• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT EFFECT OF MARKETING COST ON SALES VOLUME AND IMPACTS TO OPERATING PROFIT. (Case Study in PT. Arta Asri Jaya) FITRIA APRIANI NPM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT EFFECT OF MARKETING COST ON SALES VOLUME AND IMPACTS TO OPERATING PROFIT. (Case Study in PT. Arta Asri Jaya) FITRIA APRIANI NPM."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

EFFECT OF MARKETING COST ON

SALES VOLUME AND IMPACTS TO OPERATING PROFIT (Case Study in PT. Arta Asri Jaya)

By

FITRIA APRIANI NPM. 083403042

Guidance :

Drs. Wawan Sukmana, SE., M.Si., Ak.CA Usman Mulja Kusumah, SE., Ak.

This study aimed to determine (1) Marketing Cost, Sales Volume, Operating Profit, (2) Effect of Marketing Cost on Sales Volume (3) Effect of Marketing Cost and Sales Volume both partial and simultaneous on Employee Productivity. Method used in this research is descriptive method by using a case study approach. Data was collected through primary data is data obtained directly from the research subjects in this PT. Arta Asri Jaya and secondary data is data obtained from other research literature. The results showed that : (1) Positive relationship between Marketing Cost and Sales Volume (2) Marketing cost had no significant effect on Operating Profit (3) Marketing cost and Sales Volume significantly effect Operating profit.

Keyword: Marketing Cost, Sales Volume, Operating Profit Pendahuluan

Perkembangan dunia pembangunan telah merangsang pihak swasta untuk berperan serta dalam pembangunan nasional. Salah satu pembangunan nasional yang sedang berkembang saat ini adalah kegiatan propertiyaitu pembangunan perumahan.Pertumbuhan penduduk yang berkolerasi dengan tingkat permintaan masyarakat terhadap kebutuhan tempat tinggal menjadikan bisnis properti yang

(2)

cukup potensial. Namun dengan ketatnya persaingan dalam pembangunan perumahan menimbulkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks, jika pada awalnya masalah yang dihadapi perusahaan swasta berkisar pada masalah penyediaan dana, kemudian berkembang pada masalah teknik produksi, kini masalah yang dihadapi perusahaan berkembang adalah masalah pemasaran.

Pemasaran yang sukses dapat mendorong peningkatan produksi, akan tetapi dengan produksi yang tinggi belum tentu dapat menjamin keberhasilan dibidang pemasarannya. Dengan keberhasilan mengelola biaya pemasaran perumahan secara efektif dan efisien mempunyai peranan yang sangat penting bagi perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan, karena dengan volume penjualan yang semakin meningkat maka tujuan perusahaan akan tercapai yaitu memperoleh laba sebesar-besarnya.

Priangan timur merupakan salah satu wilayah yang mempunyai potensi cukup tinggi dalam aktivitas pembangunan perumahan yang terbilang cukup baik dan terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah. Hal ini dapat terbukti dengan banyaknya pengembang swasta yang berhasil membangun beberapa lokasi perumahan RSH (Rumah Sehat Sederhana) salah satunya adalah PT. ARTA ASRI JAYA yang merupakan perusahan putra Daerah di Kota Ciamis yang bercita-cita ingin turut membantu menyukseskan program yang diadakan pemerintah dalam pengadaan perumahan murah. Untuk bisa mendapatan laba bagi perusahaan maka PT. ARTA ASRI JAYA dituntut untuk dapat meningkatkan kegiatan pemasarannya supaya dapat mengoptimalkan volume penjualan hasil produknya.

(3)

Pada kenyataannya keberhasilan pemasaran dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh pengelola biaya pemasaran yang baik, karena biaya pemasaran berpengaruh secara langsung terhadap volume penjualan. Jika biaya pemasaran yang dikeluarkan rendah maka pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan akan terbatas dan volume penjualan akan menurun. Sebaliknya jika biaya pemasaran yang dikeluarkan cukup tinggi maka pemasaran yang dilakukan bisa meningkat dan volume penjualan akan meningkat, sehingga dengan volume penjualan yang semakin meningkat perusahaan akan memperoleh pendapatan, dengan diperolehnya pendapatan maka tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh laba operasi yang sebesar – besarnya.

Adapun kendala yang dihadapi dalam kegiatan pemasaran PT. ARTA ASRI JAYA diantaranya adalah kebijakan pemerintah dalam menaikan suku bunga bank yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan melemahnya pasar dan tidak sedikit pengembang yang gulung tikar, meningkatnya biaya pemasaran karena kegiatan pemasaran seringkali mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan perubahan kondisi pasar sedangkan harga penjualan tetap tidak mengalami perubahan dan naiknya harga-harga bahan produksi disamping perusahaan pesaing.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan diatas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana biaya pemasaran, volume penjualan dan laba operasional pada PT. ARTA ASRI JAYA.

(4)

2. Bagaimana pengaruh biaya pemasaran terhadap volume penjualan pada PT. ARTA ASRI JAYA.

3. Bagaimana pengaruh biaya pemasaran dan volume penjualan secara simlutan terhadap laba operasi pada PT. ARTA ASRI JAYA.

4. Bagaimana pengaruh biaya pemasaran secara parsial terhadap laba operasi pada PT. ARTA ASRI JAYA.

5. Bagaimana pengaruh volume penjualan secara parsial terhadap laba operasi pada PT. ARTA ASRI JAYA.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini akan dikaitkan dengan identifikasi masalah yang telah dikemukakan yaitu untuk :

1. Mengetahui biaya pemasaran, volume penjualan dan laba operasional pada PT. ARTA ASRI JAYA.

2. Mengetahui pengaruh biaya pemasaran terhadap volume penjualan

3. Mengetahui pengaruh biaya pemasaran dan volume penjualan secara simultan terhadap laba operasi pada PT. ARTA ASRI JAYA.

4. Mengetahui pengaruh biaya pemasaran secara parsial terhadap laba operasi pada PT. ARTA ASRI JAYA.

5. Mengetahui pengaruh volume penjualan secara parsial terhadap laba operasi pada PT. ARTA ASRI JAYA.

Tinjauan Pustaka

Ketatnya persaingan dalam pengembangan perumahan menimbulkan berbagai kendala dan permasalahan diantaranya terbatasnya lahan yang tersedia,

(5)

rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat, terbatasnya informasi dan masalah biaya pemasaran yang seringkali mengalami perubahan sesuai dengan perubahan pasar. Tidak seperti halnya dengan biaya produksi, ukuran efisiensi biaya pemasaran sulit diterapkan, karena ukuran prestasi kegiatan pemasaran terletak pada kenaikan volume penjualan (Mulyadi, 2005:531)

Biaya pemasaran digunakan oleh development untuk memperlancar penjualan produknya kepada konsumen. Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan produk dan jasa. Biaya pemasaran meliputi biaya gaji dan komisi tenaga penjual, biaya iklan, biaya pergudangan, dan biaya pelayanan pelanggan (Hansen dan Mowen, 2000:47). Sedangkan menurut Henry Simamora (2002:37) mengatakan bahwa biaya pemasaran atau penjualan meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pesanan pelangggan dan menyerahkan produk atau jasa ketangan pelanggan.

Menurut Mulyadi (2005:530) biaya pemasaran dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu : 1) Biaya untuk mendapatkan pesanan (order-getting cost), yaitu semua biaya dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini adalah biaya gaji wiraniaga (sales person), komisi penjualan, advertensi, dan promosi, 2) Biaya untuk memenuhipesanan (order-filling cost), yaitu semua biaya yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar supaya produk sampai ke tangan pembeli dan biaya-biaya untuk mengumpulkan piutang dari pembeli, contoh biaya yang masuk dalam golongan ini adalah biaya pergudangan, biaya pembungkusan, dan pengiriman, biaya angkut dan biaya penagihan.

(6)

Dengan ditingkatkannya biaya pemasaran dan pengelolaan biaya pemasaran yang efektif dan efisien mempunyai peranan yang sangat penting bagi develover dalam meningkatkan volume penjualan produknya. Volume penjualan merupakan ukuran yang menunjukan banyaknya jumlah barang atau jasa yang terjual (Mulyadi,2005:239), sedangkan Panji Tjiptono,(2000:254) mengatakan bahwa volume penjualan adalah jumlah barang dan jasa yang terjual berdasarkan data kuantitatif pada periode tertentu.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh developer dalam mengoptimalkan volume penjualan yaitu dengan mengetahui berapa besar laba operasi yang diperoleh oleh perusahaannya.Laba merupakan salah satu indikator kesuksesan perusahaan yang merupakan tujuan pokok perusahaan. Laba operasi adalah selisih antara laba kotor dengan pengeluaran operasional dan merupakan ukuran yang berguna dalam penetapan profitabilitas (Niswonger,(1997:538), sedangkan menurut Syahrul dkk (2003:368) mengatakan bahwa laba operasi merupakan perbedaan antara penerimaan dengan pengeluaran yang terkait dengan suatu bisnis, kecuali pendapatan yang berasal dari sumber-sumberdiluar kegiatan normal bisnis pengurangan pendapatan. Dengan demikian laba operasi merupakan pendapatan bersih dari pendapatan setelah dikurangi harga pokok penjualan dan beban operasional yang dikeluarkan sehubungan dengan aktivitas perusahaannya.

Maka dengan keberhasilan developer dalam mengelola biaya pemasaran perumahan secara efektif dan efisien mempunyai peranan yang sangat pentingbagi perkembangan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan, karena dengan

(7)

volume penjualan yang semakin meningkat maka tujuan perusahaan akan tercapai yaitu memperoleh laba sebesar-besarnya.

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis dapat mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Biaya pemasaran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapVolume penjualan.

2. Biaya pemasaran secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Laba operasi.

3. Volume penjualan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Laba operasi.

4. Biaya pemasaran dan Volume penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Laba operasi.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sel kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Moh. Nasir, 2003:54)

Metode studi kasus atau penelitian kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari

(8)

keseluruhan peronalitas dengan tujuan memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian dari sifat-sifat khas diatas akan jadikan suatu hal yang bersifat umum. (Moh. Nasir,2003:57)

Opersionalisasi Variabel

Dalam penelitian yang dilakukan terdapat tiga variabel yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel tersebut adalah : 1. Variabel Independen

Adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen/terikat (Sugiono, 2005:33). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah

a) Biaya Pemasaran dengan indikator Biaya Pemasaran periode 2007 - 2013 b) Volume Penjualan dengan indilator Total Unit terjual periode 2007 - 2013 2. Variabel Dependen

Yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2005:33). Dalam penelitian ini menjadi variabel dependen adalahLaba Operasi Perusahaan dengan indikator :

- Penjualan periode 2007 - 2013. - Biaya operasi periode 2007 - 2013 Paradigma Penelitian

Untuk mengetahui paradigma penelitian berikut digambarkan paradigma penelitian variabel independen yaitu Biaya pemasaran (X1) dan Volume penjualan (X2) maupun variabel dependen yaitu Laba operasi perusahaan (Y).

(9)

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterprestasikan (Sudjana, 1998:25). Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis).Tujuan digunakan analisi jalur adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel secara simultan dan parsial serta untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab lainnya sebagai variabel terikat.

Berikut ini diterjemahkan sebuah analisis jalur :

𝜌YX1 𝜌Y𝜀 𝜌X2X1 𝜌YX2 𝑋1 Y 𝑋2 𝜀2 𝜀1 Y X1 X2 𝜀1 𝜀2

(10)

Pembahasan

Biaya Pemasaran Pada PT. ARTA ASRI JAYA

Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh PT. Arta Asri Jaya setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Hal tersebut dikarenakan oleh pemasaran yang dibuat karena tuntutan pasar agar tidak ketinggalan zaman serta biaya promosi dan izin yang dipergunakan untuk membuat iklan atau promo tersebut setiap tahun mengalami perubahan tergantung dari jenis pemasaran nya.

Pertumbuhan biaya pemasaran pada PT. Arta Asri Jaya setiap tahun dipengaruhi oleh biaya promosi, di awal tahun biaya pemasaran tinggi karena perusahaan harus memperkenalkan dan mempromosikan dari awal Proyek dan Unit Dari PT.Arta Asri Jaya. Penurunan biaya disebabkan karena untuk tahun berikut nya pemasaran tidak terlalu gencar dalam promosi karena Produk dari perusahaan sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Pemasaran yang efektif diharapkan akan meningkatkan volume penjualan yang pada akhirnya berdampak pada laba operasi PT. Arta Asri Jaya.

Volume Penjualan Pada PT. ARTA ASRI JAYA

Volume penjualan pada PT. Arta Asri Jaya setiap tahunnya juga mengalami fluktuasi. Fluktuasi volume penjualan pada PT. Arta Asri Jaya disebabkan karena perusahaan tersebut menghasilkan produk yang sesuai dengan selera konsumen. Mulai dari kualitas bahan baku, desain rumah dan spesifikasi yang memadai agar konsumen tertarik untuk membeli unit rumah dan ruko di PT. Arta Asri Jaya.

Trend kenaikan dan penurunan Volume penjualan pada PT. Arta Asri Jaya disebabkan pada awal pembukaan perumahan tentu beberapa unit laku terjual

(11)

yang disebabkan pemasaran yang baik, pada tahun kedua seperti kelihatan stagnan namun sebenarnya terjadi beberapa kenaikan dari beberapa unit dan pada tahun 2011 terjadi penurunan karena PT. Arta Asri Jaya hanya menjual sisa unit yang tersedia. Kemudian pada tahun 2012 mengalami kenaikan yang signifikan diakibatkan oleh pembukaan proyek baru, karena untuk proyek baru ini perusahaan sudah dikenal sehingga penjualan mengalami kenaikan yang signifikan.

Laba Operasi Pada PT. ARTA ASRI JAYA

Perkembangan laba operasional pada perusahaan Arta Asri Jaya periode 2009 sampai dengan 2013 diperoleh dari laporan laba rugi perusahaan Arta Asri Jaya. Dengan Tahun 2009 sebagai tahun dasar Perhitungan persentase maka, dapat Diketahui pencapaian laba operasi pada Perusahaan Arta Asri Jaya periode 2009 sampai dengan 2013 yang tertinggi adalah pada semester VII tahun 2012 yaitu sebesar Rp. 508.500.000,- dan terendah terjadi pada semester V tahun 2011 yaitu menjadi Rp. 130.500.000.. Pada tahun 2011 Perusahaan Arta Asri Jaya mengalami penurunan laba operasional. Hal tersebut karena perusahaan hanya menjual sisa unit rumah dan ruko yang tersedia dan kenaikan yang signifikan pada 2012 dikarenakan perusahaan baru membuka proyek atau perumahan baru dengan nama yang sudah dikenal dan mengikuti sukses nya proyek sebelumnya maka laba operasi pun meningkat signifikan.

Pengaruh Biaya Pemasaran Terhadap Volume Penjualan Pada Perusahaan Arta Asri Jaya

(12)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 19.0 yang dapat diketahui dengan melihat nilai koefisien standar (standarized coefficients). Nilai koefisien beta (ß) untuk pengaruh biaya pemasaran terhadap volume penjualan pada perusahaan Arta Asri Jaya adalah sebesar 0,260 atau 26% dan memiliki nilai signifikan sebesar 0,689, karena 0,689 > 0.05 berarti tolak Ha dan terima Ho yang berarti terdapat pengaruh antara Biaya Pemasaran dan volume Penjualan namun tidak signifikan. Dengan adanya pengaruh yang antara biaya pemasaran terhadap volume penjualan, maka pelaksanaan biaya pemasaran akan sedikit mempengaruhi volume penjualan, karena efektivitas dalam pemasaran akan mempengaruhi hasil dari penjualan.

Pengaruh secara Parsial Biaya Pemasaran terhadap Laba Operasi pada Perusahaan ARTA ASRI JAYA

Berdasarkan pengolahan data menggunakan SPSS versi 19.0, besar pengaruh biaya pemasaran terhadap laba operasi koefisien beta (ß) atau koefisien standar (standarized coefficients). Nilai koefisien beta (ß) untuk pengaruh biaya pemasaran terhadap laba operasi pada perusahaan Arta Asri Jaya adalah sebesar 0,142 dengan nilai determinasinya adalah sebesar 0,02016 atau sebesar 2,02%. Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel X1 terhadap variabel Y melalui variabel X2 adalah sebesar 0,00789 atau sebesar 0,79%. Ini artinya bahwa apabila pelaksanaan atau efektifitas biaya pemasaraan baik maka laba operasi perusahaan akan meningkat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa biaya pemasaran yang meliputi efisiensi, ekonomis serta keefektivitasan di perusahaan Arta Asri Jaya pada umumnya telah dilaksanakan dengan baik, sehingga laba operasi pada perusahaan Arta Asri Jaya akan tercapai dengan baik pula.

(13)

Pengaruh Secara Parsial Volume Penjualan terhadap Laba Operasi pada Perusahaan ARTA ASRI JAYA

Berdasarkan pengolahan data menggunakan SPSS 19.00, besar pengaruh Volume penjualan terhadap laba operasi koefisien beta (ß) atau koefisien standar (standarized coefficients). Nilai koefisien beta (ß) untuk pengaruh Volume penjualan terhadap laba operasi pada perusahaan Arta Asri Jaya adalah sebesar 0,926 dan koefisien determinasinya adalah sebesar 0,865 atau sebesar 86,5 %. Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel X2 terhadap variabel Y melalui variabel X1 adalah sebesar 0,00789 atau sebesar 0,79%. Ini artinya bahwa apabila Volume penjualan baik maka laba operasi meningkat. Dengan demikian, apabila volume penjualan pada perusahaan Arta Asri Jaya dilaksanakan dengan baik, maka pencapaian Laba operasi juga akan semakin meningkat.

Pengaruh Secara Simultan Biaya Pemasaran dan Volume Penjualan Terhadap Laba Operasional

Untuk mengetahui pengaruh biaya pemasaran dan volume penjualan secara simultan terhadap laba operasi, maka dilakukan uji atas hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah dihitung melalui uji path analysis. Berdasarkan hasil perhitungan path analysis menggunakan SPSS versi 19.0, diperoleh data mengenai nilai koefisien determinasi (R2) menunjukan besarnya pengaruh antara biaya pemasaran dan volume penjualan terhadap laba operasi, yaitu sebesar 0,894 atau 89,4%. artinya 89,4% variabilitas variabel laba operasi dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah biaya pemasaran dan volume penjualan. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap laba operasi selain biaya pemasaran dan volume penjualan adalah sebesar 10,6 %.

(14)

Dari perhitungan SPSS, diperoleh nilai Fhitung sebesar 29,471 dan Ftabel sebesar 4,737 sehingga Fhitung > Ftabel (29,471 > 4,737) dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari tingkat α = 0,05. Dikarenakan Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha, artinya biaya pemasaran dan volume penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba operasi.

Ini berarti apabila pelaksanaan biaya pemasaran dan volume penjualan dilakukan dengan baik maka akan menunjang pada laba operasi. Berdasarkan hasil penelitian, kecilnya faktor lain (faktor residu) yang mempengaruhi laba operasi pada perusahaan Arta Asri Jaya dapat diartikan biaya pemasaran dan volume penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan Arta Asri Jaya merupakan faktor yang mempengaruhi pada peningkatan atau penurunan Laba Operasi. Simpulan

1. Biaya Pemasaran pada Perusahaan Arta Asri Jaya setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Fluktuasi biaya Pemasaran pada Perusahaan Arta Asri Jaya disebabkan Biaya promosi serta perizinan pertama yang tinggi tapi untuk tahun berikut nya biaya tersebut dapat dilaksankan dengan efektif dan efisien.

2. Volume penjualan pada Perusahaan Arta Asri Jaya juga setiap tahunnya mengalami pertumbuhan dan sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan, hal ini dapat dilihat dari kesamaan persepsi mengenai volume penjualan dan bentuk yang dipakainya. Volume penjualan pada perusahaan tersebut telah dikelola dan diamankan karena volume penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan

(15)

yang kemudian dapat digunakan untuk membiayai operasionalisasi perusahaan sehingga kontinuitas perusahaan pun dapat terjaga.

3. Laba operasi pada Perusahaan Arta Asri Jaya periode 2009 sampai dengan 2013 mengalami fluktuasi. Hal tersebut disebabkan oleh fluktuasi pendapatan dan biaya operasional.

4. Terdapat Hubungan yang positif antara biaya pemasaran terhadap Volume Penjualan pada perusahaan Arta Asri Jaya.

5. Biaya Pemasaran dan volume penjualan baik secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Laba operasi pada perusahaan Arta Asri Jaya. Hal ini bahwa semakin baik biaya pemasaran dan volume penjualan yang dilakukan maka akan semakin meningkatkan laba operasi.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan di atas, maka penulis mengusulkan saran – saran yang mungkin berguna sebagai berikut :

1. Perusahaan Arta asri jaya diharapkan mengevaluasi anggaran untuk pengeluaran biaya, hendaknya melakukan pemasaran yang lebih efektif sehingga dapat meningkatkan volume penjualan lebih baik lagi dan Laba operasi pun semakin meningkat.

2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih memperhatikan faktor – faktor lain dan menambahkan Periode penelitian agar dapat diperbandingkan seberapa besar faktor lain tersebut mempengaruhi laba operasi.

Gambar

Gambar 3.2  Paradigma Penelitian  Teknik Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

Modal adalah salah satu kata kerja bantu atau helping verb yang menambah makna struktural atau makna semantik terhadap kata kerja yang memiliki makna lebih terhadap kata

memungkinkan anak menjadi tidak bisa bersosial secara offline, oleh karena itu manajemen penggunaan gadget/internet harus diimplementasikan secara optimal, karena dalam

Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan atau mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh mahasiswa diperkuliahan sebagai calon pendidik dan memberi pengalaman mengajar

Penerimaan diri waria terkadang sulit untuk menjadi baik dan positif, jika berbaur ke dalam lingkungan yang menolak kaum waria tersebut karena dianggap tidak sesuai dengan norma

Keterangan : (*) jumlah populasi masyarakat (KK) diperoleh dari persentase responden dikali dengan total populasi yang mengalami kerugian akibat eksternalitas limbah kelapa

Untuk mengamati siklus patah bahan yang dinitridasi dengan variasi tekanan yang telah dilakukan dengan pengujian kelelahan pada tegangan 0,50-(29,03 kg/mm2) hasilnya ditunjukkan

Untuk mengkaji hubungan antara laba, pendapatan, dan biaya bisa dikaji dengan analisis cost volume profit yang merupakan alat untuk menganalisis perencanaan laba

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau memperoleh laba (Oktarian, 2005). Laba terdiri dari margin laba kotor, margin laba operasi