• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STATISTIK KECELAKAAN KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS STATISTIK KECELAKAAN KERJA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen Pembimbing :

ANALISIS STATISTIK KECELAKAAN KERJA

O L E H : KELOMPOK II

DEPARTEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah, SWT atas kesempatan yang diberikan untuk menyelsaikan makalah yang membahas tentang “Analisis Statistik Kecelakaan Kerja”. Tidak lupa kami haturkan salawat dan salam kepada nabi besar junjungan kita Nabi Muhammad, SAW beserta keluarganya. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini.

Perkembangan industri di Indonesia saat ini semakin maju tetapi perkembangan itu belum di imbangi dengan kesadaran untuk memahami dan melaksanakan keselamatan kerja secara benar untuk mencegah kecelakaan yang sering terjadi di tempat kerja belum dilakukan dengan baik. Banyak jenis kecelakaan yang terjadi di tempat kerja dari yang ringan sampai dengan berat, tetapi hal ini tidak dilaporkan secara benar untuk ditindak lanjuti sebagai upaya pencegahannya.

Mengingat hal tersebut diatas, penulis berusaha menyajikan makalah ini sebagai salah satu sarana peningkatan pengetahuan dan salah satu upaya pencegahan pengurangan terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja, sehingga bermanfaat baik buat diri penulis maupun masyarakat pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan–rekan sangatlah dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Makassar, September 2015

(3)

I. Analisis Kecelakaan Kerja

Analisis kecelakaan kerja merupakan usaha mencari penyebab kecelakaan, mencegah kecelakaan serupa, juga sangat diperlukan dalam sistem statistik kecelakaan. Oleh karena itu laporan analisis kecelakaan harus dapat menggambarkan hal-hal sebagai berikut :

a. Bentuk kecelakaan b. Type cidera pada tubuh

c. Anggota badan yang cidera akibat kecelakaan d. Sumber cidera misalnya objek, pemaparan bahan e. Type kecelakaan

f. Peristiwa yang menyebabkan cidera g. Kondisi berbahaya

h. Kondisi fisik yang menyebabkan kecelakaan

i. Penyebab kecelakaan objek, peralatan, mesin berbahaya

Analisis kecelakaan kerja adalah sebuah studi yang bertujuan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi, menentukan sebab yang sebenarnya, mengukur risiko, mengembangkan tindakan kontrol, menentukan kecenderungan (trend), dan menunjukkan peran serta dalam kasus kecelakaan kerja yang terjadi.

Hal-hal yang perlu dianalisis dalam kecelakaan kerja :

 Setiap kecelakaan yang terjadi, termasuk yang tidak membawa kerugian  Setiap kecelakaan yang membawa kerugian keadaan celaka (incident) dan

keadaan near miss (hampir celaka). Adapun langkah-langkah analisis adalah :

a. Tanggap terhadap keadaan dengan cepat dan positif b. Kumpulkan informasi yang terkait

c. Analisa semua fakta yang penting

d. Kembangkan dan ambil tindakan perbaikan e. Membuat laporan analisis

Analisis diawali dengan mengumpulkan informasi sehingga dapat menerangkan dengan jelas dan runtut kejadian kecelakaan secara tepat, jelas dan objektif. Analisis menyusun sejumlah fakta yang mendahului (anteseden) kecelakaan tanpa interprestasi atau menyatakan pendapat pribadi.

(4)

Informasi dikumpulkan di tempat kejadian segera setelah terjadi kecelakaan. Penyelidika dan analisa sebaiknya dilakukan oleh petugas yang terlatih atau petugas yang telah mengenal dengan baik tempat kerja tersebut. Informasi diperoleh dari korban, saksi mata, teman sekerja, pengawas kerja dan lain-lain. Informasi dapat dilengkapi dengan laporan teknis untuk mendukung analisis.

Dalam analisis kecelakaan kerja pertama kali harus mencari fakta yang mendahului (anteseden) yang tidak tetap dan mencari hubungan logis. Kemudian anteseden tetap yang berperan terhadap kecelakaan. Dalam menyusun suatu analisis, seorang analisis bekerja mundur, mulai dari cedera, kejadian kecelakaan anteseden tetap dan tidak tetap yang langsung berkaitan dengan kejadian kecelakaan dan anteseden lain yang mendahului. Kaitan antar anteseden dengan kejadian kecelakaan digambarkan dengan bagan atau disebut pohon penyebab.

II. Pengertian Statistik Kecelakaan Kerja

Pengertian statistik menurut Suseno Hadi bahwa secara sempit statistik dapat diartikan sebagai data. Dalam arti yang luas statistik dapat berarti sebagai alat untuk menentukan sampel, mengumpulkan data, menyajikan data, menganalisa data dan menginterpretasikan data, sehingga menjadi informasi yang berguna.

Statistik kecelakaan kerja merupakan data atau fakta-fakta yang diperlukan untuk mendeskripsikan keadaan jumlah tenaga kerja yang terpapar atau yang mengalami kecelakaan kerja, jumlah kasus kecelakaan kerja yang dialami, jenis kecelakaan, akibat-akibat kecelakaan, kelompok tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja, penyebab kecelakaan kerja serta waktu dan tempat kecelakaan kerja terjadi.

Data kecelakaan kerja dapat disusun dan diolah dengan baik apabila semua kecelakaan kerja dari semua divisi atau bagian di perusahaan dilaporkan dengan lengkap. Disamping itu juga data kecelakaan kerja harus dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti Badan penyelenggara asuransi tenaga kerja untuk keperluan klaim tenaga kerja dan ke kantor departemen

(5)

kecelakaan kerja.

III. Tujuan Statistik Kecelakaan Kerja

Menurut ILO (1989) maksud dan tujuan dari analisis data kecelakaan kerja adalah untuk menemukan dan menentukan faktor-faktor kecelakaan yang terkait dengan peristiwa kecelakaan yang terjadi. Dari hasil analisa dimaksud selanjutnya dapat diambil langkah-langkah untuk mencegah terualangnya kembali kecelakaan serupa, yaitu melalui koreksi terhadap kondisi maupun tindakan yang tidak aman.

Tujuan statistik dalam penerapan K3 adalah digunakan untuk menilai ‘OHS Performance Program’. Dengan menggunakan statistik dapat memberikan masukan ke manajemen mengenai tingkat kecelakaan kerja serta bebagai faktor yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mencegah menurunnya kinerja K3. Adapun tujuan utamanya, yaitu :

a. Memperkirakan penyebab dan besarnya permasalahan kecelakaan yang terjadi

b. Mengidentifikasi pencegahan utama yang dibutuhkan c. Mengevaluasi efektivitas pencegahan yang dilakukan

d. Memonitoring resiko bahaya, peringatan bahaya dan kampanye keselamatan kerja

e. Mencari masukan informasi dari pencegahan yang dilakukan

IV. Manfaat Statistik Kecelakaan Kerja

Statistik kecelakaan kerja sangat penting untuk mengevaluasi berhasil tidaknya suatu program keselamatan dan kesehatan kerja yang dijalankan di sebuah perusahaan. Dari data statistik ini dapat diperoleh deskripsi kecelakaan kerja yang terjadi dilihat dari berbagai aspek. Hal terpenting dari data ini adalah dapat disusun serangkaian rencana pencegahan dan perbaikan agar kecelakaan kerja dari waktu ke waktu di perusahaan yang bersangkutan dapat turun hingga ke angka nol (zero accident).

Manfaat statistik kecelakaan kerja sebagai ukuran atau parameter evaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk melihat trend

(6)

atau membandingkan kecelakaan kerja pada tiap unit / bagian kerja dalam suatu perusahaan, antar industri sejenis, antara satu industri dengan industri lain, industri antar daerah / wilayah, industri pada suatu negara bahkan antara berbagai negara dalam waktu tertentu.

Konkritnya statistik dapat digunakan untuk :

a. Mengidentifikasi naik turunnya (trend) dari suatu timbulnya kecelakaan kerja b. Mengetahui peningkatan atau berbagai hal yang memperburuk kinerja K3 c. Membandingkan kinerja antara tempat kerja dan industri yang serupa (T-Safe

Score)

d. Memberikan informasi mengenai prioritas pengalokasian dana K3

e. Memonitoring kinerja organisasi, khususnya mengenai persyaratan untuk penyediaan sistem / tempat kerja yang aman.

V. Azas-azas Statistik Kecelakaan Kerja

Agar data statistik dapat dibandingkan secara maksimum untuk tujuan pencegahan kecelakaan kerja, maka harus memperhatikan beberapa azas yang berlaku. Suma’mur (1989) menjelaskan bahwa beberapa azas yang harus diterapkan antara lain :

a. Statistik kecelakaan kerja harus disusun atas dasar definisi yang seragam mengenai kecelakaan-kecelakaan dalam industri, dalam kerangka tujuan pencegahan pada umumnya dan sebagai ukuran resiko-resiko kecelakaan pada khususnya. Semua kecelakaan yang didefinisikan demikian harus dilaporkan dan ditabulasikan secara seragam

b. Angka-angka dan beratnya kecelakaan harus dikumpulkan atas dasar cara-cara seragam. Harus ada pembatasan-pembatasan seragam tentang kecelakaan, cara-cara seragam untuk mengukur waktu menghadapi resiko, dan cara-cara seragam untuk menyatakan besarnya resiko

c. Klasifikasi industri dan pekerjaan untuk keperluan statistik kecelakaan harus selalu seragam

d. Klasifikasi kecelakaan menurut keadaan-keadaan terjadinya dan menurut sifat dan letak luka atau kelainan harus seragam, dan dasar-dasar yang dipakai untuk menetapkan kriteria pemikiran harus selalu sama.

(7)

Pelaporan dan statistik data kecelakaan dilakukan dengan penilaian dan analisa kecelakaan yang ditemukan di tempat kerja, hal ini di tujukan untuk upaya pencegahan kecelakaan, data ini juga berguna untuk menilai besarnya biaya penggantian perawatan bagi korban kecelakaan. Informasi tentang kecelakaan kerja yang harus di catat sebagai berikut :

a. Identifikasi dimana kecelakaan terjadi

b. Gambaran bagaimana kecelakaan itu terjadi c. Penentuan tingkat jenis kecelakaan yang terjadi

d. Informasi ini harus didokumentasikan dengan benar untuk langkah-langkah pencegahan selanjutnya.

e. Pengumpulan informasi kecelakaan kerja mempunyai 3 fungsi yaitu :

 Ditempat kerja, data kecelakaan kerja digunakan untuk peringatan bagi tenaga kerja agar berhati-hati saat melakukan aktivitas

 Dibidang hukum, data ini digunakan untuk membuat peraturan tentang lingkungan kerja dan ketentuan penerapan keselamatan di tempat kerja  Di bidang asuransi kecelakaan, data ini berguna untuk menentukan

tingkat kecelakaan dan besarnya santunan yang harus diberikan sesuai tingkat kecelakaan yang terjadi.

Contoh Laporan Kecelakaan Kerja Laporan Kecelakaan Kerja

No. Seri : ... Pekerja Terluka

(8)

Jenis Pekerjaan dan Tempat Kerja

Jenis Pekerjaan apa yang dilakukan korban saat kecelakaan terjadi ? Dimana terjadinya Kecelakaan ?

Gambaran terjadinya kecelakaan

Apa yang sedang dilakukan korban saat kecelakaan terjadi dan alat apa yang digunakan ?

Apakah ada kerusakan pada alat yang digunakan ? (berhubungan dengan kondisi peralatan)

Apa ada faktor pendukung yang menyebabkan kecelakaan ? (berhubungan dengan kondisi tempat kerja)

Tingkat Kecelakaan Kerja

Jenis Kecelakaan Bagian Organ Tubuh yang terluka Tergores - Luka Terbuka - Luka Tertutup - Terpotong - Meninggal Keracunan

- Terkena bahan kimia - Terkena radiasi - Tersengat listrik - Lain-lain - Kepala - Mata - Leher - Punggung - Perut - Pundak - Tangan - Jari - Kaki - Lain-lain

Gambaran keseluruhan tentang kondisi korban sehubungan dengan tingkat kecelakaan.

Tidak Absen Absen 1-3 Absen 4-14 Absen lebih 14 hr

Cacad Meninggal

(9)

Tanda Tangan Petugas

VII. Ukuran-ukuran Kecelakaan Kerja

Beberapa parameter kecelakaan kerja yang lazim dipergunakan menurut ILO (1991) adalah :

a. Accident Frequency Rate (AFR) / Frekuensi Kecelakaan Kerja (FKK) b. Accident Incidence Rate (IR) / Angka Kejadian Kecelakaan (AKK) c. Disabling Injury Frequency Rate / Angka Kekerapan Cidera (AKC)

d. Accident Severity Rate (SR) / Angka Beratnya Kecelakaan Kerja (ABKK) e. Averege Days Charge (ADC) / Rata-rata hari kerja hilang

f. Accident Incidence Rate (IR) / Angka Kejadian Kecelakaan (AKJ) g. Frequency Severity Index (FSI) / Indeks Kecelakaan Kerja (IKK)

Dari beberapa parameter yang telah disebut diatas, FR dan SR berdasarkan standar ANSI dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja K3. Hal ini telah diadopsi dan diterapkan oleh Depnaker RI yang merupakan salah satu substansi dalam pencatatan dan pelaporan kecelakaan kerja sebagaimana ditetapkan dalam Permenaker No. 03/Men/1988 tentang tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Cecep Dani Sucipto. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Gosyen Publishing. Yogyakarta.

Iwan Muhammad Ramdan. 2006. Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Edisi Pertama, Up Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman. Kalimantan Timur.

Referensi

Dokumen terkait

Suatu pernyataan yang sesuai dengan pernyataan “Jika anda datang, maka saya tidak pergi” adalah ..... Jika saya pergi, maka anda

Berdasarkan latar belakang tersebut dibuat suatu sistem alat bantu ukur kemiringan pada gergaji miter dengan menggunakan metode algoritma complementary filter dengan

Penerapan medan magnet pada senyawa ini meningkatkan nilai konstanta dielektrik untuk keseluruhan rentang pengukuran dengan pola relasi konstanta dielektrik (ε)– waktu (t)

Pada komponen pendapatan rumah tangga kini terdapat 29 dari 33 provinsi yang nilai indeksnya menunjukkan perbaikan kondisi ekonomi, sedangkan pada komponen pengaruh inflasi

3 Adi Andojo Soetcipto, Prospek Penyelesaian Kasus Munir Melalui Peninjauan Kembali Putusam MA, Dalam Komite Solidaritas Aksi Untuk Munir (KASUM), Risalah Kasus

Asidi-alkalimetri ini melibatkan titrasi basa bebas atau basa yang terbentuk karena hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah, dengan suatu standar (asidimetri)

Air yang digunakan harus murni dan tidak terdapat kandungan lain dan non  –   mineral untuk menghidari korosi yang terjadi pada boiler, Air tersebut diolah pada Water

keterampilan pola asuh anak perlu diajarkan kepada orang tua peserta didik sejak dini agar orang tua lebih paham dalam hal pola pengasuhan anak yang baik dan