• Tidak ada hasil yang ditemukan

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN (IKK)

TRIWULAN IV TAHUN 2016

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

(2)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Triwulan IV TA. 2016 i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Ke Hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberi Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian pada Triwulan IV Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik.

Capaian Indikator Kinerja Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV menggambarkan capaian kinerja selama bulan Oktober hingga Desember 2016 seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja Tahun 2016 antara Dirjen PSP dengan Menteri Pertanian. Dengan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi pada Triwulan IV ini, maka dapat ditentukan upaya tindaklanjutnya.untuk perbaikan pencapaian sasaran kegiatan prasarana dan sarana pertanian ke depan.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Desember 2016 Setditjen PSP

Ir. Abdul Madjid NIP. 195810181986031003

(3)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai sasaran reformasi birokrasi yaitu: 1) pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi; 2) pemerintahan yang efektif dan efisien, dan 3) pelayanan publik yang baik dan berkualitas, yang dituangkan dalam Peraturan Menteri PAN&RB No 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan reviu laporan kinerja instansi pemerintah, maka Penetapan Kinerja dan reviu pelaporan kinerja menjadi keharusan bagi Kementerian/lembaga Negara.

Penetapan Kinerja (PK) menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. PK Kementerian Pertanian 2016 antara lain: Swasembada padi, jagung, dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula diukur melalui produksi padi, jagung, kedelai, gula tebu, daging sapi dan kerbau; Peningkatan dIersifikasi pangan diukur melalui skor Pola Pangan Harapan; Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor diukur melalui pertumbungan volume ekspor produk pertanian utama dan pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor; dan Peningkatan pendapatan keluarga petani diukur melalui PDB Pertanian (sempit)/ tenaga kerja pertanian.

Untuk mendukung pencapaian indikator kinerja Kementerian Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian melaksanakan kegiatan dalam penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian. Kegiatan meliputi aspek pengelolaan air, perluasan dan pengelolaan lahan, fasilitasi pupuk dan pestisida, fasilitasi pembiayaan pertanian dan bantuan alat dan mesin pertanian. Untuk mengetahui capaian pelaksanaan kegiatan PSP dalam mendukung capaian indikator kinerja Kementerian Pertanian Tahun 2016, maka disusun laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja kegiatan PSP secara periodik.

(4)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016

2

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:

a. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan capain indikator kinerja kegiatan Ditjen PSP dalam mendukung capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan IV Tahun 2016.

b. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan kegiatan Ditjen PSP Triwulan IV Tahun 2016.

c. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan Pembangunan Ditjen PSP ke depan.

1.3. Ruang Lingkup Laporan

Ruang lingkup penulisan laporan ini meliputi:

Perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capaian indikator kinerja Kegiatan Ditjen PSP dalam mendukung Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan IV Tahun 2016, permasalahan dan upaya tindak lanjutnya

(5)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016

3

II. LAPORAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN PSP TRIWULAN IV TAHUN 2016

Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Dirjen PSP dengan Menteri Pertanian yang ditandatangani pada Bulan Desember Tahun 2016, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian memiliki sasaran strategis yaitu penambahan baku lahan sawah seluas 132.155 Ha dan penambahan luas pertanaman dengan indikator kinerja yaitu penambahan jumlah luas tanam padi seluas 175.055 Ha.Capaian penambahan luas baku lahan diperoleh melalui kontribusi kegiatan perluasan areal sawah dan capaian penambahan jumlah luas tanam padi dikontribusikan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian selain kegiatan perluasan areal sawah, antara lain kegiatan pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan irigasi perpompaan/perpipaan, pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca sertifikasi lahan, pembangunan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Adapun salah satu kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, yakni kegiatan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) mendukung kinerja Kementerian Pertanian dalam peningkatan produksi daging.

Pada triwulan I ini jumlah penambahan baku lahan sawah telah mencapai 129.096 Ha dari target Perjanjian Kinerja (PK) sebesar 132.155 Ha melalui kegiatan

perluasan areal sawah dan jumlah penambahan luas tanam padi telah mencapai 2.487.848,9 Ha(1421,18%) dari target PK sebesar 175.055 Ha. Kedua capaian

tersebut mendukung sasaran strategis kementerian pertanian dalam kinerja pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai, khususnya padi. Untuk capaian

penambahan luas tanam padi sebesar 2.487.848,9 Ha terbilang meningkat secara signifikan dengan adanya sinergi atas kegiatan-kegiatan dalam lingkup

Kementerian Pertanian dimana setiap kegiatannya memberikan kontribusi pencapaian penambahan luas tanam padi pada Tahun 2016. DIrektorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian memberikan kontribusinya melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan irigasi perpompaan/perpiaan, pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca sertifikasi lahan, penyaluran pupuk bersubsidi, pembangunan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), sebagaimana tercantum dalam tabel 1 berikut:

(6)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016

4 Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV

Indikator Target Realisasi % Kemajuan

Pelaksanaan

1 Produksi Padi (Juta ton GKG) 76,20

a Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian

- Perluasan Areal Sawah (Ha) 132.155 129.096 97,69 97,69 - Terjadinya perubahan target perluasan sawah dari 200.600 ha menjadi 132.155 Ha karena penghematan anggaran APBN TA. 2016

- Melakukan revisi target perluasan sawah dan target kontrak perluasan sawah secara swakelola sesuai dengan hasil penghematan anggaran TA. 2016 170.055

2.487.848,9 1.421,18 1.421,18 a Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian

- Pengembangan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (Ha) 442.015 - Adanya rencana tunda bayar untuk pencairan tahap II (30%) sebagai dampak adanya kebijakan penghematan anggaran, mengganggu jalannya perjalan fisik lapangan

- Pusat melakukan pecepatan dan pengawasan dalam proses penghematan anggaran dan tubda bayar agar dapat segera selesai sehingga pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan - Pengembangan Irigasi Perpipaan/Perpompaan (Unit) 1.537

- Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage (Unit) 1.793

- Pengembangan Irigasi Rawa (Ha) 60.209

b Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian

- Pengembangan Rawa Gambut Terpadu (Ha) 3.999

- Pra/Pasca Sertifikasi Lahan (Persil) 51.446

c Fasilitasi Pupuk dan Pestisida

- UPPO (Unit) 575

- Pupuk Bersubsidi (Ton) 8.711.714,47

d Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian

- Traktor Roda Dua (Unit) 46.980

- Traktor Roda Empat (Unit) 2.250

- Pompa Air (Unit) 19.518

- Rice Transplanter (Unit) 7.854

e Fasilitasi Pembiayaan Pertanian

- Asuransi Usaha Tani Padi (Ha) 500.000 -

-1 Produksi Daging Sapi dan Kerbau (Juta Ton Karkas) 0,589 a Fasilitasi Pembiayaan Pertanian

- Asuransi Usaha Ternak Sapi (Ekor) 20.000

Permasalahan Tindak Lanjut

Jumlah Penambahan Luas Baku Lahan Sawah (Ha)

(7)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016

5 Permasalahan dan tindak lanjut setiap kegiatan Ditjen PSP pada tabel 1 diatas dapat dilihat pada lampiran Laporan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Triwulan I Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Kegiatan teknis Ditjen PSP terangkum kedalam 5 (lima) aspek, yaitu perluasan dan perlindungan lahan pertanian; pengelolaan air irigasi untuk pertanian; fasilitasi pupuk dan pestisida; pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian, fasilitasi pembiayaan pertanian.

2.1 Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian

Kegiatan yang mendukung pencapaian target penambahan luas baku lahan sebesar 132.155 Ha adalah Kegiatan Perluasan Sawah yang dilaksanakan di 28 Propinsi dan 190 Kabupaten. Sampai saat triwulan I ini, realisasi perluasan sawah telah mencapai 129.096 Ha (97,69%). Kegiatan perluasan areal dan pengelolaan lahan lainnya yang mendukung pencapaian luas tambah tanam padi adalah: (1) Pengembangan Pemanfaatan Lahan Rawa/Gambut Terpadu seluas 4.779,5 Ha: (2) Pra/pasca sertifikasi lahan sebanyak 63.407 persil dari alokasi awal sebanyak 80.000 persil dikarenakan adanya self-blocking. Realisasi fisik

kegiatan pengembangan pemanfaatan lahan rawa terpadu sebesar 3.999 Ha (83,57%) dari target kegiatan seluas 4.779,5 Ha. Sedangkan realisasi fisikkegiatan

pra/pasca sertifikasi lahan mencapai 51.446 persil dari targetnya sebanyak 63.407 persil (81,14%). Permasalahan yang dihadapi pada Triwulan I ini yang menyebabkan tidak tercapainya target kegiatan 100 % adalah sebagai berikut : 1). Hasil SID yang dijadikan acuan untuk pelaksanaan konstruksi cetak sawah kurang akurat, 2). Penetapan CP/CL belum sepenuhnya mengikuti ketentuan dalam pedoman teknis, sehingga masih ada beberapa lokasi mengalami kesulitan dalam memperoleh sumber air, 3). Penyelesaian pengerjaan fisik terlambat, hal ini dikarenakan kurangnya jumlah alat berat, sulitnya mobilisisasi alat berat ke lokasi terutama lokasi yang merupakan kepulauan, adanya banjir, serta beberapa lokasi yang mempunyai vegetasi sangat berat, 4). Sawah yang sudah selesai dicetak tidak bisa segera ditanami, hal ini disebabkan antara lain lokasi terkena banjir, kebiasaan petani yang tidak mau tanam diluar kebiasaan musim tanam di wilayah setempat, 5). Masih ada beberapa lokasi yang terdapat simpukan sisa land clearing dan masih berada di lokasi sawah. Untuk itu telah dilakukan upaya : 1). Melakukan revisi target perluasan sawah dan target kontrak perluasan sawah secara swakelola sesuai dengan alokasi kegiatan setelah self-blocking, 2). Percepatan pelaksanaan konstruksi kegiatan dengan meningkatkan peran Tim Teknis/Korlap dalam pengawalan pelaksanaan SID, 3). Penambahan petugas pelaksana kegiatan perluasan areal sawah, baik di Dinas Pertanian Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

(8)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016

6

2.2 Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian

Pengembangan rehabilitasi jaringan irigasi tersier adalah kegiatan dalam aspek pengelolaan air irigasi dimana ditargetkan sebesar 449.640 Ha, sampai triwulan I realisasi fisiknya telah mencapai 442.015 Ha (98,30%). Realiasasi fisik kegiatan meningkat secara signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya karena upaya percepatan yang dilakukan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan agar mencapai target yang telah dicanangkan, yakni kegiatan sosialisasi dan pendampingan secara intensif kepada petugas dan pengawalan petugas terhadap kelompok-kelompok tani guna membantu terselesaikannya kegiatan secara fisik. Selain itu, penyesuaian administrasi dan mekanisme pengelolaan yang telah dipahami oleh setiap stakeholders guna mendukung tercapainya realisasi fisik kegiatan jaringan irigasi sesuai dengan targetnya pada tiap-tiap lokasi kegiatan. Kegiatan lain mendukung luas tambah tanam melalui kegiatan pengelolaan air irigasi pertanian lainnya antara lain : (1) Pengembangan irigasi perpompaan/irigasi perpipaan dengan target sebesar 1.544 unit dan terealisasi fisiknya sebesar 1.537 unit (99,55%); (2) Pengembangan Embung/Dam Parit/Long Storage memiliki target sebanyak 1.909 unit dan telah memiliki realisasi fisik sebanyak 1.793 unit (93,91%); (3) Pengembangan irigasi rawa telah terealisasi fisiknya pada triwulan I ini sejumlah 60.209 Ha (75,26%) dari target kegiatan sejumlah 80.000 Ha. Belum tercapainya realisasi fisik kegiatan pengembangan irigasi rawa diatas 80% dikarenakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, yakni lokasi kegiatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir tergenang banjir. Sedangkan kabupaten lainnya di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Banyuasin dalam tahap penyelesaian fisik irigasi rawa.

2.3 Fasilitasi Pupuk dan Pestisida

Fasilitasi pupuk dan pestisida dalam kontribusinya pada pencapaian luas tambah tanam padi dilakukan melalui bantuan pupuk bersubsidi dan pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). Realisasi kegiatan pada triwulan I ini sebagai berikut : 1). Unit UPPO dengan target 575 unit sampai saat triwulan I telah terealisasi seluruhnya sebanyak 575 unit (100%), kegiatan UPPO dapat terealisasi secara fisik sesuai dengan target alokasi karena proses verifikasi kembali calon penerima bantuan terselesaikan setelah tercapainya kesesuaiaan kondisi di lapangan dengan kriteria pelaksanaan kegiatan dan telah selesainya proses

(9)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016

7 administrasi sesuai dengan perubahan peraturan yang dilakukan sebelumnya. Alokasi kegiatan UPPO yang semula berjumlah 650 unit berubah menjadi 575 unit dikarenakan penyesuaian alokasi UPPO dengan self-blocking anggarannya. Selain itu, dukungan monitoring dan supervisi ke daerah untuk memantau pelaksanaan kegiatan mendukung terselesaikannya realisasi fisik kegiatan UPPO. 2) Bantuan pupuk bersubsidi yaitu a). Urea sebanyak 4.140.472 ton telah terealisasi sebanyak 3.855.766,20 ton (93,12%); (b) SP-36 target 880.000 ton telah terealisasi sebanyak 815.831,10 ton (92,71%); (c) ZA target 1.050.000 ton telah terealisasi 923.953.000 ton (88,00%); (d) NPK dengan target 2.700.000 ton telah terealisasi sebanyak 2.496.701,05 ton (92,47%); (e) Organik dengan target 779.528 ton telah terealisasi sebanyak 619.463,12 ton (79,47%). Oleh karenanya, progress realisasi penyaluran bantuan pupuk bersubsidi berjumlah 8.711.714,47 ton dari total alokasi sejumlah 9.550.000 ton (91,22%).

2.4 Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian

Bantuan alat dan mesin pertanian mendukung penambahan jumlah luas tanam padi, dilakukan dalam rangka bantuan proses pengolahan tanah maupun peningkatan penyediaan air untuk pertanaman. Bantuan alat dan mesin pertanian di triwulan IV seluruhnya mengalami perubahan alokasi karena penyesuaian target dengan self-blocking anggaran kegiatan bantuan alat dan mesin pertanian, masing-masing perubahan alokasinya sebagai berikut: 1) pengadaan traktor roda dua (TR2) alokasi semula 49.040 unit menjadi 46.980 unit; 2) pengadaan traktor roda 4 (TR4) alokasi semula 2.280 unit menjadi 2.250 unit; 3) pengadaan pompa air alokasi semula 20.000 unit menjadi 19.518 unit; 4) pengadaan rice transplanter alokasi semula 8.000 unit menjadi 7.854 unit. Seluruh pengadaan bantuan alat dan mesin pertanian tersebut telah terealisasikan seluruhnya (100%). Bantuan alsintan pada TA. 2016 dapat terealisasi 100% karena adanya kebijakan pemotongan anggaran dan self-blocking.

(10)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016

8

2.5 Fasilitasi Pembiayaan Pertanian

Fasilitasi pembiayaan pertanian pada TA 2016 lebih diarahkan pada perlindungan petani dalam berusahatani dari resiko bencana alam (kebanjiran dan kekeringan) maupun serangan HPT yang dilaksanakan melalui Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Pada triwulan I alokasi kegiatan AUTP mengalami perubahan alokasi dari semula seluas 700.000 Ha menjadi 500.000 Ha karena adanya self-bloking anggaran. Realisasi AUTP telah mencapai 500.000 Ha (100%). Dari capaian asuransi pertanian (AUTP) seluas 500.000 Ha, pembayaran subsidi premi yang telah dibayarkan pada tahun 2016 kepada pihak Jasindo adalah seluas 400.000 Ha, sedangkan pembayaran subsidi premi seluas 100.000 Ha akan diluncurkan pada TA. 2016. Hal ini disebabkan adanya pemblokiran anggaran pada Direktorat Pembiayaan yang menyebabkan rencana tunda bayar untuk sisa pembayaran AUTP seluas 100.000 Ha. Kendala dalam pelaksanakan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada triwulan I ini antara lain : 1). Tidak adanya dana operasional di Propinsi/Kabupaten/Kota untuk kepentingan pembinaan dan pengawalan program asuransi pertanian, 2). Petugas Propinsi/Kabupaten Kota belum memfokuskan program asuransi pertanian sebagai program utama yang penting dalam upaya perlindungan terhadap petani, 3). Petani belum sepenuhnya memahami manfaat dari program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), 4). Terbatasnya tenaga/petugas, baik di Dinas Provinsi dan Kabupaten/ Kota, termasuk tenaga/petugas dari PT. Jasindo yang menangani pelaksanaan kegiatan AUTP. Direktorat Pembiayaan sebagai pelaksana kegiatan AUTP telah melakukan serangkaian upaya untuk mencapai realisasi pada triwulan I yakni : 1). Mengusulkan penyediaan dana operasional di Propinsi/Kabupaten/ Kota untuk pembinaan dan pengawalan pelaksanaan program asuransi pertanian di TA. 2016, 2). Melaksanakan sosialisasi dan koordinasi tentang peningkatan pemahaman bagi para Petugas di Propinsi/Kabupaten Kota sehingga menempatkan program asuransi pertanian sebagai program utama yang penting dalam upaya perlindungan petani, 3). Mendorong Dinas Pertanian Propinsi dan Kabupaten/Kota untuk menambah petugas pelaksana program AUTP, 4). Meningkatkan sosialisasi melalui media cetak, elektronik dan sosialisasi secara langsung melalui pertemuan sampai tingkat desa. Ditjen PSP mendukung pula bidang peternakan melalui kegiatan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) dengan alokasi sejumlah 20.000 ekor dari semula alokasinya 120.000 ekor dikarenakan adanya self-blocking anggaran. Realisasi kegiatan AUTS telah mencapai 20.000 ekor (100%) pada triwulan IV ini.

(11)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016

9 Secara terperinci, capaian kegiatan yang dilaksanakan Ditjen PSP dalam upaya mendukung pencapaian sasaran swasembada padi, jagung dan kedelai dan peningkatan produksi daging dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Capaian Kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV

No Kegiatan Target Realisasi

1 Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (Ha) 449.640 442.015

2 Pengembangan Irigasi

Perpompaan/Perpipaan (Unit) 1.544 1.537

3 Pengembangan Embung/Dam Parit/Long

Storage (Unit) 1.909 1.793

4 Pengembangan Irigasi Rawa (Ha) 80.000 60.209

5 Perluasan Areal Sawah (Ha) 132.155 129.096

6 Pengembangan Rawa Gambut Terpadu (Ha) 4.799,5 3.999

7 Pra/Pasca Sertifikasi Lahan (Persil) 63.407 51.446

8 Unit Pengolahan Pupuk Organik (Unit) 575 575

9 Pupuk Bersubsidi (Ton) 9.550.000 8.711.714,47

10 Bantuan Alsintan (Unit)

Pra panen

a. Traktor Roda 2 46.980 46.980

b. Traktor Roda 4 Tanaman Pangan 2.250 2.250

c. Pompa Air 19.518 19.518

d. Rice Transplanter 7.854 7.854

11 Asuransi Usaha Tani Padi (Ha) 500.000 500.000

(12)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016

10

III. PENUTUP

Capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Jenderal Prasarana dan Saran Pertanian yaitu penambahan jumlah luas tanam padi dan penambahan luas

baku lahan sawah. Untuk penambahan jumlah luas tanam padi dari target PK seluas 175.055 Ha telah tercapai 2.487.848,9 Ha(1421,18%). Realisasi jumlah luas

tanam tercapai melalui sinergi kegiatan-kegiatan lingkup Kementerian Pertanian ysng setiap kegiatannya memberikan kontribusi pencapaian penambahan luas tanam padi pada Tahun 2016. DIrektorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian memberikan kontribusinya melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier, pengembangan irigasi perpompaan/perpiaan, pengembangan embung/dam parit/long storage, pengembangan irigasi rawa, pengembangan lahan rawa gambut, pra/pasca sertifikasi lahan, penyaluran pupuk bersubsidi, pembangunan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), bantuan alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang mendukung capaian indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada padi, jagung, dan kedelai dengan persentase realisasi kegiatan tertentu mencapai 100%. Capaian penambahan luas baku lahan sawah dilaksanakan melalui kegiatan perluasan sawah, yang telah terealisasi seluas 129.096 Ha dari target kegiatan seluas 132.155 Ha sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK). Capaian penambahan jumlah luas tanam padi ini secara langsung mendukung capaian indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada padi. Namun diluar kegiatan utama tersebut, juga dilaksanakan kegiatan Ditjen PSP lain yang mendukung pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai yaitu aspek pengelolaan air, perluasan dan pengelolaan lahan, fasilitasi pupuk dan pestisida, bantuan alat dan mesin pertanian serta fasilitasi pembiayaan pertanian

Pada triwulan I ini, realisasi seluruh kegiatan pendukung berkisar antara 75,26% - 100%. Permasalahan terjadi baik secara administratif maupun teknis, dan telah dilakukan upaya penanganan dan untuk kegiatan yang sudah terlaksana akan dilakukan percepatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Secara keseluruhan, kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian TA. 2016 telah terealisasi baik dari segi fisik kegiatan maupun segi anggaran.

(13)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016 11

LAMPIRAN 1

PENETAPAN KINERJA (PK)

KEMENTERIAN PERTANIAN

TAHUN 2016

(14)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016

12

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Swasembada padi,

jagung, dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula

1. Produksi Padi 2. Produksi Jagung 3. Produksi Kedelai 4. Produksi Gula Tebu 5. Produksi Daging Sapi dan

Kerbau

76,20 Juta Ton GKG 21,35 Juta Ton Pipilan Kering

1,50 Juta Ton 2,80 Juta Ton Hablur 0,589 Juta Ton Karkas

2. Peningkatan

dIersifikasi pangan

1. Skor Pola Pangan Harapan 2. Konsumsi Kalori

86,2

2.040 Kkal/Kap/Hari

3. Peningkatan komoditas

bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor

1. Produksi Cabe Besar 2. Produksi Cabe Rawit 3. Produksi Bawang Merah 4. Produksi Karet 5. Produksi Kopi 6. Produksi Kakao 1.209 Ribu Ton 890 Ribu Ton 1.291 Ribu Ton

3.438 Ribu Ton Karet Kering 738 Ribu Ton Kopi Berasan

831 Ribu Ton Biji Kering

4. Penyediaan Bahan

Baku Bioindustri dan Bioenergi

1. Produksi Kelapa Sawit 30.845 Ribu Ton CPO

5. Peningkatan pendapatan keluarga petani 1. PDB Pertanian Sempit/Tenaga Kerja Pertanian Rp 8,6 Juta 6. Akuntabilitas Kinerja Aparatur Pemerintah yang Baik

1. Nilai Reformasi Birokrasi Kementerian

(15)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016

13

PROGRAM ANGGARAN

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Kementerian Pertanian

Rp 1.634.662.112.000,-

2. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas

Aparatur Kementerian Pertanian

Rp 100.393.898.000,-

3. Program Peningkatan Produksi, ProduktIitas, dan Mutu

Hasil Tanaman Pangan

Rp 7.731.256.407.000,-

4. Program Peningkatan Produksi dan ProduktIitas

Hortikultura Ramah Lingkungan

Rp 1.240.515.926.000,-

5. Program Peningkatan Produksi dan ProduktIitas

Tanaman Perkebunan Berkelanjutan

Rp 1.917.993.750.000,-

6. Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis

Peternakan Rakyat

Rp 2.297.093.874.000,-

7. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan

Sarana Pertanian

Rp 11.069.300.141.000,-

8. Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian

Bioindustri Berkelanjutan

Rp 2.079.989.941.000,-

9. Program Peningkatan Penyuluhan, Pendidikan, dan

Pelatihan Pertanian

Rp 1.676.230.420.000,-

10. Program Peningkatan DIersifikasi dan Ketahanan

Pangan Masyarakat

Rp 783.064.320.000,-

11. Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan

Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

(16)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV 2016 14

LAMPIRAN 2

PENETAPAN KINERJA (PK)

DITJEN PSP

TAHUN 2016 REVISI

(17)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016

(18)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016

(19)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016

15

LAMPIRAN 3

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

DITJEN PSP

(20)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016

16  Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier

Volume B12 Realisasi 1. Penambahan Luas

Pertanaman

Penambahan Luas Tanam Padi

1. Jumlah penambahan luas tanam padi

a. Rehabilitas Jaringan Irigasi 454.253 Ha 1. Terlaksananya transfer uang bantuan pemerintah kepada kelompok tani/Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) seluas 400.000 Ha

1. Terlaksananya transfer uang bantuan pemerintah kepada kelompok tani/Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) seluas 400.000 Ha

100 -

-2. Terlaksananya fisik Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier seluas 400,000 ha

2. Terlaksananya fisik Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier seluas 400,000 ha

100

3. Pembinaan dan pengawalan kegiatan. 3. Pembinaan dan pengawalan

kegiatan.

100 -Mempercepat pelaksanaan fisik

4. Pengendalian dan Evaluasi triwulan IV.

4. Pengendalian dan Evaluasi triwulan IV.

100

Adanya rencana tunda bayar untuk pencairan tahap II (30%) sebagai dampak adanya kebijakan penghematan anggaran, mengganggu jalannya perjalan fisik lapangan

Rekomendasi

Pusat melakukan pecepatan dan pengawasan dalam proses penghematan anggaran dan tubda bayar agar dapat segera selesai sehingga pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan

No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja

Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12)

%

Jadwal Pelaksanaan

Permasalahan Oktober Nopember Desember

(21)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016

17  Pengembungan Irigasi Perpompaan/Perpipaan

Volume B12 Realisasi 1. Penambahan Luas

Pertanaman

Penambahan Luas Tanam Padi

Jumlah bangunan dan peralatan pelengkapnmya pemanfaatan sumber air yang dibangun (unit)

1.691

unit 1. Terlaksananya transfer dana Irigasi Perpipaan /Perpompaan sejumlah Rp.135.983.250.000

1. Terlaksananya transfer dana Irigasi Perpipaan /Perpompaan sejumlah Rp.114.999.250.000

84,57

2. Terlaksananya Kegiatan Fisik Irigasi Perpipaan / Perpompaan sebanyak 1.691 unit

2. Terlaksananya Kegiatan Fisik Irigasi Perpipaan / Perpompaan sebanyak 1.544 unit

91,31

3. Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan Irigasi Perpipaan/perpompaan triwulan IV

3. Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan Irigasi Perpipaan/perpompaan triwulan IV

100

Oktober November Desember

Adanya kebijakan penghematan (Self-blocking ) yang tidak dilaksanakan sebanyak 147 unit (Rp. 11.760.000.000) dan sisa dana 30%

Sisa dana daerah yang mengalami

self-blocking (30%) perlu diluncurkan

pada tahun anggaran 2017, dengan mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan

No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja

Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12)

%

Jadwal Pelaksanaan

(22)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016

18  Pengembungan Embung/Dam Parit/Long Storage

Volume B12 Realisasi

1. Penambahan Luas

Pertanaman Penambahan Luas Tanam Padi 1 Jumlahtanam padipenambahan luas 454.253 Ha 454.253 Ha

a Pengembangan Embung Pertanian

1.691

unit 1. Teridentifikasinya CPCL sebanyak

2.030 Unit

1. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 1.869 Unit

91

-2. Terlaksananya transfer dana Pengembangan Embung Pertanian sebanyak 2.030 unit

2. Terlaksananya transfer dana Pengembangan Embung Pertanian sebanyak 1.869 unit

93

3. Terlaksananya Pengembangan Embung Pertanian sebanyak 2.030 unit

3. Terlaksananya Pengembangan Embung Pertanian sebanyak 1.869 unit

93

4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan 4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan

100

5. Monitoring, Pengendalian, dan Evaluasi triwulan IV

5. Monitoring, Pengendalian, dan Evaluasi triwulan IV

100

No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja

Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12)

%

Jadwal Pelaksanaan

Permasalahan Rekomendasi

Oktober November Desember

Adanya pemotongan anggaran 3 kali menyebabkan daerah ragu/lambat memulai pelaksanaan kegiatan/menunggu hasil revisi

Supervisi Tim Pusat ke daerah untuk sosialisasi persiapan peluncuran kegiatan TA. 2017 dan evaluasi kegiatan TA.2016

(23)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016

19  Pengembangan Irigasi Rawa

Volume B12 Realisasi

1. Penambahan Luas

Pertanaman

Penambahan Luas Tanam Padi

1. Jumlah penambahan luas

tanam padi

a. Rehabilitas Jaringan Irigasi 80.000Ha 1. Terlaksananya transfer dana Tahap I

(70%) Pengembangan Irigasi Rawa seluas 80.000 Ha

1. Terlaksananya transfer dana Tahap I (70%) Pengembangan Irigasi Rawa seluas 80.000 Ha

100 -

-2. Terlaksananya Pengembangan Irigasi Rawa seluas 30.000 Ha

2. Terlaksananya Pengembangan Irigasi Rawa seluas 30.000 Ha

100

3. Pembinaan dan pengawalan kegiatan 3. Pembinaan dan pengawalan

kegiatan

100 -Mempercepat pelaksanaan fisik

4. Pengendalian dan Evaluasi triwulan IV

4. Pengendalian dan Evaluasi triwulan IV

100

Desember

Adanya rencana tunda bayar untuk pencairan tahap II (30%) sebagai dampak adanya kebijakan penghematan anggaran, mengganggu jalannya perjalan fisik lapangan

Rekomendasi

Pusat melakukan pecepatan dan pengawasan dalam proses penghematan anggaran dan tubda bayar agar dapat segera selesai sehingga pencairan anggaran dapat segera dilaksanakan

No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja

Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12)

%

Jadwal Pelaksanaan

Permasalahan

(24)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016

20  Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian

Volume B12 Realisasi

1. Penambahan Luas

Lahan Pertanian

Penambahan Luas Lahan Sawah

1. Jumlah penambahan luas lahan sawa

200.600

Ha

100.000 ha 100.000 ha 100

a. Perluasan Sawah 200.600 Ha 1. Teridentifikasinya CPCL seluas 200.600

ha;

1. Teridentifikasinya CPCL seluas 200.600 ha;

100 - Terjadinya perubahan

target perluasan sawah dari 200.600 ha menjadi 130,855 ha karena penghematan anggaran APBN TA. 2016

- Melakukan revisi target perluasan sawah dan target kontrak perluasan sawah secara swakelola sesuai dengan hasil penghematan anggaran TA. 2016

2. Terlaksananya Kontrak Pelaksanaan Perluasan Sawah Secara Swakelola seluas 150.000 Ha;

2. Terlaksananya Kontrak Pelaksanaan Perluasan Sawah Secara Swakelola seluas 130.855 Ha;

100 - Akibat perubahan

target cetak sawah dari 200.600 Ha menjadi 130.855 Ha, maka kontrak pelaksanaan perluasan sawah juga di lakukan adendum dengan jumlah total 130.855 Ha

- Mempercepat pelaksanaan Survei Inventigasi Desain (SID) Perluasan Sawah

3. Terlaksananya konstruksi perluasan sawah seluas 20.000 ha

3. Terlaksananya konstruksi perluasan sawah seluas 20.000 ha

100 - Survey Inventigasi

Desain (SID) belum seluruh nya selesai

- Melakukan workshop hasil SID oleh tim pelaksana sebelum dilakukan penyerahan hasil pekerjaan dari Pelaksana ke PPK

4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan; 100 - Keterbatasan petugas

pelaksana kegiatan di Kabupaten dan propinsi

- Penyelesaian dan perbaikan kegiatan pelaksanaan konstruksi Perluasan sawah yang masih kurang

5. Pengendalian dan evaluasi triwulan III. 5. Pengendalian dan evaluasi triwulan III 100 - Dinas Pertanian Propinsi maupun

kabupaten perlu menambah petugas pelaksana Perluasan sawah terutama untuk pengawasan lapangan dan pembantu tim PPHP karena lokasi yang cukup luas

Oktober Desember No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja

Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12)

% Permasalahan Rekomendasi November

(25)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016

21  Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian

Volume B12 Realisasi 1. Pelaksanaan Bantuan Alsintan Tersalurkanny a bantuan alsintan kepada 1. Tersalurkannya Bantuan Alsintan kepada Kelompok Tani/Gapoktan/UPJA Penerima Bantuan

60.700

UnitTersalurnya bantuan alsintan sebanyak 65.694

unit

108,22

Keteraangan :

Realisasi melebihi target karena ada realokasi dari TR4 ke TR2

No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja

Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12)

%

Jadwal Pelaksanaan

Permasalahan Rekomendasi

(26)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016

22  Fasilitasi Pembiayaan Pertanian

Volume Target B12 Realisasi

1. Asuransi Usaha Tani

Padi

Penambahan luas lahan sawah yang menjadi peserta AUTP

1. Luas lahan sawah

yang menjadi peserta AUTP

500.000

Ha 500.000 Ha 500.000 Ha*)

100,00 1. Pendataan/Inventarisasi

CPCL Peserta AUTP seluas 500.000 Ha

1. Pendataan/Inventarisasi CPCL Peserta AUTP seluas

500.000 Ha 100,00

2. Terlaksananya pendaftaran dan pembayaran premi swadaya (20%) seluas 500.000 Ha

2. Terlaksananya pendaftaran dan pembayaran premi swadaya (20%) seluas 500.000 Ha

100,00 3. Pembayaran Premi subsidi

(80%) ke Jasindo seluas 500.000 Ha

3. Pembayaran Premi subsidi (80%) ke Jasindo seluas 400.000 Ha, dan seluas 100.000 Ha diluncurkan pada TA. 2017

80,00

4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan;

4. Pembinaan dan pengawalan kegiatan;

100

5. Pengendalian dan evaluasi triwulan IV.

5. Pengendalian dan evaluasi triwulan IV

100

Ket : *) Dari realisasi AUTP sejumlah 500.000 Ha, pembayaran subsidi premi sejumlah 100.000 Ha diluncurkan pada TA. 2017

No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja

Target Setahun Rencana Aksi Triwulan 4 (B12)

%

Jadwal Pelaksanaan

Permasalahan Rekomendasi

Oktober Nopember Desember

-Tidak adanya dana pendukung di Propinsi/Kabupaten untuk mengawal pelaksanaan kegiatan AUTP di lokasi

Adanya selfblocking anggaran yang mempengaruhi perubahan target dan rencana tunda bayar

-Akan diupayakan usulan dana pendukung di Propinsi/Kabupaten untuk mengawal pelaksanaan kegiatan AUTP di lokasi Pembayaran sejumlah AUTP akan diluncurkan pada tahun 2017

(27)

Laporan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan I 2016

23  Fasilitasi Pupuk dan Pestisida (UPPO)

Volume B12 Realisasi 1. Dioptimalkannya pelaksanaan UPPO Tersedianya pupuk organik hasil UPPO Terlaksananya pengembangan UPPO 575

unit 575 unit 575 unit 100,00

2. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 575 Unit 2. Teridentifikasinya CPCL sebanyak 575 Unit

100,00 - CPCL di e-prop belum seluruhnya

lolos verifikasi dari petugas teknis daerah sehingga harus dilakukan verifikasi ulang CPCL. Ketidaksesuaian dengan kondisi lapangan berakibat CPCL tersebut harus direvisi sehingga berdampak pula pada keterlambatan pencairan/realisasi SP2D.

- Identifikasi cpcl yang matang terhadap usulan yang diajukan, sehingga tidak menyebabkan terjadinya penggantian cpcl. 3. Terlaksananya transfer dana pengembangan UPPO sebanyak 575 unit; 3. Terlaksananya transfer dana pengembangan UPPO sebanyak 575 unit; 100,00 - Terhambatnya realisasi

pengembangan UPPO sesuai target dikarenakan kesibukan tim untuk melakukan verifikasi dan masih banyak kesalahan pada saat pemberkasan sehingga memakan waktu. -4. Terlaksananya Pembangunan UPPO sebanyak 575unit 4. Terlaksananya Pembangunan UPPO sebanyak 575 unit

100,00 - Adanya perubahan peraturan yang

menyebabkan keterlambatan dalam proses administrasi maupun kendala penggantian cpcl karena tidak lolos verfikasi menyebabkan kelambatan pula dalam pembangunan fisik UPPO.

5. Pembinaan dan pengawalan kegiatan;

5. Pembinaan dan pengawalan kegiatan;

100,00 - Sebagian daerah masih mengalami

keterlambatan dalam pemberkasan dana banpem dan pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan.

Monitoring dan supervisi ke daerah untuk memonitor pelaksanaan UPPO tahun 2016

No Sasaran Strategis Outcome Indikator Kinerja

Target Setahun Rencana Aksi Triwulan IV (B12) % Jadwal Pelaksanaan Permasalahan Rekomendasi

Gambar

Tabel 2.  Capaian Kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Triwulan IV

Referensi

Dokumen terkait

Pada Bulan Maret 2015 telah disyahkan Perjanjian Kinerja (PK) yang merupakan dokumen pernyataan kinerja antara Menteri Pertanian dan Direktur Jenderal Perkebunan untuk mewujudkan

Ditambah lagi terjadinya kecurangan-kecurangan yang terjadi pada peserta didik, guru yaitu pada ujian nasional (UN) dengan melakukan penyalahgunaan pendidikan karakter

Pada tanaman jagung berumur 54 HST, imago pemakan polong lebih menyukai bagian batang sebagai tempat peletakan telur, rata-rata 40,3%, diikuti oleh rambut tongkol (31,9%), daun

Nilai Tunai Asuransi (SNTA). 1) Dikarenakan peserta yang meninggal dunia sebelum tanggal 1 Januari 2013 iurannya masih dipotong berdasarkan peraturan gaji pokok sebelum

Seperti yang penulis kemukakan di bagian pengantar, pertanyaan yang mendasari tulisan ini ialah apakah falsafah pendidikan Ki Hajar Dewantara yang mengutamakan keseimbangan

Capaian indikator kinerja sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Magetan merupakan tingkat pencapaian target dari indikator kinerja sasaran yang dicapai pada Tahun 2016,

Dilihat dari capaian diatas, kegiatan Biro Hukum yang mendukung Indikator Nilai AKIP Kementerian Pertanian cukup baik. Dengan tercapainya realisasi pengelolaan administrasi dan

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, maka dalam rangka mendukung pencapaian empat target sukses Kementerian