BAB V Manajemen Perusahaan
BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN
5.1 Bentuk Perusahaan
Bentuk perusahaan yang direncanakan pada Perancangan Pabrik Isobutil Palmitat ini adalah Perseroan Terbatas. Perseroan Terbatas merupakan bentuk perusahaan yang mendapatkan modalnya dari penjualan saham, tiap sekutu turut mengambil bagian sebanyak satu saham atau lebih. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan dari perusahaan dan orang yang memiliki saham berarti telah menyetorkan modal ke perusahaan atau pemilik perusahaan, dalam perseroan terbatas, pemegang saham hanya bertanggung jawab menyetor penuh jumlah yang disebutkan dalam tiap saham.
Pabrik Isobutil Palmitat yang akan didirikan mempunyai : Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) Lapangan usaha : Industri Isobutil Palmitat Lokasi perusahaan : Gresik, Jawa Timur
Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini didasarkan atas beberapa faktor, antara lain : 1. Mudah mendapatkan modal dengan cara menjual saham di pasar modal atau
perjanjian tertutup dan meminta pinjaman dari pihak yang berkepentingan seperti badan usaha ataupun perseorangan.
2. Tanggung jawab pemegang saham bersifat terbatas, artinya kelancaran produksi hanya akan ditangani oleh direksi beserta karyawan sehingga gangguan dari luar dapat dibatasi.
3. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin karena tidak terpengaruh dengan berhentinya pemegang saham, direksi beserta stafnya, dan karyawan perusahaan. 4. Efisiensi manajemen yang berarti pemegang saham dapat memilih orang-orang yang
ahli sebagai dewan komisaris dan direktur utamayang cukup cakap dan berpengalaman.
5. Lapangan usaha lebih luas karena Perseroan Terbatas (PT) dapat menarik modal yang sangat besar dari masyarakat, sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas usahanya.
BAB V Manajemen Perusahaan
6. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris.
5.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena berhubungan dengan komunikasi yang terjadi dalam perusahaan demi tercapainya kerjasama yang baik antar karyawan. Untuk mendapatkan sistem organisasi yang baik maka perlu diperhatikan beberapa azas yang dapat dijadikan pedoman, antar lain :
Pendelegasian wewenang
Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas Pembagian tugas kerja yang jelas
Kesatuan perintah dan tanggung jawab
Sistem control atas kerja yang telah dilaksanakan Organisasi perusahaan yang flexible
Dengan berpedoman pada azas-azas tersebut, maka dipilih organisasi kerja berdasarkan sistem Line and Staff. Pada sistem ini, garis wewenang lebih sederhana, praktis dan tegas. Demikian pula dalam pembagian tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Untuk kelancaran produksi, perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya. Bantuan pikiran dan nasihat akan diberikan oleh staf ahli kepada tingkat pengawas demi tecapainya tujuan perusahaan.
Ada dua kelompok yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi Line and Staff ini, yaitu :
1. Sebagai garis atau line, yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
2. Sebagai staff, yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan keahliannya, dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada unit operasional.
BAB V Manajemen Perusahaan
RUPS DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA (1) DIREKTUR PRODUKSI (1) Kadiv Produksi dan logistik (1) Kadiv Teknik (1) Kadiv Keuangan (1) Kadiv Litbang dan SDM (1) Kadiv Maintenance (1) K a b a g U t il it a s d a n P e n g o la h a n L im b a h ( 1 ) K a b a g P e n g ir im a n P r o d u k ( 1 ) K a b a g L a b o r a to r iu m ( 1 ) K a b a g P C C ( 1 ) K a b a g P E ( 1 ) K a b a g S D M ( 1 ) K a b a g L it b a n g ( 1 ) K a b a g M e ka n ik ( 1 ) K a b a g In st r u m e n t a si d a n E le kt r ik ( 1 ) KARYAWAN (85) DIREKTUR KEUANGAN DAN UMUM
(1) K a b a g K e se la m a t a n K e r ja ( 1 ) K a b a g P r o se s ( 1 ) Kadiv Administrasi dan Pelayanan Umum(1) K a b a g A d m in ist r a si d a n P e la ya n a n U m u m ( 1 ) K a b a g K e a m a n a n ( 1 ) Kadiv Pemasaran (1) K a b a g L o g ist ik ( 1 )
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pabrik Isobutil Palmitat
5.3 Tugas dan Wewenang a. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut. Para pemegang saham adalah para pemilik perusahaan. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk perseroan terbatas adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada RUPS tersebut para pemegang saham berwenang :
1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris. 2. Mengangkat dan memberhentikan Direksi.
3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta laba rugi tahunan perusahaan. b. Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik saham sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab kepada pemilik saham.Tugas-tugas dewan komisaris meliputi :
BAB V Manajemen Perusahaan
Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target perusahaan, alokasi sumber-sumber dana dan pengarahan pemasaran
Mengawasi tugas-tugas direksi
Membantu direksi dalam tugas-tugas penting c. Dewan Direksi
Direksi utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris atas segala tindakan dan kebijakan yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur utama membawahi direktur produksi, direktur keuangan, dan direktur umum.
Tugas direktur utama antara lain :
1. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggung jawabkan pekerjaannya secara berkala atau pada masa akhir pekerjaannya pada pemegang saham.
2. Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kelangsungan hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, karyawan, dan konsumen.
3. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan rapat pemegang saham.
4. Mengkoordinir kerja sama antara bagian produksi (direktur produksi) dan bagian keuangan dan umum (direktur keuangan dan umum).
Tugas direktur keuangan antara lain :
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang pemasaran, keuangan, dan pelayanan umum.
2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-kepala divisi yang menjadi bawahannya.
Tugas direktur produksi antara lain :
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi, teknik, dan rekayasa produksi.
2. Mengkoordinir, mengatur, serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-kepala divisi yang menjadi bawahannya.
BAB V Manajemen Perusahaan
d. Kepala Divisi
1. Kepala Divisi Produksi dan Logistik (Production and Logistic)
Bertanggung jawab kepada Direktur Operasi dan Teknik dalam bidang mutu dan kelancaran produksi. Kepala divisi produksi dan logistik membawahi :
Bagian Proses
Bagian Utilitas dan Pengolahan Limbah Bagian Pengiriman Produk
Bagian Logistik
2. Kepala Divisi Teknik (Technical)
Bertanggung jawab kepada Direktur Operasi dan Teknik dalam bidang desain, pemeliharaan dan sistem pengendalian proses produksi.
Kepala divisi teknik membawahi : Bagian PE (Process Engineering)
Bagian PCC (Process Control Computer) Bagian Laboratorium
3. Kepala Divisi Pemeliharaan (Maintenance)
Bertanggung jawab kepada Direktur produksi dalam pemeliharaan peralatan baik peralatan proses maupun gedung. Kepala divisi teknik membawahi :
Bagian Instrumentasi dan Elektrik Bagian Mekanik
4. Kepala Divisi Keuangan dan Akunting (Finance and Accounting)
Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Pemasaran dalam hal pengadaan perhitungan seputar penggunaan uang perusahaan, sehingga dapat disusun dalam sebuah neraca keuangan dan akuntansi perusahaan, serta dalam pembuatan anggaran belanja perusahaan untuk periode/tahun berikutnya. Kepala Divisi Keuangan dan Pemasaran langsung membawahi staf (akuntan).
5. Kepala Divisi Pemasaran (Marketing)
Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Pemasaran dalam hal pelaksanaan pembelian barang dan peralatan yang dibutuhkan perusahaan dan
BAB V Manajemen Perusahaan
dalam hal perencanaan strategi pemasaran hasil produksi. Kepala Divisi Keuangan dan Pemasaran langsung membawahi staf.
6. Kepala Divisi Litbang, dan Sumber Daya Manusia (SDM)
Bertanggung jawab kepada Direktur Umum dalam hal penelitian dan pengembangan SDM perusahaanm termasuk masalah perekrutan karyawan baru, juga dalam hal administrasi dan dokumentasi perusahaan, memastikan keamanan pabrik dan perusahaan, serta menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar. Kepala Divisi Litbang SDM, Administrasi dan Pelayanan Umum membawahi : Bagian Penelitian dan Pengembangan
Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Bagian Keselamatan Kerja
7. Kepala Divisi Administrasi, dan Pelayanan Umum (R&D, Administration and General Affairs)
Bertanggung jawab kepada Direktur Umum dalam hal penelitian dan pengembangan SDM perusahaanm termasuk masalah perekrutan karyawan baru, juga dalam hal administrasi dan dokumentasi perusahaan, memastikan keamanan pabrik dan perusahaan, serta menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar. Kepala Divisi Litbang SDM, Administrasi dan Pelayanan Umum membawahi : a. Bagian Administrasi dan Pelayanan Umum
b. Bagian Keamanan e. Kepala Bagian
Kepala bagian adalah pelaksana pekerjaan dalam lingkungan bidangnya sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh kepala divisi masing-masing agar diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses produksi. Setiap kepala bagian bertanggung jawab terhadap kepala divisinya masing-masing sesuai dengan bagiannya.
1. Bagian Proses (Process) Tugas bagian proses meliputi :
Menjalankan tindakan seperlunya pada peralatan produksi yang mengalami kerusakan sebelum diperbaiki oleh bagian yang berwenang
BAB V Manajemen Perusahaan
Mengawasi jalannya proses dan produksi
2. Bagian Utilitas dan Pengolahan Limbah (Utility and Waste Water Treatment) Tugas bagian utilitas dan pengolahan limbah meliputi :
Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi kebutuhan proses, air, steam, dan tenaga listrik.
Melaksanakan dan mengatur sarana pengolahan limbah agar limbah yang akan dibuang memenuhi syarat pemerintah dan tidak mencemari lingkungan sekitar. 3. Bagian Logistik (Logistic)
Tugas bagian logistik meliputi :
Mengatur penyimpanan bahan-bahan kimia, dalam hal ini menganut sistem FIFO (First In First Out)
Mendata kebutuhan bahan-bahan kimia baik bahan baku maupun bahan penunjang yang diperlukan dalam proses produksi, utilitas, dan pengolahan limbah.
4. Bagian PE (Process Engineering)
Tugas bagian PE meliputi pengevaluasian jalannya proses serta mengadaka penanggulangan masalah-masalah yang berkaitan dengan proses di pabrik
5. Bagian PCC (Process Control Computer)
Tugas bagian PCC meliputi penanganan control proses dan mengintegrasikannya dalam sebuah proses kontrol yang terkomputerisasi, sehingga kontrol proses mudah dilakukan
6. BagianPenelitian dan Pengembangan (LITBANG) Tugas bagian litbang meliputi :
Menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu
Menganalisa produk yang akan dikirim ke konsumen dan mengeluarkan Certificate Of Anlysis (COA)
Menganalisa kualitas limbah buangan pabrik
7. Bagian Intrumentasi dan Elektrik (Instrumentation and Electrical)
Tugas bagian instrumentasi dan listrik meliputi penjagaan dan perawatan peralatan yang berhubungan dengan instrumentasi listrik.
BAB V Manajemen Perusahaan
8. Bagian Mekanik (Mechanical)
Tugas bagian mekanik meliputi pemeriksaan dan perawatan terhadap peralatan yang berputar.
9. Bagian Keselamatan Kerja dan Proteksi Kebakaran (Safety and Fire Protecting) Tugas bagian keselamatan kerja meliputi :
Mengatur manajemen keselamatan kerja secara menyeluruh yang melibatkan karyawan
Memberikan pelatihan dasar kepada seluruh karyawan tentang keselamatan kerja
Memberikan pelatihan dasar kepada seluruh karyawan tentang pencengahan dan tindakan awal terhadap bahaya kebakaran
Melakukan pemeriksaan terhadap alat-alat pemadam api di pabrik
10. Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Research and Development)
Tugas bagian pengembangan sumber daya manusia meliputi :
Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang baik antara pekerja dan pekerjaannya serta lingkungannya agar efektif dan efisien.
Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan kodisi kerja yang dinamis.
Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan. 11. Bagian Administrasi dan Pelayanan Umum (General Affairs and Administrating)
Tugas bagian administrasi dan pelayanan umum meliputi :
Mengatur segala bentuk administrasi dan dokumentasi perusahaan. Membina hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar. 12. BagianKeamanan
Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas yang ada di perusahaan.
Mengawasi dan memeriksa keluar masuknya orang-orang dan mobil baik karyawan maupun bukan ke dalam lingkungan perusahaan.
BAB V Manajemen Perusahaan
5.4 Pembagian Jam Kerja Karyawan
Pabrik Isobutil Palmitat direncanakan beroperasi 330 hari dalam satu tahun dan proses produksi berlangsung selama 24 jam per hari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk perawatan, perbaikan, shutdown. Sedangkan pemabagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua golongan yaitu :
a. Karyawan non shift
Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak menangani proses produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan non shift adalah direktur, staf ahli, kepala bagian, kepala bagian serta karyawan yang berada di kantor.
Karyawan non shift dalam satu minggu akan bekerja selama 5 hari dengan pembagian kerja sebagai berikut :
Jam kerja : Senin-Kamis : pukul 07.00-17.00 Jum’at : pukul 07.00-16.00 Jam istirahat : Senin-Kamis : pukul 12.00-13.00 Jum’at : pukul 11.00-13.00 b. Karyawan shift
Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi. Yang termasuk karyawan shift ini adalah operator produksi, sebagian dari bagian teknik, bagian gedung dan bagian-bagian yang harus selalu siaga untuk menjaga keselamatan serta keamanan pabrik.
Para karyawan shift akan bekerja secara bergantian selama 24 jam dengan pengaturan sebagai berikut :
Shift pagi : pukul 07.00-19.00 Shift malam : pukul 19.00-07.00
Untuk karyawan shift ini dibagi menjadi tiga regu (A,B,C) dimana dua regu bekerja dan satu regu istirahat secara bergantian. Setiap regu mendapat giliran 2
BAB V Manajemen Perusahaan
minggu kerja dan 1 minggu libur untuk setiap shiftnya dan masuk lagi pada shift berikutnya. Untuk hari libur atau hari besar yang ditetapkan oleh pemerintah, regu yang bertugas tetap bekerja. Jadwal kerja masing-masing regu disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 5.1 Jadwal Kerja Tiap Regu Minggu Shift pagi Shift malam Libur
1 A B C
2 C A B
3 B C A
*Jadwal untuk selanjutnya berulang ke susunan awal.
Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh faktor kedisiplinan para karyawannya dan akan secara langsung mempengaruhi kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Untuk itu kepada seluruh karyawan perusahaan dikenai absensi. Disamping itu masalah absensi digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai salah satu dasar dalam mengembangkan karier para karyawan di dalam perusahaan.
5.5 Status Karyawan dan Sitem Upah
Pada pabrik ini sistem upah karyawan berbeda-beda tergantung pada status, kedudukan, tanggung jawab, dan keahlian. Menurut status karyawan dapat dibagi menjadi tiga golongan karyawan, yaitu :
a. Karyawan Tetap
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan surat keputusan (SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian, dan masa kerjanya.
b. Karyawan Harian
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa SK direksi dan mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan.
BAB V Manajemen Perusahaan
5.6 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji
1. Penggolongan Jabatan Berdasar Tingkat Pendidikan Minimal
Direksi Utama : Sarjana Teknik
Direksi Produksi : Sarjana Teknik
Direksi Keuangan : Sarjana Teknik / Ekonomi Kepala Divisi Produksi dan Logistik : Sarjana Teknik
Kepala Divisi Teknik : Sarjana Teknik Kepala Divisi Maintenance : Sarjana Teknik Kepala Divisi Litbang : Sarjana Teknik
Kepala Divisi Keuangan : Sarjana Ekonomi / Teknik Kepala Divisi Pemasaran : Sarjana Teknik / Ekonomi Kepala Divisi Administrasi : Sarjana Ekonomi / Teknik Kepala Bagian Proses : D3 Teknik
Kepala Bagian Utilitas : D3 Teknk Kepala Bagian Logistik : D3 Teknik Kepala Bagian Laboratorium : Sarjana Teknik
Kepala Bagian HRD : Sarjana Teknik / D3 psikologi
Kepala Bagian Safety : D3 HSE
Kepala Bagian Instrumen : D3 Teknik Kepala Bagian Mekanik : D3 Teknik
Kepala Bagian PCC : S1 Teknik
Kepala Bagian PE : S1 Teknik
Kepala Bagian A&PU : D3 administrasi Kepala Bagian Keamanan : SMU / STM
Operator : D3 Teknik
Sekretaris : D3 Sekretaris
Dokter : Dokter
Akuntan : D3 akutansi
BAB V Manajemen Perusahaan
2. Jumlah Karyawan dan Gaji
Tabel 5.2 Perincian golongan, jumlah, dan gaji karyawan
Jabatan Jumlah Gaji/bulan
Direktur Utama 1 20,000,000
Direktur Produksi 1 15,000,000
Direktur Umum Dan Keuangan 1 15,000,000
Kepala Divisi Litbang 1 7,000,000
Kepala Divisi Produksi Dan Logistik 1 7,000,000
Kepala Divisi Teknik 1 7,000,000
Kepala Divisi Maintenance 1 7,000,000
Kepala Divisi Keuangan 1 7,000,000
Kepala Divisi Pemasaran 1 7,000,000
Kepala Divsi Administrasi Dan Pelayanan Umum 1 7,000,000
Kabag Laboratorium 1 4,500,000 Kabag Hrd 1 4,500,000 Kabag Safety 1 4,500,000 Kabag Proses 1 4,500,000 Kabag Utilitas 1 4,500,000 Kabag Logistic 1 4,500,000 Kabag PE 1 4,500,000 Kabag PCC 1 4,500,000 Kabag Instrumen 1 4,500,000 Kabag Mekanik 1 4,500,000 Kabag Pemasaran 1 4,500,000
Kabag Administrasi Dan Pelayanan Umum 1 4,500,000
Kabag Keamanan 1 4,500,000 Sekretaris 4 14,000,000 Dokter 2 9,000,000 Perawat 4 14,000,000 Sopir 4 11,000,000 Karyawan Laboratorium 5 17,500,000 Karyawan Hrd 6 21,000,000
BAB V Manajemen Perusahaan
Process Engineer 3 12,000,000 Office Boy 5 13,750,000 Karyawan Administrasi 2 6,000,000 Karyawan Logistik 3 9,000,000 Akuntan 3 12,000,000 Karyawan Pemasaran 3 10,500,000
Karyawan Proses Dan Utilitas 5 17,500,000
Karyawan Instrumen 2 7,000,000 Karyawan Mekanik 3 10,500,000 Karyawan Safety 3 10,500,000 Security 3 8,250,000 Karyawn PCC 3 10,500,000 Total 86 371,500,000
5.7 Kesejahteraan Sosial Karyawan
Kesejahteraan social yang diberikan oleh perusahaan pada para karyawan, antara lain : Gaji Pokok
Diberikan berdasarkan golongan karyawan yang bersangkutan. Tunjangan
Berupa tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang oleh karyawan dan tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja diluar jam kerja berdasarkan jam lembur.
Cuti
Cuti tahunan yang diberikan kepada karyawan selam 12 hari dalam satu tahun. Cuti sakit diberikan kepada karyawan yang menderita sakit berdasar keterangan dokter. Pakaian Kerja
Diberikan kepada setiap karyawan setiap tahun sejumlah tiga pasang. Pengobatan
Bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja ditanggung perusahaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Bagi karyawan
BAB V Manajemen Perusahaan
yang menderita sakit tidak diakibatkan oleh kecelakaan kerja diatur berdasar kebijakan perusahaan.
Asuransi Tenaga Kerja (Astek)
Astek diberikan oleh perusahaan bila jumlah karyawan lebih dari 10 orang.
5.8 Manajemen Perusahaan
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari manajemen perusahaan yang fungsi utamanya adalah menyelenggarakan semua kegiatan untuk memproses bahan abku menjadi produk dengan mengatur penggunaan faktor-faktor produksi sedemikian rupa hingga proses produksi berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Manajemen produksi meliputi manajemen perancangan dan pengendalian produksi. Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi mengusahakan perolehan kualitas produk sesuai dengan target dalam kurun waktu tertentu. Dengan meningkatnya kegiatan produksi maka selayaknya diikuti dengan kegiatan perencanaan dan pengendalian agar penyimpangan produksi dapat dihindari.
Perencanaan sangat erat kaitannya dengan pengendalian dimana perencanaan merupakan tolak ukur bagi kegiatan operasional sehingga penyimpangan yang terjadi dapat diketahui dan selanjutnya dikembalikan pada arah yang sesuai.
Perencanaan Produksi
Dalam menyusun rencana produksi secara garis besar ada direktur keuangan dan umum. Hal yang perlu dipertimbangkan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah kemampuan pabrik sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang menyangkut kemampuan pasar terhadap jumlah produk yang dihasilkan. 1. Kemampuan Pabrik
Pada umumnya kemampuan pabrik ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain : Bahan Baku
Dengan pemakaian yang memenuhi kualitas dan kuantitas, maka akan mencapai jumlah produk yang diinginkan.
Tenaga Kerja
Kurang terampilnya tenaga kerja akan menimbulkan kerugian, sehingga diperlukan pelatihan agar kemampuan kerja sesuai dengan yang diinginkan.
BAB V Manajemen Perusahaan
Peralatan
Dipengaruhi oleh kehandalan dan kemampuan mesin yaitu jam kerja efektif dan beban yang diterima.
2. Kemampuan Pasar
Dapat dibagi menjadi dua kemungkinan, yaitu :
Kemampuan pasar lebih besar dibandingkan kemampuan pabrik, maka rencana produksi disusun secara maksimal.
Kemampuan pasar lebih kecil dari kemampuan pabrik. Pengendalian Produksi
Setelah perencanaan produksi disusun dan proses produksi dijalankan, perlu adanya pengawasan dan pengendalian produksi agar proses berjalan dengan baik. Kegiatan proses produksi diharapkan menghasilkan produk dengan mutu sesuai standart dan jumlah produk sesuai dengan rencana dalam kurun waktu sesuai jadwal. Pengendalian Kualitas
Penyimpangan kualitas terjadi karena mutu bahan baku tidak baik, kerusakan alat, dan penyimpangan operasi. Hal-hal tersebut dapat diketahui dari monitor atau hasil analisis laboratorium.
Pengendalian Kuantitas
Penyimpangan kuantitas terjadi karena kesalahan operator, kerusakan mesin, keterlambatan bahan baku serta perbaikan alat yang terlalu lama.
Penyimpangan perlu diketahui penyebabnya, baru dilakukan evaluasi. Kemudian dari evaluasi tersebut diambil tindakan seperlunya dan diadakan perencanaan kembali dengan mempertimbangkan kondisi saat ini.
Pengendalian Waktu
Untuk mencapai kuantitas tertentu perlu adanya waktu tertentu pula Pengendalian Bahan Proses
Bila ingin dicapai kapasitas produksi yang diinginkan maka bahan proses harus mencukupi sehingga diperlukan pengendalian bahan proses agar tidak terjadi kekurangan.