• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

1

GAMBARAN UMUM

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN

TERPADU SATU PINTU

Sejarah Singkat

Pelayanan publik merupakan kewajiban pemerintah kepada setiap warga Negara dan penduduk sehingga metode dan prosedur senantiasa harus diaktualisasikan disesuaikan dengan harapan dan keinginan publik dan perubahan lingkungan. Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dalam berbagai sektor terutama yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar penduduk masih dirasakan belum seperti yang diharapkan oleh masyarakat.

Masyarakat umum dan kalangan dunia usaha sering mengeluhkan proses pelayanan perijinan oleh pemerintah yang berbelit-belit, tidak transparan, dan perlu biaya ekstra. Mereka sering bolak-balik dari satu kantor ke kantor lain hanya untuk mengurus suatu layanan perijinan. Tentu saja hal ini membuat masyarakat menjadi merasa dipermainkan oleh aparat pemerintah, sehingga kinerja pelayanan publik secara keseluruhan menjadi buruk. Bagi kalangan dunia usaha masalah yang sering dikeluhkan adalah ketidakjelasan prosedur, biaya dan waktu pemrosesan ijin yang tidak pasti selesainya, sehingga biaya yang dikeluarkan pada akhirnya tinggi. Bagi masyarakat, kondisi ini menyebabkan kepercayaan kepada pemerintah menurun.

(2)

2

Merespon permasalahan tersebut, Pemerintah Provinsi Bali berdasarkan Perda Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2008, tentang Susunan Organisasi dan Perangkat Daerah Provinsi Bali. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Bali dibentuk sebagai salah satu upaya Pemerintah Provinsi Bali untuk meningkatkan Pelayanan Publik.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali (DPMPTSP) adalah salah satu OPD di Provinsi Bali yang mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam bidang Penanaman Modal dan Perizinan. Dalam sejarah kelahirannya di Provinsi Bali pada tahun 1973 pernah dibentuk Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) dengan Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor 35/Skep/46/EK-1/I/1973 tanggal 25 Oktober 1973.

Adapun tugas-tugas BKPMD Provinsi Daerah Tingkat I Bali tersebut: 1. Menyelenggarakan segala usaha dan kegiatan yang berhubungan dengan

penanaman modal.

2. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut BKPMD menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Menampung keinginan dan memberikan penjelasan kepada calon penanam modal tentang kemungkinan penanaman modal di Daerah Bali.

b. Menerima permohonan PMDN meneliti persyaratan-persyaratan teknis sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan selanjutnya meneruskan permohonan tersebut kepada BKPM Pusat, sepanjang wewenang untuk memutuskannya berada pada Pemerintah Pusat.

(3)

3

c. Memberikan pertimbangan kepada BKPM Pusat mengenai permohonan penanaman modal asing.

d. Mengkoordinasikan penyelesaian izin lokasi, izin penggunaan tanah, izin bangunan, izin Undang-Undang Gangguan dan izin - izin lainnya di Daerah Bali, dalam rangka penanaman modal.

e. Mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan penanaman modal di Daerah Bali.

f. Menyusun laporan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali tentang pelaksanaan dan perkembangan penanaman modal di daerah Bali. serta bertanggung jawab atas penyampaiannya kepada BKPM Pusat dan Menteri Dalam Negeri.

Dalam perkembangan selanjutnya BKPMD Propinsi Daerah Tingkat I Bali yang dibentuk tahun 1973 ini dalam tahun 1974 dirubah menjadi Team Pembantu Gubernur Urusan Penanaman Modal melalui Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No.35/Skep/32/EK-I/1974 tanggal 30-4-1974. Dengan demikian secara resmi keberadaan BKPMD Propinsi Bali sejak tanggal 30 April 1974 telah diubah menjadi sebuah Team Pembantu Gubernur yang menangani urusan penanaman modal.

Dalam perkembangan selanjutnya dalam tahun 1980 keluarlah Keputusan Presiden RI No.20 tahun 1980 tanggal 29 Maret 1980 tentang Pembentukan BKPMD, dan ditindak lanjuti dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.167 tahun 1980 tanggal 2 Agustus 1980 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKPMD, serta Instruksi Menteri Dalam Negeri No.3 tahun 1981 tanggal 10 Pebruari 1981

(4)

4

tentang Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.167 tahun 1980 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKPMD.

Atas dasar Keputusan Presiden No.20 tahun 1980 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.167 tahun 1980 tersebut di atas maka keluarlah Keputusan Menteri Dalam Negeri No.177 tahun 1981 tanggal 30 Juli 1981 tentang Pembentukan Badan Koordinasi Penanaman Modal Propinsi Daerah Tingkat I Riau, Bali, Sulawesi Tenggara dan Maluku. Dalam pasal 3 disebutkan bahwa dengan berlakunya Keputusan ini maka satuan-satuan organisasi yang mempunyai tugas-tugas dibidang urusan penanaman modal dan ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Lebih lanjut atas dasar Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 177 tahun 1981 ini akhirnya ditindak lanjuti dengan keluarnya Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No.68/HOT/IC/1981 tanggal 9 Desember 1981 tentang Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.177 tahun 1981 tentang Pembentukan BKPMD Propinsi Daerah Tingkat I Riau, Bali, Sulawesi Tenggara dan Maluku.

Dalam Diktum kelima Keputusan Gubernur ini disebutkan bahwa sejak berlakunya Keputusan ini maka Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali tanggal 30 April 1974 No.35/Skep/32/I/1974 tentang Perubahan BKPMD menjadi Team Pembantu Gubernur urusan Penanaman Modal dinyatakan tidak berlaku lagi.

Dalam perkembangan selanjutnya terjadi pergeseran paradigma pemerintahan daerah mengenai penyelenggaraan otonomi daerah yaitu dengan

(5)

5

keluarnya Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Oleh karena itu terjadi perubahan kelembagaan. Selanjutnya keluarlah Perda Provinsi Bali No.2 tahun 2001 tanggal 21 Maret 2001 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah. Nomenklatur juga dirubah menjadi Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Bali.

Selanjutnya dalam perkembangannya UU 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah direvisi lagi menjadi Undang-Undang No.32 tahun 2004. Dengan dirubahnya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah tersebut konsekuensinya terjadi lagi perubahan kelembagaan. Selanjutnya keluarlah Perda No.2 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah. Nomenklatur BKPMD dirubah menjadi BPM (Badan Penanaman Modal) Provinsi Bali. Uraian tugas sesuai dengan Peraturan Gubernur No. 58 tahun 2008. Perda 2 tahun 2008, pada akhir tahun 2011 oleh Biro Organisasi telah dievaluasi dan sudah ada Perda Perubahannya yaitu Perda 4 tahun 2011, namun belum berjalan karena personilnya belum dilantik.

Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Provinsi Bali adalah salah satu OPD di Provinsi Bali yang kelembagaannya dibentuk berdasarkan Perda No.4 Tahun 2011. Lembaga ini beroperasi sejak awal 2012 yang merupakan penggabungan dari dua lembaga yaitu Badan Penanaman Modal (BPM) dengan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Provinsi Bali yang berlokasi di Jalan Raya Puputan-Niti Mandala Renon Denpasar. Adapun alamat kantor Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali yaitu di Jalan Raya Puputan-Niti Mandala Renon Denpasar.

(6)

6

Perizinan yang ditangani, meliputi: Izin Pemasukan/Pengeluaran Ternak/Hewan, Izin Pemasukan/Pengeluaran Sapi Potong, Izin Pemasukan/ Pengeluaran Ternak Potong selain Sapi Potong, Izin Pemasukan Pengeluaran DOC (Day Old Chicken), Izin Pemasukan/Pengeluaran Hewan Kesayangan/ Satwa, Izin Pemasukan/Pengeluaran Produk Hewan Pangan, Izin Pemasukan/ Pengeluaran Produk Hewan Non Pangan, Izin Distributor Obat Hewan, Rekomendasi ekspor hewan/ternak, produk hewanpangan dan non pangan, Rekomendasi ekspor hewan/ternak, produk hewanpangan dan non pangan, Izin Pertunjukan Kesenian untuk Pariwisata, Izin Usaha Sarana Wisata Tirta, Izin mengenai Usaha Biro Perjalanan Wisata (BPW), Izin Usaha Cabang Biro Perjalanan Wisata (BPW), Izin Usaha Agen Perjalanan Wisata, Izin Usaha Biro Perjalanan Wisata Lanjut Usia (BPW Lansia), Izin Usaha MICE (Meeting,

Incentive, Convention, Exhibition), Izin Usaha Jasa Pariwisata dan Izin Usaha dan

rekomendasi klasifikasi hotel berbintang.

Walaupun Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bali baru berdiri namun sudah mendapat penghargaan yaitu:

1. Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Undang-undang 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dari Ombudsman RI. Tanggal 18 Juli 2014 dengan nilai 960.

2. Certificate Of Registration ISO 9001:2008.

3. Investment Award Nominasi PTSP Bidang Penanaman Modal Terbaik Tahun 2010 dari BKPM RI.

(7)

7

4. Piagam Citra Pelayanan Prima Peringkat I dalam Lomba Citra Pelayanan Prima Tingkat Provinsi Bali Tahun 2012 dari Gubernur Bali.

5. Piagam Citra Pelayanan Prima atas Partisipasinya dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Tahun 2010 dari Gubernur Bali.

Adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai pimpinan dari awal pembentukan BKPMD sampai DPMPTSP saat ini sebagai berikut :

1. Drs.H Mulyono (Tahun 1982 s/d 1 April 1984).

2. Drs. Dewa Made Beratha (1 April 1984 s/d 7 Nopember 1989). 3. Drs. I Gede Wardana (7 Nopember 1989 s/d 31 Desember 1997). 4. Ir. A A Gde Harmoni (Tahun 1998 s/d Tahun 2001).

5. Drs. IB Yudara Pidada (Tahun 2002 s/d Desember 2003). 6. Dra. I Gusti Ayu Djanawati ( Januari 2004 s/d Tahun 2005 ). 7. Drs. I Made Kandiyuana P.HD (Tahun 2006 s/d Pebruari 2008). 8. Dewa Komang Adi, SH, MT (Pebruari 2008 s/d Juli 2008). 9. Drs. I Gusti Made Sudjana, M.Si (Juli 2008 s/d Pebruari 2009). 10.Ir.I Nyoman Suwirya Patra, MM (Pebruari 2009 s/d Mei 2011). 11.Ida Bagus Made Parwata, SE, M.Si (Juni 2011 s/d sekarang).

4.2 Visi, Misi, Kebijakan dan Program

1. Visi: Terwujudnya peningkatan penanaman modal yang berkelanjutan dan pelayanan perizinan yang berkualitas menuju Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera berlandaskan Tri Hita Karana.

(8)

8 2. Misi:

a. Mendorong minat dan peluang penanaman modal secara merata antar wilayah dan antar sektor.

b. Membangun iklim penanaman modal yang berdaya saing.

c. Mewujudkan pelayanan publik cepat, efektif, efesien, transparan dan akuntabel.

3. Kebijakan dan Program

Kebijakan Umum Provinsi Bali dalam meningkatkan penanaman modal adalah:

a. Mewujudkan penanaman modal yang berlandaskan Tri Hita Karana. b. Mengembangkan aksesibilitas penanaman modal yang memadai pada

wilayah-wilayah yang mengalami kelambatan pertumbuhan ekonomi. c. Menciptakan keterkaitan penanaman modal antar sektor dan antar

wilayah.

d. Meningkatkan sistem informasi manajemen penanaman modal.

e. Mendorong pelaksanaan penanaman modal secara lebih merata antar sektor dan anatr wilayah.

f. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan penanaman modal.

g. Memberikan kepastian hukum dan kemudahan penanaman modal untuk terwujudnya iklim penanaman modal yang lebih kondusif. h. Memberikan pelayanan yang cepat, efektif, efisien, transparan dan

(9)

9

Kebijakan Khusus Pemerintah Provinsi Bali di bidang Penanaman Modal:

a. Kebijakan Gubernur Bali dengan surat nomor 570/1124/BKPMD tanggal 6 Nopember 2001 untuk Penghentian Sementara Pemberian Surat Persetujuan (SP) pada bidang usaha properti dan jasa akomodasi, biro perjalanan wisata dan SPA untuk daerah kabupaten Badung dan kota Denpasar.

b. Dilanjutkan dengan Kebijakan Gubernur Bali dengan surat nomor 570/1665/BPM tanggal 27 Desember 2010 untuk Penghentian Sementara penerbitan Persetujuan Prinsip (Pendaftaran Penanaman Modal) untuk bidang usaha jasa akomodasi (hotel berbintang dan hotel melati) di kabupaten Badung, Denpasar dan Gianyar.

Berdasarkan arah kebijakan tersebut dan memperhatikan pagu anggaran yang ada maka disusun program dan kegiatan sebagai berikut: a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

1) Kegiatan penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik. 2) Kegiatan penyediaan jasa kebersihan kantor.

3) Kegiatan penyediaan alat tulis kantor.

4) Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan.

5) Kegiatan penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.

6) Kegiatan penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.

(10)

10

7) Kegiatan penyediaan makanan dan minuman.

8) Kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. 9) Kegiatan upacara keagamaan.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 1) Kegiatan Pengadaan perlengkapan gedung kantor. 2) Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas.

3) Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor. c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

1) Kegiatan Pengembangan dan peningkatan kualitas SDM. d. Program Publikasi Melalui Media Cetak / Elektronik.

1) Kegiatan Peningkatan pemahaman masyarakat dalam pengurusan perizinan.

e. Program Peningkatan Kualitas dan Penyebarluasan Informasi.

1) Kegiatan Sosialisasi dan publikasi pelayanan perizinan dan non perizinan.

f. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. 1) Kegiatan Promosi penanaman modal.

2) Kegiatan Pelaksanaan promosi luar negeri

g. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.

1) Kegiatan Penyusunan sistem informasi penanaman modal di daerah.

2) Kegiatan Forum kerjasama di bidang penanaman modal. h. Program Pengkajian dan Perencanaan Penanaman Modal.

(11)

11

1) Kegiatan Pengkajian dan perencanaan penanaman modal. i. Program Mengendalikan Pelaksanaan Penanaman Modal.

1) Kegiatan Pembinaan dan pelaporan. 2) Monitoring dan Evaluasi.

j. Program Mengkoordinasikan dan Mendorong Peran Swasta dalam Pembangunan.

1) Kegiatan Pemantauan, sinkronisasi dan implementasi pelayanan perizinan dan non perizinan.

4.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

4.3.1 Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali

Struktur organisasi merupakan kerangka dasar yang bersifat menyeluruh dari kegiatan dan fungsi dalam suatu organisasi, termasuk menetapkan hubungan mengenai kedudukan, wewenang dan tanggung jawab diantara anggota dalam melaksanakan fungsinya masing-masing. Dengan struktur organisasi yang baik, akan terlihat susunan dan pembagian tugas pada masing-masing unit yang ada dalam organisasi. Dengan telah ditetapkannya kedudukan dan peranannya melalui struktur yang baku, maka akan semakin jelas jenjang hirarki diantara pejabat atau pegawai yang terlibat di dalamnya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dari struktur itu pula dapat diketahui dengan jelas mengenai wewenang dan tanggung jawab yang diemban dan rentang kendali yang harus dilakukan serta arah komando sehingga pelaksanaan tugas-tugas yang merupakan misi organisasi tersebut dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan prinsip dan tujuan organisasi.

(12)

12

Dilihat dari segi hubungan wewenang dan tanggung jawab pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dapat dikatakan bahwa struktur organisasinya memakai bentuk organisasi garis yaitu dimana perintah datang dari atasan kepada bawahan yang berjalan satu arah, demikian juga bawahannya bertanggung jawab kepada atasan yang membawahinya, kemudian kepada pimpinan. Adapun Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Gambar 4.1

Bagan Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali 4.3.2 Uraian Tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Provinsi Bali

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali sebagai unsur pendukung tugas Kepala Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang Penanaman Modal dan Perizinan. Uraian tugas pokok fungsi ini sesuai Pergub Nomor 82 Tahun 2011.

Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali terdiri dari:

1. Kepala Dinas 2. Sekretaris

a. Kasubag Umum dan Kepegawaian

b. Kasubag Keuangan dan Penyusunan Program 3. Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan

(13)

13 a. Kasubid Pengkajian

b. Kasubid Pengembangan

4. Kepala Bidang Promosi dan Kerjasama a. Kasubid Promosi

b. Kasubid Kerjasama

5. Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan a. Kasubid Monitoring dan Evaluasi b. Kasubid Pembinaan dan Pelaporan

6. Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Satu Pintu A 7. Kepala Seksi A

8. Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan Satu Pintu B 9. Kepala Seksi B

10. Kepala Bidang Pengaduan 11. Kepala Seksi Pengaduan

Adapun uraian tugas masing-masing adalah sebagai berikut: 1. Kepala Dinas mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja Dinas;

b. mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja;

c. merumuskan kebijakan umum serta menyelenggarakan administrasi berdasarkan kewenangan;

d. mendistribusikan tugas kepada bawahan; e. menilai prestasi kerja bawahan;

(14)

14

g. melakukan pengendalian terhadap pelayanan umum dan perizinan; h. membina bawahan dalam pencapaian program Badan;

i. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan; j. melaksanakan pembinaan umum dan pembinaan teknis; k. melaksanakan sistem pengendalian intern;

l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris

Daerah.

2. Sekretaris mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan;

b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing sub Bagian; c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian;

d. menilai prestasi kerja bawahan;

e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan bawahan;

f. melakukan koordinasi dengan para Kepala Bidang dan Kepala UPT;

g. menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan berdasarkan rencana kerja yang telah disusun;

h. melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian, penyusunan program dan keuangan;

i. menghimpun dan menyusun rencana anggaran dan program pembangunan bidang penanaman modal dan perizinan;

(15)

15

j. mengumpulkan dan menyusun laporan keuangan Sekretariat, Bidang dan UPT;

k. melaksanakan sistem pengendalian intern;

l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

3. Kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

c. menilai prestasi kerja bawahan; d. membuat buku penjagaan pegawai;

e. menyiapkan bahan dan membuat konsep usulan kepangkatan, pemindahan, mutasi, pemberhentian, pensiun, kenaikan gaji berkala, kartu pegawai, karis/karsu, asuransi kesehatan, tabungan asuransi pegawai negeri (Taspen), cuti dan penghargaan;

f. menghimpun dan memelihara Daftar Susunan Pegawai (DSP);

g. menyiapkan blanko-blanko kepegawaian serta menata dan menyimpan berkas kepegawaian;

h. membuat rekapitulasi absensi kepegawaian;

i. menyiapkan bahan penyusunan surat pernyataan menduduki jabatan, pernyataan melaksanakan tugas, dan pengusulan penyesuaian pangkat/golongan;

j. menyiapkan bahan telaahan, kajian dan analisis organisasi dan ketatalaksanaan, analisis jabatan dan pengukuran beban kerja;

(16)

16

k. melaksanakan sistem pengendalian intern;

l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.

4. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;

b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. melaksanakan penatausahaan keuangan;

e. melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya; f. melaksanakan monitoring pelaksanaan anggaran;

g. menyusun dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan; h. menghimpun bahan kebijakan sebagai masukan dalam penyusunan

Rencana dan Program Kerja;

i. menghimpun bahan penyusunan anggaran/pembiayaan pembangunan di bidang penanaman modal dan perizinan;

j. kompilasi bahan dan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);

k. melaksanakan sistem pengendalian intern;

l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.

5. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

(17)

17 c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. mengelola, memelihara dan mendistribusikan barang serta menyiapkan usulan penghapusannya;

e. memelihara, menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kantor;

f. melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan Badan; g. mengelola urusan surat menyurat;

h. menghimpun peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan penanamana modal dan perizinan;

i. menyusun dan meneliti bahan penyusunan produk hukum yang berkaitan dengan penanaman modal dan perizinan;

j. melaksanakan tugas-tugas kehumasan dan keprotokolan; k. melaksanakan sistem pengendalian intern;

l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.

6. Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Sub Bidang; c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bidang;

d. menilai prestasi kerja bawahan;

e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bidang dan bawahan;

(18)

18

f. menyusun petunjuk pelaksanaan, pengkajian dan pengendalian penanaman modal dan perizinan;

g. mengkoordinir, pengkajian, penyusunan perencanaan investasi dan pengembangan penanaman modal;

h. menyelenggarakan telaahan, kajian dan analisis organisasi dan ketatalaksanaan badan;

i. mengkoordinasikan penyusunan data, informasi investasi pengembangan penanaman modal;

j. menyelenggarakan pengembangan penanaman modal berbasis IPTEK; k. melaksanakan sistem pengendalian intern;

l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

7. Kepala Bidang Promosi dan Kerjasama mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Sub Bidang; c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bidang;

d. menilai prestasi kerja bawahan;

e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bidang dan bawahan;

f. merumuskan rencana, mengkoordinasikan serta melaksanakan kegiatan promosi penanaman modal;

g. mengkoordinasikan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan mengkaji kerjasama kebijakan di bidang penanaman modal;

(19)

19

h. melaksanakan sistem pengendalian intern;

i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

8. Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Sub Bidang; c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bidang;

d. menilai prestasi kerja bawahan;

e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bidang dan bawahan;

f. mengkoordinasikan kegiatan pengendalian pelaksanaan penanaman modal;

g. melaksanakan sistem pengendalian intern;

h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan;dan i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

9. Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja; c. mendistribusikan tugas kepada bawahan;

d. menilai prestasi kerja bawahan;

e. mengkaji kerjasama kebijakan di bidang pelayanan perizinan;

f. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bidang dan bawahan;

(20)

20

g. mengkaji kerjasama kebijakan di bidang pelayanan perizinan;

h. mengkoordinir proses persetujuan dan kemudahan pelaksanaan penanaman modal;

i. merencanakan dan melaksanakan pelayanan perizinan dan non perizinan; j. mengkoordinasikan Tim Teknis yang terdiri dari unsur-unsur perangkat

daerah yang mempunyai kewenangan di bidang pelayanan perizinan; k. memproses dan mempersiapkan penerbitan perizinan dan non perizinan; l. memberikan bimbingan dan penyuluhan tentang perizinan dan non

perizinan;

m. melaksanakan sistem pengendalian intern;

n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan.

10. Tim Teknis mempunyai tugas:

a. berkoordinasi dan membantu dalam memberikan masukan dan kajian tentang perizinan dan non perizinan kepada Kepala Bidang;

b. memberikan informasi berkaitan dengan syarat-syarat perizinan dan non perizinan;

c. meneliti kelengkapan, memproses dan mengeluarkan perizinan dan non perizinan; dan

d. memberikan saran pertimbangan dalam rangka memberikan rekomendasi mengenai diterima atau ditolaknya suatu permohonan perizinan kepada Kepala Badan melalui Kepala Bidang Perizinan dan kepada Kepala Badan yang bersangkutan.

(21)

21

11. Kelompok Jabatan Fungsional Badan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(22)

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

NAMA : IDA BAGUS MADE PARWATA,SE,M.Si NIP. 19581231 198510 1 003

SEKRETARIS

NI WAYAN SRI JANAWATI,S.H.,M.H NIP. 19641106 198512 2 001

KEPALA BIDANG PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN IKLIM

PENANAMAN MODAL

Ir. NI WAYAN LESTARI,M.M

KEPALA BIDANG PROMOSI PENANAMAN MODAL

KEPALA BIDANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN A KEPALA BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL KEPALA BIDANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN B KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

Dra.NYOMAN SUWARDHYAHNITI NIP.19650808 198703 2 019

KEPALA SUB.BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM,KEUANGAN,EVALUASI DAN

PELAPORAN

NI KETUT SRI ARTINI,SE,M.Si NIP.19680408 199303 2 012 UPT NIP.19680401 199303 2 014 I KETUT SUDIBYA,SH,M.A.P NIP.19651212 199403 1 008 NI KETUT SUKMAWATI,SE,M.Si NIP.19610901 198503 2 008 NI NYOMAN INDRAYANI,SE,M.Si NIP.19631216 198801 2 001

Dra. NI NYOMAN WIRATNI,MM NIP.19680920 199403 2 010

KEPALA BIDANG PENGADUAN, KEBIJAKAN DAN PELAPORAN

LAYANAN

NI NENGAH MIRAH HANDAYANI,SE NIP.19640703 199003 2 014 SEKSI PERENCANAAN PENANAMAN MODAL SEKSI PENGEMBANGAN PROMOSI PENANAMAN MODAL SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN A/I SEKSI PEMANTAUAN

PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN B/I

NIP.19660427 199103 1 004 Dra.ENNY TRIWIDIJATMI,M.Si NIP.19660205 199603 2 004 I NYM GD GUNADIKA,SST.PAR,M.Si NIP.19711113 200003 1 004 I KETUT MERTAWAN, SH NIP.19641231 198603 1 261 Drs,KETUT SULIKA NIP.19621231 198303 1 240 SEKSI PENGADUAN DAN INFORMASI LAYANAN I NYM WIDYANA PUTRA,SP,M.Si

NIP. 19710601 199703 1 005

SEKSI DEREGULASI PENANAMAN

MODAL DAERAH Ir. I MADE WARTA,MMA

SEKSI PELAKSANAAN PROMOSI PENANAMAN

MODAL

SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN A/II SEKSI

PEMBINAAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN B/II

NIP.19651231 199603 1 022 AA NGR WIJAYANINGRAT,SE,M.Si NIP.19660116 199003 1 008 I MADE SUARDITA,SE,MT NIP.19590510 198603 1 020 I WAYAN CEKUG,SE NIP.19610412 198103 1 008

I DEWA AYU SRI SUSILAWATI,SH NIP.19661230 198903 2 012

SEKSI KEBIJAKAN DAN PENYULUHAN LAYANAN

TJOKORDA ISTRI AGUNG SUKAWATI, S.Sos NIP.19600229 198503 2 004 SEKSI PEMBERDAYAAN USAHA DAERAH NI LUH SUARTINI,SE,M.Si SEKSI SARANA DAN PRASARANA

PROMOSI PENANAMAN

SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN A/III SEKSI

PENGAWASAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN

NON PERIZINAN B/III

NIP.19721105 199203 2 009

KOMANG AYU WIJANI,SH,MH NIP.19610129 199202 2 001

AA SAGUNG MAS WIDARMITRI,SE.M.Si

NIP.19650222 199202 2 001

Dra.KT NGR TRISNI SAKAWATI,M.PAR

NIP.19641219 199003 2 008 NI PUTU PRIHATINI,SH NIP.19631206 199002 2 002 SEKSI PELAPORAN DAN PENINGKATAN LAYANAN

NI MADE DWI PRITANINGSIH,STP NIP.19661126 198903 2 019

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Drs.AA NGR AGUNG SATRYA

DIANA,M.H

(23)

PEMERINTAH PROVINSI BALI

BADAN PENANAMAN MODAL

DAN PERIZINAN

L

L

APORAN

K

K

INER

J

A

I

I

NSTANSI

P

P

EMERINTAH

TAHUN 2016

(24)
(25)

Puja Pangastuti Angayubagia Kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa - Tuhan Yang Maha Esa atas Asung Kerta Wara NugrahaNya, maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali Tahun 2016 dapat disusun tepat waktu.

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban institusi pemerintah/Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam mempertanggung jawabkan keberhasilan maupun kegagalan ketika melaksanakan tujuan dan sasaran misi organisasi yang telah ditetapkan. Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), keberhasilan instansi pemerintah diukur dari kinerja atas hasil atau manfaat yang dirasakan masyarakat atas penggunaan anggaran pemerintah, tercermin pada pencapaian sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan tahun anggaran tersebut.

Laporan Kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali tahun 2016, disusun dengan menyajikan gambaran tentang capaian kinerja dalam melaksanakan kewajiban sesuai program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai alat penilai kinerja secara kuantitatif, merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali dan sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat di satu sisi, dan di sisi lain, merupakan alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja.

Diharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat menjadi acuan dalam mendukung proses evaluasi kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali. Hal tersebut terutama untuk pelaksanaan ke depan agar terdapat peningkatan efektifitas, efisiensi dan produktivitas kinerja seluruh jajaran pejabat dan pelaksana di lingkungan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali, sehingga dapat mendukung kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali secara keseluruhan dalam mewujudkan Good Governance dan Clean Government.

Denpasar, 29 Januari 2016

KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN PROVINSI BALI,

IDA BAGUS MADE PARWATA, SE, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 19581231 198510 1 003

(26)

A. Latar Belakang

T

T

erselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan

berwibawa (Good Governance and Clean Government ) merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legitimate agar penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Provinsi Bali (BPMP Provinsi Bali) tahun 2016 dilaksanakan berdasarkan :

1. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP); dan

2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Provinsi Bali tahun 2016 diharapkan dapat :

BAB I

(27)

A. RENCANA STRATEGIS 1. Visi dan Misi

D

D

alam pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali dijiwai oleh semangat dan komitmen reformasi birokrasi pada bidang pelayanan publik dalam mewujudkan pembaharuan dan perbaikan. Visi dan misi merupakan panduan yang memberikan pandangan dan arah ke depan sebagai dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran yang ditetapkan.

Visi dan misi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali mengacu visi Povinsi Bali Tahun 2013 - 2018 serta potensi, kondisi objektif daerah, peluang investasi serta permasalahan yang berkembang. Berdasarkan hal tersebut Visi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali adalah ”Terwujudnya Peningkatan Penanaman Modal

Yang Berkelanjutan Dan Pelayanan Perizinan Yang Berkualitas Menuju Bali Yang Maju, Aman, Damai Dan Sejahtera Berlandaskan Tri Hita Karana”.

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha mewujudkan visi. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi tersebut akan ditempuh melalui 3 (tiga) misi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali sebagai berikut :

1) Mendorong minat dan peluang penanaman modal secara merata antar wilayah dan antar sektor;

2) Membangun iklim penanaman modal yang berdaya saing;

3) Mewujudkan pelayanan publik cepat, efektif, efesien, transparan dan akuntabel.

BAB II

(28)

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian Kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan kedalam kebijakan, program dan kegiatan, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali berkewajiban untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali tahun 2016. Pertanggung jawaban dimaksud pada prinsipnya terdiri dari beberapa indikator kinerja dan mekanisme kegiatan pengukuran atau penilaian atas pelaporan kinerja secara menyeluruh untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta Visi dan Misi organisasi.

A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tidak saja berisi tingkat keberhasilan atau kegagalan yang tercermin dari perolehan masing-masing indikator kinerja, tetapi juga menyajikan data dan informasi yang relevan dengan kebutuhan bagi pembuat keputusan agar dapat menginterpretasikan keberhasilan dan kegagalan tersebut secara lebih luas dan mendalam.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali Tahun 2016 dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

1. Membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali Tahun 2016 dengan realisasinya.

Adapun capaian kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali Tahun 2016 untuk setiap indikator kinerja yang telah

BAB III

(29)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2016, serta Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi serta dalam rangka perwujudan good governance.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan – kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan

Dari uraian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali Tahun 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja utama ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana.

2. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali sebagai salah satu unit kerja Pemerintah Provinsi Bali telah memiliki tugas pokok dan fungsi yang selanjutnya dijabarkan kedalam Rencana Strategis tahun 2013-2018. 3. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik sesuai dengan

amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 maka Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali telah membuat laporan tentang kinerja yang telah dicapai selama setahun.

BAB IV

PENUTUP

(30)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2016, serta Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi serta dalam rangka perwujudan good governance.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan – kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan

Dari uraian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali Tahun 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja utama ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana.

2. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali sebagai salah satu unit kerja Pemerintah Provinsi Bali telah memiliki tugas pokok dan fungsi yang selanjutnya dijabarkan kedalam Rencana Strategis tahun 2013-2018. 3. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik sesuai dengan

amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 maka Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali telah membuat laporan tentang kinerja yang telah dicapai selama setahun.

BAB IV

PENUTUP

(31)

Organisasi/SUB SKPD : 2.12.01.01 - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Lokasi Target Capaian Kinerja

Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif

1 2 3 4 5 6 7

2.12. PENANAMAN MODAL 3.990.218.660,00 2.12.2.12.01.01.01. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 491.066.400,00

Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran dan sarana prasarana

95% 491.066.400,00 Input : Jumlah Dana Denpasar 147.600.000,00

Output : Jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 1 tahun

Outcome : Persentase penyelesaian administrasi perkantoran dan progran

peningkatan sarana prasarana yang tepat waktu dan tepat guna

95%

Input : Jumlah Dana Denpasar 119.130.400,00

Output : Jumlah alat tulis kantor yang tersedia 12 bln

Outcome : Persentase penyelesaian administrasi perkantoran dan program

peningkatan sarana dan prasarana yang tepat waktu dan tepat guna

95%

Input : Jumlah Dana Denpasar 25.000.000,00

Output : Jumlah barang cetakan dan penggandaan 12 jenis

Outcome : Persentase penyelesaian program administrasi perkantoran dan

program sarana dan prasarana yang tepat waktu dan tepat guna

95%

Input : Jumlah Dana Denpasar 6.130.000,00

Output : Jumlah komponen instalasi listrik / penerangan 13 jenis

Outcome : Persentase penyelesaian administrasi perkantoran dan program

peningkatan sarana dan prasarana yang tepat waktu dan tepat guna

95%

Input : Jumlah Dana Denpasar 17.500.000,00

Output : Jumlah bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 4 jenis

Outcome : Persentase penyelesaian administrasi perkantoran dan program

peningkatan sarana dan prasarana yang tepat waktu dan tepat guna

95%

Input : Jumlah Dana Denpasar 19.500.000,00

Output : Jumlah makanan dan minuman untuk keperluan rapat dan tamu 1400 kotak

RENJA TAHUN 2017 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2018

2.12.2.12.01.01.01.17. Penyediaan makanan dan minuman 2.12.2.12.01.01.01.11. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

2.12.2.12.01.01.01.12. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

2.12.2.12.01.01.01.15. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

2.12.2.12.01.01.01.02. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

2.12.2.12.01.01.01.10. Penyediaan alat tulis kantor

KODE Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan

Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program Kegiatan

Rencana Tahun 2017

Catatan Penting

(32)

Outcome : Persentasi penyelesaian program administrasi perkantoran dan

program sarana dan prasarana yang tepat waktu dan tepat guna

95%

Input : Jumlah Dana Denpasar 106.206.000,00

Output : Jumlah rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar dan dalam

daerah

18 kali

Outcome : Persentase penyelesaian program administrasi perkantoran dan

program peningkatan sarana dan prasarana yang tepat waktu dan tepat guna

95%

Input : Jumlah Dana Denpasar 50.000.000,00

Output : Jumlah upacara agama 1 tahun

Outcome : Persentase penyelesaian program administrasi perkantoran dan

program sarana dan prasarana yang tepat waktu dan tepaat guna

95%

2.12.2.12.01.01.02. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1.246.441.894,00 Persentase penyelesaian program peningkatan sarana dan prasarana yang

tepat waktu dan tepat guna

95% 1.246.441.894,00 Input : Jumlah Dana Denpasar 288.575.000,00

Output : Jumlah pengadaan perlengkapan gedung kantor 12 jenis

Outcome : Persentase penyelesaian program administrasi perkantoran dan

progran sarana dan prasaran yang tepat waktu dan tepat guna

95%

Input : Jumlah Dana Denpasar 465.149.230,00

Output : Jumlah gedung kantor yang dipelihara secara rutin / berkala 1 unit

Outcome : Persentase penyelesaian program administrasi perkantoran dan

program sarana dan prasarana yang tepat waktu dan tepat guna

95%

Input : Jumlah Dana Denpasar 458.767.664,00

Output : Jumlah kendaraan dinas yang dipelihara secara rutin 15 unit

Outcome : Persentase penyelesaian program administrasi perkantoran dan

program sarana dan prasarana yang tepat waktu dan tepat guna

95%

Input : Jumlah Dana Denpasar 33.950.000,00

Output : Jumlah perlengkapan gedung kantor yang dipelihara secara

rutin/berkala

6 jenis

Outcome : Persentase penyelesaian program administrasi perkantoran dan

program sarana dan prasarana yang tepat waktu dan tepat guna

95%

2.12.2.12.01.01.05. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 58.794.000,00 Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan yang cepat,

efektif, efisien, transparan dan akuntabel

6 orang 58.794.000,00 Input : Jumlah Dana Denpasar 58.794.000,00

Output : Jumlah dokumen ISO 9001 : 2008 ke ISO 9001 : 2015 2 dokumen

Outcome : Persentase perizinan dan non perizinan yang diselesaikan tepat

waktu

95%

2.12.2.12.01.01.08. Program Peningkatan Kualitas dan Penyebarluasan Informasi

0,00

2.12.2.12.01.01.02.26. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

2.12.2.12.01.01.05.221. Pengembangan/Upgrade ISO 9001:2008 Ke ISO 9001:2015

2.12.2.12.01.01.02.07. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

2.12.2.12.01.01.02.22. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

2.12.2.12.01.01.02.24. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas 2.12.2.12.01.01.01.17. Penyediaan makanan dan minuman

2.12.2.12.01.01.01.18. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar dan dalam daerah

(33)

Peningkatan kualitas dan penyebarluasan informasi 95% 0,00 Input : Jumlah Dana Denpasar 0,00

Output : Jumlah brosur perizinan dan non perizinan sebagai media informasi

bagi masyarakat

23600 brosur

Outcome : Persentase perizinan dan non perizinan diselesaikan tepat waktu 95%

2.12.2.12.01.01.10. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

48.900.000,00 Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran dan sarana

prasarana

1 dokumen 48.900.000,00 Input : Jumlah Dana Denpasar 48.900.000,00

Output : Jumlah dokumen laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah 1 dokumen

Outcome : Jumlah dokumen 1 dokumen

2.12.2.12.01.01.15. Program Pengembangan Promosi Penanaman Modal 220.000.000,00 Meningkatnya inovasi dan strategi promosi yang informatif berorientasi

pada efektivitas, efisiensi dan kualitas serta menciptakan pelayanan prima guna peningkatan investasi

23,20 % 220.000.000,00 Input : Jumlah Dana Denpasar 140.000.000,00

Output : Jumlah pelaksanaan promosi investasi di dalam negeri dan jumlah

sarana promosi yang didistribusikan kepada calon investor

2 promosi dan 100 buku

Outcome : Persentase peningkatan invstor yang menanamkan modalnya di

provinsi Bali

23,29 %

Input : Jumlah Dana Denpasar 40.000.000,00

Output : Jumlah brosur, leaflet, video dan banner 1000 brosur

Outcome : Persentase peningkatan investor yang menanamkan modalnya di

Provinsi Bali

23,29 %

Input : Jumlah Dana Denpasar 40.000.000,00

Output : Jumlah investor yang mengajukan permohonan penanaman modal

di Provinsi Bali

7.250 orang

Outcome : Persentase peningkatan investor yang menanamkan modalnya di

Provinsi Bali

23, 29 %

2.12.2.12.01.01.16. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

170.000.000,00 Meningkatnya nilai investasi di Provinsi Bali baik PMA maupun PMDN 24,10 % 170.000.000,00 Input : Jumlah Dana Denpasar 70.000.000,00

Output : Jumlah data tentang perkembangan penanaman modal dan jumlah

database penanaman modal

1 dokumen

Outcome : Persentase peningkatan nilai investasi 24,10 %

Input : Jumlah Dana Denpasar 100.000.000,00

Output : Jumlah kerjasama antara usaha mikro, kecil, menengah dan

koperasi (UMKMK) dan badan usaha milik Desa (BUMD) dengan perusahaan sedang dan besar (PMA dan PMDN)

20 dokumen

Outcome : Persentase peningkatan nilai investasi 24,10 % 2.12.2.12.01.01.15.20. Pengembangan Strategi Promosi Penanaman Modal

2.12.2.12.01.01.16.05. Penyusunan sistem informasi penanaman modal di daerah

2.12.2.12.01.01.16.15. Pemberdayaan Usaha Daerah di Bidang Penanaman Modal

2.12.2.12.01.01.10.01. Penyusunan Perencanaan dan Laporan Capaian Kinerja

2.12.2.12.01.01.15.13. Promosi Penanaman Modal di Dalam Negeri

2.12.2.12.01.01.15.19. Penyediaan Sarana dan Prasarana Promosi dan Publikasi 2.12.2.12.01.01.08.50. Sosialisasi dan Publikasi Pelayanan Perijinan dan Non

(34)

2.12.2.12.01.01.18. Program Pengkajian dan Perencanaan Penanaman Modal

222.752.972,00 Meningkatnya nilai investasi di Provinsi Bali baik PMA maupun PMDN 20,48 % 222.752.972,00 Input : Jumlah Dana Denpasar 175.000.000,00

Output : Prosentase hasil pemetaan potensi investasi yang ditindaklanjuti

oleh Kab/Kota

20,48 %

Outcome : Persentase hasil pemetaan potensi investasi yang ditindaklanjuti

oleh Kab/Kota

1 dokumen

Input : Jumlah Dana Denpasar 47.752.972,00

Output : Jumlah peraturan perundang-undangan yang menghambat dan /

atau mempermudah perkembangan investasi dan pelayanan perizinan di Provinsi Bali

6 peraturan perundang-undangan

Outcome : Persentase peningkatan nilai investasi 24,38 %

2.12.2.12.01.01.20. Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal 45.000.000,00 Meningkatnya jumlah investor yang memahami peraturan

perundang-undangan yang berlaku

12% 45.000.000,00 Input : Jumlah Dana Denpasar 45.000.000,00

Output : Jumlah perusahaan yang mendapat bimbingan penanaman modal 50 perusahaan

Outcome : Persentase penurunan kasus pelanggaran oleh investor 12%

2.12.2.12.01.01.21. Program Peningkatan Peran Swasta dalam Pembangunan

1.487.263.394,00 Meningkatnya kualitas pelayanan perizinan dan nonperizinan yang cepat,

efektif, efisien, transparan dan akuntabel

86% 1.487.263.394,00 Input : Jumlah Dana Denpasar 1.201.934.394,00

Output : Persentase dokumen perizinan dan non perizinan yang diselesaikan

tepat waktu

95%

Outcome : Persentase dokumen perizinan dan non perizinan yang

diselesaikan tepat waktu

95%

Input : Jumlah Dana Denpasar 285.329.000,00

Output : Persentase dokumen perizinan dan non perizinan diselesaikan tepat

waktu

95%

Outcome : Persentase dokumen perizinan dan non perizinan yang

diselesaikan tepat waktu

95%

3.990.218.660,00

DENPASAR, 29-12-2016 2.12.2.12.01.01.18.04. Analisa Implementasi Peraturan Perundang-udangan

Yang Menghambat dan / atau mempermudah Perkembangan Investasi dan Pelayanan Perizinan di Provinsi Bali

2.12.2.12.01.01.20.05. Pembinaan, Konsultasi/Koordinasi dan Pelaporan

2.12.2.12.01.01.21.04. Pemantauan, Sinkronisasi dan Implementasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B

TOTAL

2.12.2.12.01.01.21.02. Pemantauan, Sinkronisasi dan Implementasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A

2.12.2.12.01.01.18.03. Pemetaan Peluang Dan Potensi Investasi Di Regional Bali Timur Dan Perencanaan Penanaman Modal

(35)

Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana / Pagu Indikatif 8 9 4.479.000.000,00 644.000.000,00 95% 644.000.000,00 200.000.000,00 1 tahun 150.000.000,00 12 bln 40.000.000,00 12 jenis 9.000.000,00 13 jenis 20.000.000,00 4 jenis 25.000.000,00 1500 kotak

RENJA TAHUN 2017 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2018

(36)

125.000.000,00 24 kali 75.000.000,00 1 tahun 1.250.000.000,00 95% 1.250.000.000,00 300.000.000,00 12 jenis 400.000.000,00 1 unit 500.000.000,00 15 unit 50.000.000,00 6 jenis 70.000.000,00 6 orang 70.000.000,00 70.000.000,00 2 dokumen 70.000.000,00

(37)

95% 70.000.000,00 70.000.000,00 2400 brosur 60.000.000,00 1 dokumen 60.000.000,00 60.000.000,00 1 dokumen 350.000.000,00 26,58 % 350.000.000,00 200.000.000,00 2 promosi dan 150 buku

75.000.000,00 2000 brosur 75.000.000,00 8.275 orang 0,00 30,06 % 0,00 0,00 1 dokumen 0,00 25 dokumen

(38)

75.000.000,00 25,55 % 75.000.000,00 0,00 25,55 % 75.000.000,00 12 60.000.000,00 9% 60.000.000,00 60.000.000,00 50 perusahan 1.900.000.000,00 86% 1.900.000.000,00 1.500.000.000,00 95% 400.000.000,00 95% 4.479.000.000,00 DENPASAR, 29-12-2016

(39)

VISI : TERWUJUDNYA PENINGKATAN PENANAMAN MODAL YANG BERKELANJUTAN DAN PELAYANAN PERIZINAN YANG BERKUALITAS MENUJU BALI YANG MAJU, AMAN, DAMAI DAN SEJAHTERA BERLANDASKAN TRI HITA KARANA MISI :

1. Mendorong minat dan peluang penanaman modal secara merata antar wilayah dan antar sektor. 2. Membangun iklim penanaman modal yang berdaya saing.

3. Mewujudkan pelayanan publik cepat, efektif, efesien, transparan dan akuntabel.

Indikator Tujuan Target 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 16

- Persentase peningkatan nilai investasi.

100% - Meningkatnya nilai investasi di Provinsi Bali baik PMA maupun PMDN.

- Persentase peningkatan nilai investasi.

10,96% 15,58% 19,30% 24,10% 30,06% - Peningkatan iklim Investasi dan realisasi investasi.

- Penyusunan sistem informasi penanaman modal di daerah.

- Jumlah dokumen database penanaman modal yang disusun

- Persentase pemberdayaan usaha daerah di bidang penanaman modal

20% 25% - Pemberdayaan usaha daerah di bidang penanaman modal

- Jumlah MOU antara UMKM, BUMDes dengan Penanam Modal

- Jumlah dokumen kajian 2 2 - Analisa implementasi peraturan perundang-undangan yang menghambat dan/atau mempermudah perkembangan investasi dan pelayanan perizinan di Provinsi Bali

- Jumlah kajian yang disusun

85% - Persentase hasil pemetaan potensi dan peluang investasi yang ditindaklanjuti oleh Kab/Kota.

9,32% 13,24% 16,40% 20,48% 25,55% - Pengkajian dan perencanaan penanaman modal.

- Pemetaan peluang dan potensi investasi di regional Bali Barat dan perencanaan penanaman modal.

- Jumlah dokumen kajian pemetaan peluang dan potensi investasi di Provinsi Bali

- Pemetaan peluang dan potensi investasi di regional Bali Utara. 5 dokumen - Peta potensi investasi di Provinsi

Bali.

1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 5 dokumen - Data perkembangan penanaman

modal di Provinsi Bali.

1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen Terwujudnya daya tarik dan

daya saing investasi di Provinsi Bali.

1. Mendorong peningkatan

nilai investasi di Provinsi Bali.

RENSTRA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI BALI PERIODE 2017-2018 Sasaran/capaian Program Uraian Tujuan Target Program Uraian Kebijakan Kegiatan

Indikator Kinerja Keluaran Ket Uraian

Indikator

15

(40)

Indikator Tujuan Target 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 16 Sasaran/capaian Program Uraian Tujuan Target Program Uraian Kebijakan Kegiatan

Indikator Kinerja Keluaran Ket Uraian

Indikator

15

5 6 13 14

- Persentase peningkatan investor yang menanamkan modalnya di Provinsi Bali.

100% - Meningkatnya inovasi dan strategi promosi yang informatif berorientasi pada efektifitas, efesiensi dan kualitas serta menciptakan pelayanan prima guna peningkatan investasi.

- Persentase peningkatan investor yang mengajukan permohonan penanaman modal di Provinsi Bali.

13,43% 16,70% 20% 23,20% 26,58% - Pengembangan promosi penanaman modal.

- Promosi penanaman modal di dalam negeri

- Jumlah peminat penanam modal

5 dokumen - Laporan hasil promosi investasi 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 31.130 or - Jumlah investor yang mengajukan

permohonan penanaman modal di Provinsi Bali.

4.180 or 5.200 or 6.225 or 7.250 or 8.275 or - Penyediaan sarana dan prasarana promosi dan publikasi.

- Jumlah sarana dan prasarana promosi yang siap diedarkan - Pengembangan strategi promosi

penanaman modal

- Persentase sebaran penanaman modal antar sektor

- 9% - - Persentase penurunan kasus pelanggaran oleh investor.

19% 18% 15% 12% 9% Pengendalian pelaksanaan penanaman modal

- Pemantauan penanaman modal - Jumlah penanam modal yang menyampaikan LKPM tepat waktu

91% - Persentase LKPM yang disampaikan tepat waktu & benar.

81% 82% 85% 88% 91% - Pemberdayaan penanaman modal - Jumlah penanam modal yang meningkat pemahamannya tentang peraturan perundang-undangan - Pengawasan penanaman modal - Jumlah penanam modal yang taat

terhadap peraturan perundang- undangan

5 dokumen - Laporan hasil pemantauan. 5 dokumen 5 dokumen 5 dokumen 5 dokumen 5 dokumen

- Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

86 - Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

82 85 85 86 86 - Peningkatan kualitas pelayanan dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

- Pengembangan /upgrade ISO 9001: 2008 ke ISO 9001: 2015

- Jumlah Dokumen ISO 9001:2008 ke ISO 9001 : 2015

- Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti

100% 100% - Peningkatan pelayanan perizinan dan non pereizinan melalui impelmentasi pelayanan secara elektronik

- Jumlah aplikasi perizinan dan non perizinan yang berfungsi baik

- Publikasi pelayanan perizinan dan non perizinan

- Jumlah brosur perizinan dan non perizinan yang dicetak yang siap diedarkan di masyarakat. 2. Meningkatnya jumlah investor

yang memahami peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Terwujudnya kepatuhan para investor terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Memacu pertumbuhan investor untuk berinvestasi. Persentase penurunan kasus

pelanggaran oleh investor.

3. - Meningkatnya kualitas

pelayanan perizinan dan non perizinan yang cepat, efektif, efesien, transparan dan akuntabel. Terwujudnya pelayanan

perizinan dan non perizinan yang cepat, efektif, efesien, transparan dan akuntabel.

Mendorong persentase jumlah perizinan dan non perizinan yang diselesaikan tepat waktu

(41)

-Indikator Tujuan Target 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 16 Sasaran/capaian Program Uraian Tujuan Target Program Uraian Kebijakan Kegiatan

Indikator Kinerja Keluaran Ket Uraian

Indikator

15

5 6 13 14

95% - Persentase dokumen perizinan dan non perizinan yang diselesaikan tepat waktu di sektor A

95% 95% - Peingkatan peran swasta dalam pembangunan sektor A

- Pemantauan, Sinkronisasi dan Implementasi pelayanan perizinan dan non perizinan Sektor A (terdiri dari:sektor PU, lingkungan hidup, kehutanan, peternakan, kesehatan, perhubungan, perkebunan serta kelautan dan perikanan)

- Jumlah dokumen perizinan dan non perizinan yang diselesaikan tepat waktu di sektor A

95% - Persentase dokumen perizinan dan non perizinan yang diselesaikan tepat waktu di sektor B

95% 95% - Peingkatan peran swasta dalam pembangunan sektor B

- Pemantauan, Sinkronisasi dan Implementasi pelayanan perizinan dan non perizinan Sektor B (terdiri dari : sektor kesbangpol, sosial, koperasi, pariwisata, budaya, tenaga kerja dan ESDM, penanaman modal, perdagangan dan perindustrian)

- Jumlah dokumen perizinan dan non perizinan yang diselesaikan tepat waktu di sektor B

95% - Persentase penyelesaian program administrasi perkantoran dan program peningkatan sarana prasarana yang tepat waktu dan tepat guna.

95% 95% 95% 95% 95% - Pelayanan administrasi perkantoran

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.

- Jasa komunikasi sumber daya air dan listrik

94% - Persentase penyelesaian administrasi kepegawaian yang tepat waktu.

90% 90% 92% 93% 94% - Penyediaan alat tulis kantor. - Jumlah alat tulis yang tersedia 93% - Persentase penyelesaian

administrasi keuangan yang tepat waktu.

90% 90% 91% 92% 93% - Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.

- Jumlah barang cetak dan penggandaan ,85 - Nilai evaluasi Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP).

80 80 81 82 85 - Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.

- Jumlah komponen instalasi listrik/penerangan 100% - Persentase temuan hasil

pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti.

95% 95% 95% 95% 95% - Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.

- Jumlah bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan - Penyediaan makanan dan minuman. - Jumlah makan dan minuman untuk

keperluan rapat dan tamu - Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi

keluar daerah.

- Jumlah perjalanan dinas ke luar daerah

- Upacara keagamaan. - Sarana dan prasarana upacara agama di DPMPTSP Provinsi Bali

3. - Meningkatnya kualitas

pelayanan perizinan dan non perizinan yang cepat, efektif, efesien, transparan dan akuntabel. Terwujudnya pelayanan

perizinan dan non perizinan yang cepat, efektif, efesien, transparan dan akuntabel.

Mendorong persentase jumlah perizinan dan non perizinan yang diselesaikan tepat waktu

(42)

Indikator Tujuan Target 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 7 8 9 10 11 12 16 Sasaran/capaian Program Uraian Tujuan Target Program Uraian Kebijakan Kegiatan

Indikator Kinerja Keluaran Ket Uraian

Indikator

15

5 6 13 14

- Penyelesaian laporan keuangan - Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan

- Penyelesaian temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti

- Jumlah temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti - Peningkatan sarana dan

prasarana aparatur.

- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas.

- Jumlah kendaraan dinas yang dipelihara secara rutin - Pemeliharaan rutin/berkala

perlengkapan gedung kantor.

- Jumlah perlengkapan gedung kantor yang dipelihara secara rutin/berkala - Pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor.

- Jumlah gedung kantor yang dipelihara secara rutin dan berkala - Pengadaan perlengkapan gedung

kantor.

- Jumlah pengadaan perlengkapan gedung kantor

95% - Persentase penyelesaian penyusunan perencanaan dan laporan capaian kinerja Aparatur

95% 95% - Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

- Penyusunan perencanaan dan laporan capaian kinerja

- Jumlah laporan penyusunan perencanaan yang diselesaikan dan disampaikan tepat waktu - Jumlah laporan capaian kinerja

aparatur yang diselesaikan dan disampaiakn tepat waktu

Referensi

Dokumen terkait

Maka bersama ini kami mengundang Saudara untuk pembuktian kualifikasi tersebut yang akan dilaksanakan pada : Menunjuk hasil Evaluasi dan Penelitian Dokumen Penawaran &

This note explores the way traditional banks and financial technology companies, or FinTechs, interact in Africa and Asia, and their ability to offer innovative digital

Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan sebagaimana tersebut diatas, saudara tidak dapat hadir atau tidak dapat menunjukkan dokumen asli untuk melakukan

The international demand for high-quality emerging market assets remains strong — notwithstanding global financial uncertainties — and will continue to support private

A review of World Bank Group activities in the power sector shows that private firms demonstrate greater efficiency in financing, construction, and operation of

[r]

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang akan digunakan dalam. tahap pengembangan perangkat

Memfasilitasi siswa dalam membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individu maupun kelompok4. Memfasilitasi siswa untuk