• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998:"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang RI nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998:

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank umum adalah bank yang melakasanakan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 tahun 1990 pengertian bank adalah:

Bank merupakan suatu badan yang kegiatannya dibidang keuangan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan

Dari pengertian di atas dapat diartikan secara luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, artinya perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan pertama adalah mehimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank. Demikian pula dari segi penyaluran dananya, hendaknya bank tidak semata-mata memperoleh keuntungan yang sebesar-bersarnya bagi pemilik bank tapi juga kegiatan itu harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Defenisi tersebut merupakan komitmen bagi setiap bank yang menjalani usahanya

(2)

di Indonesia. Seperti halnya tugas dan fungsi Perbankan Indonesia, Bank Umum juga merupakan agenof development, yang bertujuan meningkatan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

2.2 Fungsi Bank Umum

Fungsi dan tujuan utama dari pembentukan bank di Indonesia adalah sebagai Agent of Development (terutama bagi bank-bank milik Negara) dan

Financial intermediary.

Sebagai lembaga intermediasi keuangan, bank memberikan jasa-jasa keuangan baik kepada unit yang surplus maupun unit yang defisit.Bank melakukan beberapa fungsi dasar.

Bank umum memiliki fungsi pokok yaitu menciptakan uang dalam bentuk uang giral.menghimpun dana dari masyarakat melalui giro, tabungan, dan deposito. Menyalurkan dana ke masyarakat melalui pemberian kredit. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.

Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan strategis.Bank umum sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan efektivitas kebijakan moneter. Fungsi-fungsi bank umum seperti yang diuraikan dibawah ini menunjukkan pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern : (1) penciptaan uang, (2) mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, (3) penghimpunan dana

(3)

simpanan, (4) mendukung kelancaran transaksi internasional, (5) penyimpanan barang-barang dan surat-surat berharga, (6) pemberian jasa-jasa lainnya .

2.3 Sumber-Sumber Dana Bank

Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank dalah lembaga keuangan di mana kegiatan sehari-hari adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum menjual uang (memberikan pinjaman) bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari keuntungan.

Adapun sumber-sumber dana bank tersebut adalah Dana yang bersumber dari bank itu sendiri.Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri sering disebut juga dana pihak I, yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Modal inti terdiri atas modal disetor, agio saham, modal sumbangan, cadangan-cadangan dan laba operasional yang terdiri atas laba ditahan, laba tahun lalu dan laba berjalan.Sedangkan modal pelengkap terdiri atas cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan penghapusan aktiva produktif, modal pinjaman dan modal subordinasi.

Bank juga menerima dana dari masyarakat luas dalam bentuk: Simpanan Giro, Deposito dan Tabungan.

Simpanan Giro (demand deposi)Simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pememindahbukuan. Dalam pelaksanaan tata usaha giro

(4)

dilakukan melalui suatu rekening yang disebut dengan rekening koran. Rekening ini juga digunakan untuk menata usahakan kredit yang juga diberikan melalui rekening koran.

Simpanan Deposito (time deposito), Deposito atau simpanan berjangka adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan.

Deposito ini dibedakan dengan jangka waktu temponya, masing masing bank mempunyai pembagian jangka waktu yang berbeda-beda tetapi pada umumnya waktu tersebut diatur dalam bentuk satu bulan, tiga bulan, enam bulan, satu tahun, dua tahun dan seterusnya.Tingkat suku bunga deposito berjangka juga berbeda-beda sesuai dengan jangka waktu jatuh temponya.Biasanya suku bunga deposito berjangka yang jangka waktunya lebih panjang, maka suku bunganya lebih tinggi.

Simpanan Tabungan (saving deposito), yaitu simpanan pada bank yang penyetorannya dan penarikan dananya dapatdilakukan sewaktu-waktu dengan tidak perlu memperhatikan jatuh temponya seperti pada deposito berjangka. Motif masyarakat adalah untuk menanamkan dananya dan untuk berjaga-jaga atau untuk menghimpun dana untuk tujuan tertentu kemudian ditarik kembali.

Sumber dana dari lembaga lainnya merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas. Dana ini sering disebut dengan dana pihak II. Pencarian dari sumber dana ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang

(5)

diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:

a) Kredit likuiditas dari Bank Indonesia. b) Pinjaman antar bank (Call money). c) Pinjaman dari bank-bank luar negeri. d) Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).

Menurut teori Klasik tabungan merupakan fungsi dari tingkat suku bunga.Makin tinggi tingkat suku bunga, maka makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung.Artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi masyarakat terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah tabungan.Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat suku bunga.Makin tinggi tingkat suku bunga, maka keinginan untuk melakukan investasi juga.makin kecil, sebab tingkat pengembalian dan penggunaan dana juga makin besar. (Nopirin, 1995).

2.4. Model Laba Bank

Model pasar persaingan lembaga keuangan bank mengakibatkan setiap bank sebagai pengikut harga sehingga setiap bank mengikuti tingkat bunga deposito, tingkat bunga kredit, dan tingkat bunga antar bank. Pada tingkat biaya tertentu, laba maksimal dari bank adalah:

L xD IBM L D C r rxIBM xL r L D L D − − = − − + = ) 1 ( ] , [ ] , [ α π

(6)

Setelah di substitusi akan mengubah model laba masimum dari lembaga keuangan bank menjadi

] , [ ] ) 1 ( [ ] [ ] , [ ) 1 ( ] , [ ] ) 1 [( ] , [ L D C D r r L r r L D C xD r rxL xD r xL r L D C xD r L xD x r L D D L D L D L − − − + − = − − − − + = − − − − = α α α π

FOC model laba bank terhadap L dan D akan menjelaskan perilaku permintaan deposti dan penawaran kredit dari lembaga keuangan yaitu

[ ]

(

)

[ ]

0 , , = ∂ ∂ − − = ∂ ∂ L L D C r r L L D l

π

[ ]

(

)

[ ]

0 , ) 1 ( , = ∂ ∂ − − − = ∂ ∂ D L D C r r D L D D

α

π

Artinya pasar persaingan bank akan selalu menyesuaikan volume kredit dan deposti pada tingkat intermediasi marginal sama dengan biaya manajemen marjinal. Penyesuaian kredit dan deposito bank tergantung pada tingkat bunga deposito [rD], tingkat bunga kredit, tingkat bunga antar bank dan tingkat giro wajib minimum. Peningkatan tingkat bunga deposito[rD]akan mengakibatkan penurunan permintaan deposito [D] dan peningkatan bunga kredit[rL

Efek silang antara tingkat bunga deposito dengan tingkat bunga kredit bergantung pada nilai

] akan meningkatkan penawaran kredit [L].

]. /[ ] , [ 2 L D L D ∂ ∂ ∂ Jika nilai 2[ , ]/[ ]. L D L D ∂ ∂ ∂ >0 maka

peningkatan tingkat bunga kredit [rL ]. /[ ] , [ 2 L D L D ∂ ∂ ∂

]akan menurunkan kredit [L]. Sebaliknya jika < 0 maka peningkatan tingkat bunga kredit [rL]akan meningkatkan permintaan deposito bank [D] dan peningkatan tingkat bunga deposito [rD]akan meningkatkan penawaran kredit bank [L].

(7)

Interpretasi ekonomi dari nilai ∂2[D,L]/[∂DL]. berhubungan dengan diversifikasi ekonomi dari aktivitas lembaga keuangan bank. Jika nilai

]. /[ ] , [ 2 L D L D ∂ ∂

∂ < 0 maka peningkatan penawaran kredit bank akan menurunkan biaya intermediasi perbankan, yaitu biaya marginal intermediasi deposito dan kredit. Defenisi ini menjelaskan bahwa bank mencapai diversivikasi ekonomis aatau perbankan universal, artinya bank akan semakin ekonomis juga melakukan diversifikasi produk atau jasa. Sebaliknya jika nilai ∂2[D,L]/[∂DL].>0 maka bank menghasilkan diversifikasi nonekonomis, artinya diversifikasi produk atau jasa bank menciptakan inefisensi.

Keseimbangan pasar persaingan bank menciptakan tiga pasar, yaitu pasar kredit, pasar tabungan dan pasar uang antar bank.Pasar kredit menjelaskan penawarn kredit dari bank, pasar tabungan menjelaskan besar tabungan rumah tangga, dan pasar deposito menjelaskan permintaan deposito bank. Model keseimbangan pasar persaingan bank dicirikan oleh tiga persamaan yaitu :

= = N n D L N L L r r r r L 1 ] , , [ ) ( (2.5A)

= + = N n D L N D B D r r r r S 1 ] , , [ ) ( (2.5B)

= = − = N n N n D L N D L N r r r D r r r L 1 1 ] , , [ 1 ] , , [ α (2.5C)

Persamaan (2.5C) menjelaskan bahwa agregasi pasar uang antar bank sama dengan nol. Artinya injeksi atau penarikan kas dari bank sentral dapat dijumlahkan atau dikurangkan dari persamaan (2.5C), dimana tngkat bunga bank sentral [r] menjadi variabel kebijakan moneter. Pada kasus dimana biya marginal

(8)

intermediasi kredit [cL]biaya intermediasi deposito [cD L c L L D C ∂ = ∂ [ , ]/ ] konstan atau dan ∂C[D,L]/∂L=cDkeseimbangan pasar persaingan bank diperoleh dari persamaan (28,6A) dan (28,6B), yaitu ;

rL= r + cL r

(2.6A) D = r (1-α)- cD

Tingkat bunga bank sentral atau tingkat bunga antarbank [r] ditentukan oleh keseimbangan [r] pasar tabungan. Dari keseimbangan ditujukkan tiga karakteristik tingkat firo wajib minimum [

(2.6B)

α ], yaitu peningkatan B akan menurunkan L dan D, peningkatan α akan meningkatkan rl dan meningkatkan atau menurunkan rd, Perilaku kredit dan deposito bank bergantung pada tingkat bunga deposito, tingkat bunga kredit, tingkat giro wajib minimum dan biaya intermediasi deposito dan kredit. Pengaru rl , rd,α dan r terhadap D dan L diperoleh dengan cara menusun dalam empat kelompok sistem persanamaan yaitu: RL = r + c 0 = r L D – r (1-α ) + cD 0= r (28.9A) L – r - c r L D = r(1-α ) cD r = r (28.9B) L - c r = (r L D+cD)/ (1-α ) (28.9C) 0 = rL-r + c (1-L α ) = rD + cD)/ r (28.9D)

(9)

Derivasi dua persamaan (28.9A) terhadap rL, dua persamaan [28,9B] terhadap rD α

, dua persamaan terhadap r dan dua persamaan (28.9D) terhadap akan membentuk matriks masing masing sebagai berikut.

                        ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ =       L L dr dL dr dD D L L D C D L D C L L D C D L L D C ) , ( ) , ( ) , ( ) , ( 0 1 2 2 2 2 2 2 (28.10A)                         ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ =       D D dr dL dr dD D L L D C D L D C L L D C D L L D C ) , ( ) , ( ) , ( ) , ( 1 0 2 2 2 2 2 2 (28.10B)

=

D

dr

dL

drr

dD

D

L

L

D

C

D

L

D

C

L

L

D

C

D

L

L

D

C

)

,

(

)

,

(

)

,

(

)

,

(

1

1

2 2 2 2 2 2 (28.10C)                         ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ =       − α α dr dL dr dD D L L D C D L D C L L D C D L L D C ) , ( ) , ( ) , ( ) , ( 1 1 2 2 2 2 2 2 (28.10D) Determinan Cramer adalah:

0

)

,

(

)

,

(

)

,

(

2 2 2 2 2 2

<

=

L

L

D

C

x

D

L

D

C

D

L

L

D

C

dan

(10)

2 2 2 2 ) , ( ) , ( L L D C x D L D C ∂ ∂ ∂ ∂ >0, 2 2 2 2 ) , ( ) , ( L L D C x D L D C ∂ ∂ ∂ ∂

<0 artinya bank mencapai diversifikasi ekonomi. Analisis pengaruh rD rLα dan r terhadap D dan L dapat dilakukan dengan menggunakan determinan Cramer yaitu:

0 ) , ( 1 2 >       ∂ ∂ ∂ ∆ = ∂ ∂ D L L D C r D L 0 ) , ( 1 2 2 <       ∂ ∂ ∆ = ∂ ∂ L L D C r D D 0 ) , ( ) , ( 1 2 2 2 >       ∂ ∂ − ∂ ∂ ∂ ∆ = ∂ ∂ L L D C D L L D C r D r 0 ) , ( 1 2 2 <       ∂ ∂ ∆ = ∂ ∂ L L D C r D α 0 ) , ( 1 2 <       ∂ ∂ ∂ ∆ − = ∂ ∂ D L L D C r L α

Dari persamaan diatas ditunjukkan bahwa respons deposito dan kredit terhadap tingkat bunga kredit adalah positif.Demikian juga respons deposito dan kredit tingkat bunga deposito, dan respons deposito dan kredit terhadap tingkat bunga antarbank.Sebaliknya respons deposito dan kredit terhadap tingkat giro wajib minimum adalah negatif.

Model pasar oligopoli lembaga keuangan bank menjelaskan bahwa industri perbankan dikendalikan oleh beberapa bank. Diasumsikan bahwa biaya masing masing bank adalah linier, yaitu:

(11)

Model keseimbangan Cournot dari pasar oligopoli industri perbankan adalah maksimalisasi laba suau bank pada kredit dan deposito bank lainnya pada tingkat tertentu. Dengan kata lain, untuk setiap bank masing- masing memperoleh laba maksimal sebagai berikut.

(

)

− ] +[(1− ) − ( +

) ]− ( , )

[ *

,L rLxL L r xL xr rDx D D xD C D L

Dπ α

Dimana D Derivasi pertama dari persamaan terhadap D dan L adalah:

L r L = ∂ ∂π (L)x +rL(L)−rcl =0 N L atau

(

)

) ( 1 L L L L L r NxE r c r r = − − (28.14A) ) (D r L =− ∂ ∂

π

x +r(1− )−rD(D)−cD =0 N D

α

atau

(

)

) ( 1 1 L D D D r NxE rD r c rx −α − − =

Dimana EL dan ED masing masing menjelaskan elastisitas penawaran kredit terhadap tingkat bunga kredit dan elastisitas permintaan deposito terhadap tingkat bunga deposito. Dari persamaan (28.14A) dan (28.14B) ditunjukkan jika jumlah bank tak terhingga maka model oligopoli dari industri perbankan sama dengan model pasar persaingan bank. Sensitivitas tingkat bunga deposito dari dan tingkat bunga kredit terhadap tingkat bunga antarbnak atau bank sentral bergantung pada jumlah bank atau intensitas persaingan bank. Apabila elastisitas permintaan deposito dan penawaran kredit bank konstan maka deribasi tingkat bunga kredit dan deposito terhadap tingkat bunga antar bank atau tingkat bunga bank sentral adalah:

L L L L NxE E E r r − = ∂ ∂ dan D D D D NxE E xE r r + − = ∂ ∂ (1 α)

(12)

Penurunan intensitas persaingan bank mengakibatkan respons tingkat bunga kredit terhadap tingkat bunga antarbank atau bank sentral akan semangkin rendah dan sebaliknya Penurunan intensitas persaingan bank mengakibatkan tingkat bunga deposito terhadap tingkat bunga antar bank atau bank sentral akan semakin tinggi, dan sebaliknya. Oleh sebab itu kebijakan konsolidasi bank atau penurunan intensitas persaingan bank cenderung mengakibatkan penurunan tingkat bunga kredit dan peningkatan tingkat bunga deposito. Kebijakan penurunan tingkat bunga antarbank atau bank sentral pada penurunan intensitas persaingan bank akan mengakibatkan penurunan tingkat bunga kredit lebih kecil dari penurunan tingkat bunga deposito. Akibatnya margin tingkat bunga bruto (gross interest margin – GIM) semakin tinggi. Peningkatan GIM mengindikasikan bahwa efesiensi bruto dari lembaga keungan semakin tinggi.

Model pasar oligopoli industri perbankan membuktikan bahwa penurunan intensitas persaingan atau jumlah bank akan meningkatkan efesiensi industri perbankan. Kebijakan konsolidasi bank dari bank sentral bertujuan untuk meningkatkan efesiensi industri perbankan, peningkatan modal bank dan likuiditas perbankan .Rasio kecukupan modal yang rendah dari bank dapat mengakibatkan diskontinuitas penawaran kredit. Oleh sebab itu, kebijakan konsolidasi atau penurunan intensitas persaingan atau jumlah bank harus diikuti oleh peningkatan kecukupan modal bank untuk menjamin kontinuitas penawaran kredit

Asumsi pasar persaingan dari bank munkin kurang tepat.Model perasingan monopolistik bank dari Monti- Klein menjelaskan bahwa keputusan bank adalah

(13)

menentukan besar deposito dan kredit. Penentuan volume deposito dan kredit diturunkan dari laba maksimum bank yaitu:

[

(1 ) ( )

]

[ , ] ] ) ( [ ] , [D L = rL Lr L+ r −α −rD D DC D L π (28.16)

FOC dari laba maksimal diperoleh dengan derivasi terhadap L dan D yaitu: 0 ) ( ] , [ = = ∂ ∂ L L L L r c r L L D

π

(28.17A) 0 ) 1 ( ) ( } , [ = + = ∂ ∂ D D D D D r r c r D L D

α

π

(28.17B)

Elastisitas kredit bank terhadap tingkat bunga kredit dan elastisitas deposito bank terhadap tingkat bunga deposti masing masing adalah:

EL 0 ) ( ) ( > L L L r L r L r = dan ED

( )

0 ) ( < D D D r D r D r = (28.18)

Sehingga penyelesaian terhadap persamaan (28.17A) dan (28.17B) diperoleh dengan mnesubstitusi elastisitas permintaan kredit dan elastisitas penawaran deposito yaitu:

) ( 1 ) ( L L L C L r E r r r r = − − dan

(

)

) 1 1 ( D D D D D r E r C r r = − − −α (28.18)

Perasamaan dikenal sebagai indeks Lerner, yaitu harga kurang biaya dibagi dengan harga dan kebalikan elastisitas.Jika kekuatan pasar kredit (deposito) dari bank semakin tinggi maka elastisitas kredit (deposito) semakin rendah dan Lerner indeks kredit (deposito) dari bank semakin tinggi. Persaingan bank dengan jumlah bank sangat banyak maka persamaan sama dengan keseimbangan pasar persaingan.

(14)

Dari persamaan (28.17A) dan (28.17B) diperoleh keseimbangan perubahan laba akibat perubahan kredit dan deposito bank, yaitu:

[ ]

[ ]

D L D r r L L L D ∂ ∂ = ∂ ∂ , ) ), ( ( ,

π

π

(D(r),r)=0 (28.19)

Derivasi fungsi implisit terhadap tingkat bunga antarbank atau bank sentral akan menghasilkan persamaan

0 2 2 2 = ∂ ∂ ∂ + ∂ ∂ r L dr dL L π π dan 0 2 2 2 = ∂ ∂ ∂ + ∂ ∂ r D dr dD D π π

Fungsi laba adalah cekung sehingga ∂2π /∂L2(rL,r) dan∂2π/∂D2(rD,r) adalah negatif, sehingga nilai ∂ /Dr dan∂ /Lr juga negatif. Oleh sebab itu, persamaan dan menghasilkan persamaan sebagai berikut:

0 1 /

2 ∂ ∂ =− <

∂ π L r dan∂2π /∂Dr =(1−α)>0

Secara konsekuen nilai dari ∂ /Lr<0 dan ∂ /Dr>0 sehingga fungsi merupakan fungsi menurun terhadap rL dan D(rD) meruoakan fungsi menurun terhadap rD akibatnya nilai ∂rL/∂r >0 dan nilai ∂rD/∂r<0 . Perilaku kredit dan deposito pasar monopolistik bank berbeda dengan perilaku kredit dan deposito pasar persaingan bank.Perbedaan ini disebabkan penggunaan asumsi yang berbeda, dimana pada pasar persaingan digunakn asumsi elastisitas kredit dan deposito bank adalah sempurna.

Model persaingan monopolistik dari industri perbankan paling terkenal adalah model Salop.Model ini menjelaskan diferensiasi produk atau jasa bank tercipta akibat biaya transportasi deposan menuju lokasi bank.Tujuan dari model ini adalah menentukan apakah persaingan bank bank mendorong jumlah optimal dari bank.Deposan terdistribusi secara beragam, lokasi industri perbankan

(15)

berhubungan degnan lokasi simetris dari nasabah. Maksimum jarak yang dilalui oleh pelanggan adalah 0,5 x N dan jumlah semua biaya transportasi deposan adalah: C[D] = N xD 4

α

atau N = 0.5

[ ]

D C xD α

Artinya peningkatan biata trasnportasi deposan akan menurunkan jumlah bank dalam persaingan monopolistik. Jumlah optimal dari bank ini juga dipengaruhi oleh besar deposito dari depossan, semakin tinggi nilai deposito semakin banyak jumlah bank. Jumlah deposito dan laba bank ke – n adalah:

Dn       + − − α 2 2 1 rDn rDn 1 n = D x ) ( Dn n =Dx rr π      + − − − + α 2 2 1 1 Dn 1 n D n D r r r n

Keseimbangan diperoleh jika semua bank menentukan pada laba maksimal atau ekuivalen dengan:

r-r =DN      + − − − + 2 2 1 1 Dn 1 n D n D r r r n

Artinya sistem linier akan menghasilkan solusi yang unik apabila semua bank menentukan tingkat bunga deposito yang sama. Tingkat deposito dan laba maksimal masing masing bank adalah:

rD1 = rD2= .... = rDn N

α

= r - 2 .... 2 1 N xD n

α

π

π

π

= = = =

(16)

Persamaan menjelaskan bahwa penurunan intensitas persaingan atau jumlah bank akan menurunkan tingkat bunga deposito dan menigkatkan laba masing masing bank. Penurunan tingkat bunga deposito dengan sendirinya juga akan menurunkan tingkat bunga kredit karena tingkat bunga deposito merupakan komponen biaya dana pinjaman atau kredit perbankan. Kebijakan otoritas bank sentral untuk mengruangi jumlah bank melalui konsolidasi bank akan mengakibatkan peningkatan efesiensi intermediasi dan transfirmasi aset bank. Otoritas moneter juga perli mengatur pendirian cabang atau kantor bank sehingga pendirian caban atau kantor bank dapat memperlancar fungsi intermediasi dan transformasi aset bank. Hasil studi empiris telah membuktikan bahwa skala ekonomis bank dapat dicapai melalui penuruan jumlah cabang atau kantor bank.

2.5 Suku Bunga

2.5.1 Pengertian Suku Bunga

Bunga merupakan hal penting bagi bank dalam penarikan tabungan dan penyaluran kreditnya. Penarikan tabungan dan penyaluran kredit selalu dihubungkan dengan tingkat suku bunganya.Bunga bagi bank bisa menjadi biaya

(cost of fund) yang harus dibayar kepada penabung, tetapi dilain pihak, bunga

dapat juga merupakan pendapatan bank yang diterima dari debitur karena kredit yang diberikan bank.

Beberapa defenisi mengenai pengertian bunga :

1. Menurut Kasmir (2002 : 121) bunga dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah

(17)

yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai

harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan

yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman).

2. Menurut Fabozzi et.al. suku bunga adalah harga yang harus dibayar “peminjam” (debitur) kepada “pihak yang meminjamkan” (kreditur) untuk pemakaian sumber daya selama interval waktu tertentu. Jumlah pinjaman yang diberikan disebut prinsipal dan harga yang dibayar biasanya diekspresikan sebagai persentase dari prinsipal per unit waktu (umumnya setahun)

Bagi dunia perbankan, suku bunga dapat dinyatakan sebagai harga yang harus dikeluarkan bank kepada nasabah yang menyimpan dananya atau uangnya di bank (yang memiliki simpanan), dan di sisi lain dapat dikatakan sebagai harga yang dibayar nasabah kepada bank atas dana yang telah dipinjamkan (nasabah yang memperoleh pinjaman).

2.5.2 Fungsi Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga terbentuk di pasar sebagai akibat interaksi kekuatan pasar uang dan modal. Sunariyah (2004) menguraikan fungsi-fungsi tingkat bunga pada suatu perekonomian negara yaitu :

1. Sebagai daya tarik bagi para penabung baik individu, institusi atau lembaga yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.

2. Tingkat bunga dapat dipergunakan sebagai alat kontrol bagi pemerintah terhadap dana langsung atau investasi pada sektor-sektor ekonomi.

(18)

3. Tingkat bunga dapat dipergunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian.

4. Pemerintah dapat memanipulasi tingkat bunga untuk mengendalikan produksi, sebagai akibatnya tingkat bunga dapat digunakan untuk mengkontrol tingkat inflasi.

2.5.3 Jenis Suku Bunga Bank

Dalam realitas sehari-hari terdapat beragam jenis suku bunga. Jenis-jenis suku bunga ini dapat dikelompokan menjadi empat jenis suku bunga, yaitu :

a. Suku Bunga Dasar (Bank Rate)

Suku Bunga Dasar (Bank Rate) adalah tingkat suku bunga yang ditentukan oleh bank sentral atas kredit yang diberikan oleh perbankan, dan tingkat suku bunga yang ditetapkan bank sentral untuk mendiskonto surat-surat berharga yang ditarik atau diambil oleh bank sentral.Dasar perhitungan tingkat suku bunga ini juga dipakai oleh bank komersial untuk menghitung suku bunga kredit yang dikenakan kepada nasabahnya.

b. Suku Bunga Efektif (Effective Rate)

Suku Bunga Efektif (Effective Rate) adalah tingkat suku bunga yang dibayar atas harga beli suatu obligasi (BOND).Semakin rendah harga pembelian obligasi dengan tingkat bunga nominal tertentu, maka semakin tinggi tingkat bunga efektifnya, dan semakin tinggi harga pembelian obligasi dengan tingkat bunga nominal tertentu, maka semakin rendah tingkat bunga efektifnya.Jadi

(19)

ada hubungan terbalik antara harga yang dibayar untuk obligasi dengan tingkat bunga efektifnya.

c. Suku Bunga Nominal (Nominal Rate)

Suku Bunga Nominal (Nominal Rate) adalah tingkat suku bunga yang dibayar tanpa dilakukan penyesuaian terhadap akibat-akibat inflasi.

d. Suku Bunga Padanan (Equivalent Rate)

Suku Bunga Padanan (Equivalent Rate) adalah suku bunga yang besarnya dihitung setiap hari (bunga harian), setiap minggu (bunga mingguan), setiap bulan (bunga bulanan) dan setiap tahun (bunga tahunan), untuk sejumlah pinjaman atau investasi selama jangka waktu tertentu, yang apabila dihitung secara anuitas (bunga berbunga) akan memberikan penghasilan bunga dalam jumlah yang sama.

Berdasarkan kegiatan bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat (dalam hubungannya dengan nasabah), maka suku bunga yang dikelompokan dalam 2 (dua) jenis yaitu :

a. Bunga Simpanan Bunga Simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan atas balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank yang merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya.

b. Bunga Pinjaman

Jika menurut sejarah falsafahnya, perkreditan berasal dari ungkapan jiwa tolong-menolong tanpa pamrih, akhirnya perkembangan ekonomi modern menjurus orang untuk berfikir pada penghargaan uang, waktu dan

(20)

jasa.Timbullah perhitungan sewa modal berupa bunga yang tinggi rendahnya mengikuti dalil ekonomi, yaitu penawaran dan permintaan.

Perkreditan dijadikan objek pencarian keuntungan dengan jalan memutarkan uang atau dana sebagai potensi yang dimiliki oleh pihak yang dibutuhkan oleh pihak lain karena bersedia memberi jasa modal berupa bunga menurut ukuran jangka waktu pemakaian.

Batas tinggi rendahnya suku bunga bergantung pada sumber pemberi kredit.Kredit swasta atau liar menghitung suku bunga atas dasar penawaran dan kesanggupan masing-masing pihak.Suku bunga untuk perkreditan dari sumber tersebut dipengaruhi oleh iklim peredaran uang dalam masyarakat.

Jadi dapat diartikan bunga pinjaman adalah bunga atau harga yang diberikan oleh nasabah (peminjam) kepada bank atas dana atau pinjaman yang diperolehnya. Contoh : bunga kredit.

2.6 Penelitian Terdahulu

Menurut Farikh, M. N (2007) yang meneliti Faktor faktor yang Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah dan Konvensional di Indonesia diperoleh hasil penelitian bahwa baik pada perbankan konvensional dan perbankan syariah tingkat bagi hasil tidak berpengaruh signifikan sedangkan factor moneter dan faktor perbankan berpengaruh signifikan. Tidak signifikannya bagi hasil pada tingkat deposito bank syariah selama periode penelitian merupakan sinyal bahwa nasabah perbankan syariah memiliki ketahanan secara prinsip terhadap nilai - nilai relijius dimana hubungan antara nasabah dan bankir

(21)

merupakan hubungan tolong menolong dan tidak dilandasi saja oleh factor

financial.

Menurut Husni, A (2008) yang meneliti; Faktor Faktor yang Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga pada Perbankan Syariah di Indonesia dengan Faktor Independen Bagi Hasil dan SWBI kedua Variabel Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Dana Pihak Ketiga.

Menurut Lubis, S.(2007) yang meneliti tentang faktor yang mempengaruhi dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara bahwa suku bunga, pendapatan perkapita dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh secara signifikan terhadap dana masyarakat di bank pemerintah.

2.7 Kerangka Berfikir

Jumlah Kantor Bank

Inflasi Suku Bunga

Tabungan Dana Pihak Ketiga

1.Bank Pemerintah dan Daerah 2. Bank Swasta

(22)

2.8 Hipotesis

Berdasarkan Tinjauan Pustaka Diatas maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut

1. Ada Pengaruh PDRB terhadap jumlah tabungan di perbankan Sumatera Utara

2. Ada pengaruh suku bunga Simpanan terhadap jumlah Dana Pihak Ketiga di perbankan Sumatera Utara

3. Ada Pengaruh suku bunga Pinjaman terhadap jumlah Dana Pihak Ketiga di perbankan Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil dan analisis pemetaan ancaman, kerentanan, dan kapasitas dapat dihasilkan peta risiko banjir rob kota Semarang menggunakan empat metode yang telah disebutkan

eBay’s selling information tools, the My eBay page (for part-time sellers) and eBay’s Selling Manager (for sellers moving up to 100 items a month), give you a plethora of information

Oleh karena itu penelitian dengan judul Hak Asuh Anak Sebagai Akibat Hukum Dari Perceraian (Studi di Pengadilan Agama Kudus dan Pengadilan Negeri Kudus) dengan

Eva Syafa‟ah, Judul :“Sejarah dan Perkembangan Organisasi Persatuan Islam di Banten Tahun 1952-2015” , Skripsi ini membahas mengenai Sejarah Persatuan Islam di Banten dari

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sediaan krim pemutih A dan B maka dapat disimpulkan: Sediaan krim pemutih A yang dibeli melalui Internet (secara

We Timeng mempunyai saudara sekandung sebanyak empat orang yaitu We Cinde yang nantinya menjadi Ratu Sawitto ke-18, We Maddika yang nantinya kawin dengan La Tenrisukki

Berdasarkan hasil pemeriksaan mutu bahan dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap dan didukung oleh perkembangan Teknologi Daur Ulang sekarang ini, maka

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa tujuan menulis yaitu untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menulis, menumbuhkan