BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
Bab berikut berisi tentang analisis penggunaan sisa material dan potongan bored pile pada proyek high rise building Proyek Puri Orchard Apartement tower orange groove.
Gambar 4. 1 Puri Orchard Apartmen
( Sumber :Data Proyek PT Adhicipta Graha Kencana, 2015)
4.1 DESKRIPSI PROYEK
Nama Proyek : Proyek Puri Orchard Apartemen
Tower : Orange Grove
Lokasi Proyek : Jalan Lingkar Luar Barat, Kav 7, Lingkar Luar Barat, Cengkareng Jakarta Barat
Fungsional : Apartemen
Pemberi Tugas : PT. Adhicipta Graha Kencana Kotraktor : PT. Nusa Konstruksi Enjiniring
4.1.1 Tampak Proyek Puri Orchad Apartemen
Gambar 4.2 Tampak Apartemen orange groove Puri Orchard Apartment
Proyek Puri Orchard Apartemen tower orange groove terdiri dari 38 lantai ( 2 lantai basement, 1 lantai ground floor, 2 lantai podium, 1 lantai sky garden dan 31 lantai tipikal unit apartemen ). Total luasan lantai tower orange groove Proyek Puri Orchard Apartemen adalah 57.1719 m² dengan total luasan tanah adalah 4.076,1 m².
4.1.2 Bored Pile dan Pondasi
Gambar 4.3 Denah pondasi Proyek Puri Orchard Apartemen Tower Orange Groove
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
Jumlah titik bored pile yang terdapat pada tower orange grove Proyek Puri Orchard Apartment adalah 182 titik berdiameter 1 m dan 92 titik titik untuk bored pile berdiam-eter 0,8 m dengan volume total pemotongan bored pile setinggi 1,5 mberdiam-eter adalah 189,09 m³.
Total keliling cetakan untuk pondasi raft adalah 234,52 m dan 147 m keliling cetakan pondasi pile cap dengan total keliling pemasangan cetakan pondasi raft dan pile cap adalah 381,5 m.
4.1.3 Car stopper
Gambar 4. 4 Detail carstopper pada Proyek Puri Orcard Apartemen
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
Gambar 4.5 Dimensi carstopper pada Proyek Puri Orchard Apartemen (sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
Tulangan Stek Carstopper
Tulangan Stek Plat D 10
Gambar 4 .6 Panjang stek besi carstopper pada Proyek Puri Orchard Apartemen
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
Carstopper di pasang pada lantai Basement 1 berjumlah 90 titik , Basement 2 berjumlah 75 titik , Ground floor berjumlah 28 titik dan lantai P2 berjumlah 30 titik dengan jumlah total pemasangan carstopper pada Proyek Puri Orchard Apartment sebanyak 223 titik. Berdasarkan gambar 4.4 dan 4.5 ukuran carstopper yang dipasang adalah 110 mm x 150 mm x 600 mm.
4.1.4 Pemasangan Kolom Dan BalokPraktis
Gambar 4 .7 Detail kolom dan balok praktis Proyek Puri Orchard Apartemen
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015) Tulangan Stek Carstopper
Tulangan Stek Plat
Tulangan Stek Carstopper
Tulangan Stek Plat D 10 D 10 D 10 4 D 10 BALOK PRAKTIS B U K A A N 10d KOLOM PRAKTIS 10d PELAT BETON KOLOM PRAKTIS 4 D 10 Skg Ø6-150 4 D 10 Skg Ø6-150 Skg Ø6-150 4 D 10 <= PADA BUKAAN
Gambar 4.8 Detail pembesian kolom dan balok praktis
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
Kolom praktis dipasang pada setiap openingan dinding dan setiap pertemun dinding yang terdapat pada gambar perencaan arsitektur. Pada proyek Puri Orchard Apartment tower orange groove kolom praktis dipasang di setiap lantai dengan jumlah kolom praktis disetiap lantai mengikuti luasan dinding yang dipasang. Ukuran kolom praktis yang dipasang adalah 120 mm x 120 mm dengan mutu beton rencana kolom praktis adalah beton mutu K-175 Mpa.
Balok Praktis dipasang pada setiap openingan dinding yang telah ditentukan didalam shop drawing. Ukuran balok praktis yang dipasang adalah 200 mm x 120 mm dengan mutu beton balok praktis adalah beton mutu K-175 Mpa.
4.2 FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA SISA MATERIAL
Sisa material yang terjadi di lapangan dapat disebabkan oleh satu atau kombinasi dari beberapa penyebab. Gavilan dan Bernold (1994) membedakan sumber-sumber yang dapat menyebabkan terjadinya sisa material konstruksi atas enam kategori: desain, pen-gadaan material, penanganan material, pelaksanaan, residual dan lain – lain.
2 D 10 2 D 10 Skg Ø6-150 2 D 10 2 D 10 Skg Ø6-150
Penulis melampirkan bukti - bukti data primer untuk mengetahui faktor – faktor penyebab timbulnya sisa material pada Proyek Puri Orchard Apartment, yang terlampir pada lampiran 1, lampiran 2, lampiran 7 dan lampiran 8.
Berikut faktor – faktor penyebab timbulnya sisa material berdasarkan bukti – bukti data primer pada Proyek Puri Orchard Apartment.
4.2.1 Desain
Berdasrkan hasil pengamatan penulis dilapangan, desain merupakan salah satu sumber yang menyebabkan timbulnya sisa material pada proyek Puri Orchard Apartemen Tower Orange Groove. Berikut faktor – faktor penyebab timbulnya sisa material yang disebabkan oleh desain :
1. Adanya perubahan desain dari pengembang disebabkan perencanaan yang kurang sempurna.
2. Informasi gambar yang kurang atau tidak jelas menyebabkan kontraktor salah dalam pengadaan material maupun pelaksanaan di lapangan sehingga perlu dibongkar un-tuk diganti, dan pendetailan gambar yang rumit menyebabkan kontraktor membuat kesalahan dalam pelaksanaan sehingga terjadi pembongkaran atau perbaikan yang akan menimbulkan sisa material di lapangan.
4.2.2 Pengadaan material
Pengadaan material merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam suatu proyek, apabila proses pengadaan material tidak sesuai dengan perencanan awal maka proses pengadaan material akan menyebabkan timbulnya sisa material. Berdasarkan hasil pengamatan penulis dilapangan, proses pengadaan material termasuk dalam timbulnya sisa material pada Proyek Puri Orchard Apartemen. Berikut faktor – faktor penyebab timbulnya sisa material yang disebabkan oleh pengadaan material :
1. Pemesanan material melebihi kebutuhan karena kesalahan estimasi menyebabkan material tersebut harus dibuang seperti pemesanan beton ready mix yang melebihi volume rencana pengecoran.
2. Pemesanan material tidak dapat dilakukan dalam jumlah kecil karena adanya mini-mum order sehingga terjadi sisa material di lapangan, contoh beton ready mix yang umumnya mempunyai persyaratan minimum sebanyak 2 m³.
3. Kemasan yang rusak menyebabkan material tercecer pada saat pengiriman ke gudang maupun pada saat dibawa ke tempat pencampuran di lapangan contohnya semen. 4.2.3 Pelaksanaan Lapangan
Berdasarkan hasil pengamatan penulis dalam pelaksanaan lapangan juga menimbulkan sisa material pada Proyek Puri Orchard Apartement. Berikut faktor – faktor penyebab timbulnya sisa material yang disebabkan oleh pelaksanaan lapangan :
1. Cuaca yang buruk sehingga meyebabkan material besi dan material bekisting yang telah disimpan menjadi karatan dan lapuk.
2. Penggunaan material yang salah sehingga perlu diganti, hal ini terjadi karena staf yang bekerja dilapangan tidak teliti sehingga kejadian ini dapat diketahui ketika proses pengecekan bersama dilakukan sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran atau pekerjaan akhir.
3. Jumlah atau volume material yang dibutuhkan tidak diketahui karena gambar kerja yang digunakan oleh tim lapangan sering berubah – rubah.
4. Kecerobohan dalam mencampur, mengolah dan kesalahan dalam penggunaan material sehingga perlu diganti, seperti pencampuran water proofing integral kedalam beton yang sering berlebihan yang mengakibatkan beton ready mix tersebut tidak dapat digunakan lagi
4.2.4 Penanganan material
Berdasarkan pengamatan penulis dilapangan, proses penanganan material pada proyek Puri Orchard Apartment yang dilakukan oleh pihak – pihak yang terlibat tidak baik, sehingga menyebabkan timbulnya sisa material. Berikut faktor – faktor penyebab timbulnya sisa material yang disebabkan oleh penangan material yang tidak baik:
1. Ketidak-telitian memeriksa material dari supplier menyebabkan material yang diterima ada yang rusak atau cacat, sehingga tidak dapat digunakan atau terjadi keku-rangan volume material dari jumlah yang tercantum dalam faktur.
2. Penanganan material yang ceroboh oleh pekerja karena kurang pengalaman dan tidak memiliki motivasi kerja menyebabkan material tercecer, misalnya pada saat menu-angkan beton ready mix ke dalam bekisting, mengangkut mortar dari tempat pen-campuran ke tempat pelaksanaan.
3. Penataan site plan yang kurang baik menyebabkan material lama ditutupi oleh material yang baru, seperti besi lama yang telah karatan tidak dapat digunakan lagi, hal ini disebabkan karena besi yang lama tertutupi oleh material yang baru yang meyebabkan besi lama menjadi korosi.
4.2.5 Residual
Jumlah staff lapangan tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia, menyebabkan terjadi kesalahan kesalahan yang dilakukan oleh tenaga kerja tanpa diketahui oleh pelakasana. Berikut faktor – faktor penyebab timbulnya sisa material yang disebabkan oleh residual :
1. Kesalahan yang diakibatkan oleh tenaga kerja, seperti pekerja besi dilapangan tidak melihat gambar potongan besi yang telah direncanakan oleh engineer, sehingga menyebabkan timbulnya potongan - potongan besi yang tidak dapat lagi digunakan untuk pekerjaan struktur.
2. Pengukuran di lapangan tidak akurat sehingga terjadi kelebihan volume sehingga meyebabkan material yang berlebih tersebut tidak dapat lagi digunakan dilapangan seperti pemesanan beton ready mix yang melebihi dari volume rencana pengecoran.
4.2.6 Lain – lain
Selain desain, pengadaan material, pelaksanaan lapangan, penanganan material dan residual, terdapat faktor lain yang tidak disebutkan pada sumber sumber daiatas. Berikut faktor timbulnya sisa material Pada Proyek Puri Orchard Apartment tersebut :
1. Pengelolaan sisa material dilapangan tidak bagus, yang menyebakan sisa material terbuang sia – sia.
Berikut dokumentasi penulis saat melaksanakn pengamatan langsung dilapangan
Gambar 4.9 Proses pengamantan langsung dilapangan
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2016)
4.3 VOLUME MATERIAL DAN DAFTAR HARGA SATUAN. 4.3.1 Total Volume Material
Alasan penulis untuk menganalisis sisa material beton, besi beton D-10, potongan material multiplek tebal 15 mm dan potongan bored pile adalah
1. Sisa material beton
Pada pekerjaan struktur Proyek Puri Orchard Apartemen mutu beton yang paling rendah digunakan yaitu beton dengan mutu K-300, sehingga penulis menganalisis
penggunakan seluruh sisa material beton pekerjaan struktur untuk pembuatan kolom praktis, balok praktis, carstopper yang menggunakan beton dengan mutu K-175. 2. Sisa material besi beton D-10
Alasan penulis hanya menganalisis besi beton D-10 pada penelitian ini karena penulis akan mengolah sisa besi beton untuk dijadikan stek kolom praktis dan stek carstopper yang hanya diijikan perencana menggunakan besi D-10 mm.
3. Potongan material multiplek tebal 15 mm
Pada Proyek Puri Orchrad Apartment potongan material multiplek tebal 15 mm digunakan sebagai material utama untuk bekisting balok plat sehingga volume sisa potongannya cukup besar, sisa potonga multiplek tebal 15 mm masih dalam kondisi bagus sehingga dapat diolah menjadi kayu kaso, sedangkan potongan multiplek tebal 20 mm yang digunakan sebagai material bekisting kolom tidak dapat lagi diolah menjadi kayu kaso karena kondisi potongannya sudah lapuk.
4. Potongan Bored Pile
Penggunaan pondasi bored pile pada proyek Puri Orchard Apartment Tower Orange Groove memiliki beberapa kendala apabila ditinjau dalam segi biaya, seperti potongan bored pile yang melebihi bottom raft seharusnya dapat digunakan kembali oleh kontraktor tanpa harus mengeluarkan biaya tambah untuk pembuangan sisa potongan tersebut. Sedangkan sisa potongan bored pile dapat digunakan sebagai pengganti batako untuk pekerjaan pemasangan bekisting sisi tegak pondasi raft dan pile cap, sehingga biaya yang dikeluarkan kontraktor untuk membuang sisa potongan bored pile tersebut dan biaya yang dibutuhkan kontraktor untuk mendatangkan material batako dapat diminimalisir. Total Volume material Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah
Tabel 4.1 Volume material Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment
No Item Volume Satuan
1 Potongan tiang bored pile D-800 mm 88 Titik
2 Potongan tiang bored pile D-1000 mm 177 Titik
3 Bekisting sisi tegak pondasi raft 601 m²
4 Bekisting sisi tegak pile cap 1.192,00 m²
5 Beton 31.942,47 m³ 6 Multiplek tebal 15 mm 83.546,18 m² 7 Besi D-10 mm 1.127.865,00 Kg 8 Carstopper 223 Titik 9 Kolom Praktis 34.958,92 m’ 10 Balok praktis 1.028,30 m’
Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana (2015)
Volume material yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah volume material beton, volume material besi beton D-10, volume material multiplek tebal 15 mm dan volume material pasangan batako untuk bekisting sisi tegak pondasi raft.
Data volume material yang digunakan diperoleh dari Bill Off Quantity Proyek Puri Orchard Apartmen.
4.3.2 Volume Sisa Material Struktur
Pihak pemberi tugas menambahkan jumlah volume material sebanyak 5% dari volume material yang dihitung berdasarkan gambar perencanan yang bertujuan untuk membatu kontraktor untuk penambahan biaya yang disebabkan oleh kesalahan - kesalahan dilapangan. Penulis menggunakan sisa material 5% yang terdapat didalam Bill Off Quantity sebagai material pembanding dalam penelitian penulis ini. Volume sisa
material struktur sebesar 5 % dari volume total yang akan dibutuhkan sebagai material utama pada Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4. 2 Volume sisa material struktur pada Proyek Puri Orchard Apartment
No Item
Volume Material
Satuan
Total Sisa
1 Potongan tiang bored pile D-800 mm 66,32
274,73 m³ 2 Potongan tiang bored pile D-1000 mm 208,42
3 Beton 31.942,47 1.597,12 m³
4 Multiplek tebal 15 mm 12.531,93 626,60 m²
5 Besi D-10 mm 1.127.865 56.393,25 m³
Sumber : Hasil Olahan (2016)
Berdasarkan tabel 4.1 satuan pekerjaan potongan bored pile adalah titik, sedangkan pada tabel 4.2 diatas penulis mengkonversikan satuan potongan bored pile menjadi m³, hal ini dikarenakan potongan bored pile tersebut dijadikan sebagai material pengganti batu belah sebagai bekisting sisi tegak pondasi raft yang satuannya menggunakan m³, sehingga penulis dapat mengetahui volume potongan bored pile yang dibutuhkan.
Berikut adalah gambar bored pile dengan diameter 800 mm dan potongan tiang bored pile setinggi 1500 mm.
Gambar 4.10 Potongan bored pile D-800 mm setinggi 1500 mm
(sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
Berdasarkan gambar 4.10 potongan bored pile dengan diameter 800 mm dan tinggi potongan 1500 mm yang berjumlah 88 titik tiang bored pile didapat volume sebanyak :Volume total = π x r ² x 1,5 x 88
= 3,14 x 0,4² x 1,5 x 88 = 66, 32 m³
Berikut adalah gambar bored pile dengan diameter 1000 mm dan potongan tiang bored pile setinggi 1500 mm.
POTONGAN-A
A
Gambar 4.11 Potongan bored pile D-800 mm setinggi 1500 mm
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
Berdasarkan gambar 4.11 potongan bored pile dengan diameter 1000 mm dan tinggi potongan 1500 mm yang berjumlah 177 titik tiang bored pile didapat volume sebanyak Volume total = π x r ² x 1,5 x 177
= 3,14 x 0,5² x 1,5 x 177 = 208,42 m³
Berdasarkan hasil hitungan volume potongan bored pile diameter 800 mm dan diameter 1000 mm diatas diperolah volume potongan bored pile pada Proyek Puri Orchard Apartment Tower Orange Groove sebanyak :
66, 32 + 208,42 = 274,73 m³
Berdasarkan hasil konversi diatas, maka penulis memasukan volume potongan bored pile tersebut pada tabel 4.2
A
4.3.3 Volume Pekerjaan
Sebelum melakukan perbandingan biaya penggunaan sisa material dengan material yang terdapat didalam Bill Off Quantity, penulis terlebih dahulu mencari volume total material – material bekisting sisi tegak pondasi raft, kolom praktis, balok praktis, carstopper, kayu kaso, dan stek kolom sehingga sisa - sisa material yang terdapat pada tabel 4.1 dapat memenuhi total volume material yang dibutuhkan. Total Volume material yang akan digunakan dalam pembuatan bekisting sisi tegak pondasi raft, kolom praktis, balok praktis, carstopper dan stek kolom praktis pada Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4. 3 Tabel volume material yang dibutuhkan
No Item Volume Satuan
1 Pecahan Potongan Bored Pile 274,73 m³
2 Beton 659,64 m³
3 Multiplek tebal 15 mm 316,85 m²
4 Besi D-10 13.764,23 kg
Sumber : Hasil Olahan (2015)
Total volume material yang terdapat pada tabel 4.3 difungsikan sebagai material : 1. Pecahan potongan bored pile : Difungsikan sebagai material utama dalam pembuatan
sisi tegak bekisting pondsi raft.
2. Beton : Difungsikan sebagai material utama dalam pembuatan kolom praktis, balok praktis dan carstopper.
3. Bekisting multiplek tabal 15 cm : Difungsikan untuk dijadikan kayu kaso sebagai material utama dalam pembuatan bekisting kolom praktis, balok praktis, dan bekisiting carstopper.
Berdasarkan tabel 4.2 yang menjelaskan tentang volume sisa material pekerjaan struktur pada Proyek Puri Orchard Apartment Tower Orange Groove dan tabel 4.3 yang menjelaskan tentang tabel volume material yang dibutuhkan dapat disimbulkan sebagai berikut :
1. Volume sisa potongan bored pile tidak cukup digunakan sebagai material utama dalam pembuatan bekisting sisi tegak pondasi raft, sehingga penulis akan menambahkan material yang ditentukan BOQ yaitu material batako untuk memenuhi kekurangan potongan bored pile sebagai material utama. Volume kebutuhan pecahan potongan bored pile yang diperlukan berjumlah 717,20 m³. 2. sedangkan volume total pecahan potongan bored pile yang tersedia berjumlah 274,73
m³, sehingga penulis menggunakan batako berukuran 300 mm x 180 mm x 80 mm dengan total kebutuhan batako yang dibutuhkan berjumlah 1.106.16 m²
3. Volume beton, multiplek tebal 15 mm dan besi D-10 dapat memenuhi total material yang akan direncanakan. Volume beton yang dibutuhkan berjumlah 659,64 m³ volume beton yang tersedia berjumlah 1.597,12 m³, volume Besi D-10 yang dibutuhkan berjumlah 13.764 kg sedangkan volume besi D-10 tersedia berjumlah 56.393, 25 kg dan volume sisa potongan multiplek tebal 15 mm yang dibutuhkan berjumlah 316,85 m² sedangkan volume multiplek tebal 15 mm yang tersedia berjumlah 626,60 m².
4.4 DAFTAR HARGA SATUAN UPAH, BAHAN DAN PEKERJAAN.
Dalam menganalisis biaya tentu kita memerlukan acuan atau pedoman yang bertujuan agar analisis kita tepat dan akurat. Penulis menggunakan daftar harga upah serta material yang telah ditentukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2016.
Untuk daftar harga upah serta material yang tidak ditentukan oleh Pemerintah DKI Jakarta, penulis menggunakan daftar harga swasta proyek Puri Orchard Apartment yang diambil dari Proyek Puri Orcahard Apartment.
Berikut tabel harga satuan upah, bahan dan pekerja yang diperoleh penulis dari PT Adhicipta Graha Kencana dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Tabel 4. 4 Harga satuan upah, bahan dan pekerjaan
No Item Satuan Harga (Rp) Sumber
Upah
1 Upah + pasangan bekisting KP m’ 25.000,00 PT.ACGK
2 Upah Cor m³ 25.000,00 PT.ACGK
3 Pasang Bekisting carstopper m² 15.000,00 PT.ACGK
4 Upah angkut batu bata m³ 2.000,00 PT.ACGK
5 Upah pasang batu kali m³ 35.000,00 PT.ACGK
6 Upah pasang batako m² 21.000,00 PT.ACGK
7 Fabrikasi kayu m³ 35.000,00 PT.ACGK
8 Pekerja Hari 100.000,00 PT.ACGK
9 Buang potong bored pile D80 Titik 600.000,00 PT.ACGK 10 Buang potong bored pile D100 Titik 500.000,00 PT.ACGK
Material
1 Pasir beton m³ 288.800 Pemprov DKI
2 Pasir hitam cor m³ 231.000 Pemprov DKI
3 Batako biasa Buah 1.900,00 Pemprov DKI
4 Batu kali m³ 263.000,00 Pemprov DKI
5 Semen zak 68.300,00 Pemprov DKI
6 Beton K175 m³ 803.400,00 Pemprov DKI
7 Pasir urug m³ 262.500,00 Pemprov DKI
8 Beton instan K175 m³ 46.000,00 Pemprov DKI
9 Kayu kelas III m³ 756.000,00 Pemprov DKI
10 Paku 5 cm – 12 cm Kg 18.600,00 Pemprov DKI
11 Minyak bekisting Liter 2.000,00 Pemprov DKI
12 Playwood tebal 15 mm Lembar 194.300,00 Pemprov DKI
13 Besi D10 mm Kg 8.300,00 Pemprov DKI
Biaya Chemical (Upah + Material Chemical)
1 Besi D10 Titik 17.160,00 PT.ACGK
2 Besi D13 Titik 29.952,00 PT.ACGK
4.5 ANALISIS PENGGUNAAN SISA MATERIAL DAN POTONGAN BORED PILE
Sisa material struktur yang akan dianalisis oleh penulis pada penelitian ini adalah 1. Sisa material beton
2. Sisa materia besi beton D-10 mm 3. Multiplek tebal 15 mm
4. Potongan bored pile yang berukuran diameter 1000 mm dan 800 mm dengan tinggi potongan bored pile 1500 mm.
Setelah mengetahui jenis – jenis sisa material struktur diatas maka penulis akan mengolah sisa – sisa material tersebut menjadi :
1. Sisa material beton
Sisa material beton yang terdapat pada Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment akan diolah pada penelitian ini menjadi material utama kolom praktis, material utama balok praktis, dan material utama carstopper.
2. Sisa material besi beton D-10 mm
Sisa material besi beton D-10 mm yang terdapat pada Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment akan diolah pada penelitian ini menjadi stek kolom praktis. 3. Sisa material multiplek tebal 15 mm
Sisa material multiplek tebal 15 mm yang terdapat pada Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment akan diolah pada penelitian ini menjadi kayu kaso sebagai material utama dalam pembuatan bekisitng kolom praktis, bekisting balok praktis dan material utama bekisting carstopper.
Sisa potongan bored pile yang terdapat pada Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment akan diolah dalam penelitian ini menjadi material utama bekisting sisi tegak pondasi raft.
Setelah mengetahui jenis – jenis item pekerjaan maka penulis akan menganalisis biaya dan metode pekerjaan terhadap seluruh jenis – jenis sisa material diatas dan volume setiap item maka penulis akan melakukan perbandingan analisis pekerjaan dengan cara membuat RAP perbandingan.
Berikut langkah – langkah analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sisa material beton
Sisa material beton akan digunakan untuk kolom praktis, balok praktis dan carstopper akan dianalisis dengan cara melakukan perbandingan biaya menggunakan metode konvensional dengan menggunakan menjadi fabrikasi. Metode konvesional merupakan metode yang menggunkana material beton baru (beton instan) dalam pembuatan kolom praktis, balok praktis dan carstopper dan pelaksanaanya langsung dilokasi yang telah ditentukan dalam gambar kerja. Metode fabrikasi merupakan metode yang menggunakan sisa beton struktur sebagai material utama dalam kolom praktis, balok praktis, carstopper dan pembutannya langsung dilokasi pembongkaran beton saat melaksanakan pengecoran pekerjaan struktur. 2. Sisa material besi besi beton D-10 mm
Sisa material besi beton D-10 akan digunakan menjadi stek kolom praktis dan dianalisis dengan cara melakukan perbandingan biaya. Perbandingan biaya dan metoda kerja yang dilakukan penulis adalah dengan membanding pembuatan stek
kolom praktis menggunkan sisa besi beton dengan menggunkan material baru yang terdapat dalam BOQ.
3. Sisa material multiplek tebal 15 mm.
Sisa material multiplek tebal 15 mm akan diolah menjad kayu kaso yang merupakan material utama dalam pembuatan bekisting kolom praktis, balok praktis, dan bekisting carstopper. Penulis akan mebandingkan biaya yang akan dikeluarkan dalam pembelian kayu kaso dengan menggunakan potongan multiplek tebal 15 mm sehingga tidak lagi mengeluarkan biaya dalam pembelian material kayu kaso. 4. Sisa Potongan bored pile
Sisa potongan bored pile akan digunakan sebagai material utama pembuatan bekisting sisi tegak pondasi raft dan akan dianalisis untuk dilakukan perbandingan biaya menggunakan material batako sebagai material utama dengan menggunakan sisa potongan bored pile.
Untuk melihat hasil perbandingan peggunaan sisa material dan potongan bored pile dapat dilihat pada sub bab 4.6 untuk pembuatan kolom praktis, 4.7 untuk pembuatan balok praktis, 4.8 untuk pembuatan carstopper, 4.9 untuk pemasangan stek kolom praktis, 4.10 untuk pembuatan kasu kaso dari sisa potongan bekisting, dan sub bab 4.11 untuk pembuatan bekisitng sisi tegak pondasi raft pondasi.
4.6 ANALISIS PEKERJAAN PEMBUATAN KOLOM PRAKTIS METODE KONVENSIONAL DENGAN METODE FABRIKASI
4.6.1 Pembuatan Kolom Praktis Metode Konvensional
Dalam pekerjaan pembuatan kolom praktis di Proyek Puri Orchard Apartment menggunakan sistem konvensional. Pembuatan kolom praktis dengan metode konvensional ini menggunakan beton instan tanpa menggunakan sisa material pekerjaan
struktur, hal ini dikarenakan apabila menggunakan beton sisa maka akan mempersulit pekerjaan dilapangan.. Penulis menganalisis pembuatan kolom praktis dengan sistem konvensional.
Analisis perhitungan total biaya untuk sistem konvensional dalam pembuatan kolom praktis dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut
Tabel 4. 5 Tabel analisis dan total biaya pekerjaan pembuatan kolom praktis sistem konvensional
Uraian
1 Koef 2 Satuan 3 Harga (Rp) 4 Jumlah (Rp) 5 Beton instan (K175) Bekisting + Paku Kayu Kaso Total Material Cor kolom Total Upah Alat Bantu 0,47 1,00 0,014 1,00 1,00 Zak m’ m³ m’ m’ 46.000,00 8.387,00 756.000,00 25.000,00 1.500,00 21.758,00 8.387,14 10.886,40 41.031,54 25.000,00 25.000,00 1.500,00 Sub Total 67.531,54 10% (Include profit + PPh) 6.753,15 Total (Dibulatkan) 74.284,00 Total Volume (m’) 43.319,32 Total biaya 3.217.932.367,00
Sumber : Hasil olahan, 2016
Penjelasan tabel: Analisis
1. Kolom 2
Merupakan analisis satuan yang diampul pada proyek Puri Orchard Apartment 2. Kolom 4
Merupakan harga satuan yang diambil pada Tabel 4.4 3. Kolom 5
Total harga dalam pembuatan kolom praktis yaitu dengan cara Koef. Swasta proyek Puri Orchard Apartment x Harga Satuan
Total biaya pembuatan kolom praktis Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment dengan volume 43.318,32 m’ yaitu : Rp 3.217.932.367,00. 4.6.2 Pembuatan Kolom Praktis Metode Fabrikasi
Dalam pekerjaan pembuatan kolom praktis sistem fabrikasi penulis menggunakan beton sisa pengecoran struktur sebagai material utama. Sistem konvensional juga dibutuhkan dalam proses installasi. Lokasi pembuatan kolom praktis metode fabrikasi dikerjakan di sekitar bongkaran beton saat melaksanakan pengecoran dalam pekerjaan struktur. Analisis perhitungan total biaya pembuatan kolom praktis sistem fabrikasi dan sistem konvensional yang digunakan dalam proses install dapat dilihat pada tabel 4.6 dan tabel 4.7 berikut. Tabel 4.7 merupakan analisis pekerjaan pemasangan bekisting sisi tegak pondasi raft yang menggunakan material utama batako.
Tabel 4. 6 Tabel analisis dan total biaya pekerjaan pembuatan kolom praktis sistem fabrikasi
Uraian
1 Koef 2 Satuan 3 Harga (Rp) 4 Jumlah (Rp) 5 Beton instan (K175) Bekisting + Paku Kayu Kaso Total Material Cor kolom Install Total Upah Alat Bantu 1,00 0,014 1,00 0,02 1,00 Zak m’ m³ m’ m’ m’ 46.000,00 8.387,00 756.000,00 25.000,00 100.000,00 1.500,00 - 8.387,00 10.886,00 19.273,00 25.000,00 2.410,00 27.410,00 1.500,00 Sub Total 67.531,00 10% (Include profit + PPh) 6.753,00 Total (Dibulatkan) 74.284,00 Total Volume (m’) 43.319,32 Total biaya 3.217.932.367,00
Tabel 4. 7 Tabel analisis dan total biaya pekerjaan pembuatan kolom praktis sistem konvensional untuk install
Uraian
1 Koef 2 Satuan 3 Harga (Rp) 4 Jumlah (Rp) 5 Beton instan (K175) Bekisting + Paku Kayu Kaso Total Material Cor kolom Total Upah Alat Bantu 0,47 1,00 0,014 1,00 1,00 Zak m’ m³ m’ m’ 46.000,00 8.387,00 756.000,00 25.000,00 1.500,00 21.758,00 8.387,00 10.886,00 41.031,00 25.000,00 25.000,00 1.500,00 Sub Total 67.531,00 10% (Include profit + PPh) 6.753,00 Total (Dibulatkan) 74.284,00 Total Volume (m’) 8.360,40 Total biaya 621.043.954,00
Sumber : Hasil olahan, 2016
Penjelasan tabel: Analisis
1. Kolom 2
Merupakan analisis satuan yang diambil pada proyek Puri Orchard Apartemen 2. Kolom 4
Merupakan harga satuan yang diambil pada Tabel 4.4 3. Kolom 5
Total harga dalam pembuatan kolom praktis yaitu dengan cara Koef. Swasta proyek Puri Orchard Apartment x Harga Satuan
Total biaya pembuatan kolom praktis Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment sistem fabrikasi dengan volume 34.958,92 m’ yaitu Rp 1.852.857.718,00, biaya sistem konvensional untuk install dengan volume 8.360,40 m’ yaitu Rp 621.043.954,00.
Total biaya dalam pembuatan kolom praktis dengan seistem konvensional adalah Rp 2.473.901.672,00
4.6.3 Perbandingan Pembuatan Kolom Praktis Metode Fabrikasi dengan Metode Konvensional.
a. Perbandingan Metode Pekerjaan
Dalam pembuatan kolom praktis metode konvensional dengan metode fabrikasi terdapat beberapa perbedaan dalam metode pekerjaannya. Perbedaan pekerjaan pembuatan kolom praktis metode konvensional dengan metode fabrikasi dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut. Tabel 4. 8. Perbandingan metode pekerjaan pembuatan kolom praktis metode fabrikasi
dengan sistem konvensional.
No Item Perbedaan Metode Kerja
Sistem Konvensional Sistem Fabrikasi Material
Beton Menggunakan beton instan dan melaksanakan pengecoran langsung di lapangan
Menggunakan beton sisa pengecoran struktur saat
melaksanakan pengecoran pada pekerjaan struktur
Waktu
Pembuatan Pembuatan kolom dilaksanakan bersamaan saat melaksanakan pekerjaan pemasangan dinding ruangan
Dikerjakan sebelum dilaksanakan sebelum pekerjaan arsitektur dimulai
Biaya Tidak ada biaya untuk install dilapangan karena
pekerjaannya langsung dengan install lapangan
Terdapat biaya tambahan untuk install dari lokasi kolom praktis yang akan dipasang
Mutu Beton Mutu beton yang digunakan
adalah K-175 Mutu beton minimal yang digunakan adalah beton fc’30 karena mutu beton struktur yang paling rendah adalah fc’30 Waktu
Pengecoran Kolom praktis dicor 1 tahap Melaksanakan pengecoran konvensional untuk area sambungan install
Berikut dokumentasi pekerjaan pembuatan kolom praktis dan sisa material beton yang digunakan penulis untuk pembuatan kolom praktis sistem fabrikasi pada Proyek Puri Orchard Apartemen Tower Orange Groove.
Gambar 4.12 Pekerjaan pembuatan kolom praktis dengan sistem konvensional
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
Gambar 4.13 Sisa material beton yang terdapat pada Proyek Puri Orchard Apartement
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
b. Perbandingan Biaya
Setelah melakukan perhitungan RAP pembuatan kolom praktis sistem konvesional dengan sistem fabrikasi pada sub bab 4.61 dan sub bab 4.61 maka dapat dilihat perbandingan biaya pekerjaan atara kedua metode pekerjaan tersebut. Berikut hitungan
perbandingan harga pembuatan kolom praktis sitem fabrikasi dengan sistem konvensional.
Biaya pembuatan kolom praktis sistem fabrikasi – Biaya pembuatan kolom praktis sistem konvensional
Rp 2.473.901.672,00- Rp 3.217.932.367,00. = - Rp 744.030.695,00 Persentase pengurangan biaya :
(Rp 744.030.695,00,00 / Rp 3.217.932.367,00 ) * 100 = 23%
Berdasarkan hasil hitungan diatas pekerjaan menggunakan beton sisa material sangat efektif karena pada pembuatan kolom praktis dalam menghemat biaya sebanyak 23 %, hal ini dikarenkan dalam pembuatan kolom praktis sistem fabrikasi tidak mengeluarkan biaya dalam pembelian material beton instan sedangkan pembuatan kolom praktis sistem konvensional yang menggunakan beton instan.
4.7 ANALISIS PEKERJAAN PEMBUATAN BALOK PRAKTIS METODE KONVENSIONAL DENGAN METODE FABRIKASI
4.7.1 Pembuatan Balok Praktis Metode Konvensional
Dalam pekerjaan pembuatan balok praktis di Proyek Puri Orchard Apartment menggunakan sistem konvensional, pembuatan balok praktis menggunakan metode konvesional dibuat di lokasi serta posisi balok praktis sesuai gambar kerja. Pembuatan balok praktis dengan metode konvensional ini menggunakan beton instan tanpa menggunakan sisa material pekerjaan struktur, hal ini dikarenakan apabila menggunakan sisa beton pekerjaan struktur akan mempersulit pekerjaan dilapangan.
Penulis menganalisis pembuatan balok praktis dengan sistem konvensional. Analisis perhitungan total biaya pembuatan balok praktis dengan sistem konvensional dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut.
Tabel 4. 9.Analisis dan total biaya pekerjaan pembuatan balok praktis sistem konvensional
Uraian
1 Koef 2 Satuan 3 Harga (Rp) 4 Jumlah (Rp) 5 Beton instan (K175) Bekisting + Paku Kayu Kaso Total Material Cor kolom Total Upah ALAT Alat Bantu 0,47 1,00 0,014 1,00 1,00 Zak m’ m³ m’ m’ 46.000,00 8.387,00 756.000,00 25.000,00 1.500,00 21.758,00 8.387,00 10.886,00 41.031,00 25.000,00 25.000,00 1.500,00 Sub Total 67.531,00 10% (Include profit + PPh) 6.753,00 Total (Dibulatkan) 74.284,00 Total Volume (m’) 1.028,40 Total biaya 76.386.237,00
Sumber : Hasil olahan (2016)
Penjelasan tabel: Analisis
1. Kolom
Merupakan analisis satuan yang diambil pada proyek Puri Orchard Apartment 2. Kolom 4
Merupakan harga satuan yang diambil pada Tabel 4.4 3. Kolom 5
Total harga dalam pembuatan balok praktis yaitu dengan cara Koef. Swasta proyek Puri Orchard Apartment x Harga Satuan
Total biaya pembuatan balok praktis pada Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment dengan volume 1.028,20 m’ yaitu : Rp 76.386.237,00
4.7.2 Pembuatan Balok Praktis Metode Fabrikasi
Dalam pekerjaan pembuatan balok praktis sistem fabrikasi penulis menggunakan beton sisa pengecoran struktur sebagai material utama. Lokasi pembuatan balok praktis metode fabrikasi dikerjakan di sekitar bongkaran beton saat melaksanakan pengecoran dalam pekerjaan struktur.
Analisis perhitungan total biaya pembuatan balok praktis dengan sistem fabrikasi dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut.
Tabel 4. 10. Analisis dan total biaya pekerjaan pembuatan balok praktis sistem fabrikasi
Uraian
1 Koef 2 Satuan 3 Harga (Rp) 4 Jumlah (Rp) 5 Beton instan (K175) Bekisting + Paku Kayu Kaso Total Material Cor kolom Install Total Upah Alat Bantu 1,00 0,014 1,00 0,02 1,00 Zak m’ m³ m’ m’ m’ 46.000,00 8.387,00 756.000,00 25.000,00 100.000,00 1.500,00 - 8.387,00 10.886,00 19.273,00 25.000,00 2.410,00 27.410,00 1.500,00 Sub Total 48.183,00 10% (Include profit + PPh) 4.818,00 Total (Dibulatkan) 53.001,00 Total Volume (m’) 1.028,00 Total biaya 54.500.928,00
Sumber : Hasil olahan (2015)
Penjelasan tabel: Analisis
1. Kolom 2
Merupakan analisis satuan yang diambil pada proyek Puri Orchard Apartment. 2. Kolom 4
Merupakan harga satuan yang diambil pada Tabel 4.4. 3. Kolom 5
Total harga dalam pembuatan kolom praktis yaitu dengan cara Koef. Swasta proyek Puri Orchard Apartment x Harga Satuan.
Total biaya pembuatan balok praktis Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment sistem fabrikasi dengan volume 1.028,20 m’ yaitu : Rp 54.500.928,00 4.7.3 Perbandingan Pembuatan Balok Praktis Metode Fabrikasi dengan Metode
Konvensional.
a. Perbandingan Metode Pekerjaan
Dalam pembuatan balok praktis metode konvensional dengan metode fabrikasi terdapat beberapa perbedaan dalam metode pekerjaannya.
Perbedaan pekerjaan pembuatan kolom praktis metode konvensional dengan metode fabrikasi dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut.
Tabel 4. 11.Perbandingan metode pekerjaan pembuatan balok praktis metode fabrikasi dengan sistem konvensional.
No Item Perbedaan Metode Kerja
Sistem Konvensional Sistem Fabrikasi
1 Material
Beton Menggunakan beton instan dan melaksanakan pengecoran langsung di lapangan
Menggunakan beton sisa pengecoran struktur saat
melaksanakan pengecoran pada pekerjaan struktur
2 Waktu
Pembuatan Pembuatan balok preaktis dilaksanakan bersamaan saat melaksanakan pekerjaan pemasangan dinding ruangan
Dikerjakan sebelum dilaksanakan sebelum pekerjaan arsitektur dimulai
3 Biaya Tidak ada biaya untuk install dilapangan karena
pekerjaannya langsung dengan install lapangan
Terdapat biaya tambahan untuk install dari lokasi balok praktis yang akan dipasang
4 Mutu
Beton Mutu beton yang digunakan adalah K-175 Mutu beton minimal yang digunakan adalah beton fc’30 karena mutu beton struktur yang paling rendah adalah fc’30
Berikut dokumentasi pekerjaan pembuatan balok praktis dan besi M-6 sebagai material yang digunakan dalam pembuatan balok praktis sistem konvensional pada Proyek Puri Orchard Apartement Tower Orange Groove.
Gambar 4.14 Pekerjaan pembuatan balok praktis dengan sistem konvensional
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
Gambar 4.15 Besi M-6 untuk material pekerjaan balok praktis
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
b. Perbandingan Biaya
Setelah melakukan perhitungan RAP pembuatan kolom praktis sistem konvesional dengan sistem fabrikasi pada sub bab 4.7.1 dan 4.7.2 maka dapat dilihat perbandingan
biaya pekerjaan atara kedua metode pekerjaan tersebut. Berikut hitungan perbandingan harga pembuatan kolom praktis sitem fabrikasi dengan sistem konvensional.
Biaya pembuatan balok praktis sistem fabrikasi – Biaya pembuatan balok praktis sistem konvensional
Rp 54.500.928,00 - Rp 76.386.237,00. = - Rp 21.885.309,00 Persentase pengurangan biaya :
(Rp 21.885.309,00 / Rp 76.386.237,00 ) * 100 = 28%
Berdasarkan hasil hitungan diatas pekerjaan menggunakan beton sisa material sangat efektif karena pada pembuatan balok praktis dapat menghemat biaya sebanyak 28 %, karena pada pembuatan balok praktis sitem fabrikasi tidak mengeluarkan biaya dalam pembelian material beton instan sedangkan pembuatan balok praktis sistem konvensional yang menggunkan beton instan.
4.8 ANALISIS PEKERJAAN PEMBUATAN CARSTOPPER METODE KONVENSIONAL DENGAN METODE FABRIKASI
4.8.1 Pembuatan Carstopper Metode Konvensional
Dalam pekerjaan pembuatan carstopper di Proyek Puri Orchard Apartment menggunakan sistem konvensional, pembuatan carstopper menggunakan metode konvesional, dibuat di lokasi serta posisi carstopper berdasarkan gambar kerja. Pembuatan carstopper dengan metode konvensional ini menggunakan beton instan tanpa menggunakan sisa material beton pekerjaan struktur, hal ini dikarenakan apabila menggunakan beton sisa akan mempersulit pekerjaan dilapangan. Penulis menganalisis pembuatan carstopper dengan sistem konvensional. Analisis perhitungan total biaya untuk sistem konvensional dalam pembuatan carstopper dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut.
Tabel 4. 12. Analisis dan total biaya pekerjaan pembuatan carstopper sistem konvensional
Uraian
1 Koef 2 Satuan 3 Harga (Rp) 4 Jumlah (Rp) 5 MATERIAL Beton instan (K175) Bekisting + paku Kayu kaso Besi stek Total Material UPAH Cor Pasang Bekisting Total Upah ALAT Alat Bantu 33,0 32,30 0,360 200,00 1,00 32,30 1,00 Zak m’ m³ btg m’ m² m’ 46.000,00 41.650,00 756.000,00 17.160,00 25.000,00 15.000,00 1.500,00 1.518.000,00 1.345.295,00 272.160,00 3.432.000,00 6.567.455,00 25.000,00 484.500,00 509.500,00 1.500,00 Sub Total 7.078.455,00 10% (Include profit + PPh) 707.845,00 Total (Dibulatkan) 7.786.300,00 Total Volume (m³) 1,69 Total biaya 13.127,00
Sumber : Hasil olahan (2016)
Penjelasan tabel: Analisis
1. Kolom 2
Merupakan analisis satuan yang diambill pada proyek Puri Orchard Apartment 2. Kolom 4
Merupakan harga satuan yang diambil pada Tabel 4.4 3. Kolom 5
Total harga dalam pembuatan kolom praktis yaitu dengan cara Koef. Swasta proyek Puri Orchard Apartment x Harga Satuan
Total biaya pembuatan kolom praktis Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment dengan volume 1,69 m³ yaitu : Rp 13.126.767,00.
4.8.2 Pembuatan Casrstopper Metode Fabrikasi
Dalam pekerjaan pembuatan carstopper sistem fabrikasi penulis menggunakan beton sisa pengecoran struktur sebagai material utama. Lokasi pembuatan carstopper metode fabrikasi dikerjakan di sekitar bongkaran beton saat melaksanakan pengecoran struktur. Analisis perhitungan total biaya pembuatan carstopper sistem fabrikasi dalam pembuatan carstopper dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut.
Tabel 4. 13 Tabel analisis dan total biaya pekerjaan pembuatan carstopper sistem fabrikasi
Uraian
1 Koef 2 Satuan 3 Harga (Rp) 4 Jumlah (Rp) 5 Beton instan (K175) Bekisting + paku Kayu kaso Besi stek Install Total Material Cor Pasang Bekisting Install Total Upah Alat Bantu - 32,30 0,360 200,00 2.000,00 1,00 32,30 1,67 1,00 Zak m’ m³ btg Oh m’ m² m³ m’ 46.000,00 41.650,00 756.000,00 17.160,00 90.000,00 25.000,00 15.000,00 100.000,00 1.500,00 - 1.345.295,00 272.160,00 3.432.000,00 180.000,00 5.229.455,00 25.000,00 484.500,00 166.600,00 676.100,00 1.500,00 Sub Total 5.907.055,00 10% (Include profit + PPh) 590.705,00 Total (Dibulatkan) 6.497.760,00 Total Volume (m³) 1,69 Total biaya 10.954.443,00
Sumber : Hasil olahan (2016)
Penjelasan tabel: 1. Kolom 2
Merupakan analisis satuan yang diambil pada proyek Puri Orchard Apartment. 2. Kolom 4
Merupakan harga satuan yang diambil pada Tabel 4.4 3. Kolom 5
Total harga dalam pembuatan carstopper yaitu dengan cara Koef. Swasta proyek Puri Orchard Apartment x Harga Satuan
Total biaya pembuatan carstopper Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment sistem fabrikasi dengan volume 1,69 m³ yaitu Rp 10.954.443,00 4.8.3 Perbandingan Pembuatan Carstopper Metode Fabrikasi dengan Metode
Konvensional.
a. Perbandingan Metode Pekerjaan
Dalam pembuatan carstopper metode konvensional dengan metode fabrikasi terdapat beberapa perbedaan dalam metode pekerjaannya. Perbedaan pembuatan carstopper metode konvensional dengan metode fabrikasi dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut.
Tabel 4. 14. Perbandingan metode pekerjaan pembuatan carstopper metode fabrikasi dengan sistem konvensional.
No Item Perbedaan Metode Kerja
Sistem Konvensional Sistem Fabrikasi
1 Material
Beton Menggunakan beton instan dan melaksanakan pengecoran langsung di lapangan
Menggunakan beton sisa pengecoran struktur saat
melaksanakan pengecoran pada pekerjaan struktur
2 Waktu
Pembuatan Pembuatan carstopper dilaksanakan setelah pekerjaan lantai selesai
Dikerjakan sebelum dilaksanakan sebelum pekerjaan arsitektur dimulai
3 Biaya Tidak ada biaya untuk install dilapangan karena
pekerjaannya langsung dengan install lapangan
Terdapat biaya tambahan untuk install dari lokasi balok praktis yang akan dipasang
4 Mutu Beton Mutu beton yang digunakan
adalah K-175 Mutu beton minimal yang digunakan adalah beton fc’30 karena mutu beton struktur yang paling rendah adalah fc’30 5 Posisi stek
besi Pelaksanaan chemical besi dalam 1 carstopper hanya 1 kali untuk setiap besi (chemical ke lantai)
Pelaksanaan chemical besi dalam 1 carstopper hanya 1 kali untuk setiap besi (chemical ke
carstopper)
Berikut dokumentasi carstopper yang terdapat pada Proyek Puri Orchard Apartement.
Gambar 4.16 Carstopper yang terdapat pada Proyek Puri Orchard Apartment
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
b. Perbandingan Biaya
Setelah melakukan perhitungan RAP pembuatan carstopper sistem konvesional dengan sistem fabrikasi pada sub bab 4.8.1 dan sub bab 4.8.2 maka dapat dilihat perbandingan biaya pekerjaan atara kedua metode pekerjaan tersebut. Berikut hitungan perbandingan harga pembuatan carstopper sitem fabrikasi dengan sistem konvensional.
Biaya pembuatan carstopper sistem fabrikasi – Biaya pembuatan carstopper sistem konvensional
Rp 10.954.443,00 - Rp 13.126.767,00. = - Rp 2.172.324,00 Persentase pengurangan biaya :
(Rp 2.172.324,00 / Rp 13.126.767,00 ) * 100 = 16,54%
Berdasarkan hasil hitungan diatas pekerjaan menggunakan beton sisa material sangat efektif karena pada pembuatan carstopper dapat menghemat biaya sebanyak 16,54 %, karena pada pembuatan carstopper sistem fabrikasi tidak mengeluarkan biaya dalam pembelian material beton instan sedangkan pembuatan castopper sistem konvensional menggunkan beton instan.
4.9 ANALISIS PENGGUNAAN SISA MATERIAL BESI BETON UNTUK STEK KOLOM PRKATIS
4.9.1 Menggunakan Sisa Material Besi Beton
Stek besi sangat dibutuhkan untuk pemasangan kolom praktis terhadap struktur yang ada. Sisa material besi beton dapat digunakan kembali untuk pemasangan stek kolom praktis ini tampa harus mengeluarkan biaya untuk membeli besi beton yang baru. Pada proyek Puri Orcrad Apartment besi kolom praktis menggunakan besi M-6, sedangkan sisa material besi beton yang paling kecil berdiameter 10 mm. Jumlah pemasangan stek untuk satu kolom adalah 4 sambungan, 2 sambungan pada kolom bagian atas dan 2 sambungan pada kolom bagian bawah. Analisis perhitungan pembuatan stek kolom praktis menggunakan sisa material besi beton dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut.
Tabel 4. 15 Analisis dan total biaya pekerjaan pembuatan stek kolom praktis menggunakan sisa material besi beton
Uraian
1 Koef 2 Satuan 3 Harga (Rp) 4 Jumlah (Rp) 5 Besi D 10 mm Epoxi - 1,00 Kg Titik - 68.640,00 - 68.640,00 Sub Total 68.640,00 10% (Include profit + PPh) 6.864,00 Total (Dibulatkan) 75.504,00
Total Volume (titik) 13.954,00
Total biaya 1.053.582.816,00
Sumber : Hasil olahan (2016)
Penjelasan tabel: 1. Kolom 2
2. Kolom 4
Merupakan harga satuan yang diambil pada Tabel 4.4 3. Kolom 5
Total harga dalam pembuatan kolom praktis yaitu dengan cara Koef. Swasta proyek Puri Orchard Apartment x Harga Satuan
Total biaya pembuatan kolom praktis Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment dengan volume 13.954 titik dengan panjang setiap stek 40 cm yaitu : Rp 1.053.582.816,00.
4.9.2 Menggunakan Material Besi Beton Baru
Pada Proyek Puri Orchard Apartment, kontraktor menggunakan besi baru D-10 mm untuk material stek kolom praktis. Jumlah pemasangan stek untuk satu kolom sebanyak 4 titik (2 stek bagian atas dan 2 stek bagian bawah). Analisis perhitungan pembuatan stek kolom praktis menggunakan material besi beton yang baru dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut.
Tabel 4.16.Analisis dan total biaya pekerjaan pembuatan stek kolom yang menggunkan material besi beton yang baru
Uraian
1 Koef 2 Satuan 3 Harga (Rp) 4 Jumlah (Rp) 5 Besi D 10 mm Epoxi 0,99 1,00 Kg Titik 8.300,00 68.640,00 8.217,00 68.640,00 Sub Total 68.640,00 10% (Include profit + PPh) 6.864,00 Total (Dibulatkan) 75.504,00
Total Volume (titik) 13.954,00
Total biaya 1.179.699,00
Sumber : Hasil olahan, (2016)
Penjelasan tabel: 1. Kolom 2
2. Kolom 4
Merupakan harga satuan yang diambil pada Tabel 4.4 3. Kolom 5
Total harga dalam pembuatan kolom praktis yaitu dengan cara Koef. Swasta proyek Puri Orchard Apartment x Harga Satuan
Total biaya pembuatan stek kolom praktis Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment apabila menmggunakan material D10 mm yang baru dengan volume 13.954 titik dengan panjang setiap stek 40 cm yaitu : Rp 1.179.699.068,00.
4.9.3 Perbandingan Pembuatan Stek Kolom Praktis Menggunakan Sisa Material Besi Beton D-10 mm Dengan Menggunakan Material Besi Beton D-10 mm Baru.
a. Metode Pekerjaan
Tidak ada perbedaan metode kerja dalam pembuatan stek kolom praktis menggunakan sisa material besi beton D-10 mm dengan material besi beton D-10 mm yang baru, karena perbedaanya hanyalah dalam segi penggunaan material baru dan sisa material.
Tabel 4. 17 Perbandingan metode pekerjaan pembuatan stek kolom praktis menggunakan sisa material besi beton dengan material besi beton yang baru
No Item Perbedaan Metode Kerja
Sistem Konvensional Sistem Fabrikasi 1 Jenis
Material besi D-10 mm
Menggunakan sisi material besi beton sisa pekerjaan struktur
Menggunakan material besi beton yang baru
Sumber : Hasil olahan (2016)
Berikut Dokumentasi pekerjaan pemasangan stek kolom praktis yang menggunakan material baru pada Proyek Puri Orchard Apartment Tower Orange Groove.
Gambar 4.17 Pemasangan stek kolom praktis pada Proyek Puri Orchard Apartement
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
b. Perbandingan Biaya
Setelah melakukan perhitungan RAP pembuatan stek kolom praktis menggunakan sisa material besi beton D10 mm dengan menggunakan material baru pada sub bab 4.9.1 dan sub 4.9.2, maka dapat dilihat perbandingan biaya pekerjaan atara kedua metode pekerjaan tersebut. Berikut hitungan perbandingan harga pembuatan stek kolom praktis menggunakan sisa material besi beton D10 mm dengan menggunakan material baru.
Biaya pembuatan stek kolom praktis menggunakan sisa material besi beton – Biaya pembuatan stek kolom praktis menggunakan besi beton yang baru. Rp 1.053.582.816,00 - Rp 1.179.699.068,00 = - Rp 126.116.252,00
Persentase pengurangan biaya :
Berdasarkan hasil hitungan diatas pekerjaan menggunakan sisa material besi beton D10 MM dalam pembuatan stek kolom praktis sangat efektif karena dapat menghemat biaya sebanyak 10,69 %.
4.10 ANALISIS MENGGUNAKAN POTONGAN SISA MATERIAL
MULTIPLEK DENGAN KAYU KASO BARU UNTUK DIJADIKAN SEBAGAI MATERIAL BEKISITNG
4.10.1 Menggunakan Sisa Potongan Bekisting Untuk Dijadikan Kayu Kaso.
Proyek Puri Orchard Apartment menggunakan material kaso, balok dan dolken yang baru untuk pembuatan bekisitng kolom praktis, balok praktis dan bekisiting carstopper. Analisis pembuatan potongan multiplek menjadi kayu kaso dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut.
Tabel 4. 18 .Total biaya pembuatan kayu kaso dari potongan bekisting tebal 15 mm
Uraian
1 Koef 2 Satuan 3 Harga (Rp) 4 Jumlah (Rp) 5 MATERIAL Paku UPAH Pek. Fabrikasi Penyusunan potongan 0,1375 1,00 0,2500 Kg m³ OH 8.300,00 35.000,00 70.000,00 2.557,00 35.000,00 17.500,00 Sub Total 55.057,00 Total (Dibulatkan) 55.057,00
Total Volume Multiplek 316,85
Total biaya 17.445.237,00
Sumber : Hasil olahan (2016)
Penjelasan tabel: 1. Kolom 2
Merupakan analisis satuan yang diambill pada proyek Puri Orchard Apartment. 2. Kolom 4
3. Kolom 5
Total harga dalam pembuatan kayu kaso dari sisa potongan multiplek yaitu dengan cara Koef. Swasta proyek Puri Orchard Apartment x Harga Satuan.
Total biaya pembuatan kayu kaso menggunakan potongan multiplek tebal 15 mm dengan volume kebutuhan 316,85 m³ pada Proyek Puri Orchard Apartment adalah Rp 17.445.237,00.
Apabila volume kebutuhan kayu kaso 316,85 m3 dengan menggunakan material baru maka biaya yang ditimbulkan adalah Rp 239.542.275,00, untuk harga material kayu untuk 1m³ dapat dilihat pada tabel 4.4.
4.10.2 Perbandingan Menggunakan Potongan Sisa Material Multiplek Dengan Kayu Kaso Baru Untuk Dijadikan Sebagai Material Bekisting.
a. Perbandingan Metode Pekerjaan
Tabel 4. 19 Perbandingan pekerjaan dalam penggunaan sisa material potongan bekisting No Item Menggunakan potongan Perbedaan Metode Kerja
multiplek tebal 15 mm Menggunakan material kayu kaso baru 1 Pelaksanaan Potongan kayu ditumpuk rapi, dipotong sesuai ukuran kaso
balok yang akan digunakan
Menggunakan kayu kaso dan balok yang baru
2 Tenaga Kerja Tenaga tambahan untuk menyusun potongan bekisting Tidak membutuhkan tenaga tambahan 3 Pekerjaan Analisis Menggunakan analisis pekerjaan proyek Tidak ada analisis tambahan, karena sudah terdapat dalam
analisis bekisting
Sumber : Hasil olahan (2016)
Perbedaan pekerjaan penggunaan sisa material potongan bekisiting untuk dijadikan kaso dan balok dengan menggunakan kayu kaso dan balok baru dapat dilihat pada tabel 4.19 diatas.
Berikut dokumentasi sisa material potongan multiplek tebal 15 mm yang akan dijadikan kayu kaso sebagai material bekisting.
Gambar 4.18 Sisa potongan multiplek tebal 15 mm
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
b. Perbandingan Harga
Berikut hitungan perbandingan harga pembuatan bekisting kolom praktis, balok praktis dan bekisting carstopper menggunakan sisa material potongan multiplek tebal 15 mm dengan menggunakan kaso.
Biaya menggunakan sisa material potongan multiplek tebal 15 mm untuk dijadikan kayu kaso, balok - Total biaya material kayu kaso.
Rp 17.445.237,00. - Rp 239.542.275,00. = - Rp 222.097.038,00 Persentase pengurangan biaya :
(Rp 222.097.038,00 / Rp 239.542.275,00.) * 100 = 92,717 %
Berdasarkan hasil hitungan diatas menggunakan sisa material potongan bekisting sangat efektif untuk menggantikan material kaso sebagai material bekisitng kolom praktis, balok praktis dan bekisitng carstopper dalam menghemat biaya sebanyak 92,717 % dari total biaya pembelian kaso dalam pembuatan kaso, balok dan bekisting carstopper.
4.11 ANALISIS PENGGUNAAN POTONGAN BORED PILE DENGAN PASANGAN BATAKO UNTUK BEKISTING SISI TEGAK PONDASI RAFT 4.11.1 Pasangan Batako
Dalam pekerjaan pasangan batako bekisting sisi tegak pondasi raft pada Proyek Puri Orchard Apartment digunakan batako dengan spesifikasi panjang 30 cm, lebar 18 cm dan tinggi 8 cm. Menggunakan campuran 1PC : 5PS. Analisis pembuatan bekisting sisi tegak pondasi raft menggunakan batako dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut.
Tabel 4. 20 Tabel analisis dan total biaya pekerjaan pemasangan batako Uraian
1 Koef 2 Satuan 3 Harga (Rp) 4 Jumlah (Rp) 5 Seemen Pasir pasang Batako Total Material Upah angkut Upah pasang batu Alat Bantu 0,5270 0,1260 43,7500 1,000 1,000 1,00 Zak m³ bh m² m³ m’ 68.300,00 231.000,00 1.900,00 - 21.000,00 1.500,00 35.994,00 29.106,00 83.125,00 65.100,00 - 21.000,00 1.500,00 Sub Total 170.725,00 10% (Include profit + PPh) 17.072,00 Total (Dibulatkan) 187.797,00 Total Volume (m³) 1.793,00 Total biaya 336.720.021
Sumber : Hasil olahan (2016)
Penjelasan tabel: 1. Kolom 2
Merupakan analisis satuan yang diambil pada proyek Puri Orchard Apartment. 2. Kolom 4
Merupakan harga satuan yang diambil pada Tabel 4.4 3. Kolom 5
Total harga dalam pembuatan carstopper yaitu dengan cara Koef. Swasta proyek Puri Orchard Apartment x Harga Satuan
Total biaya pembuatan bekisting sisi tegak pondasi raft Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment dengan volume 1.793 m² serta menggunakan batako sebagai material utama yaitu Rp 336.720.021,00.
4.11.2 Pasangan Batu Belah
Batu belah untuk bekisting sisi tegak pondasi raft diambil dari potongan bored pile yang dibobok sehingga ukuran dan bentuknya seperti batu kali. Pemasangan batu belah untuk bekisting sisi tegak pondasi raft menggunakan campuran 1PC : 4PS. Volume potongan bored pile yang tersedia pada Tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment adalah 274,73 m³, sedangkan volume potongan bored pile yang dibutuhkan adalah 717,2 m³ kekurangan potongan bored pile sebanyak 442,47 m³. Berikut tabel analisis pekerjaannya.
Tabel 4. 21. Analisis dan total biaya pekerjaan pembuatan bekisting sisi tegak pondasi raft menggunakan batu kali
Uraian
1 Koef 2 Satuan 3 Harga (Rp) 4 Jumlah (Rp) 5 Semen
Pasir pasang Total Material Upah angkut Upah pasang batu Alat Bantu 0,5270 0,1260 1,000 1,000 1,00 Zak m’ m³ m³ m’ 68.300,00 231.000,00 2.000,00 35.000,00 1.500,00 35.994,00 29.106,00 65.100,00 2.000,00 35.000,00 1.500,00 Sub Total 103.600,00 10% (Include profit + PPh) 10.360,00 Total (Dibulatkan) 113.960,00 Total Volume (m³) 274,73 Total biaya 31.308.721,00
Tabel 4. 22 Tabel analisis dan total biaya pekerjaan pembuatan bekisting sisi tegak pondasi raft menggunakan batako
Uraian
1 Koef 2 Satuan 3 Harga (Rp) 4 Jumlah (Rp) 5 Semen Pasir pasang Batako Total Material Upah angkut Upah pasang batu ALAT Alat Bantu 0,5270 0,1260 43,7500 1,000 1,000 1,00 Zak m³ bh m² m³ m’ 68.300,00 231.000,00 1.900,00 - 21.000,00 1.500,00 35.994,00 29.106,00 83.125,00 65.100,00 - 21.000,00 1.500,00 Sub Total 170.725,00 10% (Include profit + PPh) 17.072,00 Total (Dibulatkan) 187.797,00 Total Volume (m³) 1.793,00 Total biaya 336.720.021
Sumber : Hasil olahan, 2016
Kekurangan potongan bored pile menyebabkan penulis kembali menggunakan batako untuk melengkapi kekurangannya, sehingga volume batako untuk melengkapi kekurangan bored pile tersebut adalah 1.106,16 m². Analisis pembuatan bekisting sisi tegak pondasi raft menggunakan potongan bored pile dengan menggunakan batako dapat dilihat pada tebel 4.21 dan tabel 4.22 berikut.
Penjelasan tabel: 1. Kolom 2
Merupakan analisis satuan yang diambil pada proyek Puri Orchard Apartment. 2. Kolom 4
Merupakan harga satuan yang diambil pada Tabel 4.4. 3. Kolom 5
Total harga dalam pembuatan carstopper yaitu dengan cara Koef. Swasta proyek Puri Orchard Apartment x Harga Satuan.
Total biaya pembuatan bekisting sisi tegak pondasi raft tower Orange Groove Proyek Puri Orchard Apartment dengan volume 274,73 m³ menggunakan pecahan potongan bored pile dan 1.106,16 m² menggunakan batako sebagai material utama yaitu Rp 207.734.328,00.
4.11.3 Perbandingan Pekerjaan Penggunaan Potongan Bored Pile Dengan Pasangan Batako Untuk Bekisting Sisi Tegak Pondasi Raft
a. Metode Pekerjaan
Perbedaan pekerjaan penggunaan potongan bored pile dengan pasangan batako untuk cetakan pondasi raft dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut.
Tabel 4.23 perbandingan metode pekerjaan penggunaan ptongan bored pile dengan penggunaan batako sebagai material utama bekisting sisi tegak pondasi raft.
No Item
Perbedaan Metode Kerja Penggunaan potongan bored
pile Penggunaan batako
1 Biaya
Tidak ada biaya tambah untuk
mendatangkan material batako Membutuhkan biaya tambahan untuk mendatangkan material batako
2 Material Potongan bored pile dipecah sebesar batu kali Tidak ada kegiatan pemecahan potongan bored pile
3 Satuan Hitungan dalam pekerjaan pemasangannya adalah m³ Hitungan dalam pekerjaan pemasangannya adalah m²
Sumber : Hasil olahan (2016)
Berikut adalah gambar pekerjaan pemotongan bored pile dan pekerjaan pembuatan bekisting sisi tegak pondasi raft menggunakan batako
Gambar 4.19 Pekerjaan pemotongan kepala bored pile
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
Gambar 4.20. Pekerjaan pemasangan batako untuk bekisting sisi tegak pondasi raft
(Sumber : Data Proyek PT. Adhicipta Graha Kencana, 2015)
b. Perbandingan Biaya
Berikut hitungan perbandingan penggunaan potongan bored pile dengan penggunaan batako press untuk bekisitng sisi tegak pondasi raft:
Biaya penggunaan potongan bored pile – Biaya penggunaan batako press Rp 239.043.048,00- Rp 336.720.021,00 = -Rp 97.676.973,00
(Rp 97.676.973,00 Rp 336.720.021,00) * 100 = 29 %
Berdasarkan hasil hitungan diatas penggunaan potongan bored pile menjadi cetakan pondasi raft sangat efesien karena akan mengurangi biaya material batako.
4.12 HASIL ANALISIS
Berdasarkan analisis penggunaan sisa material yang dilakukan penulis pada sub bab 4.6, sub bab 4.7, sub bab 4.8, sub bab 4.9, sub bab 4.10 dan sub bab 4.12 dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Penggunaan sisa beton pekerjaan struktur sebagai material utama pembuatan kolom praktis yang dilakukan dengan sistem fabrikasi dapat mengurangi biaya Rp 744.030.694,00 atau 23 % dari jumlah total biaya menggunakan material baru (tidak menggunakan sisa material).
2. Penggunaan sisa beton pekerjaan struktur sebagai material utama pembuatan balok praktis yang dilakukan dengan sistem fabrikasi dapat mengurangi biaya Rp 21.885.309,00 atau 28 % dari jumlah total biaya menggunakan material baru (tidak menggunakan sisa material).
3. Penggunaan sisa beton pekerjaan struktur sebagai materila utama pembuatan carstopper yang dilakukan dengan sistem fabrikasi dapat mengurangi biaya Rp 2.172.324,00 atau 16,54 % dari jumlah total biaya menggunakan material baru (tidak menggunakan sisa material).
4. Penggunaan sisa material besi beton D-10 mm sebagai material utama pembuatan stek kolom praktis dapat mengurangi biaya Rp 126.116.252,00 atau 10,69 % dari jumlah total biaya menggunakan material besi beton D-10 mm yang baru (tidak menggunakan sisa material).
5. Penggunaan potongan multiplek tebal 15 mm sebagai material utama dalam pembuatan kayu kaso dapat mengurangi biaya Rp 222.697.038,00 atau 92,717 % dari jumlah total biaya menggunakan kayu kaso baru sebagai material utama bekisting kolom praktis, balok praktis dan bekisting carstopper.
6. Penggunaan potongan bored pile sebagai bekisting sisi tegak pondasi raft dapat mengurangi biaya Rp 97.676.473,00 atau 29 % dari jumlah total biaya menggunakan batako (tidak menggunakan sisa material).