• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR ANALISIS VEGETASI GULMA DAN PENGENDALIANNYA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PT FAIRCO AGRO MANDIRI KALIMANTAN TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR ANALISIS VEGETASI GULMA DAN PENGENDALIANNYA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PT FAIRCO AGRO MANDIRI KALIMANTAN TIMUR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS VEGETASI GULMA DAN PENGENDALIANNYA

PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

DI PT FAIRCO AGRO MANDIRI

KALIMANTAN TIMUR

OLEH: CHAIRUL AHMAD

1222367

JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

(2)

i

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS VEGETASI GULMA DAN PENGENDALIANNYA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN PENGENDALIANNYA

DI PT FAIRCO AGRO MANDIRI Oleh :

CHAIRUL AHMAD 1222357

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II Sri Muliani, S.P., M.P.

Dr. Zahraeni K, S.P.M.P. NIP.197302071998032007 NIP. 197109041998022001 Mengetahui :

Direktur Ketua Jurusan

Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Budidaya Tanaman Perkebunan

Ir. Andi Asdar Jaya, M. Si.

Ir. Baso Darwisah, M.P. NIP : 196306101988031003 NIP.196212311988031025

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

Judul Tugas Akhir : Analisis Vegetasi Gulma dan Pengendaliannya pada Perkebunan Kelapa Sawit dan Pengendaliannya di PT Fairco Agro Mandiri

Nama Mahasiswa : Chairul Ahmad

Nim : 1222357

Jurusan : Budidaya Tanaman Perkebunan Perguruan Tinggi : Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Studi di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Disetujui Oleh : 1. Sri Muliani, S.P., M.P ( ) 2. Dr. Zahraeni Kumalawati, S.P., M.P. ( ) 3. Andi Ridwan, S.P., M.P. ( ) 4. Dr. Ir. Darmawan, M.P. ( )

(4)

iii

RINGKASAN

CHAIRUL AHMAD, 1222357. Analisis Vegetasi Gulma dan Pengendaliannya

pada Perkebunan Kelapa Sawit dan Pengendaliannya di PT Fairco Agro Mandiri. Di bimbing oleh Sri Muliani dan Zahraeni Kumalawati

Penelitian dilaksanakan mulai Maret - April 2015 yang bertempat dikebun kelapa sawit di PT Fairco Agro Mandiri, Desa Kaliorang, Kecamatan Kaliorang,Sangkulirang,dan Kaubun.Kabupaten Kutai Timur, Propinsi Kalimantan Timur. Pengambilan sampel tanaman dilakukan pada 3 afdeling yaitu afdeling III, VI dan IX. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda Kuadrat dengan peletakan plot secara purposive sampling dengan ukuran 1x1m, dan jumlah plot adalah 10 plot untuk setiap afdeling pada tanaman kelapa sawit. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa gulma yang paling dominan adalah gulma berdaun Lebar yaitu Ageratum conyzoides dengan Rata-rata dominan summed ratio 23,96% . Sedangkan gulma yang paling sedikit yang tumbuh pada kebun kelapa sawit adalah gulma Hyptis brevipes dan Isachne globosa dengan Rata-rata Summed Dominant Ratio 0,50%.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat dan Penyertaan-nyalah sehingga penulis dapat menyusun laporan tugas akhir ini dengan judul Analisis Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit di PT Fairco Agro Mandiri.

Laporan tugas akhir disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

o Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan dan Doa-nya. o Ibu Sri Muliani, S.P.,M.P selaku Pembimbing I dan Ibu Dr. Zahraeni

Kumalawati, S.P., M.P selaku Pembimbing II

o Bapak Andi Ridwan, S.P., M.P. dan Bapak Dr. Ir. Darmawan, M.P.

o Bapak Ir. H. Baso Darwisah, M.P selaku Ketua Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan

o Bapak dan Ibu Dosen yang senantiasa membimbing penulis

o Bapak Ir. Andi Asdar Jaya, M.S selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

o Bapak Mangasi Simanjuntak selaku Manager PT.Fairco Agro Mandiri o Bapak Rahman Yamin dan Dedi Indarwandi selaku Askep di PT. Fairco

Agro Mandiri (pembimbing lapangan) o Asisten dan keryawan setiap afdeling

o Seluruh staf di kebun PT. Fairco Agro Mandiri. o Rekan rekan seperjuangan.

(6)

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, penulis dengan rendah hati menerima saran dan kritikan dari pihak pembaca yang bersifat membangun menuju perbaikan laporan ini dengan baik. Akhir kata, besar harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca

Mandalle, 05 Agustus 2015

Chairul Ahmad NIM. 1222357

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... ii

RINGKASAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Tujuan dan Kegunaan ... 2

TINJAUAN PUSTAKA A. Gulma perkebunan ... 3

B. Penggolongan gulma ... 3

C. Pengendalian gulma ... 6

D. Gulma penting di perkebunan kelapa sawit ... 7

METODOLOGI A. Waktu dan Tempat ... 9

B. Bahan dan Alat ... 9

C. Metode pelaksanaan ... 9

D. Analisa Data ... 9

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 11

B. Pembahasan ... 12

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 15

B. Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 17

LAMPIRAN ... 18

(8)

vii

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Rata-rata Summed Dominan Ratio (%) gulma ke tiga Afdeling ... 11 2. Penggolongan Gulma ... 12 3. Ketentuan pengendalian gulma PT. Fairco Agro Mandiri ... 15

(9)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Kondisi Umum Wilayah Study ... 18

2. Keadaan vegetasi gulma pada Afdeling III ... 19

3. Keadaan vegetasi gulma pada Afdeling VI ... 19

4. Keadaan vegetasi gulma pada Afdeling IX ... 20

5. Gulma berdaun lebar ... 21

6. Gulma berdaun sempit ... 22

7. Gulma teki ... 22

8. Gulma pakis ... 23

(10)

1

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gulma adalah tumbuhan yang tidak diinginkan kehadirannya pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi Keberadaan gulma pada areal pertanaman sawit secara langsung maupun tidak langsung merugikan tanaman budidaya. Pengenalan suatu jenis gulma dapat dilakukan dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya, dan bentuk pertumbuhanya. Berdasarkan keadaan morfologinya, dikenal gulma rerumputan (grasses), teki-tekian (sedges), dan berdaun lebar (board leaf) (Sastroutomo, 1990).

Gulma merupakan tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia terutama pada tanaman kelapa sawit. Kerugian yang ditimbulkan antara lain pengaruh persaingan (kompetisi) mengurangi ketersediaan unsur hara tanaman mendorong efek alelopati (Nasution,1986).

Inventarisasi gulma sebelum tindakan pengendalian diperlukan untuk mengetahui jenis jenis gulma dominan pada suatu ekosistem agar dapat diterapkan pengendalian yang efektif dan efisien. Sehingga pengendalian gulma bukan lagi merupakan usaha sambilan, tetapi merupakan bagian dari pengelolaan organisme pengganggu yang merupakan komponen pokok dalam proses produksi pertanian (Sukman dan Yakup. 1995).

Analisis vegetasi biasa ditujukan untuk mempelajari tingkat suksesi, evaluasi hasil pengendalian gulma, perubahan flora sebagai akibat metode pengendalian tertentu dan evaluasi herbisida (trial) untuk menentukan aktivitas suatu herbisida terhadap jenis gulma di lapangan. Selain itu, analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui gulma-gulma yang memiliki kemampuan tinggi dalam penguasaan sarana tumbuh dan ruang hidup. Dalam hal ini, penguasaan sarana tumbuh pada umumnya menentukan gulma tersebut penting atau tidak. Namun dalam hal ini jenis tanaman memiliki peran penting, karena tanaman tertentu tidak akan terlalu terpengaruh oleh adanya gulma tertentu, meski dalam jumlah yang banyak oleh karenanya, pelaksanaan analisis vegetasi perlu dilakukan guna mengetahui macam-macam gulma yang hidup mendominasi di alam bebas, sehingga

(11)

2

nantinya dapat dijadikan acuan untuk dilakukan pengendalian gulma secara efektif.

Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan pengamatan mengenai analisis vegetasi gulma pada perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Pengamatan ini untuk mengetahui komposisi dan struktur gulma di daerah tersebut.

B. Tujuan dan Kegunaan

Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis gulma pada perkebunan kelapa sawit di PT Fairco Agro Mandiri. Hasil dari pengamatan ini dapat digunakan sebagai bahan informasi tentang gulma yang terdapat pada perkebunan kelapa sawit serta merupakan langkah awal sebelum dilakukan tindakan pengendalian.

(12)

3

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gulma Perkebunan

Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat atau disekitar tanaman pokok tersebut .Pendapat para ahli gulma yang lain ada yang mengatakan bahwa gulma disebut juga sebagai tumbuhan pengganggu atau tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya, tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian. (Anonimus,2000).

Kehadiran gulma pada lahan pertanian atau pada lahan perkebunan dapat menimbulkan berbagai masalah. Secara umum masalah-masalah yang ditimbulkan gulma pada lahan tanaman budidaya ataupun tanaman pokok adalah sebagai berikut. Terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok (tanaman budidaya) dalam hal:-penyerapan zat makanan atau unsur-unsur hara di dalam tanah, penangkapan cahaya, penyerapan air dan ruang tempat tumbuh.-Sebagian besar tumbuhan gulma dapat mengeluarkan zat atau cairan yang bersifat toksin (racun), berupa senyawa kimia yang dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan tanaman lain disekitarnya (Martin,2001).

B. Penggolongan Gulma

Gulma dapat dibedakan menjadi beberapa golongan atau kelompok berdasarkan kepada: bentuk daun, daerah tempat hidup (habitat), daur atau siklus hidup, sifat botanidan morfologi, dan cara perkembangbiakan

1. Penggolongan berdasarkan bentuk daun

Penggolongan berdasarkan bentuk daun ini berpatokan atas lebar atau sempitnya daun. Gulma berdaun lebar yaitu apabila lebar dari helaian daunnya lebih dari setengahukuran panjangnya. Helaian daun tersebut dapat berbentuk oval, bulat, segita, lonjong,membulat atau seperti bentuk ginjal. Pertulangan daun (nervatio) dari golongan iniumumnya bentuk menyirip. Golongan gulma berdaun lebar ini umumnya didominasi olehkelompok

(13)

4

tumbuhan dari klas Dicotyledoneae. Sedangkan gulma berdaun sempit yaitu apabila helaian daun atau laminanya berbentuk memanjang dan ukuran lebarnya helaian daun kecil atau sempit. Helaian daundari golongan ini umumnya terdiri dari kelampok daun yang berbentuk pita, linearis, jarum dan yang berbentuk panjang-panjang. Pertulangan daun dari golongan iniumumnya berbentuk lurus-lurus atau linearis yang umumnya didominasi oleh kelompok tumbuhan dari klas Monocotyledoneae. Dengan demikian berdasarkan bentuk daun ini maka gulma dapat dibagi duayaitu gulma berdaun lebar dan gulma berdaun sempit.

a. Gulma berdaun lebar, tumbuhan ini mempunyai bentuk daun yang lebar dan luas dan umumnya : mempunyai lintasan C3, nervatio (pertulangan daun) menyirip, dari kelompok Dicotyledoneae, bentuk helaian membulat, bulat, oval, lonjong, segitiga, bentuk ginjal.

b. Gulma berdaun sempit, Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun sempit dan memanjang, mempunyai lintasan C4 nervatio (pertulangan daun) linearis atau garis-garis memanjang, dari kelompok monocotyledoneae, bentuk daun memanjang seperti pita, jarum, garis dan lain-lain.

2. Penggolongan gulma berdasarkan habitat

Berdasarkan habitat atau tempat hidup maka gulma dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu :

a. Gulma darat (terristerial weed, yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup dantumbuhnya di darat, seperti : Imperata cylindrical, Melastoma malabathricum, dsb. Pada gulma darat ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan lahanatau arealnya

b. Gulma air yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup, tumbuh dan berkembang biaknya terjadi di dalam air, di daerah perairan atau ditempat yang basah dan tergenang, Contoh dari gulma ini adalah : Eichornia crassipes, Hydrilla verticilata, Pistia stratiotes, Nymphaea sp. c. Gulma padang rumput, contoh : Sprobolus poiretii, Andropogon sp. d. Gulma hutan, contoh : Melastoma malabathricum, Stachytartipa sp. e. Gulma kebun, contoh : Ageratum conyzoides, Stachytarpita sp.

f. Gulma sawah tanaman palawija, contoh : Portulaca oleracea, Cyperus rotundus.

(14)

5

3. Penggolongan Berdasarkan Daur Hidup

Menurut Ashton (1991), berdasarkan daur hidup (siklus hidup), maka gulma dapatdikelompokkan pada beberapa golongan yaitu :

a. Annual (semusim) Adalah tumbuhan gulma yang mempunyai daur hidup hanya satu musim atau satutahunan, mulai dari tumbuh, anakan, dewasa dan berkembang biak. Contoh : Ageratum conyzoides, Stachytarpita sp.

b. Biennial (dua musim) Yaitu tumbuhan gulma yang mempunyai daur hidup mulai dari tumbuh,anakan,dewasa dan berkembang biak selama dua musim tetapi kurang dari dua tahun.Contoh gulma ini adalah : Lactuca canadensis L.

c. Perinnial (gulma musiman atau tahunan) Adalah tumbuhan gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau, lama berkelanjutan bila kondisi memungkinkan. Contoh gulma ini adalah kebanyakan dari klasmonocotyledoneae seperti ; Cyperus rotundus, Imperata cylindrical.

4. Penggolongan Berdasarkan Sifat morfologi

Menurut Tjitrosoedirdjo et. al (1984), berdasarkan sifat morfologi maka gulma dapatdikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu:

a. Golongan rumput-rumptan (grasses), yaitu semua tumbuhan gulma yang berasal dari keluarga Gramineae (Poaceae). Gulma ini ukurannya bervariasi, tumbuh bisa tegak maupun menjalar , hidup semusimatau tahunan. Ciri-ciri kelompok gulma yang tergolong kedalam keluarga rumput iniadalah batangnya umumnya mempunyai ruas-ruas dan buku. Jarak masing-masing ruas(internodus) bisa sama dan bisa pula berbeda dan bahkan ada yang cukup panjang, yangtidak sebanding dengan buku (internodus), batangnya ini ada yang menyebut denganculm. Ciri lain dari kelompok ini adalah daunnya yang tidak mempunyai tangkai daun(ptiolus) tapi hanya mempunya pelepah/ upih (vagina) dan helaian daun (lamina). Contoh dari gulma ini banyak sekali dan ditemukan pada berbagai tempat, baik diareal tanaman budidaya maupun di daerah yang terbuka, misalnya: Eleusine

(15)

6

indica, Imperata cylindrical, Panicum repens, Paspalum conjugatum, Axonopus compressus, Leersea hexandra.

b. Golongan Teki-tekian (sedges), yang termasuk kedalam kelompok gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae.Ciri khas dari kelompok teki ini adalah batangnya yang berbentuk segitiga, dan padasebagian besar sistim perakarannya terdiri dari akar rimpang (rhizome) dan umbi (tuber). Contoh gulma ini adalah; Cyperus rotundus, Cyperus irinaria. c. Golongan gulma berdaun lebar (broad leaf weed), kelompok ini terdiri

dari gulma yang berdaun lebar (luas) yang umumnya terdiridari klas Dicotyledoneae, pertulangan daun umunya menyirip, misalnya : Ageratumconyzoides,Eupatoriumodoratum, Melastoma malabathricum, Phylanthus niruri.

5. Penggolongan gulma Sifat Botani

Menurut Triharso (1994), berdasarkan sifat-sifat botaninya maka gulma dapatdikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu:

a. Golongan gulma Dicotyledoneae (berkeping dua), yaitu semua tumbuhan gulma yang berasal dari klas Dikotiledon, seperti: Crotalaria sp, Melastoma malabathricum, Phyllanthus niruri, Lantana camara. b. Golongan gulma Monocotyledoneae (berkeping satu), adalah semua

tumbuhan gulma yang berasal dari klas Monokotil seperti: Imperatacylindrical, Panicum repens, Dactyloptenium sp., Eragrostis amabilis, Cynodon dactylon, Cyperus rotundus.

c. Golongan gulma Pteridophyta (pakis-pakisan), yaitu semua gulma yang berasal dari kelompok pakis-pakisan, contohnya : Neprolepsis bisserata.

C. Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma pada lahan perkebunan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain mekanik, kimiawi, atau terpadu (menggabungkan beberapa cara pengendalian). Pengendalian mekanik merupakan usaha menekan pertumbuhan gulma dengan cara merusak bagian-bagian sehingga gulma tersebut mati atau pertumbuhannya terhambat. Teknik pengendalian mekanik hanya mengandalkan kekuatan fisik atau mekanik. Cara

(16)

7

pengendalian gulma ini dapat di lakukan dengan pengolahan tanah, pencabutan, pembabatan, dan pembakaran. Pengendalian kimiawi merupakan usaha pengendalian gulma dengan menggunakan senyawa kimia atau herbisida. Herbisida yang digunakan yaitu herbisida kontak dengan bahan aktif fluroksipir maptil astar dan sistemik dengan bahan akatif isopropilamina glifosat. Pengendalian ini pada umumnya digunakan oleh perkebunan. Pengendalian secara kultur teknis merupakan cara pengendalian gulma dengan menggunakan praktek-praktek budidaya misalnya pengaturan jarak tanam, pemulsaan, tanaman penutup tanah (legum cover crop-lcc). (Moenandir, 1993).

D. Gulma Penting di Perkebunan Kelapa sawit

Imperata cylindrica dianggap salah satu dari 10 gulma atas terburuk di dunia karena cepat tumbuh, tumbuh subur dilahan seperti kebun, halaman berumput, dan pinggir jalan. Menghasilkan rimpang, penyebaran biji sangat cepat dan jarak jauh, akar dan rimpang sangat tahan terhadap api. Imperata clyndrica termasuk tumbuhan perennial, tumbuh berjumbai longgar atau padat , rimpang bersisik dengan runcing tipis. (Soeryani, 1974).

Mikania micrantha merupakan tumbuhan yang mudah menyebar dan berkembang biak cepat. Tumbuhan ini memiliki daya yang cepat untuk tumbuh dilingkungan apa saja seperti lahan lembab dan lahan kering. Sehingga tumbuhan ini merupakan ancaman yang besar bagi tanaman pertanian karena mengancam dalam pengambilan unsur hara. Mikania micrantha , dilaporkan dapat menurunkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 20% karena pertumbuhannya sangat cepat dan mengeluarkan zat allelopatik yang bersifat racun bagi tanaman. (Rambe, dkk, 2010).

Paspalum conjugatum berkembang biak dengan biji dan stolon. Banyaknya biji yang dihasilkan oleh setiap individu berarti peluang tumbuh semakin besar pula sehingga tumbuhan ini bisa terdapat dimana-mana di tempat terbuka atau agak terlindungi dan dapat tumbuh mulai dari 0-1700 mdpl. Jusfah (1984). Satu individu Paspalum conjugatum dapat mengahasilkan 1500 biji serta biji tersebut mudah menyebar sehingga menyebabkan peluang untuk tumbuh dan berkembang biak semakin besar. Holm (1977).

(17)

8

Asystasia coromendaliana adalah gulma berdaun lebar yang dijumpai pada lahan tanaman perkebunan dan lahan tanaman pangan. Gulma ini sering dijumpai pada pertanaman di lahan kering dan tergolong gulma penting pada beberapa lahan perkebunan. Sastroutomo (1990) menyatakan bahwa Asystasia coromendaliana termasuk gulma penting tanaman pangan yang dijumpai pada perkebunan kelapa, kelapa sawit dan karet.

(18)

9

III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat

Pengamatan vegetasi gulma dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 di perkebunan kelapa sawit PT Fairco Agro Mandiri, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

B. Bahan dan Alat

Alat yang digunakan adalah patok, tali rapiah, meteran, kamaera, alat tulis menulis. Bahan yang digunakan adalah petak sampel gulma pada lahan perkebunan kelapa sawit.

C. Metode Pelaksanaan

Pengamatan dilakukan pada 3 afdeling yaitu afdeling III, VI dan IX. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda Kuadrat dengan peletakan plot secara purposive sampling dengan ukuran 1x1m, dan jumlah plot adalah 10 plot untuk setiap afdeling pada tanaman kelapa sawit. Gulma yang telah dicabut dari setiap plot dipisah setiap jenisnya, selanjutnya pada setiap plot pengamatan dilakukan pencatatan tentang jenis gulma, jumlah individu masing-masing jenis dan dilakukan pengambilan gambar setiap jenis gulma dengan kamera digital.

D. Analisa Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan dilakukan perhitungan kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, indeks nilai penting dan summed dominan ratio dari setiap gulma dengan menggunakan rumus berikut : 1. Kerapatan, Kerapatan adalah jumlah individu suatu jenis pada suatu lokasi

tertentu, yang dirumuskan :

2. Kerapatan Relatif, Kerapatan relatif adalah persentase kerapatan jenis terhadap kerapatan dari seluruh jenis, dengan rumus :

(19)

10

3. Frekuensi,Frekuensi adalah pembandingan banyaknya petak contoh yang ditemui suatu jenis terhadap petak contoh yang dibuat, dengan rumus :

4. Frekuensi Relatif, Frekuensi relatif adalah persentase frekuensi suatu jenis terhadap jumlah frekuensi seluruh jenis, dengan rumus :

Referensi

Dokumen terkait

Hasan Sadikin Bandung penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang  pemeriksaan  Ankle joint  pada kasus trauma dan patah tulang terbuka yang akan disajikan dalam

Berdasarkan dari tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa kelompok umur 15-64 paling banyak memanfaatkan Puskesmas pada bulan Januari-Juni 2014 di era JKN adalah

Tingginya zona hambat pada ekstrak air kulit kayu rambai menunjukkan bahwa ekstrak air memiliki kepolaran senyawa antibakteri yang lebih tinggi daripada ekstrak etanol,

Davis dan Hodgets yakin Kennison dapat menyelesaikan tugas tersebut meningat Kennison memiliki pengalaman bisnis yang kaya, dihormai di antara para subkontraktor

Yang dimaksud dengan konsep ini adalah adanya pengelolaan hutan atau meningkatkan akses antar generasi terhadap sumber daya dan berbagai manfaat ekonomi secara adil

Penelitian ini bertujuan untuk menguji suatu bukti empiris baik secara simultan ataupun secara parsial mengenai pengaruh dari variabel kompensasi rugi fiskal,

Rayon merupakan SERAT buatan yang paling awal dibuat, memiliki faktor yang terpenting untuk keberhasilan pemasaran SERAT rayon adalah harga yang murah dan dapat dipergunakan

Pajak Penghasilan minyak bumi dan/atau gas bumi terutang tersebut dihitung dan diisi oleh masing-masing Partner/Operator yang melaporkan laporan penerimaan negara