• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN GAME BERMAIN BERSAMA OM GENDUT NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Muhammad Arif Alim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN GAME BERMAIN BERSAMA OM GENDUT NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Muhammad Arif Alim"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN GAME

“BERMAIN BERSAMA OM GENDUT”

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Muhammad Arif Alim

09.11.2929

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOMYOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

(2)
(3)

ANALYSIS AND DESIGN OF THE GAME “BERMAIN BERSAMA OM GENDUT”

ANALISIS DAN PERANCANGAN GAME “BERMAIN BERSAMA OM GENDUT”

Muhammad Arif Alim M. Rudyanto Arief Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Educational games are games specifically designed to teach the user a particular learning, concept development and understanding and guide them in their ability to train and motivate them to play.

Games Bermain Bersama Om Gendut is a genre of arcade game created using Adobe Flash CS4 and other support software. This game is intended for kids. It aims to provide edugame to children so that they can play and learn.

This game is able to run on the desktop with the Windows operating system. Of course, this game is expected to entertain and inspire educational game manufacturers to produce a more interesting game that can help children's learning process.

(4)

1

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Game edukasi sangat menarik untuk dikembangkan. Ada beberapa kelebihan dari game edukasi dibandingkan dengan metode edukasi konvensional. Salah satu kelebihan utama game edukasi adalah pada visualisasi dari permasalahan nyata.

Game edukasi berbasis simulasi didesain untuk mensimulasikan permasalahan yang ada sehingga diperoleh esensi atau ilmu yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Game simulasi dengan tujuan edukasi ini dapat digunakan sebagai salah satu media edukasi yang memiliki pola pembelajaran learning by doing. Berdasarkan pola yang dimiliki oleh game tersebut, pemain dituntut untuk belajar sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Status game, instruksi, dan tools yang disediakan oleh game akan membimbing pemain secara aktif untuk menggali informasi sehingga dapat memperkaya pengetahuan dan strategi saat bermain. Game edukasi unggul dalam beberapa aspek jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Secara umum, game edukasi telah banyak dikembangkan namun tidak banyak game edukasi untuk perguruan tinggi dan praktisi. Game edukasi yang dibuat biasanya bersifat non-simulasi dan ditujukan untuk anak-anak. Ada beberapa game pada segmen perguruan tinggi dan praktisi, misalnya bussiness game, namun kebanyakan game pada segmen tersebut mengangkat permasalahan untuk tingkat strategis. Tidak banyak ditemui game edukasi yang mengangkat permasalahan di tingkat operasional.

Adobe flash atau sebelumnya Macromedia Flash merupakan software multifungsi. Terlepas dari fungsi awalnya, yaitu mempermudah pembuatan animasi web, ternyata Adobe Flash berkembang pesat hingga dapat dimanfaatkan sebagai software multi media yang luar biasa. Bahkan Adobe Flash dengan action script-nya dapat dimanfaatkan menjadi program pembuat game yang mudah dan efektif.

Pada kesempatan ini penulis membangun Game Pembelajaran/Edukatif Bermain Bersama Om Gendut Sebagai Media Pembelajaran. CD ini ditujukan bagi anak-anak yang bertujuan untuk memudahkan dalam proses belajar.

2. Landasan Teori 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Definisi Game1

Bermain game sudah dapat dikatakan sebagai life style masyarakat di masa kini. Dimulai dari usia anak-anak hingga orang dewasa pun menyukai video game. Itu semua dikarenakan bermain video game adalah hal yang sangat menyenangkan.

_________________

1

Anggra. 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash. Yogyakarta: Penerbit Gava Media, hal vii

(5)

2

Namun apa jadinya kalau paradigma itu berubah menjadi “membuat game adalah hal yang menyenangkan”? Beberapa mungkin ada yang berpikir bahwa hal itu mungkin untuk diwujudkan, namun tidak sedikit pula beberapa orang akan berpikir bahwa hal itu hanya akan berakhir menjadi sebuah impian belaka.

2.1.2 Sejarah Singkat Perkembangan Game2

Bermain game bukanlah sesuatu yang asing bagi kita, bukan? Hingga kini telah banyak mesin-mesin pemutar game atau console yang mampu memanjakan kita dengan game-game yang begitu memukau. Perkembangan game memang begitu pesat. Dunia game diawali dengan console-console pendahulu seperti Atari, Nintendo, Super Nintendo, dan SEGA yang menampilkan game-game 2D yang cukup sederhana, namun untuk jamannya, banyak diminati oleh masyarakat.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, hal ini berdampak terhadap perkembangan dunia game yang kini pun dapat dikatakan sangat luar biasa. Dimulai dengan kehadiran console-console seperti Sony Playstation, Nintendo 64, dan XBOX yang ketiganya saling bersaing untuk menyajikan game-game dengan grafis dan efek yang begitu memukau untuk dijamannya.

Namun sama halnya seperti kodrat manusia yang tidak pernah memiliki rasa puas, inovasi tidak berhenti sampai disitu, di era 2007, kalangan masnyarakat baik itu awam ataupun kalangan game, akan dihadapkan dengan evolusi baru console-console terdahulu dengan kehadiran produk-produk baru seperti Sony Playstation 2 dan 3, Nintendo Wi, XBOX 360.

2.1.3 Jenis – Jenis Game

1. Shooting (Tembak – Tembakan) 2. Fighting (Pertarungan)

3. Racing (Balapan) 4. Simulasi

5. RTS (Real Time Strategy) 6. RPG (Role Playing Game) 7. Arcade

2.2 Game Edukasi

Penerapan education game bermula dari perkembangan video game yang sangat pesat dan menjadikannya sebagai media efektif yang interaktif dan banyak dikembangkan di perindustrian.

_________________

2

Anggra. 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash. Yogyakarta: Penerbit Gava Media, hal 1

(6)

3

Melihat kepopuleran game tersebut, para pendidik berpikir bahwa mereka mempunyai kesempatan yang baik untuk menggunakan komponen rancangan game dan menerapkannya pada kurikulum dengan penggunaan industri berbasis game. Game harus memiliki desain antarmuka yang interaktif dan mengandung unsur menyenangkan (Hurd dan Jenuings, 2009).

2.2.1 Pengertian Game Edukasi

Education game adalah game yang khusus dirancang untuk mengajarkan user suatu

pembelajaran tertentu, pengembangan konsep dan pemahaman dan membimbing mereka dalam melatih kemampuan mereka, serta memotivasi mereka untuk memainkannya (Hurd dan Jenuings, 2009).

2.2.2 Kriteria Game Edukasi

Menurut Hurd dan Jenuings (2009: 5), perancangan game edukasi yang baik haruslah memenuhi kriteria dari game edukasi itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa kriteria dari sebuah game edukasi, yaitu:

1. Nilai Keseluruhan (Overall Value) 2. Dapat Digunakan (Usability) 3. Keakuratan (Accuracy) 4. Kesesuaian (Appropriateness) 5. Relevan (Relevance)

6. Objektifitas (Objectives) 7. Umpan Balik (Feedback) 2.3 Protokol Komunikasi

Protokol komunikasi adalah alat untuk maemainkan atau mengkomunikasikan antara game dengan player, sehingga pemain dapat dengan mudah menggunakannya. Protocol komunikasi yang digunakan dalam game ini yaitu dengan mouse dan keyboard.

2.4 Pembuatan Game4

Berikut tahap-tahap dalam pembuatan sebuah game antara lain : 1. Genre Game 2. Tool 3. Gameplay 4. Grafis 5. Suara 6. Timeline 7. Pembuatan 8. Publishing _________________ 4

(7)

4

2.5 Flowchart

Yaitu bagan yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah.

2.6 Bahasa Pemrograman yang Digunakan

ActionScript adalah semacam bahasa pemrograman yang digunakan di dalam program flash. Actionscript cukup banyak digunakan di dalam film animasi flash, navigasi presentasi, animasi web, dan game.

2.7 Perangkat Lunak yang Digunakan 1. Adobe Flash CS4

2. Adobe Photoshop CS4 3. Goldwave

4. Nero Burning ROM

2.8 Teori Pengembangan Game8

Bagan umum dari konsep pengembangan game adalah sebagai berikut :

Gambar 2.6 Gambar Bagan Umum Konsep Pengembangan Game

__________________

8

Jasson, Role Playing Game (RPG) Maker. Yogyakarta: CV ANDY OFFSET, 2009, hal 31.

Implementasi

Engine Game

Konsep

Pengujian

Audio

Visual

Kendali AI

(8)

5

3. Analisis

3.1 Analisis SWOT

1. Analisis Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan dalam game Bermain Bersama Om Gendut ini adalah dapat menampilkan game dengan tampilan yang menarik, karena adanya bantuan animasi grafis dan suara serta mudah dijalankan.

2. Analisis Kelemahan (Weakness)

Kelemahan dari game ini adalah pengguna tidak dapat mengubah isi game tersebut karena dikemas kedalam bentuk CD, dan didalam CD hanya terdapat file*exe saja, untuk menjalankan program. Sehingga data informasi didalam game tidak diperbarukan oleh pengguna, dan hanya dapat diperbaharui oleh perancang program.

3. Analisis Kesempatan (Opportunity)

Sistem game yang baru, akan lebih memiliki banyak peluang atau kesempatan yang akan dinikmati oleh pengguna, karena mudah dioperasikan dan menarik.

4. Analisis Ancaman (Threats)

Ancaman terhadap sistem game ini jika metoda dan fitur yang digunakan tetap sama. Hal tersebut akan menimbulkan penurunan kualitas dan menimbulkan kesan “Tidak Terbarukan” lagi, sehingga akan kalah bersaing dengan sistem game yang baru.

3.2 Analisis Kelayakan Sistem

Analisis kelayakan merupakan proses yang mempelajari atau menganalisis permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang ingin dicapai. Tujuan dari analisis kelayakan adalah untuk menguji apakah game baru akan diterapkan sebagai pengembangan dari game layak dipakai atau tidak. Dalam pembuatan game ini ada 4 aspek analisis yang ditinjau, yaitu analisis kelayakan hukum, kelayakan operasional, kelayakan teknologi dan kelayakan jadwal. Keempat analisis tersebut diambil karena sangat relevan dan cocok dalam merancang game ini.

4. Pembahasan dan Implementasi 4.1 Pembahasan

1. Mengolah background, karakter dan file gambar lainnya menggunakan Adobe Photoshop CS4

2. Mengolah suara menggunakan aplikasi Goldwave

3. Membangun aplikasi dengan menggabungkan aset file menggunakan Adobe Flash CS4

(9)

6

5. Mempublish aplikasi ke CD menggunakan Nero 4.2 Implementasi

Tahapan ini adalah tahapan membangun dan mengembangkan game sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi tentang pembuatan desain grafik yang mendukung semua dialog, membuat animasi yang sesuai dengan tema, membuat text sebagai penyampaian pesan, mengimport file yang sudah jadi, yang semuanya akan digabungkan kedalam Adobe Flash sebagai software final. 4.2.1 Manual Program

a. Tampilan Menu Utama

Pada tampilan menu utama ini merupakan halaman utama game ini. Klik tombol main untuk masuk ke dalam pemilihan game, klik tombol tentang untuk masuk ke dalam tampilan tentang, klik tombol exit untuk keluar dari game.

Gambar 4.13 Manual Program Halaman Menu Utama b. Tampilan Tentang

Pada tampilan tentang ini merupakan halaman tentang si pembuat. Tampilan ini terdapat tombol untuk kembali ke halaman menu utama.

(10)

7

Gambar 4.14 Manual Program Halaman Tentang c. Tampilan Menu Pilihan Game

Pada menu pemilihan game, terdapat dua pilihan game yang akan dimainkan. Klik tombol menangkap apel untuk memainkan game menangkap apel. Klik tombol menangkap ikan untuk memainkan game menangkap ikan. Klik tombol kembali untuk kembali ke menu utama.

Gambar 4.15 Manual Program Halaman Menu Pilihan Game d. Tampilan Menu Game Menangkap Apel

Pada menu game Menangkap Apel, terdapat beberapa tombol. Klik tombol main untuk memainkan game. Klik tombol cara main untuk menampilkan tampilan petunjuk permainan. Klik tombol kembali unutk kembali ke menu pilihan game. Terdapat juga tampilan highscore permainan.

(11)

8

Gambar 4.16 Manual Program Halaman Menu Game Menangkap Apel e. Tampilan Menu Game Menangkap Ikan

Pada menu game Menangkap Ikan Bersama Om Gendut, terdapat beberapa tombol. Klik tombol main untuk memainkan game. Klik tombol cara main untuk menampilkan tampilan petunjuk permainan. Klik tombol kembali unutk kembali ke menu pilihan game. Terdapat juga tampilan highscore permainan.

Gambar 4.17 Manual Program Halaman Menu Game Menangkap Ikan f. Tampilan Game Menangkap Apel

Pada tampilan game menangkap apel, terdapat karakter Om Gendut yang menangkap apel dan menghindari bom yang berjatuhan dari pohon. Terdapat teks nyawa, skor dan level.

(12)

9

Gambar 4.18 Manual Program Halaman Game Menangkap Apel g. Tampilan Game Over pada Game Menangkap Apel

Pada halaman ini terdapat tampilan teks Game Over, skor akhir permainan dan kolom input nama pemain. Juga terdapat tombol untuk kembali ke menu game menangkap apel.

Gambar 4.19 Manual Program Halaman Game Over pada Game Menangkap Apel h. Tampilan Cara Main Pada Game Menangkap Apel

Pada tampilan ini terdapat teks aturan untuk memainkan game menangkap apel. Juga terdapat tombol untuk kembali ke halaman menu game menangkap apel.

(13)

10

Gambar 4.20 Manual Program Halaman Cara Main pada Game Menangkap Apel i. Tampilan Game Menangkap Ikan

Pada tampilan game menangkap ikan, terdapat karakter Om Gendut yang berenang menangkap ikan orange dan menghindari ikan berwarna biru. Terdapat teks nyawa, skor dan level.

Gambar 4.21 Manual Program Halaman Game Menangkap Ikan j. Tampilan Game Over pada Game Menangkap Ikan

Pada halaman ini terdapat tampilan teks Game Over, skor akhir permainan dan kolom input nama pemain. Juga terdapat tombol untuk kembali ke menu game menangkap ikan.

(14)

11

Gambar 4.22 Manual Program Halaman Game Over pada Game Menangkap Ikan k. Tampilan Cara Main pada Game Menangkap Ikan

Pada tampilan ini terdapat teks aturan untuk memainkan game menangkap apel. Juga terdapat tombol untuk kembali ke halaman menu game menangkap apel.

Gambar 4.23 Manual Program Halaman Cara Main pada Game Menangkap Ikan 4.3 Pengujian Aplikasi

Metode pengujian sistem yang digunakan dalam pembangunan game flash ini adalah metode Pengujian Alpha. Pengujian Alpha merupakan pengujian program yang dilakukan oleh pembuat game ataupun orang-orang yang terlibat didalamnya. Menurut Vaughan, pengujian alpha hanya untuk sirkulasi internal dan masalah (error) atau ketidaklengkapan yang terdapat dalam game dapat diduga sebelumnya.

(15)

12

4.4 Memelihara Sistem

• Memisah/membagi masing-masing komponen game menjadi beberapa file sehingga jika terjadi kesalahan pada suatu komponen, maka hanya file tersebut yang diperbaiki.

• Selalu backup file game pada tempat/folder tertentu.

• Mempublish file dalam bentuk .exe agar tidak semua orang dapat melihat scriptnya.

5. Kesimpulan

Dari uraian, penjelasan dan pembahasan keseluruhan materi-materi pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan mengenai game Bermain Bersama Om Gendut, sebagai berikut :

1. Aplikasi game Bermain Bersama Om Gendut yang bergenre arcade dengan tujuan edukasi, dapat membantu anak sekolah dasar dalam proses pembelajaran.

2. Untuk merancang game Bermain Bersama Om Gendut dimulai dari Game Design Document kemudian dilanjutkan tahap analisis SWOT. Perancangan game ini menggunakan flowchart. Implementasi menggunakan bahasa pemrograman ActionScript.

3. Berdasarkan pengujian alpha, game edukasi ini sesuai dengan perancangan aplikasi dan tidak ada error yang terdeteksi.

(16)

13

DAFTAR PUSTAKA

Anggra. 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash. Yogyakarta : Gava Media.

Jasson. 2009. Role Playing Game (RPG) Maker. Yogyakarta : CV Andy Offset.

Gambar

Gambar 2.6 Gambar Bagan Umum Konsep Pengembangan Game
Gambar 4.13 Manual Program Halaman Menu Utama  b.  Tampilan Tentang
Gambar 4.15 Manual Program Halaman Menu Pilihan Game  d.  Tampilan Menu Game Menangkap Apel
Gambar 4.16 Manual Program Halaman Menu Game Menangkap Apel  e.  Tampilan Menu Game Menangkap Ikan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Para ulama fikih menyatakan bahwa suatu jual beli baru dianggap sah apabila jual beli tersebut terhindar dari cacat seperti ketidak jelasan barang baik dari kualitas

Pasar modal yang efisien diasumsikan berisi investor yang selalu berusaha mengejar keuntungan sebesar-besarnya, tidak mau melewatkan kesempatan sekecil apa pun untuk memperoleh

Pemrograman komputer harus dilakukan secara sistematis , dimulai dengan merancang atau mendesain langkah-langkah yang tepat yang menjelaskan jawaban dari suatu masalah

Pengujian pertama dilakukan dengan membaca suhu indoor pada mesin Chiller di Hotel Hilton yang terukur menggunakan pengukur suhu konvensional dengan suhu digital yang tertampil

Adalah menjadi harapan supaya briged pelapis tani Negeri Perlis mampu memainkan peranan yang lebih besar lagi pada masa depan dengan penglibatan aktif yang direncanakan melalui

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di PT Asuansi Sinarmas secara umum ditemukannya beberapa anlayst yang memberikan penilaian bahwa kurangnya motivasi kerja yang ada

Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pemboran antara lain adalah jenis sumur (tegak atau miring), lokasi sumur, kedalaman sumur, teknologi pemboran yang digunakan, diamter pipa

The advantages of this learning method include increased student learning motivation and achieved better learning outcomes (Taniredja, 2011). The general purpose of