• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI POLIKLINIK BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI POLIKLINIK BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

2

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI POLIKLINIK BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Patricia B Walewangko*, Benedictus S. Lampus *, A. J. M. Rattu * *Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi, Manado

Abstrak

Seorang pemimpin diperlukan dalam menciptakan suasana kerja yang dapat mendorong perawat untuk melakukan yang terbaik. Pengaruh kepemimpinan dalam memberikan motivasi kerja menjadi faktor penting agar pekerja bersedia melaksanakan pekerjaannya dengan semangat, giat dan memberikan produktifitas yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja perawat di poliklinik BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di poliklinik BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi yaitu semua perawat yang ada di poliklinik BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang berjumlah 73 perawat. Sampel yang didapatkan 71 responden. Variabel penelitian yaitu kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja perawat. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data bivariat menggunakan uji fisher exact. Persentase kepemimpinan baik yaitu 90,14%, tidak baik yaitu 9,85%, tidak terdapat motivasi kerja sedang, tapi motivasi kerja yang sedang yaitu 21,12% dan motivasi kerja yang tinggi 78, 87%, dan persentase kinerja perawat yang baik 91,54% dan tidak baik yaitu 8,45%. Hasil uji fisher exact untuk kepemimpinan dengan kinerja perawat mempunyai nilai p = 0,018. Motivasi kerja dengan kinerja perawat mempunyai nilai p = 0,000. Terdapat hubungan antara kepemimpinan dengan kinerja perawat di poliklinik BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dan terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di poliklinik BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Kinerja Perawat, Rumah Sakit

ABSTRACT

A Leader is needed to create a good atmosphere that may help the nurses to work better. The influence of a leader in terms of motivating becomes one important factor to make the workers are willing to do their best while working and also give their highest productivity. This research is conducted to know the relationship between the leadership and the performance of nurses at BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Polyclinic Manado and to know the relationship between work motivation and performance of nurse at BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Polyclinic Manado. This research is observational analytic with cross-sectional study design. Population is all nurses at BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Polyclinic Manado that is 73 nurses. The sample comes from 71 nurses. Variables of Research are Leadership, Work Motivation and Performance of Nurses. The method of data collection is questionnaires. Bivariate Analysis Data uses Fisher Exact Test. The percentage of good leadership is 90.4% and not good is 9.85%. There is no Intermediate Motivation of Work But the Intermediate Motivation of Work is 21.12% while the advanced one is 78.87%. Percentage of the best performance on nurses is 91.54% and the not good one is 8.45%. The result of Fisher Exact Test for leadership and nurses performance has p = 0.018. Motivation and nurses performance has p=0.000. There is a correlation between leadership and nurses’ performance at BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Polyclinic Manado. There is a correlation between Motivation and Nurses’ performance at BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Polyclinic Manado.

(2)

3

PENDAHULUAN

Ketidakterbatasan kebutuhan manusia dan keterbatasan kemampuan manusia dalam memenuhi kebutuhan telah menghadapkan manusia pada kebutuhan untuk berorganisasi. Demikian pula karakteristik manusia sebagai makhluk sosial tidak memungkinkan manusia hidup wajar tanpa berorganisasi (Terry, 2008). Bentuk organisasi seperti rumah sakit yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Ketidakpuasan pasien dalam memperoleh pelayanan kesehatan menjadi salah satu tantangan untuk sebuah rumah sakit, untuk itu dalam meningkatkan mutu pelayanan tenaga perawat sangat diperlukan dalam memenuhi pelayanan yang dibutuhkan pasien. Seorang pemimpin diperlukan dalam menciptakan suasana kerja yang dapat mendorong perawat untuk melakukan yang terbaik. Motivasi ialah upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan dan ataupun pembangkit tenaga pada seseorang dan ataupun sekelompok masyarakat tersebut mau berbuat dan bekerjasama secara optimal melaksanakan sesuatu yang telah

direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Azwar, 2010). Pengaruh kepemimpinan dalam memberikan motivasi kerja menjadi faktor penting agar pekerja bersedia melaksanakan pekerjaannya dengan semangat, giat dan memberikan produktifitas yang tinggi (Azwar, 2010). METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan suatu penelitian (survei) analitik dengan menggunakan pendekatan survei cross sectional. Penelitian dilakukan di poliklinik RSUP BLU Prof. R. D. Kandou Manado pada bulan Juli 2014.

Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh perawat tetap yang bekerja di poliklinik BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dengan jumlah 73 perawat. Teknik menentukan sampel yaitu purposive sampling. Sampel yang didapatkan yaitu 71 perawat, 2 perawat termasuk dalam kriteria eksklusi karena memiliki lama kerja > 5 tahun.

Alat ukur menggunakan kuesioner dengan berisi identitas responden untuk mengetahui karakteristik responden, pertanyaan tentang kepemimpinan kepala keperawatan dan motivasi kerja yang berhubungan dengan kinerja pada perawat.

(3)

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Poliklinik BLU RSUP Prof. dr. D. R. Kandou Manado dengan jumlah 71 perawat. Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 1. Tabel1. Karakteristik Responden

Karakteristik Total n % Umur 17-25 tahun 1 1,40 26-35 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 55 tahun keatas 9 21 32 8 12,6 29,5 45,1 11,2 Jenis Kelamin Laki-laki 9 12.7 Perempuan 62 87.2 Tingkat Pendidikan SMA/Sederajat Diploma Sarjana Ners 13 26 28 4 18.3 36.6 39.4 5.6 Lama Kerja 1-10 11-20 21-30 ≥31 9 12 33 17 12.7 16.9 46.5 23.9

Sumber: data primer

Berdasarkan kelompok umur responden paling banyak berada pada kelompok umur 46-55 tahun dengan jumlah 32 responden (45,07%) dan kelompok umur paling sedikit berada pada kelompok umur 17-25 tahun dengan jumlah 1 responden (1,40%). Semakin bertambah usia seorang pegawai maka seseorang itu akan merasa semakin senang, semakin banyak mengambil inisiatif, jarang meminta untuk pindah kerja, karena semakin tua semakin sulit untuk memperoleh kesempatan kerja (Amriyanti, 2003).

Berdasarkan hasil yang didapatkan sebagian besar responden memiliki jenis kelamin perempuan 87,32% dan laki laki 12,67%.

Responden yang memiliki pendidikan terakhir terbanyak yaitu sarjana dengan jumlah 28 responden (39,43%) dan yang paling sedikit adalah yang mengambil pendidikan terakhir mereka sebagai ahli profesi ners sebanyak 4 responden (5,63%). Pendidikan dan latihan dapat mengembangkan kemampuan seseorang bukan saja untuk menangani pekerjaan pada saat itu tetapi juga untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan tenaga dimasa mendatang artinya pendidikan merupakan inestasi untuk masa depan.

Berdasarkan hasil penelitian jumlah responden yang memiliki lama kerja terbanyak yaitu 21-30 tahun yang berjumlah 33 responden (46,47%) dan responden yang memiliki lama kerja sedikit yaitu 1-10 tahun dengan jumlah 9 responden (12,67%). Lama kerja seseorang diukur melalui rentang waktu yang telah dilewati seseorang dalam selama menjalankan pekerjaanya.

Kepemimpinan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 71 responden di poliklinik BLU RSUP Prof. dr, R. D. Kandou Manado yang lakukan dengan menggunakan kuisioner. Peneliti

(4)

5 membagi variabel kepemimpinan menjadi dua kategori yaitu kepemimpinan baik dan kepemimpinan tidak baik, dari hasil yang didaptkan terdapat 64 orang (90,14%) yang menilai kepemimpinan baik dan 7 orang (9,85%) yang menilai kepemimpinan tidak baik.

Efektivitas kepemimpinan dianggap ditentukan oleh kepribadian seorang pemimpin, pemimpin mempunyai kualitas yang lebih dari pada pengikutnya, mempunyai ciri-ciri yang tidak dipunyai pengikut-pengikutnya (Munandar, 2008). Kepemimpinan adalah memberi makna dan tujuan, menekankan pada hal-hal yang tepat untuk dikerjakan, membantu lingkungan yang kondusif bagi organisasi untuk mencapai tujuan, membuat orang lain melakukan apa saja yang diinginkan, memotiasi orang untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sukarela, memungkinkan orang lain bertanggung jawab, memberdayakan orang lain untuk mengerjakan apa yang mereka anggap benar, membantu orang lain merasa aman, lebih percaya diri, mengembangkan, menjaga, dan mengubah budaya, memiliki pangsa pasar yang lebih besar dari pada pesaing, memiliki produk dari layanan yang paling bagus di pasar (Tracy, 2006).

Motivasi Kerja

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di poliklinik BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado, peneliti membagi variable motivasi menjadi tiga kategori yaitu motivasi rendah, motivasi sedang, motivasi tinggi. Hasil penelitian yang diukur lewat kuisioner didapatkan terbanyak perawat memiliki motivasi kerja yang tinggi yaitu 54 responden (78,87%), sedang sebanyak 17 responden (21,12%), dan tidak ada perawat yang memiliki motivasi rendah. Berbeda dengan hasil penelitian yang didapatkan bahwa perawat dan bidan yang berada di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto sebagian besar memiliki motivasi kerja rendah yaitu 57 responden (55,9%) dan yang memiliki motivasi tinggi haynya berjumlah 45 responden (44,1%) (Setiarini, 2011). Dalam buku Wexley dan Yuki yang diterjemahkan oleh Shobaruddin tahun 2005 mengatakan motivasi adalah suatu proses yang memerlukan perilaku energi dan pengarahan dimana kebutuhan-kebutuhan kemanan, berkelompok, penghargaan, kemandirian, prestasi atau keberhasilan serta kebutuhan kelangsungan hidup, semuanya berpengaruh terhadap perilaku seseorang agar termotivasi.

(5)

6 Kinerja

Berdasarkan penilitian yang sudah dilakukan di poliklinik BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado dengan kuisioner melalui 10 buah pertanyaan, didapatkan hasil bahwa sebagian besar perawat rawat jalan memiliki kinerja yang baik sebanyak 64 responden (91,54%) sedangkan 7 responden (8,45) memiliki kinerja yang tidak baik. Hasil Penelitian Hendrarni (2008) dengan jumlah responden 43 perawat menyatakan bahwa perawat di Rumah Sakit Bhayangkara Medan terbanyak memiliki kualitas kinerja sedang yaitu 46,5%, baik 20,9% dan kinerja buruk 32,6% dengan jumlah responden 43 perawat. Unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan (Sastrohadiwiyo, 2005). Penilaian kinerja dalam organisasi sangat di perlukan untuk memberikan informasi bagi pertimbangan pemberian promosi dan penetapan gaji, penilaian kinerja memberikan umpan balik bagi para manajer maupun karyawan untuk melakukan intropeksi dan meninjau kembali perilaku selama ini, baik yang positif maupun negatif (Soeroso, 2003).

Hubungan antara Kepemimpinan dengan Kinerja Perawat di Poliklinik BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado 2014

Pengujian hubungan antara kepemimpinan dan kinerja perawat di Poliklinik BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado dilakukan dengan menggunakan uji Fisher Exact dengan menggunakan batas signifikansi 0,05. Nilai signifikansi yang didapatkan yaitu 0,018 kurang dari 0,05, hal ini berarti bahwa H1 di terima dan H0 di tolak atau terdapat hubungan antara kepemimpinan dan kinerja perawat yang berada di Poliklinik BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado. Hasil penelitian ini sejalan dengan penilitian yang dilakukan oleh Sukmawati (2008) di PT. Pertamina UPMS III Terminal Transit Utama Balongan Indramayu yang mendapatkan hasil bahwa ada pengaruh yang bermakna dari variabel kepemimpinan terhadap variable kinerja karyawan. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penilitian yang dilakukan oleh Mulyono dkk (2013) di RS Tingkat III 10.06.01 Ambon dengan jumlah responden 32

Kepem impina n Kinerja To tal P Baik Tidak Baik n % n % n Baik 60 93,7 4 6,2 64 0,01 8 Tidak Baik 4 57,1 3 42,8 7 Total 64 90,1 7 9,85 71

(6)

7 perawat yang mendapatkan tidak terdapat hubungan, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dengan kinerja perawat.

Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat di Poliklinik BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado 2014 Motivasi Kinerja Tot al P Baik Tidak baik n % n % n Sedang 10 58,8 7 41,1 17 0,000 Tinggi 54 100 0 0,0 54 Total 64 90,1 7 9,8 71

Pengujian hubungan antara motivasi kerja dan kinerja perawat di Poliklinik BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square dengan menggunakan batas signifikansi 0,05. Nilai signifikansi yang didapatkan yaitu 0.000 lebih kecil dari 0.05, hal ini berarti bahwa H1 diterima H0 ditolak atau terdapat hubungan antara motivasi kerja dan kinerja perawat di Poliklinik BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian lain juga yang dilakukan oleh Chandraningtyas dkk (2012) bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap variabel kinerja karyawan pada karyawan PT. Kusuma Karya Persada. Subarulin dkk (2013) juga menunjukkan bahwa motivasi tinggi

dengan kinerja perawat baik lebih besar dibandingkan dengan motivasi rendah dengan kinerja perawat baik, dari hasil analisis bivariat mendapatkan bahwa ada pengaruh motivasi terhadap kinerja perawat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka disimpulkan bahwa: 1. Hasil penelitian mengenai variabel

kepemimpinan mendapatkan bahwa terdapat 90,14% responden menilai kepemimpinan baik dan 9,85% responden kepemimpinan tidak baik. 2. Hasil penelitian mengenai variabel

motivasi kerja mendapatkan bahwa para perawat sebagian besar tergolong dalam motivasi tinggi dimana terdapat 78,87% responden, dan motivasi sedang sebanyak 21,12% responden, untuk kategori motivasi rendah tidak ada responden yang termasuk dalam kategori tersebut.

3. Hasil penelitian mengenai variabel kinerja perawat didapatkan ternyata perawat kebanyakan memiliki kinerja baik yaitu dengan jumlah 97,18% responden dan yang memiliki kinerja tidak baik 8,45%.

4. Terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dengan kinerja perawat yang berada di poliklinik

(7)

8 BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado

5. Terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat yang berada di poliklinik BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado

SARAN

Berdasarkan kesimpulan, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Hendaknya Rumah Sakit dalam meningkatkan kinerja Perawat lebih menitik beratkan pada motivasi perawat, dilihat dari kuesioner yang telah diisi oleh perawat yang berada di poliklinik BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado tersebut diperoleh data bahwa perawat memiliki motivasi yang tinggi pada pekerjaan yang mereka laksanakan, sehingga dengan pemimpin yang baik lebih memotivasi bawahannya misalnya dengan pemberian penghargaan terhadap responden yang berprestasi atau kenaikan jabatan akan dapat meningkatkan kinerja perawat yang lebih baik lagi.

2. Penelitian-penelitian lebih lanjut, hendaknya meneliti variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja perawat, karena dengan semakin baik kinerja dari perawat maka akan berpengaruh baik juga bagi rumah sakit tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara.

Amriyanti., Sumarni., Sutoto. 2003. Kinerja Perawat Ditinjau dari Lingkungan Kerja dan Karakteristik Individu di Instalasi Rawat Inap RSU Banyumas Unit Swadana Daerah. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, (online),

06(01): 11-18,

(http://jurnal.ugm.ac.id/jmpk/article /viewFile/2861/2582, diakses pada 4 Mei 2014).

Chandraningtyas, I. 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Komitmen Organisasional (Studi pada karyawan PT. Kusuma Karya Persada yang outsourcing di PT. Sasa Inti Probolinggo). Jurnal Profit, (online), 6(2), (http://www.google.com/url?q=http ://ejournalfia.ub.ac.id/index.php/pro fit/article/download/246/547&sa=U &ei=hi09VLW9Hsa9uAT0zYGYD w&ved=0CBUQFjAA&usg, diakses pada 20 September 2014). Hendrarni, W. 2008. Pengaruh Motivasi

Kerja Terhadap Kinerja Asuhan Keperawatan dalam Pengkajian dan Implementasi Perawat Pelaksana di RS Bhayangkara. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Mulyono, H., Hamzah, A., Abdullah, A. 2013. Faktor yang berhubungan terhadap Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Tingkat III 16.06.01 Ambon. Jurnal AKK, (online), 2(1): 18-26,

(http://www.google.com/url?sa=t&r ct=j&q diakses pada 4 Mei 2014). Munandar, A. 2008. Psikologi Industri

dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Sastrohadiwiryo, S. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan

(8)

9

Operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Setiarini, K. 2011. Analisis Hubungan Karakterstik Individu, Faktor Organisasi, dan Motivasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana dan Bidan di Rumah Sakit Bhayangkara Tk .I Raden Said Sukanto Tahun 2011. Skripsi. Universitas Indonesia.

Soeroso, S. 2003. Manajemen Sumber Daya Manasia di Rumah Sakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Subarulin., Darmawansyah., Abdullah, R. 2013. Faktor yang mempengaruhi Kinerja Perawat dalam Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Woodward Palu. Jurnal AKK, (online), 2(3): 29-34, (http://www.google.com/url?sa=t&r ct=j&q=&esrc=s&source=web&cd =1&cad=rja&uact=8&ved=0CB8Q, diakses pada 4 Mei 2014).

Sukmawati, F. 2008. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Fisik, dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan di PT Pertamina (PERSERO) UPMS III Terminal Transit Utama Balongan Indramayu. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, (online), 2(3): 175-194, (http://www.stieykpn.ac.id/downloa ds/journal/jeb/jeb_vol_2_no_3_nov ember_2008.pdf, diakses pada 14 September 2014).

Terry, G., Leslie, R. 2008. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. Tracy, B. 2006. Pemimpin Sukses.

Jakarta: Pustaka Delapratasa.

Wexley, K.,Yuki. G. 2005. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia.Rineka Cipta. Jakarta: Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Transaksi-transaksi yang dilakukan Bengkel Maju Lancar pada bulan Juli 2006 adalah sebagai berikut :.. 01 Juli Pemilik perusahaan menambah modal sebesar

[r]

Kesimpulan: Sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Piyungan berusia 20-35 tahun berpendidikan menengah dan tidak bekerja, mayoritas memiliki sikap positif dalam

Pengaruh konsentrasi mordan kapur 100gr/L, 150gr/L dan 225gr/L dengan metode pre mordanting terhadap hasil jadi pewarnaan daun pacarkuku (lawsonia inermis) kering

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas penggunaan abu sabut kelapa sebagai penambah unsur hara untuk pertumbuhan dan hasil tanaman brokoli serta untuk mendapatkan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar kalsium dalam pakan sebesar 1,71% sampai dengan 5,71% tidak memberikan perbedaan yang nyata bagi laju pertumbuhan yuwana

Kawasan Pasar yang disesign oleh pemerintah kota waktu itu merupakan bagian dari Pasar Kampung Jawa dan Pasar Miskin yang dalam perkembangannya kemudian disebut dengan Pasar

Akan tetapi apabila terjadi perubahan pada salah satu atau lebih komponen dari citra tubuh, maka akan muncul citra diri yang negatif (Brooker, 2008, h. Penampilan individu