• Tidak ada hasil yang ditemukan

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN (IKK)

TRIWULAN I TAHUN 2017

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

(2)

i

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017 KATA PENGANTAR

Puji Syukur Ke Hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberi Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian pada Triwulan I Tahun 2017 dapat diselesaikan dengan baik.

Capaian Indikator Kinerja Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I menggambarkan capaian kinerja selama Bulan Januari hingga Maret 2017 seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 antara Dirjen PSP dengan Menteri Pertanian. Dengan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi pada Triwulan I ini, maka dapat ditentukan upaya tindaklanjutnya.untuk pencapaian sasaran target pada triwulan berikutnya.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Jakarta, April 2017 Setditjen PSP

Ir. Abdul Madjid NIP. 195810181986031003

(3)

ii

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017 DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... iii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Maksud dan Tujuan ... 2

1.3. Ruang Lingkup Laporan ... 2

II. LAPORAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PSP TRIWULAN I TAHUN 2017 ... 3

2.1. Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian ... 6

2.2. Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian ... 7

2.3. Fasilitasi Pupuk dan Pestisida ... 8

2.4. Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat dan Mesin Pertanian ... 9

2.5. Fasilitasi Pembiayaan Pertanian ... 9

III. PENUTUP ... 12

(4)

iii

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017 DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I ... 5 Tabel 2. Capaian Kegiatan Pendukung Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I ... 10

(5)

1

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai sasaran reformasi birokrasi yaitu: 1). Pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi; 2). Pemerintahan yang efektif dan efisien, dan 3). Pelayanan publik yang baik dan berkualitas, yang dituangkan dalam Peraturan Menteri PAN&RB No 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan reviu laporan kinerja instansi pemerintah, maka Penetapan Kinerja dan reviu pelaporan kinerja menjadi keharusan bagi Kementerian/Lembaga Negara.

Penetapan Kinerja (PK) menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. PK Kementerian Pertanian 2017 antara lain: Swasembada padi, jagung, dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula diukur melalui produksi padi, jagung, kedelai, gula tebu, daging sapi dan kerbau; Peningkatan diversifikasi pangan diukur melalui skor Pola Pangan Harapan; Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor diukur melalui pertumbungan volume ekspor produk pertanian utama dan pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor; dan Peningkatan pendapatan keluarga petani diukur melalui PDB Pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian.

Untuk mendukung pencapaian indikator kinerja Kementerian Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian melaksanakan kegiatan dalam penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian. Kegiatan meliputi aspek pengelolaan air, perluasan dan pengelolaan lahan, fasilitasi pupuk dan pestisida, fasilitasi pembiayaan pertanian dan bantuan alat dan mesin pertanian. Untuk

(6)

2

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

mengetahui capaian pelaksanaan kegiatan PSP dalam mendukung capaian indikator kinerja Kementerian Pertanian Tahun 2017, maka disusun laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja kegiatan PSP secara periodik.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

a. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan capain indikator kinerja kegiatan Ditjen PSP dalam mendukung capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan I Tahun 2017.

b. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan kegiatan Ditjen PSP Triwulan I Tahun 2017.

c. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan Pembangunan Ditjen PSP ke depan.

1.3. Ruang Lingkup Laporan

Ruang lingkup penulisan laporan ini meliputi:

Perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capaian indikator kinerja Kegiatan Ditjen PSP dalam mendukung Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan I Tahun 2017, permasalahan dan upaya tindak lanjutnya

(7)

3

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017 II. LAPORAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PSP TRIWULAN I TAHUN 2017

Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Dirjen PSP dengan Menteri Pertanian yang ditandatangani pada Bulan Januari Tahun 2017, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian memiliki sasaran strategis yaitu penambahan luas pertanaman dengan indikator kinerja yaitu penambahan luas baku lahan padi seluas 80.000 Ha dan penambahan luas tanam padi seluas 37.650 Ha. Capaian penambahan luas baku lahan diperoleh melalui kontribusi kegiatan perluasan areal sawah dan capaian penambahan jumlah luas tanam padi dikontribusikan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian selain kegiatan perluasan areal sawah, antara lain kegiatan pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan irigasi perpompaan/perpipaan (irigasi air permukaan), pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca sertifikasi lahan, penanaman padi pasca cetak sawah, penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Adapun salah satu kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, yakni kegiatan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) mendukung kinerja Kementerian Pertanian dalam peningkatan produksi daging.

Pada Triwulan I ini, jumlah penambahan baku lahan padi belum ada realisasi dari target Perjanjian Kinerja (PK) sebesar 80.000 Ha melalui kegiatan perluasan areal sawah dikarenakan penundaan pelaksanaan kegiatan cetak sawah 2017 sehubungan dengan adanya tindak lanjut Raker DPR RI tanggal 19 Januari 2017 dan adanya panitia kerja cetak sawah dan perkebunan Komisi IV DPR RI untuk evaluasi Cetak Sawah TA. 2016. Sedangkan jumlah penambahan luas tanam padi belum ada penambahan karena capaian luasannya kurang dibandingkan capaian pada

(8)

4

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

triwulan yang sama di Tahun 2016, yakni sebesar 614.722,8 Ha. Capaian luas tanam pada periode Bulan Januari hingga bulan Maret Tahun 2016 bersumber pada Badan Pusat Statistik (BPS) yang telah direkapitulasi oleh Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertanian sebesar 614.722,8 Ha dikurangi dengan jumlah luasan kegiatan cetak sawah yang terealisasi hingga akhir Bulan Maret. Namun tidak ada realisasi fisik untuk kegiatan Cetak Sawah pada akhir triwulan I ini. Angka penambahan luas tanam padi diperoleh dari jumlah luas tanam padi periode Bulan Januari-Maret Tahun 2017 sebesar 4.055.104,7 Ha dikurangi luas tanam padi dengan periode yang sama di Tahun 2016 sebesar 4.669.827,5 Ha sehingga jumlah akhir luas tanamnya sebesar -614.722,8 Ha. Dari hasil perhitungan tersebut menghasilkan bilangan negatif dikarenakan realisasi luas tanam padi tahun ini lebih rendah dibandungkan Tahun 2016. Berkurangnya jumlah output kegiatan-kegiatan Ditjen PSP Tahun 2017 sebagai kontribusi indikator kinerja jumlah penambahan luas tanam padi antara lain kegiatan pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan irigasi perpompaan/perpipaan (irigasi air permukaan), pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca sertifikasi lahan, penanaman padi pasca cetak sawah, penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) memberikan dampak kontribusinya tidak sebesar tahun lalu. Terlebih pada Tahun 2016 lalu, terdapat fenomena cuaca yang cukup ekstrim yang menyebabkan kemarau basah yang panjang hingga akhir tahun. Hal ini bertolak belakang dengan tahun ini, dimana dari awal Tahun 2017 cuaca di wilayah seluruh Indonesia mengalami kemarau berkepanjangan. Sehingga pengolahan lahan sawah mengalami hambatan dalam mewujudkan penambahan jumlah luas tanam yang optimal.

Awal Tahun 2017 menjadi titik awal sinergi atas kegiatan-kegiatan dalam lingkup Kementerian Pertanian dimana setiap kegiatannya memberikan kontribusi yang optimal dalam pencapaian penambahan luas tanam padi pada Tahun 2017 sehingga diperlukan waktu lebih lama

(9)

5

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

agar penambahan luas tanam padi dapat terlihat secara nyata. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian memberikan kontribusinya melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan irigasi perpompaan/perpiaan, pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca sertifikasi lahan, penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Secara keseluruhan kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian sebagaimana yang tercantum dalam tabel 1 berikut:

(10)

6

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Sasaran Strategis Kementan Indikator Target Realisasi %

Swasembada Padi 1 Produksi Padi (Juta ton GKG) 76,20

Program Ditjen PSP

Penambahan Luas Pertanaman 80.000 - 0,00 a Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian

- Perluasan Areal Sawah (Ha) 80.000 - 0,00 - - Mempercepat pelaksanaan Survei Inventigasi Desain (SID) Perluasan Sawah

37.650

-614.722,8

-Berkurangnya jumlah output kegiatan-kegiatan Ditjen PSP Tahun 2017 sebagai kontribusi indikator kinerja jumlah penambahan luas tanam padi antara lain kegiatan pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan irigasi perpompaan/perpipaan (irigasi air permukaan), pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca sertifikasi lahan, penanaman padi pasca cetak sawah, penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) memberikan dampak kontribusinya tidak sebesar tahun lalu. Terlebih pada Tahun 2016 lalu, terdapat fenomena cuaca yang cukup ekstrim yang menyebabkan kemarau basah yang panjang hingga memasuki Tahun 2017. a Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian

- Pengembangan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (Ha) 100.000 1.907 1,91 - Pelaksanaan kegiatan fisik dan pengeluaran belanja kelompok tani belum termonitor dengan baik

- Melakukan bimbingan teknis dan memberikan contoh administrasi pertanggungjawaban keuangan dan mengembalikan sisa anggaran yang tidak digunakan kepada kas negara

- Pengembangan Irigasi Perpipaan/Perpompaan (Unit) 500 - 0,00 - Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage (Unit) 500 13 2,60 - Pengembangan Irigasi Rawa (Ha) 10.000 -b Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian

- Pengembangan Rawa Gambut Terpadu (Ha) 5.000 - 0,00 - Pra/Pasca Sertifikasi Lahan (Persil) 80.000 - 0,00 - Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah (Ha) 150.296 - 0,00 c Fasilitasi Pupuk dan Pestisida

- Pupuk Bersubsidi (Ton) 8.550.000 2.130.897 24,92 d Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian

- Traktor Roda Dua (Unit) 25.000 6.636 26,54 - Traktor Roda Empat (Unit) 3.000 827 27,57 - Pompa Air (Unit) 21.000 2.574 12,26 - Rice Transplanter (Unit) 3.000 719 23,97 e Fasilitasi Pembiayaan Pertanian

- Asuransi Usaha Tani Padi (Ha) 1.000.000 - 0,00 -

-Peningkatan Produksi Daging 1 Produksi Daging Sapi dan Kerbau (Juta Ton Karkas) 0,589 a Fasilitasi Pembiayaan Pertanian

- Asuransi Usaha Ternak Sapi (Ekor) 120.000 15.000 12,50

Permasalahan Tindak Lanjut

Jumlah Penambahan Luas Baku Lahan Sawah (Ha)

Adanya penundaan pelaksanaan kegiatan cetak sawah pada trwulan awal Tahun 2017 sehubungan dengan adanya tindak lanjut Raker DPR RI tanggal 19 Januari 2017 sehingga kegiatan cetak sawah terealisasi fisik secara perlahan dan bertahap.

(11)

7

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Permasalahan dan tindak lanjut setiap kegiatan Ditjen PSP pada tabel 1 diatas dapat dilihat pada lampiran Laporan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Triwulan I Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Kegiatan teknis Ditjen PSP terangkum kedalam 5 (lima) aspek, yaitu perluasan dan perlindungan lahan pertanian; pengelolaan air irigasi untuk pertanian; fasilitasi pupuk dan pestisida; pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian; fasilitasi pembiayaan pertanian.

2.1 Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian

Kegiatan yang mendukung pencapaian target penambahan luas baku lahan padi sebesar 80.000 Ha adalah Perluasan Sawah yang dilaksanakan di 28 Propinsi dan 161 Kabupaten. Sampai saat Triwulan I ini, belum ada realisasi perluasan sawah secara fisik dikarenakan Kegiatan Perluasan Sawah belum dapat dilaksanakan sampai dengan keluarnya keputusan dari Panitia Kerja (Panja) DPR RI. Kegiatan perluasan areal dan pengelolaan lahan lainnya yang mendukung pencapaian luas tambah tanam padi adalah: (1) Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu seluas 5.000 Ha; (2) Pra/pasca sertifikasi lahan sebanyak 80.000 persil; (3) Penanaman padi pasca cetak sawah sebesar 115.000 Ha. Permasalahan yang dihadapi pada Triwulan I ini yang menyebabkan belum dapat terealisasi secara fisik adalah sebagai berikut : 1). Terjadinya tumpang tindih calon lokasi dengan lahan sawah eksisting dan kawasan hutan; 2). Adanya kebijakan pembaharuan pencairan anggaran di KPPN (SPAM), penanggung jawab anggaran perluasan sawah belum seluruhnya memahami dalam proses pencairan anggaran; 3). Sebagian areal perluasan sawah belum memiliki data Survei Invenstigasi Desain (SID) sebagai dasar pelaksanaan konstruksi di lapangan; 4). Sawah yang sudah selesai dicetak tidak bisa segera ditanami, hal ini disebabkan antara lain lokasi terkena banjir, kebiasaan petani yang tidak

(12)

8

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

mau tanam diluar kebiasaan musim tanam di wilayah setempat; 5).Terbatasnya petugas baik di Dinas Provinsi dan kabupaten/kota yang menangani pelaksanaan kegiatan. Untuk itu telah dilakukan upaya : 1). Mempercepat pelaksanaan mutual check; 2). Mempercepat pelaksanaan Survei Investigasi Desain (SID) Perluasan Sawah; 3). Meningkatkan peran Tim Teknis/Korlap dalam pengawalan pelaksanaan SID, 4). Penambahan petugas pelaksana kegiatan perluasan areal sawah, baik di Dinas Pertanian Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

2.2 Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian

Pengembangan rehabilitasi jaringan irigasi tersier adalah kegiatan dalam aspek pengelolaan air irigasi dimana ditargetkan sebesar 100.000 Ha, sampai Triwulan I realisasi fisiknya mencapai 1.907 Ha (1,91%). Realisasi fisik kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi terbilang kecil dikarenakan CPCL pada POK tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan sehingga diperlukan tambahan waktu untuk melakukan verifikasi ulang di tingkat desa/kecamatan. Adanya perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) dan pergantian petugas, baik pada tingkat Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota sehingga memerlukan adaptasi dan penyesuaian pemahaman tentang kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi. Direktorat Irigasi Pertanian telah melakukan serangkaian penyelesaian guna mempermudah pelaksanaan kegiatan di lapangan dengan berkoordinasi dengan daerah untuk mempercepat proses administrasi dana Bantuan Pemerintah (Banpem) untuk kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi, serta meningkatkan peran Tim Teknis dalam pengawalan kegiatan sehingga target pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan sebelumnya pada tiap-tiap lokasi kegiatan. Kegiatan lain mendukung luas tambah tanam melalui kegiatan pengelolaan air irigasi pertanian lainnya antara lain : (1) Pengembangan irigasi perpompaan/irigasi perpipaan dengan target sebesar

(13)

9

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

500 unit dan terealisasi fisiknya sebesar 9 unit (1,8%); (2) Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage memiliki target sebanyak 500 unit dan telah memiliki realisasi fisik sebanyak 13 unit (2,6%); (3) Pengembangan irigasi rawa telah terealisasi fisiknya pada Triwulan I ini belum terealisasi secara fisik di lapangan dari target kegiatan sejumlah 10.000 Ha. Belum tercapainya realisasi fisik kegiatan pengembangan irigasi rawa dikarenakan kelompok penerima kegiatan belum seluruhnya memahami tentang pembentukan Unit Pengelolaan Keuangan dan Kegiatan (UPKK) sehingga diperlukan koordinasi terlebih dahulu dengan daerah lokasi kegiatan guna mempercepat proses administrasi Bantuan Pemerintah (Banpem) kegiatan pengembangan irigasi rawa.

2.3 Fasilitasi Pupuk dan Pestisida

Fasilitasi pupuk dan pestisida dalam kontribusinya pada pencapaian luas tambah tanam padi dilakukan melalui bantuan pupuk bersubsidi. Realisasi kegiatan pada Triwulan I ini sebagai berikut: 1). Bantuan pupuk bersubsidi yaitu pupuk urea, pupuk SP-36, pupuk ZA, pupuk NPK, dan pupuk organik. Pada Tahun Anggaran 2017, kegiatan penyaluran bantuan pupuk bersubsidi memiliki target sebesar 8.550.000 ton. Secara terperinci realisasi penyaluran bantuan berdasarkan jenis pupuknya sebagai berikut : a). Urea sebanyak 3.670.680 ton telah terealisasi sebanyak 923.553 ton (25,16%); (b) SP-36 target 800.000 ton telah terealisasi sebanyak 237.353 ton (29,67%); (c) ZA target 1.000.000 ton telah terealisasi 226.847 ton (22,68%); (d) NPK dengan target 2.184.032 ton telah terealisasi sebanyak 598.325 ton (27,40%); (e) Organik dengan target 895.288 ton telah terealisasi sebanyak 144.819 ton (16,18%). Oleh karenanya, progress realisasi penyaluran bantuan pupuk bersubsidi Triwulan I berjumlah 2.130.898 ton dari total alokasi sejumlah 8.550.000 ton (24,92%).

(14)

10

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017 2.4 Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian

Bantuan alat dan mesin pertanian mendukung penambahan jumlah luas tanam padi, dilakukan dalam rangka bantuan proses pengolahan tanah maupun peningkatan penyediaan air untuk pertanaman. Pada Tahun Anggaran 2017 bantuan alat dan mesin pertanian terdiri dari beberapa

alokasi alsintan pra-penen antara lain: 1) pengadaan traktor roda dua (TR2) alokasi 25.000 unit telah terealisasi sebesar 6.636 unit; 2) pengadaan traktor roda 4 (TR4) alokasi 3.000 unit telah terealisasi 827 unit; 3) pengadaan pompa air alokasi 21.000 unit telah terealisasi

2.574 unit; 4) pengadaan rice transplanter alokasi 3.000 unit telah terealisasi 719 unit. Seluruh realisasi kegiatan bantuan alat dan mesin pertanian hingga akhir Triwulan I Tahun 2017. Alat dan mesin pertanian lainnya sedang dalam proses pengiriman menuju lokasi CPCL yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan alokasi di masing-masing kabupaten/kota. Dalam pelaksanaan bantuan alsintan pada Triwulan I ini belum dijumpai kendala, saat ini proses pengadaan alsintan yang telah sampai di lokasi dalam tahap melengkapi berkas administrasi dan Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB).

2.5 Fasilitasi Pembiayaan Pertanian

Fasilitasi pembiayaan pertanian pada TA 2017 lebih diarahkan pada perlindungan petani dalam berusahatani dari resiko bencana alam (kebanjiran dan kekeringan) maupun serangan HPT yang dilaksanakan melalui Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Pada Tahun Anggaran 2017 alokasi kegiatan AUTP seluas 1.000.000 Ha. Pada Triwulan I ini belum ada realisasi kegiatan AUTP di lapangan. Hal ini disebabkan Direktorat Pembiayaan Pertanian sedang melaksanakan sinkronisasi/penyesuaian data tagihan dengan SK Definitif peserta asuransi yang telah ditetapkan oleh Dinas Kabupaten/Kota agar diperoleh data peserta kegiatan AUTP yang tepat dan akurat. Untuk menyelesaikan permasalahan

(15)

11

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

tersebut, Direktorat Pembiayaan menginformasikan kepada seluruh stakeholders terkait untuk setiap tahapan dalam tagihan yang dikeluarkan Oleh Jasindo dilengkapi dengan SK Defintif yang telah ditetapkan Dinas Kabupaten/Kota. Ditjen PSP mendukung pula bidang produksi daging sapi dan kerbau melalui kegiatan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) dengan alokasi sejumlah 120.000 ekor telah terealisasi sebesar 15.000 (12,5%) pada Triwulan I ini. Sosialisasi yang belum menyeluruh di sentra-sentra peternakan sehingga perlu dilaksanakan sosialisasi lebih intens pada lokasi-lokasi potensial. Secara terperinci, capaian kegiatan yang dilaksanakan Ditjen PSP dalam upaya mendukung pencapaian sasaran swasembada padi, jagung dan kedelai dan peningkatan produksi daging dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Capaian Kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I

No Kegiatan Target Realisasi

1

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier

(Ha) 100.000 1.907

2 Pengembangan Irigasi

Perpompaan/Perpipaan (Unit) 500 9

3 Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage (Unit) 500 13

4 Pengembangan Irigasi Rawa (Ha) 10.000 -

5 Perluasan Areal Sawah (Ha) 80.000 -

6

Pemanfaatan Rawa Gambut Terpadu

(Ha) 5.000 -

7 Pra/Pasca Sertifikasi Lahan (Persil) 80.000 -

8 Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah 115.000

(16)

12

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

No Kegiatan Target Realisasi

10 Bantuan Alsintan (Unit)

Pra panen

a. Traktor Roda 2 25.000 6.636

b. Traktor Roda 4 Tanaman Pangan 3.000 827

c. Pompa Air 21.000 2.574

d. Rice Transplanter 3.000 719

11 Asuransi Usaha Tani Padi (Ha) 1.000.000 -

(17)

13

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017 III. PENUTUP

Capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Jenderal Prasarana dan Saran Pertanian yaitu penambahan jumlah luas tanam padi dan penambahan luas baku lahan sawah. Untuk penambahan jumlah luas tanam padi dari target PK seluas 37.650 Ha. Jumlah penambahan luas tanam padi belum ada penambahan karena capaian luasannya kurang dibandingkan capaian pada triwulan yang sama di Tahun 2016, yakni sebesar -614.722,8 Ha. Berkurangnya jumlah output kegiatan-kegiatan Ditjen PSP Tahun 2017 sebagai kontribusi indikator kinerja jumlah penambahan luas tanam padi memberikan dampak kontribusinya tidak sebesar tahun lalu. Terlebih pada Tahun 2016 lalu, terdapat fenomena cuaca yang cukup ekstrim yang menyebabkan kemarau basah yang panjang hingga akhir tahun. Hal ini bertolak belakang dengan tahun ini, dimana dari awal Tahun 2017 cuaca di wilayah seluruh Indonesia mengalami kemarau berkepanjangan. Sehingga pengolahan lahan sawah mengalami hambatan dalam mewujudkan penambahan jumlah luas tanam yang optimal. Awal Tahun 2017 menjadi titik awal sinergi atas kegiatan-kegiatan dalam lingkup Kementerian Pertanian dimana setiap kegiatannya memberikan kontribusi yang optimal dalam pencapaian penambahan luas tanam padi pada Tahun 2017 sehingga diperlukan waktu lebih lama agar penambahan luas tanam padi dapat terlihat secara nyata. Realisasi jumlah luas tanam tercapai melalui sinergi kegiatan-kegiatan lingkup Kementerian Pertanian yang setiap kegiatannya memberikan kontribusi pencapaian penambahan luas tanam padi pada Tahun 2017. DIrektorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian memberikan kontribusinya melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan irigasi perpompaan/perpiaan, pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca sertifikasi lahan, penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang mendukung capaian indikator kinerja Kementerian

(18)

14

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Pertanian dalam mewujudkan swasembada padi, jagung, dan kedelai. Capaian penambahan luas baku lahan sawah pada Triwulan I yang dilaksanakan melalui kegiatan perluasan sawah belum memiliki realisasi dari target sesuai Perjanjian Kinerja (PK) sebesar 80.000 Ha melalui kegiatan perluasan areal sawah dikarenakan penundaan pelaksanaan kegiatan cetak sawah 2017 sehubungan dengan adanya tindak lanjut Raker DPR RI tanggal 19 Januari 2017 dan adanya panitia kerja cetak sawah dan perkebunan Komisi IV DPR RI untuk evaluasi Cetak Sawah TA. 2016. Capaian penambahan jumlah luas tanam padi ini secara langsung mendukung capaian indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada padi. Namun diluar kegiatan utama tersebut, juga dilaksanakan kegiatan Ditjen PSP lain yang mendukung pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai yaitu aspek pengelolaan air, perluasan dan pengelolaan lahan, fasilitasi pupuk dan pestisida, bantuan alat dan mesin pertanian serta fasilitasi pembiayaan pertanian

Pada Triwulan I ini, realisasi seluruh kegiatan pendukung berkisar antara 1,8% - 27,6%. Permasalahan terjadi baik secara administratif maupun teknis, dan telah dilakukan upaya penanganan dan untuk kegiatan yang sudah terlaksana akan dilakukan percepatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Secara keseluruhan, kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian TA. 2017 telah terealisasi baik dari segi fisik kegiatan maupun segi anggaran.

(19)

15

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

LAMPIRAN 1

PENETAPAN KINERJA (PK)

KEMENTERIAN PERTANIAN

(20)

16

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Swasembada padi, jagung, dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula

1. Produksi Padi 2. Produksi Jagung 3. Produksi Kedelai 4. Produksi Gula Tebu 5. Produksi Daging Sapi dan

Kerbau

78,10 Juta Ton GKG 22,40 Juta Ton Pipilan Kering

1,88 Juta Ton 2,95 Juta Ton Hablur

640 Ribu Ton Karkas 2. Terjaminnya

distribusi pangan

1. Rasio Produksi Padi per Kapita di Luar Jawa

372 Kg/Tahun 3. Meningkatnya Akses

dan Pemanfaatan Pangan dan Gizi

1. Skor Pola Pangan Harapan 88,4 Indeks

4. Meningkatnya

Konsumsi Pangan Lokal

1. Rasio Konsumsi Pangan Lokal Non Beras terhadap Beras

5,87%

5 Stabilnya Produksi Cabai dan Bawang Merah

1. Variasi Produksi Bulanan Cabai Besar

2. Variasi Produksi Bulanan Cabai Rawit

3. Variasi Produksi Bulanan Bawang Merah

≤ 11 ≤ 16 ≤ 17

(21)

17

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

6. Berkembangnya Komoditas Bernilai Tambah dan Berdaya Saing 1. Produksi Mangga 2. Produksi Nanas 3. Produksi Manggis 4. Produksi Salak 5. Produksi Kentang 6. Produksi Karet 7. Produksi Kopi 8. Produksi Kako 9. Produksi Kelapa 10. Produksi The

11. Produksi Daging Sapi dan Kambing 2.333 Ribu Ton 1.964 Ribu Ton 150 Ribu Ton 1.102 Ribu Ton 1.375 Ribu Ton

3.559 Ribu Ton Karet Kering 741 Ribu Ton Kopi Berasan

872 Ribu Ton Biji Kering 3.401 Ribu Ton

161 Ribu Ton 120 Ribu Ton 7. Penyediaan Bahan

Baku Bioindustri dan Bioenergi

1. Produksi Kelapa Sawit 32.657 Ribu Ton CPO

8. Meningkatnya Kualitas Sumberdaya Insani Petani

1. Persentase Kelembagaan Petani yang Meningkatkan Kapasitasnya

(22)

18

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

9. Meningkatnya Pendapatan Keluarga Petani 1. PDB Pertanian Sempit/Jumlah TK Pertanian 27 Juta Rupiah 10. Meningkatnya Kualitas Layanan Publik Kementerian Pertanian

1. Nilai IKM Kementerian Pertanian

82

11. Akuntabilitas Kinerja Aparatur Pemerintah yang Baik

1. Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian

(23)

19

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

LAMPIRAN 2

PENETAPAN KINERJA (PK)

DITJEN PSP

(24)

19

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

(25)

20

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

(26)

21

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

LAMPIRAN 3

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

DITJEN PSP

(27)

22

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier

Volume B03 Realisasi 1. Penambahan Luas Pertanaman Penambahan Luas Tanam Padi 1 Jumlah penambahan luas tanam padi

100.000 Ha a Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier 100.000 Ha 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi 100 2. Sosialisasi Pedoman; 2. Sosialisasi Pedoman; 100 3. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 60,000 Ha 3. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 60,000 Ha 100 4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 100 5. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 5. Pengendalian dan evaluasi triwulan I.

Adanya revisi DIPA kegiatan TP Ditjen PSP, menyebabkan daerah ragu untuk memulai kegiatan. CP/CL yang tertuang dalam POK tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi ulang di tingkat lapangan.

Kelompok penerima kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi belum seluruhnya memahami tentang pembentukan UPKK. Adanya perubahan SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kelola) dan pergantian petugas Dinas Provinsi dan

kabupaten/kota yang menangani kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi

Berkoordinasi dengan daerah untuk mendorong daerah mempercepat proses adminstrasi transfer dana BAPEM kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi

Meningkatkan peran Tim Teknis/Korlap dalam pengawalan kegiatan Rehabilitasi jaringan Irigasi Mempercepat penyusunan Juklak dan juknis.

%

Indikator Kinerja Rekomendasi

Maret

Permasalahan

No Sasaran Strategis Outcome

Target

Setahun Jadwal Pelaksanaan

Januari Februari Rencana Aksi Triwulan 1 (B03)

(28)

23

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Pengembungan Irigasi Perpompaan/Perpipaan

B03 Realisasi

1. Penambahan Luas

Pertanaman

Penambahan Luas Tanam Padi

1 Jumlah penambahan luas tanam padi a Irigasi Perpipaan/ Perpompaan 500 unit 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Irigasi Perpompaan/ Perpipaan 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Irigasi Perpompaan/ Perpipaan 100 2. Sosialisasi Pedoman; 2. Sosialisasi Pedoman; 100 3. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 500 unit 3. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 500 unit 100 4. Terlaksananya transfer dana Irigasi Perpompaan/ Perpipaan sebanyak 100 unit

4. Terlaksananya transfer dana Irigasi Perpompaan/ Perpipaan sebanyak 95 unit 92,6 5. Terlaksananya kegiatan Irigasi perpompaan/ perpipaan sebanyak 100 unit 5. Terlaksananya kegiatan Irigasi perpompaan/perpipa an sebanyak 9 unit 92,6 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 100

CP/CL yang tertuang dalam POK tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi ulang di tingkat lapangan.

Adanya kebijakan pembaharuan pencairan anggaran dari pola BANSOS menjadi Pola BANPEM, sehingga perlu waktu untuk mensosialisasikannya. Kelompok penerima kegiatan Irigasi Perpompaan/ Perpipaan belum seluruhnya memahami tentang pembentukan UPKK Adanya penggantian petugas Sebagian daerah masih mengalami keterlambatan dalam transfer dana BANPEM Terbatasnya petugas baik di Dinas Provinsi dan

kabupaten/kota yang menangani pelaksanaan kegiatan Irigasi Perpompaan/Perpipaan

Dinas Pertanian Propinsi maupun kabupaten perlu menambah petugas pelaksana kegiatan Irigasi Perpompaan/Perpipaan. Mempercepat pelaksanaan fisikkegiatan Irigasi Perpipaan/Perpompaan - Meningkatkan peran Tim Teknis/Korlap dalam pengawalan kegiatan Irigasi Perpompaan/perpipaan - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - -%

Indikator Kinerja Rekomendasi

Maret

Permasalahan

No Sasaran Strategis Outcome

Target

Setahun Jadwal Pelaksanaan

Januari Februari Rencana Aksi Triwulan 1 (B03)

(29)

24

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage

Volume B03 Realisasi 1. Penambahan Luas Pertanaman Penambahan Luas Tanam Padi 1. Jumlah penambahan luas tanam padi a. Pengembangan Embung Pertanian

500

Unit 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Pengembangan Embung Pertanian;

1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Pengembangan Embung Pertanian; 100

- Keterlambatan terbentuk SK KPA dan PPK di daerah karena perubahan SKPD di daerah

- Pertemuan koordinasi percepatan penyerapan anggaran

2. Sosialisasi Pedoman; 2. Sosialisasi Pedoman; 100 - Keterlambatan JUKLAK dan JUKNIS di daerah - Percepatan penyusunan Pedum Juklak dan Juknis sesuai kondisi lapangan

3. Reviuw kegiatan Luncuran TA. 2016/ kegiatan TA 2017

3. Reviuw kegiatan Luncuran TA. 2016/ kegiatan TA 2017

100 - Reviuw ulang Peraturan Pemerintah terkait

kegiatan Luncuran TA.2016.

- Rapat koordinasi mengundang Satker daerah

4. Terlaksananya transfer dana pengembangan embung pertanian sebanyak 150 unit;

4. Belum terlaksananya transfer dana pengembangan embung pertanian sebanyak 150 unit;

0 5. Terlaksananya Pengembangan Embung Pertanian sebanyak 1500 unit 5. Belum terlaksananya Pengembangan Embung Pertanian sebanyak 150 unit

0 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 100 -7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I.

Adanya penggantian petugas Sebagian daerah masih mengalami keterlambatan dalam pemberkasan dana banpem dan pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan

%

1) Adanya proses pergantian SKPD, proses pembentukan Satker dan pemberkasan terhambat. 2) Terbatasnya petugas baik di Dinas Provinsi dan kabupaten/kota yang menangani pelaksanaan kegiatan Pengembangan Embung Pertanian.

-Supervisi Tim Pusat ke daerah memacu percepatan realisasi anggaran

Indikator Kinerja Rekomendasi

Maret

Permasalahan No Sasaran Strategis Outcome

Target Setahun Jadwal Pelaksanaan Januari Februari Rencana Aksi Triwulan 1 (B03)

(30)

25

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Pengembangan Irigasi Rawa

Volume B03 Realisasi 1. Penambahan Luas Pertanaman Penambahan Luas Tanam Padi 1 Jumlah penambahan luas tanam padi d Pengembangan Irigasi Rawa 10.000 Ha 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Pengembanngan Irigasi Rawa 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Pengembanngan Irigasi Rawa 100 2. Sosialisasi Pedoman; 2. Sosialisasi Pedoman; 100 3. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 10,000 Ha 3. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 10,000 Ha 100 4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 100 5. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I.

Januari Februari Maret

Adanya revisi DIPA kegiatan TP Ditjen PSP, menyebabkan daerah ragu untuk memulai kegiatan. CP/CL yang tertuang dalam POK tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi ulang di tingkat lapangan.

Kelompok penerima kegiatan Pengembanngan Irigasi Rawa belum seluruhnya memahami tentang pembentukan UPKK. Adanya perubahan SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kelola) dan pergantian petugas Dinas Provinsi dan

kabupaten/kota yang menangani kegiatan Pengembanngan Irigasi Rawa

Berkoordinasi dengan daerah untuk

mendorong daerah mempercepat

proses adminstrasi transfer dana

BAPEM kegiatan Pengembanngan

Irigasi Rawa

Meningkatkan peran Tim

Teknis/Korlap dalam pengawalan

kegiatan Pengembanngan Irigasi

Rawa

Mempercepat penyusunan Juklak dan juknis.

Permasalahan Rekomendasi

No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja

Target Setahun

Rencana Aksi Triwulan 1 (B03)

%

(31)

26

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Perluasan Sawah Volume B03 Realisasi 1. Penambahan Luas Lahan Pertanian Penambahan Luas Lahan Sawah 1. Jumlah penambahan luas lahan sawah

80.000

Ha Penetapan lokasi 20.000 ha

Penetapan lokasi 20.000 ha

a. Perluasan Sawah 80.000 Ha 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Perluasan Sawah Pola Swakelola

1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Perluasan Sawah Pola Swakelola

Adanya penundaan pelaksanaan kegiatan cetak sawah 2017 sehubungan dengan adanya tindak lanjut Raker DPR RI tanggal 19 Januari 2017 dan adanya panitia kerja cetak sawah dan perkebunan Komisi IV DPR RI untuk evaluasi Ceytak Sawah TA. 2016

-2. Sosialisasi Pedoman; -2. Sosialisasi Pedoman; - Mempercepat pelaksanaan MC 0 (mutual check)

3. Teridentifikasinya CPCL seluas 20.000 ha

3. Teridentifikasinya CPCL seluas 20.000 ha

- Mempercepat pelaksanaan Survei Inventigasi Desain (SID) Perluasan Sawah

4. Terlaksananya penetapan lokasi perluasan sawah seluas 20.000 Ha;

4. Terlaksananya penetapan lokasi perluasan sawah seluas20.000 Ha;

Adanya kebijakan pembaharuan pencairan anggaran di KPPN (SPAM), Penanggung jawab anggaran perluasan sawah belum seluruhnya memahami dalam proses pencairan anggaran

Meningkatkan peran Tim Teknis/Korlap dalam pengawalan pelaksanaan Survei Inventigasi Desain (SID)

5. Pembinaan dan pengawalan kegiatan;

5. Pembinaan dan pengawalan kegiatan;

- Sebagian arel perluasan sawah belum memiliki data Survei Invenstigasi Desain (SID) sebagai dasar pelaksanaan Konstruksi di lapangan

Dinas Pertanian Propinsi maupun kabupaten perlu menambah petugas pelaksana Perluasan Sawah 6. Pengendalian dan

evaluasi triwulan I.

6. Pengendalian dan evaluasi triwulan I.

- Terbatasnya petugas baik di Dinas Provinsi dan

kabupaten/kota yang menangani pelaksanaan kegiatan Perluasan Sawah

-Indikator Kinerja

Terjadinya tumpang tindih Calon Lokasi dengan lahan sawah Eksisting dan Kawasan Hutan,

akibatnya perlu waktu untuk melakukan verifikasi ulang di

tingkat lapangan.

Rekomendasi Permasalahan

No Sasaran Strategis Outcome

Target

Setahun Jadwal Pelaksanaan Januari Februari Rencana Aksi Triwulan 1 (B03)

%

(32)

27

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu

Volume B09 Realisasi

1. Optimasi Lahan Penambahan Luas Optimasi Lahan

1 Jumlah penambahan luas optimasi lahan

5.000 Ha

- Penetapan Lokasi 5000 ha - Penetapan Lokasi 5000 ha

100

a. Optimasi Lahan Rawa 5.000 Ha 1. diterbitkannya pedoman teknis Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa / Gambut Terpadu TA 2017

1. diterbitkannya pedoman teknis Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa / Gambut Terpadu TA 2017

100

2. Sosialisasi Pedoman Teknis 2. Sosialisasi Pedoman Teknis

3. Teridentifikasinya CPCL seluas 5000 ha dan dituangkan dalam bentuk SK

3. Teridentifikasinya CPCL seluas 5000 ha dan dituangkan dalam bentuk SK 4. Penetapan Lokasi Kegiatan Rawa 5.000

ha

4. Penetapan Lokasi Kegiatan Rawa 5.000 ha

100

5. Pembinaan, pengawalan serta evaluasi triwulan I

5. Pembinaan, pengawalan serta evaluasi triwulan I

100

b. Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah Baru

150.926 Ha

- Penetapan Lokasi 150,926 ha - Penetapan Lokasi 150,926 ha

100

1. diterbitkannya pedoman teknis Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah Baru TA 2017

1. diterbitkannya pedoman teknis Penanaman Padi Pasca Cetak Sawah Baru TA 2017

2. Sosialisasi Pedoman Teknis 2. Sosialisasi Pedoman Teknis

3. Teridentifikasinya CPCL seluas150,926 ha dan dituangkan dalam bentuk SK

3. Teridentifikasinya CPCL seluas150,926 ha dan dituangkan dalam bentuk SK 4. Pembinaan, pengawalan serta evaluasi

triwulan I

4. Pembinaan, pengawalan serta evaluasi triwulan I

100

Permasalahan Rekomendasi No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja

Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 3 (B09)

%

Jadwal Pelaksanaan

(33)

28

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Pra/Pasca Sertifikasi Lahan Pertanian

Volume B03 Realisasi

1. Pengendalian laju alih

fungsi lahan pertanian ke non pertanian serta mendorong peningkatan status kepemilikan lahan petani

Peningkatan bidang tanah petani yang di Prasertipikasi

1. Jumlah bidang tanah petani yang di Prasertipikasi 80.000 Persil a. Prasertipikasi Lahan Pertanian 80.000

Persil 1. Diterbitkannya Pedoman Teknis Prasertipikasi Lahan Pertanian 1. 0 -2. Sosialisasi dan Koordinasi Prasertipikasi Lahan Pertanian dengan instansi terkait di Pusat dan Daerah

2.

0

-3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan 3. 0 - -Maret Permasalahan

No Sasaran Strategis Outcome

Target Setahun Jadwal Pelaksanaan

Januari Februari Rencana Aksi Triwulan 1 (B03)

%

(34)

29

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian

Volume B03 Realisasi 1. Pelaksanaan Bantuan Alsintan Tersalurkannya bantuan alsintan kepada Kelompok Tani/Gapoktan/ UPJA penerima bantuan alsintan TA. 2017. 1. Tersalurkannya Bantuan Alsintan kepada Kelompok Tani/Gapoktan/UPJ A Penerima Bantuan sebanyak 35.715 unit terdiri dari : 1. TR2= 15.405 unit; 2. TR4 = 3.000 unit; 3. PA = 15.253 unit. 4. Rice Transplanter = 35.715 Unit 1.Tersusunnya Pedoman Pelaksanaan Penyaluran bantuan Alsintan APBN TA 2017. 2. Tersalurkannya bantuan alsintan sebanyak 8.500 unit 1.Telah diterbitkan Pedoman Pelaksanaan Penyaluran bantuan Alsintan APBN TA 2017. 2. Telah Tersalurkannya bantuan alsintan sebanyak 11.000 unit 100.00 129.41 Dibeberapa daerah penyaluran bantuan alsintan terjadi keterlambatan karena adanya perubahan cp/cl Berkirim surat kepada Dinas Prov/Kab/Kota agar usulan bantuan alsintan ke pusat disertai SK CP/CL yang telah ditetapkan Kepala Dinas

%

Indikator Kinerja Rekomendasi Maret

Permasalahan No Sasaran Strategis Outcome

Target

Setahun Jadwal Pelaksanaan Januari Februari Rencana Aksi Triwulan 1 (B03)

(35)

30

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Fasilitasi Pembiayaan Pertanian (Asuransi Usaha Tani Padi)

Volume Target B03 Realisasi 1. Meningkatnya Fasilitasi Pembiayaan, Pemberdayaan Kelembagaan, serta Peningkatan Perlindungan terhadap Risiko Gagal Panen melalui Asuransi Pertanian

Penambahan luas lahan sawah yang menjadi peserta AUTP

1. Jumlah Luas Lahan Sawah yang tercakup dalam asuransi pertanian (Ha)

1.000.000

Ha 250.000 Ha 201.055,80 Ha 80,00 sedang sinkronisasi data

tagihan dengan SK Definitif peserta asuransi yang ditetapkan oleh Dinas Kabupaten

Setiap tahapan dalam tagihan Jasindo dilengkapi dengan SK Definitif peserta asuransi yang ditetapkan oleh Dinas Kabupaten

1. Diterbitkannya Pedoman Bantuan Premi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

1. Diterbitkannya Pedoman Bantuan Premi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

100 2. Sosialisasi Pedoman; 2. Sosialisasi Pedoman; 100 3. Pendataan/Inventarisasi CPCL

Peserta AUTP seluas 250.000 Ha 3. Pendataan/Inventarisasi CPCL Peserta AUTP seluas 201.055,80 Ha 80,00

4. Terlaksananya pendaftaran dan pembayaran premi (20%) seluas 250.000 Ha

4. Terlaksananya pendaftaran dan pembayaran premi (20%) seluas 201.055,80 Ha

80,00

5. Pembayaran Premi (80%) ke Jasindo seluas 250.000 Ha

5. Pembayaran Premi (80%) ke Jasindo seluas 0 Ha

0,00

6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 6. Pembinaan dan pengawalan

kegiatan; 100

7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I.

100

%

Indikator Kinerja Rekomendasi

Maret

Permasalahan No Sasaran Strategis Outcome

Target Setahun Jadwal Pelaksanaan Januari Februari Rencana Aksi Triwulan 1 (B03)

(36)

31

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Fasilitasi Pembiayaan Pertanian (Asuransi Usaha Ternak Sapi)

Volume Target B03 Realisasi 1. Meningkatnya Fasilitasi Pembiayaan, Pemberdayaan Kelembagaan, serta Peningkatan Perlindungan terhadap Risiko Gagal Panen melalui Asuransi Pertanian

Penambahan ternak sapi yang menjadi peserta AUTS

1. Jumlah Asuransi

Ternak Sapi (Ha) 120.000 ekor 36.000 Ekor 15.000 Ekor 41,67 Sosialisasi belum menyeluruh di sentra peternakan segera melaksanakan sosialisasi CPCL

1. Diterbitkannya Pedoman Bantuan Premi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS)

1. Diterbitkannya Pedoman Bantuan Premi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS)

100 2. Sosialisasi Pedoman; 2. Sosialisasi Pedoman; 100 3. Pendataan/Inventarisasi CPCL

Peserta AUTS sebanyak 36.000 ekor

3. Pendataan/Inventarisasi CPCL Peserta AUTS sebanyak 15/000 Ekor

41,67

4. Terlaksananya pendaftaran dan pembayaran premi (20%) sebanyak 36.000 Ekor

4. Terlaksananya pendaftaran dan pembayaran premi (20%) sebanyak 15.000 Ekor

41,67

5. Pembayaran Premi (80%) ke Jasindo sebanyak 36.000. Ekor

5. Pembayaran Premi (80%) ke Jasindo sebanyak 15.000 Ekor

41,67

6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 6. Pembinaan dan pengawalan kegiatan;

100

7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I. 7. Pengendalian dan evaluasi triwulan I.

100

No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja

Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 1 (B03)

%

Jadwal Pelaksanaan

Permasalahan Rekomendasi Januari Februari Maret

(37)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I Tahun 2017

Gambar

Tabel 2. Capaian Kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I

Referensi

Dokumen terkait

b) Pemberian tanda pada benda uji. Tarik garis tengah pada setiap sisi ujung benda uji dengan menggunakan alat bantu yang sesuai, sehingga dapat memastikan bahwa kedua garis

Melalui tema dan kegiatan main yang bawah ini, tujuan yang ingin kita capai adalah: Ananda berkembang pada 6 aspek perkembangan, yaitu: (1) anak mengenal Allah melalui ciptaanNya

Hasil penelitian menunjukan sistem PTMMB yang dibangun memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda antara hasil perencanaan dengan hasil pengujian riil di

Menurut Rahayuningsih (dalam Sutisna, 2002), kelebihan Problem Posing diantaranya adalah: Kegiatan pembelajaran tidak terpusat pada guru, tetapi dituntut keaktifan

Tingkat serangan ulat grayak pada galur harapan kedelai tahan lebih rendah dibandingkan dengan galur rentan yang mengelilinginya (investasi hama terjadi secara alami).. Tingkat

integritas dan disiplin dalam wirausaha, BK 3 Aspek inovasi dan proaktif dalam wirausaha, BK 4 Peran motivasi dan keputusan dalam berwirusaha, BK 5 Modal investasi

Indikator persentase program S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi internasional yang diakui pemerintah atau sertifikat ditetapkan target sebesar 2,5% sesuai dengan yang

Penelitian ini merupakan replikasi gabungan penelitian Reyna &Encalada (2012), Abor (2005) dan Zurraidah Ahmad,et.al (2012) dengan lebih menekankan pada pengaruh