• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI SAMPANG PROVINSI JAWA TIMUR"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Ketua BAPEMPERDA

Ka. Bag. Hukum

BUPATI SAMPANG

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR 7 TAHUN 2019

TENTANG

MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SAMPANG,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 45 Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam, Madrasah Diniyah Takmiliyah merupakan lembaga pendidikan keagamaan Islam pada jalur pendidikan nonformal yang diselenggarakan secara terstruktur dan berjenjang sebagai pelengkap pelaksanaan pendidikan agama Islam pada jenjang pendidikan dasar, menengah dan tinggi;

b. bahwa penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah di Kabupaten Sampang perlu meningkatkan pengelolaan sesuai dengan standar penyelenggaran pendidikan yang berkualitas dan kompeten;

c. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Per-aturan Daerah tentang Madrasah Diniyah Takmiliyah.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam

(2)

Ketua BAPEMPERDA

Ka. Bag. Hukum

Lingkungan Propinsi Djawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya dengan mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur dan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat, dan Dalam Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoensia 6398);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

(3)

Ketua BAPEMPERDA

Ka. Bag. Hukum

6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Lem-baran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang

Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041); 10. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang

Penguatan Pendidikan Karakter (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 195);

11. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 822); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015

Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

(4)

Ketua BAPEMPERDA

Ka. Bag. Hukum

Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SAMPANG dan

BUPATI SAMPANG MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG TENTANG MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sampang.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang.

3. Bupati adalah Bupati Sampang.

4. Madrasah Diniyah Takmiliyah adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam pada jalur pendidikan nonformal yang diselenggarakan secara terstruktur dan berjenjang sebagai pelengkap pelaksanaan pendidikan aga-ma Islam yang diperoleh pada pendidikan dasar.

5. Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang melandasi jenjang pendidikan menengah, yang diselenggarakan pada satuan pendidikan berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta menjadi satu kesatuan berkelanjutan pendidikan pada satuan pendidikan yang berbentuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, atau bentuk lain yang sederajat.

6. Peserta didik adalah anggota masyarakat beragama Islam yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

7. Pendidik adalah anggota masyarakat beragama Islam yang mempunyai kompetensi tertentu sesuai dengan kekhususannya yang diangkat oleh penyelenggara Madrasah Diniyah Takmiliyah.

(5)

Ketua BAPEMPERDA

Ka. Bag. Hukum

8. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran, dan cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

9. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan pendidik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

10. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada Madrasah Diniyah Takmiliyah sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.

BAB II

DASAR, TUJUAN, DAN SASARAN Pasal 2

Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Pasal 3 Tujuan Madrasah Diniyah Takmiliyah adalah :

a. menanamkan kepada peserta didik untuk memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala;

b. mengembangkan kemampuan, pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik untuk menjadi ahli ilmu agama Islam (mutaffaqih fiddin) dan/atau menjadi muslim yang dapat mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupannya sehari-hari; dan

c. mengembangkan pribadi akhlakul karimah bagi peserta didik yang memiliki kesalehan individual dan sosial dengan menjungjung tinggi jiwa keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, persaudaraan sesama umat Islam (ukhuwah

Islamiyah), rendah hati (tawadhu), toleran (tasamuh), keseimbangan (tawazun), moderat (tawasuth), keteladanan (uswah), pola hidup sehat, dan

cinta tanah air.

Pasal 4

(1) Sasaran Madrasah Diniyah Takmiliyah adalah seluruh peserta didik di daerah pada usia pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs dan yang sederajat).

(2) Setiap peserta didik di daerah pada usia pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs dan yang sederajat) supaya mengikuti pembelajaran pada Madrasah Diniyah Takmiliyah.

(6)

Ketua BAPEMPERDA

Ka. Bag. Hukum

(3) Madrasah Diniyah Takmiliyah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustha.

BAB III

PENYELENGGARAAN Pasal 5

(1) Madrasah Diniyah Takmiliyah diselenggarakan oleh masyarakat.

(2) Madrasah Diniyah Takmiliyah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan oleh pesantren, pengurus masjid, pengelola pendidikan formal dan non formal, organisasi kemasyarakatan Islam, dan lembaga sosial keagamaan Islam lainnya.

(3) Penamaan Madrasah Diniyah Takmiliyah diserahkan sepenuhnya kepada penyelenggara.

Pasal 6

(1) Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah sebagaimana dimaksud dalam Pasal (5) dapat dilaksanakan secara mandiri atau terpadu.

(2) Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah secara mandiri dapat dilaksanakan di masjid, mushalla, ruang kelas, atau ruang belajar lain yang memenuhi syarat.

(3) Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah secara terpadu, dilaksanakan secara terpadu dengan satuan pendidikan lainnya.

(4) Peneyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah sebagai mana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan pada pagi, sore, atau malam hari.

Pasal 7

Penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah mengikuti pedoman penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama.

BAB IV

HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Kesatu

Peserta Didik

(7)

Ketua BAPEMPERDA

Ka. Bag. Hukum

Pasal 8

Peserta didik Madrasah Diniyah Takmiliyah berhak :

a. mendapatkan pelayanan pendidikan agama sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan;

b. mendapat layanan pendidikan agama sesuai dengan tahap perkembangan kejiwaannya;

c. memperoleh penilaian hasil belajar; dan d. memperoleh bukti kelulusan berupa ijazah.

Pasal 9

Peserta didik Madrasah Diniyah Takmiliyah berkewajiban : a. menjalankan ajaran Islam dengan prinsip wasathiyyah;

b. mengikuti proses pembelajaran sesuai peraturan satuan pendidikan dengan menjunjung tinggi akhlak mulia;

c. menghormati pendidik dan tenaga kependidikan;

d. memelihara kerukunan dan kedamaian untuk mewujudkan harmoni sosial antar peserta didik;

e. ikut menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, keamanan, dan ketertiban satuan pendidikan;

f. menjaga nama baik satuan pendidikan yang bersangkutan; dan g. mematuhi semua peraturan yang berlaku.

Bagian Kedua Pendidik Pasal 10 Setiap pendidik berhak:

a. memperoleh penghasilan sesuai dengan kemampuan pihak penyelenggara; b. meningkatkan kompetensi sesuai ketentuan yang berlaku;

c. memperoleh perlindungan hukum dalam menjalankan tugas dan kewajibannya; dan

d. menggunakan sarana dan prasarana pendidikan dalam melaksanakan tugasnya.

Pasal 11 Setiap pendidik berkewajiban:

a. melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian;

(8)

Ketua BAPEMPERDA

Ka. Bag. Hukum

b. mengedepankan nilai-nilai keislaman dan nasionalisme dalam setiap perilaku;

c. mengikuti semua peraturan yang ditetapkan oleh penyelenggara; dan

d. menjaga nama baik diri dan satuan pendidikan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat.

Bagian Ketiga Orang Tua/Wali

Pasal 12 Setiap orang tua/wali berhak:

a. agar anaknya mendapat layanan pendidikan yang memadai;

b. memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya dari penyelenggara.

Pasal 13 Setiap orang tua/wali berkewajiban:

a. mendorong anaknya untuk mengikuti pendidikan pada Madrasah Diniyah Takmiliyah;

b. ikut menanggung biaya penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah; c. bekerja sama dengan penyelenggara untuk keberhasilan pendidikan

anaknya.

Bagian Keempat Pemerintah Daerah

Pasal 14

(1) Pemerintah Daerah dapat memberi bantuan sumber daya pendidikan kepada Madrasah Diniyah Takmiliyah.

(2) Pemerintah Daerah melindungi kemandirian dan kekhasan Madrasah Diniyah Takmiliyah selama tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional.

(3) Pemerintah Daerah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang, melakukan akreditasi atas Madrasah Diniyah Takmiliyah untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai Standar Pendidikan Nasional.

(4) Dalam hal Madrasah Diniyah Takmiliyah tidak dapat menyediakan Pendidik, Pemerintah Daerah dapat menyediakan sesuai kebutuhan.

(9)

Ketua BAPEMPERDA

Ka. Bag. Hukum

(5) Pemerintah Daerah dapat melaksanakan pengawasan mutu penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah bersama dengan Kantor Kementerian Agama.

BAB VI KURIKULUM

Pasal 15

(1) Kurikulum Madrasah Diniyah Takmiliyah sekurang-kurangnya memuat: a. Al-Qur’an;

b. Al-Hadits; c. Fiqih;

d. Aqidah-Akhlak;

e. Sejarah Kebudayaan Islam; dan f. Bahasa Arab

(2) Muatan materi kurikulum mengedepankan prinsip-prinsip Islam

wasathiyyah.

(3) Penyelenggara dapat menambah materi kurikulum berbasis keunggulan lokal berdasarkan usulan Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat.

BAB VII

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 16

(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap Madrasah Diniyah Takmiliyah untuk menjamin mutu dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan.

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pengawas pendidikan Islam di lingkungan Kementerian Agama.

(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII PEMBIAYAAN

Pasal 17

(1) Biaya penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah merupakan tanggung jawab pihak penyelenggara serta memperoleh bantuan dari Pemerintah Daerah dan sumber lain yang sah.

(10)

Ketua BAPEMPERDA

Ka. Bag. Hukum

(2) Bantuan dari Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan keuangan Pemerintah Daerah.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP Pasal 18

Peraturan Pelaksanaan dari Peraturan daerah ini dibentuk paling lambat 6 (enam) bulan sejak diundangkannya Peraturan Daerah ini.

Pasal 19

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sampang.

Ditetapkan di : Sampang

Pada tanggal : 11 Desember 2019 BUPATI SAMPANG,

ttd.

H. SLAMET JUNAIDI Diundangkan di : Sampang

pada tanggal : 29 Desember 2019

PJ. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAMPANG,

ttd.

YULIADI SETIYAWAN, S.Sos., MM. Pembina Utama Muda

NIP. 19660711 198809 1 001

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2019 NOMOR : 7

(11)

Ketua BAPEMPERDA Ka. Bag. Hukum PENJELASAN ATAS

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR 7 TAHUN 2019

TENTANG

MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH

I. UMUM

Madrasah Diniyah Takmiliyah adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam pada jalur pendidikan nonformal yang diselenggarakan secara ter-struktur dan berjenjang sebagai pelengkap pelaksanaan pendidikan agama Islam pada sekolah. Lembaga ini tumbuh dan berkembang seiring dengan kebutuhan dan kesadaran akan nilai-nilai agama Islam dan penguatan akhlak mulia di tengah masyarakat. Keberadaan Madrasah Diniyah Takmiliyah sejalan dengan Pasal 31 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Demikian pula dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan Madrasah Diniyah Tak-miliyah, maka pemerintah perlu mendukung peningkatan sumber daya, sarana prasarana dan komponen pendidikan lainnya, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, berakhlak mulia, menunjang keaga-maan bagi siswa yang beragama Islam.

Secara umum, Peraturan Daerah ini memuat ruang lingkup sebagai berikut: Dasar, Tujuan, dan Sasaran, Penyelenggaraan, Perizinan, Kewajiban dan Hak, Kurikulum, Evaluasi, Pembiayaan, dan Penutup.

(12)

Ketua BAPEMPERDA

Ka. Bag. Hukum

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3)

Yang dimaksud dengan “Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyahdan Wustha” merupakan jenjang pendidikan dasar pada Madrasah Diniyah Takmiliyah, dengan ketentuan; Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyahmerupakan jenjang pendidikan dasar yang diikuti peserta didik SD/MI atau yang sederajat, dengan masa belajar 4 (empat) tahun. Sedangkan Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustha merupakan jenjang pendidikan dasar yang diikuti peserta didik SMP/MTs atau yang sederajat, dengan masa belajar 2 (dua) tahun.

Pasal 5 Cukup Jelas. Pasal 6 Cukup Jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9

Yang dimaksud dengan “Prinsip wasathiyyah” adalah prinsip beragama yang menekankan pada tawassuth (moderat), tawazun (keseimbangan), i’tidal (tegak lurus), dan tasamuh (toleran).

Pasal 10

Yang dimaksud dengan “Kompetensi” adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,

(13)

Ketua BAPEMPERDA

Ka. Bag. Hukum

dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Pasal 11 Ayat (1) Pasal 12 Cukup Jelas. Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Cukup jelas. Pasal 15 Cukup Jelas. Pasal 16 Cukup Jelas Pasal 17 Cukup Jelas. Pasal 18 Cukup Jelas. Pasal 19 Cukup Jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 7

Referensi

Dokumen terkait

Lombok Timur Nusa Tenggara Barat Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Pengelolaan Pariwisata, dan Pengembangan Masyarakat Berbasis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Guna

Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan keaksaraan usia 15 tahun ke atas, prioritas usia 15-59 tahun yang berbasis pemberdayaan,

Hal ini menimbulkan suatu efek yang disebut dengan Kromostereopsis, yaitu efek yang menyebabkan warna- warna murni pada jarak yang sama terlihat mempunyai jarak yang berbeda..

Pengembangan sebuah bahan ajar untuk kelas sangat penting dilakukan oleh guru atau tenaga dan praktisi pendidikan. Suatu bahan ajar, seperti modul atau buku teks khususnya

Percobaan awal dilakukan untuk mengindentifikasi perubahan puncak transmisi FBG terhadap perubahan suhu atau tekanan dan untuk mengetahui sistem kompensasi suhu yang diperlukan

Suatu transfornmasi pada bidang V adalah suatu fungsi yang bijektif dengan daerah asalnya V dan daerah nilainya V juga. Sebuah fungsi yang bijektif adalah sebuah fungsi

Untuk itulah penelitian tentang apa sesunggunya identitas orang Sasak, bagaimana produksi pengetahuan dilakukan, bagaimana tindakan dibentuk berdasarkan pengetahuan

8ML UHOLDELOLWDV GDSDW GLOLKDW GDUL QLODL &URQEDFK¶V $SOKD GDUL PDVLQJ-masing variabel baik variabel bebas serta variabel terikat sebesar : 1 = 0,896; : 2 = 0,739; :