• Tidak ada hasil yang ditemukan

Journal of Control and Network Systems

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Journal of Control and Network Systems"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA PROTOKOL SMAC DAN PROTOCOL 802.11 PADA SIMULASI JARINGAN KOMUNIKASI WSN

Bobby Halim1)Jusak2)YosefineTriwidyastuti3) Program Studi/Jurusan Sistem Komputer

STMIK STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298

Email : 1)bobbyhalim92@gmail.com, 2)jusak@stikom.edu, 3)yosefine@stikom.edu

Abstract: In the last decade, implementation of wireless sensor networks (WSN)

technology had spread out around the world. Many people utilize this sensor for various needs, including health monitoring, intelligent farms, military, etc. A node of WSN uses battery for powering its life, hence its duration is very limited. This WSN resource constraints, which makes energy efficiency in WSN become paramount in the use of WSN as a sensor.There are several ways to perform energy efficiency in the WSN. One of them is using MAC Protocol on OSI layer 2, for power saving. Based on the nature and characteristics of the SMAC(Sensor Media Access Control) protocol, this protocol is able to save power compared to the 802.11 protocol used in wireless communication.

In this study, simulation and performance analysis comparison between the SMAC protocol and the 802.11 on wireless sensor network communications are done. The performance analysis is performed by considering parameters including delay, packet loss , throughput, and energy efficiency.

The results of our study show based on the test results of the SMAC protocol and 802.11 generate a comparison of performance which showed that the 802.11 protocol has a good performance, within the parameters of delay, throughput, and packet loss. delay on the 802.11 protocol is 0.01 seconds and has a delay that SMAC protocol 0.043 seconds, the average throughput in 802.11 protocol is 6 packets per second and the sMAC protocol that is 0.34 packets per second, average packet drop in value by 12% sMAC protocol and the 802.11 protocol by 0.1%, average -rata energy consumption in the sMAC protocol that is 41.7% and 85.76% 802.11 protocol that the packet size from 1000 to 1500 Kb with a transfer speed of 1Mb.

Keywords:Wireless Sensor Network, Mac Protocol, SMAC, 802.11.

Menurut John A. Stankovic, 2006 ,

Wireless Sensor Network adalah kumpulan node

yang diatur dalam jaringan yang terhubung dan saling berkerja sama, setiap node memiliki kemampuan untuk melakukan pemrosesan data, yang terdiri dari microcontroller, memori, memiliki tranceiver dan receiver, dan memiliki sumber daya berupa battery.

Wireless Sensor Network memiliki

beberapa protokol yang berjalan pada datalink layer atau media access control (MAC) protokol,

MAC sendiri dapat mengatur akses media agar tidak terjadi tabrakan data (collision).

Beberapa MAC protokol yang digunakan pada beberapa WSN seperti IEEE yang biasa digunakan pada WSN protokol. IEEE 802.11 merupakan protokol standart yang saat ini masih digunakan dalam komunikasi wireless.

Protokol S-MAC merupakan protokol yang dikembangkan khusus untuk jaringan sensor nirkabel. Dalam protokol S-MAC terdapat periode tidur (sleep) untuk mengurangi pembuangan energi ketika dalam kondisi idle.

JCONES Vol. 4, No. 2 (2015) 24-33

Journal of Control and Network Systems

Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone

(2)

Dan periode aktif (listening) dalam frame formatnya. Sensor node akan mematikan sistem radionya jika periode tidur telah tiba. Dan akan bangun hanya jika node sensor ingin melakukan sinkronisasi dan pengiriman paket data.

Menurut Yingwei Yao (2005) ,Protokol S-MAC mempunyai kemampuan penghematan dalam hal konsumsi energi. Telah diketahui sumber penyebab dari pemborosan energi yaitu:

idle listening, collision, overhearing dan control overhead. Untuk mengatasi hal tersebut protokol

S-MAC menggunakan beberapa komponen yaitu: periode aktif dan tidur, collision &

overhearing avoidance, message passing.

Ada beberapa jurnal yang berkaitan dengan perbandingan ini. Menurut Kusuma Abdillah danWirawan (2013) pada jurnal yang berjudul “Analisa Kinerja Protokol Sensor Media Access Control (S-MAC) pada Jaringan Sensor Nirkabel” yang berisi perbandingan protokol Smac adaptif listening dan Smac tanpa periode tidur, dimana protokol Smac adaptif listening lebih efisien dalam hal konsumsi energy.

Perbedaan setiap karakteristik MAC protokol akan memiliki kekurangan dan kelebihan dari masing masing protokol, dari karakteristik MAC protokol tersebut juga akan mempengaruhi beberapa proses pertukaran data dari setiap node dalam parameter parameter seperti: Delay, Throughput, Packet Loss, dan

Energy.

Dalam Tugas Akhir ini penulis akan membandingkan unjuk kerja protokol SMAC dengan protokol standart IEEE 802.11 yang terdapat pada WSN dengan simulasi jaringan komunikasi WSN, dengan melakukan beberapa pengambilan data dan pensimulasian komunikasi pada jaringan WSN terhadap parameter parameter yang diukur seperti delay, troughtput,

packet loss, dan energy.

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam tugas akhir ini adalah menggunakan study kepustakaan, percobaan, dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk mengumpulkan data dan informasi – informasi, serta materi – materi dasar yang bersifat teoritis yang sesuai dengan permasalahan. Hal tersebut diperoleh dari buku-buku, materi perkualiahan, serta literature dari internet, jurnal dan

pengimplementasian dalam Network Simulator

2.

Analisis kinerja protocol SMAC dan protokol 802.11 pada simulasi jarigan komunikasi WSN dapat dijelaskan dengan baik menggunakan blok diagram seperti yang terlihat di gambar 1. Packet TCP INPUT PROSES protokol IEEE 802.11 SMAC Packet Size Jumlah node = 10 Kecepatan Transmisi Analisis delay Analisis packet loss Analisis Troughput Analisis Energy

Analisis perbandingan unjuk kerja protocol IEEE 802.11

dan SMAC OUTPUT

Gambar 1. Blok diagram analisis kinerja protokol SMAC dan protocol 802.11 pada simulasi jaringan komunikasi WSN

Pada gambar 1 terdapat pengelompokan bagian-bagian utama, yaitu input, proses, dan output yang berupa analisis perbandingan unjuk kerja dari protocol SMAC dan protocol 802.11.

1. Bagian input data

Data inputan yang digunakan untuk analisis perbandingan unjuk kerja pada kedua protocol MAC tersebut adalah dengan membangitkan packet data berupa packet TCP yang ada pada NS 2, dengan sekenario yang telah ditentukan.

2. Bagian proses data

Pada bagian ini akan disimulasikan dengan pemrogaman menggunakan TCL. NS2 akan memanggil TCL tersebut dan menjalankan berdasarkan protokol yang digunakan yaitu protokol SMAC dan protokol IEEE 802.11, paket data yang dikirimkan akan disimulasikan berdasarkan scenario yang ditentukan dan dari setiap pensimulasian akan diambil data sesuai dengan parameter danprotokol yang digunakan.

3. Output

Pada bagian output ini, pensimulasia akan menghasilkan analisis perbandingan nilai

delay, packetloss, trouhgtput, dan energy dari

protocol SMAC dan IEEE 802.11. Analisis tersebut akan disajikan dalam bentuk pembahasan berdasarkan study literatur, dari

(3)

simulasi yang dilakukan pada bagian proses dan akan ditampilkan dalam bentuk grafik untuk memudahkan penganalisaan data perbandingan protocol tersebut.

Parameter

Berikut parameter-parameter yang akan digunakan untuk mengetahui kinerja dari protocol MAC adalah sebagai berikut :

Delay

Delay atau Latency adalah apabila

mengirimkan data sebesar 3 MB pada saat jaringan sepi waktunya 5 menit tetapi pada saat ramai sampai 15 menit, hal ini disebut latency.

Latency pada saat jaringan sibuk berkisar 50-70

msec (Riadi & Wicaksono, 2011). Latency dianalisis berdasarkan berapa waktu tunda dari paket yang diterima sampai tujuan dari masing-masing protokol yang dibandingkan dengan data multimedia. Perhitungan delay menggunakan Persamaan 2.5 (Khalid, 2010) berikut:

Delay (t) = (Tr – Ts) detik

dimana:

Tr = Waktu penerimaan paket (detik) Ts = Waktu pengiriman paket (detik)

Troughput

Throughput adalah laju rata-rata dari

paket data yang berhasil dikirim melalui kanal komunikasi. Throughput juga dapat didefinisikan sebagai jumlah paket data yang diterima setiap detik. Throughput menunjukkan kapasitas kanal dari konektivitas suatu jaringan.

Throughput =Pr / t

Dimana :

Pr = Banyak paket yang diterima (paket) t = Waktupengambilan sample (ms)

Packet Loss

Packet loss adalah jumlah paket yang

hilang saat pengiriman paket data ke tujuan, kualitas terbaik pada jaringan LAN/WAN jika jumlah losses paling kecil (Riadi & Wicaksono, 2011). Packet loss dianalisis berdasarkan berapa banyak paket yang hilang atau gagal mencapai tujuan pada waktu paket sedang berjalan. Kemudian perhitungan paket yang hilang dilakukan (Khalid, 2010) dalam satuan byte dan

persamaan (Riadi & Wicaksono, 2011) dalam bentuk prosentase.

Packet loss= 𝑷𝒅

𝑷𝒔 x 100%

dimana :

Pd = Jumlah paket yang mengalami drop (paket) Ps = Jumlah paket yang dikirim (paket)

Energy

Banyaknyadaya yang dikonsumsi oleh sebuah node yang melakukan komunikasi data, daya pada WSN menggunakansatuan Joule.

Energi = E0 – Et

Keterangan :

E0 = Energi awal sebelum pengiriman paket (Joule)

Et = Energi akhir setelah penerimaan paket (Joule)

1. Desain topology pada NS2

Topology pengujian menggunakan 10 buah node, pengujian ini akan menggnakan wireless sebagai media transmisi datanya. Setiap pengujian akan menggunakan dua mac protocol pada setiap pengujian nya yaitu dengan menggunakan MAC protocol 802.11 dan menggunaan MAC protocol SMAC

Gambar 2. Topology WSN pada sistem

Kesepuluh node yaitu node 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 berkomunikasi menggunakan wireless, masing-masing node dapat menjadi pengirim, node satu dengan node yang lainnya dapat terhubung dengan langsung karena WSN akan mengirimkan broadcast massage untuk mensinkronisasikan antara node satu dengan yang lainnya. Node dalam sistem diletakkan dengan posisi yang random, jadi untuk setiap

(4)

pensimulasian posisi node akan menghasilkan posisi node yang berbeda-beda.

2. Hasil dan Pembahasan

Hasil dari penelitian ini berupa hasil penghitungan dan analisis dari parameter-parameter QoS yang akan digunakan sebagai perbandingan unjuk kerja protokol SMAC dan Protocol 802.11.

I. Percobaan Pertama 1. Pensimulasian

Pensimulasian dilakukan dengan menggunakan protocol SMAC dan protocol 802.11, pensimulasian dilakukan dengan melakukan skenario-skenario percobaan. Berikut pensimulasian yang dilakukan pada skenario percobaan : Packet Ukuran packet Kecepatan Jumlah node Tcp 1000 1Mb 10 Tcp 1100 1Mb 10 Tcp 1200 1Mb 10 Tcp 1300 1Mb 10 Tcp 1400 1Mb 10 Tcp 1500 1Mb 10 2. Hasil

Pengujian dilakukan sebanyak 10 kali yaitu dengan menggunakan protocol 802.11 dan protocol SMAC pada setiap simulasi. Pengujian simulasi pertama yaitu menggunakan protocol mac 802.11 dengan mensimulasikan dengan menggunakan ukuran paket 1000Kb, 1100Kb, 1200Kb, 1300Kb, 1400Kb, dan 1500Kb, begitu dengan simulasi yang kedua menggunakan protocol SMAC.

Gambar 3.Simulasi protocol SMAC

Gambar 4. Simulasi protocol 802.11

1. Delay

Gambar 5.Grafik delay protocol 802.11

Gambar 6. Grafik delay protocol SMAC 0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata2 0.042999 0.043 0.043000 0.043000 0.043000 0.043000 0.043000 0.043000 0.043000 0.043000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata-rata

(5)

Gambar 7. Grafik protocol SMAC dan 802.11

Gambar 7 menunjukan perbedaan delay yang dibutuhkan oleh protocol MAC dan protocol SMAC. Pada grafik diatas, antara protocol SMAC dan protocol 802.11 menunjukan perbedaan delay sebesar 0,03 detik pada pengiriman paket dengan ukuran 1000 Kb. Pada grafik menunjukan pada protocol 802.11 menunjukan bahwa semakin besar ukuran paket yang dikirim semakin besar juga delay yang dibutuhkan untuk menerima paket data tersebut, protocol smac memiliki delay yang relatif tetap 0,043 detik pada ukuran paket 1000Kb – 1500Kb.

Pada pengujian menunjukan bahwa protokol 802.11 memiliki delay yang kecil dari pada delay pada protokol SMAC. Semakin besar ukuran paket yang dikirim protokol 802.11 semakin besar juga delay yang dibutuhkan, semakin besar transfer rate nya semakin kecil

delay yang dibutuhan untuk menerima paket data

tersebut. Protokol 802.11 memiliki delay yaitu 0,01 detik dan Protokol smac memiliki delay yaitu 0,043 detik pada ukuran paket 1000Kb – 1500Kb dengan kecepatan transfer data 1 Mbps.

2. Packet Drop

Gambar 8.Grafik Packet drop pada protocol802.11

Gambar 9.Grafik packet drop pada protocol SMAC

Gambar 10.Grafik packet drop protocol SMAC dan 802.11

Pada pengujian menunjukan bahwa pada protokol SMAC memiliki paket drop yang lebih besar dari protokol 802.11. semakin kecil paket drop ratio yang dimiliki semakin baik unjuk kerja protokol tersebut. Protokol smac memiliki rata-rata nilai paket drop sebesar 12% dan Protokol 802.11 memiliki rata-rata nilai paket drop sebesar 0,11% pada ukuran paket sebesar 1000-1500Kb dengan kecepatan transfer 1Mb. 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 1000 1100 1200 1300 1400 1500 rata-rata 802.11 rata-rata SMAC 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 1000 1100 1200 1300 1400 1500 0 0.05 0.1 0.15 0.2 1000 1100 1200 1300 1400 1500 rata-rata 802.11 rata-rata SMAC

(6)

3. Throughput

Gambar 11 Grafik troughput protocol 802.11

Gambar 12. Grafik troughput protocol SMAC

Gambar 13.grafik troughput protocol SMAC dan 802.11

grafik troughput menunjukan bahwa protocol 802.11 memiliki nilai troughput yaitu 6,794688 paket/detik pada ukuran paket 1000Kb dan troughput pada protocol SMAC dengan 0,338542 paket/detik pada ukuran paket 1000Kb, perbedaan ini membuktikan bahwa protocol MAC 802.11 memiliki troughput yang lebih besar, karena pada protocol 802.11 dalam

keadaan listen setiap saat walaupun tidak melakukan pengiriman data, dan protocol SMAC memiliki troughput yang kecil karena protocol SMAC memiliki status sleep dan listen, dan dia akan melakukan pengiriman data saat dalam status listen.(Syed, Jawad, Ali.2008)

Pada pengujian menunjukan bahwa protokol smac memiliki throughput yang lebih rendah dari pada protokol 802.11. semakin besar nilai throughput semakin baik pengiriman data yang terdapat pada protokol mac. protokol 802.11 memiliki rata-rata nilai throughput yang besar yaitu 6 paket per detik dan Protokol smac memiliki rata- rata nilai throughput yang rendah yaitu 0,34 paket per detik pada ukuran paket 1000-1500 Kb dengan kecepatan transfer 1Mb.

Energy

Gambar 14.Grafik konsumsi energy protocol 802.11

Gambar 15. Grafik onsumsi energy protocol SMAC 0 2 4 6 8 10 12 14 16 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata2 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 100011001200130014001500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata2 0 2 4 6 8 1000 1100 1200 1300 1400 1500 802.11 smac 0 200 400 600 800 1000 0 100 200 300 400 500 600 700

(7)

Gambar 16. Gambar grafik konsumsi energy pada protocol smac dan 802.11

Konsumsi energy yang dibutuhkan dalam simulasi adalah : 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑦 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑜𝑐𝑜𝑙 𝑆𝑀𝐴𝐶 = 426,4 1000 𝑋 100% = 42,6% 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑦 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑜𝑐𝑜𝑙 802.11 = 860,4 1000 𝑋 100% = 86,04%

Protocol 802.11 memiliki efisiensi energy sebesar 42,6 % dari energy yang telah disediakan pada saat inisisalisai sebesar 1000 joule , dan protocol SMAC memiliki efisiensi energy 86,04% dari energy yang disediakan.

Energy yang digunakan protocol SMAC lebih sedikit dibandingkan dengan konsumsi energy pada protocol 802.11, konsumsi energy pada protocol SMAC lebih efisien karena pada protocol SMAC memiliki 2 status yaitu status sleep dan listen, protocol SMAC akan dalam status sleep jika node yang menggunkan protocol SMAC tidak melakukan komunikasi data atau dalam keadaan idle, dan akan dalam status listen apabila node yang menggunakan protocol SMAC akan melakukan pertukaran data dan informasi, pada protocol SMAC kondisi idle dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan, sehingga kondisi idle dapat ditentukan dengan berapa persen dia dalam status “sleep”. Berbeda dengan protocol 802.11, protocol ini akan melakukan listening setiap saat, walaupun node ini melakukan komunikasi atau tidak melakukan komunikasi. Ini yang membuat konsumsi energy pada SMAC lebih efisien dibandingkan dengan konsumsi energy yang terdapat pada protocol 802.11.

II. Pengujian Kedua 1. Pengujian

Pengujian ini dilakukan dengan, mensimulasikan protocol MAC 802.11 dan protocol mac SMAC dalam skenario percobaan dengan mengirimkan paket TCP dengan ukuran sebesar 1000Kb dengan waktu simulasi delama 300 detik dan dengan kecepatan pengiriman sebesar 1Mb dan 3Mb, simulasi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja protocol MAC 802.11 dan protocol mac SMAC, jika diberikan pengaruh terhadap kecepatan pengiriman data.berikut blok diagram percobaan skenario kedua. TCP 1000Kb 802.11 SMAC Kecepatan pengiriman 1Mb Kecepatan pengiriman 2Mb

Gambar 17.Blok diagram pengujian ke 2

2. Hasil

Hasil pengujian merupakan hasil simulasi yang dilakukan pada protocol SMAC dan 802.11 dengan melakukan simulasi sebanyak 10 kali.

1. Hasil Delay

Gambar 18. Hasil pengujian dengan 1Mb

Gambar 19. Hasil pengujian dengan 3Mb Dari gambar grafik terlihat jelas pebedaan delay dimiliki oleh protocol SMAC 0 200 400 600 800 1000 SMAC 802.11 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ra ta 2 SMAC 802.11 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ra ta 2 SMAC 802.1 1

(8)

dan 802.11, protocol SMAC memiliki selisish rata-rata delay yang cukup lama sebesar 0,62949662 detik untuk kecepatan 1Mb dan 0,03422675 detik untuk kecepatan 3Mb terhadap protocol SMAC.

4. Hasil Paket Drop

paket drop yang dihasilkan oleh protocol mac SMAC memiliki jumlah paket drop ratio dengan rata-rata sebesar 0,56511973dengan standar deviasi 0,19548615dibandingkan dengan protocol 802.11 sebesar 0,00229096 dengan standar deviasi sebesar 0,00143148.

Gambar 20 grafik paket drop dengan 1Mb

Gambar 21 grafik paket drop dengan 3Mb

Pada hasil grafik diatas protocol SMAC memiliki paket drop sebesar 0,45525931 dibandingkan dengan protocol 802.11 yang hanya sebesar 0,00125682 pada kecepatan transfer data 3Mb. Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa semakin besar kecepatan transfer data, akan mempengaruhi paket drop yang dihasilkan, dalam kondisi diatas dapat dilihat pada rata-rata paket drop pada protocol

SMAC dengan kecepatan 1Mb

sebesar0,56511973 dibandingkan dengan rata-rata paket drop pada protocol SMAC dengan kecepatan 3Mb sebesar 0,45525931.

5. Hasil Throughput

Hasil pengujian perhitungan troughput pada simulasi ini menunjukan bahwa protocol SMAC memiliki troughput yang lebih rendah dari pada protocol 802.11 yaitu 0,27576923 packet per detik dibandingkan 14,5553846 paket per detik dengan kecepatan 1 Mb. Pada kecepatan transfer data sebesar 3 Mb smac memiliki rata rata troughput sebesar 0,29730769 dan rata rata troughput pada protocol 802.11 dengan troughput sebesar 21,0292308 packet per detik.

Gambar 22. Grafik troughut dengan 1 Mb

Gambar 23. Grafik troughput dengan 3 Mb

6. Hasil Energy

Hasil pengujian perhitungan Energy pada simulasi ini menghasilkan konsumsi energy yang digunakan pada protocol SMAC lebih rendah yaitu 262,0791 joule diabndingkan dengan konsumsi protocol 802.11 yaitu 300,0011 joule dengan kecepatan 1Mb. Dari tabel siatas membuktikan bahwa protocol SMAC lebih efisien dibandingkan dengan protocol 802.11. 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1 3 5 7 9 rata smac 802.11 0 0.2 0.4 0.6 1 3 5 7 9 rata smac 802.11 0 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata 2 smac 802.11 0 10 20 30 40 50 smac 802.11

(9)

Gambar 24. Hasil konsumsi energy dengan 1Mb

Gambar 25. Hasil konsumsi energy dengan 3Mb

Pada grafik dapat menunjukan bahwa protocol SMAC memiliki kelebihan dalam penghematan energy, dengan rata-rata konsumsi energy yang digunakan 241,2375 joule dibandingkan dengan konsumsi energy protocol 802.11 yaitu 300,0002 joule dengan transfer data 3 Mb. Energy adalah bagian penting dari sebuah node untuk dapat melakukan komunikasi, WSN sangat membutuhkan efisiensi pada sumber daya salah satunya untuk dapat aktif dengan waktu yang cukup lama, pada simulasi energy ini pensimulasian dilakukan dengan melakukan pensimulasian selama 300 detik.

Kesimpulan

Berdasar hasil pengujian yang dilakukan didapatkan beberapa poin kesimpulan sebagai berikut:

1. Simulasi Jaringan komunikasi WSN (Wireless Sensor Network) dapat dibangun dengan menggunakan protokol SMAC dan menggunakan protokol 802.11 dan berjalan sesuai dengan karaketeristik yang dimiliki tiap protokol MAC, jaringan tersebut dapat melakukan proses pengiriman data ke node tujuan dengan dengan menggunakan protokol SMAC dan Protokol 802.11.

2. Pengambilan data pada hasil simulasi dapat dilakukan dengan menggunakan pemrograman perl, dan proses pemfilteran data trace file hasil simulasi dapat di ambil, di proses, dan dilakukan perhitungan untuk melakukan pemrosesan data untuk parameter-parameter yang diamati dan di analisa.

3. Perbandingan unjuk kerja protokol SMAC dan protokol 802.11 dengan melakukan pengiriman packet , menghasilkan analisis sebagai berikut :

a) Delay

Pada pengujian menunjukan bahwa protokol 802.11 memiliki delay yang kecil dari pada

delay pada protokol SMAC. Semakin besar

ukuran paket yang dikirim protokol 802.11 semakin besar juga delay yang dibutuhkan, semakin besar transfer rate nya semakin kecil

delay yang dibutuhan untuk menerima paket data

tersebut. Protokol 802.11 memiliki delay yaitu 0,01 detik dan Protokol smac memiliki delay yaitu 0,043 detik pada ukuran paket 1000Kb – 1500Kb dengan kecepatan transfer data 1 Mbps.

b) Throughput

Pada pengujian menunjukan bahwa protokol smac memiliki throughput yang lebih rendah dari pada protokol 802.11. semakin besar nilai throughput semakin baik pengiriman data yang terdapat pada protokol mac. protokol 802.11 memiliki rata-rata nilai throughput yang besar yaitu 6 paket per detik dan Protokol smac memiliki rata- rata nilai throughput yang rendah yaitu 0,34 paket per detik pada ukuran paket 1000-1500 Kb dengan kecepatan transfer 1Mb.

c) Paket Drop

Pada pengujian menunjukan bahwa pada protokol SMAC memiliki paket drop yang lebih besar dari protokol 802.11. semakin kecil paket drop ratio yang dimiliki semakin baik unjuk kerja protokol tersebut. Protokol smac memiliki rata-rata nilai paket drop sebesar 12% dan Protokol 802.11 memiliki rata-rata nilai paket drop sebesar 0,1% pada ukuran paket sebesar 1000-1500Kb dengan kecepatan transfer 1Mb. d) Energi

Pada parameter energi protokol smac memiliki efisiensi energi yang lebih baik dari pada protokol 802.11. Semakin rendah konsumsi energi yang dimiliki oleh protokol mac, semakin baik efisiensi energi yang dimiliki protokol tersebut. Protokol smac mengkonsumsi energi 41,7% dan protokol 802.11 mengkonsumsi energi 85,76% dari energi yang diberikan 0 100 200 300 400 smac 802.11 0 100 200 300 400 smac 802.11

(10)

sebesar 1000 joule pada ukuran paket 1000-1500 Kb dengan kecepatan transfer 1Mb.

DAFTAR PUSTAKA

John A. Stankovic (2006) “Wireless Sensor

Network”Department of Computer

ScienceUniversityof Virginia

Khalid, M. N. (2010). Simulation Based

Comparison of SCTP, DCCP and UDP Using MPEG-4 Traffic Over Mobile WiMAX/IEEE 802.16e.

Kusuma Abdillah (2013) “Analisa Kinerja Protocol Sensor Media Access Control (SMAC) pada jaringan Sensor Nirkabel”

Riadi, I., & Wicaksono, W. P. (2011).

Implementasi Quality of Service

Menggunakan Metode Hierarchical

Token Bucket. Yogyakarta: Universitas

Ahmad Dahlan

The VINT Project. (2011, November 4). The ns Manual . formerly ns Notes and

Documentation .

Yingwei Yao; Georgios B.(2005).. Giannakis “Energy-efficient scheduling protocols for wireless sensor networks”

Gambar

Gambar 4. Simulasi protocol 802.11
Gambar 7. Grafik protocol SMAC dan 802.11
Gambar  11 Grafik troughput protocol 802.11
Gambar 18. Hasil pengujian dengan 1Mb
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

(Kumon, 2014) mengatakan bahwa: Tujuan dari Metode Kumon adalah membantu anak merasakan pengalaman kegembiraan dalam belajar dan maju dengan kemampuan sendiri.

[r]

Terdapat hubungan antara jenis kelamin terhadap terjadinya hemoroid di Rumah Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung dengan p-value = 0,017 dan OR = 5,200.. Terdapat hubungan

Faktor-faktor yang digunakan antara lain kepemilikan saham pemerintah, kepemilikan saham asing, tipe perusahaan, ukuran industri, dan profitabilitas serta sebagai

buju ser& Lspk .pidmis bi dr4isi dd hir.dr da n@svd. solfuddpdF@dii}PphLh@dMduglFerud sb ll'is &r4 b6Bu FFr

monocytogenes diisolasi dari darah, cairan cerebrospinal (cairan otak dan sumsum.. tulang belakang), atau dari tempat lain yang seharusnya steril (misalnya plasenta,

Landasan IPTEKS adalah nilai-nilai yang bersumber pada pikiran atau logika, sedangkan seni bersumber pada perasaan atau estetika, mengingat pendidikan merupakan upaya penyiapan