• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. minat khusus, wisata desa dan wisata lain yang tersebar di kota kota di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. minat khusus, wisata desa dan wisata lain yang tersebar di kota kota di"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keindahan alam yang dimiliki Indonesia mendukung

perkembangan sektor pariwisata. Pariwisata dinilai sebagai sektor yang paling siap untuk bangkit ketika negara sedang mengalami krisis. Sektor pariwisata diharapkan mampu menjadi pemasok devisa utama. Dalam perkembangannya, berbagai objek wisata yang ada di Indonesia bermunculan dan menawarkan beragam jenis wisata seperti wisata alam, wisata pendidikan, wisata sejarah, wisata olahraga, wisata budaya, wisata minat khusus, wisata desa dan wisata lain yang tersebar di kota – kota di Indonesia.

Semua itu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai objek pariwisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan asing. Wisatawan yang datang berkunjung merupakan sumber devisa negara yang dapat meningkatkan pendapatan negara dan masyarakat di sekitar objek wisata. Berdasarkan UU No 22 tahun 1999 mengenai pemberlakuan Otonomi Daerah, dengan ini Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengelola segala potensi yang ada di daerahnya masing – masing. Beberapa provinsi gencar mempromosikan objek pariwisata yang ada di daerahnya. Hal ini secara langsung dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan asing,

(2)

2 meningkatkan pendapatan daerah, mengembangkan usaha kecil di daerahnya serta meningkatkan lapangan kerja.

Salah satu provinsi yang telah melakukan pendekatan pengembangan wisata alternatif desa wisata untuk pembangunan pedesaan yang berkelanjutan adalah Provinsi Jawa Tengah. Saat ini di Jawa Tengah terdapat 125 desa wisata yang telah tersebar di beberapa kabupaten dan kota. Salah satunya yaitu tersebar di Kabupaten Magelang. Saat ini Pemerintah Kabupaten Magelang berupaya mengembangkan lebih dari 50 desa wisata di kawasan Gunung Merapi, wilayah sekitar Candi Borobudur, serta di sepanjang ruas jalan Yogyakarta – Magelang yang tersebar di 7 kecamatan yaitu kecamatan Salam, Dukun, Srumbung, Sawangan, Borobudur, Mungkid dan Mertoyudan.

Di Kecamatan Borobudur terdapat 20 desa wisata, sebagian telah dikembangkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magelang. Tidak jauh dari Candi Borobudur, sekitar 3 km di sebelah tenggara, ada kawasan wisata yang mulai dilirik oleh wisatawan asing yaitu objek wisata yang diberi nama Desa Wisata Candirejo. Desa Candirejo merupakan desa kecil yang letaknya berdekatan dengan Candi Borobudur. Dahulu, Desa Candirejo adalah kawasan pedesaan biasa yang kerap didatangi oleh wisatawan untuk menginap di sela – sela wisata ke Candi Borobudur. Namun seiring berjalannya waktu, Desa Candirejo ini tidak hanya didatangi sebagai tempat menginap, namun perlahan – lahan menjadi tempat wisata baru.

(3)

3

Desa yang memiliki pemandangan indah, subur dan

keramahtamahan warga yang kental ini dijadikan sasaran pelaksanaan NRM – LCE Project (Natural Resources Management for Local

Community Empowerment Project). Dimulai dari perencanaan yang

dimotori oleh Pemerintah Desa dengan membentuk Kelompok Kerja guna mensosialisasikan kepada masyarakat tentang konsep Desa Candirejo sebagai desa wisata. Pada tanggal 31 Mei 1999 melalui SK Bupati Magelang No. 556/1258/19/1999 ditetapkan menjadi “Desa Binaan Wisata Tk. Kabupaten Magelang“. Tahun 1999 sampai 2001 Kelompok Kerja fokus dalam pembinaan dan penguatan pelaku – pelaku wisata. Namun mulai tahun 2001 sampai 2003 mendapat pendampingan dari ISI Yogyakarta, Yayasan PATRA – PALA dan JICA sebagai pendonor dana pembinaan dan penguatan pelaku wisata. Sehingga pada tanggal 19 April 2003 diresmikan sebagai Desa Wisata Internasional oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, I Gede Ardika.

Asal kata Candirejo yaitu Candi dan Rejo. Candi berarti batu dan Rejo berarti subur, jadi Candirejo diartikan sebagai sebuah desa yang dikelilingi banyak bebatuan tetapi tanahnya sangat subur. Pada dasarnya perkembangan dunia pariwisata di Desa Wisata Candirejo sudah berkembang, hal ini disebabkan karena faktor demografinya. Melalui berbagai kegiatan wisata yang dikelola oleh masyarakat, wisatawan akan memperoleh pengalaman yang unik dan menarik, misalnya wisata agro, wisata alam, wisata seni dan budaya, wisata kesenian, wisata kerajinan,

(4)

4 wisata kuliner dan wisata minat khusus. Desa Wisata Candirejo biasa dikenal dengan "Desa Eco Tourism" atau Wisata Lingkungan. Paket wisata yang diandalkan menitikberatkan pada Eco Tourism karena Desa Wisata Candirejo memiliki potensi alam yang menarik untuk dikunjungi dan sebagian penduduknya bekerja sebagai petani palawija seperti singkong, kacang – kacangan, cabai merah, jagung, dan lain – lain.

Wisatawan asing lebih tertarik dengan Desa Wisata Candirejo karena masih mempertahankan keasliannya baik tradisi penduduk maupun lingkungan alam sekitarnya, dan suasana pedesaan Jawa masih terlihat di desa tersebut. Wisatawan asing yang datang ke Desa Wisata Candirejo lebih tertarik melakukan kegiatan Dokar Village Tour atau wisata keliling desa maupun Cycling Tour. Hal inilah yang membuat pangsa pasar Desa Wisata Candirejo lebih banyak diminati oleh wisatawan asing daripada wisatawan domestik. Sehingga banyak tour and travel yang membawa tamu wisatawan asing mereka berkunjung ke Desa Candirejo dengan program paket Dokar Village Tour atau Cycling Tour.

Berdasarkan dari jumlah kunjungan wisatawan asing ke Desa Wisata Candirejo dari tahun 2003 sampai 2014 terlihat mengalami peningkatan. Tahun 2013 jumlah kunjungan wisatawan asing 4.425 dan tahun 2014 mencapai angka 6.276. Melihat data yang tentunya penting dilakukan oleh Koperasi terkait khususnya Desa Wisata Candirejo, yaitu dalam upaya meningkatkan minat kunjungan wisatawan asing. Besarnya peningkatan wisatawan asing, bisa dilihat pada tabel berikut :

(5)

5 Tabel 1. Data Kunjungan Wisatawan Asing Tahun 2003 – 2014

Tahun Wisatawan Asing

2003 43 2004 61 2005 611 2006 644 2007 1.056 2008 1.424 2009 1.796 2010 1.872 2011 3.063 2012 3.936 2013 4.425 2014 6.276

(Sumber : Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi Desa Wisata Candirejo Tahun Buku 2014)

(6)

6 Tabel 2. Data Kunjungan Wisatawan Asing Tahun 2014

No Bulan Tahun 2014 1 Januari 162 2 Februari 124 3 Maret 204 4 April 417 5 Mei 314 6 Juni 537 7 Juli 1.155 8 Agustus 1.078 9 September 752 10 Oktober 602 11 November 706 12 Desember 223 Jumlah 6.276

(Sumber : Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi Desa Wisata Candirejo Tahun Buku 2014)

Dari tabel diatas dapat diketahui pada bulan Desember, Januari, Februari, Maret, April dan Mei Desa Wisata Candirejo mengalami low

season di mana jumlah kunjungan wisatawan asing mengalami penurunan

dikarenakan pada bulan – bulan tersebut merupakan bukan bulan liburan musim panas para wisatawan asing. Sedangkan pada bulan Juni sampai November Desa Wisata Candirejo mengalami peak season di mana jumlah kunjungan wisatawan asing mengalami peningkatan secara berkala

(7)

7 dikarenakan peak season merupakan puncak liburan musim panas bagi wisatawan asing. Selain itu peak season terjadi karena ketika Desa Wisata Candirejo mengalami low season, pengelola Desa Wisata Candirejo melakukan promosi untuk mencapai target jumlah kunjungan wisatawan asing.

Peak Season merupakan masa di mana permintaan terhadap kamar,

tiket atau paket wisata sangat tinggi, sehingga hotel, travel agent atau suatu destinasi sering menaikkan harga kamar atau tiket. Peak Season terjadi pada musim liburan, hari – hari besar antara lain Natal, Idul Fitri, dan Tahun Baru. Sedangkan Low Season adalah masa periode dalam setahun di mana arus perjalanan atau kunjungan wisatawan rendah.

Untuk mengembangkan Desa Wisata Candirejo agar mendapatkan jumlah pengunjung yang diharapkan pada low season, maka Pengelola Desa Wisata Candirejo masih terus berupaya untuk mempromosikan Desa Wisata Candirejo kepada wisatawan. Pengelola Desa Wisata Candirejo terus berupaya melakukan kegiatan promosi dengan baik, agar dapat menjadi daya tarik wisata sebagai usaha untuk kemajuan pariwisata di Kabupaten Magelang dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Promosi merupakan usaha pertama yang perlu dikelola demi kemajuan pengembangan pariwisata pada saat low season dalam upaya meningkatkan jumlah minat wisatawan. Hal inilah yang melatarbelakangi

(8)

8 laporan Tugas Akhir ini disusun dengan judul “AKTIVITAS PROMOSI DESA WISATA CANDIREJO MAGELANG SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN”.

B. Perumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang, maka perumusan masalah sebagai dasar pengembangan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah aktivitas promosi yang dilakukan Desa Wisata Candirejo sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ?

2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat kegiatan promosi yang dilakukan oleh Desa Wisata Candirejo sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ?

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui aktivitas promosi yang dilakukan Desa Wisata Candirejo sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. 2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat kegiatan

promosi yang dilakukan oleh Desa Wisata Candirejo sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

(9)

9 D. Manfaat

Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini ditinjau dari pihak peneliti dan pihak Pengelola Desa Wisata Candirejo : 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis sebagai pengembangan pengetahuan tentang aktivitas promosi yang dilakukan oleh pengelola desa wisata maupun semua pihak yang bergerak dalam bidang kepariwisataan dalam upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, serta sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan dalam rangka menginformasikan hasil penelitian.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi penulis :

Mengetahui keberadaan Desa Wisata Candirejo, memperoleh gambaran riil tentang kinerja pengelolaan Desa Wisata Candirejo serta dapat membantu para pelaku pariwisata dan pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun masyarakat dalam mengambil kebijakan yang perlu untuk mengembangkan dan memasarkan potensi Desa Wisata Candirejo sebagai salah satu usaha daya tarik wisata di Kabupaten Magelang. Berperan serta sebagai pelaku pariwisata dengan mengaplikasikan disiplin ilmu yang diperoleh dan menjadi insan pariwisata yang kontributif.

(10)

10 b. Manfaat bagi Desa Wisata Candirejo :

Membantu pelaksanaan program kerja aktivitas promosi di Desa Wisata Candirejo, Borobudur.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam sub bab ini diuraikan beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, khususnya tentang aktivitas promosi aktivitas promosi suatu destinasi wisata sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan penelitian terdahulu sebagai pembanding dengan penelitian ini. 1. Tugas Akhir yang ditulis oleh Anugrah Rizky Anto (2012) dari program studi D3 Kepariwisataan atau Bina Wisata, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga, Surabaya berjudul “Upaya Promosi Desa Wisata Bumiaji (Studi Deskriptif Tentang Upaya Promosi Desa Wisata Bumiaji Oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu, Jawa Timur)”. Tugas Akhir tersebut membahas tentang tentang upaya – upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu

serta Desa Wisata Bumiaji dalam mengembangkan dan

mempromosikan Desa Wisata Bumiaji agar dapat menjaga lingkungan Desa Wisata Bumiaji dan mensejahterahkan kehidupan masyarakat Desa Bumiaji. Upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu dalam meningkatkan kunjungan wisatawan di Kawasan Desa Wisata Bumiaji cukup maksimal dengan adanya

(11)

11 pengembangan dan promosi Desa Wisata Bumiaji melalui pusat informasi Desa Wisata Bumiaji, media cetak dan elekronik serta event, akan tetapi masih terdapat satu kekurangan yaitu event atau kegiatan wisata yang dilakukan di Desa Bumiaji masih belum berjalan maksimal atau hampir tidak pernah diadakannya event wisata di Desa Wisata Bumiaji.

2. Skripsi yang ditulis oleh Nisa Amalina Setiawan (2015) dari program studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom, Bandung berjudul “Strategi Promosi Dalam Pengembangan Pariwisata Lokal Di Desa Wisata Jelekong (Studi Kasus Strategi Promosi Yang Dilakukan Oleh Kompepar Giriharja)”. Skripsi tersebut membahas tentang strategi promosi Desa Wisata Jelekong, Kabupaten Bandung yang dijalankan oleh Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Giriharja. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, Kompepar Giriharja menjalankan promotion mix. Dari keseluruhan bentuk promosi, prioritas utama promosi dilakukan melalui event dan

public relations.

3. Tugas Akhir yang ditulis oleh Ricky Julianto (2011) dari program studi D3 Kepariwisataan, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta berjudul “Strategi Promosi Kerajinan Batik Kayu Desa Wisata Krebet”. Tugas Akhir tersebut membahas tentang strategi promosi Desa Wisata Krebet yang dijalankan oleh pengelola Desa Wisata Krebet. Dalam proses promosi lebih banyak menekan kepada

(12)

12 bagaimana cara mengkomunikasikan suatu produk kepada pelanggan untuk membentuk suatu citra positif dimata para pelanggan. Dalam proses promosi, produk yang akan dipromosikan telah ada, sehingga

customer dapat mengetahui klasifikasi dari produk yang dipromosikan

tersebut.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian – penelitian terdahulu tersebut adalah perbedaan objek penelitian yaitu di Desa Wisata Candirejo yang belum pernah diteliti sebelumnya, dan perbedaan lain terletak pada variabel dan indikator yang diteliti, yaitu penelitian – penelitian terdahulu lebih banyak menekankan pada strategi promosi dan strategi komunikasi dalam memasarkan produk – produk yang ada di desa wisata. Sedangkan penelitian ini meneliti secara lebih menyeluruh mengenai aktivitas promosi yang dilakukan Pengelola Desa Wisata Candirejo sebagai upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Beberapa tinjauan pustaka yang telah disebutkan diatas menunjukkan bahwa judul “AKTIVITAS PROMOSI DESA WISATA

CANDIREJO MAGELANG SEBAGAI UPAYA UNTUK

MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN” belum dibahas oleh siapapun sehingga layak dijadikan Tugas Akhir.

(13)

13 F. Landasan Teori

1. Desa Wisata

Menurut Inskeep (1991) mengatakan desa wisata merupakan bentuk pariwisata dimana sekelompok kecil wisatawan tinggal di dalam atau dekat suasana tradisional, sering desa – desa terpencil dan sekaligus mempelajari kehidupan desa maupun lingkungan setempat. (dalam Hadiwijoyo, 2012: 68).

Menurut Nuryanti (1992) mengatakan desa wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. (dalam Hadiwijoyo, 2012: 68).

Hadiwijoyo (2012: 69) mengatakan selain berkaitan dengan berbagai hal, terdapat dua konsep penting dalam komponen desa wisata, yaitu :

1. Akomodasi : sebagian dari tempat tinggal para penduduk setempat dan atau unit – unit yang berkembang atas konsep tempat tinggal penduduk.

2. Atraksi : seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta

setting fisik lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya

wisatawan sebagai partisipasi aktif seperti kursus tari, bahasa, membatik dan lain sebagainya yang lebih spesifik.

(14)

14 Dari pengertian – pengertian desa wisata diatas maka dapat diambil suatu kesimpulan, desa wisata merupakan industri pariwisata yang berasal dari pengembangan suatu desa yang memiliki potensi wisata yang mencerminkan kearifan lokal yang menjadi ciri khas dari desa tersebut, dan memberikan fasilitas – fasilitas yang disediakan untuk menunjang kebutuhan wisatawan.

2. Promosi

Menurut A. Hamdani mengatakan promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. (dalam Sunyoto, 2012: 154 – 155).

Menurut William J. Stanton mengatakan promosi merupakan unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan. (dalam Sunyoto, 2012: 154 – 155).

Dari pengertian – pengertian promosi diatas maka dapat diambil suatu kesimpulan, promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan sebagai aktivitas yang dimaksudkan untuk memasarkan produk –

(15)

15 produk perusahaan kepada konsumen agar mereka dapat tertarik untuk membeli produk tersebut. Aktivitas promosi tidak hanya digunakan untuk memasarkan suatu produk saja, melainkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk atau jasa kepada konsumen, untuk memberi informasi, mempengaruhi atau membujuk konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Tujuannya untuk meningkatkan jumlah konsumen, mempertahankan konsumen yang telah ada serta kegiatan promosi yang dilakukan menimbulkan loyalitas terhadap produk. 3. Bauran Promosi

Bauran Promosi adalah unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan.

Bruce J. Walker membagi lima metode promosi yaitu : (dalam Sunyoto, 2012: 155 – 157).

1. Penjualan tatap muka (personal selling)

Penjualan pribadi adalah suatu penyajian (presentasi) suatu produk kepada konsumen akhir yang dilakukan oleh tenaga penjual perusahaan yang representatif.

2. Periklanan (advertising)

Periklanan adalah suatu bentuk penyajian yang bukan dengan orang pribadi, dengan pembayaran oleh sponsor tertentu. 3. Promosi penjualan (sales promotion)

(16)

16 Promosi penjualan adalah suatu perencanaan untuk membantu atau melengkapi koordinasi periklanan dan penjualan pribadi. 4. Publisitas (publicity)

Publisitas adalah semacam periklanan yang dilakukan dengan sejumlah komunikasi untuk merangsang permintaan. Publisitas tidak dibayar oleh sponsor.

5. Hubungan masyarakat (public relation)

Hubungan masyarakat adalah merupakan usaha terencana oleh suatu organisasi untuk memengaruhi sikap atau golongan.

G. Metode Penelitian

1. Lokasi dan Fokus Penelitian a. Lokasi Penelitian

Guna memperlancar jalannya penyusunan laporan, penentuan wilayah atau tempat penelitian merupakan salah satu faktor penting, adapun lokasi yang dipilih adalah Desa Candirejo, Kecamatan Borobudur yang terletak di sebelah tenggara Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

b. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah menganalisis aktivitas promosi Desa Wisata Candirejo, Borobudur, Magelang sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Magelang.

(17)

17 c. Waktu Penelitian

Observasi : 23 Februari 2015 – 31 Mei 2015

2. Jenis Data a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung oleh penulis dari objek penelitian dengan cara melakukan observasi atau pengamatan, interview dan melakukan dokumentasi gambar selama proses penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber studi literatur yang dapat dipercaya kebenarannya diantaranya hasil penelitian, diagram, grafik, dokumentasi maupun tulisan ilmiah yang membahas fokus penelitian yang sama.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Metode Observasi

Metode observasi lapangan yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan jalan mengamati, meneliti atau mengukur kejadian yang akan berlangsung. Dengan cara ini, data yang diperoleh adalah faktual dan aktual, dalam artian data yang dikumpulkan diperoleh pada saat peristiwa berlangsung. (Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000: 84). Observasi yang

(18)

18 dilakukan adalah dengan pengamatan secara langsung terhadap Desa Wisata Candirejo, Borobudur, Kabupaten Magelang.

b. Interview

Interview atau wawancara merupakan proses interaksi dan

komunikasi antara pengumpul data dengan responden serta informan, sehingga wawancara dapat diartikan sebagai cara mengumpulkan data dengan bertanya langsung kepada responden dan jawaban – jawaban dicatat atau direkam dengan alat perekam. (Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000: 83).

Metode pengumpulan data diadakan dengan cara tanya jawab dengan informan yang telah ditetapkan sebagai contoh untuk memperoleh keterangan – keterangan yang diperlukan dalam penelitian, dengan menggunakan jenis wawancara bebas (inguided

interview), yaitu kebebasan bertanya untuk menggali data yang

dicari.

c. Studi literatur

Studi literatur merupakan bahan pendukung dari beberapa hasil – hasil pengumpulan data diatas sebagai bahan acuan suatu pokok bahasan dengan menunjukan bahan – bahan yang akan dikaji dalam penelitian, baik dari segi instansi yang terkait maupun melalui buku – buku, majalah, internet dan sumber lainnya sehingga diperoleh data yang lebih akurat untuk mendukung data

(19)

19 yang telah dimiliki oleh penulis. Serta sebagai bentuk klarifikasi kepada pihak terkait untuk mengetahui kebenaran tulisan tersebut.

H. Sistematika Penulisan

Pada bagian ini menjelaskan tentang ringkasan, rangkuman mengenai isi secara garis besar per bab-nya sebelum pembaca mengetahui keseluruhan dari isi laporan ini. Berikut ini rinciannya :

BAB I : Memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Memuat gambaran umum dari Desa Wisata Candirejo yang meliputi sejarah, visi dan misi, keadaan fisik, lokasi, produk wisata, struktur organisasi dan kemitraan.

BAB III : Memuat pembahasan aktivitas promosi yang dilakukan Desa Wisata Candirejo dan faktor pendukung serta faktor penghambatnya.

BAB IV : Memuat kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil, penahanan kandungan N Total terbaik pada BMS diperoleh dengan perlakuan penambahan asam humat sebesar 15 %,

1. Kegiatan: yang dimaksud adalah melakukan kegiatan untuk meningkatkan kemungkinan diperolehnya temuan yang memiliki kredibilitas tinggi dengan cara: memperlama

(2) Kebijakan peningkatan kualitas prasarana umum, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata untuk mendukung pertumbuhan dan daya saing destinasi pariwisata sebagaimana dimaksud

guru pada SD Negeri Lamklat Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan

Enver Ören İhlas Finans'a sahipken aynı dönem de Egebank ve Yurtbank'a da ortak olm uş ve her ikisinde de büyük zararlara uğram ıştır ki H üseyin Bayraktar, M urat Dem irel ve

Terlaksananya kegiatan  peningkatan kapasitas  pelayanan administrasi  kependudukan  pemerintah kota  setidaknya diikuti 20 ...

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis dalam pengembangan ilmu hukum pada umumnya. 1) Secara teoritis,

.HWHUEDWDVDQ UXDQJ ODERUDWRULXP ,3$ SDGD 6031 .HQGDUL \DQJ WLGDN EHULPEDQJ GHQJDQ MXPODK URPERQJDQ EHODMDU \DQJ GLPLOLNL VHUWD SHQFDSDLDQ QLODL DVSHN NHWHUDPSLODQ SHVHUWD GLGLN