• Tidak ada hasil yang ditemukan

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKAS1 TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEM1S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKAS1 TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEM1S"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKAS1 TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEM1S

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : f i{f\O

NPM :

0 8 0 t * ? * 8 7 S

r

ProgramStudi : | frxftra Oaeroto UMufc iOT+ra Departemen :

Fakultas : \lix\\

Jenis Karya : Skripsi/Tesis/Disertasi/Karyallmiah*:

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonckslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/fomiatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mcmublikasikan tugas akhir saya sclama tetap mencantumkan nama saya scbagai penulis/pcncipta dan scbagai pemilik Hak Cipta. Demikian pcrnyataan ini saya buat dengan scbcnarnya.

Dibuat di Pada tanggal

Yang mcnyatakan

(2)

Contoh halaman pengesahan untuk makalah:

HALAMAN PENGESAHAN

Karya ilmiah ini diajukan oleh Nam a

NPM

Program Studi Fakultas Jenis Karya Nama Mata Kuliah Judul Karya Ilmiah

Leston

$87*

Oaerc*>>

: Urou per^getaVvua : Makalah Non Seminar

Telah disctujui oleh dosen pengajar mata kuliah u n t u k diunggah di IirKui.ac.id/unggah dan dipublikasikan sebagai karya iniiah sivitas akademika Universitas Indonesia

\sc\^rovjocvt\t

Dosen Mata Kuliah : ( tanda'tangan )

Ditetapkan di : :.

-oCv

(3)

FENOMENA KERUSAKAN ALAM

Fitri Lestari

Sastra Daerah Untuk Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 16434, Indonesia

fitri.lestari781@gmail.com

ABSTRAK

Judul : Fenomena Kerusakan Alam

Makalah ini membahas tentang keanekaragamana sumber daya alam di Indonesia yang begitu luar biasa namun semakin berkurang manfaat dan gunanya. Dibutuhkan pembenahan dalam pengolahan sumber daya alam untuk menjaga kelestarian sumber daya alam yang kita miliki agar tetap terjaga. Kerusakan sumber daya alam Indonesia yang saya bahas dalam makalah ini adalah kerusakan yang disebabkan oleh manusia. Kurangnya kepedulian masyarakat akan lingkungan juga membuat keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia semakin lama semakin berkurang. Makalah ini juga membahas tentang solusi yang dapat kita lakukan untuk mengurangi permasalahan kerusakan alam Indonesia.

Kata Kunci :

Kerusakan alam Indonesia, sumber daya alam, pencegahan kerusakan lingkungan, pelestarian lingkungan.

Damage to Natural Phenomena ABSTRACT

This paper discusses keanekaragamana natural resources in Indonesia are so extraordinary, but the less the benefit and use. Needed improvements in the processing of natural resources to preserve the natural resources that we have to stay awake. Indonesia's natural resource damage that I discuss in this paper is the damage caused by humans. Lack of public awareness of the environment also makes the existing biodiversity in Indonesia progressively reduced. This paper also discusses about the solution that we can do to reduce the problems of nature damage Indonesia.

(4)

Indonesia's natural damage, natural resources, prevention of damage to the environment, preservation of the environment.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki area laut yang luas. Indonesia juga terkenal akan kekayaan alam dan sumber energi alamnya yang luar biasa. Indonesia banyak menghasilkan sumber energi seperti batu bara, timah, minyak bumi dan masih banyak lagi yang lainnya. Hasil kekayaan maritimnya pun tidak diragukan. Ikan, taman laut, wisata air menjadi salah satu ciri khas dari bahari Indonesia. Selain itu, negeri ini juga kaya akan hutannya. Begitu banyak hutan yang tersebar di Indonesia, membuat Indonesia memiliki beragam hewan dan tumbuhan. Orang dari negara lain banyak yang melakukan penelitian hayati di Indonesia.

Sayangnya kepedulian masyarakat terhadap kekayaan ini sangatlah minim. Manusia di Indonesia kurang mepedulikan aset berharga dari kekayaan hayati ini. Jumlah kekayaan hayati kita pun semakin lama semakin menipis dan akhirnya berkurang. Hal ini disebabkan oleh kerusakan alam yang terjadi akibat siklus kehidupan manusia yang tidak lagi bersahabat dengan alam. Kemajuan teknologi dan sains serta kebutuhan manusia yang meningkat pesat membuat pengrusakan alam menjadi salah satu alternatif untuk mendapatkan yang mereka mau.

Kerusakan alam sendiri sebenarnya membuat kita kesulitan untuk memperbaharui sumber daya alam. Jika alam dan lingkungan kita rusak, secara otomatis kita sendiri yang sebenarnya akan kesulitan dalam bertahan hidup. Apalagi di Indonesia yang sumber daya alam dan hayatinya luar biasa kaya. Kita mungkin terbiasa dengan persediaan alam yang melimpah, namun jika terus menerus kita mengeksloitasi kekayaan hayati kita tanpa adanya usaha untuk melakukan rehabilitasi maka beberapa puluh tahun ke depan negara kita kan negara yang paling miskin di dunia. Oleh karena itu, dalam makalah ini tim

(5)

penulis mencoba mencari cara terbaik mengatasi kerusakan lingkungan di Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pemicu yang diberikan, maka saya memutuskan untuk mengambil rumusan masalah “Bagaimana cara mengatasi kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia?”

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan merupakan sesuatu yang ditentukan di awal, diwujudkan di akhir, tempat memulai pikiran, dan akhir sebuah perjalanan. Apa pun yang kita kerjakan pasti memiliki tujuan. Demikian pula makalah ini yang disusun dengan beberapa tujuan, diantaranya :

a) Untuk mengetahui berbagai kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia b) Untuk mengetahui dampak kerusakan lingkungan di Indonesia

c) Untuk mencari solusi permasalahan kerusakan lingkungan di Indonesia.

Sedangkan manfaatnya adalah agar para pembaca makalah ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan terutama tentang penyebab-penyebab terjadinya kerusakan lingkungan serta bagaimana cara untuk mengatasinya dan dapat menjadi sumber bacaan yang bermanfaat.

D. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam makalah ini ialah metode kepustakaan yaitu penyusun mencari sumber referensi berupa buku dan dan mengambil data secara kualitatif.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah : a. PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, serta sistematika penulisan.

(6)

b. PEMBAHASAN

Dalam bab ini dibahas kerusakan lingkungan seperti apa yang terjadi di Indonesia. Mengapa perusakan lingkungan sangat berbahaya dan dampak apa saja yang akan terjadi, diawali dengan paparan kasus, kemudian dikaitkan dengan subpokok bahasan yang ada seperti, sumber daya alam; pengelolaan sumber daya alam; daya dukung lingkungan; kearifan lokal; peranan IPA dan teknologi bagi kehidupan; dampak perkembangan IPA dan teknologi; dan keanekaragaman hayati dan konservasi.

c. KESIMPULAN

Dalam bab ini diuraikan kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya. Diuraikan pula solusi yang tepat guna meminimalisir terjadinya kerusakan lingkungan di Indonesia.

(7)

PEMBAHASAN

A. Fenomena Kerusakan Lingkungan di Indonesia

Kekayaan sumber daya alam Indonesia tersebut meliputi sumber daya alam hayati dan non hayati. Menurut Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, keanekaragaman hayati di Indonesia menduduki peringkat kelima dunia. Selain itu Indonesia juga memiliki lebih dari 38.000 jenis tumbuhan yang hanya ditemukan di Indonesia. Ini merupakan aset yang tidak ternilai harganya. Alih-alih termanfaatkan secara maksimal, keanekaragaman hayati tererosi dari waktu ke waktu.

Menurut Guinness Books of Record 2008, Indonesia merupakan pemegang rekor deforestasi tertinggi di dunia. Antara tahun 2000 dan tahun 2005, 1,8 juta hektar hutan hancur per tahun, atau setara 51 km2 per hari, atau setara dengan luas 6 lapangan bola dalam 1 menit. Diberitakan pula bahwa pemerintah Indonesia menegaskan tingkat laju deforestasi sebesar 1,125 juta hektar per tahun, akan dipertahankan sampai tahun 2020. Berita lain terkait dengan tudingan dunia bahwa Indonesia merupakan negara pencemar gas rumah kaca terbesar di dunia. Hal itu gara-gara lahan gambut.

Direktur Wetland International Indonesia menghitung, Kalimantan Tengah memiliki sekitar 3 juta ha lahan gambut dengan simpanan karbon sekitar 6,35 gigaton C atau setara dengan 22 gigaton CO2. Oksidasi dari lahan gambut seluas 1 juta hektar yang terpapar udara selama enam bulan saja sudah mencapai 5 juta ton CO2. Tak hanya itu, lahan gambut yang garing sangat mudah terbakar. Emisi CO2 dari kebakaran gambut Indonesia mencapai 1,4 sampai 4,3 gigaton. Selain sumber daya alam hayati, sumber daya alam nonhayati pun menghadapi banyak permasalahan. Salah satu di antara permasalahan tersebut adalah permasalahan pertambangan.

B. Keadaan Lingkungan Alam di Indonesia

(8)

Sumber daya alam yang ada di Indonesia beraneka ragam jenisnya, mulai dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sumberdaya alam yang dapat diperbarui, hingga sumber daya alam yang tak terbatas. Batu bara, minyak bumi, dan gas alam adalah contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Tumbuhan, hewan, dan hasil hutan masuk dalam kategori sumber daya alam yang dapat diperbarui. Sedangkan air dan udara merupakan sumber daya alam yang tak terbatas. Selain itu karena letak Indonesia di daerah khatulistiwa dan disinari matahari sepanjang tahun menjadikan tanah di Indonesia subur dan banyak humus sehingga berbagai jenis tumbuhan dapat tumbuh dengan baik. Ditambah pula dengan keadaan Indonesia sebagai negara maritim di mana 2/3 luas wilayah Indonesia adalah perairan sehingga menghasilkan kekayaan laut yang melimpah, mulai dari berbagai jenis ikan, mutiara, rumput laut, terumbu karang, dan lain-lain. Keadaaan alam seperti pegunungan, pantai, dan gua yang tersebar di seluruh pelosok negeri ini pun menambah keanekaragaman sumber daya alam di Indonesia dalam bidang pariwisata, yaitu menarik turis dari dalam maupun luar negeri.

b. Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia

Pengelolaan sumber daya alam di Indonesia dapat dikatakan masih memerlukan banyak pembenahan. Hal ini tentu dengan memperhatikan penggolongan sumber daya alam yang bertujuan untuk mempermudah mengenalinya, bermanfaat untuk pelestarian sumberdaya alam, mengatasi konflik dalam hal pengelolaan dan pemanfaatannya, serta perencanaan pengelolaan sumberdaya alam yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan.

Kita tahu bahwa sumberdaya alam menurut ketersediaannya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui (nonrenewable resources/stock resources), dan sumberdaya alam yang dapat diperbarui (renewable resources/flow resources). Batu bara, minyak bumi, dan gas alam adalah contoh sumber daya alam yang

(9)

tidak dapat diperbarui. Karena sifatnya yang sekali pakai sehingga mudah habis dan proses pembentukannya memerlukan waktu berjuta-juta tahun, maka hendaknya dikelola dengan baik. Tapi faktanya pengelolaan SDA tersebut berjalan tidak sesuai jalurnya. Banyak pihak yang mengambil SDA secara besar-besaran (mengeksploitasi) tanpa memperhatikan keberlanjutannya. Begitu pula dalam proses penggunaannya. Masyarakat Indonesia cenderung boros, misalnya menyalakan listrik padahal tidak dipakai.

Dalam hal pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbarui pun juga ditemukan sistem pengelolaan yang tidak sesuai jalurnya. Hutan ditebang secara liar (illegal logging) sehingga menyebabkan hutan gundul dan memicu erosi serta banjir, pembuangan limbah industri di sungai-sungai dan laut yang dapat merusak ekosistem di dalamnya, serta penambangan pasir di sungai yang menyebabkan sungai semakin dalam. Hal ini terjadi karena kurangnya kontrol dari pemerintah pusat maupun daerah serta kurangnya kesadaran manusia akan keberlangsungan sumber daya alam.

c. Daya Dukung Lingkungan

Era modern seperti sekarang ini telah mengalami banyak perubahan dalam setiap bidang kehidupan manusia, terlebih di bidang teknologi. Dengan adanya teknologi yang memudahkan pekerjaan manusia memberi kemudahan bagi manusia untuk mengeksploitasi setiap jengkal kekayaan alam yang ada di lingkungan sekitarnya. Hal ini akan berdampak buruk bagi daya dukung lingkungan ditambah pertumbuhan populasi manusia di atas luas permukaan bumi yang statis bahkan berkurang.

Daya dukung lingkungan adalah ukuran kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah populasi jenis tertentu untuk dapat hidup dalam lingkungan tersebut. Dalam hal ini lingkungan dapat berupa sebidang tanah, suatu wilayah geografis, atau suatu ekosistem tertentu. Populasi jenis tertentu dalam hal ini dapat berwujud manusia, hewan, maupun tumbuhan. Daya dukung lingkungan yang seimbang dapat tercipta bila

(10)

manusia mampu berperan aktif menciptakan keseimbangan tersebut. Sebab daya dukung lingkungan bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perliaku manusia, iklim, cuaca, sifat tanah, daya serap tanah, dan lain sebagainya. Akan tetapi lingkungan memiliki keterbatasan yang menyebabkan semua unsur pembentuk suatu lingkungan haruslah proporsional dalam arti tidak berlebih. Bila terjadi kelebihan populasi maka yang terjadi adalah populasi tersebut tidak akan bisa hidup dengan wajar di lingkungan tersebut. Bencana alam akibat keterbatasan lingkungan dengan daya dukung lingkungan yang tidak memadai pun dapat terjadi. Manusia menjadi pemeran kunci dalam mengantisipasi segala bencana yang dapat terjadi tersebut, berbekal dengan ilmu pengetahuan dan budaya yang dimilikinya, manusia dapat menemukan berbagai solusi untuk menciptakan suatu lingkungan yang proporsional.

C. Pencegahan Kerusakan Lingkungan

a. Keanekaragaman Hayati dan Konservasi

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas, menurut WWF (1989) adalah jutaan tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, termasuk gen yang dimiliki, serta ekosistem yang menjadi lingkungan hidupnya. Keanekaragaman hayati sering digambarkan sebagai jumlah spesies dari berbagai kelompok organisme yang hidup di bumi. Jumlah organisme yang ada di bumi ini diperkirakan antara 10 dan 50 juta spesies (kelompok archabacteri, bakteri, fungi, protista, tumbuhan, hewan dan manusia)

Biologi konservasi dikembangkan untuk menghadapi berbagai tantangan demi melindungi spesies dan ekosistem dari kepunahan. Karena dengan jumlah spesies dan ekosistem yang banyak dan beragam ini, apabila di dalam pemanfaatannya terus mengabaikan hak hidup spesies yang lain akan terjadi ketidakseimbangan ekosistem. Maka dari itu dibutuhkan suatu kegiatan yang mengarah pada pengelolaan spesies dan ekosistem agar diperoleh manfaat yang adil bagi setiap spesiesyang ada.

(11)

Salah satu cara untuk mengatasi kerusakan lingkungan dan terus melestarikan kekayaan alam di Indonesia salah satunya dapat dilakukan dengan melakukan berbagai konservasi alam. Contohnya dengan mendirikan cagar alam, suaka margasatwa, hutan lindung dsb untuk melindungi berbagai keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia khususnya hutan-hutan tropis yang menjadi gudang atau tempat tinggal keanekaragaman hayati tersebut.

b.Peranan IPA dan Teknologi bagi Kehidupan

Tidak dapat di pungkiri, perkembangan teknologi dan IPA sangatlah berperan besar dalam kehidupan manusia. namun selain banyaknya sisi positif yang ada, kemajuan tersebut ternyata juga membawa cukup banyak pengaruh negative. Semakin kuatnya gejala "dehumanisasi", tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan iptek tersebut. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan,oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.

Sains dan teknologi memang dikembangkan untuk mempermudah kehidupan manusia. Para peneliti dan ahli yang bergerak di bidang sains dan teknologi mencoba menyeimbangkan manusia dengan kebutuhan di sekitarnya melalui sains dan teknologi. namun hal ini ternyata memiliki kelemahan. Sains dan teknologi yang dikembangkan tidak selalu bersahabat dengan manusia dan alam. banyak di antara temuan teknologi dan sains yang justru bersifat menghancurkan. Ada juga yang berguna namun menghancurkan. Hal seperti ini yang membuat manusia kurang menyadari bahaya dari penggunaan tekologi dan sains yang menghancurkan alam dan manusia itu sendiri.

(12)

Menurut greenpeace sebuah contoh kasus teknologi dan sains yang merugikan sekaligus juga berguna adalah nuklir. Nuklir sebagai sumber daya energi yang amat bermanfaat bagi manusia ternyata juga membahayakan. Sekitar tahun 1986 terjadi sebuah bencana yang dikenal dengan sebutan Chernoby. Bencana ini menewaskan banyak orang dan menimbulkan kerusakan lingkungan. Walaupun masih banyak alasan simpang siur di balik terjadinya bencana ini tetapi satu yang pasti bahwa bencana ini telah membuktikan bahwa tenaga nuklir dan radiasinya mampu mengakibatkan kecacatan, kanker dan kerusakan alam.

Melihat pada contoh kasus di atas, kita sebagai manusia dapat memulai untuk memperhatikan di sekitar kita teknologi dan sains yang membahayakan. Di Indonesia sendiri penggunaan air conditioner dan listrik berlebih juga menjadi masalah yang memicu pemanasan global. Pemakaian listrik ini merupakan perkembangan teknologi yang kian pesat. manusia jadi semakin bergantung pada produk eletronik yang dihasilkan untuk membantu mengerjakan tugas sehar-hari ataupun juga hiburan. Kesadaran dan kemauan kita untuk memulai sangat penting dalam menjaga kestabilan lingkungan hidup khususnya di Indonesia.

D.

Upaya Penanggulangan Dampak Kerusakan Lingkungan

1. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk

menopang hidup.

b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan

untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang. Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:

 Menjamin pemerataan dan keadilan  Menghargai keanekaragaman hayati  Menggunakan pendekatan integrative

(13)

 Menggunakan pandangan jangka panjang 2. Upaya yang Dilakukan Pemerintah

a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang

mengatur tentang Tata Guna Tanah.

b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan

Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.

c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986,

tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).

d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian

Lingkungan

3. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah

a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi.

b. Pelestarian udara

1. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita

2. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,

3. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer

c. Pelestarian hutan

a. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul. b. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang. c. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

(14)

d. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.

e. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.

d. Pelestarian laut dan pantai

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

a. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.

b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

c. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.

d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

e. Pelestarian flora dan fauna

a. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa. b. Melarang kegiatan perburuan liar.

c. Menggalakkan kegiatan penghijauan.

Inilah tanggungjawab bersama yang harus dilaksanakan. Karena pemanfaatan sumber daya alam yang tepat akan mendukung pembangunan negara. Pembangunan negara tidak akan berjalan seimbang bila sumber daya alam mengalami penurunan pesat. Mengapa? Karena kesinambungan ini akan menimbulkan kesinambungan antara pembangunan negara dengan produksi nasional yang akhirnya membawa bangsa lebih maju dalam hal ekonomi. Kemudian suatu negara akan mampu menjalankan pembangunan di segala bidang, seperti pembangunan nasional, pendidikan, lapangan pekerjaan. Sehingga negara akan mengalami perkembangan dan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

(15)

Permaslaahan Indonesia saat ini ialah kurangnya rasa tanggungjawab akan SDA. Sehingga SDA tidak terolah dengan baik dan sering kali memberikan keuntungan atau manfaat bagi segelintir pihak, akhirnya pihak lain terabaikan dan dirugikan.

Alam telah menghasilkan berbagai macam sumberdaya yang melimpah. Semuanya itu digolongkan berdasarkan beberapa hal yang pada intinya bertujuan untuk kemaslahatan dan keberlangsungan kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Jadi sudah menjadi kewajiban kita sebagai manusia untuk menjaganya dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, tidak merusak atau mengeksploitasinya secara besar-besaran tanpa memperhatikan keberlangsungannya

(16)

P E N U T U P

A. KESIMPULAN

Hutan tropis Indonesia sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Kuasa yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia merupakan kekayaan alam yang tidak ternilai harganya yang wajib disyukuri.

Hutan sebagai modal pembangunan nasional memiliki manfaat yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial, budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis. Untuk itu hutan harus diurus dan dikelola, dilindungi dan dimanfaatkan secara berkesinambungan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia, baik generasi sekarang maupun yang akan datang.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Lingkungan Hidup, 2002, Undang-Undang Republik Indonesia Nomoer 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jakarta: KMNLH

Soemiarno, Slamet, dkk. 2010. Mata Ajar Pengembangan Kepribadian Terintegrasi Buku Ajar III : Bangsa, Budaya, dan Lingkungan Hidup. Depok: Badan Penerbit FKUI.

http://www.greenpeace.org/seasia/id/press/releases/studi-greenpeace- http://www.wwf.or.id/?27040/Pengelolaan-Sumber-Daya-Alam-Indonesia-2012-pro-kapital-2013-Pemerintah-harus-Pro-Rakyat

Referensi

Dokumen terkait

Pada luka bakar terjadi pemanjangan fase inflamasi yang akan meningkatkan aktivitas sitokin fibrogenik seperti TGF-β dan IGF- 1.. Hal ini menyebabkan pada fase fibroplasi

dan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu Ratna Rohaetin pada tahun 2012 lalu dengan judul penelitian “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep

Udara Secondary juga berasal dari udara luar yang masuk kedalan kipas (Fan) kemudian udara secondary ini dihembuskan ke dalam tubular air heater dengan temperatur ±46 O C dan

Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul : ”Konselin g Kesehatan Pra Nikah Terhadap Minat Penundaan Kehamilan Berisiko Pada Calon Pasangan Usia Subur Dibawah

perangkat lunak ,dan yang terkait dengan proses perangkat lunak ,dan yang terkait dengan

(2) Apabila Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, atau Walikota dan Wakil Walikota yang telah ditetapkan sebagai anggota Tim Kampanye dan/atau

Skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Pokok Bahasan Jenis Karangan Siswa Kelas XI SMK YP Colomadu

Para pengusaha dan perajin batu ajidi Desa Cipining, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten perlu mendapat penyuluhan dan informasi tentang pasar.Kepada mereka