2.1. Lokasi Proyek
Terletak di Jalan Melati, desa Plintahan, kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan 67156 ( sekitar 900 meter dari RM ayam goreng Sri). Tapak ini memiliki luas sebesar ± 3.2 hektar. Pada saat proses desain lokasi tapak yang dipilih belum ada RTDRK nya maka peraturan yang ada diambil menurut analisa dan asumsi dari berbagai sumber yaitu:
• RUTRK kota Pandaan
• Kondisi di lapangan yang ada.
• Rencana ke depan pada kawasan menurut berbagai sumber.
Pemilihan Pandaan sebagai lokasi proyek ini didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:
• Tidak terlalu jauh dari perkotaan seperti Malang dan Surabaya namun
memiliki suasana yang lebih tenang dan kondusif dan didukung pula dengan cuaca yang dingin.
• Karena terletak di daerah yang memiliki ketinggian dari air laut cukup tinggi
(sekitar 100-400 DPL), maka kadar oksigenpun akan semakin tipis dan dengan demikian hal ini akan membantu melatih fisik pemain khususnya pernafasan menjadi lebih kuat.
• Jawa Timur terkenal sebagai kiblat persepakbolaan Nasional.
Sedangkan lokasi site terpilih terletak di desa plintahan. Hal ini dengan pertimbangan :
• Lokasi site tidak terlalu jauh dengan RM ayam goreng Sri yang cukup terkenal
di daerah Pandaan sebagai landmark.
• Lokasi site juga tidak jauh dengan Taman Candra Wilwatikta
• Lokasi site terletak di daerah pegunungan namun memiliki kontur yang tidak
terlalu tinggi sehingga cocok dengan fungsi bangunan ini yaitu sebagai akademi pelatihan sepakbola yang memiliki banyak lapangan sepakbola.
2.2. Pencapaian Tapak
Pencapaian/ akses ke lokasi relative cukup mudah, yaitu:
• Dari Surabaya : Surabaya – Gempol – Japanan – Sumberejo -
Nogosari-Pandaan - Plintahan.
• Dari Pasuruan : Pasuruan – Bangil – Beji – Kebonwaris – Kutorejo -
Pandaan-Plintahan.
• Dari Malang : Malang – Singosari – Lawang – Sukorejo – Karangjati –
Pandaan - Plintahan.
Site dapat dicapai dengan menggunakan:
• Kendaraan pribadi: Mobil atau sepeda motor • Angkutan umum: Bis antar kota atau travel.
Gambar 2.1. Pencapaian lokasi site 2.3. Peraturan daerah
Intensitas penggunaan lahan berdasarkan RUTRK kecamatan Pandaan adalah sebagai berikut:
• KDB : 40-60%
• Jumlah Lantai : maksimum 3 lantai
• Luas tapak : ± 3.2 hektar
• Batas fisik site : Utara : Sawah
Timur : Sawah & pemukiman penduduk Selatan: Jalan Melati & pemukiman penduduk Barat : Pemukiman penduduk
2.4. Kondisi Tapak
Area sekitar lokasi tapak ini adalah sebagian besar masih berupa sawah. Site seluas kurang lebih 32000m2 terletak sekitar 900m dari RM.ayam goreng Sri dan taman candrawilwatikta, yang merupakan landmark kawasan ini menambah value dari site. Akses utama untuk menuju ke site ini adalah dengan melewati jalan melati. Akses menuju site ini dapat ditempuh dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Kawasan ini juga ditunjang dengan berbagai fasilitas namun yang paling banyak adalah fasilitas pendidikan.
Daerah ini tercakup oleh saluran PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Pelayanan listrik sampai saat ini juga sudah menjangkau hampir sebagian besar dari wilayah perencanaan.
Gambar 2.3. Lokasi existing site 2.4.1. Sirkulasi udara
Lokasi tapak berada di pandaan yang memiliki angin makro pada arah tenggara-barat laut dan memiliki angin mikro Timur laut-barat daya. Mengingat lingkungan di sekitar site yang masih banyak lahan kosong dan bangunan di sekitar site rata2 hanya tidak bertingkat, maka elemen pengendali udara masih belum ada.
2.4.2. Potensi View
Lokasi tapak memiliki potensi view keluar yang cukup menarik, yaitu pemandangan alam berupa gunung-gunung dan juga sawah2. Sedangkan view ke dalam tapak juga tidak kalah menarik dari barat daya sehingga pengolahan lansekap dan pengolahan massa dan finishing pada sisi tersebut dapat difungsikan sebagai space penangkap dan vokal point dari bangunan
Gambar 2.4. Potensi View 2.4.3. Potensi tapak
Potensi tapak yang ada saat ini diantaranya adalah:
• Mempunyai suasana yang cukup sejuk, tenang dan asri, sehingga sangat cocok
untuk dijadikan tempat pelatihan
• Terletak di kaki gunung dengan ketinggian 100-400 DPL, sehingga
mengakibatkan cuaca cukup sejuk dan dingin. Karena lokasi site terletak di daerah yang cukup tinggi maka kadar oksigen lebih rendah daripada pada dataran rendah sehingga cocok untuk melatih pernapasan dan stamina siswa atau pemain.
• Relatif dekat dengan kota Surabaya, Pasuruan dan Malang. • View di sekitar tapak yang cukup baik.
• Site terletak di pinggir jalan utama desa olintahan sehingga mengakibatkan
pencapaian atau akses tidak terlalu sulit.
• Banyaknya fasilitas pendukung di sekitar lokasi site yang sebagian besar
Gambar 2.5. Suasana sejuk di sekitar lingkungan tapak 2.4.4. Permasalahan Tapak
Permasalahan yang terdapat pada tapak diantaranya adalah orientasi hadap tapak yang memanjang dari timur laut-barat daya, sehingga perlu dipikirkan bagaimana mengatasi kesilauan matahari dengan baik dan efisien, khususnya dalam merencanakan penempatan lapangan sepakbola yang tepat, karena penempatan lapangan sepakbola memiliki strategi yang khusus yaitu diusahakan menghadap utara-selatan untuk menghindari kesilauan pada para pemain yang sedang menggunakan lapangan sepakbola tersebut.
Masalah lainnya adalah kondisi existing site yang memiliki tanah yang berkonturdengan ketinggian ± 4m dari level tertinggi tanah hingga level terendah tanah pada tapak. Hal ini menjadi masalah, khususnya pada penempatan lapangan yang membutuhkan tanah yang lapang dan tak berkontur dengan luas yang besar. Untuk mengatasi hal ini pada sebagian tapak dilakukan teknik cut and fill untuk mendapatkan kondisi tanah yang diinginkan.
Gambar 2.6. Tampak lahan yang berkontur 2.4.5. Pola Drainase
Pola drainase pada site memiliki peran yang penting dalam perencanaan tapak karena dengan fungsi lahan sebagai lapangan menuntut agar penyerapan air oleh lahan dapat berjalan dengan baik sehingga lapangan tidak tergenang air. Pola drainase pada tapak diusahakan mengikuti kontur yang terjadi pada tapak sehingga memudahkan pergerakan air. Berdasarkan hasil analisa tapak, pola drainase pada tapak menempatkan saluran-saluran air pada jalur kontur yang kemudian akan disalurkan ke sungai kecil di tengah site yang kemudian disalurkan terus ke saluran yang ada pada bagian luar dari tapak.
2.5. Pengaruh Lingkungan Sekitar terhadap Tapak dan Pengaruh Perencanaan Tapak terhadap Lingkungan Sekitar
Perancangan tapak ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti analisa tapak. Bentukan massa bangunan, sirkulasi parkir, peletakan zoning bangunan dan pengolahan ruang luar yang ada sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang ada.
Bangunan yang dirancang ini memiliki beberapa massa bangunan yang menyebar sesuai dengan fungsinya dan sirkulasi yang ingin diciptakan. Pada desain tapak yang ada mencerminkan adanya suatu pola awal yang merupakan pengaruh dari lingkungan sekitar, dimana elemen pola orientasi bangunan yang terjadi merupakan proses dari suatu pola awal yang menganalisa dari view yang didapat dari setiap bangunan, tingkat kebisingan, arah angin, arah orientasi matahari, dan arus kendaraan yang ada pada lingkungan sekitar site. Contohnya, bangunan yang memiliki kebutuhan akan view yang baik diletakkan pada bagian tapak yang berpotensi view yang baik pula, arah orientasi pada bangunan yang menggunakan solar collector adalah barat - timur, hal ini bertujuan untuk menerima sinar matahari secara maksimal.
Dengan perancangan tapak ini, diharapkan selain nantinya bangunan ini dapat menjadi salah satu daya tarik bagi lingkungan sekitarnya, juga dapat mempengaruhi sekaligus meningkatkan tingkat ekonomi dan sosial budaya masyarakat di sekitar tapak.