PONDOK PESANTREN, PANTI JOMPO DAN PANTI
ASUHAN
PELAYANAN Gizi Institusi
Sosial
Pelayanan Gizi Institusi Sosial Adalah Pelayanan
Gizi Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Atau
Swasta Yang Berdasarkan Azas Sosial Dan
Bantuan.
Makanan Institusi Sosial Adalah Makanan Yang
Dipersiapkan Dan Dikelola Untuk Masyarakat
Yang Diasuhnya, Tanpa Memperhitungkan
Keuntungan Dari Institusi Tersebut.
Yang Termasuk Golongan Ini Adalah :
Panti Asuhan, Panti Jompo, Panti Tuna Netra,
Tuna Rungu, Dan Lembaga Sejeis Lainnya
Yang Menglola Makanan Institusi Secara
Sosial.
FARIDA WAHYU N--MGI2017/2018
Ciri-cirinya :
1. Pengelolaannya oleh atau mendapat bantuan dari Departemen Sosial atau badan-badan
amal lainnya.
2. Melayani sekelompok masyarakat dari usia 0 – 75 tahun, sehingga memerlukan
kecukupan gizi yang berbeda-beda.
3. Mempertimbangkan bentuk makanan, suka dan tidak suka anak asuh/klien menurut
kondisi klien.
4. Harga makanan yang disajikan seyogyanya harganya wajar, karena dana yang tersedia
terbatas.
5. Kosumen mendapat makanan 2 – 3 kali sehari ditambah makanan selingan 1-2 kali
sehari secara kontinyu.
6. Macam konsumen yang dilayani, macam dan jumlahnya tetap.
7. Susunan hidangan sederhana dan variasi terbatas.
PROSES PENYELENGGARAAN
MAKANAN
Perencanaan Menu
Pembelian bahan makanan Penyimpanan bahan makanan Pengolahan bahan makanan Penyajian/pendistribusian Higiene sanitasi
PEMBELIAN MAKANAN
embelian bahan makanan merupakan serangkaian kegiatan penyediaan macam, jumlah, spesifikasi/ kualitas bahan
makanan merupakan sesuai ketentuan yang berlaku di institusi/ rumah sakit yang bersangkutan.
Pembelian bahan makanan terkait dengan produk yang benar, jumlah yang tepat, waktu yang tepat dan harga yang benar. Pembelian bahan makanan dapat dilakukan dengan secara
langsung di pasar atau melalui suplier berdasarkan hasil pelelangan dengan sistem kontrak.
PENDISTRIBUSIAN MAKANAN
Sentralisasi adalah suatu cara mengirim hidangan makanan dimana telah diporsi untuk setiap konsumen.
Hidangan-hidangan telah diporsi di dapur pusat.
Sistem desentralisasi mempunyai syarat yaitu adanya pantry yang mempunyai alat-alat pendingin, pemanas, dan alat-alat makan
PENYELENGGARAAN MAKANAN DI PONDOK PESANTREN
Variabel PP NGASOR PP NURUL QURNAIN PP NURIS
Perencanaan menu Tidak ada, namun
mereka memvariasikan makanan tiap harinya
Tidak ada, namun
mereka memvariasikan makanan tiap harinya
Ada. Siklus 10 hari—agar tidak bosan, dan
didiskusikan antara petugas dan Dhalem. Petugas Di luar santri dan
dikordinatori oleh kepala pondok--- 5 orang
5 orang, ibu-ibu sekitar PP--- Penanggung jawab MANTU
5 orang, ibu-ibu sekitar PP---Kordinator
ustadah/Ning Biaya Iuran 150 ribu per bulan,
kekurangan swadaya dari PP
140 ribu per bulan, kekurangan swadaya dari PP
150 ribu per bulan, kekurangan swadaya dari PP
Pembelian bahan
makanan Secara langsung tiap hari Secara langsung, beberapa bahan makanan melalui pemesanan
Secara langsung tiap 2 hari
Penyimpangan
Variabel PP NGASOR PP NURUL QURNAIN PP NURIS
Persiapan pengolahan Ada Ada Ada
Pendistribusian Sentralisasi Sentralisasi Sentralisasi Mutu makanan Kurang diterima Diterima Diterima
Nilai kecukupan gizi Belum diperhitungkan Belum diperhitungkan Belum diperhitungkan
PELAYANAN GIZI INSTITUSI
INDUSTRI (TENAGA KERJA)
Tujuannya Adalah Untuk Mencapai Tingkat
Kesehatan Dan Stamina Pekerja Yang
Sebaik-baiknya, Agar Dapat Diciptakan Suasana Kerja
Yang Memungkinkan Tercapainya Produktivitas
Kerja Yang Maksimal.
Pelayanan gizi institusi industri atau tenaga kerja adalah suatu bentuk penyelenggaraan makanan banyak yang sasarannya di pabrik, perusahaan atau perkantoran.
Yang termasuk golongan ini adalah pabrik,
perusahaan, perkebunan, industri kecil diatas
100 karyawan, industri tekstil, perkantoran, bank
dan sebagainya.
1. Standar makanan yang disediakan diperhitungkan sesuai dengan
beban kerja dan lama pekerjaan serta pertimbangan reaksi kerja.
Dengan waktu kerja sekitar 8 jam tenaga kerja memerlukan energi
makanan yang mengandung 1/3 atau lebih makanan dari
kebutuhan sehari.
2. Frekuensi makan berkisar 1-6 kali/hr dengan 1-3 kali makanan
lengkap dan selebihnya makanan selingan/minuman.
3. Waktu makan pada umumnya seperti waktu makan dirumah.
4. Pada saat pabrik tidak berproduksi, yaitu pada hari libur, maka
KARAKTERISTIK
5. Diperlukan tenaga khusus yang mengelola makanan.
6. Jumlah yang harus dilayani harusnya tetap, atau sedikit
sekali perubahan.
7. Macam hidangan sederhana, tidak bnyak variasi dan
sesuai dengan kemampuan perusahaan.
8. Pelayanan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan
paling banyak dilakukan adalah menggunakan tiket
makanan yang bertanggal.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN UNTUK TENAGA KERJA :
Penyelenggaraan makanan.
Petugas penyelenggara makanan. Sistem pelayanan makanan.
Susunan menu dan nilai gizi makanan. Dapur dan ruang makan
1. PENYELENGGARAAN MAKANAN
BISA DILAKSANAKAN SENDIRI OLEH PERUSAHAAN TEMPAT TENAGA
KERJA BEKERJA ATAU PERUSAHAAN LAIN DENGAN CARA DIKONTRAK YANG MEMENUHI SYARAT TERTENTU
2. PETUGAS PENYELENGGARA MAKANAN
MEMENUHI SYARAT MINIMAL TERTENTU : BEBAS PENYAKIT, PUNYA
PENGETAHUAN MINIMAL TENTANG KEBERSIHAN DAN KESEHATAN,
PUNYA DISIPLIN YANG BAIK DAN TIDAK MEMPUNYAI KEBIASAAN BURUK TERTENTU.
3. Sistem pelayanan makanan.
Dilihat dari cara penyajiannya, maka sistem pelayanan itu dapat dibedakan atas :
Kafetaria dimana tenaga kerja dapat memilih makanan yang
disenangi dengan cara membeli dengan harga murah.
Kantin dimana tenaga kerja mendapat makanan cuma-cuma. Dibagikan di tempat kerja.
Dibagikan di lapangan tanpa tempat makan khusus.
4. Susunan menu dan nilai gizi makanan
Untuk mendapatkan menu yg baik, dapat diterima oleh TK yg akan dilayani, maka dalam menyusun menu perlu diperhatikan hal2 sbb:
Makanan harus bervariasi setiap harinya shg tidak membosankan.
Sebaiknya menu disusun untuk 10 hari dgn variasi yg menarik.
Zat2 makanan yg diperlukan harus senantiasa terkandung dgn lengkap &
berimbang dalam menu yg disusun.
Makanan harus menarik, mempunyai rasa yg baik & sesuai.
Makanan yg disediakan harus td: bahan2 makanan yg biasa dimakan &
bukan merupakan yg dipantangkan, baik karena adat kebiasaan maupun karena larangan agama.
Dpt mencukupi kebutuhan kalori dgn porsi yg dapat dihabiskan.
Makanan yg diselenggarakan di tempat kerja harus memenuhi syarat gizi,
yaitu cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Untuk
5. Dapur dan ruang makan Letak dapur.
Yaitu tidak jauh dari ruang makan, tidak berhubungan langsung dgn
tempat kerja yg lain, mudah untuk dibersihkan, mudah untuk menerima & membagi bahan makanan & makanan jadi.
Fasilitas dapur dan ruang makan.
Dapur & ruang makan harus mempunyai fasilitas peralatan & saniter yg
cukup seperti tempat cuci, tempat cuci tangan, tempat menyimpan makanan & alat2, tempat sampah dsb.
Keadaan/kondisi dapur & ruang makan harus : Mudah dibersihkan.
Mempunyai penerangan yg cukup. Mempunyai ventilasi yg memadai.
Tidak menyebarkan panas, bau, uap yg merangsang ke tempat2 lain. Lantai2nya tidak licin & terbuat dari bahan2 yg mudah dibersihkan. Mempunyai ruangan yg cukup luas shg memudahkan untuk bergerak
bagi orang yg bekerja & menggunakannya.
Untuk ruang makan, sesuai dgn standar kebutuhan ruangan.
6. Hygiene dan sanitasi.
• Cara2 penyelenggaraan & pelayanan makanan harus memenuhi syarat2 hygiene &
sanitasi, untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap makanan, karena makanan yg tercemar itu sangat berbahaya bagi kesehatan konsumen.
• Pencemaran itu dapat terjadi pd waktu pembelian, penyimpanan, pengolahan,
pengangkutan, pembagian & konsumsi.
• Oleh karena itu dalam tahap2 ini perlu diperhatikan faktor hygiene & sanitasi,
yaitu antara lain pd :
a. Pengolahan.
b. Transportasi.
c. Pembagian/distribusi.
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN
KEUNTUNGAN• Peningkatan kesejahteraan pekerja, dengan makanan bergizi lebih sehat
dan produktif.
• Penyediaan lapangan pekerjaan --- bagi ahli gizi dan tukang masak
• Lebih efektif bagi perusahaan, karena menghemat waktu—tidak ada
waktu terbuang untuk mencari tempat untuk makan.
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN
•
Dibutuhkan tenaga ahli untuk mengolah
makanan
•
Kualitas bahan makanan kurang baik
•
Cita rasa kurang diperhatikan
•
Makanan kurang bervariasi
•
Porsi tidak sesuai, setiap karyawan memiliki porsi
makan yang berbeda dan kebutuhan gizi yang
berbeda.
MASALAH YANG TIMBUL DALAM PENYELENGGARAAN
MAKANAN
Makanan kurang sesuai dengan selera karyawan, sehingga karyawan lebih suka mencari makanan di luar
Jika terjadi kesalahan dalam pengolahan atau keracunan akan menimbulkan kerugian dan bahaya yang besar
Perencanaan yang kurang baik akan menyebabkan tidak maksimalnya penyelenggaraan makanan
Tenaga pelaksana yang kurang profesional akan mengahasilkan makanan yang tidak sesuai harapan.
TUGAS
Penyelenggaraan makanan di
Industri
Penyelenggaraan makanan.
Petugas penyelenggara makanan.
Sistem pelayanan makanan.
Susunan menu dan nilai gizi
makanan.
Dapur dan ruang makan
Hygiene dan sanitasi.
Analisis kecukupan konsumsi Daya terima/kepuasan
Penyelenggaraan makanan di panti
sosial
Proses penyelenggaraan makanan
Petugas penyelenggara makanan.
Sistem pelayanan makanan.
Susunan menu dan nilai gizi
makanan.
Dapur dan ruang makan
Hygiene dan sanitasi.
Analisis kecukupan konsumsi
Industri
Indutri rokok
Industri makanan kaleng
SOSIAL
PENJARA PP
PANTI JOMPO PANTI ASUHAN