• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI PENGUNJUNG DAN MASYARAKAT SEKITAR PANTAI SUKAMADE TERHADAP KEBERADAAN TAMAN NASIONAL MERU BETIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI PENGUNJUNG DAN MASYARAKAT SEKITAR PANTAI SUKAMADE TERHADAP KEBERADAAN TAMAN NASIONAL MERU BETIRI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI PENGUNJUNG DAN MASYARAKAT SEKITAR PANTAI SUKAMADE TERHADAP KEBERADAAN TAMAN NASIONAL MERU BETIRI

VISITORS PERCEPTION AND SURROUNDING COMMUNITYTHE SUKAMADE TO THE EXISTENCE NATIONAL PARK OF MERU BETIRI

Maksimus Keli1), Agus Sukarno2) dan Wiwiek Ruminarti3) 1) Mahasiswa Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Malang

2)Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Malang 3) Dosen Fakultas Pertanian Institut Pertanian Malang

ABSTRAK

Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai keanekaragaman jenis flora dan fauna sangat tinggi. Pengelolaan dan pengembangan TNMB sangat dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat, komunikasi antara pihak pengelola dan masyarakat sekitar kawasan yang dilindungi harus terjalin dengan baik sehingga keberadaan Taman Nasional dapat dipertahankan. Proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam memberikan makna kepada lingkungan mereka disebutkan sebagai persepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengunjung dan masyarakat sekitar Pantai Sukamade terhadap keberadaan Taman Nasional Meru Betiri.

Pelaksanaan penelitian menggunakan metode survei dan observasi langsung di lapang untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara langsung dengan responden yang dilengkapi daftar pertanyaan. Responden dipilih secara acak dari jumlah 420, yang diambil sampelnya dengan intensitas 10% sehingga didapat hasil sebanyak 42 responden (Koentjraningrat,1989).

Persepsi pengunjung terhadap keberadaan Taman Nasional Meru Betiri diperoleh dari 42 responden yang terdiri dari 7 responden status sebagai pelajar, 12 responden Mahasiswa, 12 responden PNS, 2 responden Petani, dan 9 respondenWiraswasta, dengan skor untuk yang mendukung sebesar 430 (78,8%), skor kurang mendukung sebesar 52 (9,5%), dan skor yang tidak mendukung sebesar 64 (11,7%). Persepsi masyarakat dari 42 responden terdiri dari 6 responden dengan status pelajar, 4 responden wiraswasta, 7 responden PNS, 4 responden Peternak, dan 21 responden buruh, dengan skor yang mendukung sebesar 451 (82,6%), skor kurang mendukung sebesar 58 (10,6%), dan skor yang tidak mendukung sebesar 37 (6,8%).

Kata Kunci : Flora, Fauna, Persepsi, Taman Nasional ABSTRACT

National Park of Meru Betiri (TNMB)is a nature conservation area which has a high diversity of flora and fauna. TNMB management and development is strongly influenced by the activities of the community.The communication between the manager and the communities surrounding protected areas should be well established that the presence of the National Park can be maintained. The process used to manage and interpret individual impressions of their senses in giving meaning to their environment mentioned as perception. This study aims to determine the perceptions of visitors and the surrounding community Sukamadebeach to the existence Taman Nasional MeruBetiri.

Implementationresearchusingsurveymethodsanddirect observationin thefieldtoobtainprimary dataandsecondary data.Primary data were collectedthroughdirect interviewswithrespondentswhofurnisheda list ofquestions. Respondentswere randomly selected fromthe number of population420, whichwas sampledby theintensity of10% in order to getthe resultsas much as42respondents(Koentjraningrat, 1989).

Visitorperceptionof the existence of Taman NasionalMeruBetiriobtainedfrom42respondents consistingof7respondentsstatusas student, 12studentrespondents, 12civil servants respondents, 2respondents as aFarmer, and9respondentsEntrepreneurs, with a scoreof430tothesupport(78.8% ), lack scoreofsupportby 52(9.5%), andscoreunfavorableby 64(11.7%). Publicperceptionsof42respondentsconsistedof6respondentswithstudent status, 4Entrepreneursrespondents, 7civil servants respondents, 4breedersrespondents, and21respondentsworkers, with a scoreof451whichsupports(82.6%), scoreunsupportedby 58(10, 6%), andscoreunfavorableby 37(6.8%) (table12).

(2)

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Taman Nasional Meru Betiri yang terletak di Pantai Selatan Jawa Timur merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang memiliki potensi flora, fauna, ekosistem dan keunikan alam yang dapat dikembangkan sebagai Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA). Potensi alam yang dikembangkan menjadi obyek wisata di Taman Nasional Meru Betiri terdapat di dua lokasi (resort) yaitu Sukamade dan Bandealit. Obyek wisata yang menyajikan keindahan panorama alam di dua lokasi tersebut meliputi Teluk Meru, Teluk Bandealit, Teluk Hijau, Pantai Rajegwesi, Pantai Permisan dan Pantai Sukamade.

Pantai Sukamade merupakan salah satu obyek wisata yang terdapat di zona pemanfaatan intensif taman nasional. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah pengamatan penyu bertelur, pelepasan tukik, pengamatan burung, pengamatan rafflesia, dan berkemah. Obyek wisata lain yang ada di pantai sukamade adalah Hutan mangrove yang terletak di muara Timur Pantai Sukamade.

Menurut Qomariah (2009), Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) menghadapi masalah terkait dengan adanya perkebunan Karet di dalam kawasan TNMB, karena orientasi perkebunan sebagai sebuah perusahaan adalah mendapatkan keuntungan (benefit) sebesar- besarnya maka hal ini dapat mengganggu keutuhan dan kelestarian kawasan hutan.

Rendahnya upah buruh perkebunan berpotensi terjadinya pelanggaran hutan karena adanya perambah sumber daya alam di kawasan TNMB Contohdaribeberapakasusperambahan

kerusakanhutanantara lain

kasuspencuriankayubalok yang terjadi di STPN I Saronganpadatahun 2007 sebanyak 236 batang, pencurianbambusebanyak 500 batang, danperambahankawasanseluas 150 ha (BukuStatistikBalai Taman NasionalMeruBetiri 2007 dalamQomariah 2009).

Pengelolaan dan pengembangan Taman Nasional Meru Betiri sangat dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat, baik yang tinggal disekitar taman nasional maupun luar taman nasional tersebut (pengunjung). Mackinnon (1993) menjelaskan bahwa keberhasilan pengelolaan banyak bergantung pada kadar dukungan dan penghargaan yang diberikan kepada kawasan yang dilindungi oleh masyarakat disekitarnya. Oleh sebab itu komunikasi antara pihak pengelola dan masyarakat sekitar kawasan yang dilindungi harus terjalin dengan baik sehingga keberadaan taman nasional dapat dipertahankan. Komunikasi juga dapat memudahkan terjadinya kerjasama,

pemahaman, pengelolaan serta membantu mengurangi konflik dan masalah.

Dalam rangka menyumbangkan pemikiran bagi upaya pengelola Taman Nasional Meru Betiri, maka perlu diketahui persepsi pengunjung dan masyarakat sekitar Pantai Sukamade terhadap keberadaan Taman Nasional Meru Betiri. Berkaitan dengan itu diperlukan penelitian untuk mengkaji persepsi pengunjung dan masyarakat sekitar Pantai Sukamade terhadap keberadaan Taman Nasional Meru Betiri.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan ialah metode survei dan observasi langsung di lapang untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara langsung dengan responden yang dilengkapi daftar pertanyaan (kuisioner) terstruktur. Responden dipilih secara acak dari populasi sebanyak 420 orang, yang diambil sampelnya dengan intensitas 10% sehingga didapat hasil sebanyak 42 responden (Koentjraningrat,1989). Pengumpulan data sekunder diperoleh dari studi pustaka dengan cara pencatatan data dari berbagai instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian.

Perhitungan skor dilakukan berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan.

Untuk mengetahui persepsi pengunjung dan masyarakat sekitar Pantai Sukamade terhadap keberadaan Taman Nasional Meru Betiri, dengan menggunakan analisis Chi-Kuadrat, Soepono (1997) sebagai berikut:

1. X2hit < Harga kritik X2 ( X2tabel ) H0 diterima dan tolak H1

Artinya: Persepsi pengunjung sama dengan masyarakat sekitar Pantai Sukamade terhadap keberadaan Taman Nasional Meru Betiri.

2. X2hit > Harga kritik X2 ( X2tabel ) H0 ditolak dan H1 diterima

Artinya: Persepsi pengunjung berbeda dengan masyarakat sekitar Pantai Sukamade terhadap keberadaan Taman Nasional Meru Betiri.

Untuk mendapatkan nilai X2 digunakan rumus: 𝑋2= (𝑓𝑜 − 𝑓𝑒)

2

(3)

Dengan derajat bebas (db) = (k-1) (b-1) dan nilai harapan atau frekuensi harapan:

(𝑓𝑒) =

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛

Keterangan: X2 : Chi-kuadrat

fo : Frekuensi hasil observasi dan

sampel penelitian

fe : Frekuensi yang diharapkan

pada populasi penelitian. k : Jumlah kolom b : Jumlah baris

Untuk mengetahui taraf hubungan antara persepsi masyarakat terhadap Taman Nasional Meru Betiri maka digunakan nilai koefisien kontingensi yang rumusnya:

∁ =

X

2

𝑁+ X

2

Keterangan: C : Koefisien kontingensi. X2 : Hasil Perhitungan Chi-kuadrat.

N : Jumlah sampel.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi

Lokasi penelitian terletak di Resort Sukamade, Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran Taman Nasional Meru Betiri dengan luas kawasan 10.417 Ha sedangkan luas kawasan Taman Nasional Meru Betiri secara keseluruhan ialah 58.000 Ha yang terletak pada dua wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Jember seluas 37.585 Ha dan Kabupaten Banyuwangi seluas 20.415 Ha

Resort Sukamade secara geografis terletak pada 113º 48’ 42” - 113º 56’ 22” BT dan 8º 27’ 08” - 8º 34’ 40” LS, sedangkan secara administrasi pemerintahan terletak di Desa Sarongan dengan batas- batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan kawasan PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Malangsari

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Sanen, kawasan PT. Perkebunan Nusantara XII, Teluk Hijau dan Resort Rajegwesi.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan kawasan hutan Perum Perhutani dan PT. Perkebunan Nusantara XII.

B. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat

Resort Sukamade Taman Nasional Meru Betiri secara administrasi pemerintahan terletak di wilayah Dusun Sukamade Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran. Jumlah penduduk yang bermukim di Dusun Sukamade berjumlah 1. 015 jiwa, yang terbagi menjadi 341 KK dan 8 RT. Penduduk Sukamade merupakan penduduk campuran, dimana 25% penduduk asli Sukamade, banyak yang pindah tempat dan meninggal dunia, sedangkan 75% ialah pendatang dari berbagai daerah dan sebagian besar berasal dari Madura.

Pendidikan berpengaruh terhadap mudah tidaknya masyarakat dalam mengerti arti konservasi, baik untuk kepentingan sekarang maupun generasi berikutnya. Tingkat pendidikan masyarakat sekitar kawasan masih rendah, berdasarkan hasil penelitian dari 42 responden terdapat 7 (16.7%) responden yang berpendidikan SD, 20 (47.6%) responden yang berpendidikan SLTP, 6 (14,3%) responden yang berpendidikan SLTA dan 9 (21,4%) responden yang berpendidikan Perguruan Tinggi.

Mata pencarian penduduk Dusun Sukamade yang dominan ialah buruh perkebunan, peternakan, tukang ojek dan pegawai negeri.

C. Persepsi Pengunjung di Sekitar Pantai SukamadeTaman Nasional Meru Betiri

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil dari persepsi pengunjung sebagai berikut :

No. Persepsi Pengunjung Skor % 1 2 3 M KM TM 430 52 64 78,8 9,5 11,7 Jumlah 546 100

Sumber : Olahan Data Primer 2013

Keterangan : M = Mendukung

KM = Kurang Mendukung TM = Tidak Mendukung

Tabel 1 menunjukan bahwa persepsi pengunjung dari 42 responden yang mendukung dengan skor sebesar 430 (78,8%), skor kurang mendukung 52 (9,5%), dan skor tidak mendukung sebesar 64 (11,7%).

Tanggapan pengunjung terhadap keberadaan Taman Nasional Meru Betiri dilandasi oleh persepsi masing-masing individu, dimana persepsi mereka sangat di pengaruhi oleh ada atau tidaknya manfaat serta kebutuhan yang dapat diperoleh dari keberadaan Taman Nasional Meru Betiri dan sebagai indikasi bahwa persepsi masyarakat itu mendukung (M), kurang mendukung (KM) dan tidak mendukung (TM) terhadap keberadaan Taman Nasional Meru Betiri

(4)

yaitu dengan mengetahui bagaiman tanggapan, penerimaan, saran dan harapan dari pengunjung taman nasional tersebut.

Dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa sebagian besar pengunjung memberikan tanggapan yang positif terhadap keberadaan Taman Nasional Meru Betiri, hal ini kita dapat lihat dari persepsi sebesar 430 (78,8%) yang menyatakan mendukung karena mereka merasa bahwa dengan dibukanya Taman Nasional Meru Betiri sebagai areal obyek wisata berarti dapat dijadikan sarana rekreasi yang masih bersifat alami, dimana pengunjung dapat menghilangkan rutinitas keseharian mereka yang mungkin sudah menjenuhkan, selain itu mereka juga dapat menjadikan Taman Nasional Meru Betiri sebagai tempat untuk memperoleh inspirasi, untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman, bahkan dijadikan sebagai areal penelitian.

Tanggapan yang kurang mendukung dan tidak mendukung dikarenakan mereka melihat dari segi keadaan lokasi, dimana mereka merasa terlalu sulit untuk mencapai lokasi Taman Nasional Meru Betiri, selain itu pula harga makanan dan minuman yang ditawarkan masih tergolong mahal dan akses jalan menuju Resort Sukamade Taman Nasional Meru Betiri masih tanah berbatu.

Sebagian pengunjung belum menyadari fungsi dari Taman Nasional Meru Betiri sehingga dengan membuang sampah sembarangan, melakukan kegiatan vandalisme. Mereka juga belum menyadari bahwa sesungguhnya mereka itu merupakan bagian dari lingkungannya, hal ini sesuai dengan pendapat Walgito (1983) dalam Ranan (1999) yang mengemukakan bahwa satu sistem nilai dalam hubungannya dengan lingkungan dipengaruhi oleh pandangan dan sikapnya terhadap alam, manusia merasa ia adalah bagian dari lingkungannya.

Harapan responden terhadap Taman Nasional Meru Betiri adalah:

a) Sarana dan prasarana pendukung rekreasi ditambah dan dikelola dengan baik.

b) Kebersihan dan kelestarian Taman Nasional Meru Betiri dipelihara dan dijaga.

c) Keamanan, ketertiban, pengelolaan dan keindahan Taman Nasional Meru Betiri lebih ditingkatkan lagi.

Apabila harapan dari responden tersebut dapat diwujudkan maka tidak menutup kemungkinan para pengunjung yang datang akan bertambah jumlahnya, asalkan tetap memperhatikan aspek kelestarian taman nasional itu sendiri.

D. Persepsi Masyarakat Sekitar Resort Sukamade Taman Nasional Meru Betiri

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh dari persepsi masyarakat sebagai berikut:

No. Persepsi Pengunjung Skor % 1 2 3 M KM TM 451 58 37 82,6 10,6 6,8 Jumlah 546 100

Sumber : Olahan Data Primer 2013

Keterangan :M = Mendukung

KM = Kurang Mendukung TM = Tidak Mendukung

Tabel diatas menunjukan bahwa persepsi masyarakat sekitar, dari 42 responden yang mendukung dengan skor sebesar 451 (82,6%), kurang mendukung dengan skor sebesar 58 (10,6%), dan tidak mendukung dengan skor sebesar 37 (6,8%).

Tanggapan masyarakat Sukamade terhadap Taman Nasional Meru Betiri didasarkan pada masing-masing persepsi individu (responden), dimana persepsi mereka dipengaruhi pada tingkat kebutuhan dan manfaat yang diperoleh dari adanya Taman Nasional Meru Betiri tersebut. Persepsi masyarakat itu mendukung (M), kurang mendukung (KM) dan tidak mendukung (TM) terhadap keberadaan Taman Nasional Meru Betiri yaitu dengan sikap, tanggapan, penerimaan, saran dan harapan dari masyarakat Sukamade tersebut.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat sekitar memberi tanggapan yang positif terhadap keberadaan Taman Nasional Meru Betiri dengan skor sebesar 451 (82.6%), masyarakat sekitar merasakan bahwa Taman Nasional Meru Betiri secara tidak langsung dapat memberikan manfaat, misalnya dengan tersedianya sarana rekreasi yang dekat dengan tempat tinggal mereka serta untuk menambah usaha penghasilan bagi mereka selain pekerjaan tetap yang mereka miliki.

Persepsi masyarakat yang kurang mendukung ataupun tidak mendukung, hal ini sebagian dikarenakan kurangnya perhatian dan kesadaran mereka akan arti dan fungsi Taman Nasional Meru Betiri sebagai areal obyek wisata, selain itu pula mereka melihat dari segi ekonomi yang tidak terlalu mempengaruhi ekonomi mereka sehingga mereka merasa masa bodoh dengan adanya Taman Nasional Meru Betiri. Masyarakat sekitar merasa kurang senang jika harus melapor terlebih dahulu sebelum masuk ke Taman Nasional Meru Betiri dan ada juga yang beranggapan satwa yang ada di Taman Nasional Meru Betiri kurang menarik bahkan tidak menarik, mungkin ini disebabkan mereka sudah sering melihat satwa tersebut.

(5)

Apabila dilihat dari hasil pengamatan terhadap masyarakat sekitar dapat kita ketahui harapan para responden terhadap keberadaan Taman Nasional Meru Betiri antara lain:

a) Kebersihan dan kelestarian Taman Nasional Meru Betiri harus tetap terjaga.

b) Sarana dan prasarana pendukung rekreasi ditambah dan dikelola dengan baik.

c) Para pengunjung yang datang agar tidak merusak keindahan alam dan bersikap ramah terhadap masyarakat sekitar.

d) Harapan agar pihak pengelola dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitar dilibatkan dalam pengelolaan Taman Nasional Meru Betiri.

Apabila harapan tersebut bisa diwujudkan maka kesejahteraan masyarakat sekitar dapat ditingkatkan, serta kelestarian dari Taman Nasional Meru Betiri tetap terjaga.

DAFRAR PUSTAKA

Arief, 2001. Hutan dan kehutanan. Kanisius.

Yogyakarta

Fandeli, Chafid dan Muhammad Nurdin.

2005.

Pengembangan

ekowisata

berbasis

konservasi

di

taman

nasional.Fakultas Kehutanan UGM,

Pusat Studi Pariwisata UGM, dan

Kantor

Kementerian

Lingkungan

Hidup. Yogyakarta.

Hutabarat DBP. 2008. Persepsi dan sikap

masyarakat kota Bogor terhadap

anggrek hitam (Coelogyne pandurata

Lindl.) (Studi kasus di pedagang

tanaman hias kota Bogor). [Skripsi].

Bogor:

Jurusan

Konservasi

Sumberdaya Hutan dan Ekowisata,

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian

Bogor.

Koentjaraningrat, 1989. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Gramedia Jakarta.

Mackinnon, 1993. Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropika. Gadjah Madah University Press. Yogyakarta. Qomariah L, 2009. Pengembangan Ekowisata

Berbasis Masyarakat di Taman Nasional Meru Betiri Studi Kasus Blok Rajegwesi SPTN I Sarongan (Skripsi) Fakultas Kehutanan IPB. Bogor

Riyanto,

Budi.

2005.

Pemberdayaan

masyarakat sekitar hutan dalam

perlindungan kawasan pelestarian

alam. Lembaga Pengkajian Hukum

Kehutanan dan Lingkungan. Bogor.

Seksi

Pengelolaan

TNMB

Wilayah

I

Sarongan, 2010. Kajian Pengaruh

Tingkat

Pendapatan

Masyarakat

Terhadap

Pelestarian

Penyu.

Laporan Sosial Ekonomi Masyarakat.

TNMB

Soepono, 1997. Statistik Terapan dalam Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Pendidikan. Rineka Cipta, Jakarta. Walgito B. 2002. Psikologi Sosial, Suatu

Gambar

Tabel  1  menunjukan  bahwa  persepsi  pengunjung  dari  42  responden  yang  mendukung  dengan  skor  sebesar  430  (78,8%),  skor  kurang  mendukung 52 (9,5%), dan skor tidak mendukung  sebesar 64 (11,7%)
Tabel  diatas  menunjukan  bahwa  persepsi  masyarakat  sekitar,  dari  42  responden  yang  mendukung  dengan  skor  sebesar  451  (82,6%),  kurang  mendukung  dengan  skor  sebesar  58  (10,6%),  dan  tidak  mendukung  dengan  skor  sebesar 37 (6,8%)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun fungsi-fungsinya, yaitu menjual kamar, memberikan informasi mengenai seluruh produk, fasilitas, pelayanan dan aktivitas yang ada di hotel maupun diluar hotel,

Hasil kajian mendapati bahawa majoriti responden menyatakan hasil pertanian mereka mencapai 652 kg beras dalam sekali musim menuai iaitu seramai 27 (28.1%) orang responden

Pada pembuatan pasta coklat, diawali dengan pencampuran bahan seperti sukrosa, susu bubuk, coklat bubuk sampai semua tercampur yang berfungsi menyeragamkan

[r]

Berdasarkan batasan masalah yang diteliti maka yang menjadi masalah dalam penelitian: ”Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajar

Bahkan dengan adanya sentim en Presiden Bush pada Iran yang m enyatakan bahwa Iran sebagai salah satu negara poros setan, m em buat isu terorism e dan nuklir Iran m enjadi

[r]

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji secara lebih mendalam bagaimana terciptanya keharmonisan kehidupan antara umat beragama Kristen dan umat beragama Islam