• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Eksekutif. Ringkasan Eksekutif. Akhiri KEMISKINAN pada Generasi Saat Ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ringkasan Eksekutif. Ringkasan Eksekutif. Akhiri KEMISKINAN pada Generasi Saat Ini"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif

Visi Save the Children untuk Kerangka Kerja Pasca 2015

Akhiri KEMISKINAN

pada Generasi Saat Ini

(2)

“Mengatasi kemiskinan

bukanlah tugas sosial, melainkan tindakan keadilan. Sebagaimana perbudakan dan aparteid, kemiskinan bukan terjadi secara alamiah. Kemiskinan adalah buatan manusia dan dapat diatasi serta dihapuskan melalui tindakan manusia. Terkadang satu generasi ditakdirkan untuk menjadi besar. ANDA bisa menjadi generasi yang besar itu. Biarkanlah kebesaranmu merekah.”

(3)

Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif

Suatu prestasi bersejarah dapat diraih. Kita bisa menjadi generasi yang mengakhiri kemiskinan, untuk selamanya. Untuk pertama kalinya, kita dapat benar-benar mengharapkan bahwa dalam dua dekade mendatang tidak akan ada lagi anak yang meninggal akibat hal-hal yang bisa dicegah, tiap anak dapat bersekolah, tiap anak akan dilindungi dari kekerasan dan kita akan menghapuskan kemiskinan mutlak.

Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDGs), salah satu perjanjian dengan gaung terbesar dan paling memersatukan dalam sejarah politik, akan mencapai titik balik pada tahun 2015, batas waktu perwujudannya. Kita harus berupaya mewujudkan MDGs dengan seluruh kemampuan yang ada sambil mencapai kesepakatan untuk melaksanakan pekerjaan lanjutan yang masih

perlu dilaksanakan. Laporan ini mengemukakan visi Save the Children bagi kerangka kerja pembangunan untuk mencapai tujuan tersebut, mendukung terciptanya dunia yang seluruh penduduknya di bagian manapun menyadari hak asasi mereka di dalam satu generasi.

Sebagai organisasi mandiri dan terkemuka yang berfokus pada anak, Save the Children berkepentingan memastikan bahwa kerangka kerja pasca-2015 akan memperjuangkan kebutuhan dan hak-hak anak. Kami terus melakukan advokasi dan kampanye untuk perwujudan hak-hak anak dengan bekerja di tingkat global dan nasional. MDGs telah menyiapkan sebuah kerangka kerja kunci untuk mengarahkan komitmen-komitmen politik dan keuangan serta terobosan-terobosan teknis untuk kepentingan anak-anak.

(4)

Ringkasan Eksekutif

the Children mengutamakan pembangunan yang menyeluruh dan merata, dengan hak asasi manusia sebagai pedoman dan bukti sebagai landasan pendekatannya. Prinsip-prinsip hak asasi manusia seperti keuniversalan (universality), persamaan (equality) dan kelekatan (inalienability) harus mendasari semua kesepakatan. Dan, tidak seperti MDGs, prinsip-prinsip ini harus terlihat nyata dalam sasaran-sasaran yang ditetapkan. Kini saatnya untuk mencoba menyasarkan perolehan angka nol (zero target) untuk: • pengurangan kemiskinan mutlak • kelaparan

• kematian ibu dan anak yang dapat dicegah • hidup tanpa air minum dan sanitasi yang

aman.

MDGs telah berhasil. Siapa yang menyangka pada akhir Perang Dingin bahwa melalui kerjasama global kita mampu mengangkat 600 juta orang keluar dari kemiskinan? Atau bahwa kita sudah dapat membantu lebih dari 56 juta anak untuk bersekolah? Atau bahwa ada tambahan 14.000 anak yang akan terhindar dari kematian setiap harinya? Kita telah menempuh jalan yang panjang. Namun, masih panjang pula jalan yang harus ditempuh. Ini berarti kita perlu mundur dan melihat kembali apa yang telah dipelajari, sehingga kita bisa berbuat lebih baik pada periode selanjutnya. Kita perlu membangun dari kekuatan MDGs: kerangka kerja baru harus tetap berpusat pada pengembangan manusia, harus menyoroti wilayah-wilayah di mana suatu kesepakatan internasional dapat mewujudkan perubahan, dan harus mempertahankan

beberapa tujuan yang dapat diukur. Akan tetapi untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah dimulai – untuk memenuhi janji menghapuskan kemiskinan – kita perlu mengatasi tantangan-tantangan yang dirasakan saat ini dari periode MDG.

Di atas itu semua, MDGs tidak secara konsisten menentang ketimpangan, baik ketimpangan karena usia, jender, kasta, ketidakmampuan fisik,

Save the Children berjudul Born Equal (Lahir

Setara) mengungkapkan fakta yang mengejutkan bahwa di 32 negara berkembang, satu anak yang berasal dari 10% rumah tangga terkaya memiliki sebanyak 35 kali lipat penghasilan efektif dibanding satu anak dari 10% rumah tangga termiskin. Pendekatan sasaran MDG yang terpecah telah mendorong banyak negara untuk memfokuskan sasaran pada kalangan yang paling mudah dijangkau, sehingga hasilnya adalah orang-orang yang paling mendekati keluar dari kemiskinanlah yang diuntungkan secara tidak proporsional dari peningkatan akses akan berbagai layanan, dan kesenjangan antara kelompok ini dan orang-orang termiskin telah melebar tanpa disengaja – bersamaan dengan makin lebarnya kesenjangan antara kelompok terkaya di dalam masyarakat dan kelompok termiskin. Jika saat ini kita gagal memusatkan perhatian pada kelompok termiskin, paling terpinggirkan, paling rentan – dan pada saat bersamaan juga gagal mempertanyakan skala kesenjangan antara kelompok yang paling banyak dan paling sedikit mendapatkan bantuan – kerangka kerja yang baru hanya akan memiliki dampak yang terbatas.

Kedua, akuntabilitas menjadi krusial bagi pembangunan global. Suatu janji hanya berarti jika dipenuhi dan jika pemberi janji dapat diandalkan. Mekanisme akuntabilitas yang kuat dan efektif tidak ada di kerangka kerja MDG, sehingga sulit untuk memastikan terpenuhi atau tidaknya komitmen-komitmen tersebut secara transparan. Akhirnya, kemajuan menjadi tidak konsisten. Negara-negara dengan kepentingan politik akan mengalokasikan sumber daya mereka untuk memastikan terwujudnya komitmen, namun negara-negara lainnya tidak dapat dimintai pertanggungjawaban secara memadai. Kita memerlukan mekanisme akuntabilitas yang lebih baik, dan kita juga perlu berinvestasi dengan data-data untuk menginformasikan mereka.

(5)

Ringkasan Eksekutif

Selanjutnya, kita perlu memperhatikan sinergi dan sistem. Banyak masalah pembangunan yang saling terkait erat. Seorang anak yang lapar tidak akan belajar banyak dari sekolah, dan bisa jadi tidak bertahan lama untuk memperoleh manfaat dari sekolah jika ia harus bekerja demi membiayai perawatan kesehatan ayahnya yang sakit, atau jika ia mengalami kekerasan di lingkungan sekitarnya. Struktur MDG mungkin telah memperburuk kecenderungan untuk menciptakan pemisahan dan ketidakefisiensian di negara-negara berkembang yang mengatasi masalah-masalah pembangunan manusia secara bertahap. Suatu tahap pemusatan tunggal (singular focus) bisa jadi diperlukan untuk

memberi hasil dalam waktu singkat. Penyelesaian pekerjaan, bagaimanapun, akan memerlukan pendekatan holistik yang menguatkan sistem untuk meningkatkan capaian pembangunan manusia.

Keempat, MDGs telah menekankan pada perluasan cakupan layanan dan penjangkauan orang-orang. Tingkat cakupan kecil pada dua dekade lalu menjadikan pendekatan ini sebagai pendekatan yang bijaksana. Akan tetapi, pendekatan ini mengaburkan berbagai permasalahan yang baru timbul. Akses luas terhadap suatu layanan tidak berarti mewujudkan tujuan-tujuan layanan tersebut apabila kita hanya melihat pada masukan (inputs) dan bukan capaian (outcomes). Masalah ini barangkali paling jelas terlihat pada sektor pendidikan. MDGs menghitung jumlah anak yang mendaftar masuk sekolah dasar. Namun, keberhasilan memasukkan anak-anak tersebut ke sekolah terkadang mengaburkan kegagalan mereka untuk belajar setelah berada di sekolah. Dan akhirnya, sejak tahun 2000 hanya sedikit pencapaian peningkatan keberlanjutan berjangka panjang yang berbasis sumber daya alam,

meskipun kesehatan dan kemakmuran manusia bergantung pada sumber daya alam. Saat ini ada jauh lebih banyak informasi yang diketahui mengenai keberlanjutan lingkungan hidup

dibandingkan pada saat pergantian millennium dulu. MDGs tidak mengatasi keberlanjutan secara serius, tetapi harus mendukung konsensus pembangunan yang baru. Tantangan-tantangan ini dapat diatasi dan harus diintegrasikan dengan semua tujuan di kerangka kerja yang baru. Ada juga prinsip-prinsip penting yang mengatur tujuan-tujuan tersebut. Kerangka kerja pembangunan

selanjutnya perlu mempertahankan pemusatan yang jelas dan tidak ambigu pada pengurangan kemiskinan, percepatan tindakan untuk

meningkatkan kualitas hidup orang-orang paling miskin dan paling terpinggirkan di dunia. Save

the Children percaya bahwa sasaran di area kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, perlindungan dari kekerasan dan pemerintahan akan menjadi yang terpenting, didukung oleh tujuan-tujuan yang membantu tercapainya lingkungan yang mendukung dan berkelanjutan bagi pembangunan manusia. Tujuan-tujuan tersebut merupakan tujuan bersama semua negara, namun masalah-masalah khusus di dalam tujuan-tujuan bersama ini dapat berlaku berbeda untuk negara-negara yang memiliki tahapan pembangunan yang berbeda. Karena itu, kami mengajukan tanggungjawab bersama yang dibedakan bagi perwujudan tujuan-tujuan tersebut, di mana tiap-tiap negara akan memutuskan cara-cara yang terbaik untuk mencapainya.

Kami mengajukan enam sasaran berikut untuk kerangka kerja yang baru guna menempatkan landasan-landasan pengembangan manusia:

Sasaran I: Pada tahun 2030 kita akan menghapuskan kemiskinan ekstrim dan mengurangi kemiskinan relatif melalui pertumbuhan inklusif dan kerja yang layak

Sasaran 2: Pada tahun 2030 kita akan menghapuskan kelaparan, mengurangi

(6)

Ringkasan Eksekutif

terhadap makanan, air dan sanitasi yang berkelanjutan

Sasaran 3: Pada tahun 2030 kita akan mengakhiri kematian ibu dan anak yang dapat dicegah dan menyediakan layanan kesehatan mendasar bagi semua orang

Sasaran 4: Pada tahun 2030 kita akan memastikan bahwa seluruh anak akan menerima pendidikan berkualitas dan mencapai hasil belajar yang baik

Sasaran 5: Pada tahun 2030 kita akan memastikan bahwa semua anak bebas dari segala bentuk kekerasan, dilindungi dari konflik dan tumbuh dengan baik di dalam lingkungan keluarga yang aman

Sasaran 6: Pada tahun 2030

pemerintahan akan lebih terbuka, dapat dipertanggungjawabkan dan inklusif

Untuk menyediakan lingkungan yang mendukung bagi sasaran-sasaran tersebut, kami mengajukan empat sasaran tambahan:

Sasaran 7: Pada tahun 2030 kita akan membangun kemitraan dunia yang efektif bagi pembangunan

Sasaran 8: Pada tahun 2030 kita akan membangun masyarakat yang tahan bencana

Sasaran 9: Pada tahun 2030 kita akan memastikan lingkungan yang tangguh, sehat, dan berkelanjutan bagi semua orang

Sasaran 10: Pada tahun 2030 kita akan menyediakan energi yang berkelanjutan bagi semua orang

ditanamkan di dalam sistem-sistem dunia yang akan mempercepat pencapaiannya. Kami mengajukan tiga mekanisme pendamping untuk menyediakan dukungan ini, yaitu strategi-strategi keuangan nasional; mekanisme akuntabilitas internasional yang tangguh; dan dana investasi data. Tentu saja perdebatan mengenai kerangka penerus MDG berada pada taraf awal, dan proposal-proposal ini kami tawarkan sebagai sumbangan bagi perbincangan partisipatif dunia, bukan sebagai kata penutup. Kami berharap dapat bekerja sama dengan pihak-pihak dalam mempertajam pemikiran kami dan mengembangkan pendekatan yang disepakati.

Dengan makin dekatnya tahun 2015, kita harus merasakan datangnya kewajiban dan kesempatan yang mendalam. Pada tahun 2000, masyarakat internasional berkomitmen terhadap perubahan yang dramatis. Kita telah membuat janji

terbesar di dunia kepada masyarakat termiskin bahwa kita akan menghilangkan kemiskinan mutlak, kematian anak, kelaparan. Janji-janji tersebut baru terpenuhi sebagian. Kita perlu memperbarui dan memperluas janji tersebut. Untuk pertama kalinya di dalam sejarah manusia, kita dapat melihat di depan mata bahwa kita dapat mengakhiri kematian anak dari hal-hal yang dapat dicegah, menghapuskan kelaparan dan membebaskan dunia dari skandal kemiskinan mutlak untuk selamanya. Akan tetapi, untuk berbuat demikian akan diperlukan usaha yang lebih besar dari biasanya. Hal ini akan membutuhkan pemusatan yang tegas bukan pada kalangan yang mudah dijangkau, namun pada mereka yang paling sulit dibantu. Ini juga akan membutuhkan suatu pemusatan pada sejumlah tantangan pembangunan yang paling meluas dan sulit diatasi. Jika kita memiliki kemauan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, kita dapat menjadi generasi yang akan mengakhiri ketidakadilan-ketidakadilan yang telah hidup bertahun-tahun ini untuk selamanya.

(7)
(8)

Referensi

Dokumen terkait

• Prinsipnya adalah membuat gambar-gambar tersebut (edit & hapus) menjadi link, yang kalau di klik akan mengirim kolom id data ke halaman lain (mis editData.php

Sejumlah 100 gram daun sirih merah kering yang telah halus direndam dalam pelarut organik (n-heksana) sampai terendam selama tiga hari, kemudian disaring. Filtrat yang

Sementara itu, seiring dengan intermediasi perbankan secara industri, penyaluran kredit kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga tumbuh melambat disertai

Sistem tenaga dengan PSOPSS dan GAPSS mampu menggeser nilai eigen kearah kiri sumbu imajiner sehingga nilainya semakin negatif sehingga dihasilkan peredaman yang

Dengan adanya fenomena di tempat penulis bekerja, penulis mencoba melakukan penelitian “PENGARUH HARGA SEWA RUANGAN KANTOR DAN IKLAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN MENYEWA PADA

Setelah berlakunya sistem zonasi, bagaimana prestasi belajar siswa apakah meningkat atau justru menurun?.

Dalam pengamatan laju dekomposisi, sebanyak 30 gram (berat basah) sampel tiap jenis lamun dimasukkan ke dalam kantong berukuran 30 x 30 cm 2 yang terbuat dari waring dengan

Dengan adanya asumsi seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa game yang mengimplementasikan kecerdasan buatan dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sehingga