• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS VIII SMP AL- HIDAYAH MEDAN T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS VIII SMP AL- HIDAYAH MEDAN T.A 2016/2017."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MO VIII SMP AL- HIDAYAH MEDANT.A 2016/

(2)
(3)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI SPLDV KELAS VIII SMP AL- HIDAYAH MEDAN T.A 2016/2017

Siti Hayani (4122111016)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan penerapan model Number Head Together (NHT) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa pada materi SPLDV.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Hidayah Medan populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Hidayah Medan. Sampel penelitian adalah kelas VIII-A sebanyak 40 siswa dengan menerapkan model pembelajaran Number Head Together (NHT). penelitian ini berupa pretes dan postes yang berbentuk essay tes dan berjumlah 5 soal yang telah divalidasi sama 2 Dosen dan satu Guru . Kemampuan hasil belajar siswa yang diajar dengan penerapan model Number Head Together rata-rata pretes 30,25 dan postes 79,25.Rata – rata peningkatan hasil belajar matematika siswa di uji gain pada kelas VIII-A sebesar 0,7035 dipersentasekan 70.35% dengan kategori tinggi.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat dan

rahmatNya yang memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penyusunan

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah

direncanakan.

Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together

(NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika siswa Pada Materi

SPLDV Kelas VIII”, disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

sarjana pendidikan Matematika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam di Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra.

Katrina Samosir, M.Pd yang telah memberikan banyak ilmu dan saran yang

sangat berguna untuk penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih kepada Bapak

Dr.Edy surya , M.Si, Bapak Drs.Yasifati Hia,M.Si, Bapak Dr.W. Rajagukguk,

M.Pd, dan Bapak Dr. Mulyono, M.Si selaku dosen penguji yang telah

memberikan nasehat, saran, komentar dan perbaikan untuk melengkapi skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga di sampaikan kepada Bapak Dr.E.Elvis Napitupulu, MS

selaku dosen pembimbing akademik (PA) selama penulis menjalani perkuliahan di

Unimed yang telah banyak memberikan saran untuk keberlangsungan perkuliahan

penulis. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu

Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah

membantu penulis. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Kepala

Sekolah SMP Al-Hidayah Medan Ibu Dra.Ainul Himmah Matondang yang telah

memberikan izin melakukan penelitian di sekolah terkait. Penulis juga

mengucapkan terimakasih kepada Ibu Erlina sari, S.Pd yang telah banyak

memberikan masukan kepada penulis selama melakukan penelitian.

Teristimewa ucapan terimakasih yang tidak terhingga kepada kedua

orang tua yang sangat luar biasa, Ayah tercinta Usnan Nasution dan Ibu termanis

dan tersayang Asmar Hasibuan terimakasih untuk setiap doa, cinta kasih,

perhatian dan bantuan baik secara moril maupun material kepada penulis sehingga

(5)

v

untuk adek tersayang saya (Muhammad Rijal Nasution dan Indunna Sari

Nasution) yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Terimakasih juga disampaikan untuk teman-teman seperjuangan kelas

Matematika Reguler 2012, dan terimakasih juga kepaada sahabat saya (Auliya

sarah Nasution dan Dedi anto) sahabat-sahabatku yang paling imut dan lucu

(Rahayu, Irmayani Lidiya Ulfa, Naimah, Nurul Mawadddah,Arina Manasikana,

Sri Ananda, Sindy Rahmadani dan Dewi Kholijah), Teman satu kamar saya

(Yusma sari dan Mega Silviana) dan semua teman satu kost saya . Terimakasih

untuk teman-temanku ( Syamsiah, Nur Jannah, Patimah, Dedi Anwar, Ali Hasan,

Fauziah dan Riski Ridoan) yang selalu mengingatkan saya untuk secepatnya

menyelesaikan skripsi. Terimakasih juga buat teman-teman seperjuangan saya

mahasiswa PPLT Unimed 2015 yakni teman-teman PPLT SMP Karya Serdang.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang brsifat membangun

dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dapat memperkaya khasanah pendidikan.

Medan, Januari 2017

Penulis,

(6)

vi

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Hasil Belajar 9

2.1.3 Teori belajar 10

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif 11

2.1.3.1. Tujuan Pembelajaran kooperatif 11

2.1.3.2. Unsur penting dan prinsip utama pembelajaran kooperatif 14

2.1.3.3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 15

2.1.3.4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together 17

2.2 Materi Pelajaran 19

(7)

vii

2.2.2 Aplikasi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) 24

2.3 Penelitian Yang Relevan 26

2.4 Kerangka Koseptual 26

2.5 Hipotesis penelitian 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 28

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 28

3.2.1 Populasi Penelitian 28

3.2.2 Sampel Penelitian 28

3.3 Jenis Penelitian 29

3.4 Prosedur Penelitian 30

3.5 Alat Pengumpulan Data 30

3.5.1 Tes hasil belajar 30

3.6 Teknik Analisis Data 30

3.6.1 Deskripsi peningkatan hasil belajar matematika siswa 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1HasilPenelitian 32

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 32

4.1.1.1Data Pretest Siswa 32

4.1.1.2Data Posttest Siswa 32

4.1.2 Data Peningkatan Hasil Belajar 33

4.2 Pembahasan 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan 39

5.2Saran 39

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 langkah –langkah Model pembelajaran Kooperatif 16

Tabel 2.1.2 Sintaks Model pembelajaran NHT 18

Gambar 2.2.1 Grafik 24

Tabel 3.1 Kategori Perolehan Skor Gain Ternormalisasi 31

Tabel 4.1 Data pre-test 31

Tabel 4.2 Data post-test 31

Tabel 4.3 Data perolehan peningkatan hasil belajar 34

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 42

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 45

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 50

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 55

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV 60

Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa I (LAS I) 65

Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa II (LAS II) 68

Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa III (LAS III) 71

Lampiran 9. Lembar Aktivitas Siswa IV (LAS IV) 73

Lampiran 10. Kisi-kisi Pre Test 76

Lampiran 11. Tes Pre Test 77

Lampiran 12. Alternatif Penyelesaian Pre Test 78

Lampiran 13. Pedoman Penskoran Pre Test 80

Lampiran 14. Kisi-kisi Post -Test 81

Lampiran 15. Tes Post -Test 83

Lampiran 16. Alternatif Penyelesaian Pos Test 84

Lampiran 17. Pedoman Penskoran Pos Test 87

Lampiran 18. Lembar Validitas Pre-Tes 88

Lampiran 19. Lembar Validitas Post-Test 91

Lampiran 20. Tabulasi Data Nilai Siswa 97

Lampiran 21. Perhitungan rata-rata hasil belajar siswa 99

Lampiran 22. Data peningkatan hasil belajar siswa 100

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau

perkembangan pendidikan adalah hal yang memeng seharusnya terjadi sejalan

dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan

masa depan.

Perubahan dan perkembangan pendidikan adalah hal yang memang

seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan zaman dan tegnologi. Perubahan

dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat terus menerus dilakukan

sebagai antisipasi pembangunan masa depan yang mampu mengembangkan

potensi peserta didik , sehingga mereka mampu menghadapi dan memecahkan

problem kehidupan yang dihadapinya.

Di dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Pendidikan Nasional, BAB IV Standar Proses, pasal 19 ayat 1

dinyatakan bahwa:” proses pendidikan pada satuan pendidikan diselenggarakan

secara interaktif,inspiratif, menyenangkan, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, motivasi, dan perkembangan fisik serta

fisikologis peserta didik”. Namun pelaksanaan pendidikan saat ini belum

sepenuhnya sesuai dengan harapan.Trianto (2013:5) menyatakan bahwa masalah

utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah

masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rata-rata hasil

belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini

tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang bersifat konvensional dan

tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana

(11)

2

bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru

dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri

melalui penemuan dalam proses berikir. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

Rochmani anggota DPR RI, Ferdian 2013

Menyatakan bahwa kualitas pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara lain. Hal ini terbukti dari riset yang dilakukan oleh Program for International Student Assesment(PISA) yang menyatakan bahwa kemampun anak indonesia pada matematika dan sains masih sangat rendah dan terpuruk di peringkat bawah. Ada penelitian yang menyatakan bahwa nilai matematika siswa kelas VIII indonesia masih kalah dengan negara yang sedang mengalami konflik seperti palestina. Bahkan indonesia menepati urutan 10 besar terendah di dunia.

Cara pandang siswa terhadap mata pelelajaran matematika juga

mempengaruhi proses belajar mengajar. Matematika masih dijadikan momok

berat yang menakutkan dan beban tersendiri dalam melaluinya, ini sesuai dengan

pernyataan Abdurrahman (2009:252)” Dari berbagai bidang studi yang di ajarkan

di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit.”

Pandangan umum yang masih dianut oleh guru dan masih berlaku sampai

sekarang ialah bahwa dalam proses balajar matematika, pengetahuan dialihkan

dari guru kepada siswa. Guru masih menerangkan dan siswa mendengarkan,

mencatat lalu menghapalnya sehingga tujuan pembelajaran akan cepat selesai.

Dalam proses pembelajaran matematika guru umumnya terlalu berkonsentrasi

pada latihan menyelesaian soal yang lebih bersifat prosedural dan mekanistis dari

pada menanamkan pemahaman. Dalam kegiatan pembelajaran guru biasanya

menjelaskan konsep secara informatif, memberikan contoh soal, dan memberikan

soal-soal latihan. Furahasekai, (2011) Pembelajaran matematika konvensional

bercirikan: (chalk-and-talk), siswa fasif, pertanyaan dari siswa jarang muncul ,

berorientasi pada satu jawaban yang benar, dan aktivtas kelas yang sering di

lakukan hanya mencatat atau menyalin. Akibatnya siswa menjadi kurang aktif dan

pembelajaran merupakan suatu hal yang membosankan bagi siswa, sehingga dapat

menurunkan motivasi balajar dan inisiatif siswa untuk bertanya dan

(12)

3

mengajar merupakan hal penting dalam kegiatan belajar mengajar. Kekurangan

guru dalam memilih metode mengajar bisa menjadi salah satu penyebab kurang

baiknya hasil belajar siswa.

Pernyataan diatas sejalan dengan hasil obsevasi penelitian yang dilakukan

pada tanggal 28 januari 2015 di SMP Al-Hidayah Medan bahwa hasil belajar

siswa pada pelajaran matematika masih rendah. Ini dapat disimpulkan

berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru matematika di kelas VIII-A

SMP Al-Hidayah Medan, yaitu ibu Erlina Sari Siregar yang menyatakan bahwa:

“Banyak siswa kesulitan dalam mengerjakan soal SPLDV dikarenakan rendahnya

pemahaman siswa terhadap materi SPLDV”, dan sesuai dengan data yang

diberikan oleh ibu Erlina sari sirgar, bahwa dari 40 siswa yang belajar materi

SVLDV hanya 19 siswa yang mencapai KKM. Berarti dari data tersebut

kurang-kurangnya hanya 47,5% dari jumlah keseluruhan siswa yang berhasil memahami

SPLDV. Namun nilai itu belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal secara

klasikal yaitu sekitar 85% dari keseluruhan siswa.. Sesuai dengan hasil observasi

peneliti, dalam mengerjakan soal SPLDV siswa memiliki kelemahan pada

beberapa aspek, yaitu 1) siswa belum bisa membedakan PLDV dan SPLDV, 2)

siswa kurang cermat dalam eliminasi persamaan, 3) siswa tidak bisa memodelkan

soal cerita kedalam bentuk SPLDV .

Subroto (2013) menyatakan bahwa materi SPLDV (Sistem Persamaan

Linier Dua Variabel) merupakan materi yang cukup sulit untuk di pahami oleh

siswa SMPN-2 Cipanas ,Cianjur, terutama dalam melakukan operasi

penyederhanaan apakah lewat cara eliminasi, subsitusi atau campuran. Di samping

hal tersebut , minimnya media pembelajaran untuk mempelajari SPLDV dalam

pembelajaran matematika sangat dirasakan oleh guru pemangku pelajaran

tersebut.

Rendahnya hasil belajar belajar siswa SMP Al-Hidayah Medan ini juga

disebabkan kurangnya penerapan model pembelajaran yang bervariasi, karena

(13)

4

kurang dilibatkan dalam proses belajar mengajar. Menurut Trianto (2013:27)

Merupakan hal yang sangat penting bagi para pengajar untuk mempelajari dan

menambah wawasan tentang model pembelajaran yang telah diketahui. Karena

dengan menguasai beberapa model pembelajaran, maka seorang guru dan dosen

akan merasakan adanya kemudahan di dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas,

sehingga tujuan pembelajaran yang hendak kita capai dalam proses pembelajaran

dapat tercapai dan tuntas sesuai yang diharapkan. Salah satu cara yang dapat

dilakukan guru dalam memahami materi SVLDV adalah dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Number Head Togethr).

Trianto (2013:82) Menyatakan bahwa NHT (Number Head Together)

merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi

pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional ,

untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam

suatu pembelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran

tersebut. Metode pembelajaran NHT (Number Head Together ) melibatkan lebih

banyak interaksi antara siswa untuk mendapatkan pengetahuan yang sama

sehingga dapat bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Melalui model

pebelajaran ini diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat apabila mereka

ikut serta dalam kegiatan pembelajaran , sehingga masalah benar-benar dipahami

dan diselesaikan oleh siswa melalui NHT (Number Head Together ).

Berdasarkan uraian di atas , penulis tertarik untuk melakukan penelitian

(14)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang paling sulit.

2. Hasil belajar matematika siswa VIII-A Al-Hidayah Medan rendah.

3. Siswa kurang memahami materi SPLDV

4. Model pembelajaran kurang bervariasi.

1.3. Batasan masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian ini sehingga terfokus, maka masalah

dalam penelitian ini dibatasi pada “ Meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head

Together”.

1.4. Rumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, permasalahan dalam penelitian

tindakan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :“Apakah dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas VIII SMP Al-Hidayah Medan pada materi SPLDV T.A

2016/2017?”.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui peningkatan Hasil belajar siswa kelas VIII SMP Al-Hidayah

Medan setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together

pada materi SPLDV T.A 2016/2017.

1.6. Manfaat penelitian

Penelitian tindakan kelas ini di harapkan dapat memberikan manfaat yang

besar sebagai berikut:

1. Bagi siswa

(15)

6

2. Bagi guru

Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan

model pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.

3. Bagi pengelola sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik bagi

pengelola sekolah dalam perbaikan pengajaran matematika di smp

Al-Hidayah Medan.

4. Bagi penelitian lain

Sebagai bahan masukan dan perbandingan kepada peneliti lain yang

(16)

39 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pengolahan data diperoleh

kesimpulan yaitu: secara uji gain test disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) dapat meningkatkan

hasil belajar matematika siswa pada materi SPLDV kelas VIII SMP Al- Hidayah

Medan T.A 2016/2017

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan

hal-hal berikut :

1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model

pembelajaran Number Head Together (NHT) sebagai salah satu

alternative pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar.

2. Kepada siswa sebaiknya lebih percaya diri dan berani untuk

mengkomunikasikan ide-ide dan pendapatnya dan dapat lebih menjaga

ketertiban dalam kegiatan pembelajaran dikelas.

3. Bagi peneliti ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

untuk lebih memperhatikan penggunaan waktu di setiap fase model,

karena pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT memerlukan waktu

yang banyak khususnya ketika siswa mempersentasekan hasil diskusi.

4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih mengembangkan model

pembelajaran Number Head Together (NHT) ini agar dapat dicapai hasil

(17)

40

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (2012), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Asyono, (2008), Matematika 2 SMP/MTS Kelas VIII, Bumi Aksara, Jakarta

Djamarah, S.B., (2011). Strategi Belajar Mmengajar, Rineka cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2014), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, FMIPA Unimed, Medan.

Ferdian S.C, (2013), Nilai Matematika Siswa RI 10 Besar Terendah di Dunia. (http://news.okezone.com/read/2013/01/08/373/742801/nilai-matematika-siswa-ri-10-besar-terendah-di-dunia) diakses 9 Desember 2016

Furahasekai, (2011), Permasalahan-permasalahan Matematika di Sekolah. Source:

(http://furahasekai.com/2011/09/06/permasalahan-pembelajaran-matematika-di-sekolah/) diakses 9 Desember 2016.

Ibrahim, M.H dkk.,(2000), Pembelajaran Kooperatif , Uniiversitas Negeri Surabaya, University Press: Surabaya

Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Juniati, (2011), Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Numbered Heads Together (NHT) pada Materi Gerak Tumbuhan di Kelas VIII SMP Sei Putih Kampar e.journal Lectura volume 02, nomor 02.

La Suha Is Habu, (2013), The Improve Learning Results and Creativity Student to Lesson Operation Count Numbers Through Cooperative Learning Type Numbered Heads Together (NHT) in Class IV SD District 6 3 Ambon-Indonesia, Journal Mathematical Theory and Moddeling ISSN: 2224-5804 Vol.3.No 5.

Ngalimun, (2012), Strategi dan model pembelajaran, Aswaja Pressindo, Banjarmasin.

(18)

41

Panoebroto,S.W, (2015), Teori Belajar Konstruktivis Piaget dan Vygotsky, Indonesia Digital Of Mathematics and Education Volume 2 No.3 Tahun 2015.

Purwanto, N., (2009), prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajran ,penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sardiman, (2011), Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta

Slavin, Robert E, (2009), Cooperative Learning : Teori, Riset, dan Praktik, Nusa Media, Bandung.

Subroto, A. (2013). Hore…Mudahnya Menyelesaikan SPLDV dengan Media

Kancing. Wapikweb.org (http://

Wapikweb.org/article/detail/hore-mudahnya-menyelesaikan-spldv-dengan-media-kancing.php) diakses 9 Desember 2016

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Jakarta.

Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, Remaja Rosdakarya, Bandung

Sayun, I.N., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Namber Head Together (NHT) dan Bentuk Asesmen Terhadap Prestasi Belajar

Matematika e.Journal Prokram Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha 3.5.

Trianto, (2013), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

(19)

40

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (2012),Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Asyono, (2008),Matematika 2 SMP/MTS Kelas VIII, Bumi Aksara, Jakarta

Djamarah, S.B., (2011).Strategi Belajar Mmengajar, Rineka cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2014), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Matematika,FMIPA Unimed, Medan.

Ferdian S.C, (2013), Nilai Matematika Siswa RI 10 Besar Terendah di Dunia.

(http://news.okezone.com/read/2013/01/08/373/742801/nilai-matematika-siswa-ri-10-besar-terendah-di-dunia)diakses 9 Desember 2016

Furahasekai, (2011), Permasalahan-permasalahan Matematika di Sekolah. Source:

(http://furahasekai.com/2011/09/06/permasalahan-pembelajaran-matematika-di-sekolah/) diakses 9 Desember 2016.

Ibrahim, M.H dkk.,(2000), Pembelajaran Kooperatif , Uniiversitas Negeri Surabaya, University Press: Surabaya

Istarani, (2011),58 Model Pembelajaran Inovatif,Media Persada, Medan.

Juniati, (2011), Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Numbered Heads Together (NHT) pada Materi Gerak Tumbuhan di Kelas VIII SMP Sei Putih Kampare.journal Lectura volume 02, nomor 02.

La Suha Is Habu, (2013), The Improve Learning Results and Creativity Student to Lesson Operation Count Numbers Through Cooperative Learning Type Numbered Heads Together (NHT) in Class IV SD District 6 3 Ambon-Indonesia, Journal Mathematical Theory and Moddeling ISSN: 2224-5804 Vol.3.No 5.

Ngalimun, (2012), Strategi dan model pembelajaran, Aswaja Pressindo, Banjarmasin.

Nurharini , D., Wahyuni T., (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya, Penerbit pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

(20)

41

Purwanto, N., (2009), prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajran ,penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sardiman, (2011),Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta

Slavin, Robert E, (2009), Cooperative Learning : Teori, Riset, dan Praktik,Nusa Media, Bandung.

Subroto, A. (2013). Hore…Mudahnya Menyelesaikan SPLDV dengan Media

Kancing. Wapikweb.org (http://

Wapikweb.org/article/detail/hore-mudahnya-menyelesaikan-spldv-dengan-media-kancing.php) diakses 9 Desember 2016

Sudjana, N., (2010),Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Jakarta.

Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru, Remaja Rosdakarya, Bandung

Sayun, I.N., (2013),Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Namber Head Together (NHT) dan Bentuk Asesmen Terhadap Prestasi Belajar

Matematikae.Journal Prokram Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha 3.5.

Trianto, (2013), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Gambar

Tabel 2.1 langkah –langkah Model pembelajaran Kooperatif

Referensi

Dokumen terkait

Klaim Pizza Hut India bahwa mereka adalah perusahaan Internasional dengan hati India, sepenuhnya telah dibuktikan dengan menyediakan menu yang sesuai dengan

Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana sistem proteksi kebakaran; Belum siapnya landasan hukum dan landasan operasional berupa RTBL untuk lebih melibatkan pemerintah daerah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh secara simultan dan parsial antara variabel makro ekonomi (Inflasi, suku bunga BI, PDB dan Kurs) dan rasio

Saya akan berperan lebih banyak selama belajar matematika dalam kelompok pada hari-hari yang akan datang dan saya yakin hal itu bisa saya lakukan. Berdoalah sebelum

Takrifan (KBAT) yang digunakan oleh ilmuan barat adalah bermaksud ciri-ciri perluasan pemikiran seseorang pelajar itu untuk mengintepretasi, menganalisis, atau

Model fungsi transfer pada TR 450VA dan 1300VA setelah dilakukan analisis deteksi outlier memiliki hasil parameter yang signifikan, uji asumsi residual white noise

Pada pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, seperti yang telah direncanakan. Materi pada pelaksanaan tindakan I ini adalah komunikasi melalui

[r]