• Tidak ada hasil yang ditemukan

Key Word: Community Empowerment, Training, Masks, Handsanitiser

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Key Word: Community Empowerment, Training, Masks, Handsanitiser"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN

MASKER DAN HAND SANITIZER DI LINGKUNGAN GAMBIREJO RT. 02 RW. 03

KELURAHAN WARUJAYENG KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK

Mohamad Mustafid Hamdi STAI Darussalam Nganjuk Email: hamdimustafid@gmail.com

S Abstract: Community service in college is an

inevitability, because it is part of the tri dharma of higher education. The STAI Darussalam Nganjuk community service team carried out community service activities in the midst of community conditions in the shadow of the Covid-19 pandemic. This service was carried out by 2 lecturers with 5 students consisting of Islamic Education Management study program and Ahwal al-Syakhsiyyah. The potential of Gambirejo RT 02 RW 03 Warujayeng Tanjunganom Nganjuk community is very diverse, among others, is the attitude and nature of independence and prioritizes cohesiveness and togetherness. With the ABCD approach, the implementation of mentoring is carried out in the form of handsanitizer and mask making training. In its process, the stages of implementation of management-based programs that implement the management functions of Planing, Organizing, Akctuating and Controling. With the background of the community that is still thick with rural traditions, the existing potentials are utilized and help the smooth running of existing programs. In the process, this program is carried out through stages, namely the provision of pre-test, basic knowledge, practicum and post test. The final result of mentoring shows the changes and expectations of the community side by side. The results of the program showed the existence of knowledge, mask making skills and handsanitizer and a passion to develop into a product that can help the family economy. From here, at the end of the program the team held RTL with the community side by side, and resulted in the follow-up of the program periodically according to the agreement.

Key Word: Community Empowerment, Training, Masks, Handsanitiser

Abstrak: Pengabdian masyarakat di perguruan tinggi adalah suatu keniscayaan, karena hal ini merupakan bagian dari tri dharma perguruan tinggi. Tim pengabdian STAI Darussalam Nganjuk melaksanakan kegiatan pengabdian Masyarakat ditengah kondisi masyarakat dalam bayangan pandemic Covid-19. Pengabdian ini dilaksanakan oleh 2 dosen dengan mahasiswa sebanyak 5 orang yang terdiri dari program studi Manajemen Pendidikan Islam dan Ahwal al-Syakhsiyyah. Potensi masyarakat lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 Warujayeng Tanjunganom Nganjuk sangatlah beragam, antara lain adalah sikap dan sifat mandiri dan mengutamakan kekompakan dan kebersamaan. Dengan pendekatan ABCD, pelaksanaan pendampingan dilaksankan berupa pelatihan pembuatan handsanitizer dan masker. Dalam prosenya, tahapan-tahapan pelaksanaan program berbasis manajemen yang mengimplementasikan fungsi manajemen Planing, Organizing, Akctuating dan Controling. Dengan latar belakang masyarakat yang masih kental dengan tradisi pedesaan, potensi-potensi yang ada dimanfaatkan dan membantu kelancaran program yang ada. Dalam prosesnya, program ini dilaksanakan melalui tahapan-tahapan, yaitu pemberian pre test, pengetahuan dasar, praktikum dan post test. Hasil akhir pendampingan menunjukkan adanya perubahan dan harapan dari masyarakat dampingan. Hasil program ditunjukkan adanya pengetahuan, ketrampilan pembuatan masker dan handsanitizer dan semangat untuk mengembangkan menjadi produk yang mempu membantu perekonomian keluarga. Dari sinilah, pada akhir program tim mengadakan RTL bersama masyarakat dampingan, dan membuahkan hasil adanya tindak lanjut dari program tersebut secara berkala sesuai kesepakatan.

Kata Kunci: Pemberdayan Masyarakat, Pelatihan, Masker, Handsanitiser

(2)

PENDAHULUAN Isu dan Fokus Penelitian

Kegiatan Pengabdian Kepada

Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh

tim menentukan lokasi pengabdian di

lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 Warujayeng Tanjunganom Nganjuk. Yang mana seluruh warga lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 Kelurahan Warujayeng beragama

Islam. 1

Mayoritas warga lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 memiliki mata pencaharian sebagai produsen batu bata, ada sebagian petani, pedagang dan guru. Kondisi sosial antar warga cukup baik, hal ini didukung dengan beberapa organisasi yang telah berjalan, seperti jam’iyah muslimat yang diikuti ibu-ibu dan remaja putri dan jam’iyah yasin yang diikuti bapak-bapak serta remaja. Walaupun demikian, berdasarkan penelusuran tim, diwilayah tersebut belum ada organisasi ataupun komunitas yang berlatar belakang non keagaaman, seperti PKK, karang taruna dan

lain sebagainya.2

Dari gambaran tersebut diatas, jika melihat potensi yang dimiliki sangatlah besar untuk dikembangkan, disisi lain pada situasi dan kondisi pandemi Covid-19 masyarakat sangatlah perlu memperhatikan kondisi dan situasi yang ada, namun kegiatan sosial keagamaan tetap berjalan. Disisi lain, situasi dan kondisi yang ada tentunya dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi,

1Wawancara, Ibu Kholifah 2Wawancara, Ibid.,

walaupun hanya sekedar dapat membantu sedikit dari pemenuhan kebutuhan ekonomi. Dengan istilah lain, potensi yang ada dan

kondisi yang ada, harusnya mampu

dimanfaatkan untuk peningkatan sektor

ekonomi.

Disisi lain, dengan adanya kondisi yang demikian, masyarakat harus menekan dan

menghemat keuangan demi untuk

terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan pokok, karena situasi dan kondisi perekonomian yang saat ini benar-benar membutuhkan perhitungan yang matang, walaupun demikian masalah kesehatan adalah menjadi hal pokok yang juga harus diperhatikan, apalah artinya ekonomi baik namun kesehatan tidak baik, tentunya perekonimian harus stabil dan kesehatan harus tetap terjaga, tidak ada penularan penyakit terutama sebagaimana yang saat ini sedang terjadi, yaitu Covid-19.

Berangkat dari paparan diatas, tim

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

tertarik dan termotivasi dalam memberdayakan social ekonomi di lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 Kelurahan Warujayeng berbentuk Pengabdian Masyarakat melalui Berbasis Asset

Based Comunities Development (ABCD),

dimana bentuk pengabdian yang demikian berarti mampu memastikan bahwa masyarakat dampingan “berkesempatan” untuk turut serta

sebagai penentu, agenda perubahan tersebut.3

Permasalahan yang layak diselesaikan di lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 Kelurahan Warujayeng adalah kurangnya

3Idam Mustofa, Kuliah Pengabdian Masyarakat

(3)

kegiatan lingkungan berbasis ekonomi dan

social, apalagi kondisi sosial ekonomi

masyarakat saat ini, penuh dengan

ketidaktentuan dikarenakan adanya wabah.

Kewirausahaan dipandang sebagai

fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar atau di dunia kerja.4

Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2002) Entrepreneurship is the process

whereby an individual or a group of individuals uses organized efforts and means to pursue opportunities to create value and grow by fulfilling wants and needs through innovation and eniquenees, on matter what

resources are currently controlled.

(Kewirausahaan adalah proses dimana seorang

individu atau kelompok individu

menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mengejar peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tentang masalah sumber daya apa yang saat ini

dikendalikan).5

Merujuk dan mempertimbangan paparan

tersebut diatas, maka berdasarkan

permasalahan, fokus dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 Kelurahan Warujayeng adalah mengadakan pelatihan pembuatan masker dan hand sanitizer serta pemasarannya dalam rangka untuk memberikan pendampingan masyarakat untuk berwirausaha.

4Ibid, 28

5Dedi Takdir, dkk., Kewirausasaan, Wijana Wahadi

Karya, Jogjakarta, 2015, hal. 1

Tujuan

Dengan adanya Pengabdian Kepada

Masyarakat (PKM) diharapkan dapat

memberikan dampak pada lingkungan

Gambirejo RT 02 RW 03 Kelurahan

Warujayeng Kecamatan Tanjunganom

Kabupaten Nganjuk yaitu tersedianya kegiatan yang dapat meningkatkan kreativitas sehingga dapat menghasilkan produk dimana produk tersebut dapat menjadi salah satu alternatif sumber penghasilan sehingga membantu perekonomian keluarga.

Alasan Memilih Subjek Dampingan

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilingkungan Gambirejo RT 02 RW 03

Kelurahan Warujayeng memilih subjek

dampingan anggota masyarakat, dimana

berdasarkan atas penelusuran tim,

masyarakatnya memiliki semangat dalam

menjalankan kegiatan yang mampu

menumbuhkan kekompakan dan kerukunan

masyarakat yang didukung oleh tokoh

masyarakat yang mengayomi.6

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03

Kelurahan Warujayeng Kecamatan

Tanjunganom Kabupaten Nganjuk memilih subjek tersebut karena pertimbangan yaitu banyaknya keterampilan yang dimiliki namun belum ada wadah atau organisasi yang menampung.

Lain daripada poin tersebut diatas, semangat juang mensyiarkan agama islam dari

masyarakat inilah yang membuat tim

(4)

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

menjadikan masyarakat sekitar menjadi

sasaran kemitraan di lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 Kelurahan Warujayeng Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk, mengingat banyak sekali aset berharga yang dapat dikembangkan baik berupa potensi, kepemilikan aset fisik, maupun aset-aset lain yang mendukung kegiatan kemitraan yang akan terlaksana.

Kondisi Subjek Dampingan

Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di lingkungan Gambirejo RT 02 RW

03 Kelurahan Warujayeng Kecamatan

Tanjunganom Kabupaten Nganjuk melalui metode wawancara dan observasi di lapangan, maka didapatkan data bahwa lingkungan Gambirejo merupakan salah satu lingkungan dalam kelurahan Warujayeng. Yang mana dalam lingkungan tersebut terdapat

lembaga-lembaga baik formal maupun non formal. 7

Masyarakat lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 Kelurahan Warujayeng Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk mayoritas bermata pencaharian sebagai produksi batu bata, sedangkan yang lain ada yang pedagang, petani, dan guru. Di lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 Kelurahan Warujayeng Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk masih belum ada organisasi-organisasi seperti karang taruna atau ibu-ibu PKK. Banyak masyarakat baik ibu-ibu maupun remaja yang memiliki

7Dokumentasi Kelurahan Warujayengg

keterampilan namun belum ada wadah untuk

menyalurkan keterampilan tersebut.8

Output Pendampingan yang Diharapkan Setelah mengadakan pendampingan dari program yang telah dilaksanakan, maka output

pendampingan yang diharapkan adalah

mengadakan pelatihan pembuatan masker dan hand sanitizer serta pemasaran, pada program ini diharapkan masyarakat khususnya ibu-ibu dan remaja putri di lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 Kelurahan Warujayeng Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk memiliki wadah untuk mengembangkan keterampilan

serta kreatifitasnya sehingga dapat

menghasilkan produk yang bisa menjadi salah satu alternatif dalam membantu perekonomian. METODE PENDAMPINGAN

Strategi Pendampingan 1. Bentuk kegiatan

Berdasarkan hasil survei, observasi dan wawancara dengan beberapa pihak

yang ada, tim Pengabdian Kepada

Masyarakat (PKM) melakukan

pendampingan yang sesuai dengan fokus

pengabdian dengan judul program

“Pemberdayaan Masyarakat melalui

Pelatihan Pembuatan Masker dan Hand Sanitizer di Lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 Kelurahan Warujayeng Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk”.

Adapun bentuk kegiatan dalam

pendampingan ini adalah Pelatihan

(5)

pembuatan masker dan hand sanitizer serta pemasaran;

2. Pendekatan

Kegiatan Pengabdian Kepada

Masyarakat (PKM) ini menggunakan jenis pendekatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Berbasis Aset atau biasa dikenal dengan pendekatan Asset Based Community

Development (ABCD) yang memanfaatkan

pengembangan asset yang ada di

Masyarakat. PKM berbasis aset ditempuh

melalui beberapa tahapan, yaitu:

Appreciative Inquiry (A), Visioning;

Pemetaan Aset; Mobilisasi (Perencanaan Aksi); Monitoring dan Evaluasi.

3. Metode

Pengabdian Kepada Masyarakat

(PKM) Moderasi Beragama menggunakan metode service learning; dimana peserta Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) memberikan materi dan teori yang dimiliki

oleh peserta Pengabdian Kepada

Masyarakat (PKM) yang kemudian

diaplikasikan berupa pengabdian kepada masyarakat, adapun pelaksanaannya adalah program pelatihan pembuatan masker dan hand sanitizer serta pemasarannya, peserta Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

mendemonstrasikan cara pembuatan

masker, mulai dari pemotongan bahan hingga menjahit; meracik bahan-bahan pembuatan hand sanitizer; dilanjut dengan tutorial pemasaran dengan media visual. Langkah-langkah dalam Pendampingan

Sebagai upaya mensukseskan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang

pelaksanaannya oleh Tim Mahasiswa di bawah bersama dosen pelaksana pengabdian, maka

harus melalui langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Analisa/pemetaan sosial dan atau need

assessment.

Yaitu untuk mengetahui potensi dan

peluang, serta kebutuhan nyata

masyarakat/mitra pengabdian dengan

melakukan wawancara kepada mitra

pengabdian, yaitu Wawancara dengan ketua RT dan warga setempat. Selama proses wawancara dengan Ketua RT, kendala pertama yang dialami adalah sulitnya

mendapatkan izin dari Ketua RT

dikarenakan belum mengetahui teknis Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Dalam hal ini, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) memberikan penjelasan mengenai teknis kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) sehingga tim mendapatkan izin untuk melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03

Kelurahan Warujayeng Kecamatan

Tanjunganom Kabupaten Nganjuk.

Adapun ketika melakukan wawancara dengan warga setempat (ibu Kholifah), ditemui fakta di luar dugaan bahwa interaksi antara Ketua RT dengan warga sekitar tidak terlalu intens. Oleh karena itu, untuk menciptakan hubungan komunikasi antara Ketua RT dengan warga, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merancang program yang dapat membentuk kerja sama antara RT dengan warga sekitar.

(6)

2. Penyusunan (perencanaan) program yang didapatkan dari hasil analisa/pemetaan sosial oleh peserta Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)

Berdasarkan hasil analisa melalui wawancara dengan Ketua RT dan warga setempat, maka Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) menyusun sebuah

program yang dapat menumbuhkan

interaksi intensif antara Ketua RT dan warga. Dengan membentuk kerja sama bersama Ibu RT, tim menyusun program

Pelatihan Pembuatan Masker, Hand

Sanitizer dan Pemasaran

3. Pengkoordinasian tugas dan kewajiban

semua anggota Pengabdian Kepada

Masyarakat (PKM)

Program Pelatihan Pembuatan

Masker, Hand Sanitizer dan Pemasaran. Dalam program “Pelatihan Pembuatan Masker, Hand Sanitizer dan Pemasaran”, tim membentuk kerjasama dengan Ibu RT

untuk membantu mengkoordinir

keterlibatan ibu-ibu lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 kelurahan Warujayeng

Kecamatan Tanjunganom Kabupaten

Nganjuk dalam pelaksanaan program. Dalam hal ini, Tim Pengabdian Kepada

Masyarakat (PKM) melakukan

pengkoordinasian untuk menunjang

pelaksanaan program agar berjalan dengan lancar.

Adapun bentuk Pengkoordinasian di

sini adalah meliputi penentuan

penanggungjawab program, konsumsi,

pembagi acara, narasumber, dokumentasi dan akomodasi.

4. Implementasi program kerja oleh peserta Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bersama mitra pengabdian.

Program Pelatihan Pembuatan Masker, Hand Sanitizer dan Pemasaran. Program ini dilakukan dalam dua kali pertemuan.

Pertemuan pertama adalah pelatihan

pembuatan masker, lalu pertemuan kedua adalah pelatihan pembuatan hand sanitizer dan pemasaran.

Pada pertemuan pertama, tim melakukan pelatihan dengan mempraktikkan secara

langsung langkah-langkah pembuatan

masker. Setiap anggota tim melakukan praktik pembuatan masker bersama satu kelompok yang terdiri dari 3-5 peserta. Kendala yang dialami oleh tim adalah terdapat beberapa peserta yang belum mengetahui teknik dasar menjahit, dan hal tersebut bisa berdampak pada alokasi waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Adapun pada pertemuan kedua, tim melakukan praktik bagaimana meracik hand sanitizer, menjelaskan mengenai bahan-bahan yang dibutuhkan serta takarannya, kepada peserta. Setelah itu, semua peserta diminta untuk meracik hand sanitizer sendiri dengan didampingi oleh tim. Setelah tahap peracikan hand sanitizer, dilanjutkan

dengan penmberian materi mengenai

pemasaran produk, dalam hal ini peserta

diberikan langkah-langkah dalam

penggunaan aplikasi jual beli online sebagai sarana pemasaran.

Kendala yang dialami paa pertemuan kedua ini, banyak peserta yang berhalangan hadir serta terdapat beberapa peserta,

(7)

khususnya ibu-ibu yang masih gagap teknologi.

5. Pengendalian hasil program kerja yang

telah diimplementasikan oleh peserta

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) untuk memastikan keberhasilan program.

Program Pelatihan Pembuatan

Masker, Hand Sanitizer dan Pemasaran. Pada program pelatihan masker, evaluasi yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) menunjukkan hasil yang sesuai dengan capaian program, di mana peserta telah mampu menerapkan materi-materi yang telah disampaikan oleh tim.

Peserta berhasil membuat masker,

meracik hand sanitizer, serta dapat

mengetahui bagaimana memanfaatkan

media sosial sebagai sarana pemasaran. Bahkan setelah implementasi program yang telah dilakukan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), peserta yang terdiri dari ibu-ibu lingkungan gambirejo RT 02 RW 03 serta beberapa remaja putri membentuk komunitas kerajinan tangan, adapun kerajinan yang saat ini sedang digarap adalah membuat tas dari tali kur. Pemilihan Subjek Dampingan

1. Pihak-pihak yang terlibat (stakeholders) Pada program “Pelatihan Pembuatan Masker, Handsanitizer beserta Pemasaran”, pihak-pihak yang terlibat adalah Ibu RT sebagai penggerak peserta, para ibu-ibu muda dan remaja putri sebagai peserta dan peserta Pengabdian Kepada Masyarakat

(PKM) sebagai tutor dan fasilitator

kegiatan.

2. Resources yang sudah dimiliki

Pada pelaksanaan program “Pelatihan Pembuatan Masker, Handsanitizer beserta Pemasaran”, subjek dampingan memiliki aset berupa keterampilan dari para peserta Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan juga minat serta bakat para peserta program.

Selain itu, peserta Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) juga menyediakan

proyektor, dan gedung TPQ

Roudlotussalam sebagai tempat

berlangsungnya program. Adapun tim PKM berjumlah 2 orang dosen dan 5 orang mahasiswa yang berasal dari program studi yang berbeda, yaitu Manajemen Pendidikan Islam dan Ahwal al-Syakhsiyyah.

HASILDAN DAMPAK PENDAMPINGAN Dampak Perubahan

1. Capaian Output Program

Untuk mengetahui capaian output telebih dahulu tim PKM membagikan pre dan pos tes kepada peserta. Hal ini dilakukan supaya dapat melihat perkembangan para peserta selama program kegiatan.

Berikut ini hasil yang diperoleh selama program kegiatan adalah dari hasil pre test nilai terendah yaitu 11, sedangkan dari post tes nilai paling rendah yaitu 33,2.

Untuk nilai sikapnya meliputi BS (Baik Sekali) dengan presentase 36,37% yang

(8)

kedisiplinan, kemandirian, kerjasama dan tanggungjawab.

Kemudian ada nilai C (Cukup) dengan presentase 45,45% yang meliputi idikator kemandirian, tanggung jawab dan kerja sama. Kemudian ada nilai K (Kurang) dengan mendapatkan presentase 18,18%.

Dampak yang diperoleh dari kegiatan ini ialah terbentuknya komunitas ibu-ibu dan remaja putri di lingkungan Gambirejo RT

02 RW 03 kelurahan Warujayeng

Kecamatan Tanjunganom Kabupaten

Nganjuk dalam meningkatkan kualitas SDM.

2. Capaian Outcome Program

Program pelatihan pembuatan masker dan hand sanitizer serta pemasarannya.

Pada program ini dilakukan secara

bertahap, tahap pertama tanggal 11 oktober 2020 melakukan pelatihan pembuatan masker pada tahap kedua tanggal 13

oktober 2020 melakukan pelatihan

pembuatan hand sanitizer serta

pemasarannya.

Kader mitra yang terlibat adalah ibu-ibu dan remaja putri di lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 kelurahan Warujayeng

Kecamatan Tanjunganom Kabupaten

Nganjuk. Hasilnya para kader mitra mengalami peningkatan yang baik hal ini terbukti kader mitra dapat memahami materi yang disampaikan oleh tutor dan mampu membuat masker, hand sanitizer serta mengoperasikan aplikasi pemasaran.

Harapan kedepannya mitra membangun

komunitas sebagai wadah pelatihan

pembuatan produk yang memiliki nilai jual.

Diskusi Keilmuan

Di Negara kita, kewirausahaan itu sendiri mulai dikenal masyarakat secara umum

sejak Suparman Sumahamidjaya

mempopulerkan istilah wiraswasta. Sejak saat itu mulailah istilah wiraswasta dimuat di berbagai media masa, seperti surat kabar, majalah, dalam siaran radio, dan televisi,

bahkan pada perkembangan selanjutnya

berbagai ceramah dan seminar serta kursus, ceramah dan seminar, serta kursus-kursus diselenggarakan untuk merangsang minat dan perhatian masyarakat terhadap pengembangan kewirausahaan di tanah air.

Kewirausahaan sebagai suatu proses

penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha dan kerja). Definisi tersebut menitikberatkan kepada aspek kreativitas dan inovasi, karena dengan sifat kreativitas dan inovatif seseorang dapat menemukan peluang. Kreativitas adalah

kemampuan untuk membuat

kombinasi-kombinasi baru atau hubungan-hubungan baru antar unsur, data, variabel yang sudah ada

sebelumnya.9

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat

(PKM) STAIDA Krempyang Nganjuk

mengadakan pendampingan di lingkungan

Gambirejo RT 02 RW 03 kelurahan

Warujayeng kecamatan Tanjunganom

kabupaten Nganjuk dengan

mempertimbangkan aset yang ada disekitar dan dimiliki oleh masyarakat, untuk menggali

9Gogi Kurniawan, Kewirausahaan di Era Revolusi

(9)

aset dan menentukan peluang yang ada di lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03

kelurahan Warujayeng Kecamatan

Tanjunganom Kabupaten Nganjuk tim

melakukan kegiatan Analisa/ Pemetaan Sosial/

Need Assesment pada Jum’at, 25 September

2020 dan Minggu, 27 September 2020 dengan

teknik observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

Dari kegiatan Analisa/ Pemetaan Sosial/

Need Assesment tersebut tim menyimpulkan

bahwa di lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 memiliki aset berupa minat dari ibu-ibu dan remaja putri untuk mengikuti pelatihan yang berbasis keterampilan.

Berdasarkan kegiatan analisa/pemetaan sosial/ Need Assesment, tim menentukan kegiatan program dengan melibatkan mitra yang terkait. Dari hasil diskusi yang dilakukan tim beserta mitra, terbentuk program dengan memanfaatkan aset yang dimiliki. Adapun program tersebut yaitu pelatihan pembuatan masker, hansanitizer, dan pemasaran.

Setelah implementasi program

dilaksanakan, terdapat dampak yang dirasakan,

yaitu berupa terbentuknya komunitas,

peningkatan kemampuan dan pengetahuan terkait dengan pembuatan handsanitizer dan pembuatan masker.

Proses pendampingan yang

dilaksanakan, sebagaiamana uraian pendapat tersebut diatas, telah memberikan penambahan

pengetahuan kewirausahaan dengan

memanfaatkan peluang dan kesempatan sesuai situasi dan kondisi serta potensi yang dimiliki masyarakat. Langkah-langkah perubahan yang dilaksanakan oleh tim bersama masyarakat

dampingan, memenuhi langkah-langkah yang dikemukakan oleh Lucas dan Associates (2000:33), yaitu ada delapan langkah menuju

perubahan yang berhasil, yaitu:(1)

membangun pemahaman akan pentingnya perubahan, (2) menciptakan pedoman yang jelas dalam bekerjasama, (3) mengembangkan visi dan strategi, (4) mengkomunikasikan visi

tentang perubahan, (5) pemberdayaan

berdasarkan keperluan dalam lingkungan luas, (6) melaksanakan keberhasilan dari jangka

pendek, (7) meraih konsolidasi dan

menghasilkan perubahan lebih banyak, (8) meraih dan menyegarkan pendekatan baru

dalam budaya akademik.10

Namun disisi lain, pendampingan ini

belum sepenuhnya merespon proses

pengembangan produk, dimana pada dasarnya untuk proses pengembangan produk baru, ada delapan tahap berurutan, yaitu penciptaan ide,

penyaringan ide, pengembangan konsep

produk, pengujian konsep, pengembangan

strategi pemasaran, analisis-bisnis,

pengembangan produk dan pemasaran uji,

komersialisasi.11

PENUTUP

Berdasarkan tahapan yang telah

dilakukan oleh tim pengabdian di lingkungan Gambirejo RT 02 RW 03 dapat ditemukan beberapa capaian dampak yang diperoleh,

10Wahyudin Nur Nasution, dkk. Pendidikan dan

Pemberdayaan Masyarakat, Perdana Publishing, Medan, 2012, hal 44

11Darmanto dan Sri Wardaya, Manajemen

(10)

yaitu terbentuknya komunitas sebagai wadah penyaluran ketererampilan.

Atas partisipasi dan kerjasama semua pihak sehingga terlaksana program ini sampai finis, tim menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, terutama

kepada pihak pemerintah setempat,

lingkungan, LP3M STAIDA dan semua pihak yang terkait. Berharap semoga atas jerih payah

tersebut, menjadi amal jariyah yang

bermanfaat di dunia dan akhirat. Amiin.

DAFTAR REFERENSI

Darmanto dan Sri Wardaya, Manajemen

Pemasaran, Deep Publish, Jogjakarta,

2016.

Dedi Takdir, dkk., Kewirausasaan, Wijana Wahadi Karya, Jogjakarta, 2015.

Gogi Kurniawan, Kewirausahaan di Era

Revolusi Industri 4.0, Sasanti Institute,

Banyumas, 2019.

Idam Mustofa, Kuliah Pengabdian

Masyarakat Tematik Berbasis ABCD

(Nganjuk: LP3M, 2018)

Wahyudin Nur Nasution, dkk. Pendidikan dan

Pemberdayaan Masyarakat, Perdana

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu peneliti membuat Program KKN yaitu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang didalamnnya memiliki dua kegiatan; Pembuatan Tempat cuci tangan serta

Selain itu penulis juga akan menelusuri pegiat disko Indonesia mulai dari mengulas lagu, profil, dan hal menarik lain yang dapat dinikpati penggemar musik..

Pada penelitian ini digunakan metode Breeder Algoritma Genetika (BGA) yang telah dikembangkan dalam optimasi beban seimbang untuk rekonfigurasi jaring

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan, tentang cara dalam pembuatan hand sanitizer serta memberikan pengetahuan, teknologi

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa hasil analisis dengan menggunakan Uji beda nonparametik yakni Uji

Memperhatikan kondisi aktual diatas maka kami akan melaksanakan program KKS-Pengabdian dalam bentuk pelatihan kepada kelompok usaha Ibu-ibu/ remaja putri terkait dengan

Tuples mirip dengan Lists perbedaanya adalah ketika kita membuat suatu daftar menggunakan Lists kita tidak dapat memodifikasi satu elemen atau menambahkan elemen ke tuples.. Namun

Hasil rukyat al-hilal akhir Ramadhan 1433 Hijriyah di Pantai Pasir Putih Situbondo dilaporkan tidak terlihat disebabkan kondisi ufuk yang kotor karena