• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SD ADVENT SARIO KOTA MANADO | Djarkoni | JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK 5793 11270 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SD ADVENT SARIO KOTA MANADO | Djarkoni | JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK 5793 11270 1 SM"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

95

Ju

rn

a

l

K

e

d

o

k

te

ra

n

K

o

mu

n

it

a

s

d

a

n

T

ro

p

ik

:

V

o

lu

m

e

2

N

o

m

o

r

3

A

g

u

st

u

s

2

0

1

4

95

HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SD

ADVENT SARIO KOTA MANADO

Ilham Habib Djarkoni, B. S. Lampus, Iyone E. Siagian, Wulan P.J. Kaunang, H.Palandeng*

Abstract:

Background: Diarrhea is a condition as the passage of three or more loose or liquid stools per day or more frequent passage than is normal for individual . Research Objective: To analyze the relationship between hand-washing behavior toward the incidence of diarrhea in Manado Advent Sario Elementary School. Methods: This research using cross sectional survey ap-proach. The population in this study were all children who are presence and attending the class and still active as the sixth grade students. Sampling was done using purpossive random sampling, as many as 31 children were taken as samples. Results: The study shows the number of children who have a good handwashing with soap behavior is 31 children (90.3%), and those who have less behavior is 4 children (9.7%). Elementary school students who have a diarrhea occurence in the last 6 month is 9 children (29%), while children who do not have any diarrhea incident is 22 children (71%). Conclusion: There is a relationship between the behavior of handwashing with soap toward the occurrence of diarrhea in children of primary school age in Manado Advent Sario Elementary School with p = 0.03, this means there is a significant relationship between handwashing with soap and the occurrence of diarrhea.

Keywords: washing hands with soap, diarrhea incidence, school children

Abstrak:

Diare adalah kondisi buang air besar dengan konsistensi lembek atau encer lebih dari tiga kali perhari (atau lebih banyak dari frekuensi normal pada seseorang) Tujuan penelitian: menganalisa hubungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan terjadinya diare pada anak sekolah dasar di SD Advent Sario Kota Manado. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey crossectional yaitu mencari hubungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan terjadinya diare pada anak sekolah dasar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 6 di SD Advent Sario Kota Manado yang hadir dan bersedia menjadi responden. Hasil: penelitian menunjukan bahwa anak dengan perilaku cuci tangan pakai sabun yang baik sebanyak 28 anak (90,3%), dan yang kurang baik adalah 3 anak (9,7%). Anak SD yang menderita diare dalam 6 bulan ter-akhir sebanyak 9 anak (29%) sedangkan anak yang tidak menderita diare 22 anak (71%). Kesimpulan: Ada hubungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan terjadinya diare pada anak usia sekolah dasar SD Advent Sario Kota Ma-nado. Dengan nilai p = 0,03, ini berarti ada hubungan signifikan antara cuci tangan pakai sabun dengan adanya kejadian diare.

Kata Kunci: Perilaku cuci tangan pakai sabun, kejadian diare, anak SD

PENDAHULUAN

Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) adalah suatu strategi atau program intervensi yang menitik beratkan pada pencapaian kondisi sanitasi total di masyarakat melalui perubahan perilaku higienis, dengan melibatkan seluruh komponen di masyarakat. STBM dicanangkan salah satunya dapat memenuhi target sasaran pembangunan milenium (MDGs), yaitu mengurangi jumlah kematian anak hingga dua per-tiga dari kondisi tahun 1990. Salah satu dari lima pilar perilaku hidup bersih dan sehat dalam sanitasi total berbasis masyarakat adalah cuci tangan pakai sabun.1

Perilaku cuci tangan terlebih cuci tangan pakai sabun masih merupakan sasaran penting dalam promosi kesehatan . Hal ini disebabkan oleh karena rendahnya

* Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

perilaku cuci tangan pakai sabun di masyarakat, Pa-dahal efektifitas kebiasaan atau perilaku bersih dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dapat mencegah pola penyebaran penyakit menular di masyarakat,seperti penyakit diare.1

Penyakit diare merupakan penyakit yang masih men-jadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk di Indonesia, Hal itu disebab-kan karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi.2 Survei morbiditas yang dilakukan oleh

Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 sampai tahun 2010 menyatakan adanya kecender-ungan terjadinya peningkatan insiden.

(2)

96

Ju

rn

a

l

K

e

d

o

k

te

ra

n

K

o

mu

n

it

a

s

d

a

n

T

ro

p

ik

:

V

o

lu

me

2

N

o

mo

r

3

A

g

u

st

u

s

2

0

1

4

96

penduduk dan pada tahun 2010 insiden Diare naik lagi menjadi 411 per 1000 penduduk. Dari Hasil Sur-vei Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT) pada tahun 2004, menunjukkan angka kematian akibat Diare adalah 23 per 100.000 penduduk dan pada balita ke-matian akibat Diare adalah 75 per 100.000 balita.3

Menurut data Departemen Kesehatan RI tahun 2009, seluruh insiden diare di Indonesia, 60-70% di an-taranya anak- anak di bawah umur lima tahun. Setiap anak mengalami diare rata-rata satu sampai dua kali setahun dan secara keseluruhan, rata-rata mengalami tiga kali episode diare per tahun.4 Prevalensi diare

klinis adalah 9,0% (rentang: 4,2% - 18,9%), tertinggi di Provinsi NAD (18,9%) dan terendah di DI Yogya-karta (4,2%).5

Dengan Melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun dengan benar akan dapat menurunkan angka ke-jadian diare hingga 45%,1 Maka kebiasaan Cuci

tan-gan pakai sabun sebaiknya dibiasakan sejak usia sekolah terlebih dari data yang di dukung oleh Riset Kesehatan Dasar RI menyebutkan bahwa setiap ta-hun 100.000 anak indonesia meninggal akibat di-are.6

Hasil studi pendahuluan dengan melakukan wa-wancara pada siswa SD pada SD Advent Sario didapatkan tiga dari sepuluh siswa pernah men-galami kejadian diare dan dua diantaranya memiliki kebiasaan cuci tangan pakai sabun yang kurang baik. Berdasarkan data - data diatas penulis tertarik unuk melakukan penelitian yang berjudul hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare di SD Advent Sario Kota Manado.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan adalah survey cross sectional yaitu mencari hubungan antara cuci tangan pakai sabun dengan terjadinya diare pada anak usia sekolah atau antara variabel independen dengan variabel dependen dalam waktu bersamaan. Penelitian dilakukan di sekolah dasar (SD) Advent Sario Kota Manado. Dengan Populasi adalah kese-luruhan unit analisis yang karakteristiknya diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang duduk dikelas 6 yang berjumlah 31 anak sekolah di SD Advent Sario Kota Manado. Sampel yang ada, adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan di anggap mewakili seluruh populasi, yaitu mengambil data lewat pembagian kuesioner kepada 31 siswa SD kelas 6 di SD Advent Sario Kota Manado sebanyak siswa yang memiliki kriteria inklusi. Yang termasuk dalam kriteria inklusi adalah anak usia

sekolah dasar (kelas 6), Yang bersedia menjadi re-sponden, dan yang termasuk dalam Kriteri Eksklusi Ada anak yang mengalami kelainanAnak yang tidak masuk sekolah. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan lembar kuesioner yang mengacu pada konsep yang dimodifikasi oleh peneliti dan telah diuji vasilidasinya dan reabilitasinya. Kuesioner dibagi 2 bagian : Bagian pertama adalah kuesioner tentang pertanyaan kejadian diare yang pernah di alami anak sekolah dasar.Bagian kedua yaitu kuesioner tentang perilaku cuci tangan pakai sabun yang dilakukan anak sekolah dasar. Untuk menilai perilaku cuci tangan pakai sabun dan untuk mengetahui terjadinya diare pada anak usia sekolah dasar. Untuk pertanyaan positif bila jawaban ya nilai 2, bila jawaban tidak nilai 1 dan untuk pertanyaan negatif bila jawaban ya di beri skor 1 dan jawaban tidak diberi skor 2 , dengan menggunakan skala Guttman. Untuk menilai perilaku cuci tangan pakai sabun dan untuk mengetahui terjadinya diare pada anak usia sekolah dasar. Untuk pertanyaan positif bila jawaban ya nilai 2, bila jawaban tidak nilai 1 dan un-tuk pertanyaan negatif bila jawaban ya di beri skor 1 dan jawaban tidak diberi skor 2, dengan menggunakan skala Guttman. Data primer dalam penelitian awal ini, dilakukan dengan pengumpulan data awal dari Sekolah dan selanjutnya menggunakan kuesioner. Data sekunder data yang meliputi profil Sekolah di SD Advent Sario Kota Manado. Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan bantuan computer SPSS (Statistical Program for Social Science) dengan tahap sebagai berikut: Analisa univariat dil-akukan dengan cara mendeskripsikan atau meng-gambarkan setiap variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu, perilaku cuci tangan pakai sabun dengan terjadinya

Diare pada anak sekolah dasar. Analisa univariat ini bertujuan untuk untuk melihat karakteristik atau gambaran distribusi frekuensi semus variabel penelitian yang akan diteliti, baik variabel inde-penden maupun variabel deinde-penden Analisa bivariat dilakukan untuk melihat ada hubungan antara varia-bel independen yaitu perilaku Mencuci tangan pakai sabun dan variabel dependen terjadinya diare pada anak usia sekolah dengan menggunakan uji chi-square.

(3)

97

Ju

rn

a

l

K

e

d

o

k

te

ra

n

K

o

mu

n

it

a

s

d

a

n

T

ro

p

ik

:

V

o

lu

m

e

2

N

o

m

o

r

3

A

g

u

st

u

s

2

0

1

4

97

tetapi diberikan kode atau inisial. Ketiga, Kerahasiaan

informal responden dijamin oleh peneliti dan hanya data-data tertentu yang dilaporkan sesuai hasil penelitian.

Gambaran Lokasi Penelitian

Sekolah Dasar (SD) Advent Sario adalah sekolah yang terletak di jalan Walter Monginsidi Kecamatan Sario. Sekolah ini terdiri dari 3 lantai, lantai 1 dan sebagian lantai 2 diperuntukan untuk gedung belajar mengajar tingkat SD dan sebagian lantai 2 dan lantai 3 digunakan oleh tingkat SMP. Sekolah tersebut mem-iliki fasilitas 1 kantor, 6 ruangan kelas, 1 per-pustakaan, 1 ruangan uks, 1 ruangan laboratorium komputer dan 1 ruangan kantin. SD ADVENT Sario ini memiliki jumlah siswa 215 murid. Dengan melihat keadaan sekolah SD ADVENT Sario ini fasilitas kebersihan yang dimiliki memiliki 2 toilet di lantai satu dan 1 toliet di lantai dua. Tiap-tiap kelas tidak semua menyediakan tempat atau wadah untuk cuci tangan pakai sabun . Sumber air bersih di sekolah ini berasal dari pipa PAM.

HASIL PENELITIAN

Analisis Univariat

Tabel 1. Distribusi adanya kejadian diare

Kejadian Diare N %

Ya 9 29

Tidak 22 71

Total 31 100

Analisis Bivariat

Tabel 2. Distribusi perilaku cuci tangan pakai sabun pada anak SD

Perilaku Cuci Tangan Pa-kai Sabun

N %

Baik 28 90,3

Kurang 3 9,7

Total 31 100,0

Tabel 3. Distribusi Hubungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan terjadinya diare pada anak sekolah dasar di SD Advent Sario Perilaku

CTPS

Kejadian diare

Total ρ

Ya Tidak

Baik 8 1 9

0,03

Kurang 20 2 22

Total 28 3 31

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian pada 31 responden anak sekolah dasar di SD ADVENT Sario, tentang Hubungan Antara Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Ter-jadinya Diare pada Anak Sekolah Dasar didapatkan hasil analisa perhitungan korelasi dengan menggunakan chi kuadrat didapatkan hasil p=0,03

dengan α=0,05 p < α ini berarti bahwa terdapat hub-ungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare.

Berdasarkan Perilaku cuci tangan pakai sabun ada 90,3% anak sekolah dasar yang memiliki perilaku baik mencuci tangan pakai sabun dan 9,7% anak sekolah dasar yang kurang memiliki perilaku baik da-lam mencuci tangan. Perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan tindakan kesehatan yang paling murah dan efektif yang dapat diprogramkan untuk mengu-rangi resiko penularan berbagai penyakit yang ditularkan melalui air , makanan dan kurangnya per-ilaku hidup bersih dan sehat, salah contohnya diare. Dari kejadian diare siswa SD ADVENT Sario terdapat 29% yang mengatakan mengalami diare karena tidak terbiasa mencuci tangan menggunakan sabun, penelitian ini berhubungan dengan penelitian yang menyatakan kuman penyebab diare, melalui ma-kanan dan minuman yang tercemar karena tidak ter-biasa untuk mencuci tangan menggunakan sabun. Dapat diketahui bahwa sebagian dari anak sekolah dasar tersebut belum memiliki perilaku yang baik da-lam mencuci tangan atau kurang terbiasa mencuci tangan menggunakan sabun . Ada beberapa faktor yang dapat membantu penyebaran penyakit melalui tangan antara lain karena kurangnya kebiasaan mencuci tangan.

Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya untuk pencegahan berbagai penya-kit. Hal ini disebabkan oleh karena pengetahuan ten-tang cuci ten-tangan pakai sabun yang baik untuk kesehatan dapat membantu kita untuk mengetahui cara yang efektif untuk mencegah penyebaran kuman , bakteri dan virus. Mencuci tangan dengan baik dan benar sebaiknya harus menggunakan sabun, Cuci tan-gan dentan-gan air saja tidak cukup melindungi seseorang dari kuman penyakit yang menempel di tangan. Zat-zat yang ada dalam sabun seperti TCC dan triclosan lebih efektif dalam membunuh kuman dibandingkan hanya mengandalkan aliran air dan gesekan saat mencuci tangan dalam membasmi ku-man.

(4)

98

Ju

rn

a

l

K

e

d

o

k

te

ra

n

K

o

mu

n

it

a

s

d

a

n

T

ro

p

ik

:

V

o

lu

me

2

N

o

mo

r

3

A

g

u

st

u

s

2

0

1

4

98

sanitasi lingkungan. Ketika jam istirahat bermain ke-banyakan anak akan bermain dan ketika mereka me-rasa membutuhkan energi mereka akan membeli ja-janan, kemungkinan kuman yang ada ditangan dapat masuk melalui makanan yang dimakan atau melalui tangan yang kotor ketika bermain. Bila anak tidak membiasakan diri untuk menjaga kebersihan person-alnya melalui cuci tangan pakai sabun dengan benar, semua kemungkinan penyebaran kuman bakteri dan virus tersebut dapat mengarahkan anak pada keadaan sakit.

Bagi sebagian anak SD kebiasaan cuci tangan bukan-lah sebuah kebiasaan sejak kecil . Kebiasaan cuci tan-gan tidak timbul begitu saja, tetapi harus dibiasakan sejak kecil.7

Setelah dilakukan penelitian tentang perilaku cuci tangan pakai sabun dengan terjadinya diare, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ,anak anak di SD Advent sario sudah memiliki kebiasan cuci tan-gan dentan-gan baik hanya sebagian kecil dari mereka yang belum terbiasa untuk mencuci tangan dengan sabun ,selain itu didapatkan juga hasil yaitu ter-dapat hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun dengan terjadinya diare dengan nilai p= 0,03

dengan α=0,05, dengan tingkat kepercayaan

kuesioner sebesar 95%.

Namun demikian peneliti menemukan beberapa anak yang berperilaku cuci tangan dengan baik na-mun mengalami kejadian diare. Hal ini dapat disebabkan oleh karena faktor resiko lain seperti oleh karena faktor lingkungan , makanan atau faktor faktor yang belum diketahui dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian , maka dapat diambil kesimpulan, Sebanyak 28 responden (90,35%) anak sekolah dasar di SD Advent Sario memiliki perilaku baik dalam mencuci tangan dan 22 orang anak atau

sebanyak 71% anak tidak terkena diare. Didapatkan hasil yang menyatakan bahwa terdapat hubungan an-tara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan ke-jadian diare pada anak di SD Advent Sario.

DAFTAR PUSTAKA

1. Wijoyo , Josef . Diare . Edisi Pertama . Yogyakarta. PT.Intan Sejati ; 2013

2. Depkes . Jakarta ; 2011

3. Manalu, M. Hubungan Tingkat Kepadatan Lalat (Musca DOMESTICA) Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Pemukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Namo Bintang Keca-matan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Me-dan . FKM USU ; 2012 .

4. Bela. Upaya Pencegahan diare , Jurnal Medika . Ja-karta ; 2009

5. Fazlin ,S. Tingkat Pengetahuan Siswa tentang teknik Mencuci tangan yang benar terhadap ke-jadian diare di SDN 01 Pontianak utara. FK UNTAN ; 2013

6. Riskesdas , Diare dan pencegahannya . Jakarta. Depkes ; 2009

7. Batanoa, J. Kebiasaan cuci tangan dengan ke-jadian diare. http//222.124.164.132/web/de-tail.p hp?sid=162887&actmenu=46 (diakses 15mei 2013)

8. Fewtrell I. http//www.promosi kesehatan.com/?=article&Id. (diakses 15 mei 2008)

Gambar

Tabel 1. Distribusi adanya kejadian diare

Referensi

Dokumen terkait

8 Dari pendapat tersebut dapat disim- pulkan OPAC merupakan suatu sistem temu balik informasi yang berbasis teknologi in- formasi dan dapat digunakan oleh

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan , dividend payout ratio , dan kepemilikan institusional terhadap.

Currently, most of the teaching and learning activities are based on the tradi- tional didactic method, which is a combination of lecture, case study seminar and/ or tutorial�

Wilayah pesisir Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan merupakan kawasan yang mempunyai potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang cukup besar dan

UD.Tri Murni memiliki omzet penjualan lebih dari 500 juta rupiah, oleh karena itu UD.Tri Murni ini digolongkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.Selain melakukan

Telah dilakukan penelitian analisis besi dan aluminium dalam tanah lempung secara spektrofotometri serapan atom.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan besi

Hasil dari penelitian ini adalah Koperasi XYZbertanggung jawab atas pengenaan berbagai macam pajak, yaitu PPh pasal 21 atas gaji 7 orang karyawan tetap, PP 46 tahun

Atau wanita menjadi sekretaris khusus bagi seorang direktur yang karena alasan kegiatan mereka sering berkhalwat (berduaan), atau menjadi penari yang merangsang nafsu