• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLI KLINIK RUMAH SAKIT JIWA Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLI KLINIK RUMAH SAKIT JIWA Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG ABSTRAK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLI KLINIK RUMAH SAKIT JIWA

Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Riska Wulansari*), Zumrotul Choiriyah**), Raharjo Apriyatmoko***) *) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

**) Staf Pengajar Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

***) Staf Pengajar Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Ngudi Waluyo Ungaran

ABSTRAK

Keluarga merupakan sumber bantuan terpenting bagi anggota keluarga yang sakit, yang kemudian menjadi sumber dukungan sosial yang penting terutama dalam kepatuhan minum obat. Kepatuhan minum obat sangat dibutuhkan dalam progam pengobatan pasien skizofrenia. Kepatuhan pada pasien skizofrenia terdiri dari kepatuhan terhadap terapi setelah pengobatan (kontrol), penggunaan obat secara tepat, dan mengikuti anjuran perubahan perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 94 sampel yang ditentukan dengan accidental sampling. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji Kendall Tau.

Hasil penelitian didapatkan Sebagian besar dukungan keluarga pada pasien skizofrenia di RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang dalam kategori baik, yaitu sejumlah 51 responden (54,3%). Sebagian besar pasien skizofrenia di RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang tidak patuh dalam minum obat dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 54 responden (57,4%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang (p-value 0,073).

Saran bagi rumah sakit hendaknya mengeluarkan anjuran yang dapat mengikat pasien dan keluarganya untuk menjalankan kontrol sesuai dengan jadual serta evaluasi terhadap kepatuhan minum obat yang melibatkan peran keluarga secara penuh.

Kata kunci : Dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, skizofrenia

(2)

ABSTRACT

Family is the most important assistance if there is a member who get sick, which then become an important source of social support. The obedience in taking medication is very important in the treatment in patients with schizophrenia. The obedience in schizophrenic patients consisted of obey in therapy after treatment (control), taking the medicines, and obey on advices for behavioral change. The purpose of this study is to find the correlation between family support and the obedience in taking medication in patients with schizophrenia at Dr. Amino Gondohutomo Mental Hospital Semarang.

This was a correlative study with cross sectional approach. The samples in this study were 94 respondents that sampled by using accidental sampling technique. The data were collected by questionnaires. The data analysis used Kendall Tau test.

The results of this study indicate that most of respondents have family support in good as many as 51 respondents (54.3%). The obedience in taking medication of respondents is in poor as many as 54 respondents (57.4%). There is no significant correlation between family support and the obedience in taking medication in patients with schizophrenia at dr. Amino Gondohutomo Mental Hospital Semarang with p-value of 0.073).

The hospital should give a recommendation that can bind the patients and their families to make a control in accordance with the schedule as well as making evaluation on the obedience in taking mediations which fully involves the role of the family.

Keywords : family support, obedience in taking medication, schizophrenia

PENDAHULUAN Latar Belakang

Skizofrenia bisa terjadi kepada siapa saja. Seringkali pasien skizofrenia digambarkan sebagai individu yang bodoh, aneh, dan berbahaya. Sebagai konsekuensi kepercayaan tersebut, banyak pasien skizofrenia tidak dibawa berobat ke dokter (psikiater), melainkan disembunyikan, kalaupun akan dibawa berobat, mereka tidak dibawa ke dokter melainkan dibawa ke orang pintar (Hawari, 2007). Untuk menghilangkan stigma pada keluarga dan masyarakat terhadap gangguan jiwa skizofrenia, maka perlu diberikan berbagai penyuluhan dan sosialisasi gangguan jiwa skizofrenia.

Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku pasien dalam minum obat secara benar tentang dosis, frekuensi dan waktunya (Nursalam, 2007). Kepatuhan pada pasien skizofrenia terdiri dari kepatuhan terhadap terapi setelah pengobatan (kontrol), penggunaan obat secara tepat, dan

mengikuti anjuran perubahan perilaku. Dapat disimpulkan bahwa pasien dikatakan patuh minum obat jika meminum obat sesuai dosis, frekuensi, waktu dan benar obat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien skizofrenia ada 4 faktor, yaitu faktor individu (predisposisi), faktor lingkungan, faktor yang berhubungan dengan tenaga kesehatan, dan faktor yang berhubungan dengan pengobatan.

Fenomena yang terjadi sekarang ini, banyak keluarga yang tidak mendukung terhadap kepatuhan minum obat sehingga menimbulkan kekambuhan pada pasien. Banyak pasien yang dibiarkan saja, tidak dipedulikan oleh keluarga. Jika pasien mulai mengalami kekambuhan biasanya pasien langsung dibawa ke rumah sakit, tidak dilihat dahulu apakah pasien minum obat seraca rutin dan teratur.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 6 November 2015 di Poli klinik di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang melalui wawancara kepada

(3)

salah satu perawat poli klinik jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang pasien yang rawat jalan pada tahun 2015 sebanyak 825 pasien, dan dari rekam medik data pasien dari bulan Januari sampai bulan Oktober sebanyak 15.050 pasien. Sebagian besar klien yang berobat diantar oleh keluarga mereka. Tetapi hal tersebut tidak cukup untuk menunjukkan bentuk dukungan yang diberikan oleh keluarga terhadap pasien.

Ada keluarga yang memberikan dukungan keluarga yang baik dalam rangka pasien mematuhi minum obat, tetapi ada juga yang tidak mendukung dalam kepatuhan minum obat. Dalam 4 komponen dukungan keluarga sudah baik tetapi masih ada klien yang tidak patuh. Dan dukungan keluarga perlu ditingkatkan lagi supaya kepatuhan minum obat semakin baik.

Rumuasn Masalah

“Adakah Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia Di Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang?”

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang.

Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau sebagai masukan akademik dalam kegiatan belajar mengajar dan atau dapat menambah wawasan pembaca dalam memahami Ilmu Keperawatan Jiwa, khususnya mengenai manfaat data dasar untuk penelitian tentang dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia.

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau sebagai masukan akademik dalam kegiatan belajar mengajar dan atau

dapat menambah wawasan pembaca dalam memahami Ilmu Keperawatan Jiwa, khususnya mengenai manfaat data dasar untuk penelitian tentang dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia.

METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mencari hubungan antara 2 variabel. Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Poli Klinik RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Peneliti memilih melakukan penelitian di RSJ Dr. Amino Gondohutomo pada tanggal 27-29 Januari 2016.

Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang rutin mengantar klien rawat jalan di Poli klinik RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Jumlah kunjungan pasien yang diantarkan oleh keluarganya dipantau berdasarkan data pada buku register pasien mulai bulan Januari-November 2015, berjumlah 1550 kunjungan.

Sampel dan sampling

Pada penelitian ini teknik sampling dengan menggunakan Accidental Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia. Jumlah sampel yang diteliti adalah 94 sampel.

Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat.

(4)

Kuesioner untuk mengukur variabel dukungan keluarga yang terdiri dari 28 buah pertanyaan. Sedangkan kuesioner kepatuhan terdiri dari 4 buah pertanyaan.

Analisa Data

Analisis Univariat

Dalam analisis univariat data-data akan disajikan dengan tabel frekuensi sehingga tergambar fenomena variabel dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat penderita skizofrenia.

Analisis Bivariat

Analisa bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Kendal Tau karena datanya berbentuk ordinal dengan ordinal.

HASIL PENELITIAN Analisis Univariat

Dukungan Emosional Keluarga pada Pasien Skizofrenia

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Dukungan Emosional Keluarga pada Pasien

Skizofrenia di RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang Dukungan emosional keluarga f % Kurang Baik 44 50 46,8 53,2 Jumlah 94 100

Dukungan Penghargaan Keluarga pada Pasien Skizofrenia

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Dukungan Penghargaan Keluarga pada Pasien Skizofrenia di RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang

Dukungan harga diri Keluarga f % Kurang Baik 47 47 50,0 50,0 Jumlah 94 100

Dukungan Informasional Keluarga pada Pasien Skizofrenia

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Dukungan Informasional Keluarga pada Pasien Skizofrenia di RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang Dukungan informasional Keluarga f % Kurang Baik 41 53 43,6 56,4 Jumlah 94 100

Dukungan Material Keluarga pada Pasien Skizofrenia

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Dukungan Material Keluarga pada Pasien

Skizofrenia di RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang Dukungan material Keluarga f % Kurang Baik 30 64 31,9 68,1 Jumlah 94 100

Dukungan Keluarga Pada Pasien

Skizofrenia

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Dukungan Keluarga pada Pasien

Skizofrenia di RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang Dukungan Keluarga f % Kurang Baik 43 51 45,7 54,3 Jumlah 94 100

Distribusi Kepatuhan Minum Obat Sesuai Jenis Obat pada Pasien Skizofrenia

Tabel 6

Distribusi Kepatuhan Minum Obat Sesuai Jenis Obat pada Pasien Skizofrenia di RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang

Kepatuhan meminum jenis obat

f %

Ya 90 95.7

Tidak 4 4.3

Jumlah 94 100

Distribusi Kepatuhan Minum Obat Sesuai dengan Dosis yang diberikan pada Pasien Skizofrenia

(5)

Tabel 7

Distribusi Kepatuhan Minum Obat Sesuai dengan Dosis yang diberikan pada Pasien Skizofrenia

Kepatuhan meminum obat sesuai dengan resep

f %

Ya 86 91,5

Tidak 8 8,5

Jumlah 94 100

Distribusi Kepatuhan Minum Obat Sesuai dengan Waktu yang diberikan pada Pasien Skizofrenia

Tabel 8

Distribusi Kepatuhan Minum Obat Sesuai dengan Waktu yang diberikan pada Pasien Skizofrenia

Kepatuhan meminum obat sesuai waktu

f %

Ya 53 56,4

Tidak 41 43,6

Jumlah 94 100

Distribusi Kepatuhan Minum Obat Sesuai dengan Frekuensi pada Pasien Skizofrenia

Tabel 9

Distribusi Kepatuhan Minum Obat Sesuai dengan Frekuensi pada Pasien Skizofrenia

Kepatuhan meminum obat sesuai dengan jumlah obat

f %

Ya 66 70,2

Tidak 28 29,8

Jumlah 94 100

Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia

Tabel 10

Distribusi Frekuensi Berdasarkan

Kepatuhan Minum Obat pada Pasien

Skizofrenia di RSJ Dr. Amino

Gondohutomo Semarang

Kepatuhan Minum Obat f %

Tidak Patuh Patuh 54 40 57,4 42,6 Jumlah 94 100 Analisis Bivariat

Hubungan antara Dukungan Emosional Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia di Poli Klinik

Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino

Gondohutomo Semarang Tabel 11

Hubungan antara Dukungan Emosional Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia di Poli Klinik

Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino

Gondohutomo Semarang Dukungan

emosional Keluarga

Kepatuhan Minum Obat

r

p-value Tidak

Patuh Patuh Total

f % f % f %

Kurang 31 70,5 13 29,5 44 100,0 0,247 0,017 Baik 23 46,0 27 54,0 50 100,0

Total 54 57,4 40 42,6 94 100

Hubungan antara Dukungan Penghargaan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia di Poli Klinik

Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino

Gondohutomo Semarang Tabel 12

Hubungan antara Dukungan Penghargaan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia di Poli Klinik

Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino

Gondohutomo Semarang Dukungan

harga diri Keluarga

Kepatuhan Minum Obat

r

p-value Tidak

Patuh Patuh Total

f % f % f %

Kurang 32 68,1 15 31,9 47 100,0 0,215 0,037 Baik 22 46,8 25 53,2 47 100,0

Total 54 57,4 40 42,6 94 100

Hubungan antara Dukungan

Informasional Keluarga dengan

Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia di Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang

Tabel 13

Hubungan antara Dukungan Informasional Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia di Poli Klinik

Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino

Gondohutomo Semarang Dukungan

informasio nal Keluarga

Kepatuhan Minum Obat

r

p-value Tidak

Patuh Patuh Total

f % f % f %

Kurang 29 70,7 12 29,3 41 100,0 0,236 0,022 Baik 25 47,2 28 52,8 53 100,0

Total 54 57,4 40 42,6 94 100

Hubungan antara Dukungan Instrumental Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia di Poli Klinik

Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino

(6)

Tabel 14

Hubungan antara Dukungan Instrumental Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia di Poli Klinik

Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino

Gondohutomo Semarang Dukungan

material Keluarga

Kepatuhan Minum Obat

r

p-value Tidak

Patuh Patuh Total

f % f % f %

Kurang 21 70,0 9 30,0 30 100,0 0,174 0,092 Baik 33 51,6 31 48,4 64 100,0

Total 54 57,4 40 42,6 94 100

Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia di Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang

Tabel 15

Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia di Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang

Dukungan Keluarga

Kepatuhan Minum Obat

r

p-value Tidak

Patuh Patuh Total

f % f % f % Kurang 29 67,4 14 32,6 43 100 0,186 0,072 Baik 25 49,0 26 51,0 51 100 Total 54 57,4 40 42,6 94 100 PEMBAHASAN Analisis Univariat

Dukungan Keluarga Pada Pasien

Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang

Dari uraian tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, sebagian besar dukungan keluarga kategori baik yaitu sebanyak 64 respoden (68,1%) dilihat dari hasil kuesioner, responden tersebut paling banyak menjawab yaitu pada pilihan pernyataan dukungan instrumental dimana dengan adanya dukungan instrumenta yang diberikan oleh keluarga kepada klien gangguan jiwa yaitu menyediakan peralatan maupun obat-obatan yang dibutuhkan oleh klien, memperhatikan kesehatan klien dan memenuhi kebutuhan makan dan minum

klien, maka akan membuat klien merasa diperhatikan/dipedulikan oleh keluarga, klien akan merasa tidak sendirian untuk menanggung masalah yang dialami, sehingga akan membuat klien lebih cepat untuk sembuh dan kekambuhan klien dapat dihindari. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Prinida (2010), yang menyatakan bahwa klien yang baru saja keluar dari perawatan di Rumah Sakit Jiwa sangat membutuhkan dukungan instrumental, karena klien membutuhkan dari keluarga sendiri untuk memenuhi kebutuhannya.

Dukungan informatif merupakan bantuan informasi yang disediakan agar dapat digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan-persoalan yang dihadapi, meliputi pemberian nasehat, pengarahan, ide-ide atau informasi lainya yang dibutuhkan dan informasi in dapat disampaikan kepada orang lain yang mungkin menghadapi persoalan yang sama atau hampir sama (House, Smett, 1994 dalam Setiadi, 2008).

Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Skizofrenia di Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang

Kepatuhan minum obat dari pasien skizofrenia tidak lepas dari peranan penting dari keluarga, sehingga pasien yang patuh pada pengobatan prevalensi kekambuhannya berkurang, maka pasien tidak akan dirawat lagi di rumah sakit, dan hanya perlu melakukan rawat jalan di poliklinik. Walaupun skizofrenia adalah suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol dengan terapi farmakologi dan psikoterapi. Hal ini berarti dengan pengobatan yang teratur dan dukungan dari keluarga, masyarakat dan orang di sekitar klien besar kemungkinan klien dapat bersosialisasi dan memiliki aktivitas seperti orang normal, dengan demikian maka prevalensi kekambuhan pasien dapat berkurang ataupun pasien tidak akan kambuh karena proses pengobatan pasien dilakukan sesuai dengan anjuran dan petunjuk dokter,

(7)

sehingga kepatuhan pasien minum obat baik, dan prevalensi kekambuhan pasien berkurang bahkan tidak pernah kambuh dalam kurun waktu 1-2 tahun.

Analisis Bivariat

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang

Klien dalam subyek penelitian ini adalah keluarga yang mengantar klien gangguan jiwa pasca kontrol di Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Kriteria tersebut dimaksudkan karena keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam kesembuhan klien. Dari hasil kuesioner yang dibagikan oleh peneliti kepada keluarga menunjukkan bahwa keluarga merawat klien dengan baik yaitu sebanyak 51 responden (54,3%).

Hasil penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di poli klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang karena terdapat dukungan keluarga yang baik tetapi tidak patuh sebanyak 25 responden dari 51 responden, juga didapatkan dukungan keluarga yang kurang baik tetapi tingkat kepatuhannya baik sebanyak 14 responden dari 43 responden yang mendapatkan dukungan keluarga tidak baik. Asumsi peneliti bahwa peran keluarga yang positif pada pasien skizofrenia sangat dibutuhkan, dimana keluarga mempunyai peranan penting untuk menentukan kegiatan anggota keluarga pada posisi dan situasi yang diharapkan. Dalam hal ini, kesembuhan pasien skizofrenia sangat bergantung terhadap terapi pengobatan, yang salah satu faktor pendukung jalannya terapi pengobatan tersebut adalah peran serta keluarga. Untuk itu, keluarga harus memberikan perannya dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan baik, khususnya dalam pengawasan ketika minum obat.

Kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia dipengaruhi oleh pendidikan, akomodasi, modifikasi faktor sosial dan lingkungan, perubahan model terapi, meningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan pasien. Faktor lain tersebut dimungkinkan memberikan pengaruh terhadap kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia. Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil penelitian Kristianingrum dan Budiyani (2011) yang menemukan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat. Artinya semakin tinggi dukungan keluarga maka cenderung semakin tinggi kepatuhan minum obat. Sumbangan yang diberikan oleh variabel dukungan keluarga sebesar 50%, sehingga dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa dukungan keluarga memberikan kontribusi cukup besar terhadap variabel kepatuhan minum obat.

Keterbatasan Penelitian

Dari instrumen penelitian yang digunakan, pada variabel kepatuhan, instrumen tidak dapat secara maksimal mengukur kepatuhan yang sebenarnya, karena kepatuhan adalah perilaku, sehingga menjadi lebih efektif jika instrumennya adalah sebuah lembar observasi dalam jarak waktu tertentu.

Dalam melakukan penelitian ini peneliti tidak dapat mengontrol semua faktor-faktor (genetik, pengobatan dan keparahan penyakit) yang dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam minum obat.

KESIMPULAN

Sebagian besar dukungan keluarga pada pasien skizofrenia di RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang dalam kategori baik, yaitu sejumlah 51 responden (54,3%).

Sebagian besar pasien skizofrenia di RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang tidak patuh dalam minum obat, yaitu sejumlah 54 responden (57,4%).

(8)

Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di Poli Klinik Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang (p-value 0,073).

SARAN

Bagi Rumah Sakit Jiwa, diharapkan dapat mengembangkan lagi program-program kontrol pasien agar pasien lebih rajin untuk memeriksakan dirinya dan untuk mengurangi kekambuhan.

Bagi Keluarga Klien, pemberian dukungan keluarga tetap diupayakan semaksimal mungkin. Keluarga hendaknya selalu memberikan sikap yang hangat, penuh perhatian, jauh dari tindakan memusuhi dan tidak melarang klien melakukan aktivitas.

Peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang kepatuhan minum obat disarankan untuk memperhatikan kondisi pasien.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Renika Cipta.

[2] Dinosetro. (2008). Hubungan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat di Rumah Sakit Jiwa.

[3] Direja, A.H. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika.

[4] Hastono, Sutanto (2007). Analisa Data Kesehatan. Jakarta : Universitas Indonesia.

[5] Hawari, D. (2007). Pendekatan Holistic pada Gangguan Jiwa. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

[6] Isaacs, Ann. (2005). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatri edisi 3.

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

[7] Kane. (2005). Dukungan Keluarga Dalam Keperawatan Klien Gangguan Jiwa. Jakarta : EGC.

[8] Maramis, W.F. (2004). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press.

[9] Niven, Neil. (2002). Psikologi Kesehatan. EGC: Jakarta.

[10] Notoatmodjo, S. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Renika Cipta.

[11] Nurdiana. (2007). Kesehatan Mental Klien Jiwa & Peran Serta Keluarga dalam Keperawatan Jiwa. Jakarta : Depkes RI.

[12] Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

[13] Nursalam. (2007). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi dan Instrumen Penelitian Keperawatan (edsi kedua). Jakarta: Salemba Medika.

[14] Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendekia Press.

[15] Sastroasmoro, S. (2008). Pemilihan Subyek Penelitian Edisi Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta :CV Agung Seto.

[16] Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu.

[17] Smeltzer, S.C. dkk. (2002). Brunner and Sudarth Texbookof Medical Surgical Nursing.

[18] Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC. [19] Widodo, A. (2003). Buku Ajar

Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surakarta 2003. Surakarta : UMS.

Referensi

Dokumen terkait

dalam keterampilan teknik permainan bola voli melalui modifikasi permainan pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Kampar pada siklus I rata-rata sebesar 67.2 termasuk

Yang dimaksud dengan “asas ketertiban dan kepastian hukum” adalah bahwa setiap Materi Muatan Peraturan Daerah harus dapat menimbulkan ketertiban dalam masyarakat melalui

Menurut Asmad, istilah “adat” dari segi bahasa membawa maksud: peraturan atau perkara yang biasa dilakukan. Dari sudut kebudayaan pula istilah adat bermaksud: peraturan yang telah

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi literatur deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan teori interaksi simbolik dan pengamatan

Dari hasil ujicoba program simulasi dan shorewall asli dengan konfigurasi. jaringan dan data yang sama diperoleh hasil

Segala puji dan syukur yang tulus dan ikhlas haturkan kepada Allah SWT karena berkat dan rahmat serta hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat

Diharapkan penelitian ini menjadi sumber informasi dan pengetahuan bagi masyarakat luas bahwa program pemberdayaan ekonomi umat berbasis masjid yang dilakukan oleh

untuk mempelajari pengaruh variasi jumlah katalis pada hidrasi lateks terhadap gugus fungsi lateks, pengaruh penambahan lateks hasil hidrasi ke dalam matriks alam dari