• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III: DATA DAN ANALISA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III: DATA DAN ANALISA

3.1. Data Fisik dan Non Fisik Stasiun Senen

3.1.1. Data Fisik Stasiun Senen

Stasiun Pasar Senen atau disebut juga dengan stasiun senen terletak di kecamatan senen Jakarta pusat, berada dekat dengan gelanggang Remaja Planet Senen. Stasiun Pasar Senen melayani kereta kelas bisnis dan ekonomi untuk tujuan luar kota. Seperti yang dijelaskan pada gambar di bawah ini :

Gambar 3. 1Tampak Atas Stasiun Senen Sumber : Google Earth

(2)

Awalnya stasiun Pasar Senen merupakan tempat pemberhentian sementara dari kereta api jalur Batavia-Bekasi yang dibuka pada tahun 1894 oleh Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS). Karena semakin meningkatnya jumlah penumpang dari Stasiun Pasar Senen, maka dibangunlah Stasiun Pasar Senen oleh Staats Spoorwegen (SS). Bangunan karya arsitek J. Van Gendt itu berbentuk persegi panjang simetris di kedua sisinya, dengan variasi dan penekanan dimensi bangunan yang lebih tinggi pada hall, seperti bangunan bergaya Neo-Indische pada umumnya yaitu merupakan peralihan gaya arsitektur ke arah modern. Pengaruh arsitektur modern terlihat dari deretan lunette atau jendela atas pada bangunan hall yang berbentuk persegi dan teratur seirama dengan pintu-pintu lengkung di bawahnya. Karakter vernakular atau penyesuaian dengan iklim setempat terlihat pada bentuk atap limasan yang mendominasi, dengan penambahan atap teritisan di atas pintu masuk hall untuk melindunginya dari air hujan sehingga terlihat seperti bangunan dua lantai.dari halaman parkir depan Stasiun Senen dapat langsung terlihat bangunan tempat penjualan tiket dan kanopi tambahan pada pintu masuk utama.

3.1.2. Data Non Fisik Stasiun Senen

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa stasiun Pasar Senen melayani kereta kelas bisnis dan ekonomi untuk tujuan luar kota, dengan data keberangkatan dan kedatangan stasiun sebagai berikut :

Jadwal KA Stasiun Pasar Senen (PSE) GAPEKA 2015:

No

KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat

191 Kutojaya Utara Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 00.41

155 Jaka Tingkir Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 00.59

Ekonomi AC

151 Jayabaya Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 01.16

Ekonomi AC

(3)

137 Senja Utama Yogya Jakarta Pasar Senen (PSE) Bisnis AC 02.02

175 Brantas Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 02.14

141 Sawunggalih Malam Jakarta Pasar Senen (PSE) Bisnis AC 02.31

163 Gajah Wong Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 02.41

77 Gumarang Jakarta Pasar Senen (PSE) Eksekutif/Bisnis AC 02.58

133 Senja Utama Solo Jakarta Pasar Senen (PSE) Bisnis AC 03.12

159 Menoreh I Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 03.30

225 Serayu Malam Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 04.39

148F Cirebon Ekspres Fakultatif Cirebon (CN) Bisnis 04.45

192 Kutojaya Utara Kutoarjo (KTA) Ekonomi AC 05.30

136 Fajar Utama Yogya Yogya Tugu (YK) Bisnis AC 06.15

146 Gajah Wong Yogya Lempuyangan (LPN) Ekonomi AC 06.45

160 Menoreh Semarang Tawang (SMT) Ekonomi AC 07.15

212 212 Tegal Ekspres Tegal (TG) Ekonomi AC 07.45

140 Sawunggalih Pagi Kutoarjo (KTA) Bisnis AC 08.15

177 Kertajaya Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 08.23

222 Serayu Pagi Purwokerto (PWT) Ekonomi AC 09.00

171 Matarmaja Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 09.45

149 Majapahit Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 09.55

174 Gaya Baru Malam Surabaya Gubeng (SGU) Ekonomi AC 10.30

205 Tegal Arum Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 11.18

184 Bengawan Solo Purwosari (PWS) Ekonomi AC 11.30

152 Jayabaya Malang (ML) Ekonomi AC 12.00

156 Jaka Tingkir Solo Purwosari (PWS) Ekonomi AC 12.30

166 Krakatau Kediri (KD) Ekonomi AC 12.50 13.00

(4)

139 Sawunggalih Pagi Jakarta Pasar Senen (PSE) Bisnis AC 14.18

157 Menoreh Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 14.36

135 Fajar Utama Yogya Jakarta Pasar Senen (PSE) Bisnis AC 15.06

172 Matarmaja Malang (ML) Ekonomi AC 15.15

78 Gumarang Surabaya Pasarturi (SBI) Bisnis AC 15.45

176 Brantas Kediri (KD) Ekonomi AC 16.00

206 Tegal Arum Tegal (TG) Ekonomi AC 16.30

221 Serayu Pagi Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 17.12

161 Bogowonto Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 17.22

142 Sawunggalih Malam Kutoarjo (KTA) Bisnis AC 18.00

150 Majapahit Malang (ML) Ekonomi AC 18.30

138 Senja Utama Yogya Yogya Tugu (YK) Bisnis AC 19.00

211 Tegal Ekspres Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 19.22

147F Cirebon Ekspres Fakultatif Jakarta Pasar Senen (PSE) Bisnis 19.39

158 Menoreh Semarang Tawang (SMT) Ekonomi AC 19.45

201 201 Tawang Jaya Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 20.38

162 Bogowonto Lempuyangan (LPN) Ekonomi AC 21.45

165 Krakatau Merak (MER) Ekonomi AC 21.53 22.00

134 Senja Utama Solo Solo Balapan (SLO) Bisnis AC 22.00

186 186 Progo Yogya Lempuyangan (LPN) Ekonomi AC 22.30

202 202 Tawang Jaya Semarang Poncol (SMC) Ekonomi AC 23.00

185 Progo Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 23.27

183 Bengawan Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC 23.58

Tabel 3. 1 Jadwal Kereta Stasiun Senen Sumber : Wikipedia

(5)

3.2. Analisa Fisik dan Non Fisik

Dari data yang telah didapat diatas langkah selanjutnya adalah dengan menganalisis dari data yang ada sehingga dapat diketahui kebutuhan dan konsep yang akan diambil dari stasiun senen ini. Analisis dibagi menjadi dua yaitu analisis fisik dann analisis non fisik.

3.2.1. Analisis Fisik Stasiun Senen

Analisis Fisik didapat dari data fisik dari Stasiun Senen yang selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut untuk menentukan kebutuhan ruang dan konsep yang akan diambil dalam merancang TOD Stasiun ini.Berikut ini adalah beberapa analisis yang diperlukan dalam merancang TOD Stasiun Senen :

a Analisis Berdasarkan TOR dan Rencana Tata Wilayah Kota

Analisis berdasarkan PanduanPerancanganTapakSenen (TOR), yaitu : i Pengembangan Stasiun Kereta Api Senen didasarkan atas kebijakan

Pemerintah, diperlihatkan pada Lampiran 2A. Kebijakan Pemerintah Pengembangan Fasilitas Transportasi Kota Jakarta.

ii Tapak dibagi dalam beberapa zona yakni zona peruntukan sebagai stasiun KA , zona komersial, zona gelangang remaja serta zona plaza dan ruang terbuka hijau (RTH).

iii Bangunan Stasiun MRT, diperkirakanseluas20.000 m2 (tidak termasukparkir). Peron terdiridari4 track jalanlayangkeretaapi, 2 track untuk KA Komuter dan 2 track untuk KA luar kota. Panjangtrack untuk10 gerbongkereta apiatausekitar 250 m. Bangunan stasiunterdiridari3 lapis, peronberadapadalapis teratas.

Stasiunmemiliki kelengkapanstandar,

dilengkapidenganruangkomersialseperti resto, sertaretail. iv Rancanganharusmemperhatikansetingtapak,

sertaintermodatransportasi diantaranyadiperlukanjalan pedestrian menuju terminal bus serta stasiun MRT.

(6)

v Tapak perencanaan yang terdiri dari beberapa zona memiliki 2 gate, yakni gate masuk pada sisi selatan serta gate keluar pada sisi utara. Untuk melayani kegiatan GOR dan fasilitas komersial diperlukan jalur khusus. Area drop off untukkendaraanpribadi, taxi sertaVVIP direncanakanpadasisitertentu daribangunanstasiun.

vi Bangunan lama konservasi dipertahankan untuk mendukung fungsi stasiun.

vii FasilitasApartment

• Luasan maksimal 6000 m2

• Unit kamar: – Studio max 25m2 – 2 bed room max 32m2 – 3 bed room max 40m2

• Fasilitas standar apartment menengah(lobby, pool, lapangan tenis, commercial area)

Analisis Berdasarkan RT/RW yaitu sebagai berikut : • Luas Lahan Apartemen = 8.800 m2

• KDB : 60 = 5.280 m2 • KLB : 6 (asumsi max 10 lt) • KB : 48 lt (stasiun) • KB : Max 12 Lantai (fasilitas penunjang) • KDH : 30 • KTB : 55 • Tipe : T • PSL : P

(7)

b Analisis Luar Tapak Stasiun Senen

Analisis Luar Tapak sangat diperlukan dalam merancang TOD Stasiun ini karena dapat diketahui posisi site dalam lingkungan, keunggulan dan kekurangannya sehingga dapat ditemukan metode dan konsep yang tepat dalam merancang TOD Stasiun Senen.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa stasiun Senen berada di dekat gelanggang planet remaja, yang berada satu komplek dengan stasiun senen, di sisi utara tapak, berbatasan langsung dengan gedung Dinas Perhubungan Jakarta, sedangkan di sisi barat tapak berhadapan langsung dengan terminal senen, Pasar Senen dan Senen Jaya, Di sisi selatan tapak berhadapan langsung dengan jalan Len Jend Suprapto yang selalu macet karena ada perlintasan pintu kereta api, dan si sebelah barat berhadapan langsung dengan jalan Bungur Besar. Seperti yang dijelaskan pada gambar di bawah ini :

Gambar 3. 2 RT RW Stasiun Senen Sumber : Data Pribadi

(8)

Gambar 3. 3Analisis Luar Tapak Sumber :Dokumentasi Pribadi

c Analisis Sirkulasi Tapak

Pada tapak eksisting analisis sirkulasi stasiun senen dibagi menjadi 4 jenis yaitu sirkulasi mobil, sirkulasi motor, sirkulasi pejalan kaki, dan sirkulasi angkutan umum. Untuk sirkulasi mobil pintu masuk utamanya berada di JL Letjend Soeprapto dan pintu keluar berada di Jl Stasiun Senen yang berseberangan dengan Terminal Senen, untuk pintu masuk dan keluar motor berada di Jl Stasiun Senen, untuk pintu masuk Pejalan kaki dapat dilaui baik di Jl Letjend Soeprapto maupun Jl Stasiun Senen, dan untuk jalur kendaraan umum berada di terminal senen dengan pintu masuk yang berada di Jl Pasar Senen dan Pintu Keluar di Jl Stasiun

(9)

Senen yang berhadapan langsung dengan pintu masuk Stasiun di sisi utara. Yang dijelaskan pada gambar berikut:

Gambar 3. 4 Analisa Dalam Tapak Stasiun Manggarai Sumber :Dokumentasi Pribadi

d Analisis Sirkulasi dalam Stasiun Senen

Pada tapak eksisting sirkulasi di dalam stasiun senen dibagi menjadi 2 yaitu sirkulasi penumpang luarkota dan sirkulasi penumpang Comutter Line, pada penumpang luar kota tiket dapat dibeli langsung di area loket atau dapat memesan lewat internet, melakukan pembayaran dan melakukan cetak mandiri di area cetak madiri, setelah mendapatkan tiket penumpang disarankan untuk datang ke stasiun setengah jam sebelum berangkat dan mengantriuntuk memasuki peron, untuk peron 1 antrian dilakukan di pintu gaya baru selatan, dan untuk peron 3 antrian dilakukan di pintu begawan, peron 4 adalah peron untuk kedatangan penumpang

(10)

luarkota, dan akan lamngsung keluar melalui tangga basement, dan peron 6 digunakan untuk comutter line dengan loket di sebelah kanan hall, hal ini digambarkan seperti dibawah ini :

Gambar 3. 5 Analisa Sirkulasi Dalam Stasiun Senen Sumber :Dokumentasi Pribadi

Gambar 3. 6 Analisa Jalur Kereta Stasiun Senen Sumber : Dokumentasi Pribadi

(11)

e Analisis Ruang Eksisting Stasiun Senen

Analisis akan ruang eksisting sangat diperlukan karena sabagai pedoman untuk menentukan bagian manakah dari stasiun lama yang harus dipertahankan dan bagian mana yang akan dilakukan perubahan, namun karena bangunan stasiun senen merupakan bangunan cagar budaya kelas A dan tidak boleh diubah maka untuk bagian tersebut tidak akan dilakukan sedikit perubahan fungsi dari stasiun, seperti yang diuraikan dari dari gambar berikut :

Gambar 3. 7Analisa Ruang Eksisiting Stasiun Senen Sumber :Dokumentasi Pribadi

f Analisis Matahari Stasiun Senen

Analisa matahari sangat diperlukan terutama dalam menetukan perletakan massa bangunan, walaupun pada akhirnya perletakan massa bangunan yang menghadap matahari tidak dapat dihindari terutama pada

(12)

perancangan TOD Stasiun Senen ini, dikarenakan posisi bangunan stasiun yang hampir sejajar dengan arah matahari barat dan timur, karena itulah diperlukan perlakuan khusus pada fasad dari stasiun senen, yang salah satunya dengan pemilihan material yang hemat energi dan dapat mengurangi panas matahari. Sedangkan untuk area apartemen agar diusahakan untuk menghindari panas matahari secara pasif yaitu dengan tidak langsung menghadap ke arah matahari barat dan timur, yang dijelaskan pada gambar berikut :

Gambar 3. 8Analisa Arah Matahari Dalam Tapak Stasiun Senen Sumber :Dokumentasi Pribadi

g Zoning Eksisting Stasiun Senen

Konsep Zoning dari Stasiun Senen ini dibagi menjadi tiga yaitu zona publik yang diwakili dengan warna kuning, zona semi publik yang diwakili dengan warna biru, zona privat yang diwakili dengan warna merah. Yang dijelaskan pda gambar berikut ini:

(13)

Gambar 3. 9Zoning Eksisting Stasiun Senen Sumber : Dokumentasi Pribadi

h Kendala yang ditemukan dalam Analisis Fisik

Berikut beberapa kendala yang ditemukan dalam analisa fisik dari Stasiun Senen yaitu :

• Luas Apartemen = 5.280 m2x6= 31.680

• Terdapat Parkir Liar yang menyebabkan kemacetan

• Berada di lokasi yang strategis dekat dengan pasar senen (selalu ramai)

• Parkir mobil di dalam stasiun masih belun teratur dan dropp off belum didesain dengan baik (menimbulkan penumpukan kendaraan)

• Antrian menuju peron yang masih kurang nyaman, sering terjadi penumpukan penumpang di hall menuju peron

• Jalur angkutan umum di terminal masih kurang teratur

• Site yang menghadap matahari barat dan timur sehingga panas tidak dapat dihindari

(14)

• Tidak adanya selasar untuk pejalan kaki di terminal senen, sehingga kurang nyaman

• Penghubung stasiun dan terminal masih kurang nyaman & aman • Hanya terdapat dua pintu masuk pejalan kaki, bila dari Jl Bungur

harus memutar jauh

• Ruang tunggu penumpang yang masih kurang memadai

• Perlu adanya jalur sirkulasi barang (track bawah) dan pembagian jalur kereta luar kota dan Comuter line pada stasiun baru (track atas)

3.2.2. Analisis Non Fisik Stasiun Senen

Tabel 3. 2Program Ruang Stasiun Manggarai Sumber :Dokumentasi Pribadi

(15)

Tabel 3. 3Analisa Arah Angin Dalam Tapak Stasiun Manggarai Sumber :Dokumentasi Pribadi

Gambar

Gambar 3. 1Tampak Atas Stasiun Senen  Sumber : Google Earth
Tabel 3. 1 Jadwal Kereta Stasiun Senen  Sumber : Wikipedia
Gambar 3. 2 RT RW Stasiun Senen  Sumber : Data Pribadi
Gambar 3. 3Analisis Luar Tapak  Sumber :Dokumentasi Pribadi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi risiko merupakan pembandingan antara level risiko yang ditemukan selama proses analisis dengan kriteria risiko yang ditetapkan sebelumnya. Dalam evaluasi risiko,

Dari pengertian tentang menulis diatas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis adalah kernampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh

Berdasarkan Gambar-6 di atas maka dapat dilihat produktivitas rata-rata aktual pada bulan Agustus 2016 sebesar 231 ton/jam dan pada bulan September 2016 sebesar 227

Berdasarkan uraian tersebut, ditetapkan tujuan penelitian sebagai berikut: (1) Menganalisis perananan subsektor kehutanan di dalam perekonomian wilayah Provinsi Jawa Barat;

42 Gyulai Pál: A bujdosó (1850), Gyulai Pál: Oh ha ki tudnám fejezni. Arany is tapasztalhatta, miféle bonyodal- makkal járhat ez együtt, hiszen Koldus-ének című

táblázat: A különböző lipidosztályokhoz és az összes lipidekhez tartozó lipidek kettős kötés indexei Synechocystis vad típusú (WT) és különböző

Verba denominatif (VDn) yang mengisi fungsi predikat dalam konstruksi kalimat deklaratif bahasa Indonesia memiliki tiga jenis ketransitifan, yaitu (a) intransitif, (b) transitif,

ditemukannya titik ± titik sumber minyak bumi dan gas alam di Indonesia antara lain adalah menjadikan Negara Indonesia menjadi salah satu negara yang mengekspor