja Asing adalah pekerja yang bukan Warga Negara Indonesia
(WNI) dan bekerja dengan mendapat upah/gaji secara tetap (sebagai pekerja tetap) atau yang bekerja dengan perjanjian tertentu (sebagai pekerja kontrak).
Jenjang pendidikan adalah tingkat pendidikan tertinggi
pekerja/karyawan yang pada saat pencacahan telah diselesaikan/ditamatkan. Apabila seseorang belum mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi akan tetapi telah lulus ujian akhir dianggap tamat sekolah.
Contoh: Seorang pimpinan perusahaan/usaha yang pernah kuliah
tetapi tidak selesai, maka dianggap tamat SMA.
Jenjang pendidikan diantaranya:
a. Tamat SMP dan jenjang pendidikan di bawahnya (SD).
Tamat SMP adalah pekerja/karyawan yang tamat Sekolah
4 tahun, Kursus Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama.
b. Tamat SMA dan sederajat adalah pekerja/karyawan yang tamat
dari SMTA umum dan SMTA kejuruan, seperti Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata (SMIP), HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas, Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan, Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas.
c. Diploma I/II/III adalah diploma I ,II, atau III pada suatu
pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma atau sarjana muda termasuk kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan ticketing Diploma I/II Biro Perjalanan, jurusan memasak (Cook) dari BPLP, tamat jurusan komputer dari BSI dan sebagainya.
d. D IV dan S1 adalah pekerja/karyawan yang tamat program
pendidikan sarjana, diploma IV, Akta IV & V pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi termasuk program dengan jurusan pariwisata.
e. S2/S3 adalah pekerja/karyawan yang tamat program pendidikan
pasca sarjana, doktor, spesialis 1 dan 2 pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi.
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 32
Isilah jumlah tenaga kerja terapis yang dimiliki pada tempat yang telah disediakan.
Terapis, atau juga disebut sebagai seorang pelaksana
SPA/terapi, adalah seseorang yang telah memiliki kompetensi pada tingkat kualifikasi tertentu sesuai kategori pelayanan SPA, dan mempunyai kewenangan untuk menjalankan profesinya.
Rincian 2.b. Jumlah tenaga kerja pendidik/pelatih SPA: ... orang
Isilah jumlah tenaga kerja pendidik/pelatih SPA yang dimiliki pada tempat yang telah disediakan.
Pada perusahaan/usaha SPA yang juga mengadakan pendidikan/pelatihan SPA, perusahaan/usaha tersebut memiliki beberapa tenaga kerja pendidik/pelatih SPA yang bertugas untuk memberikan pendidikan/pelatihan kepada para terapis/calon terapis.
Rincian 3.a. Jumlah pekerja yang memiliki sertifikat
kompetensi sebagai terapis SPA: ... orang
Isilah jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi sebagai seorang terapis SPA pada tempat yang telah disediakan.
Rincian 3.b. Jumlah pekerja yang memiliki sertifikat
kompetensi sebagai pelulut/pemijat: ... orang
Isilah jumlah pekerja yang memiliki sertifikat kompetensi sebagai pelulut/pemijat pada tempat yang telah disediakan.
Sertifikat Kompetensi di Bidang Pariwisata adalah bukti
oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yang membuktikan bahwa yang bersangkutan telah dinyatakan memiliki kompetensi di bidang SPA dan pijat.
Rincian 4. Balas jasa seluruh pekerja selama tahun 2015
Isikan besarnya balas jasa yang diterima pekerja menurut jenisnya.
Jenis-jenis balas jasa:
a. Upah/gaji pokok adalah upah/gaji dasar sebelum ditambah
dengan berbagai tunjangan dan perangsang tetap lainnya. Termasuk bila ada upah kotor yang tidak dapat dipisahkan antara upah pokok dan tunjangan teratur lainnya. Tidak termasuk upah/gaji pokok antara lain: bonus yang dibayarkan secara tidak teratur, tunjangan lebaran/perkawinan/perumahan/penggantian biaya sakit.
b. Upah lembur adalah tambahan upah berupa uang yang
dibayarkan perusahaan karena karyawan melakukan kegiatan kerja di luar jam kerja efektif (lembur).
c. Hadiah, bonus, dan sejenisnya. Hadiah adalah pengeluaran
perusahaan/usaha berupa uang dan/atau barang yang diberikan kepada pekerja/karyawan karena prestasi kerja pekerja/karyawan kepada perusahaan. Sedangkan bonus adalah hadiah yang diberikan kepada pekerja/karyawan dalam bentuk uang/barang karena perusahaan mengalami kemajuan atau peningkatan keuntungan, biasanya dibayarkan setahun sekali.
d. Tunjangan rutin adalah penerimaan pekerja/karyawan yang sifatnya rutin/teratur seperti yang makan, transport, dan beras. Tidak termasuk tunjangan rutin antara lain: THR, binus tahunan, semesteran, perlengkapan kerja, dll.
e. Lain-lain meliputi balas jasa selain yang disebutkan di
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 34
BLOK V. PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
Isikan besarnya pendapatan dan pengeluaran perusahaan/usaha SPA selama tahun 2015 dalam satuan rupiah.
Rincian 1. Jumlah pendapatan usaha
Isikan besarnya pendapatan perusahaan/usaha selama tahun 2015 ke tempat yang telah disediakan. Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai pendapatan perusahaan/ usaha dari kegiatan utama selama tahun 2015 (isian dalam satuan rupiah).
a. pendapatan dari kegiatan utama
Nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan kegiatan SPA antara lain pendapatan dari pelayanan SPA kepada pengunjung, sewa tempat, dan pendapatan lainnya yang berhubungan dengan usaha SPA.
b. Pendapatan dari kegiatan lainnya
Pendapatan/penerimaan dari kegiatan lainnya yang tidak berkaitan dengan usaha diantaranya yaitu pendapatan dari iklan, pendapatan dari bungan atas simpanan di pihak lain atau meminjamkan ke pihak lain, deviden, royalti/hak cipta, sumbangan, dll.
Rincian 2. Jumlah pengeluaran usaha selain balas jasa
Isikan besarnya pengeluaran perusahaan/usaha selama tahun 2015 ke tempat yang telah disediakan. Rincian ini untuk mencatat seluruh pengeluaran (biaya) administrasi/operasional kantor perusahaan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha, tidak termasuk upah/gaji pekerja/ karyawan selama tahun 2015 (isian dalam satuan rupiah).
perlengkapan kantor, biaya telekomunikasi, biaya sewa, pajak tak langsung (PPN, PBB, pajak ekspor dan impor, dsb), dan biaya lain-lain.
BLOK VI. PERMODALAN
Rincian 1a. Status penanaman modal
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai status permodalan perusahaan/usaha. Isilah jawaban
pada kotak yang tersedia. Kode „1‟ apabila „Fasilitas PMDN; kode „2‟ apabila “Fasilitas PMA‟; dan kode „3‟ apabila „Non Fasilitas‟.
PMDN adalah Penanaman Modal Dalam Negeri.
PMA adalah Penanaman Modal Asing.
Non Fasilitas adalah status permodalan sendiri yang tidak
masuk kelompok PMDN maupun PMA.
Rincian 1b. Jika 1.a berkode 2 (PMA),tuliskan negara utama penanam modal: ...
Jika status permodalan adalah berasal dari fasilitas PMA
(rincian 1.a berkode „2‟), isilah nama negara penanam modal
utama di tempat yang disediakan.
Rincian 2. Persentase Permodalan
Isilah persentase permodalan sesuai dengan sumber permodalan. Sumber permodalan dibagi berdasarkan Pemerintah Pusat/Daerah, Swasta nasional/perorangan dan Asing.
Rincian 3. Sumber Modal
Lingkarilah jawaban yang sesuai (pilihan jawaban boleh lebih dari satu) dan salin jumlah kode jawaban ke dalam kotak
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 36
Modal Sendiri
Modal Sendiri adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; berupa harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan modal sendiri.
Modal Saham
Modal Saham adalah bukti kepemilikan peserta (andil atau sero) permodalan pada suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, yang memiliki hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor.
Pinjaman Bank
Pinjaman Bank adalah memakai uang dari pihak bank untuk waktu tertentu dan syarat-syarat sesuai ketentuan bank untuk melakukan investasi dan operasional kerja perusahaan.
Pinjaman Lembaga Keuangan Bukan Bank
Pinjaman lembaga Keuangan Bukan Bank adalah Pinjaman yang berasal dari lembaga keuangan non bank berupa uang untuk waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu sesuai ketentuan pinjaman untuk melakukan investasi dan operasional kerja perusahaan.
BLOK VII. CATATAN
Blok ini digunakan untuk memberikan catatan mengenai isian-isian daftar. Berikan catatan-catatan jika diperlukan dengan singkat dan jelas.
BLOK VIII. PENGESAHAN
BLOK IX. KETERANGAN PETUGAS
Tujuan:
Oby ek Survei:
Wakt u Pengembalian Dokumen:
Dasar Hukum:
Kerahasiaan:
1. Provinsi
2. Kabupaten/Kota *)
3. Kecamatan
4. Kelurahan/Desa *)
5. Nomor Blok Sensus
6. Nomor Urut Perusahaan/Usaha (Diisi pada saat pengolahan) :
7. Nama Perusahaan/Usaha : ………
(Contoh: Taman Sari Royal Heritage Spa, M uslimah Spa)
8. Alamat Perusahaan/Usaha : ………
………
RT : ….… / RW : ….… Kode pos :
Nomor telepon : (……)…..………E-mail : .………….…..………
Nomor faksimili : (……)…..………Homepage: .………….…..………
*) Coret yang tidak sesuai
(2)
PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA TAHUN 2016
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK
(1) (3)
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 42
1.
2. Cara pengisian kuesioner :
lIsi jawaban/keterangan pada tempat yang disediakan dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.
lLingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, lalu pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.
lPindahkan isian ke kotak dengan mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).
lJika kode yang dilingkari lebih dari satu, jumlahkan kode yang dilingkari dan tulis pada kotak yang tersedia. 3.
1. a.Nama pengusaha/pengelola usaha : ………. b. Jenis kelamin pengusaha/pengelola usaha:
Laki-Laki -1 Perempuan -2
2. Jenis izin operasional usaha yang dimiliki:
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) -1 Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP) -2
Lainnya (tuliskan …….……….…..…..………) -3 Tidak memiliki izin -4
3. Apakah usaha ini sudah memperoleh sertifikasi usaha pariwisata dari Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) di bidang pariwisata:
Ya -1 Belum -2
4. Bentuk badan hukum/badan usaha/perizinan:
PT/PT (Persero) -1 CV -4
Yayasan -2 Firma -5
Koperasi -3 Tidak berbadan hukum/perseorangan -6
5. Tahun mulai beroperasi secara komersial : . . .
6.Banyaknya hari kerja selama tahun 2015 : ……… Hari
7. a.Banyaknya pengunjung WNI selama tahun 2015 : ……… Orang
b.Banyaknya pengunjung WNA selama tahun 2015 : ……… Orang
…
Hari Kerjaadalah hari perusahaan melakukan kegiatan usaha dan ada seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit selama satu jam. Banyaknya hari kerja adalah banyaknya hari usaha SPA beroperasi, bukan banyaknya hari kerja karyawan.
… … … …
Sep Okt Nov Des
Banyaknya hari kerja … … … … …
…
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus
… … … …
Sep Okt Nov Des
Banyaknya pengunjung … … … … …
… … …
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Agus
Des
… … … …
Jun Jul Agus Sep Okt Nov
Jun Jul
Bulan Jan Feb Mar Apr
Banyaknya pengunjung
Mei
BLOK II. KETERANGAN UMUM
Sertifikasi Usaha Pariwisataadalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata untuk mendukung peningkatan mutu produk pariwisata, pelayanan, dan pengelolaan usaha pariwisata melalui audit. Tidak termasuk sertifikat penghargaan.
Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang Pariwisataadalah lembaga mandiri yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2
TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER
TDUPadalah dokumen resmi yang membuktikan bahwa usaha yang dilakukan oleh pengusaha telah tercantum di dalam daftar usaha pariwisata. TDUP diterbitkan oleh Bupati/Walikota setempat, kecuali untuk wilayah DKI Jakarta TDUP dikeluarkan oleh Gubernur.
ITUPadalah izin tetap usaha bidang pariwisata yang berisi hal-hal sesuai dengan Peraturan Menteri yang wajib didaftarkan
oleh setiap pengusaha usaha pariwisata. ITUP dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Izin Terpadu di tiap kabupaten/kota.
Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata harus menggunakan huruf kapital (balok) serta tidak boleh disingkat, kecuali kata-kata yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi).
Usaha spaadalah usaha perawatan yang memberikan layanan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat, dan olah aktivitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia (Permenkarekraf No. 24 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Spa).
8. Jenis pengunjung/tamu usaha ini:
Hanya Laki-laki (for men) -1 Hanya Perempuan (for ladies) -2 Laki-laki dan Perempuan -3
9. a. Apakah perusahaan/usaha ini menjadi anggota asosiasi usaha bidang SPA?
Ya -1 Tidak -2 langsung ke rincian 10
b. Jika 'Ya', asosiasi apa yang diikuti?
ASPI -1 Lainnya (tuliskan……….)-2
10. a. Apakah dalam beroperasi, sudah menjalankan sistem ramah lingkungan ?
Ya -1 Tidak -2 langsung ke rincian 11
b. Jika 'Ya', apakah ada donasi yang disisihkan dari biaya pengunjung?
Ya -1 Tidak -2
11. Apakah memberlakukan konsep 3R (Reduce, Reuse, and Recycle) ?
Ya -1 Tidak -2
12. Sistem pengolahan limbah :
Instalasi pengolah limbah internal -1 Dibuang ke luar kawasan -2
13. Sistem penyediaan air bersih :
Air tanah -1 PDAM -2 Air tanah & PDAM -3
14. a. Apakah dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan menerapkan teknologi komputer?
Ya -1 Tidak -2 langsung ke rincian 15
b.Jumlah unit komputer yang dimiliki dan digunakan dalam operasional: ……… unit
c. Apakah komputer tersebut ada yang digunakan untuk mengakses internet?
Ya -1 Tidak -2 langsung ke rincian 15
d. Apakah dalam transaksi usahanya menggunakan fasilitas E-commerce?
Ya -1 Tidak -2
15. Apakah pembayaran dapat menggunakan kartu kredit/kartu debit ?
Ya -1 Tidak -2
16. Sarana promosi yang digunakan : (jawaban boleh lebih dari satu)
TV/Radio -1 Spanduk/billboard -8
Internet -2 Brosur/leaflet -16
Surat kabar/majalah -4 Lainnya -32
E-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik, seperti internet, televisi, home page, atau jaringan komputer lainnya.
3
BLOK II. KETERANGAN UMUM (LANJUTAN)
Asosiasi SPA Indonesia (ASPI)adalah suatu organisasi sebagai wadah para pengusaha SPA di Indonesia. Pendirian ASPI dikukuhkan oleh Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya pada tanggal 24 April 2004.
Sistem ramah lingkunganadalah suatu sistem yang bertujuan untuk mencegah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Contoh sistem ramah lingkungan: penghematan energi (listrik, air, AC dsb), penggunaan air daur ulang, penggunaan energi alternatif dan sebagainya.
Reduce(Menghemat) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah, contoh: menggunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi, menyediakan jaringan informasi dengan komputer (tanpa kertas), menggunakan produk yang dapat diisi ulang.
Reuse (Guna ulang) yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah yang masih digunakan baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain, contoh: menggunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang.
PEDOMAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SPA 44
1. a. Jenis perawatan yang tersedia bagi pengunjung/tamu: (jawaban boleh lebih dari satu)
Perawatan rambut (hair treatment) -1 Perawatan tangan & kaki (hand & foot treatment) -8
Perawatan wajah (facial treatment) -2 Paket khusus (special package) -16
Perawatan tubuh (body treatment) -4 Lainnya (tuliskan………)-32
b. Jenis perawatan yang paling diminati oleh pengunjung/tamu: (tuliskan salah satu kode jawaban di atas)
2. a. Tarif paling rendah dari perawatan yang disediakan: Rp.
b. Tarif paling tinggi dari perawatan yang disediakan: Rp.
3. a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi air:
Ya -1 Tidak -2
b. Jika R.3a. berkode 1, apakah menyediakan layanan berikut:
Berendam
Berendam dengan semburan air yang bisa diatur suhu & tekanannya
Pancuran air yang bisa diatur suhu dan tekanannya
Mandi uap (sauna)
Terapi lumpur/terapi air laut/terapi ganggang
4. a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi aroma:
Ya -1 Tidak -2
b. Jika R.4a. berkode 1, berapa jenis minyak atsiri yang digunakan untuk terapi aroma:
- Minyak atsiri asli Indonesia : ... jenis
- Minyak atsiri non Indonesia : ... jenis
5. a. Apakah menyediakan layanan perawatan terapi pijat (massage):
Ya -1 Tidak -2
b. Jika R.5a. berkode 1, berapa jenis pijat yang dapat dipilih pada terapi pijat (massage):
- Pijat tradisional Indonesia : ... jenis
- Pijat dari negara lain : ... jenis
4 2.
3.
4.
Pijat Tradisional–pijatan khas Indonesia yang mengandalkan teknik urut dengan jari-jari dan dikombinasi dengan kekuatan telapak tangan juga. Contoh jenis pijat tradisional Indonesia adalah pijat Jawa dan pijat Bali.
Pijat dari negara lain– jenis terapi pijat yang tidak berasal dari Indonesia, contohnya pijat refleksi dari China,Swedish Massage,Thai Massage, Shiatsu, Hawaian Massage, Ayurvedic Massage.
Terapi pijatadalah memanipulasi jaringan lunak dan otot-otot menggunakan tangan atau kaki yang ditujukan untuk menghilangkan ketegangan, nyeri, kejang, stres, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Ada -1 Tidak -2
No. Jenis Layanan
1.
Perawatan wajah adalah prosedur perawatan untuk mengatasi masalah pada kulit wajah, misalnya peeling, facial microdermabrasi, masker, dll.
Perawatan tubuh adalah prosedur perawatan pada tubuh/badan pelanggan, misalnya pijat, lulur, body scrub, mandi susu, dll.
Paket khususadalah paket perawatan yang terdiri atas kombinasi dua atau lebih jenis perawatan. Misalnya paket untuk pernikahan (wedding package), paket pasca melahirkan (post maternity/post natal), paket post menopause, dll.
Perawatan tangan dan kaki adalah prosedur perawatan pada tangan dan kaki, misalnya manicure, pedicure, foot reflexology, dll.
Perawatan rambut adalah serangkaian prosedur perawatan pada rambut, misalnya potong rambut, creambath, masker rambut, dll.
5.
BLOK III. KETERANGAN KHUSUS
Terapi airadalah penggunaan air untuk penyembuhan dengan cara meringankan segala keluhan, yang meliputi kegiatan berendam; berendam dengan semburan air yang bisa diatur suhu dan tekanannya; pancuran air yang bisa diatur suhu dan tekanannya; mandi uap; terapi lumpur; terapi air laut; atau terapi dengan ganggang.
Terapi aromaadalah atau sering disebut aromaterapi, ialah terapi atau pengobatan yang dilakukan dengan menggunakan wewangian, seperti bunga, akar-akaran, dan daun-daunan.