• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANTIAN. #158Th.XV. Penantian. Penyesuaian Kasih = Penantian Kebahagiaan. Anak. Penganyam Tikar. Diri dalam Peran. MP November 2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENANTIAN. #158Th.XV. Penantian. Penyesuaian Kasih = Penantian Kebahagiaan. Anak. Penganyam Tikar. Diri dalam Peran. MP November 2017."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

1 MPNovember 2017 Media Komunikasi Paroki St. Stefanus, Cilandak - Jakarta Selatan

#

158

Th.XV

November 2017

45

Anak

Penganyam

Tikar

27

35

Penyesuaian

Diri dalam

Peran

Penantian

Kasih =

Penantian

Kebahagiaan

PENANTIAN

(2)
(3)

3 MPNovember 2017 3 Pemimpin Setyo Listiantyo Sekretaris Redaksi Prima Pasaribu Creative Design Donald Saluling, Lucia Asri Ayu

Heryanto, Elisabeth Putri, Redaksi

Adiya W. S, Kornelius Jemada, Felicia N, Veronica Putri Larosa, Dian Wiardi,

Stevanus Putro, Stela Maris M.P, Susan Joezar, Yenny Lukita, Christina Deasy Levita, Bastian Utama,

Thomas Cesariano, Yossi Yosua, Paskalis Agung, Christina Ayu Deran Nuba Facebook mediapassmagz@gmail.com,

Artikel/peliputan redaksimediapass@yahoo.com,

(+62813-28130513)

Donasi Kasir Paroki (+6221- 7512669) No rekening

PGDP PAROKI/GRJ ST. STEFANUS : BCA 071.3021.994

Marketing/Iklan Donald Saluling (+62812-94053016)

Penerbitan Majalah MediaPASS dibawah perlindungan Dewan Paroki St. Stefanus Cilandak melalui Seksi Komunikasi Sosial

(KOMSOS)

Ketua Dewan Paroki Thomas Suratno, SCJ Pendamping KOMSOS

Marcelino Iwan Goenadi Ketua Seksi KOMSOS Agustinus Sonny Prakoso

Bendahara Dian Wiardi

Pemimpin Umum / Usaha Donald Saluling, Yenny Lukita Infrastruktur Stefanus Wangsit Web Page www.st-stefanus.or.id Email

info@st-stefanus.or.id twitter @ParokiStefanus Warta Paroki Yohanes Ledo Mading/Akrilik Kornelius Jemada

KERLING

APA YANG DINANTI? Empat

puluh tahun sudah umur paroki Cilandak St Stefanus berdiri dan megah hingga saat ini. Perjalanan selama empat dekade memang sangat terlihat dari segi fisik, perkembangan umatnya, perkembangan kegiatannya, pemikirannya, dll. Itu yang dinanti-nantikan oleh beberapa kalangan apa yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Tetapi tidak berhenti hingga kini, masih ada yang tugas-tugas baru yang sudah dinantikan.

Tentu bukan hanya sebuah program yang apik dan setelah itu bubar

jalan, melainkan menumbuhkan rasa kebersamaan dan tersentuh sampai ke warga Lingkungan. Para pengurus anggota Dewan Paroki bersama-sama mulai memberi sebuah pemaparan baru yang akan menjadi sebuah rencana kerja strategis dengan sasaran prioritas seluruh umat paroki yang ada di Lingkungan. Tentu bukan hal yang mudah dijalankan tetapi menjadi tugas yang dijalankan oleh para pengurus Dewan Paroki dan Lingkungannya, setelah melewati empat puluh tahun tentu ada yang perlu diubah dan dinantikan oleh umat. Tentu menjadi harapan dan tantangan baru yang akan dikerjakan bukan hanya milik paroki saja tetapi milik semua umat.

Semoga setelah empat puluh tahun paroki ini sudah ada yang direncanakan dan dikerjakan oleh para pengurus Dewan Paroki dan jajarannya dapat dirasakan dan dinantikan oleh umat paroki.

(4)

Daftar Isi

2. Misa Syukur Lustrum ke-8 Paroki Cilandak 3. Kerling

4. Daftar Isi

6. Kalenderium November 2017

SEPUTAR PAROKI

8. Lomba Memeriahkan Lustrum ke-8 Paroki Cilandak

11. WKRI - Bakti Sosial 12. Misa Nuansa Batak

13. PDKK - Ulang Tahun PD PKK Pagi ke-31 14. Misa Nuansa Batak

15. Malam Puncak Perayaan Lustrum ke-8 Paroki Cilandak

18. Makin Berkualitas dalam Pelayanan di Umur Baru Gereja

21. Wilayah II - Lingkungan Sta. Bernadetta 22. Wilayah VIII - Lingkungan St. Paulus &

Timotius

24. Wilayah XII - Lingkungan St. Bernardus

PESONA SABDA

26. Yes, Saya!

4 MPMaret 2017

17

Puncak perayaan lustrum ke-8 Paroki Cilandak dilaksanakan pada 15 Oktober 2017, dihadiri oleh Uskup Mgr Ignatius Suharyo

9

Jaston Sinaga memimpin acara lomba yang diselenggarakan untuk menyemarakkan lustrum ke-8 Paroki Cilandak

(5)

MENURUT MEREKA

Apa Kepeduliaan Anda Terhadap .32 Kaum Difabel

PROFIL

Menjadi Pelayan yang Berakar .36

PENDIDIKAN

Cermin Pendidikan di Daerah Terpencil .40

KESEHATAN

Diabetes, Penyakit Berbahaya? .42

PSIKOLOGI

Bapak atau Ayah Rumah Tangga .44

POTRET GEREJA

Rapat Karya Dewan Paroki Pleno .47 Dana Paroki Oktober 2017 - Mewarnai .50

#

159

Th.XV

Desember 2017

TEMA EDISI

BERTUMPU PADA TUNAS

Kami menunggu kontribusi anda dalam bentuk liputan kegiatan, lingkungan,

wilayah, komunitas, kesaksian atau bahkan artikel bebas ke alamat redaksi kami di redaksimediapass@yahoo.com.

5 MPMaret 2017

13

PD PKK Pagi, merayakan ulang tahunnya

yang ke-31, melalui Misa yang dibawakan oleh Pastor Felix Supranto, SSCC.

(6)

6 MPNovember 2017

KA

LE

ND

ER

IU

M

N

OV

EM

BE

R 2

01

7

1 Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK.

09.00-11.00 2 Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk. 19.00-21.30 3 Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk. 19.30-22.00 4 Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk. 08.00 - 09.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3

Pk. 19.00-21.30 Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk. 10.00 Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk. 14.00-17.00 ADORASI (KTM) LT. LT. 4 Pk. 19.00 -

20.30 Pertemuan 3 bulanan tingkat seksi ( setiap sabtu pagi) SKP Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 -

21.00

Pelajaran Serial Katekese-3 LD 306-309 PK. 19.00 - 21.00

Pertemuan rutin seksi HAAK antar paroki Dekenat Selatan & tangerang (HAAK) LD 107 Pk. 10.00 - 13.00

5 Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk.

09.30-11.00 6 Koor ME (ME) LD 306 Pk. 19.00-21.00 7 Pengajaran KKS (KKS) LD 307-308 Pk. 19.00-21.00 8 Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK. 09.00-11.00 9 Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk. 19.00-21.30 10 Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk. 19.30-22.00 11 Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk. 08.00 - 09.00 Pengajaran BIA (Katakese) LD 207-209

Pk. 09.30-11.00 Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk. 19.30-21.30 Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk. 10.00-12.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3 Pk. 19.00-21.30 Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk. 10.00 Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk. 14.00-17.00 Pengajaran Katekumen (Katekese) - LD

205 Pk. 08.00-11.00 Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk.10.00-12.00 Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK. 09.00-11.00 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30 Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD

210,212,207, 208 Pk. 09.30-11.00 Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk.19.00-21.00 Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 - 21.00 Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 - 21.00 Paduan Suara Remaja Katolik

(Kepemudaan) LD 305 Pk. 13.00-16.00 Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK. 10.30-12.00 Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk.

11.30-12.00 Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk. 19.00-21.30 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30

12 Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk.

09.30-11.00 13 Koor ME (ME) LD 306 Pk. 19.00-21.00 14 Pengajaran KKS (KKS) LD 307-308 Pk. 19.00-21.00 15 Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK. 09.00-11.00 16 Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk. 19.00-21.30 17 Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk. 19.30-22.00 18 Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk. 08.00 - 09.00 Pengajaran BIA (Katakese) LD 207-209

Pk. 09.30-11.00 Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk. 19.30-21.30 Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk. 10.00-12.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3 Pk. 19.00-21.30 Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk. 10.00 Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk. 14.00-17.00 Pengajaran Katekumen (Katekese) - LD

205 Pk. 08.00-11.00 Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk.10.00-12.00 Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK. 09.00-11.00 Rapat Intern SKK (SKK) LD 206 Pk. 19.00 - 21.00 Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 - 21.00 Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD

210,212,207, 208 Pk. 09.30-11.00 Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk.19.00-21.00 Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 - 21.00 Doa Yesus (KTM) Pk. 19.00-21.00 Paduan Suara Remaja Katolik

(Kepemudaan) LD 305 Pk. 13.00-16.00 Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK. 10.30-12.00 Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk.

11.30-12.00 Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk. 19.00-21.30 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30

Rekoleksi Sosialisasi Bulan Keluarga (SKK) LD 207 - 209 Pk. 19.00 - 21.00

19 Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk.

09.30-11.00 20 Koor ME (ME) LD 306 Pk. 19.00-21.00 21 Pengajaran KKS (KKS) LD 307-308 Pk. 19.00-21.00 22 Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK. 09.00-11.00 23 Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk. 19.00-21.30 24 Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk. 19.30-22.00 25 Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk. 08.00 - 09.00 Pengajaran BIA (Katakese) LD 207-209

Pk. 09.30-11.00 Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk. 19.30-21.30 Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk. 10.00-12.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3 Pk. 19.00-21.30 Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk. 10.00 Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk. 14.00-17.00 Pengajaran Katekumen (Katekese) - LD

205 Pk. 08.00-11.00 Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk.10.00-12.00 Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK. 09.00-11.00 Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 - 21.00

Misa Ramah Tamah Hut Perkawinan (SKK) LD 207-208 atau 104-109 Pk. 17.30-21.00

Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD

210,212,207, 208 Pk. 09.30-11.00 Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk.19.00-21.00 Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 - 21.00 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30

Seminar Ketrampilan Kerja bagi siswa SMA/SMK (Pendidikan) LD 307-308 Pk. 09.00-14.00

Paduan Suara Remaja Katolik

(Kepemudaan) LD 305 Pk. 13.00-16.00 Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK. 10.30-12.00 Hari Pohon (SKP)

FGD-Sharing Pengetahuan dari Katekis Senior/Komkat/Dekenat kepada calon katekis baru (Katakese) LD 205/207-208 Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk.

11.30-12.00 Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk. 19.00-21.30 Pembinaan Iman Remaja ( BIR,PPA,

Rekat) Kerja sama Liturgi, Pemuda, KKS, PPA dan Katekese LD Lt 4 Aula

Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30

26 Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk.

09.30-11.00 27 Koor ME (ME) LD 306 Pk. 19.00-21.00 28 Pengajaran KKS (KKS) LD 307-308 Pk. 19.00-21.00 29 Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK. 09.00-11.00 30 Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk. 19.00-21.30 Pengajaran BIA (Katakese) LD 207-209

Pk. 09.30-11.00 Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk. 19.30-21.30 Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk. 10.00-12.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3 Pk. 19.00-21.30 Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk. 10.00 Pengajaran Katekumen (Katekese) - LD

205 Pk. 08.00-11.00 Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk.10.00-12.00 Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK. 09.00-11.00 Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD

210,212,207, 208 Pk. 09.30-11.00 Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk.19.00-21.00 Paduan Suara Remaja Katolik

(Kepemudaan) LD 305 Pk. 13.00-16.00 Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK. 10.30-12.00 Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk.

11.30-12.00 Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk. 19.00-21.30 Donor Darah PMI (PSE) LD 208-209 Pk.

08.00-12.00 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30 Rekoleksi Orang Tua Baptis Bayi

(Katakese) LD 207-208 Pk. 10.00-12.00

SABTU

(7)

7 MPNovember 2017 1 Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK.

09.00-11.00 2 Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk. 19.00-21.30 3 Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk. 19.30-22.00 4 Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk. 08.00 - 09.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3

Pk. 19.00-21.30 Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk. 10.00 Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk. 14.00-17.00 ADORASI (KTM) LT. LT. 4 Pk. 19.00 -

20.30 Pertemuan 3 bulanan tingkat seksi ( setiap sabtu pagi) SKP Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 -

21.00

Pelajaran Serial Katekese-3 LD 306-309 PK. 19.00 - 21.00

Pertemuan rutin seksi HAAK antar paroki Dekenat Selatan & tangerang (HAAK) LD 107 Pk. 10.00 - 13.00

5 Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk.

09.30-11.00 6 Koor ME (ME) LD 306 Pk. 19.00-21.00 7 Pengajaran KKS (KKS) LD 307-308 Pk. 19.00-21.00 8 Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK. 09.00-11.00 9 Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk. 19.00-21.30 10 Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk. 19.30-22.00 11 Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk. 08.00 - 09.00 Pengajaran BIA (Katakese) LD 207-209

Pk. 09.30-11.00 Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk. 19.30-21.30 Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk. 10.00-12.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3 Pk. 19.00-21.30 Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk. 10.00 Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk. 14.00-17.00 Pengajaran Katekumen (Katekese) - LD

205 Pk. 08.00-11.00 Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk.10.00-12.00 Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK. 09.00-11.00 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30 Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD

210,212,207, 208 Pk. 09.30-11.00 Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk.19.00-21.00 Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 - 21.00 Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 - 21.00 Paduan Suara Remaja Katolik

(Kepemudaan) LD 305 Pk. 13.00-16.00 Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK. 10.30-12.00 Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk.

11.30-12.00 Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk. 19.00-21.30 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30

12 Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk.

09.30-11.00 13 Koor ME (ME) LD 306 Pk. 19.00-21.00 14 Pengajaran KKS (KKS) LD 307-308 Pk. 19.00-21.00 15 Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK. 09.00-11.00 16 Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk. 19.00-21.30 17 Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk. 19.30-22.00 18 Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk. 08.00 - 09.00 Pengajaran BIA (Katakese) LD 207-209

Pk. 09.30-11.00 Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk. 19.30-21.30 Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk. 10.00-12.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3 Pk. 19.00-21.30 Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk. 10.00 Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk. 14.00-17.00 Pengajaran Katekumen (Katekese) - LD

205 Pk. 08.00-11.00 Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk.10.00-12.00 Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK. 09.00-11.00 Rapat Intern SKK (SKK) LD 206 Pk. 19.00 - 21.00 Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 - 21.00 Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD

210,212,207, 208 Pk. 09.30-11.00 Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk.19.00-21.00 Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 - 21.00 Doa Yesus (KTM) Pk. 19.00-21.00 Paduan Suara Remaja Katolik

(Kepemudaan) LD 305 Pk. 13.00-16.00 Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK. 10.30-12.00 Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk.

11.30-12.00 Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk. 19.00-21.30 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30

Rekoleksi Sosialisasi Bulan Keluarga (SKK) LD 207 - 209 Pk. 19.00 - 21.00

19 Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk.

09.30-11.00 20 Koor ME (ME) LD 306 Pk. 19.00-21.00 21 Pengajaran KKS (KKS) LD 307-308 Pk. 19.00-21.00 22 Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK. 09.00-11.00 23 Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk. 19.00-21.30 24 Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk. 19.30-22.00 25 Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk. 08.00 - 09.00 Pengajaran BIA (Katakese) LD 207-209

Pk. 09.30-11.00 Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk. 19.30-21.30 Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk. 10.00-12.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3 Pk. 19.00-21.30 Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk. 10.00 Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk. 14.00-17.00 Pengajaran Katekumen (Katekese) - LD

205 Pk. 08.00-11.00 Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk.10.00-12.00 Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK. 09.00-11.00 Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 - 21.00

Misa Ramah Tamah Hut Perkawinan (SKK) LD 207-208 atau 104-109 Pk. 17.30-21.00

Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD

210,212,207, 208 Pk. 09.30-11.00 Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk.19.00-21.00 Pengajaran KEP XVII LD LT. 2 PK. 19.00 - 21.00 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30

Seminar Ketrampilan Kerja bagi siswa SMA/SMK (Pendidikan) LD 307-308 Pk. 09.00-14.00

Paduan Suara Remaja Katolik

(Kepemudaan) LD 305 Pk. 13.00-16.00 Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK. 10.30-12.00 Hari Pohon (SKP)

FGD-Sharing Pengetahuan dari Katekis Senior/Komkat/Dekenat kepada calon katekis baru (Katakese) LD 205/207-208 Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk.

11.30-12.00 Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk. 19.00-21.30 Pembinaan Iman Remaja ( BIR,PPA,

Rekat) Kerja sama Liturgi, Pemuda, KKS, PPA dan Katekese LD Lt 4 Aula

Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30

26 Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk.

09.30-11.00 27 Koor ME (ME) LD 306 Pk. 19.00-21.00 28 Pengajaran KKS (KKS) LD 307-308 Pk. 19.00-21.00 29 Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK. 09.00-11.00 30 Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk. 19.00-21.30 Pengajaran BIA (Katakese) LD 207-209

Pk. 09.30-11.00 Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk. 19.30-21.30 Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk. 10.00-12.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3 Pk. 19.00-21.30 Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk. 10.00 Pengajaran Katekumen (Katekese) - LD

205 Pk. 08.00-11.00 Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk.10.00-12.00 Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK. 09.00-11.00 Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD

210,212,207, 208 Pk. 09.30-11.00 Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk.19.00-21.00 Paduan Suara Remaja Katolik

(Kepemudaan) LD 305 Pk. 13.00-16.00 Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK. 10.30-12.00 Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk.

11.30-12.00 Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk. 19.00-21.30 Donor Darah PMI (PSE) LD 208-209 Pk.

08.00-12.00 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.00-21.30 Rekoleksi Orang Tua Baptis Bayi

(Katakese) LD 207-208 Pk. 10.00-12.00

SABTU

(8)
(9)

9 MPNovember 2017

(10)

10 MPNovember 2017 JUARA TURNAMEN CATUR

Juara 1 : Benny Sasonk (Wilayah 1) Juara 2 : Wawan (Wilayah 8) Juara 3 : Kristian Febri (OMK) JUARA TURN AMEN GAPLE BERPASANGAN Juara 1 : Ivak D alam & Saluwih (Wilay ah 8) Juara 2 : M erry Joseph & Kristina

(Wilayah 6)

Juara 3 : Ru

dianto & T itus

JUARA FASHION SHOW “TOKOH KITAB SUCI”

Kategori I - TK – SD Kelas II Juara 1 : Marissa

Juara 2 : Arietta Juara 3 : Sienna

Juara Favorite : Feli Kategori 2 - SD

Kelas III – SMP Juara 1 : Jevon

Juara 2 : Jessica Juara 3 : Karin

Juara Favorite : Prisca

JUARA LOMBA MAZMUR

Juara 1 : Agnes Juara 2 : Karin

LOMBA BKSN - SEPUTAR PAROKI

Juara 1 – Keluarga Bonifasius

(Wilayah 6/ Lingkungan Aloysius)

Juara 2 – Keluarga Ivak Dalam

(Wilayah 8/ Lingkungan Timotius)

Juara 3 – Keluarga Edwin Malingkay

(Wilayah 10/ Lingkungan Maria Goretti)

LOMBA BKSN - KKS

Juara 1 – Keluarga Emanuel (Wilayah 10/ Lingkungan Don Bosco) Juara 2 – Keluarga Eko (Wilayah 3/ Lingkungan Nicodemus)

Juara 3 – Keluarga Ivak Dalam (Wilayah 8/ Lingkungan Timotius)

(11)

11 MPNovember 2017

JUARA LOMBA MAZMUR

Juara 1 : Agnes Juara 2 : Karin

12 MPOktober 2016

BAKTI SOSIAL KE POSYANDU

SEMANGKA CILANDAK BARAT

OLEH WKRI ST STEFANUS

23 OKT 2017SENIN,

bersama para kader posyandu Cilandak Barat dan petugas kelurahan Cilandak Saat memantau kesehatan Balita

(12)

12 MPNovember 2017 12 MPNovember 2017

(13)

13 MPNovember 2017

dan tulus dalam pelayanan dan melaksanakan FirmanNya. Itulah yang membuat hidup kita bahagia dan masuk surga.

Di akhir homilinya, Pastor Felix yang juga menulis sejumlah buku Renungan, mengingatkan kami semua keluarga besar PD PKK St. Stefanus pagi untuk terus melayani sampai mendapatkan mahkota kebahagiaan kekal di Surga.

Setelah homili, semua team maju mempersembahkan dua buah lagu. Lagu pertama "SETIALAH," merupakan lagu wajib PD PKK Stefanus pagi. Lagu ini diciptakan oleh salah satu anggota PD PKK Stefanus pagi yang sangat setia, yaitu alm. Olla Wattimena yang telah dipanggil Tuhan 3 tahun yang lalu. Lagu kedua " HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN."

Di akhir acara, pastor Martin van Ooij, SCJ yang baru saja pulang dari melayani orang sakit di

Rumah Sakit, hadir juga ikut serta dalam kemeriahan ulang tahun.

Acara ditutup dengan pemotongan Tumpeng dan makan siang bersama. (LA)

S

ebagai ungkapan syukur

dalam rangka ulang tahun PD PKK ST. STEFANUS PAGI yang ke 31 pada Rabu, 27 september 2017, kami mengadakan misa syukur di Gd. Leo Dehon Lt. 3. Misa dipersembahkan oleh Pastor Felix Supranto, SSCC.

Dalam homilinya, Pastor Felix menekankan perlu adanya kerendahan hati di dalam kehidupan seseorang karena di mata Tuhan kita semua sama. Tidak ada kaya, miskin, bertitel banyak atau tidak bertitel.

Kalau ada kesalahan dari orang lain kepada kita sebaiknya kita tulis di pasir, agar dapat ditiup angin dan hilang. lain halnya dengan kebaikan, sebaiknya kita ukir di atas batu agar selalu teringat.

Kita punya tempat tidur yang besar, empuk dan nyaman, tapi kalau meninggal alas tidurnya semua sama yaitu tanah. Yang penting kita hidup bahagia.

Untuk mencapai kebahagiaan, hidup harus selalu dengan doa, pujian, penyembahan, amal bakti, saling mengasihi, setia

13 MPNovember 2017

(14)

14 MPNovember 2017 14 MPJuli 2017

(15)

15 MPNovember 2017

(16)
(17)

17 MPNovember 2017

(18)

18 MPNovember 2017

berkualitas. Bukan hanya berapa jumlah orang yang berhasil

dibantu dengan makanan,

sembako, dan pelayanan yang diberikan namun sejauh mana itu semua mengena di hati sesama dan mampu pula menginspirasi orang pula untuk melakukan kebaikan. Jumlah hanyalah angka namun kualitas memberi lebih dari itu

semua. Pastor juga

mengungkapkan bahwa dasar pelayanan ialah rendah hati maka perhatian untuk sesama yang membutuhkan dan kekurangan gizi pun dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dengan begitu

pelayanan atau kesempatan

memberi bukan sekadar kewajiban hidup baik namun disadari sungguh bahwa itu merupakan yang butuh dilakukan sebagai sesama.

Misa hari itu cukup berbeda karena para petugas yang mengambil bagian berasal dari berbagai unsur. Petugas lektris dari anak dan dewasa, pemazmur dari teman difabel dan persembahan dari lansia. Menurut Anton Suritno, Seksi Liturgi gereja St. Stefanus, hal

itu sebagai tanda persembahan umat yang ikut ambil bagian dari berbagai unsur dengan terlibat dalam perayaan syukur. Pelayanan dari umat dan kembali ke umat. Pun ini sebagai tanda semangat umat yang ikut ambil bagian dalam pembangunan gereja dari dahulu hingga sekarang itu tetap hidup untuk mengembangkan pelayanan dan bertumbuh dalam iman.

Setelah misa siang itu rangkaian acara dilanjutkan di halaman gereja. Panggung sederhana di halaman parkir pun jadi tempat umat berkerumun seusai misa.

Stand-stand makanan khas

berbagai daerah, seperti soto kudus, siomay, pempek, bakso dan nasi uduk, juga stand minuman yang merupakan kesediaan umat sendiri tiap wilayah itu juga berjajar meramaikan sekeliling halaman. Hal itu pula menjadi bagian dari ungkapan syukur yang diberikan umat dan kembali dirasakan oleh umat. Agaknya itu sejalan dengan ungkapan syukur Mrg. Leo Soekoto, SJ sebagai k e n a n g - k e n a n g a n a w a l 18

MPJuli 2017 Dalam rangka 40 tahun lahirnya

paroki St. Stefanus, yang tepat pada Minggu 15 Oktober lalu, misa syukur dipersembahkan oleh enam pastor dengan konselebran utama Pastor Ratno. Lima pastor yang lainnya yang berkonselebrasi, yakni Pastor Sunardi, SCJ, Pastor Benedictus Mulyono, SCJ, Pastor Harold yang merupakan salah satu

rekan Pastor Martin, dan

pastor-pastor paroki yang sudah akrab kita kenal yakni Pastor FX Joko Susilo, SCJ dan Pastor Martin

van Ooij, SCJ. Dalam pengantar Pastor Ratno mengungkapkan bahwa tema lustrum Gereja St. Stefanus yang dibawa, yakni Bersyukur, Berbenah, dan Berbagi itu tidak boleh berhenti menjadi sekadar tema saja namun harus terus berkembang dan dihayati dalam pribadi umat paroki St. Stefanus.

Bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia, dalam homili Pastor Ratno pun membacakan surat gembala Uskup Agung Jakarta yang menyampaikan mengenai makanan yang bukan hanya sekadar kuantitas namun juga kualitas yang harus diperhatikan. Kualitas sering kali dijadikan nomor dua setelah kuantitas yang

dipenuhi. Pada tambahan

homilinya, Pastor Ratno pun mengajak umat St. Stefanus yang sudah akrab dengan kegiatan bakti sosial dan berbagi dengan sesama yang membutuhkan itu untuk meningkatkan pelayanan yang

Makin

Berkualitas

dalam

Pelayanan di

Umur Baru

Gereja

SEPUTAR PAROKI

(19)

19 MPNovember 2017 berkualitas. Bukan hanya berapa

jumlah orang yang berhasil

dibantu dengan makanan,

sembako, dan pelayanan yang diberikan namun sejauh mana itu semua mengena di hati sesama dan mampu pula menginspirasi orang pula untuk melakukan kebaikan. Jumlah hanyalah angka namun kualitas memberi lebih dari itu

semua. Pastor juga

mengungkapkan bahwa dasar pelayanan ialah rendah hati maka perhatian untuk sesama yang membutuhkan dan kekurangan gizi pun dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dengan begitu

pelayanan atau kesempatan

memberi bukan sekadar kewajiban hidup baik namun disadari sungguh bahwa itu merupakan yang butuh dilakukan sebagai sesama.

Misa hari itu cukup berbeda karena para petugas yang mengambil bagian berasal dari berbagai unsur. Petugas lektris dari anak dan dewasa, pemazmur dari teman difabel dan persembahan dari lansia. Menurut Anton Suritno, Seksi Liturgi gereja St. Stefanus, hal

itu sebagai tanda persembahan umat yang ikut ambil bagian dari berbagai unsur dengan terlibat dalam perayaan syukur. Pelayanan dari umat dan kembali ke umat. Pun ini sebagai tanda semangat umat yang ikut ambil bagian dalam pembangunan gereja dari dahulu hingga sekarang itu tetap hidup untuk mengembangkan pelayanan dan bertumbuh dalam iman.

Setelah misa siang itu rangkaian acara dilanjutkan di halaman gereja. Panggung sederhana di halaman parkir pun jadi tempat umat berkerumun seusai misa.

Stand-stand makanan khas

berbagai daerah, seperti soto kudus, siomay, pempek, bakso dan nasi uduk, juga stand minuman yang merupakan kesediaan umat sendiri tiap wilayah itu juga berjajar meramaikan sekeliling halaman. Hal itu pula menjadi bagian dari ungkapan syukur yang diberikan umat dan kembali dirasakan oleh umat. Agaknya itu sejalan dengan ungkapan syukur Mrg. Leo Soekoto, SJ sebagai k e n a n g - k e n a n g a n a w a l

(20)

20 MPNovember 2017

pembangunan paroki St. Stefanus yang terpasang di depan Altar bertuliskan “Gereja yang terbaik adalah gereja yang merupakan persembahan seluruh umat kepada Tuhan.”

Acara pertama mengundang umat berkerumun setelah misa di halaman gereja, yakni dengan menari Gemu Famire bersama. Hampir setiap wilayah memakai kostum seragam

sesuai dengan wilayahnya

masing-masing dan menari

memeriahkan acara. Mereka tampak bersemangat karena sesekali kamera drone yang beterbangan merekam aksi mereka dan belum lagi tarian tersebut merupakan salah satu sarana unjuk gigi kekompakan tiap wilayah. Tampak beberapa umat

yang tak ragu melebur pada tarian serempak masal itu. Acara pembuka yang sekaligus melombakan tarian Gemu Famire antar wilayah itu ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi umat St. Stefanus.

Hiburan lain yang tidak kalah menarik memeriahkan acara hari itu, yakni persembahan lagu dari tunas Gereja berbakat, Keiko dan kelompok vocal group KEP, dan fashion show baju daerah oleh anak-anak. Acara pun dilanjutkan dengan doa dan pemotongan kue ulang tahun sebagai ungkapan syukur.

Pesta Rakyat tersebut merupakan acara syukur dari salah satu tema besar lustrum, yakni Berbagi. Sebelumnya ada beberapa kegiatan yang mengusung tema tersebut dalam rangka lustrum ini, yaitu pembagian hewan kurban, khitanan gratis untuk masyarakat di sekitar gereja St. Stefanus, dan pemberian rak buku untuk kelompok masyarakat pula. Dengan begitu umat diajak dan

ikut menyadari bahwa kita

merupakan bagian dari masyarakat. Harapan Anton yang juga sebagai koordinator pada tema Berbagi ini, umat St. Stefanus dapat makin melebur dengan masyarakat yang lain. Pun menghayati peran sebagai umat Katolik sekaligus masyarakat Indonesia yang makin Katolik pula makin Indonesia. Di usia baru Gereja yang makin berkembang ini kiranya semua anggotanya bisa makin mengalami pertumbuhan iman yang datang dari perayaan syukur liturgi pun pengalaman bersama dengan

(21)

21 MPNovember 2017

W

ilayah

II

YUSTINUS

SEPUTAR PAROKI

(22)

22 MPNovember 2017

W

ilayah

VIII

HIERONIMUS

MPJuli 2017 22 MPNovember 2017

(23)

23 MPNovember 2017 23 MPNovember 2017

(24)

24 MPNovember 2017

W

ilayah

XII

(25)

25 MPNovember 2017

Peony Kids’ Centre is a one-stop Diagnostic

Learning Support & Specialised Intervention Centre for children with special developmental needs in terms of their learning abilities, behaviour, social communication and emotional skills. Our

intervention programme is structured and specially designed to cater to every aspect of a child’s needs.

Gedung Budhi Lestari

Jl. Sultan Iskandar Muda No 1 RT 009/ RW 01 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan Kecamatan Jakarta Selatan

Mon-Fri : 9.00-18.00 I Sat : 9.00-15.00

021 722 6047 (ext 108) I 021 7279 7833 (ext 108) 021 7279 8071 (ext 108) I 0812 863 5725

email : peonykidscentre@gmail.com

www.peonykidscentre.com

Speech therapy Play therapy Counselling Occupational therapy Other services

play therapy room

sensory integration room

sensory integration room

(26)

26 MPNovember 2017

Oleh: FX. Joko Susilo, SCJ

YES,

SAYA

!

Sahabat MediaPASS yang saya kasihi, selama kita masih hidup di dunia ini, kita akan selalu mengalami aneka macam situasi perjalanan hidup. Situasi perjalanan kehidupan kita akan menjadi kenangan yang kuat bila emosi kita ikut terlibat didalamnya. Hal itu terjadi baik di kala kita mengalami situasi menyenangkan atau bahkan juga tidak. Kalau saat senang tidak banyak orang memerlukan latihan atau pengolahan di dalammya. Namun akan terjadi sebaliknya bila kita mengalami situasi sulit. Dalam situasi-situasi sulit, tak jarang pilihan menjadi putus asa atau patah semangat dan bahkan ‘mutungan’ bisa mewarnai dalam setiap keputusan yang diambil. Oleh karena itu, bersama-sama kita akan mencecap inspirasi sabda nabi Yesaya dalam Yesaya 30: 18-26.

18 “Sebab itu TUHAN

menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!

Bagaimana perasaan Anda membaca kutipan ayat itu? Apakah ada getaran-getaran dalam hati sanubari Anda? Atau mungkin minimal bibir Anda mulai tersenyum bahagia? Atau apa? Saudara-saudariku, kalau kita sebentar memberi waktu untuk duduk dan merenungkan

sabda Nabi Yesaya ini kita akan menemukan oase kesegaran dikala kita mengalami situasi sulit dalam hidup. Yesaya ingin memberi kekuatan kepada umatnya, bahwa kerinduan besar Tuhan Allah adalah menyatakan kasihNya kepada umatNya. “Sebab itu Tuhan menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab Tuhan adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! Dalam diri Allah hanya satu keinginan-Nya, adalah keselamatan umatNya. Melalui berbagai macam cara, Dia ingin memperkenalkan diri-Nya dan membiarkan diri-Nya dikenal. Tuhan Allah juga menggunakan berbagai macam cara untuk menyatakan kasih-Nya kepada umat-Nya. Penantian karena kasih, menjadi penantian yang membahagiakan. Tidak hanya itu, Dia bangkit hendak menyanyangi kamu merupakan ungkapan kerinduan ingin menyambut kita. Magnet hati Tuhan Allah adalah tertuju kepada manusia dan alam semesta. Syukur tumbuh dan berkembang dari sikap penerimaan dalam hidup. Marilah kita syukuri karena kita punya Allah yang sedemikian penuh belaskasih kepada kita.

“Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada

(27)

27 MPNovember 2017

Oleh: FX. Joko Susilo, SCJ

YES,

SAYA

!

Sahabat MediaPASS yang saya kasihi, selama kita masih hidup di dunia ini, kita akan selalu mengalami aneka macam situasi perjalanan hidup. Situasi perjalanan kehidupan kita akan menjadi kenangan yang kuat bila emosi kita ikut terlibat didalamnya. Hal itu terjadi baik di kala kita mengalami situasi menyenangkan atau bahkan juga tidak. Kalau saat senang tidak banyak orang memerlukan latihan atau pengolahan di dalammya. Namun akan terjadi sebaliknya bila kita mengalami situasi sulit. Dalam situasi-situasi sulit, tak jarang pilihan menjadi putus asa atau patah semangat dan bahkan ‘mutungan’ bisa mewarnai dalam setiap keputusan yang diambil. Oleh karena itu, bersama-sama kita akan mencecap inspirasi sabda nabi Yesaya dalam Yesaya 30: 18-26.

18 “Sebab itu TUHAN

menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!

Bagaimana perasaan Anda membaca kutipan ayat itu? Apakah ada getaran-getaran dalam hati sanubari Anda? Atau mungkin minimal bibir Anda mulai tersenyum bahagia? Atau apa? Saudara-saudariku, kalau kita sebentar memberi waktu untuk duduk dan merenungkan

sabda Nabi Yesaya ini kita akan menemukan oase kesegaran dikala kita mengalami situasi sulit dalam hidup. Yesaya ingin memberi kekuatan kepada umatnya, bahwa kerinduan besar Tuhan Allah adalah menyatakan kasihNya kepada umatNya. “Sebab itu Tuhan menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab Tuhan adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! Dalam diri Allah hanya satu keinginan-Nya, adalah keselamatan umatNya. Melalui berbagai macam cara, Dia ingin memperkenalkan diri-Nya dan membiarkan diri-Nya dikenal. Tuhan Allah juga menggunakan berbagai macam cara untuk menyatakan kasih-Nya kepada umat-Nya. Penantian karena kasih, menjadi penantian yang membahagiakan. Tidak hanya itu, Dia bangkit hendak menyanyangi kamu merupakan ungkapan kerinduan ingin menyambut kita. Magnet hati Tuhan Allah adalah tertuju kepada manusia dan alam semesta. Syukur tumbuh dan berkembang dari sikap penerimaan dalam hidup. Marilah kita syukuri karena kita punya Allah yang sedemikian penuh belaskasih kepada kita.

“Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada

(28)

28 MPNovember 2017

saat Ia mendengar teriakmu, Ia akan menjawab. Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia, dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: “Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,” entah kamu menganan atau mengiri. Engkau akan menganggap najis patung-patungmu yang disalut dengan perak atau yang dilapis dengan emas; engkau akan membuangnya seperti kain cemar sambil berkata kepadanya: “Keluar!”(Yes 30:19-22). Dalam sikap penuh kasih dan syukur itulah yang hendaknya menjadi sikap dasar kita, mendorong kita untuk mau berseru kepadaNya. Dalam kehidupan sehari-hari, bila kita mengalami situasi sulit dan sudah mencoba sendiri tidak kunjung mampu, maka pilihan sikap berseru kepada pribadi yang lebih daripada kita menjadi hal yang lumrah, bahkan bisa dikatakan suatu keharusan. Hal ini bisa membentuk kita menjadi pribadi yang rendah hati. Sadar diri bila tak mampu, dan sekaligus juga meminta pertolongan dari pihak lain.

Yesaya mengajak umatNya untuk berseru kepada Tuhan. Seruan itulah yang bagi Yesaya menjadi obat agar umat-Nya tidak terus-terusan menangisi diri atas apa yang dialami. “Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu

tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia, dan telingamu akan mendengar perkataan ini

dari belakangmu: “Inilah jalan,

berjalanlah mengikutinya,” entah kamu menganan atau mengiri”(Yes 30:20-21).

Anugerah jawaban terbesar Dia, bukanlah terbatas pada barang-barang duniawi atau berkat yang lain, namun penyertaanNya dalam hidup. Kehadiran Dia menjadikan kita bisa hidup. Manusia diciptakan dari tanah, dan dihembusi roh Allah dalam Kitab Kejadian menjadi suatu yang sangat jelas, bahwa kita bisa hidup karena Allah hadir dalam diri kita. “Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi mahkluk yang hidup”(Kej 2:7). Kehadiran pribadi Allah sendiri yang menuntun umatNya dalam perjalanan hidup melalui setiap sabda-Nya menjadi berkat terbesar bagi umatNya. Tuntunan itulah yang memampukan umatNya untuk memilah-milah dan akhirnya membuat pilihan dalam hidup yang sesuai dengan kehendakNya.

Ada sebuah kisah cerita yang bisa membantu kita berjudul, ”Minta hidup damai”, kisahnya demikian: Dewa Vishnu sudah bosan mendengarkan permohonan salah seorang penyembahnya, hingga suatu ketika ia

menampakkan diri dihadapnya dan berkata: “Sudah kuputuskan,

aku akan memberikan tiga hal, apapun yang kau minta. Sesudah itu, tidak ada sesuatu pun yang akan kuberikan kepadamu lagi.’ Penyembah itu dengan gembira langsung mengajukan permohonan yang pertama. Ia meminta, agar isterinya mati sehingga ia dapat menikah lagi dengan wanita lain yang lebih baik. Permohonannya dikabulkan segera. Tetapi ketika teman-teman dan sanak saudaranya berkumpul menghadiri pemakaman isterinya, dan mulai mengenangkan kembali semua sifat baiknya, penyembah ini sadar bahwa ia telah bertindak terlampau gegabah. Saat itu ia menyadari bahwa dulu ia buta terhadap segala kebaikan isterinya. Apakah ia masih bisa menemukan wanita lain yang sebaik dia? Maka ia memohon kepada dewa, agar menghidupkan isterinya kembali. Kini permohonannya tinggal satu lagi. Ia bermaksud tidak akan melakukan kesalahan untuk kedua kalinya, karena ia sudah tidak akan sempat memperbaikinya lagi. Ia bertanya kemana-mana. Beberapa kawannya menasihatinya, agar ia minta diluputkan dari kematian. Tetapi apa gunanya tetap hidup, kata kawannya yang lain, kalau badannya tidak sehat? Dan untuk apa sehat, kalau tidak punya uang? Dan apa gunanya uang kalau tidak punya sahabat?

Tahun demi tahun telah lewat dan ia belum juga dapat memutuskan apa yang harus dimintanya: hidup, kesehatan, kekayaan, kekuasaan atau cinta.

Akhirnya ia menyerah dan berkata kepada dewa: ’Berkenanlah kiranya Dewa memberi nasihat, apa yang sepantasnya saya minta?’ Melihat kebingungan orang itu, Vishnu tertawa dan berkata: ‘Mintalah hati yang damai, entah apapun yang terjadi dalam hidupmu.’

Sahabat-sahabat MediaPASS yang terkasih, Anda bisa memetik banyak sekali inspirasi dari cerita di atas. Berkaitan dengan

Ketika itulah Tuhan

Allah membentuk manusia

itu dari debu tanah dan

menghembuskan nafas

hidup ke dalam hidungnya;

demikianlah manusia itu

menjadi mahkluk yang hidup

(Kej 2:7)

permenungan kita, ada hal yang menarik dalam cerita itu. Dalam relasinya dengan yang Ilahi, seorang Bapak dalam kisah itu digambarkan sebagai pribadi yang rajin mengungkapkan permohonan, rajin berseru sampai-sampai sang Dewa bosan atas sikap bapak itu. Tentu, tidak pertama-tama frekuensi permohonan, namun sikap hidup bapak tersebut yang membuat sang Dewa bosan. Sampai pada kesempatan bahwa Dewa hanya

(29)

29 MPNovember 2017

saat Ia mendengar teriakmu, Ia akan menjawab. Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia, dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: “Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,” entah kamu menganan atau mengiri. Engkau akan menganggap najis patung-patungmu yang disalut dengan perak atau yang dilapis dengan emas; engkau akan membuangnya seperti kain cemar sambil berkata kepadanya: “Keluar!”(Yes 30:19-22). Dalam sikap penuh kasih dan syukur itulah yang hendaknya menjadi sikap dasar kita, mendorong kita untuk mau berseru kepadaNya. Dalam kehidupan sehari-hari, bila kita mengalami situasi sulit dan sudah mencoba sendiri tidak kunjung mampu, maka pilihan sikap berseru kepada pribadi yang lebih daripada kita menjadi hal yang lumrah, bahkan bisa dikatakan suatu keharusan. Hal ini bisa membentuk kita menjadi pribadi yang rendah hati. Sadar diri bila tak mampu, dan sekaligus juga meminta pertolongan dari pihak lain.

Yesaya mengajak umatNya untuk berseru kepada Tuhan. Seruan itulah yang bagi Yesaya menjadi obat agar umat-Nya tidak terus-terusan menangisi diri atas apa yang dialami. “Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu

tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia, dan telingamu akan mendengar perkataan ini

dari belakangmu: “Inilah jalan,

berjalanlah mengikutinya,” entah kamu menganan atau mengiri”(Yes 30:20-21).

Anugerah jawaban terbesar Dia, bukanlah terbatas pada barang-barang duniawi atau berkat yang lain, namun penyertaanNya dalam hidup. Kehadiran Dia menjadikan kita bisa hidup. Manusia diciptakan dari tanah, dan dihembusi roh Allah dalam Kitab Kejadian menjadi suatu yang sangat jelas, bahwa kita bisa hidup karena Allah hadir dalam diri kita. “Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi mahkluk yang hidup”(Kej 2:7). Kehadiran pribadi Allah sendiri yang menuntun umatNya dalam perjalanan hidup melalui setiap sabda-Nya menjadi berkat terbesar bagi umatNya. Tuntunan itulah yang memampukan umatNya untuk memilah-milah dan akhirnya membuat pilihan dalam hidup yang sesuai dengan kehendakNya.

Ada sebuah kisah cerita yang bisa membantu kita berjudul, ”Minta hidup damai”, kisahnya demikian: Dewa Vishnu sudah bosan mendengarkan permohonan salah seorang penyembahnya, hingga suatu ketika ia

menampakkan diri dihadapnya dan berkata: “Sudah kuputuskan,

aku akan memberikan tiga hal, apapun yang kau minta. Sesudah itu, tidak ada sesuatu pun yang akan kuberikan kepadamu lagi.’ Penyembah itu dengan gembira langsung mengajukan permohonan yang pertama. Ia meminta, agar isterinya mati sehingga ia dapat menikah lagi dengan wanita lain yang lebih baik. Permohonannya dikabulkan segera. Tetapi ketika teman-teman dan sanak saudaranya berkumpul menghadiri pemakaman isterinya, dan mulai mengenangkan kembali semua sifat baiknya, penyembah ini sadar bahwa ia telah bertindak terlampau gegabah. Saat itu ia menyadari bahwa dulu ia buta terhadap segala kebaikan isterinya. Apakah ia masih bisa menemukan wanita lain yang sebaik dia? Maka ia memohon kepada dewa, agar menghidupkan isterinya kembali. Kini permohonannya tinggal satu lagi. Ia bermaksud tidak akan melakukan kesalahan untuk kedua kalinya, karena ia sudah tidak akan sempat memperbaikinya lagi. Ia bertanya kemana-mana. Beberapa kawannya menasihatinya, agar ia minta diluputkan dari kematian. Tetapi apa gunanya tetap hidup, kata kawannya yang lain, kalau badannya tidak sehat? Dan untuk apa sehat, kalau tidak punya uang? Dan apa gunanya uang kalau tidak punya sahabat?

Tahun demi tahun telah lewat dan ia belum juga dapat memutuskan apa yang harus dimintanya: hidup, kesehatan, kekayaan, kekuasaan atau cinta.

Akhirnya ia menyerah dan berkata kepada dewa: ’Berkenanlah kiranya Dewa memberi nasihat, apa yang sepantasnya saya minta?’ Melihat kebingungan orang itu, Vishnu tertawa dan berkata: ‘Mintalah hati yang damai, entah apapun yang terjadi dalam hidupmu.’

Sahabat-sahabat MediaPASS yang terkasih, Anda bisa memetik banyak sekali inspirasi dari cerita di atas. Berkaitan dengan

Ketika itulah Tuhan

Allah membentuk manusia

itu dari debu tanah dan

menghembuskan nafas

hidup ke dalam hidungnya;

demikianlah manusia itu

menjadi mahkluk yang hidup

(Kej 2:7)

permenungan kita, ada hal yang menarik dalam cerita itu. Dalam relasinya dengan yang Ilahi, seorang Bapak dalam kisah itu digambarkan sebagai pribadi yang rajin mengungkapkan permohonan, rajin berseru sampai-sampai sang Dewa bosan atas sikap bapak itu. Tentu, tidak pertama-tama frekuensi permohonan, namun sikap hidup bapak tersebut yang membuat sang Dewa bosan. Sampai pada kesempatan bahwa Dewa hanya

(30)

30 MPNovember 2017

memberikan tiga permintaan terakhir. Dua permintaan pertama, menjadi tanda jelas bahwa Bapak tersebut belum berubah dengan sikap lamanya, yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Sikap seperti itu, membuat dia tajam akan kelemahan sesama (bahkan istrinya sendiri) namun tumpul akan kelemahan diri. Hal itulah yang membuat selama ini dia buta akan kebaikan isterinya. Hal menarik kedua, adalah sikap Dewa Vishnu, yang meski dalam situasi diri bosan namun tetap

mau berkenan pada pribadi Bapak itu, dan lagi Dewa Vishnu tidak hanya memberi berkat dengan memberikan ini dan itu, tetapi mendampingi Bapak tersebut sehingga mampu menemukan makna terdalam dalam menghadapi kehidupan ini, yaitu hati yang damai.

Inilah awal kehidupan baru bagi pribadi Bapak tersebut. Dalam kisah itu, ternyata dalam situasi sulit yang menghantar kita untuk berseru kepadaNya, tak jarang kita masih keliru dalam bersikap. Kita bersyukur, bahwa Allah mendidikan kita dalam situasi yang tidak enak sekalipun yang akhirnya bermuara pada pengenalan diri lebih dalam dan penemuan makna hidup, baik bagi diri sendiri, relasi dengan sesama dan alam serta dengan Allah sendiri. Situasi sulit terkadang dipakai Allah dalam mendidik umatNya agar bisa menjadi semakin tangguh dalam iman dan dewasa.

Menerima berkat dari Tuhan itu biasa, namun menemukan berkat Tuhan dalam segala situasi hidup meski dalam situasi sulit sekalipun ini yang menjadikan kita pribadi yang luarbiasa. Kita akan semakin mampu melihat Allah berkarya dalam setiap saat kehidupan kita, dalam setiap hal yang kita usahakan dalam hidup Allah hadir memberkati. “Lalu TUHAN akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang

Lalu TUHAN akan memberi

hujan bagi benih yang baru

kamu taburkan di ladangmu,

dan dari hasil tanah itu kamu

akan makan roti yang lezat

dan berlimpah-limpah. Pada

waktu itu ternakmu akan

makan rumput di padang

rumput yang luas; sapi-sapi

dan keledai-keledai yang

mengerjakan tanah akan

memakan makanan campuran

yang sedap, yang sudah ditampi

dan diayak. Dari setiap gunung

yang tinggi dan dari setiap

bukit yang menjulang akan

memancar sungai-sungai pada

hari pembunuhan yang besar,

apabila menara-menara runtuh

(ayat 23-25)

.

lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan makan rumput di padang rumput yang luas; sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak. Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh”(ayat 23-25).

Akhirnya Yesaya makin membuat kita yakin dan mantap dalam iman, bahwa Allah akan memberi terang, menyembuhkan luka-luka kita dalam situasi sulit atas kehidupan yang kita

jalani.“Maka terang bulan purnama

akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan (ayat26).” Terang inilah yang menjadi tanda jelas setiap pagi bahwa Dia selalu menyertai kita hari ini dan sampai selama-lamanya. Terang itulah yang harus selalu menyinari hati kita dalam kata, tiap langkah dan perjumpaan dengan sesama dan alam semesta. Semoga dengan merenungkan sabda dari Nabi Yesaya ini, kita semakin mampu berseru dengan sunggu hati, Yes Saya! sebagai keterbukaan kita selalu akan setiap rahmat Allah dan kesiap sediaan kita menjadi tanda kehadiran-Nya

(31)

31 MPNovember 2017

memberikan tiga permintaan terakhir. Dua permintaan pertama, menjadi tanda jelas bahwa Bapak tersebut belum berubah dengan sikap lamanya, yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Sikap seperti itu, membuat dia tajam akan kelemahan sesama (bahkan istrinya sendiri) namun tumpul akan kelemahan diri. Hal itulah yang membuat selama ini dia buta akan kebaikan isterinya. Hal menarik kedua, adalah sikap Dewa Vishnu, yang meski dalam situasi diri bosan namun tetap

mau berkenan pada pribadi Bapak itu, dan lagi Dewa Vishnu tidak hanya memberi berkat dengan memberikan ini dan itu, tetapi mendampingi Bapak tersebut sehingga mampu menemukan makna terdalam dalam menghadapi kehidupan ini, yaitu hati yang damai.

Inilah awal kehidupan baru bagi pribadi Bapak tersebut. Dalam kisah itu, ternyata dalam situasi sulit yang menghantar kita untuk berseru kepadaNya, tak jarang kita masih keliru dalam bersikap. Kita bersyukur, bahwa Allah mendidikan kita dalam situasi yang tidak enak sekalipun yang akhirnya bermuara pada pengenalan diri lebih dalam dan penemuan makna hidup, baik bagi diri sendiri, relasi dengan sesama dan alam serta dengan Allah sendiri. Situasi sulit terkadang dipakai Allah dalam mendidik umatNya agar bisa menjadi semakin tangguh dalam iman dan dewasa.

Menerima berkat dari Tuhan itu biasa, namun menemukan berkat Tuhan dalam segala situasi hidup meski dalam situasi sulit sekalipun ini yang menjadikan kita pribadi yang luarbiasa. Kita akan semakin mampu melihat Allah berkarya dalam setiap saat kehidupan kita, dalam setiap hal yang kita usahakan dalam hidup Allah hadir memberkati. “Lalu TUHAN akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang

Lalu TUHAN akan memberi

hujan bagi benih yang baru

kamu taburkan di ladangmu,

dan dari hasil tanah itu kamu

akan makan roti yang lezat

dan berlimpah-limpah. Pada

waktu itu ternakmu akan

makan rumput di padang

rumput yang luas; sapi-sapi

dan keledai-keledai yang

mengerjakan tanah akan

memakan makanan campuran

yang sedap, yang sudah ditampi

dan diayak. Dari setiap gunung

yang tinggi dan dari setiap

bukit yang menjulang akan

memancar sungai-sungai pada

hari pembunuhan yang besar,

apabila menara-menara runtuh

(ayat 23-25)

.

lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan makan rumput di padang rumput yang luas; sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak. Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh”(ayat 23-25).

Akhirnya Yesaya makin membuat kita yakin dan mantap dalam iman, bahwa Allah akan memberi terang, menyembuhkan luka-luka kita dalam situasi sulit atas kehidupan yang kita

jalani.“Maka terang bulan purnama

akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan (ayat26).” Terang inilah yang menjadi tanda jelas setiap pagi bahwa Dia selalu menyertai kita hari ini dan sampai selama-lamanya. Terang itulah yang harus selalu menyinari hati kita dalam kata, tiap langkah dan perjumpaan dengan sesama dan alam semesta. Semoga dengan merenungkan sabda dari Nabi Yesaya ini, kita semakin mampu berseru dengan sunggu hati, Yes Saya! sebagai keterbukaan kita selalu akan setiap rahmat Allah dan kesiap sediaan kita menjadi tanda kehadiran-Nya

(32)

32 MPNovember 2017

APA KEPEDULIAN ANDA

TERHADAP KAUM DIFABEL?

IGNASIUS LORENZO

WIL/LIGK. VII/ST. SIMEON

AKTIVITAS. KARATE, ANGGOTA KEP 17, PDKK MALAM

ARINTO

PASKA

SAKTI

WIBOWO

ADIT

PAROKI. NIKODEMUS

Penyadang disabilitas merupakan salah satu bagian dari masyarakat yang perlu kita rangkul. Keterbatasan fisik terkadang membuat mereka kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan kehidupan sosial. Penting rasanya bagi kita menumbuhkan rasa empati terhadap mereka. Tidak hanya melalui perkataan tetapi juga melalui perbuatan ketika berinteraksi dengan mereka. Menunjukan respon yang menyatakan bahwa mereka bisa melakukan aktifitas dengan baik seperti orang lain. Hal yang kita lakukan ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri, bahkan membuat mereka bisa mensyukuri apapun yang di terima dari Tuhan. Kaum difabel atau disable adalah

kaum yang perlu kita rangkul, support, serta kita bimbing dalam setiap

kebutuhannya, dimana kita semua merupakan makluk sosial. Jadi, seperti apapun itu kondisinya, manusia itu sudah semestinya kita hidup saling bahu membahu.

PAROK. ST BARNABAS

AKTIVITAS. KOMUNITAS DEI VERBUM & EMAUS JOURNEY.

Tidak membedakan mereka, menerima mereka sebagai bagian dari saudara saudara kita yang normal. Maksudnya menerima mereka seperti saudara kita yang normal .

MENURUT MEREKA

MARIA INA

WIL/LIGK. VII/ST. SIMEON AKTIVITAS. ANGGOTA KEP 17

IGNASIUS LORENZO

WIL/LIGK. VII/ST. SIMEON

AKTIVITAS. KARATE, ANGGOTA KEP 17, PDKK MALAM

ENDAH

WIL/LIGK. VIII/ST

TIMOTIUS WIL/LIGK. X/ STA. MARIA GORETTI AKTIVITAS. PADUAN SUARA SERAPHIM, ANGGOTA KATEKIS BAHASA ISYARAT INDONESIA (KAJ),  ANGGOTA  KDV (KOMUNITAS DEI VERBUM)

Penyandang Difabel semestinya memang mendapatkan perhatian lebih, seperti yang sudah dilakukan pemerintah. Misalnya dengan dipekerjakan di instansi pemerintahan. Mau bersahabat dan mengenal lebih jauh tentang mereka adalah salah satu bentuk perhatian kita. Meski dibutuhkan keberanian dan kesabaran, merangkul dengan kasih akan membuat mereka merasa tidak memiliki kekuarangan.

Bersama bukan berarti kita harus selalu sama, dan berbeda bukan berarti bukan berarti kita dipisahkan. Mereka ada bukan untuk dikucilkan, tetapi mereka ada karena Tuhan memberikan mereka hidup. Kepedulianku adalah menerima dan menghargai setiap kondisi yang ada pada diri mereka sebagai cerminan kehidupan diriku bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna.

Pada bulan April tahun ini, saya berkesempatan untuk mengikuti pelatihan Katekis Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) di Kathedral. Dalam pelatihan tersebut, saya belajar bagaimana menggunakan bahasa isyarat dalam memfasilitasi teman-teman tuna rungu yang terlibat dalam kegiatan gereja katholik, khususnya dalam ekaristi. Pelatihan ini saya rasa penting karena dapat menjembatani peneguhan iman katolik kita pada semua golongan umat, tanpa terkecuali. Setiap minggu jam sebelas, Gereja Kathedral menyediakan pelayanan ekaristi bagi umat tuna rungu dan tuna netra. Semoga kedepannya, dengan ada nya pelatihan seperti ini, setiap Paroki mampu menanggapi panggilan pelayanan bagi umat disabilitas. Sehingga, semua umat dapat memuji Tuhan dan melayani sesama dengan lebih baik lagi.

MARIA

(33)

33 MPNovember 2017

APA KEPEDULIAN ANDA

TERHADAP KAUM DIFABEL?

IGNASIUS LORENZO

WIL/LIGK. VII/ST. SIMEON

AKTIVITAS. KARATE, ANGGOTA KEP 17, PDKK MALAM

ARINTO

PASKA

SAKTI

WIBOWO

ADIT

PAROKI. NIKODEMUS

Penyadang disabilitas merupakan salah satu bagian dari masyarakat yang perlu kita rangkul. Keterbatasan fisik terkadang membuat mereka kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan kehidupan sosial. Penting rasanya bagi kita menumbuhkan rasa empati terhadap mereka. Tidak hanya melalui perkataan tetapi juga melalui perbuatan ketika berinteraksi dengan mereka. Menunjukan respon yang menyatakan bahwa mereka bisa melakukan aktifitas dengan baik seperti orang lain. Hal yang kita lakukan ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri, bahkan membuat mereka bisa mensyukuri apapun yang di terima dari Tuhan. Kaum difabel atau disable adalah

kaum yang perlu kita rangkul, support, serta kita bimbing dalam setiap

kebutuhannya, dimana kita semua merupakan makluk sosial. Jadi, seperti apapun itu kondisinya, manusia itu sudah semestinya kita hidup saling bahu membahu.

PAROK. ST BARNABAS

AKTIVITAS. KOMUNITAS DEI VERBUM & EMAUS JOURNEY.

Tidak membedakan mereka, menerima mereka sebagai bagian dari saudara saudara kita yang normal. Maksudnya menerima mereka seperti saudara kita yang normal .

MARIA INA

WIL/LIGK. VII/ST. SIMEON AKTIVITAS. ANGGOTA KEP 17

IGNASIUS LORENZO

WIL/LIGK. VII/ST. SIMEON

AKTIVITAS. KARATE, ANGGOTA KEP 17, PDKK MALAM

ENDAH

WIL/LIGK. VIII/ST

TIMOTIUS WIL/LIGK. X/ STA. MARIA GORETTI AKTIVITAS. PADUAN SUARA SERAPHIM, ANGGOTA KATEKIS BAHASA ISYARAT INDONESIA (KAJ),  ANGGOTA  KDV (KOMUNITAS DEI VERBUM)

Penyandang Difabel semestinya memang mendapatkan perhatian lebih, seperti yang sudah dilakukan pemerintah. Misalnya dengan dipekerjakan di instansi pemerintahan. Mau bersahabat dan mengenal lebih jauh tentang mereka adalah salah satu bentuk perhatian kita. Meski dibutuhkan keberanian dan kesabaran, merangkul dengan kasih akan membuat mereka merasa tidak memiliki kekuarangan.

Bersama bukan berarti kita harus selalu sama, dan berbeda bukan berarti bukan berarti kita dipisahkan. Mereka ada bukan untuk dikucilkan, tetapi mereka ada karena Tuhan memberikan mereka hidup. Kepedulianku adalah menerima dan menghargai setiap kondisi yang ada pada diri mereka sebagai cerminan kehidupan diriku bahwa manusia itu tidak ada yang sempurna.

Pada bulan April tahun ini, saya berkesempatan untuk mengikuti pelatihan Katekis Bisindo (Bahasa Isyarat Indonesia) di Kathedral. Dalam pelatihan tersebut, saya belajar bagaimana menggunakan bahasa isyarat dalam memfasilitasi teman-teman tuna rungu yang terlibat dalam kegiatan gereja katholik, khususnya dalam ekaristi. Pelatihan ini saya rasa penting karena dapat menjembatani peneguhan iman katolik kita pada semua golongan umat, tanpa terkecuali. Setiap minggu jam sebelas, Gereja Kathedral menyediakan pelayanan ekaristi bagi umat tuna rungu dan tuna netra. Semoga kedepannya, dengan ada nya pelatihan seperti ini, setiap Paroki mampu menanggapi panggilan pelayanan bagi umat disabilitas. Sehingga, semua umat dapat memuji Tuhan dan melayani sesama dengan lebih baik lagi.

MARIA

(34)

34 MPNovember 2017

ANAK

PENGANYAM TIKAR

PELAYAN

YANG BERAKAR

Petrus Tukiran

Malam itu Gereja St. Stefanus tak begitu ramai, hanya

ada beberapa orang rupanya hendak beraktivitas kelompok

di dekat mimbar. Terlihat satu sosok cekatan

mondar-mandir Panti Imam, Sakristi, ruang saklar, lalu ke Sakristi

kembali, mempersiapkan kebutuhan kelompok tersebut malam

itu. Geraknya tenang terlihat sudah bersahabat dengan

pekerjaannya, langkahnya mantap dan sigap tampak tahu

betul apa yang selanjutnya harus ia selesaikan, dan matanya

pun jeli dengan bantuan kacamata itu.

menjadi

Siapa yang menyangka anak seorang penganyam tikar sangat sederhana dari Jogjakarta kini telah 37 tahun menjalani hari-harinya sebagai koster sebuah Gereja di Ibukota. Menyiapkan dan merapikan alat-alat misa, membantu keperluan umat pada kegiatannya di dalam gereja, mengingatkan dan memastikan semua petugas siap sebelum misa dimulai, dan

hal-hal penting lainnya mungkin jarang disadari. Sulit rasanya membayangkan misa yang kita ikuti di gereja tanpa peran itu. Masa abdi bapak dua orang anak yang akrab disapa Pak Tukiran itu hampir seumur dengan lahirnya Gereja St. Stefanus yang telah menempuh usia lustrum kedelapan. Tukiran telah ikut perjalanan suka dan duka Gereja St. Stefanus dari semenjak masih berkomuni di rumah Bapak

(35)

35 MPNovember 2017

ANAK

PENGANYAM TIKAR

PELAYAN

YANG BERAKAR

Petrus Tukiran

Malam itu Gereja St. Stefanus tak begitu ramai, hanya

ada beberapa orang rupanya hendak beraktivitas kelompok

di dekat mimbar. Terlihat satu sosok cekatan

mondar-mandir Panti Imam, Sakristi, ruang saklar, lalu ke Sakristi

kembali, mempersiapkan kebutuhan kelompok tersebut malam

itu. Geraknya tenang terlihat sudah bersahabat dengan

pekerjaannya, langkahnya mantap dan sigap tampak tahu

betul apa yang selanjutnya harus ia selesaikan, dan matanya

pun jeli dengan bantuan kacamata itu.

menjadi

Siapa yang menyangka anak seorang penganyam tikar sangat sederhana dari Jogjakarta kini telah 37 tahun menjalani hari-harinya sebagai koster sebuah Gereja di Ibukota. Menyiapkan dan merapikan alat-alat misa, membantu keperluan umat pada kegiatannya di dalam gereja, mengingatkan dan memastikan semua petugas siap sebelum misa dimulai, dan

hal-hal penting lainnya mungkin jarang disadari. Sulit rasanya membayangkan misa yang kita ikuti di gereja tanpa peran itu. Masa abdi bapak dua orang anak yang akrab disapa Pak Tukiran itu hampir seumur dengan lahirnya Gereja St. Stefanus yang telah menempuh usia lustrum kedelapan. Tukiran telah ikut perjalanan suka dan duka Gereja St. Stefanus dari semenjak masih berkomuni di rumah Bapak

(36)

36 MPNovember 2017

Suradal hingga kini memiliki gedung sendiri.

Perjalanan hidup yang ditolak sana-sini mengantar ia pada kehidupannya kini. Pria setengah baya yang lahir pada 12 Juni 1958 di Jogjakarta itu merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Lahir dari keluarga yang sangat sederhana dengan latar belakang pengetahuan iman seadanya membuat Tukiran meraba hidup, membiarkan kakinya menapaki jalan yang ada di depannya, dan membentuk diri lewat pengalamannya. Masa sulit setelah ditinggal ayahanda dan perlahan beranjak remaja, ia sempat memberanikan diri mengirim surat kepada Pastor Tac, SJ, yang membaptisnya tahun 1969, atas keinginannya menjadi pastor. Tanggapan Pastor Tac saat itu cukup membuat terjamin hidupnya karena ia diperbolehkan untuk tinggal di pastoran yang mana jauh berbeda dengan kehidupan susahnya di desa. Ia berkesempatan bersekolah sekaligus bekerja di sana. Masa-masa ini agaknya membentuk pribadinya yang tertib dan disiplin sepertinya yang kita kenal sekarang.

Walau kita tahu bahwa ia tertib dan disiplin namun jauh sekali dari kesan kaku. Candaan selalu diselipkannya di sela-sela obrolan ringan maupun serius. Menurutnya berkawan dengan dengan sikap sopan dan mau mendengarkan lebih bermanfaat ketimbang mencari lawan dengan kata-kata tidak mengenakan. Pribadi Tukiran yang

Mampang. Namun dipertengahan tahun 1980 bengkel mulai sepi. Ia merasa tidak enak dengan pemilik bengkelnya karena pemasukan seret namun makan harus tetap jalan. Maka ia mencoba mencari tambahan di tempat lain dan Tuhan mengantarnya pada kesempatan bekerja di paroki anyar St. Stefanus. Saat itu Pastor Marc Fortner, SCJ, yang merupakan pastor paroki pertama St. Stefanus itu, mewawancarainya secara langsung.

Pertemuannya dengan Pastor Fortner dengan sorot matanya yang tajam menyadarkan Tukiran untuk yakin tidak akan bekerja dengan rasa minder apalagi takut sebab ia sudah mempunyai pengalaman ikut dengan pastor Belanda yang dikenal sangat disiplin.

Berhasil diterima kerja bukan berarti perjuangannya sampai di sana. Langkah demi langkah ia belajar menjadi pelayan yang bersungguh-sungguh. Tidak jarang pada awal masa kerjanya di gereja ia mendapat kritikan dari rekan kerja,

umat maupun dari pastor. Dari masalah cara ia menerima telepon sampai caranya menyiapkan perayaan misa. Namun kesalahan-kesalahan yang dibuatnya itu dan kembali berbenah. Menurutnya keterbukaan diri penting untuk mau menerima kesalahan diri sendiri dan orang lain supaya dapat belajar dan tidak jatuh pada lubang yang sama.

IMAN YANG BERTUMBUH

Melihat Gereja yang telah bertumbuh bersamanya hampir 40 tahun itu, ia merasa pengalaman perjumpaan dengan umat yang dilayani maupun orang-orang yang baru dikenal memperkaya diri dan imannya. Dengan berbagi cerita Tukiran pun merasakan pengalaman menguatkan maupun dikuatkan pula. Suatu kali seorang bapak yang bersama dalam tugas mengungkapkan kekagumannya dengan tugas Tukiran sebagai koster katanya, “Pak Tukiran luwes ketika berbicara dengan

orang-orang ternyata sudah menonjol saat remaja. Di sekolah ia suka sekali dengan humor hingga banyak yang simpati. Tidak heran ia disenangi sebagai teman juga pemimpin.

Namun prestasi cemerlang dan hubungan sosial yang cakap saat itu tidak berlangsung terus di sana. Suatu kejadian yang mengharuskan ia ijin pulang ke desa dengan cara menitipkan surat tidak diterima oleh pastor. Pastor ingin ia ijin secara langsung, tidak melalui surat. Namun Tukiran tidak mengetahui pastor ada di tempat saat itu. Kaget dan syok hal itu terjadi pada dirinya karena belum pernah ia mengalami itu sebelumnya. Ia harus benar-benar pulang ke desanya tanpa kembali lagi ke tempat ia merasa terjamin. Berbekal pengalaman pahitnya itu ia merasa tidak mau gagal lagi. Tikar harus terus dianyam, Tukiran pun melanjutkan hidupnya.

REFLEKSI DIRI

Ia sempat menjadi kuli bangunan sebelum hijrah ke Jakarta. Ketika di Ibukota pun semua kesempatan dilakoninya walau jalannya tidak selalu mulus. Kegagalannya beberapa kali ditolak sebagai pegawai, calon polri, dan sopir pun sempat membuatnya putus asa. Namun ada saja yang membawanya ke tempat yang baru. Dengan berbakal ijazah montir sepeda motor dan usahanya melamar ke beberapa tempat, ia akhirnya diterima bekerja di bengkel daerah

IZIN PASTOR

Referensi

Dokumen terkait

Urgensi asas legalitas dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia, yaitu: asas legalitas yang dianut di Indonesia tidak bersifat absolut karena adanya ketentuan Pasal 2

Menurut keterangan yang diperoleh dari Raka septian terkait seluruh jajaran di perusahaan dapat mengambil keputusan secara objektif dan bebas dari tekanan

Dari definisi dan wujud kebudayaan tersebut Gordang Sambilan dalam penelitian ini dilihat sebagai suatu bagian dari kebudayaan fisik, dalam hal ini Gordang Sambilan sebagai suatu

Program utama pengembangan agribisnis komoditas unggas sangat terkait dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Guna menjamin penyediaan pasokan d.o.c. ayam ras yang

Selain ruam ini, timbul gejala-gejala lainnya, seperti demam, pembesaran kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, sakit kepala, kehilangan berat badan, nyeri otot, dan perlu

Strategi dakwah SMAN 6 Gowa Kecamatan Parangloe terutama dalam meningkatkan kualitas keagamaan pada siswa adalah dengan cara mengaplikasikan aktivitas dakwah dalam

The accuracy of identification of ambiguous sentence pattern in Indonesian using Shift Reduce Parsing method on software built by 83.3 %, and results of pattern

[r]